BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah anggota komunitas Naked Wolves Indonesia. No. Komunitas Jumlah Anggota

BAB I PENDAHULUAN. tidak lagi menjadi objek dari aktivitas pembangunan brand, namun sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan hidup. Menurut Schiffman dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era hypercompetition para pemasar harus mampu memberikan nilai lebih yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Industri otomotif motor di tanah air terbilang menjanjikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia khususnya di industri sepeda motor. Persaingan ketat yang

I. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran

BAB 1 PENDAHULUAN. pemain baru dalam industri bisnis. Kotler dan Keller (2009) mengatakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satunya adalah perkembangan otomotif yang menjadi faktor

BAB I PENDAHULUAN. bertahan lama sesuai dengan keadaan serta situasi yang ada dan. bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan eksistensinya dalam dunia bisnis. Jadi manusia dalam hal ini para

BAB I PENDAHULUAN. kecil maupaun yang sudah mapan. Bahkan bagi sebagian pebisnis, pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan berusaha mensponsori dan mempromosikan suatu brand

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan nilai bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan pendahuluan penelitian. Pendahuluan berisi latar

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat dan bersifat global

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Setiap perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. ada pada produk yang telah di berikan perusahaan kepada konsumen. Sepeda

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun. tahun lalu pertumbuhan sepeda motor bahkan semakin meningkat.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN MOTOR MATIC MIO

BAB I PENDAHULUAN. besar orang yang bekerja di wilayah Jabodetabek. Setiap pagi saat waktunya masuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia, hewan, maupun mesin (Haryono:2009). Transportasi. sangat berperan dalam pembangunan secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan bermotor merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari

BAB I LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Peluang ini membuat industri mobil di Negara-Negara maju seperti Negara

1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan para produsen sepeda motor semakin berlomba-lomba dalam menjual sepeda

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Antony Rahardi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. sepeda motor saat ini yaitu jenis automatik, sepeda motor jenis automatik menguasai pangsa

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Kekuatan merek terletak pada kemampuannya untuk. dialami oleh seorang konsumen dalam melakukan pembelian.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya kebutuhan akan trend gaya hidup yang saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang terjadi sekarang ini menjadikan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas,

PENGARUH KOMUNITAS MEREK SUZUKI SHOGUN TERHADAP WOM (WORD OF MOUTH) DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. peningkatan taraf hidup masyarakat yang semakin tinggi, sehingga menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen mutlak diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri yang dapat memikat

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi dan pasar bebas membuat kemajuan teknologi berkembang cepat

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan strategi, agar produk mereka diterima di pasar. Perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hasilnya (Kotler dan Armstrong, dalam Erdogmus et al, 2012:399). Nilai suatu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. harus dapat menjawab tantangan tantangan yang ada di pasar saat ini dan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan yang semakin ketat ini setiap perusahaan seperti. yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Suzuki, Kawasaki, TVS, ( Market Motor All Brand Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia saat ini

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang yang ada semakin besar, namun

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Peralatan canggih dan ditunjang dengan

BAB I PENDAHULUAN. transportasi semakin penting dalam mobilisasi kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan pasar bebas yang terjadi saat ini mempengaruhi usaha

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lain. Manusia tidak dapat sebagai makhluk sosial membutuhkan

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. strategi pemasaran yang efektif untuk menggaet konsumen baru dan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan mobilitas mereka. Untuk pasar Indonesia, perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. negara lain untuk menarik minat konsumen di dalam perdagangan. internasional. Untuk menarik minat konsumen membeli produk yang

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia, khususnya sepeda motor, sedang

BAB V PENUTUP. 1. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan diketahui bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya untuk industri sepeda motor

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tingkat persaingan produsen kendaraan bermotor dewasa ini semakin

I. PENDAHULUAN. adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia mulai berkembang pada tahun Ketika itu Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Loyalitas pelanggan menunjukan pada kesetiaan pelanggan pada

BAB I PENDAHULUAN. volume penjualan (Wahyuni, 2008). Usaha untuk dapat memenangkan. berkembang dan berubah-ubah (Kotler, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. tidak terlalu mahal, dan kondisi jalan yang semakin padat membuat sepeda motor

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pasar dalam era teknologi terjadi sangat cepat dimana fenomena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pertumbuhan perekonomian di Indonesia terus berkembang dari masa ke

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di jaman yang semakin modern seperti saat ini dalam menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang memadai. Saat ini jumlah sarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan I - 1

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian KYMCO atau Kwang Yang Motor Co, Ltd adalah perusahaan Taiwan yang memproduksi skuter, sepeda motor, dan ATV untuk didistribusikan ke seluruh dunia. Perusahaan ini memiliki fasilitas produksi di Jakarta, Shanghai, Changsha dan Chengdu. Setelah berpisah dari Honda, Kymco berdiri pada tahun 1963. KYMCO awalnya membuat suku cadang untuk Honda. Markas dan pabrik KYMCO berlokasi di Kaohsiung, Taiwan, dengan sekitar 3000 karyawan, dan memproduksi lebih dari 570.000 kendaraan per tahun. (iorg.merdeka.com/ diakses tanggal 26 maret 2015) Sebagai perusahaan besar, KYMCO memiliki visi untuk membawa KYMCO ke dalam komunitas internasional It is our goal to bring KYMCO into the international community (http://kymco.co.id diakses 26 Maret 2015). Perusahaan ini bercita-cita untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan memberikan kontribusi terhadap kepuasan dan kontribusi kepada masyarakat melalui inovasi konstan dalam memaku tantangan. Perusahaan ini didedikasikan untuk menetapkan model teladan dalam membangun merek di dunia. Kemunculan Kymco dipasar Indonesia sejak tahun 2000, dengan produk skuter matik yang menarik banyak pangsa pasar dikala itu membuat produk Kymco dapat memenangkan pasar. Selain masalah internal yang terjadi sejak kemuncuan produk skuter buatan jepang dan brand yang sudah dikenal sebelumnya di Indonesia walau bukan dengan produk skuter membuat Kymco sulit bersaing. Akan tetapi hal ini bukan berarti tidak adanya masyarakat yang memiliki kecintaan dan loyal akan produk Kymco. Dilatar belakangi oleh kecintaan dan ketertarikan akan produk Kymco, konsumen Kymco membangun komunitas Kymco yang tersebar di Indonesia dan juga dibeberapa daerah di Indonesia. Salah satu komunitas yang masih setia akan produk ini adalah kymco Group Bandung. Kymco Group Bandung yang kedepannya akan disebutkan 1

sebagai KGB merupakan hasil dari komunitas Kymco jawa barat yang pertama kali dibentuk komunitas oleh perusahaan Kymco di Indonesia. Komunitas menjadi salah satu hal yang menarik untuk diteliti dibidang bisnis, terutama adanya pergeseran dari individu ke sosial dalam pemasaran baru. Peluang yang dapat diteliti dari komunitas dapat dijadikan peluang yang diterapkan. Komunitas Kymco menjadi salah satu komunitas yang unik dimana produknya yang langkah di Indonesia serta sudah rendahnya kesadaran masyrakat Inodenesia akan brand Kymco membuat peneliti merasa perlu meniliti mengenai bagaimana peranan komunitas dapat membuat pecinta kymco dapat terus setia atau Loyal. 1.1.1 Profil Kymco Group Bandung (KGB) Gambar 1.1 Logo Kymco Sumber : www.kymco.co.id Pada tahun 2000, komunitas pencinta Kymco Jawa Barat dibentuk untuk mereka pemilik serta pecinta Kymco, dimana pada tahun itu pula produk 2

Kymco mulai muncul di Indonesia. Bukan hanya di Jawa Barat saja akan tetapi diberbagai kota komunitas ini mulai dibentuk. Komunitas Kymco ini terbentuk tidak lepas dari bantuan perusahan Kymco sendiri, dimana perusahaan Kymco ikut membantu pembentukan komunitas serta juga mensponsori kegiatan dari komunitas. Komunitas Kymco Jawa Barat ini juga melakukan kegiatan touring hingga Bali yang bertujuan tes kualitas motor yang disponsori oleh perusahaan Kymco. Sejak akhir tahun 2008 Kymco tidak lagi ada di Indonesia, komunitas ini mulai redup dan banyak anggota mereka yang tidak lagi aktif dikarenakan sulitnya mencari suku cadang motor dan tidak adanya lagi yang mensponsori kegiatan komunitas. Akan tetapi walau kepergian Kymco dan banyaknya kendala atas pencarian suku cadang dan masalah lainnya, anggota komunitas Kymco Jawa barat masih mencintai produk Kymco. Anggota Kymco Jawa Barat yang masih bertahan memilih untuk mempertahankan komunitas ini karna loyalitas yang mereka miliki atas Kymco. Tahun 2005, Dengan masih tersisanya anggota yang memiliki kesadaran tinggi tersebut membentuk kembali komunitas ini secara mandiri dan menamakan komunitas tersebut sebagai Kymco Group Bandung (KGB). Kesadaran dan kecintaan akan merek Kymco sehingga mereka merasa perlu tetap mempertahankan komunitas tersebut Hingga kini komunitas Kymco Group Bandung masih berjalan dan masih terus melakukan pertemuan dan berbagi pengalaman antar anggota. Bukan hanya itu komunitas Kymco di Indonesia makin mempererat hubungan melalui media sosial serta memiliki web forum tersendiri. Komunitas Kymco ini pula masih rajin melakukan touring untuk menguji batas kemampuan motor mereka serta membangun hubungan yang baik antar anggota. 3

1.1.2 Struktur Organisasi KGB Gambar 1.2 Struktur Organisasi KGB Ketua (Drs. M Witarsa) Sekretaris (Johan Sumarno S.Pd) Wakil Ketua (Drs. Atus Yuliansyah) Bendahara Dr.Dio Prasetio Sie. Manajemen Operasi Sie. Koordinasi antar anggota Sie. Personalia dan SDM Sie. Monitoring dan Evaluasi Organisasi Sie. Kajiandan Pengembangan Sie. Inovasi Organisasi Sie.Informa si Sumber : internal Kymco Group Bandung Dalam komunitas Kymco Group Bandung adanya kepengurusan dimana kepengurusan ini diperlukan untuk membantu menjalankan kegiatan komunitas dan menyusun kegiatan atau program yang akan dilakukan oleh KGB. Dan dalam komunitas ini ada pula anggota lainnya yang siap melaksanakan dan membantu menjalankan kegiatan komunitas. KGB beranggotakan 75 orang termasuk dalam pengurus. 1.2 Latar Belakang Penelitian Persaingan antara produsen otomotif semakin ketat, akan hal itu maka banyak perusahaan yang melakukan inovasi untuk dapat mempertahankan dan menarik konsumen lainnya. Di Indonesia trend pasar otomotif skutik kini semakin tinggi dan persaingan perusahaaan skutik juga sangatlah seru. Tahun 2000 awal 4

kemunculan pasar di Indonesia, perusahaan skuter Kymco ikut dalam merebut pangsa pasar skutik di Indonesia. Akan tetapi eksitensi Kymco dipasar Indonesia tidak dapat bertahan lama dimana, banyaknya kompetitor yang datang dari perusahaan yang sudah memiliki merek lebih dikenal sebelumnya di Indonesia, seperti Honda, Suzuki dan lainnya. Gambar 1.3 Pangsa Motor Skuter di Indonesia Sumber : AISI, diolah, 2011 per Januari-September Dari data diatas kita dapat menyimpulkan bahwa Kymco yang menjadi pemasok kedua terbesar ditahun 2005 yaitu memegang 5,25% dari pangsa pasar. Akan tetapi terus menurun hingga tahun 2008 sudah tidak lagi memasarkan produknya di Indonesia. Yamaha yang memiliki pangsa pasar terbesar mulai dikalahkan oleh produk skuter yang dikeluarkan oleh perusahaan Honda. Akan tetapi hal ini bukan berarti tidak adanya masyarakat yang memiliki kecintaan akan produk Kymco. Dilatar belakangi oleh kecintaan dan ketertarikan akan produk Kymco, seharusnya dapat dipandang sebagai peluang baik oleh perusahaan Kymco sendiri. 5

Dalam persaingan ini banyak hal yang dilakukan perusahaan otomotif untuk dapat menarik pangsa pasar. Salah satu yang dilakukan oleh perusahaan otomotif skuter adalah membentuk Komunitas untuk menjadi salah satu media pemasaran. Dimana pemasaran adalah kegiatan sosial dan sebuah pengaturan yang dikerjakan oleh individu atau sekelompok agar mendapatkan apa yang diinginkan dengan membuat sebuah produk lalu menukarnya dengan nominal tertentu kepada pihak lain. Salah satunya kota yang menjadi perhatian perusahaan otomotif sekuter ini adalah kota Bandung. Oleh sebab itu, perusahaan banyak pula membangun komunitas untuk meningkatkan pasar dan ada pula komunitas yang berdiri mandiri. 1.1 dan 1.2: Berikut data jumlah komunitas di kota Bandung dapat dilihat pada Tabel Tabel 1.1 Komunitas Yang Terdaftar Pada Dinas Pemuda Dan Olahraga Kota Bandung No Jenis Organisasi Jumlah 1 Group Kesenian 565 2 Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) 83 3 Organisasi Kepelajaran 464 4 Organisasi Mahasiswa 110 5 Organisasi kepemudaan lainnya / Komunitas 177 Total 1399 Sumber: Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung, 2015 Organisasi kepemudaan lainnya / Komunitas (177) dijabarkan menjadi Tabel 1.2 Komunitas Kepemudaan yang Terdaftar pada Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung Tahun 2014 No. Jenis Komunitas Jumlah 1. Komunitas Film dan Foto 18 2. Komunitas Kesenian dan Budaya 22 3. Komunitas Kreatif 5 4. Komunitas Otomotif 69 6

5. Komunitas Peduli Lingkungan 6 6. Komunitas Pendidikan 5 7. Komunitas Pecinta Hewan 6 8. Komunitas Sepeda 3 9. Komunitas Sosial 19 10. Komunitas Teknologi 6 11. Komunitas Lainnya 18 Total 177 Sumber: Dinas Pemuda Dan Olahraga Kota Bandung, 2015 Berdasarkan data di atas maka terlihat yang menjadi salah satu komunitas terbesar adalah komunitas motor. Komunitas motor ini juga terdiri club motor berdasarkan merek, salah satu komunitas merek motor tersut adalah Kymco Group Bandung yang berjalan dari tahun 2000 hingga kini. Salah satu komunitas Kymco yang dapat bertahan adalah komunitas Kymco Group Bandung dimana komunitas ini merupakan komunitas pertama yang didirikan oleh perusahaan Kymco ditahun 2000. Komitmen dan sikap positif yang kuat ditunjukan oleh komunitas ini yang membuat komunitas ini masih tetap aktif walau sudah tidak adanya pemegang lisensi resmi penjualan Kymco di Indonesia sejak November 2008 (oto.detik.com akses tanggal 28 Maret 2015) sehingga sulitnya mendapatkan motor baru atau suku cadang Kymco. Komunitas Kymco Group Bandung atau yang biasa disebut KGB ini masih terus aktif melakukan kegiatan seputar penggunaan motor Kymco atau sekedar sharing mengenai Kymco. Kegiatan yang dilakukan akan dirapatkan dan disusun sebagai agenda tahunan komunitas ini. Dalam Tahun 2015 ini agenda yang mereka lakukan dan akan mereka lakukan adalah sebagai berikut : 7

Tabel 1.3 Kegiatan Komunitas No Kegiatan Frekuensi waktu 1 Grand Touring (touring keluar kota atau provinsi), 6 Bulan sekali sebagai Program besar tahunan. 2 Touring dalam kota atau tempat wisata yang cukup 2 bulan sekali dekat 3 Pertemuan Rutin 1 bulan sekali Sumber : internal Kymco Group Bandung Dalam kegiatan ini biasanya anggota akan diminta iuaran sebagai iuran sosial yang dapat membantu mereka dalam kegiatan sosial. Dalam komunitas ini memiliki kekerabatan yang tinggi dimana anggota yang sudah tidak memiliki skuter Kymco masih dapat bergabung sebagai anggota dan anggota lainnya akan memberikan pinjaman motor skuter Kymco selama kegiatan komunitas berlangsung. Ini bertujuan sebagai salah satu tanggung jawab anggota dalam mempertahankan anggota. Bukan hanya itu dalam melakukan kegiatan tersebut mereka juga melakukan perkenalan komunitas mereka serta mempormosikan produk Kymco, yaitu dengan cara memakai seragam yang menggunakan lambang Kymco. Bukan hanya dalam kegiatan rutin yang mereka buat saja, diuar itu adanya event yang mereka ikuti untuk dapat berpartisipasi sekaligus mempromosikan komunitas dan motor skuter merek Kymco. Menurut Sciffman dan Kanuk dalam Pambudi (2014) definisi loyalitas merek yang umum dipakai oleh para pemasar adalah suatu sikap dan perilaku konsumen terhadap suatu merek. Konsumen akan memiliki prefensi terhadap satu merek alternatif. Pengukuran suka konsumen terhadap suatu merek meski banyak tersedia merek alternatif. Pengukuran sikap konsumen terhadap suatu merek menyangkut seluruh perasaan konsumen mengenai produk dan merek serta kecendurungan meraka untuk membeli produk dan merek tersebut. Pengukuran perilaku bergantung pada respon perilaku konsumen yang telah diberi sebuah stimulus yang bertujuan untuk mempromosikan produk 8

dan merek alternatif.. Anker dalam Pambudi (2014) menyatakan bahwa loyalitas merek mencerminkan tingkat keterkaitan konsumen dengan satu merek produk. Sekali mereka loyal terhadap produk atau jasa tertentu, bias jadi sepanjang hidup mereka menggunakan produk dan jasa tersebut atau dapat dikatakan komitmen mereka dalam menggunakan produk atau jasa tertentu. Dari pengukuran sikap loyalitas merek tersebut dan dilihat dari komitmen anggota KGB tetap menggunakan produk Kymco dan mempertahankan komunitas ini selama 15 tahun serta kegiatan yang mereka lakukan yang dapat memperkenalkan komunitas serta mempromosikan Kymco, maka tercerminnya sikap loyalitas yang dimiliki oleh anggota komunitas Kymco Group Bandung. Loyalitas merek dipengaruhi oleh faktor social driver, yaitu lingkungan sosial di sekitar konsumen mempengaruhi sikap konsumen terhadap suatu merek, diantaranya adalah social group dan peer recommendation. Kelompok sosial berpengaruh secara langsung terhadap sikap dan perilaku seeorang. Suatu kelompok akan menjadi referensi utama seseorang dalam membeli suatu produk. Pengaruh kelompok refrensi yang kuat dengan mudah dapat mengubah perilaku anggotanya atau calon anggotanya (Gounaris dan Stathakophulus; dalam Pambudi, 2014). Salah satu contoh dari social group adalah virtual group dan brand community. Para produsen sangat tertarik dalam mempelajari tentang, mengorganisasi, dan memfasilitasi suatu brand community ( McAlexander, Schouten, dan Keaning, 2002). Banyak alasan yang mendasari keterkaitan tersebut, di antaranya kemampuan brand community dalam mempengaruhi presepsi dan tindakan anggotanya, serta untuk mempelajari evaluasi konsumen terhadap kebijakan perusahaan terutama tentang produk (Brown, Koznets and Shery; dalam Pambudi, 2014) Muniz and O Guinn (2001) yaitu komunitas yang terikat atas brand yang memfasilitasi komunitas untuk melakukan kegiatan dengan membawa brand tersebut, sehingga terdapat prestis atau rasa kebersamaan yang dirasakan oleh tiap anggotanya. Adanya komunitas brand Kymco ini membuat para anggota dapat saling berhubungan dengan sesama sehingga menimbulkan rasa nyaman. Rasa 9

nyaman ini terbentuk karena ikatan kecintaan akan merek Kymco sebagai persamaan identitas sosial yang mereka miliki serta kegiatan komunitas yang mendukung untuk setiap anggotanya tetap merasa dekat dengan brand Kymco dan dapat mempertahankan kecintaan mereka terhadap Kymco walau kini Kymco tidak lagi dipasarkan di Indonesia. Peneliti menjadikan Kymco Group Bandung sebagai objek penelitian dikarenakan komunitas motor Kymco Group Bandung (KGB) saling berhubungan dengan komunitas Kymco seluruh Indonesia dan menjadi benih awal terbentuknya komunitas Kymco Indonesia yang merupakan komunitas Kymco pertama. Sejak Kymco tidak lagi dipasarkan di Indonesia secara resmi akan tetapi komunitas Kymco Group Bandung masih terus aktif dan tetap memiliki komitmen meskipun harus menjadi komunitas yang mandiri dan tidak lagi dibantu oleh perusahaan Kymco seperti awal dibentuknya. Komunitas menjadi salah satu hal yang menarik untuk diteliti dibidang bisnis, terutama adanya pergeseran dari individu ke sosial dalam pemasaran baru. Peluang yang dapat diteliti dari komunitas dapat dijadikan peluang yang diterapkan. Komunitas Kymco menjadi salah satu komunitas yang unik dimana produknya yang langkah di Indonesia serta sudah rendahnya kesadaran masyrakat Inodenesia akan brand Kymco membuat peneliti merasa perlu meniliti mengenai bagaimana peranan komunitas dapat membuat pecinta kymco dapat terus setia atau Loyal. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk memahami dan membahas tentang brand community dan pengaruhnya terhadap brand loyalty melalui penelitian yang berjudul : Pengaruh Brand Community Terhadap brand loyalty studi kasus Kymco Group Bandung (KGB). 10

1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana brand community pada Komunitas Kymco Group Bandung. 2. Bagaimana brand loyalty Komunitas Kymco Group Bandung terhadap Merek Kymco. 3. Bagaimana pengaruh dari brand community terhadap brand loyalty pada Komunitas Kymco Group Bandung. 1.4 Tujuan Penelitian Dari latar belakang dan rumusan masalah maka, tujuan akan penelitian sebagai berikut : 1. Mengetahui brand community pada Komunitas Kymco Group Bandung. 2. Mengetahui bagaimana brand loyalty Komunitas Kymco Group Bandung terhadap Merek Kymco. 3. Mengetahui pengaruh dari brand community terhadap brand loyalty pada Komunitas Kymco Group Bandung. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Aspek Teoritis Hasil penelitian ini dapat menguatkan teori akan pengaruh komunitas merek terhadap loyalitas merek. 1.5.2 Aspek Praktis Sebagai masukan bagi perusahaan dan bagi setiap pembaca serta memberikan informasi akan komunitas merek. Sebagai masukan bagi perusahaan dan bagi setiap pembaca serta memberikan informasi akan loyalitas merek. Sebagai masukan bagi perusahaan dan bagi setiap pembaca serta memberikan informasi akan pengaruh komunitas merek terhadap loyalitas merek. 11

1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini berisi gambaran umum penelitian, latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU Bab Tinjauan Pustaka dan Penelitian Terdahulu berisi tentang rangkuman teori, penelitian terdahulu sejenis, kerangka pemikiran teoritis BAB III METODE PENELITIAN Bab Metode Penelitian berisi tentang jenis penelitian, variabel operasional penelitian yang digunakan, tahap penelitian, pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi tentang objek penelitian, analisis data, dan interpretasi hasil BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab Kesimpulan dan Saran berisi tentang kesimpulan yang diberikan berkaitan dengan penelitian ini dan saran yang akan diberikan. 12