PENETAPAN KADAR SULFAMETOKSAZOL DAN TRIMETOPRIM DALAM SEDIAAN SUSPENSI DENGAN NAMA DAGANG DAN GENERIK DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) SKRIPSI Oleh: DEVIANTI NIM 071524014 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
PENETAPAN KADAR SULFAMETOKSAZOL DAN TRIMETOPRIM DALAM SEDIAAN SUSPENSI DENGAN NAMA DAGANG DAN GENERIK DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Oleh: DEVIANTI NIM 071524014 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya, serta shalawat beriring salam kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada ayahanda Tusar dan ibunda Nursiah, serta Bunda Sumarni, SH., abangku Hari Syahrian, SE., adikku Ira Jayanti dan suamiku Robby Ismail P, SE., atas doa yang tulus dan dukungan moril maupun materil serta cinta dan kasih yang telah diberikan kepada penulis dalam menghantarkan penulis untuk meraih cita-cita. Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. rer.nat. Effendy De Lux Putra, SU., Apt, dan Bapak Drs. Muchlisyam, M.Si., Apt., yang telah membimbing penulis dengan sabar hingga selesainya penulisan skripsi ini. 2. Bapak Dekan Fakultas Farmasi Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra., Apt., yang telah memberikan fasilitas kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan pendidikan. 3. Bapak Prof. Dr. M Timbul Simanjuntak, Msc., Apt., Dra. Salbiah, M.Si., Apt., Drs. Syafruddin, MS., Apt., sebagai tim penguji yang sangat banyak memberikan masukan dan saran atas skripsi ini. 4. Ibu, Dra., Erly Sitompul, MS., Apt., selaku penasehat akademik yang telah memberikan nasehat dan arahan kepada penulis serta seluruh staf pengajar Fakultas Farmasi USU atas ilmu yang telah diberikan selama
perkuliahan dan juga staf tata usaha yang telah memberikan bantuan administrasinya. 5. Teman- teman penulis Ika, Winda, Febby, Icut, Ike, kak Nova, Alfan, Lissa, Limiyanto dan seluruh mahasiswa Farmasi Ekstensi stambuk 2007 serta kakak-kakak maupun adik-adik mahasiswa Farmasi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas segala bantuan dan motivasinya. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Medan, Maret 2010 Penulis Devianti
PENETAPAN KADAR SULFAMETOKSAZOL DAN TRIMETOPRIM DALAM SEDIAAN SUSPENSI DENGAN NAMA DAGANG DAN GENERIK DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) Abstrak Menurut Farmakope Indonesia edisi IV (1995) bahwa campuran Sulfametoksazol dan Trimetoprim ditentukan kadarnya menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dengan fase gerak campuran air : asetonitril : trietylamin (1400 : 400 : 2) v/v, menggunakan detektor 254 nm dengan kolom ODS (3,9 mm x 30 cm), laju alir 2 ml/menit dalam sediaan tablet, sedangkan dalam sediaan suspensi tidak tercantum. Penelitian ini bertujuan menetapkan kadar sulfametoksazol dan trimetoprim dalam sediaan suspensi dengan nama dagang dan nama generik dengan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) kolom VP-ODS (4,6 mm x 25 cm) dan fase gerak, laju alir dan detektor yang sama seperti yang tertera pada Farmakope Indonesia edisi IV (1995). Uji kualitatif masing-masing zat dilakukan dengan menginjeksikan larutan sulfametoksazol dan trimetoprim secara terpisah ke sistem KCKT, diperoleh waktu retensi sulfametoksazol 2,2 menit dan waktu retensi trimetoprim 6,5 menit. Penentuan linieritas kurva kalibrasi menunjukkan hubungan yang linier antara luas puncak dengan konsentrasi untuk sulfametoksazol pada konsentrasi 50 sampai 250 µg/ml dengan koefisien korelasi, r = 0,9997 dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi Y = 46709,25327X +46088,31281, untuk trimetoprim pada konsentrasi 10 sampai 50 µg/ml dengan koefisien korelasi, r = 0,9997 dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi Y = 5800,13118X + 5576,943053. Hasil uji validasi metode memenuhi persyaratan dengan persen perolehan kembali Sulfametoksazol 103,28% ; Trimetoprim 98,67%. Uji presisi parameter standar deviasi (SD) Sulfametoksazol sebesar 1,79% ; Trimetoprim 1,44% dan relative standar deviasi (RSD) Sulfametoksazol 1,74% ; Trimetoprim 1,46%. Hasil perhitungan Batas deteksi (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ) diperoleh; Sulfametoksazol sebesar 13,46 mcg/ml dan 44,88 mcg/ml ; Trimetoprim sebesar 4,51 mcg/ml dan 15,03 mcg/ml. Persyaratan suspensi oral menurut USP XXXI tahun 2008 baik untuk sulfametoksazol maupun trimetoprim mengandung tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket Sulfametoksazol dan Trimetoprim. Hasil penetapan kadar sampel Trimoxul, Sanprima dan Primadex, semua sampel memenuhi persyaratan, kecuali sampel cotrimoxazole yang tidak memenuhi persyaratan. Kata kunci : KCKT, Sulfametoksazol, Trimetoprim, Validasi
DETERMINATION OF SULFAMETOXAZOLE AND TRIMETOPRIM IN ORAL SUSPENSION WITH TRADE NAME AND GENERIC NAME BY HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY (HPLC) Abstract According to Farmakope Indonesia (1995), combination of Sulfametoxazole and Trimetoprim can be determined by High Performance Liquid Chromatography with mobile phase, mixture of water : acetonitril : triethylamine (1400 : 400 : 2) v/v, using 254 nm detector and ODS coloum (3,9 mm x 30 cm), with flow rate 2 ml/minute in tablet, but in suspension did nt included. The purpose of this research to determine mixture of Sulfametoxazole and Trimetoprim in suspension with trade and generic name using of High Performance Liquid Chromatography, VP-ODS coloum (4,6 mm x 25 cm), with mobile phase, flow rate and detector same as included in Farmakope Indonesia (1995). The qualitatif test of each drug was done to injection sulfametoksazol and trimetoprim solution to system HPLC, from the result was obtained retention time of sulfametoksazol 2,2 minute and retention time of trimetoprim 6,5 minute. The determination of calibration curve linearity gave a linear correlation betwen the peak area versus concentration, for sulfametoksazo from 50 to 250 µg/ml with the correlation coefficient, r = 0,9997 and the calculated had got the regression Y = 46709,25327X +46088,31281, for trimetoprim 10 to 50 µg/ml with the correlation coefficient, r = 0,9997 and the calculated had got the regression Y = 5800,13118X + 5576,943053. The validation test methode, concluded that this methode fulfilled clauses of validation test methode with percentage recovery 103,28% for Sulfametoxazole ; Trimetoprim 98,67%. Standart deviation (SD) Sulfametoxazole 1,79% ; Trimetoprim 1,44% dan relative standard deviation (RSD) Sulfametoxazole 1,74% ; Trimetoprim 1,46%. Limit of Detection (LOD) Sulfametokxazol 13,46 mcg/ml ; Trimetoprim 4,51 mcg/ml ; Limit of Quantitation (LOQ) Sulfametokxazol 44,88 mcg/ml ; Trimetoprim 15,03 mcg/ml The requirement oral suspension of the therty one edition USP (2008) namely containing sulfametoxazole and trimetoprim not less than 90.0 % and not more than 110.0 % from the label declared.the result test of sample Trimoxul, Sanprima, Primadex, Cotrimoxazole, all samples fulfilled the requirement, except of cotrimoxazole sample that did not meet the requirement. Keywords : HPLC, Sulfametoxazole, Trimetoprim, Validation
DAFTAR ISI JUDUL... i Halaman LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii ABSTRAK... v ABSTRACT... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR...... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN......1 1.1. Latar Belakang...1 1.2. Perumusan Masalah....2 1.3. Hipotesis....3 1.4. Tujuan Penelitian...3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...4 2.1. Suspensi Kotrimoksazol...4 2.2.1. Sifat Fisikokimia...4 2.2.1.1. Sulfametoksazol...4 2.2.1.2. Trimetoprim...5 2.2.2. Mekanisme Kerja...5 2.2.3. Farmakokinetika...6 2.2.4. Efek Samping...6 2.2.5. Kegunaan...7 2.2.6. Bentuk Sediaan...7 2.2.7. Dosis...7 2.3. Kromatografi...7 2.3.1. Pembagian Kromatografi...8 2.3.2. Migrasi dan Retensi Solut...9 2.3.3. Pemisahan Pada Kolom...9 2.3.4. Profil Puncak dan Pelebaran Puncak...10 2.3.5. Jenis Kromatografi...10 2.4. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi...13 2.4.1. Komponen Kromatografi Cair Kinerja Tinggi...13 2.4.2. Wadah fase Gerak...14 2.4.3. Pompa...14 2.4.4. Injektor...14 2.4.5. Kolom...15 2.4.6. Detektor...16
2.4.7. Fase Gerak...16 2.5. Parameter Kromatografi Cair Kinerja Tinggi...17 2.6. Uji Validasi...18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN...20 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian...20 3.2. Alat-alat...20 3.3. Bahan-bahan...20 3.4. Prosedur Penelitian... 21 3.4.1. Pengambilan Sampel... 21 3.4.2. Pembuatan Fase Gerak... 21 3.4.3. Pembuatan larutan induk baku BPFI...22 3.4.4. Penyiapan alat KCKT...22 3.4.5. Identifikasi...22 3.4.6. Penentuan kuantitatif...22 3.4.6.1 Pembuatan linieritas kurva kalibrasi...22 3.4.6.1.1 Kurva kalibrasi sulfametoksazol BPFI...22 3.4.6.1.2 Kurva kalibrasi trimetoprim BPFI...23 3.4.7. Perlakuan Sampel...23 3.4.7.1 Penetapan Kadar sampel...24 3.4.8. Penentuan Spektra Infra Red...24 3.4.8.1 Penentuan Spektra Infra Red Sulfametoksazol...24 3.4.8.2 Penentuan Spektra Infra Red Trimetoprim...24 3.4.9. Prosedur Validasi...24 3.4.10.Penentuan Penentuan Limit of Detection (LOD) dan Limit of Quantitation (LOQ)...25 3.4.11.Analisis Statistik...25 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...27 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan...43 5.2. Saran... 44 DAFTAR PUSTAKA...45 LAMPIRAN...50
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1. Nilai Q kritis pada taraf kepercayaan 99%...26 Tabel 4.1. Data hasil penetapan kadar sulfametoksazol dan trimetoprim dalam sediaan suspensi...40 Tabel 4.2. Data hasil pengujian perolehan kembali sulfametoksazol dan trimetoprim dengan metode penambahan bahan baku (Standard Addition Methode)...41
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 4.1. Gambar 4.2. Spektrum hasil dari identifikasi baku sulfametoksazol...29 Spektrum hasil dari identifikasi baku trimetoprim...30 Gambar 4.3. Hasil kromatogram dengan metode Kromatografi Cair Kinerja tinggi dengan fase gerak asetonitril : air (25 : 75) mengandung ammonium acetat laju alir 1 ml/menit dan UV detektor 254 nm...31 Gambar 4.4. Kromatogram hasil penyuntikan larutan baku Sulfametoksazol BPFI...34 Gambar 4.5 Kromatogram hasil penyuntikan larutan baku Trimetoprim BPFI...34 Gambar 4.6. Kromatogram hasil penyuntikan larutan baku campur Sulfametoksazol dan Trimetoprim BPFI dengan konsentrasi masing-masing 160 mcg/ml dan 32 mcg/ml, yang dianalisis secara KCKT...35 Gambar 4.7 Gambar 4.8. Gambar 4.9. Kromatogram hasil penyuntikan larutan suspensi Sanprima dengan penambahan spike baku trimetoprim...36 Kromatogram hasil penyuntikan larutan suspensi Trimoxul...36 Kromatogram hasil penyuntikan larutan suspensi Sanprima...37 Gambar 4.10. Kromatogram hasil penyuntikan larutan suspensi Primadex...37 Gambar 4.11. Kromatogram hasil penyuntikan larutan suspensi Cotrimoksazol...38 Gambar 4.12. Kurva kalibrasi sulfametoksazol BPFI...38. Gambar 4.13. Kurva kalibrasi trimetoprim BPFI..39
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Gambar alat KCKT dan Syringe...46 Lampiran 2. Gambar alat ultrasonic cleaner dan penyaring...47 Lampiran 3. Gambar alat sentrifuge...48 Lampiran 4. Spektrum Inframerah Sulfametoksazol pada literatur Pharmaceutical Sub stance (UV/IR)...49 Lampiran 5. Spektrum inframerah Trimetoprim pada literatur Pharmaceutical Sub stance (UV/IR)...50 Lampiran 6. Kromatogram dari larutan Sulfametoksazol dan Trimetoprim BPFI...51 Lampiran 7. Perhitungan persamaan regresi dari kurva kalibrasi baku campur sulfametoksazol dan trimetoprim BPFI...54 Lampiran 8. Contoh perhitungan persen perolehan kembali...58 Lampiran 9. Kromatogram hasil persen perolehan kembali dari sampel Trimoxul (PT. Interbat)...61 Lampiran 10. Data hasil perolehan kembali Sulfametoksazol dan Trimetoprim Pada Metode Penambahan Baku (Standard addition Methode)...64 Lampiran 11. Analisa data statistik persen perolehan kembali pada suspensi Trimoxul (PT. Interbat)...65 Lampiran 12. Contoh perhitungan limit deteksi (LOD) dan limit kuantitasi (LOQ)...68 Lampiran 13. Kromatogram dari laruran suspensi Trimoxul (PT. Interbat)...70 Lampiran 14. Analisa data statistik untuk mencari kadar sebenarnya dari penyuntikan larutan suspensi Trimoxul (PT. Interbat) secara KCKT...73 Lampiran 15. Kromatogram dari larutan suspensi Sanprima (PT. Sanbe Farma).75 Lampiran 16. Analisa data statistik untuk mencari kadar sebenarnya dari penyuntikan larutan suspensi Sanprima (PT. Sanbe Farma) secara KCKT... 78 Lampiran 17. Kromatogram dari larutan suspensi Primadex (PT Dexa Medica)... 80
Lampiran 18. Analisa data statistik untuk mencari kadar sebenarnya dari penyuntikan larutan suspensi Primadex (PT. Dexa Medica) secara KCKT... 83 Lampiran 19. Kromatogram dari larutan suspensi Cotrimoksazole (PT. Phyto Kemo Agung Farma)... 85 Lampiran 20. Analisa data statistik untuk mencari kadar sebenarnya dari penyuntikan larutan suspensi Cotrimoksazole (PT. Phyto Kemo Agung Farma) secara KCKT... 88 Lampiran 21. Perhitungan pemipetan sampel... 90 Lampiran 22. Contoh perhitungan untuk mencari kadar sulfametoksazol dan trimetoprim... 91 Lampiran 23. Data hasil perhitungan kadar rata-rata Sulfametoksazol dan Trimetoprim suspensi Trimoxul (PT. Interbat)... 92 Lampiran 24. Daftar Spesifikasi sampel... 93 Lampiran 25. Sertifikat pengujian Sulfametoksazol BPFI... 94 Lampiran 26. Sertifikat pengujian Trimetoprim BPFI... 95 Lampiran 27. Sertifikat bahan baku Sulfametoksazol pabrik PT. Mutifa... 96 Lampiran 28. Sertifikat bahan baku Trimetoprim pabrik PT. Mutifa... 97