Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Bab 2 Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

Bab 3 Pendidikan Agama Islam (PAI) Berbasis Kompetensi Bertema Ibadah Membangun Akhlak Mulia

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

Bab 2 Peran Guru Dalam Pembangunan Karakter Bangsa

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

BAB V KESIMPULAN, SARAN-SARAN DAN PENUTUP. 1. Pendapat Para Mufassir tentang Q.S. Al-Mu minun Ayat 1-9

Bab IV Konsep Pendidikan Ar-Rafi Dalam Membangun Ahlak Mulia

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

DAFTAR TERJEMAH. No Hal Kutipan Bab Terjemah

*** Tunaikanlah Amanah

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengabdi kepada Allah dengan tegas dinyatakan-nya dalam Al Quran surat Az

"Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya." (HR Ahmad dan lainnya)

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Bab 2 LANDASAN ETIKA DALAM ISLAM

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

Memacu Diri Agar Istiqomah Beribadah

BAB I PENDAHULUAN. Islam tersebut dinamakan orang mu min. Orang mu min adalah seseorang yang

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

: : :

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Al-Ilmu, ILMU MENDAHULUI AMAL Pentingnya menggali ilmu sebagai awal pelaksanaan amalan Ibadah Dirangkum oleh : Yulia Dwi Indriani

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah, (Jakarta: Republika, 2014), hlm

Khutbah Pertama Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah

BAB IV PENERAPAN TEORI DISCRIMINATION LEARNING PERSPEKTIF ROBERT M. GAGNE DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PERAN AUMKES BAGI DAKWAH DAN KADERISASI MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

Urgensi (Pentingnya) Tauhid dan Pembagiannya. Urgensi (Pentingnya) Tauhid dan Pembagiannya

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

Hikmah dan Pelajaran dari Ibadah Haji

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

E٤٢ J٣٣ W F : :

Sucikan Diri Benahi Hati

Memahami Akidah Islam

3 Wasiat Agung Rasulullah

MAKNA ISRO MI ROJ DAN HIKMAH SHOLAT

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 2001), hlm. 42. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaludin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

Al-Ilmu, Sebelum Berkata & Beramal

Menyambut Keagungan Ramadhan. Written by Friday, 06 August :30

Bismillahirrahmanirrahim

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu

Tafsir Muqaddimah Anggaran Dasar & Kepribadian Muhammadiyah

Bab VI Konsep Pendidikan Ar-Rafi Membangun PemimpinMasa Depan

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

Kajian Al-Qur an, Al-Baqarah ayat 26.

Kewajiban Menunaikan Amanah

DAFTAR TERJEMAH No. BAB Hal Terjemah

A. Latar Belakang Penelitian

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

Doakan Orang Lain, Malaikat Mendoakanmu

A. Pengertian Fiqih. A.1. Pengertian Fiqih Menurut Bahasa:

Jadilah Pembuka Pintu Kebaikan

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Hilangkan Keluh & Kesah

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

BAB V PEMBAHASAN. yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan :

Tauhid Yang Pertama dan Utama

MAKNA HIDUP DALAM AL-QUR AN

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA TAHUN 2013/2014

Implikasi Pendidikan dari Q.S. Al-Mu minun Ayat 1-9 tentang Pendidikan Karakter

Motivasi Agar Istiqomah

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan informasi dapat diakses dengan sangat cepat tak terkecuali dalam

Bab 8. Ibadah: Aspek Ritual Umat Islam

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad sebagai utusan-nya (sahadat),

Kehidupan Seorang Pembelajar

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

Salman Alfarisy, Lc.* Sekretaris Asia Pacific Community for Palestine

BAB V PEMBAHASAN. A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal

PEDOMAN HIDUP ISLAMI (PHI) WARGA MUHAMMADIYAH. Drs. H. Gunarto Muchsin

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAGI ORANG MUSLIM, SHOLAT SEBAGAI KEWAJIBAN ATAUKAH KEBUTUHAN?

TUGAS KITA SEBAGAI HAMBA ALLAH & UMMAT NABI. Tugas sebagai hamba ialah beribadah. QS 51. Adzariyat 56:

BAB I PENDAHULUAN. ibadah kepada Allah SWT. Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

Jujur Hati, Lisan, dan Perbuatan

BAB IV PERILAK TERPUJI

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

Renungan Pergantian Tahun

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C

Meneladani Kepemimpinan Rosululloh Solawahualaihi wassalam

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MENDIDIK ANAK DENGAN NASEHAT. Muzdalifah M Rahman* 1

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

Transkripsi:

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa Guru PAI berperan sangat sentral dalam memberdayakan sekolah sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa. Mengapa? Karena guru PAI adalah ulama pewaris nabi Muhammad Saw, yang harus melanjutkan tugasnya yaitu menyempurnakan akhlak. Peran Guru PAI Sebagai Pewaris Rasul Muhammad Saw, MenyempurnakanAkhlak Guru PAI adalah sosok orang yang berilmu sehingga dapat disebut sosok ulama. Guru PAI adalah pendidik yang segala ucapannya layak untuk digugu dalam arti dipatuhi oleh peserta didik dan diikuti oleh masyarakat lingkungannya dan perilakunya patut ditiru. Guru PAI merupakan pemimpin informal baik di sekolah maupun madrasah dan juga di masyarakat sekeliling tempat tinggalnya, yang merupakan sosok teladan. Kepada siapa para guru PAI harus berguru? Siapa sosok teladan yang harus diteladani guru PAI? Allah Swt berfirman, yang artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah *QS. Al-Ahzab(33): 21]. Artinya bahwa sungguh banyak contoh-contoh yang baik pada diri Rasulullah Muhammad Saw yang harus ditiru oleh umatnya. Apa yang diucapkan Rasul harus digugu dan segala perilaku Rasul harus ditiru oleh umatnya, maka Rasulullah merupakan Guru bagi umatnya dan khususnya bagi PAI dan semua guru. Mengapa? Karena guru PAI dan semua guru sebagai ulama merupakan pewaris Nabi, pewaris Rasulullah Muhammad Saw, yang harus melanjutkan tugas-tugas Rasul. Apa sebenarnya tugas utama Rasulullah Muhammad Saw?Rasulullah Muhammad Saw bersabda, yang artinya: Sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (H.R. Muslim dan ahmad) Oleh karena itu guru PAI sebagai ulama pewaris Nabi harus melanjutkan perjuangan Nabi yaitu menyempurnakan akhlak bangsa, khususnya akhlak generasi muda.demikian juga, semua guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik, harus dapat membangun karakter peserta didik. Pada saat ini ada pemahamanbahwa guru yang bertanggung jawab dalam membangun karakter atau akhlak mulia peserta didik hanyalah guru PAI (Pendidikan Agama Islam). Padahal dalam bab 2 telah dijelaskan bahwa semua guru, dalam pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), adalah pendidik karakter. Apapun ilmu dan teknologi yang diajarkan oleh guru, untuk dikuasai oleh siswa (KI 3), siswa harus dapat menggunakannya dalam Peran Dan Fungsi Guru PAI 15

kehidupan (KI 4), agar bermanfaat bagi kehidupan masyarakat (KI 2), sebagai pengabdian mereka terhadap Allah Swt (KI 1). PAI Bertujuan Membangun Ahli Ibadah Guru PAI saat ini adalah guru mata pelajaran Al Qur an Hadits, Tarikh dan SKI (Sejarah Kebudayaan Islam), Aqidah dan Keimanan, Fiqih-Ibadah dan mata pelajaran Akhlak. Pola pembelajaran berbasis mata pelajaran atau subject matter (materi pelajaran) cenderung menghasilkan lulusan yang hanya hafal pengetahuan, belum mampu mengamalkan pengetahuannya dalam kehidupan dalam bentuk akhlak mulia. Dalam konteks pendidikan berbasis kompetensi, kita bertanya kemampuan apa yang harus dimiliki oleh lulusan sekolah setelah belajar PAI? Allah Swt berfirman, yang artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada- Ku.[Qs Adz Dzariyat (51):56]. Oleh karena itu, kemampuan yang harus diperoleh lulusan pendidikan dasar dan menengah sebagai hasil pembelajaran PAI adalah kemampuan ber-ibadah. Bagaimana Dengan demikian PAI yang Berbasis Kompetensi Bertema Ibadah akan bertujuan membangun akhlak mulia. Bagaimana strateginya? 1. Dari kelimaaspek PAI yang bersifatkeilmuan (kognitif) adalah : Ilmu Al qur an, Ilmu Hadits, Ilmu Fiqih, Ilmu Tarikh / SKI Aqidah keimanan merupakan nilai sikap atau afektif, dan akhlak merupakan domain motorik. Sedangkan ibadah merupakan integrasi dari ketiga domain yang merupakan kemampuan atau kompetensi. Maka didalam pembelajaran Agama Islam Terpadu atau tematik, kelima aspek PAI dapat di integrasikan seperti yang digambarkan dalam berikut : Peran Dan Fungsi Guru PAI 16

Gambar 2.1: PAI Berbasis Kompetensi Bertema Ibadah Berdasarkan gambar tersebut, maka kompetensi ibadah - misalnya Shalat - dapat dirumuskan sebagai: Pemilikanilmutentang ibadah shalat yang diambildari Al-Qur an-hadits, FiqihdanTarikh, (Kognitif) Dapat mengerjakanshalatdengankhusyu, berdasarkan nilai-nilaikeimanan, (Afektif) dan Dapat mengimplementasikan nilai-nilai shalat dalam kehidupan sehari-hari dalam bentukakhlakmulia(motorik) Hasilnya adalah Muslim yang Kaaffah [Qs.Al-Baqarah(2): 208] Karena dalam pembelajaran shalat: 1) Siswa berlatih shalat dengan khusyu, artinya siswa memahami arti dari apa yang diikrarkannya dalam shalat, diyakininya dalam hati, dan kemudian dilatihkan dalam amalan, kegiatan sehari-hari, sehingga 2) Siswa tersebut belajar mendirikan shalat, yang akan menghasilkan perilaku akhlak mulia dengan tidak berbuat keji antar manusia dan ingkar dari aturan Allah. [Qs Al- Ankabut (29): 45]. Peran Dan Fungsi Guru PAI 17

Bagaimana Rasulullah Muhammad Saw Membangun Akhlak Mulia (Karakter) Umatnya? Rasulullah Saw memerintahkan umatnya untuk mendidik anak-anak shalat sejak usia 7 Tahun. Mengapa shalat begitu penting? Rasulullah Saw bersabda, yang artinya : Yang pertama kali ditanya kepada seorang hamba pada hari kiamat adalah perhatian kepada shalatnya. Jika shalatnya baik, dia akan beruntung. Dan jika shalatnya rusak, dia akan gagal dan merugi. (HR Tabrani, Tirmidzi dan An Nasa-i) Kesimpulan dari hadits tersebut adalah bahwa shalat yang baik adalah shalat yang bermanfaat bagi diri sendiri, baik di dunia maupun di akhirat. Shalat yang baik, juga akan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya, karena shalat yang didirikan harus ditindak lanjuti dengan perilaku akhlak mulia, yaitu tidak berbuat keji dan tidak ingkar pada perintah Allah Swt, sesuai firmannya, yang artinya : Bacalah kitab (Al Qur an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan mengingat Allah (shalat) itu lebih besar keutamaannya. Dan Allah mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan. [Qs. Al-Ankabut (29): 45). Bagaimana cara mendirikan shalat, atau melaksanakan shalat dengan baik dan benar itu? Rasulullah Saw bersabda, yang artinya : Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat. (H.R. Bukhari). Kita harus mencontoh shalat nyarasulullah Muhammad Saw. Pertama, gerakan dan ucapannya dalam shalat kita ikuti sebagai sunnah rasul. Kedua, apa yang diucapkan rasul dalam shalatnya pasti difahami dan diyakini dalam hatinya. Mengapa? Karena ucapan dalam shalat dilaksanakan dalam bahasa Arab, bahasa yang digunakan rasul sehari hari. Apakah kita harus memahami apa yang diucapkan dalam shalat kita seperti rasul? Pasti kita harus memahami, mengapa? Karena kitaharus shalat seperti yang dicontohkan rasul. Disamping itu kita harus ingat tentang manfaat shalat bagi kita, sesuai firmannya : Hai orang orang yang beriman minta-lah (kepada Ku) dengan sabar dan shalat, sungguh Allah bersama dengan orang orang yang sabar. [Qs Al baqarah (2): 153]. Jadi shalat adalah sarana atau media kita meminta kepada Allah Swt dengan sabar, maka kita harus memahamiapa yang kita minta dalam sholat. Kita harus mempelajari shalat Rasul secara komprehensif, karena shalat merupakan tiang agama. Apabila shalatnya tegak berdiri, maka tegaklah agamanya, apabila shalatnya runtuh, runtuhlah agamanya. Artinya apabila setiap umat muslim di Indonesia mendirikan shalat, tidak hanya melakukannya, maka akan terbangun karakter (akhlak mulia) bangsa, yang Peran Dan Fungsi Guru PAI 18

akan menjadi pondasi bagi pembangunan ekonomi kesejahteraan masyarakat. nasional yang berdampak pada Ibadah shalat yang merupakan ibadah yang utama dan pertama kali dihisab pada hari perhitungan, dapat dijadikan pembelajaran PAI berbasis kompetensi bertema ibadah bertujuan membangun karakter (akhlak mulia) generasi muda, dan menghilangkan pemeo STMJ yaitu shalat terus maksiat jalan. Dengan demikian sesuai dengan perintah Rasulullah Saw didiklah siswa SD dengan kemampuan shalat khusyu. Mengapa harus belajar shalat khusyu? Karena dengan shalat khusyu, Allah Swt berjanji akan memasukkan orang-orang mukmin kedalam kelompok orang yang beruntung sesuai firmannya, yang artinya : Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya *Qs Al Mu minun (23): 1-2] Bagaimanakah shalat yang khusyu itu? Pertama,shalat yang khusyu adalah shalat yang dilakukan dengan penuh konsentrasi. Dalam bahasa Indonesia khusyu adalah konsentrasi, maka shalat yang khusyu adalah shalat yang dilakukan dengan penuh konsentrasi. Semua indra difokuskan hanya kepada Allah Swt yang merupakan satu-satunya tuhan yang wajib dan berhak disembah oleh manusia. Demikian juga pikiran, hati dan fisik jasmaniah, hanya ditujukan pada Allah Swt, oleh karena itu apa yang diucapkan dalam shalat harus difahami, dimengerti dan diyakini oleh hati, meskipun ducapkan dalam bahasa Arab. Belajar shalat khusyu merupakan pendidikan yang pertama dan utama dalam kehidupan. Shalat yang khusyu adalah shalat yang dilakukan dengan konsentrasi dan ditindaklanjuti dengan perilaku ahlak mulia, sesuai dengan firmannya, yang artinya : dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna *Qs Al Mu minun (23): 3+. Setelah shalat khusyu, siswa SD (anak usia 7 tahun) harus dilatih untuk tidak berbuat yang sia-sia atau tidak berguna. Dengan kata lain mereka dilatih untuk berperilaku atau berkarakter baik. Mereka juga dilatih untuk senang memberi, khususnya kepada kaum dhu afa, dengan berzakat sesuai firmannya, yang artinya : dan orang-orang yang menunaikan zakat *Qs Al Mu minun (23): 4+. Berilah pemahaman bahwa berzina dan LGBT merupakan perbuatan yang melampaui batas, melanggar larangan Allah Swt dan merupakan perbuatan dosa besar, sesuai dengan firmannya, yang artinya: dan orang-orang yang menjaga kemaluannya *Qs Al Mu minun (23): 5] Peran Dan Fungsi Guru PAI 19

Mereka juga harus dilatih untuk amanah dan menepati janji-janji, karena janji adalah hutang, sesuai dengan firmannya, yang artinya : dan orang-orang yang memelihara amanatamanat (yang dipikulnya) dan janjinya *Qs Al Mu minun (23): 8+. Mereka harus dilatih untuk belajar memelihara shalat nya. Apa maksudnya? Mereka berlatih mengamalkan semua ucapannya dalam shalatnya, sesuai dengan firmannya, yang artinya : dan orang-orang yang memelihara shalatnya *Qs Al Mu minun (23): 9+. Inilah yang disebut dengan belajar mendirikan shalat, yaitu belajar shalat dengan khusyu dan berlatih mengamalkannya dalam kehidupan dalam bentuk akhlak mulia, yang dijanjikan Allah Swt untuk menjadi pewaris syurga firdaus dan kekal di dalamnya, sesuai dengan firmannya, yang artinya : mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi,(yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya *Qs Al Mu minun (23): 10-11]. Surat Al Mu minun (23) ayat 1 s/d 11 merupakan penjelasan dari surat Al Ankabut (29) ayat 45, bahwa perintah menegakkan shalat itu ditindak lanjuti dengan perilaku kita sehari-hari dalam kehidupan yaitu tidak boleh berbuat keji dan mungkar. Dapat kita simpulkan bahwa: Pertama, shalat khusyu adalah shalat yang dilaksanakan dengan penuh konsentrasi, berpusat pada penyembahan dan pengabdian manusia sebagai mahluknya kepada Allah Swt, dengan melibatkan jiwa dan raga secara totalitas (integral) dan kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk ahlak mulia. Kedua, melaksanakan shalat dengan khusyu dapat disebut juga sebagai mendirikan shalat, karena mereka yang mendirikan shalat adalah mereka yang mengerjakan shalat dan sesudah shalat harus ditindak lanjuti dengan pelaksanaannya dalam kehidupan yaitu menahan diri untuk tidak berbuat keji serta tidak berbuat yang dilarang oleh Allah Swt (mungkar), sesuai dengan firmannya dalam Qs Al Ankabut (29): 45. Ayat ini menegaskan bahwa mendirikan shalat terkait langsung dengan perilaku ahlak mulia. Orang mendirikan shalat adalah mereka yang melaksanakan shalat dengan khusyu dan memelihara shalatnya dalam kehidupan dalam bentuk perilaku akhlak mulia. Ketiga, bukankah mendidik siswa shalat dengan berpedoman pada Al Qur an *Qs Al Mu minun (23) : 1 11] merupakan pendidikan berbasis kompetensi yang mengintegrasikan ilmu, iman dan amal? Sehingga pendidikan Shalat Khusyu merupakan salah satu kunci keberhasilan sekolah dalam membangun karakter generasi muda. Peran Dan Fungsi Guru PAI 20

Peran Guru PAI dalam Memberdayakan Sekolah sebagai Pusat Pembangunan KarakterBangsa Para guru PAI dapat membangun kesadaran guru-guru umum dan kejuruan bahwa membelajarkan siswa-siswanya untuk menguasai ilmu dan teknologi tanpa pengamalannya dalam kehidupan dengan kebermanfaatan bagi dirinya dan masyarakat dan berintikan nilai-nilai keimanan atau aqidah, belum memenuhi perintah Allah Swt. Artinya, belum dapat disebut sebagai ibadah kepadanya, karena hanya akan membangun siswa yang tidak satu kesatuan antara ucapan, tindakan dan niatnya dalam hatinya. Bukankah pembelajaran seperti itu hanya akan membangun lulusan yang tidak memiliki pribadi integral? ataumunafik? Naudzu billahi mindzalik. Yakinkanlah kepada guru-guru umum dan kejuruan bahwa tujuan pembelajaran dalam bidang keilmuan dan teknologi apapun adalah membangun lulusan ahli ibadah [Qs Ad Zariyat (51):56] calon pemimpin [Qs Al BAqarah (2): 30] masa depan. Inilah yang disebut dengan pendidikan berbasis kompetensi yang berlandaskan pada UU Sisdiknas Tahun 2003. Jadi pendidikan berbasis kompetensi membelajarkan siswa untuk menguasai dan memiliki ilmu pengetahuan dan atau teknologi (KI-3) melatih siswa untuk mengamalkannya dalam kehidupan (KI-4) yang bermanfaat bagi masyarakat (KI-2) sebagai pengabdian kepada Allah Swt (KI-1).Bila semua guru melaksanakan pendidikan berbasis kompetensi secara konsisten, bukankah mereka membelajarkan siswa untuk beribadah kepada- Nya? Bukankah semua guru menjadi pendidik karakter? Apabila semua guru menjadi pendidik karakter maka sekolah akan menjadi Pusat Pembangunan Karakter Bangsa. Inilah tugas utama Guru PAI sebagai khalifatullah. Disamping itu Guru PAI dapat meminta bantuan guru-guru umum dan kejuruan untuk bersama-sama mendidik siswanya belajar dan berlatih mendirikan shalat khusyu, dan implementasinya dalam kehidupan sebagai bentuk pembiasaan berakhlak mulia, yang berdampak pada latihan penyebaran rahmatan lil alamiin. Peran Dan Fungsi Guru PAI 21