multiplier effect bagi indikator lainnya. Misalnya pencapaian kinerja yang cukup tinggi

dokumen-dokumen yang mirip
PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016

BAB II PERENCANAAN KINERJA. A. Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja adalah lembaran/dokumen yang berisikan

REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dan pertanggungjawaban, maka dalam era otonomi daerah sekarang ini

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012

Kata Pengantar BAB 4 P E N U T U P. Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

INDIKATOR KINERJA UTAMA PROVINSI GORONTALO. Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Seiring dengan adanya perubahan masa dari orde baru ke era

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah,

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

DAFTAR ISI PENGANTAR

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. mencatat desentralisasi di Indonesia mengalami pasang naik dan surut seiring

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

2. Sub Bidang Penataan Infrastruktur Wilayah. d. Bidang Perekonomian membawahkan : 1. Kepala Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Investasi; 2. K

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KOTA CIREBON 1/1/15

BAB I RENCANA KERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

VISI : TERWUJUDNYA BANGKALAN YANG MAKMUR, MANDIRI DAN AGAMIS

Lampiran Rekapitulasi Capaian Kinerja Tahun 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

DAFTAR PROGRAM (KEGIATAN) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2014

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG

POIN DAN GRADE JABATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

KEPALA DINAS BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN BIDANG TANAMAN PANGAN BIDANG TANAMAN HORTIKULTURA BIDANG PETERNAKAN

WALIKOTA BONTANG PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Drs. NASRUDIN AZIS, SH.

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. lahirnya paket undang-undang di bidang keuangan negara, yaitu undang-undang

Transkripsi:

Adapun perbandingan antara pencapaian kinerja dan anggaran pada tabel 3.3.2 di atas, tidak bisa serta merta di tetapkan tingkat efisiensinya, di karenakan pada masingmasing indikator bisa jadi di biayai oleh anggaran SKPD lain yang justru tidak bersentuhan secara langsung. Karena pada dasarnya terdapat beberapa alokasi anggaran yang bersifat multiplier effect bagi indikator lainnya. Misalnya pencapaian kinerja yang cukup tinggi pada pengembangan investasi, tentunya efek samping dari gencarnya promosi terhadap keaneka ragaman adat dan budaya untuk menarik investasi yang di lakukan oleh Dinas Pariwisata maupun oleh Kantor Perwakilan yang ada di pusat serta dukungan dari Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan dalam pengembangan produk-produk lokal yang mampu menarik investasi. Dan masih ada juga yang lainnya seperti dalam pencapaian indikator kemiskinan ataupun indikator usia harapan hidup. 3.3.2 Pengelolaan Keuangan Daerah Dalam rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan Undang-Undang 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah berdampak positif terhadap hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang sehingga perlu di kelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah dimaksud merupakan subsistem dari sistem pengelolaan keuangan Negara dan merupakan elemen penting dalam penyelenggaraan pemeintahan daerah. Untuk mendukung pelaksanaan desentralisasi dan otonomi tersebut, kepala daerah sebagi pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah diberikan wewenang untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan. Berdasarkan ketentuan tersebut, untuk menunjang penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, diperlukan adanya sumber daya dan dana yang cukup brasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo secara transparan dan akuntabel, maka pengelolaan keuangan daerah mulai perencanaan, 233

pelaksanaan, penatausahaan dan pelaporan pertanggungjawaban pelaksanaaan APBD harus mengacu dan memperhatikan beberapa undang-undang dan peraturan pelaksanaan yang komprehensif dan terpadu dari berbagai undang-undang tersebut. Pelaksanaan pekerjaan pengelolaan keuangan di Provinsi Gorontalo yang dilaksanakan melalui aplikasi Simda dapat terlaksana dengan baik karena koneksi jaringan dibangun hanya khusus diperuntukkan untuk aplikasi Simda dan laporan pertanggungjawaban keuangan daerah mengacu pada Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang kekuasaan atas pengelolaan keuangan negara pada Bab II Pasal 10 ayat 2 poin E. Penyajian laporan keuangan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah pada Bab V Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Pasal 5 ayat 2 mengatakan Penyajian laporan keuangan terdiri atas laporan realisasi anggaran, laporan perubahan saldo anggaran lebih, neraca, laporan opersional, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah berdasarkan SAP, harus memiliki karakteristik dasar relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami. Karakterisktik dasar dimaksud yakni karakteristik kualitatif laporan keuangan yakni ukuranukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya atau menghasilkan informasi yang berkualitas. Selanjutnya, dalam tabel 3.3.3 berikut ini akan disajikan realisasi anggaran per program yang mendukung setiap tujuan di bandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya, sebagai berikut : 234

No Program Tabel 3.3.3 Realisasi Anggaran Per Program Anggaran (RP) Tahun 2016 % Realisasi % Realisasi Realisasi Tahun 2015 TUJUAN 1 : MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI 1 Program Peningkatan Iklim Investasi dan realisasi Investasi 2 Program Peningkatan Promosi dan kerjasama invetasi 3 Program Pengembangan Sumber Daya Investasi 4 Program pengembangan KUKM 5 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 6 Program Peningkatan dan pengembangan Ekspor 7 Program Pengembangan UMKM 8 Program Penciptaan Wira Usaha Baru (WUB) 9 Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja 10 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja 11 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjan 12 Program Pelatihan Berbasis Kompetensi Tenaga Kerja, Latihan Transmigaeasi dan Pengembangan produktifitas Daerah 845.000.000 819.719.870 97,01 99,87 960.250.000 948.451.556 98,77 95,59 661.000.000 642.216.913 97,16 98,28 571.130.000 459.314.300 80,42 94,33 3.700.000.00 0 3.637.897.740 98,32 96,93 200.000.000 169.450.800 84,73 98,91 499.490.000 478.072.000 95,71 134,65 421.400.000 223.590.000 53,06 86,32 1.328.764.500 1.317.789.100 99,17 98,47 1.730.483.400 1.645.902.930 95,11 98,54 135.170.000 135.170.000 100,00 97,71 926.025.600 913.515.345 98,65 90,61 235

13 Program Pengembangan Hubungan Industri dan Peningkatan Jaminan sosial Tenaga kerja 760.874.000 756.274.000 99,40 97,18 TUJUAN 2 : MENYEDIAKAN INFRASTRUKTUR UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH 14 Program pembangunan Jalan dan Jembatan 54.067.208.453 53.894.561.080 99,68 99,18 15 Program Pengendalian Banjir 16 Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 17 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Limbah 18 Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan Dan Jembtan 19 Program peningkaytan partisipasi masyarakat dalam membangun desa 20 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/ Rumah Sakit Mata 5.244.272.547 5.216.130.500 99,46 96,19 19.836.577.466 15.722.776.771 79,26 97,92 8.191.612.100 7.648.948.530 93,38 92,73 39.330.045.500 37.587.668.045 95,57 96,21 1.104.749.000 1.066.109.850 96,50 96,61 38.624.300.000 38.562.906.600 99,84 61,06 TUJUAN 3 : MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN 21 Program Perluasan Akses Pendidikan Anak Usia Dini 1.118.545.000 934.454.850 83,54 98,15 22 Program Perluasan Akses 1.536.858.000 1.165.112.600 75,81 89,46 Pendidikan Dasar 23 Program Perluasan Akses 12.407.628.725 12.141.778.225 97,86 97,81 236

Pendidikan Menengah 24 Program Perluasan Akses Pendidikan Tinggi 25 Program Pengembangan dan Penerapan Kurikulum 2013 26 Program Pendidikan Untuk Rakyat (Prodira) 27 Program Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan PTK 28 Program Peningkatan Keterampilan Pendidikan Non Formal 29 Program Peningkatan Kompetensi dan Kesejahteraan PTK PAUD 30 Program Peningkatan Mutu dan Relevansi Dikdas 31 Program Peningkatan Mutu dan Relevansi Dikmen 11.070.729.325 10.205.853.653 92,19 99,91 800.682.000 750.944.400 93,80 95,19 9.208.340.000 5.460.437.400 59,30 99,82 19.223.180.000 18.740.790.000 97,49 99,99 2.396.562.500 2.298.185.300 95,90 99,23 4.169.225.000 4.161.413.100 99,81 98,56 2.071.631.500 2.029.309.069 97,96 85,54 3.735.903.750 3.653.898.150 97,80 97,35 TUJUAN 4 : MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT 32 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 33 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak 34 Program Peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat 35 Program Pembinaan Upaya Kesehatan 36 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular 401.305.160 393.587.000 98,08 98,01 602.796.500 547.392.777 90,81 82,75 492.012.000 480.846.600 97,73 97,71 878.854.000 762.066.362 86,71 96,18 548.985.000 427.254.100 77,83 88,02 237

37 Program JAMKESTA 61.589.093.089 59.151.254.209 96,04 99,60 38 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 39 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 40 Program Peningkatan Sarana Prasarana Instalasi Farmasi 41 Program Pengawasan Obat dan Makanan 907.086.000 819.708.000 90,37 95,94 244.230.000 244.120.000 99,95 93,58 8.556.470.000 5.992.963.694 70,04 56,57 81.379.000 56.890.800 69,91 92,03 TUJUAN 5 : MENGELOLA SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK KEMAKMURAN MASYARAKAT 42 Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan 43 Program Peningkatan Pengelolaan Lingkungan Bagi Usaha Atau Kegiatan 44 Program Rehabilitasi dan perlindungan Hutan 45 Program penyediaan dan pengembangan sarana dan prasrana pertanian 46 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 47 Program Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan 48 Program Pengembangan Budidaya Perikanan 49 Program Pengembangan Perikanan Tangkap 698.343.000 677.151.219 96,97 94,01 210.845.000 207.797.310 98,55 95,87 2.981.760.000 2.819.735.600 94,57 93,46 4.569.533.875 4.132.305.452 90,43 92,30 14.486.315.000 13.124.019.476 90,60 95,60 3.149.110.000 2.874.971.959 91,38 93,13 3.489.208.000 3.440.835.900 98,61 98,94 6.464.951.000 6.107.647.616 94,47 91,29 238

50 Program Peningkatan Populasi dan Produksi Ternak dalam Mendukung Swasembada Daging 51 Program Pembinaan Kelembagaan dan Kemitraan 8.558.798.000 8.189.859.100 95,69 92,39 676.896.000 673.672.300 99,52 93,85 TUJUAN 6 : MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KHUSUSNYA PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS) 52 Program rehabilitasi sosial 1.690.543.000 1.650.283.500 97,62 99,39 53 Program perlindungan dan jaminan kesejahtraan sosial 1.705.052.000 1.643.972.952 96,42 97,07 TUJUAN 7 : MEMELIHARA KERAGAMAN AGAMA DAN BUDAYA 54 Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Keamanan dan Ketertiban 55 Program Pengembangan Nilai Budaya 56 Program Pemeliharaan Sejarah dan Cagar Budaya 57 Program Promosi Keragaman Budaya Gorontalo 58 Program Pembinaan dan Peningkatan Prestasi pemuda 404.000.000 363.608.400 90,00 99,99 413.851.000 396.725.900 95,86 76,36 250.804.000 233.477.000 93,09 93,79 2.128.800.000 2.095.227.750 98,42 99,04 2.558.724.450 2.401.342.100 93,85 32,99 TUJUAN 8 : MENINGKATKAN PERAN PEREMPUAN DAN KUALITAS HIDUP ANAK 59 Program Perlindungan Perempuan, Kesejahteraan dan Perlindungan Anak 742.916.500 714.110.896 96,12 86,76 239

60 Program Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender 898.161.000 842.947.200 93,85 94,88 TUJUAN 9 : MENGEMBANGKAN GOOD GOVERNANCE DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH 61 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH 62 Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah TUJUAN 10 : PENGENTASAN KEMISKINAN 3.908.298.071 3.682.709.593 94,73 99,12 3.478.630.000 3.174.100.429 91,25 93,29 63 Program Pemberdayaan Sosial 4.164.395.000 3.914.205.138 93,99 99,61 64 Program Pelayanan Sarana Produksi Perikanan 65 Program Peningkatan Produksi dan Pelayanan Teknis 66 Program Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan 67 Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir 68 Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan 69 Program Pembangunan Desa Tertinggal 70 Program Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Sumber Data : Badan Keuangan Daerah Provinsi Gorontalo 214.200.000 212.888.000 99,39 94,19 714.440.000 660.408.032 92,44 86,53 272.809.000 264.645.310 92,44 89,51 1.032.305.000 814.196.000 78,87 94,10 17.995.420.000 17.958.801.650 99,80 99,58 7.345.040.000 7.326.978.800 99,75 98,79 1.146.454.000 1.111.594.600 96,96 92,32 240

Dari tabel 3.3.3 dapat di ketahui bahwa realisasi penggunaan anggaran Pemerintah Provinsi Gorontalo tahun 2016 terhadap indikator kinerja yang mendukung pencapaian 10 (sepuluh) tujuan dengan 23 sasaran strategis, realisasinya rata-rata mencapai di atas 90 persen. Terkait dengan optimalisasi penyerapan anggaran di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo, Pemerintah Provinsi Gorontalo telah melakukan langkah-langkah strategis serta melakukan sinergitas pengendalian pembangunan melalui penerapan elektronik monitoring, evaluasi dan pelaporan (e-monep) di 5 (lima) kabupaten dan 1 (satu) kota se Provinsi Gorontalo yang dilaksanakan melalui fasilitasi penyediaan aplikasi e-monep baik di lingkungan Pemerintah Provinsi maupun kabupaten/kota. Akselerasi terhadap penyerapan anggaran tahun 2016 Provinsi Gorontalo yang dikendalikan melalui aplikasi e-monep memperoleh apresiasi dari pemerintah pusat melalui Tim Evaluasi Penyerapan Realisasi Anggaran (TEPRA) di bawah Kantor Sekretariat Presiden (KSP). Dalam rangka pengendalian percepatan penyerapan APBD ini pula, Pemerintah Provinsi Gorontalo melaksanakan secara rutin Pra-Rapim dan Rapat Pimpinan yang dipimpin langsung oleh Gubernur dan atau Wakil Gubernur dan langsung dihadiri oleh Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo dan diintegrasikan dengan rapat percepatan pelaksanaan pembangunan baik terhadap paket pekerjaan yang dilelang maupun yang dilaksanakan secara swakelola. Kegiatan ini di laksanakan sebagai bentuk komitmen Kepala Daerah dan Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah bersama seluruh stakeholder dalam menyelenggarakan program/kegiatan untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam menjalankan komitmen tersebut, dapat tergambar pula dalam prestasi terhadap penyelenggaraan pengelolaan Keuangan Daerah dimana selama tiga tahun berturut-turut, Pemerintah Provinsi Gorontalo meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk Laporan Keuangan Pemerintah Daerah tahun 2013 dan 2015. Capaian tersebut adalah suatu prestasi yang sangat membanggakan dimana di tahun 2014 dan 2015, menjadi 241

satu-satunya provinsi di Indonesia yang seluruh daerahnya meraih WTP atas Laporan Keuangannya (100 persen). Terkait perolehan predikat WTP, berbagai upaya terus dilakukan pemerintah untuk dijadikan perhatian di tahun-tahun yang akan datang, diantaranya peningkatan komitmen bersama antara pihak eksekutif dan legislatif dalam hal pengelolaan keuangan daerah, mendorong peningkatan kualitas SDM terutama dalam hal pengelolaan keuangan dan aset daerah. BPK RI sangat mengapresiasi Pemerintah Provinsi Gorontalo, BPK menilai pula bahwa penggunaan anggaran dialokasikan sebesar-besarnya untuk kebutuhan masyarakat, dimana penggunaan alokasi APBD 72 persen diperutukkan untuk belanja publik jika dibandingkan dengan belanja pegawai yang hanya mengalokasikan 28 persen. Untuk tahun 2016, sebagai langkah strategis dalam mempertahankan opini WTP atas Pengelolaan Keuangan Daerah, Pemerintah Provinsi Gorontalo telah menerapkan Sistem Akuntansi Pemerintah berbasis akrual. Sistem ini diharapkan dapat memberi manfaat yang lebih besar bagi pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan, dengan memberikan informasi pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang lebih informatif, sekaligus menjadi informasi utama bagi pemerintah dalam pengambilan keputusan dan penyelenggaraan keuangan negara dan daerah yang lebih baik. Penerapan sistem akuntansi berbasis akrual menyajikan tantangan yang cukup besar baik dari segi kesiapan teknis pelaksanaan, struktur dan infrastruktur organisasi pemerintahan, budaya, sistem dan prosedur, hingga kesiapan sumber daya manusianya. Dengan komitmen yang dibarengi dengan persiapan dan usaha, diharapkan mampu kembali meraih predikat WTP atas LKPD Pemerintah Provinsi Gorontalo. 242

3.3.3 Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Pencapaian program-program pembangunan di Provinsi Gorontalo tak lepas dari dukungan dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang dialokasikan oleh Pemerintah Pusat ke Daerah. Untuk lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pembangunan serta pelayanan umum kepada masyarakat, utamanya dalam mendukung 4 (empat) program unggulan Pemerintah Provinsi Gorontalo yaitu pendidikan gratis, kesehatan gratis, pembangunan infrastruktur dan peningkatan ekonomi kerakyatan. Berikut ini akan disajikan besaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan dalam bentuk dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan yang dikelola oleh perangkat daerah provinsi serta realisasi anggaran sampai dengan ankhir tahun 2016. No. Tabel 3.3.4 Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Tahun 2016 Nama Perangkat Daerah Kewenangan Pagu Realisasi 1. Biro Pemerintahan DK 1.411.198.000 1.106.731.400 2. Biro Pemberdayaan DK 650.000.000 641.879.850 Perempuan dan Kesra 3. Badan Kesatuan Bangsa DK 424.560.000 326.243.800 dan Politik 4. Bappeda DK 2.349.232.000 2.047.608.134 5. Badan Pemberdayaan DK 20.138.237.000 16.902.700.205 Masyarakat dan Pembangunan Desa Tertinggal 6. Badan Penanaman Modal dan PTSP DK 554.445.000 403.607.000 7. Badan Penanggulangan TP 1.000.000.000 868.364.600 Bencana Daerah 8. Dinas Pertanian DK 37.497.486.000 35.240.201.889 243

TP 170.196.942.000 134.551.000.407 9. Dinas Koperasi, DK 8.388.008.000 6.855.134.412 Perindustrian dan Perdagangan 10. Dinas Pendidikan, DK 14.705.573.000 14.152.068.185 Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga 11. Dinas Kesehatan DK 48.373.013.000 34.000.728.843 12. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dk 13.688.613.000 11.389.098.750 TP 7.952.355.000 6.831.056.650 13. Dinas Sosilal DK 13.617.297.000 13.526.295.850 TP 2.985.338.000 2.785.972.100 14. Dinas Kehutanan DK 7.911.081.000 6.656.267.695 15. Dinas Perikanan dan Kelautan DK 10.450.169.000 7.434.499.454 TP 7.400.000.000 6.569.930.850 16. Dinas Pekerjaan Umum DK 3.231.235.000 2.382.186.490 17. Dinas Perhubungan dan Pariwisata 18. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah TP 14.244.241.000 14.196.752.000 DK 3.027.000.000 2.712.821.788 DK 740.252.000 713.364.650 Jumlah 390.936.275.000 322.294.515.002 Sumber Data : Biro Pengendalian Pembangunan dan ULP Setda Prov. Gorontalo Dari tabel 3.3.4 dapat diketahui besaran anggaran dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan adalah sebesar Rp. 390.936.275.000,- dengan realisasi penggunaan anggaran sebesar Rp. 322.294.515.002,- atau sebesar 82,44 persen. Dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan tersebut digunakan untuk membiayai berbagai belanja yaitu belanja barang, belanja modal dan belanja bantuan sosial yang keseluruhannya bertujuan untuk sebesar-besar kesejahteraan masyarakat. 244

245

246