Oleh : Puri Rustianingtyas Dosen Universitas Islam Jember

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN PROPOSISI

I. PENDAHULUAN yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Adanya

BAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinanya kelak.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi tersebut,

PERAN KEPALA DINAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat bekerja, baik dari atasan, bawahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. Prinsip ekonomi yaitu mencapai hasil sebesar-besarnya dengan pengorbanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemampuan suatu perusahaan untuk berkembang sangat bergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. hanya pada sektor usaha yang berorientasi pada laba, sektor pendidikan juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sinilah timbul kebutuhan untuk memimpin dan dipimpin. mempengaruhi atau memberi contoh kepada pengikut-pengikutnya

BAB I PENDAHULUAN. harus mengembangkan lebih dahulu perencanaan strategis. Melalui perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori,

Struktur Kepengurusan Jurnal i Pengantar Redaksi ii Daftar Isi v

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai kinerja petugas telah ada dilakukan oleh peneliti

BAB I PENDAHULUAN. berhenti ketika nyawa sudah tidak ada lagi di dalam raga manusia.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PADA PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan organisasi baik yang terencana maupun tidak terencana, aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pegawai merupakan unsur terpenting dalam menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. dan paling dominan dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya

PENGARUH KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT DAN LIRIS DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan kualitas dirinya. Pepatah mengatakan: tuntutlah. bersaing dengan orang lain bahkan dengan negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi terkait erat dengan investasi dan alih teknologi. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

Kepemimpinan Lurah Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Kantor Lurah Muara Kembang di Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara

BAB 1 PENDAHULUAN. muka bumi, manusia juga merupakan makhluk yang penuh dengan rencana,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi kebijakan organisasi adalah Sumber Daya Manusia (SDM) di dalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. HANIL INDONESIA DI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam keunggulan bersaing. Artinya, bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepemimpinan organisasi rumah sakit memainkan peranan yang sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. istilah insentif yang merupakan suatu penghargaan (reward) dalam bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang yang terdapat dalam instansi tersebut. Oleh karena itu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi. Pada pelaksanaan pekerjaan, hubungan antara pimpinan dengan bawahan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak

Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

I.PENDAHULUAN. kedudukan resmi di lingkungan perguruan tinggi yang diatur dalam surat

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebelum atau bahkan dapat melebihi standar yang ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawan atau

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGAN KINERJA KARYAWAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan mengenai pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. responsif agar tetap bertahan. Dalam perubahan organisasi/perusahaan baik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang terjadi di penjuru dunia pada saat ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kekuasaan dan pertalian merupakan tiga kebutuhan penting yang

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. tanggug jawab sosialnya akan sangat tergantung pada para manajernya

Sistem Manajemen Kinerja dalam Kerangka Reformasi Birokrasi. Disusun oleh: Wakhyudi Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak

B A B I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah merupakan salah satu bentuk organisasi publik yang

BABl PENDAHULUAN. Memasuki abad ke 21 perkembangan berbagai macam organisasi makin. pesat. Dalam menghadapi tantangan perkembangan perdagangan, baik

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P

BAB I PENDAHULUAN. yang demikian ketat dan marak ini sangat membutuhkan dukungan kebijakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sampai saat ini, kepemimpinan masih menjadi topik yang menarik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. besar pengaruh kepemimpinan, lingkungan kerja, motivasi kepuasan kerja

BAB I. PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara administrasi

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Kompetensi Sumber Daya Manusia. merupakan dimensi perilaku yang berada di belakang kinerja kompeten.

BAB I PENDAHULUAN. kelola yang baik (good corporate governance) tidak hanya berlaku bagi. pertanggungjawaban kinerja organisasi.

tidak sedikit. Sering terjadinya persoalan dan hambatan dalam kepemimpinan merupakan bagian dari permasalahan penyediaan layanan (Rust dan Jager,

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yaitu pemimpin sebagai atasan, dan pegawai sebagai bawahan.

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap hasil sebuah perusahaan. Kinerja karyawan dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan motor

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Robbins, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan, dan di Indonesia pendidikan merupakan salah satu faktor yang

I. PENDAHULUAN. pangsa pasar dan memenangkan persaingan. lingkungan bisnis yang kompleks dalam rangka mewujudkan visi perusahaan.

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA PEGAWAI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Transkripsi:

Paradigma Madani Vol. 3 No. 2 November 2016 KUALITAS PEMIMPIN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA ORGANISASI Oleh : Puri Rustianingtyas Dosen Universitas Islam Jember Abstrak: Pemimpin sebagai panutan dalam organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas yaitu pemimpin. Pemimpin yang berhasil dalam pencapaian visi, misi dan tujuan suatu organisasi harus memiliki jiwa kepemimpinan. Kepemimpinan dalam organisasi berimplikasi pada pencapaian kinerja organisasi. Kata kunci: pemimpin,kinerja organisasi PENDAHULUAN Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, menuntut setiap organisasi bersikap lebih responsif agar sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi tersebut, maka diperlukan adanya perubahan individu. Pemimpin sebagai panutan dalam organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas yaitu pemimpin itu sendiri. Peran kepemimpinan sangat strategis dan penting dalam sebuah organisasi sebagai salah satu penentu keberhasilan dalam pencapaian misi, visi dan tujuan suatu organisasi. Maka dari itu, tantangan dalam mengembangkan strategi organisasi yang jelas terutama terletak pada organisasi di satu sisi dan tergantung pada kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif bisa membantu organisasi untuk bisa bertahan dalam situasi ketidakpastian di masa datang. Seorang pemimpin yang efektif harus tanggap terhadap perubahan, mampu menganalisis kekuatan dan kelemahan sumber daya manusianya sehingga mampu memaksimalkan kinerja organisasi dan memecahkan masalah dengan tepat. Menurut Yukl (2014:3) Pemimpin yang efektif sanggup mempengaruhi para pengikutnya untuk mempunyai optimisme yang lebih besar, rasa percaya diri, serta komitmen kepada tujuan dan misi organisasi. Hal ini membawa konsekuensi bahwa setiap pemimpin berkewajiban untuk memberikan perhatian sungguh-sungguh dalam membina, menggerakkan dan mengarahkan seluruh potensi karyawan di lingkungannya agar dapat mewujudkan stabilitas organisasi dan peningkatan produktivitas yang berorientasi pada pencapaian peningkatan kinerja organisasi. Pemimpin yang berkualitas yaitu pemimpin yang bisa mempengaruhi bawahan sehingga bawahan merasa percaya, kagum, loyal dan hormat terhadap atasannya implikasinya bawahan termotivasi untuk berbuat lebih ~ 45 ~

Puri Rustianingtyas banyak dari pada apa yang biasa dilakukan dan diharapkannya sehingga pencapaian kinerja organisasi dapat terwujud. Dari paparan disatas maka penulis tertarik untuk membahas tentang Kualitas Pemimpin Dan Implikasinya Terhadap Pencapaian Kinerja Organisasi. METODE PENELITIAN Penulis menggunakan metode Studi Pustaka. Studi Pustaka, penulis membaca buku buku yang berkaitan dengan penulisan jurnal ini. PEMBAHASAN Pemimpin sebagai panutan dalam organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas yaitu pemimpin itu sendiri. Peran kepemimpinan sangat strategis dan penting dalam sebuah organisasi sebagai salah satu penentu keberhasilan dalam pencapaian misi, visi dan tujuan suatu organisasi. Maka dari itu, tantangan dalam mengembangkan strategi organisasi yang jelas terutama terletak pada organisasi di satu sisi dan tergantung pada kepemimpinan. Adapun pengertian pemimpin menurut para ahli adalah sebagai berikut: Kartono (2005:51) pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki superioritas tertentu, sehingga dia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain melakukan usaha bersama guna mencapai sasaran tertentu. Sudriamunawar (2006:1)pemimpin adalah seseorang yang memiliki kecakapan tertentu yang dapat mempengaruhi para pengikutnya untuk melakukan kerjasama kearah pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Raven dalam wirjana (2006:4), pemimpin adalah seorang yang menduduki suatu posisi di kelompok, mempengaruhi orang orang dalam kelompok itu sesuai dengan ekspektasi peran dan posisi tersebut, dan mengkoordinasi serta mengarahkan kelompok untuk mempertahankan diri serta mengarahkan kelompok untuk mempertahankan diri serta mencapai tujuannya. Dari pendapat dari para ahli diatas maka pemimpin adalah seseorang yang memiliki kecakapan dan superioritas tertentu yang menduduki posisi tertentu yang dapat memeperngaruhi orang dalam organisasi untuk mengarahkan kelompok dalam melakukan usaha bersama kearah pencapaian tujuannya. Jadi pemimpin harus bisa mempengaruhi bawahannya untuk mencapai tujuan yang ditentukan dalam hal ini pencapaian kinerja. Adapun Ciri ciri pemimpin yang baik menurut Panikkan dalam Wirjana (2006:51) adalah sebagai berikut:1)memberi tekanan / fokus pada masa depan, 2)Menekankan atau fokus pada penentuan arah, 3)Pertanyaan selaau apa yang akan terjadi, 4)Memberi visi dan inspirasi, 5)Memimpin orang orang, 6)Mengutamakan hierakhi, menyebar sutu otoritas. ~ 46 ~

Paradigma Madani Vol. 3 No. 2 November 2016 Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang mengakui kekuatan kekuatan penting yang terkandung dalam individu. Setiap individu memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Setiap individu memiliki tingkat keahlian yang berbeda-beda pula. Pemimpin harus fleksibel dalam pemahaman segala potensi yang dimiliki oleh individu dan berbagai permasalahan yang dihadapai individu tersebut. Dengan melakukan pendekatan tersebut, pemimpin dapat menerapkan segala peraturan dan kebijakan organisasi serta melimpahkan tugas dan tanggung jawab dengan tepat. Hal ini sejalan dengan usaha untuk menumbuhkan komitmen organisasi dari diri pegawai. Sehingga pemimpin nantinya dapat meningkatkan kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya serta dapat meningkatkan kinerja karyawan dengan lebih efektif. Pemimpin yang efektif memiliki watak yang secara relatif stabil yang berperilaku dalam suatu cara tertentu dan skill (keterampilan) kemampuan untuk melakukan berbagai pekerjaan secara efektif. Jika pemimpin dalam organisasi memiliki kemamapuan efektif maka implikasinya kinerja organisasi dapat tercapai sesuai tujuan yang telah ditetapkan Adapun menurut para ahli arti dari kinerja adalah sebagai berikut: Kinerja menurut Murphy & Cleveland dalam pasolong (2010:197) adalah kualitas perilaku yang berorientasi pada tugas atau pekerjaan. Timpe dalam pasolong (2010:197) adalah perstasi kerja yang ditentukan oleh factor lingkungan dan perilaku manajemen. Hasil penelitian Timpe menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang menyenangkan begitu penting untuk mendorong tingkat kinerja pegawai yang paling efektif dan produktif dalam interaksi sosial organisasi akan senantiasa terjadi adanya harapan bawahan terhadap atasan dan sebaliknya. Kinerja organisasi Nasucha (2004:107) bahwa kinerja organisasi adalah sebagai Efektifitas organisasi secara menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan yang ditetapkan dari setiap kelompok yang berkenaan melalui usaha usaha yang sistematik dan meningkatkan kemampuan organisasi secara terus menerus untuk mencapai kebutuhannya secara efektif. Dari pendapat dari para ahli diatas bahwa kinerja merupakan suatu pencapaian efektifitas organisasi secara keseluruhan untuk memenuhi kebutuhan organisasi yang berkenaan untuk mendorong tingkat kerja pegawai sehingga tercapainya kebutuhan secara efektif. Menurut Rivai (2005:14), kata kinerja merupakan terjemahan dari kata performance yang berasal dari kata to perform dengan beberapa entries yaitu :1)Melakukan, menjalankan, melaksanakan (to do or carry out, execute), 2)Memenuhi atau melaksanakan kewajiban suatu niat atau nazar (to discharge of fulfil; as vow), 3)Melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab (to execute or complete an understanding), 4)Melakukan sesuatu yang diharapkan oleh orang atau mesin (to do what is expected of a person machine). ~ 47 ~

Puri Rustianingtyas Irawan (2000 :17) menyatakan bahwa kinerja adalah terjemahan dari kata performance. Pengertian kinerja atau performance sebagai output seorang pekerja, sebuah output proses manajemen, atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana output tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkret dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan). Menurut Rivai (2005: 324), dalam menilai kinerja seorang pegawai, maka diperlukan berbagai aspek penilaian antara lain pengetahuan tentang pekerjaan, kepemimpinan inisiatif, kualitas pekerjaan, kerjasama, pengambilan keputusan, kreativitas, dapat diandalkan, perencanaan, komunikasi, inteligensi (kecerdasan), pemecahan masalah, pendelegasian, sikap, usaha, motivasi, dan organisasi. Selanjutnya, dari aspek-aspek penilaian kinerja yang dinilai tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi : 1. Kemampuan teknis, yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan, metode, teknik, dan peralatan yang digunakan untuk melaksanakan tugas serta pengalaman dan pelatihan yang diperolehnya. 2. Kemampuan konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami kompleksitas organisasi dan penyesuaian bidang gerak dari unit masingmasing ke bidang operasional organisasi secara menyeluruh. Pada intinya setiap pegawai pada setiap organisasi memahami tugas, fungsi serta tanggungjwabnya sebagai seorang pegawai. 3. Kemampuan hubungan interpersonal, yaitu antara lain kemapuan untuk bekerja sama dengan orang lain, memotivasi pegawai, melakukan negosiasi, dan lain-lain. PENUTUP Pemimpin sebagai panutan dalam organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas yaitu pemimpin itu sendiri. Peran kepemimpinan sangat strategis dan penting dalam sebuah organisasi sebagai salah satu penentu keberhasilan dalam pencapaian misi, visi dan tujuan suatu organisasi. Maka dari itu, tantangan dalam mengembangkan strategi organisasi yang jelas terutama terletak pada organisasi di satu sisi dan tergantung pada kepemimpinan Dari pendapat dari para ahli diatas maka pemimpin adalah seseorang yang memiliki kecakapan dan superioritas tertentu yang menduduki posisi tertentu yang dapat memeperngaruhi orang dalam organisasi untuk mengarahkan kelompok dalam melakukan usaha bersama kearah pencapaian tujuannya. Jadi pemimpin harus bisa mempengaruhi bawahannya untuk mencapai tujuan yang ditentukan dalam hal ini pencapaian kinerja. ~ 48 ~

Paradigma Madani Vol. 3 No. 2 November 2016 DAFTAR PUSTAKA Kartono, Kartini. 2005. Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan Abnormal itu?. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Nasucha, Chaizi. 2004. Reformasi Administrasi Publik: Teori dan Praktek. Jakarta: Grasindo. Pasolong, Harbani. 2010. Kepemimpiann Birokrasi. Bandung: Alfabeta. Rivai, Harif, A. 2001. Pengaruh Kepuasan Gaji, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Intensi Keluar. Tesis, Universitas Gajah MadaYogyakarta. Setiawan, Nugroho (2008), Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai Perusahaan Daerah Obyek Wisata Taman Kyai Langgeng, Kota Magelang Jawa Tengah, Graduate Program of Management and Business Bogor Agricultural University (MB IPB) Sudriamunawar, Haryono. 2006. Kepemimpinan Peran Serta dan Produktivitas. Bandung: Mandar Maju. Trianingsih, Sri (2007), Independensi Auditor Dan Komitmen Organisasi Sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor, Jurnal Simposium Akuntasi Nasional, UNHAS Makasar. Wirjana, Bernadine R. & Susilo. Supardo. 2006. Kepemimpinan: Dasar Dasar dan Pengembangannya. Yogyakarta: Penerbit Andi. Yukl, A.G. (1998), Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia :Yusuf Udaaya, Jakarta: Penerbit Prenhallindo ~ 49 ~

Puri Rustianingtyas ~ 50 ~