BAB I PENDAHULUAN. Kanker mulut rahim atau disebut juga kanker serviks adalah kanker primer

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human

BAB I PENDAHULUAN. ke hewan lain atau manusia disebut dengan vektor. Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan penyakit tapi

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. ikan lele pada beberapa tahun ini mengalami peningkatan karena permintaan

BAB I PENDAHULUAN. parasit, bakteri, jamur dan virus yang berakibat kematian udang windu secara

BAB I PENDAHULUAN. dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang

BAB I PENDAHULUAN. nya. Karena diare merupakan hal yang sering dan rentan terjadi pada anak-anak di

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat ditularkan melalui sentuhan fisik melalui kulit. sentuhan kulit sangatlah besar dan sering terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. tepat secara efektif dan efisien, Dalam situasi tersebut, seseorang dituntut mampu

BAB I PENDAHULUAN. menentukan tenaga kerja atau sumberdaya manusia yang berkualitas. Akan tetapi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kemungkinan sebagian besar mengabaikannya. Untuk mencegah resiko

BAB I PENDAHULUAN. menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung

BAB I PENDAHULUAN. disimpan didalam basis pengetahuan untuk diproses pemecahan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. ekstrim, membatasi makan, dan amat terobsesi dengan berat badan. Penderita

BAB I PENDAHULUAN. di bidang peternakan, budidaya ikan gurame harus dilakukan secara cermat dan tetap

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dibuat menjadi sistem pakar. Gangguan-gangguan kesehatan ini

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pula wanita yang telah berumah tangga, memilih hanya sebagai ibu rumah

BAB I PENDAHULUAN. seperti malaria, demam berdarah (Dengue Haemorrhagic Fever) chikungunya dan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan manajemen yang baik dalam mempergunakan sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan indra yang paling penting dan sensitif dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Dinas Kesehatan kota Medan harus sering melakukan sosialisasi

BAB I PENDAHULUAN. dan tepat sehingga dapat memberikan keputusan bagi dirinya dan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. unit kerja yang sesuai dengan kualifikasinya. Namun ternyata permasalahannya

BAB I PENDAHULUAN. bahan penolong (aditif) pembuatan cokelat, es krim, pakan ternak, vanaspati,

BAB I PENDAHULUAN. yaitu genetik (keturunan) dan lingkungan sebagai faktor eksternal tubuh. Alergi

BAB I PENDAHULUAN. (propulsion) sendiri, hanya sebagian kecil saja kapal yang tidak mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pemimpin yang mampu membimbing dan mengarahkan anggotaanggota

BAB I PENDAHULUAN. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia. meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari pengetahuan dan pengalaman dari banyak pakar yang

BAB I PENDAHULUAN. sepeda motor lengkap dengan keunggulan dan kelebihannya. Hal ini tentunya

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing masing, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti. Karena jika salah dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah kamera CCTV (Closed Circuit Television). Perangkat CCTV dapat

BAB I PENDAHULUAN. orang semakin mudah saja menjalankan aktifitasnya. Komputer yang pada

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak bisa menikmati hidup. Seiring perkembangan teknologi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya. Jika diamati, setiap satu dekade, terjadi perkembangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. kolesterol dan menyeimbangkan kadar gula. Buah naga banyak mengandung

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sejumlah waktu untuk pemesanan. Sehingga dengan adanya

STMIK POTENSI UTAMA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROGRAM PENDATAAN AGUNAN PINJAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP PADA KOPDIT CU HARAPAN KITA

BAB I PENDAHULUAN. pada seluruh lapisan bidang usaha, sehingga komputerisasi dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan.

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi komputer berkembang menjadi alat bantu yang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. langsung dan overhead pabrik. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang ini,

BAB I PENDAHULUAN. yang telah melakukannya. Banyak tersedia jasa pengantar wisata di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun ajaran yang sedang berjalan. Tujuan sekolah pada umumnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. signifikan dari sistem teknologi informasi (STI). Dimulai dari era akuntansi pada

BAB I PENDAHULUAN. SMP (Sekolah Menengah Pertama) merupakan sarana fasilitas umum bagi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10

BAB I PENDAHULUAN. baik dan mempunyai perencanaan serta pengendalian yang baik disegala bidang khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengolah bahan limbah pertanian untuk pakan ini diperlukan peralatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang sekarang ini berjalan sangat cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. tubuh dari serangan penyakit penyakit yang disebabkan serbuan jasad renik atau

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan salah satu sumber daya manusia yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. tentunya tidak terlepas kaitannya dengan Teknologi Informasi (TI). Komputer

BAB I PENDAHULUAN. ditengarai mampu mendorong melihat kejadian-kejadian di masa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. kontinuitas dan perkembangan, sebagaimana kita ketahui untuk kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi pada masyarakat pada saat ini. CU. Mulia Mandiri dibentuk untuk

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan tepat. Dalam hal penentuan siswa berprestasi diperlukan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi perangkat lunak pada masa sekarang ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. primer meliputi makan, minum, pakaian dan lain-lain. Kebutuhan lain yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dibidang jasa layanan kesehatan seperti rumah sakit,

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pencatatan atas persediaan, pembelian dan pengeluaran merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi dalam mempermudah kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu instansi. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan Knowledge Base

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, yaitu pada bagian sales product. Sebagai tenaga sales product, saat ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. perubahan globalisasi agar dapat mengimbangi kemajuan tersebut. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. yang komprehensif dan akurat tentang badan usaha yang dikelola atau yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari segala aspek kehidupan dan berbagai bidang.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (biasanya satu tahun). Sehingga dimungkinkan adanya penilaian, tindakan

BAB I PENDAHULUAN. terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. mereka dan juga agar bertahan dalam persaingan. Kedai Kopi Uleekareng dan Gayo merupakan sebuah kedai yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan perangkat keras maupun lunak. Oleh karena itu perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini mayoritas mahasiswa memilih bidang peminatan mengikuti pilihan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar adalah sistem yang mampu menirukan penalaran seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pembayaran kredit saat ini terus berkembang pesat. Ini

BAB I PENDAHULUAN. Toko central menjual berbagai macam aksesoris hp untuk masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan pemikiran manusia dewasa. ini, menyebabkan manusia berusaha membuat sesuatu untuk mempermudah

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh dalam keuntungan yang didapat oleh perusahaan tersebut. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu program TNI dalam meningkatkan jumlah perajurit TNI yaitu

BAB I PENDAHULUAN. sudah pasti lebih baik dan berguna untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah perusahaan akan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kanker mulut rahim atau disebut juga kanker serviks adalah kanker primer dari serviks yang berasal dari metaplasia epitel di daerah sambungan skuamo kolumnar (SSK) yaitu daerah peralihan mukosa vagina dan mukosa kanalis servikalis. Penyakit ini merupakan jenis kanker kedua terbanyak yang diderita wanita di seluruh dunia, biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun. Kematian akibat kanker serviks di negara berkembang dilaporkan sekitar 11,2 per 100.000 wanita. Masih tingginya insiden kanker serviks di Indonesia disebabkan karena kesadaran wanita yang sudah menikah/melakukan hubungan seksual dalam melakukan deteksi dini masih rendah. Penyebab primer kanker mulut rahim adalah infeksi kronik leher rahim oleh satu atau lebih virus HPV (Human Papiloma Virus) tipe onkogenik yang berisiko tinggi menyebabkan kanker mulut rahim, ditularkan melalui hubungan seksual (sexually transmitted disease). Wanita biasanya terinfeksi virus ini saat usia belasan tahun sampai tigapuluhan, walaupun kankernya sendiri baru akan muncul 10-20 tahun sesudahnya. Sebelum terjadinya kanker didahului oleh perubahan keadaan yang disebut lesi prakanker atau neoplasia intraepitel serviks (NIS), biasanya memakan waktu beberapa tahun sebelum berkembang menjadi kanker. Oleh sebab itu sebenarnya terdapat kesempatan yang cukup untuk 1

2 mendeteksi bila terjadi perubahan pada sel serviks serta menanganinya dengan tepat sebelum menjadi kanker serviks. Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka penulis memutuskan untuk mengambil judul Membandingkan Metode Dempster Shafer Dengan Metode Certainty Factor Dalam Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Kanker Mulut Rahim (Studi Kasus : Rumah Sakit Siti Hajar Medan) dalam penulisan skripsi ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode manakah yang sesuai digunakan dalam mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim secara akurat serta dapat memberikan solusi penanganan untuk penyakit tersebut. I.2. I.2.1 Ruang Lingkup Permasalahan Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka identifikasi masalah dalam penulisan skripsi ini adalah : 1. Masyarakat masih belum memiliki pengetahuan atau wawasan khususnya para wanita mengenai penyakit kanker mulut rahim. 2. Masyarakat masih belum memiliki informasi yang lengkap mengenai gejala-gejala dan bahaya dari penyakit kanker mulut serta cara penanganannya secara dini.

3 I.2.2 Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang ditemukan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini, maka perumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi sistem pakar yang dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim dengan menggunakan metode Dempster Shafer dan metode Certainty Factor? 2. Bagaimana menyajikan informasi mengenai penyakit kanker mulut rahim secara optimal dan dapat diakses dengan mudah oleh pengguna? I.2.3 Batasan Masalah Agar pembahasan terarah dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang dibahas maka sistem ini dibatasi permasalahannya sebagai berikut: 1. Sistem yang di bangun hanya menbandingkan metode Dempster Shafer dengan metode Certainty Factor. 2. Input sistem berupa data pasien, data gejala, data penyakit kanker mulut rahim, dan solusi pengobatan. 3. Output sistem adalah hasil diagnosa dari gejala yang telah diinputkan dan solusi pengobatan.

4 4. Penyimpanan data-data pada sistem ini menggunakan database SQL Server 2008 R2 dan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 2010 untuk desain user interface. 5. Perancangan sistem menggunakan Unified Modelling Language (UML). I.3 Tujuan dan Manfaat I.3.1 Tujuan Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk membangun sebuah aplikasi sistem pakar yang dapat mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim. 2. Untuk melakukan transformasi pengetahuan dari pakar (dokter, buku, atau referensi yang mendukung) ke dalam bentuk representasi pengetahuan untuk aplikasi yang dirancang. 3. Untuk membandingkan metode Dempster Shafer dengan metode Certainty Factor dalam mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim. I.3.2 Manfaat Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Dapat mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim secara dini, sehingga dapat melakukan langkah lebih cepat dalam penanganan penyakit kanker mulut rahim.

5 2. Menghemat waktu dan biaya pengguna untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai penyakit kanker mulut rahim. 3. Dapat memberikan informasi mengenai ciri-ciri, gejala, akibat dan pengobatan dari penyakit kanker mulut rahim. I.4 Metodologi Penelitian Metode merupakan suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan suatu kasus. Didalam menyelesaiakan penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) metode studi yaitu : a. Studi Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan adalah suatu cara untuk mendapatkan data, yang di lakukan dengan cara melakukan penelitian langsung ke lokasi studi. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah : 1) Wawancara (Interview) Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan narasumber yang terkait. Penulis mengadakan wawancara secara langsung dengan salah satu Dokter yang ada di Rumah Sakit Siti Hajar Medan mengenai penyakit kanker mulut rahim. 2) Sampel Merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk mengambil sampel atau contoh-contoh. Penulis meneliti dokumen

6 yang tersedia dan ada kaitannya dengan penyakit kanker mulut rahim. b. Studi Kepustakaan (Library Research) Penulis melakukan studi pustaka untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan penulisan skripsi dari berbagai sumber bacaan seperti: buku, internet, dan lain-lain. Adapun beberapa prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Prosedur Rancangan Merupakan cara pengumpulan data dengan mempelajari literatur, paket modul dan panduan, buku-buku pedoman, buku-buku perpustakaan dan segala kepustakaan lainnya yang dianggap perlu dan mendukung ditunjukkan pada Gambar I.1.

7 Target : Membandingkan metode dempster shafer dengan metode certainty factor dalam sistem pakar mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim Analisa Kebutuhan : Gejala-gejala dalam mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim beserta hardware dan software yang dibutuhkan Spesifikasi : Penentuan spesifikasi hardware dan software yang akan digunakan Desain & Implementasi : Penginputan gejala-gejala penyakit kanker mulut menggunakan metode dempster shaper dengan certainty factor, aplikasinya menggunakan VB dan SQL sebagai databasenya. Tidak Verifikasi Ya Validasi : Hasil keputusan berdasarkan gejala-gejala yang diinput Finalisasi : Hasil akhir berupa informasi yang bermanfaat untuk user Gambar I.1 : Prosedur Perancangan b. Analisa Kebutuhan Setelah melalui tahap prosedur rancangan, maka tahap selanjutnya adalah analisis kebutuhan yaitu hal-hal yang diperlukan untuk perancangan sistem berupa VB. Net 2010 dan Sql Server, data gejalagejala yang menjadi prioritas dalam mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim, data penyakit kanker mulut rahim, dan data solusi untuk penanganan penyakit kanker mulut rahim.

8 c. Spesifikasi Spesifikasi hardware yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi sistem pakar ini adalah: 1) Personal Computer. 2) Hardisk minimal 160 GB. 3) RAM minimal 1 GB. 4) Mouse dan Keyboard. Software yang digunakan adalah VB.Net 2010, Sql Server, Microsoft Visio 2013. d. Desain dan Implementasi Pada tahap ini, penulis melakukan perancangan atau desain antar muka aplikasi yang diusulkan menggunakan Unified Modelling Language (UML). Perancangan ini meliputi semua form yang diperlukan, perancangan basis data dan proses. Setelah perancangan selesai, maka perlu mengimplementasikan sistem pakar mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim menggunakan metode dempster shafer dengan certainty factor pada sistem. e. Verifikasi Tahap ini merupakan tahap dimana sistem yang sudah dikembangkan baik desain maupun pengkodean harus diverifikasi untuk memeriksa setiap komponen sistem apakah masih ada yang error.

9 f. Validasi Tahap ini diperlukan untuk mengevaluasi kinerja dan kehandalan perangkat lunak yang dibuat dalam menentukan diagnosa dari gejalagejala yang ada, maka pada tahap ini akan diusahakan untuk memperbaikinya dan menyempurnakannya. g. Finalisasi Pada tahap finalisasi ini, segala kebutuhan dari perangkat lunak seperti dokumenentasi, cara penggunaan sistem dan file setup harus disiapkan sedemikian rupa sebelum sistem benar - benar dipublikasikan. I.5 Keaslian Penelitian Pada penelitian sebelumnya telah banyak dilakukan penelitian menggunakan metode Dempster Shafer dan metode Certainty Factor dengan berbagai macam kasus yang ada. Adapun beberapa kasus yang pernah dilakukan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut: Tabel I.1. Keaslian Penelitian No. Nama Penulis 1 Maruli Tua Nahampun Judul Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit Dengan Metode Dempster Shafer Hasil Penelitian Dengan adanya sistem pakar dengan metode Dempster-Shafer maka orang awam dapat mengetahui gejala penyakit kelapa sawit tanpa bantuan pakar atau penyuluh pertanian. Nilai kepercayaan yang dihasilkan dari sistem ini sama dengan hasil perhitungan secara manual

10 Muhammad 2 Dahria, et al. 3 Nur Anjas Sari 4 Sri Yastita, et al. Sistem Pakar Metode Dempster Shafer untuk Menentukan Jenis Gangguan Perkembangan Anak Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah Menggunakan Metode Certainty Factor Sistem Pakar Penyakit Kulit Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor dengan menggunakan teori Dempster Shafer. Sehingga keakuratan hasilnya sudah sesuai dengan perhitungan yang diharapkan. Dengan adanya aplikasi sistem paka rdengan metode Dempster Shefer maka orang awam dapat mengetahui gejala gangguan perkembangan anak tanpa bertemu langsung dengan dokter atau ahlinya. Penerapan metode certainty factor dapat mempermudah dan memberikan perhitungan penyelesaian seberapa pasti para user atau pasien menderita penyakit demam berdarah. Gejala penyakit demam berdarah telah berhasil direpresentasekan ke dalam bentuk rule agar dapat dimengerti oleh komputer. Penerapan Certainty factor sebagai metode untuk pengambilan kesimpulan akhir sudah sesuai dengan hasil perhitungan manual dan hasil yang diberikan oleh sistem. Berdasarkan hasil analisa menggunakan teknik sampling menunjukkan hasil 73,15 % sama dengan hasil yang diberikan dokter ahli. Berdasarkan hasil kuesioner, pengguna merasa menu pada aplikasi yang dibuat sangat baik dengan persentase 74,6%. Dari masing-masing penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa metode Dempster Shafer dan metode Certainty Factor sangat efektif digunakan

11 untuk mendeteksi atau mendiagnosa suatu penyakit pada manusia dan tanaman. Pada penelitian ini penulis akan membandingkan penggunaan metode Dempster Shafer dengan metode certainty factor dalam mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode manakah yang sesuai digunakan dalam mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim serta dapat memberikan solusi penanganan untuk penyakit tersebut. I.6 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Siti Hajar Medan yang beralamat di Jl. Letjend Jamin Ginting No. 2 Medan. I.7 Sistematika Penulisan Langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang ditempuh dalam menyelesaikan penulis ini adalah : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Ruang Lingkup Permasalahan, Tujuan dan Manfaat. Keaslian Penelitian, Metodologi Penelitian, Lokasi Penelitian, dan Sistematika Penulis. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini meliputi landasan teori-teori yang relevan dengan masalah pokok yang akan dikaji. Seperti pembahasan mengenai sistem

12 pakar, pengenalan metode Dempster Shafer dengan Metode Certainty Factor dan pengenalan Visual Basic.Net 2010. BAB III : ANALISA DAN DESAIN SISTEM Bab ini mengemukakan tentang analisa sistem yang sedang berjalan, evaluasi sistem yang sedang berjalan dan disain sistem yang diusulkan. BAB IV : HASIL DAN UJI COBA Bab ini menjelaskan tentang tampilan hasil implementasi sistem yang diusulkan, pembahasan hasil uji coba sistem, serta kelebihan dan kekurangan sistem yang dirancang. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini menjelaskan pendapat atau pemikiran penulis berupa kesimpulan dan saran dalam pengembangan sistem yang dirancang.