TINJAUAN KEBIJAKAN INKLUSI KEUANGAN DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
Inklusi Keuangan dan (TPAKD) Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah. UIN Syarif Hidayatullah, Juli 2017

Keuangan Inklusif dan Penanggulangan Kemiskinan

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia PEMBIAYAAN UMKM DALAM PAKET KEBIJAKAN EKONOMI SEPTEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

Highlights May Memahami penggunaan layanan keuangan masyarakat di Indonesia 1,250 20,000. kabupaten. provinsi di wilayah timur Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendapatkan referensi yang sesuai dengan penelitian yang ingin dilakukan.

KEYNOTE SPEECH KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS IKNB OTORITAS JASA KEUANGAN

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

Mengenal OJK & Lembaga Keuangan Mikro

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi, Salam sejahtera bagi kita semua.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat.sekitar tahun

Rencana Aksi. Perlindungan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan. Departemen Perlindungan Konsumen OJK Jakarta, 18 September 2017

Industri Keuangan Non-Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan

STRATEGI NASIONAL LITERASI KEUANGAN INDONESIA (Revisit 2017)

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN PMA TRIWULAN I TAHUN 2014

Mengenal Otoritas Jasa Keuangan

BAB II OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) REGIONAL 5 SUMATERA BAGIAN UTARA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim di

Otoritas Jasa Keuangan: Membuka Akses dan Melindungi Konsumen Keuangan. Muliaman D Hadad

BOKS OPTIMALISASI PEMBERDAYAAN UMKM MELALUI KERJASAMA PEMDA, LEMBAGA PENJAMINAN KREDIT DAN PERBANKAN SUATU SOLUSI BAGI PENGEMBANGAN UMKM DI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. keuangan menjadi program penting yang dilakukan oleh negara-negara di

Pengenalan Terhadap Perkumpulan Akses Keuangan Indonesia (PAKINDO) Jakarta, 5 Oktober 2016

Sosialisasi. Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (SPKK) Disampaikan kepada

Ketua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014

BAB I PENGANTAR. Gejolak krisis ekonomi yang dialami Amerika Serikat dan beberapa negara

Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan

TANTANGAN DAN PELUANG BAGI INDUSTRI BPR KE DEPAN

Informasi dalam buku ini bersumber dari National Strategy for Financial Inclusion Fostering Economic Growth and Accelerating Poverty Reduction

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2017

POKOK-POKOK PENGATURAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 51/POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN,

PERAN STRATEGIS OJK DALAM MENGEMBANGKAN LITERASI KEUANGAN YANG INOVATIF

ekonomi Kelas X BANK SENTRAL DAN OTORITAS JASA KEUANGAN KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Sentral Tujuan Pembelajaran

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TANTANGAN DAN PELUANG KOPERASI DAN UKM DALAM PEMANFAATAN BROADBAND

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN

PENINGKATAN AKSES PEMBIAYAAN BAGI KUKM (Tantangan dan Harapan)

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

PENGUATAN KELEMBAGAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO. Otoritas Jasa Keuangan 2017

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

ASEAN-CHINA Free Trade Area (ACFTA).

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.01/2016 TENTANG LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

Strategi Pengembangan UMKM dengan Mengatasi Permasalahan UMKM Dalam Mendapatkan Kredit Usaha

OTORITAS JASA KEUANGAN DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN. Pertemuan 4

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Arah dan Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah

Asep Suwondo Direktur Statistik dan Informasi IKNB - Otoritas Jasa Keuangan

DRAFT PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.02/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN INOVASI KEUANGAN DIGITAL DI SEKTOR JASA KEUANGAN ATAS

TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN LITERASI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN

Evolusi Kerangka Kebijakan Financial Inclusion. BANK INDONESIA November 2013

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Skala Usaha, Jumlah, dan Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia Tahun 2006 s.d. 2007

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2016

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA

PRACTICAL CHALLENGE IN IMPLEMENTING PSAK 28, PSAK 36, PSAK 62 AN EXTERNAL AUDITOR PERSPECTIVE PENDAHULUAN

KONSEP PENGAWASAN OJK TERHADAP BPJS Disampaikan dalam Workshop Penelitian Kebijakan Kesehatan dan Kebijakan Medik

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tetap terbuka pada persaingan domestik. Daya saing daerah mencakup aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. Otoritas Jasa Keuangan (selanjutnya disebut dengan OJK) menyebutkan dalam

EDUKASI & PERLINDUNGAN KONSUMEN KANTOR OJK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Perluas ke Asuransi Mikro, Prudential Luncurkan PRUaman

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2016

OUTSTANDING OF MICRO, SMALL, AND MEDIUM ENTERPRISES

yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-nya kita dapat berkumpul pada hari ini dalam acara Pembukaan Pasar Keuangan Rakyat.

PEMBIAYAAN UMKM DALAM PAKET KEBIJAKAN EKONOMI SEPTEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. pada prosesnya itu sendiri membutuhkan berbagai macam media pendukung agar

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA

BRANCHLESS BANKING UNTUK MENINGKATKAN FINANCIAL INCLUSION: Mendorong Akses Perbankan untuk Lebih Pro-Poor

BAB I PENDAHULUAN. perumahan (subprime mortgage default) di Amerika serikat. Krisis ekonomi AS

FORMALISASI UMKM KE DALAM SISTEM PERPAJAKAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP INKLUSI FINANSIAL DI INDONESIA

BAB I LATAR BELAKANG

Ketimpangan Komposisi Kredit Perbankan. Oleh M. Firdaus (Deputy SEN ASPPUK)

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK

BAB I PENDAHULUAN. terkadang UMKM seolah tidak mendapat dukungan dan perhatian dari. selama memiliki izin usaha dan modal cukup.

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan aset perbankan konvensional, yaitu bernilai 3.49%,

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Lembaga Perbankan dan Sistem Lembaga Keuangan Non-Bank. keuangan yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi dan keuangan syariah yang tumbuh dan berkembang pesat dapat menjadi

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

BAB I PENDAHULUAN. asas demokrasi ekonomi. Jelas hal ini ditegaskan dalam Pasal 33 ayat (1)

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/12/PBI/2017 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI FINANSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

Komputasi Awan sebagai Pendorong Transformasi Digital dan Teknologi Keuangan. Center for Digital Society Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam alenia ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu: (1)

KEWIRAUSAHAAN MELALUI INTEGRASI E-COMMERCE DAN MEDIA SOSIAL

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/12/PBI/2017 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI FINANSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PETA PERSAINGAN JASA KEUANGAN VS FINTECH DI ERA DIGITAL. Finansial Inclusion & Financial Technology. Widya T Harjono

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2017

Transkripsi:

TINJAUAN KEBIJAKAN INKLUSI KEUANGAN DI INDONESIA ROBERTO AKYUWEN Analis Eksekutif Senior Bidang Pengembangan LKM, GDSK OJK dan Penasehat IMFEA Disampaikan pada Seminar Nasional Keuangan Mikro I Jakarta, 19 Juli 2017

Otoritas Jasa Keuangan Lembaga yang independen yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. 2

Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara teratur, adil, transparan dan akuntabel. Tujuan Pembentukan OJK Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. Menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang berdaya saing global dan dapat memajukan kesejahteraan umum. Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan adil.

Lingkup Pengaturan dan Pengawasan OJK OTORITAS JASA KEUANGAN PASAR MODAL Lembaga Keuangan Mikro (LKM) LEMBAGA JASA KEUANGAN PERBANKAN IKNB PERASURANSIAN DANA PENSIUN LEMBAGA PEMBIAYAAN LEMBAGA JASA KEUANGAN LAINNYA Pergadaian Lembaga Penjaminan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Peer to Peer Lending 4

INKLUSI KEUANGAN Financial inclusion is defined as having an account with an institution that provides a full suite of financial services and comes under some form of government regulation. Services include savings, money transfers, insurance or investment (Financial Inclusion Insights). Financial inclusion means that individuals and businesses have access to useful and affordable financial products and services that meet their needs transactions, payments, savings, credit and insurance delivered in a responsible and sustainable way (The World Bank). Inklusi Keuangan adalah ketersediaan akses pada berbagai lembaga, produk dan layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Otoritas Jasa Keuangan Peraturan OJK Nomor 76/POJK.7/2016). 5

Kawasan JUMLAH PENDUDUK DUNIA YANG BELUM TERLAYANI JASA KEUANGAN Asia Selatan 642 Afrika dan Timur Tengah 467 Asia Tenggara 266 Cina 238 Amerika Latin 214 Eropa Timur dan Asia Tengah 153 0 100 200 300 400 500 600 700 Juta Orang Sumber: Global Findex, 2014 6

PERSENTASE PENDUDUK DEWASA DUNIA YANG BELUM TERLAYANI JASA KEUANGAN 19% 14% 22% 17% Eropa Timur dan Asia Tengah Amerika Latin Cina Asia Tenggara Afrika dan Timur Tengah Asia Selatan 7% 21% Sumber: Global Findex, 2014 7

PERSEN (%) PELAKU UMKM DI DUNIA YANG BELUM MENDAPATKAN KREDIT 54 53 53 52 52 51 51 51 50 49 49 48 48 47 46 45 Amerika latin Afrika dan Timur Tengah Eropa Timur dan Asia Tengah Asia Selatan Asia Tenggara Cina KAWASAN Sumber: SME Finance Forum 8

Milyar Dollar Amerika Serikat KESENJANGAN KREDIT KEPADA PELAKU UMKM DI DUNIA 700 600 620 528 500 400 300 323 338 200 170 175 100 0 Amerika latin Afrika dan Timur Tengah Eropa Timur dan Asia Tengah Asia Selatan Asia Tenggara Cina Kawasan Sumber: SME Finance Forum 9

Negara PANGSA PEMBAYARAN DIGITAL DI BERBAGAI NEGARA Australia Belgia Belanda Kanada Estonia Korea Selatan Jepang Brasil Polandia Hungaria Meksiko Malaysia Cina Rumania Indonesia 1 23 11 1415 11 11 4 6 10 4 33 17 20 20 22 32 40 55 57 57 6162 53 49 47 47 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Persen (%) 77 78 Sumber: World Bank 10

POTENSI DAMPAK EKONOMI KEUANGAN DIGITAL 11

Negara PENETRASI TEKNOLOGI SELULER (MOBILE) DI DUNIA UKRAINA RUMANIA TURKI FILIPINA CINA THAILAND RUSIA MALAYSIA INDONESIA BRASIL NIGERIA INDIA 77 87 99 99 99 99 98 97 96 95 95 95 0 20 40 60 80 100 120 Cakupan Jaringan (%) 12

PENGGUNA INTERNET DI INDONESIA Maluku dan Papua 3,3 juta orang 2,5% Bali dan NTB- NTT 6,1 juta orang 4,7% Jawa 86,3 juta orang 65% 132,7 juta orang Kalimantan 7,5 juta orang 5,8% Sumatera 20,7 juta orang 15% Sulawesi 8,4 juta orang 6,3% 13

JENIS-JENIS LAYANAN KEUANGAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI Mobile Banking Internet Banking Mobile Insurance Online Insurance Premium Payment Peer to Peer Lending (Peraturan OJK Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi) yang ditetapkan pada tanggal 28 Desember 2016 dan diundangkan pada tanggal 29 Desember 2016. 14

Indonesia s Economic Pyramid Upper Class: >USD22.1 per day Middle Class: USD4.5 - USD22.1 per day Poor : < USD4.5 per day Source: World Bank estimates, Individual net income http://blogs.ft.com/beyond-brics/2014/04/15/indonesias-fragile-middle-close-to-the-edge/ Note: < USD1.90 a day, 96m people; USD 1.90 USD 4.50, 107m people Customer of Conventional Banking, Insurance and Capital Market Products Potential Market of Microfinance 15

118 Commercial Banks 1,644 Rural Banks 637,838 Micro Finance Institutions 360 Ethnic Groups Speaking 719 Languages Living on 6000 of 17,504 islands 16

Jumlah UMKM ± 57.900.787 Usaha Besar/Konglomerat : Kekayaan Bersih Lebih dari 10 M Hasil Penjualan/th Lebih dari 50 M Usaha Menengah: Kekayaan Bersih > Rp 500 Jt s.d 10 M Hasil Penjualan/th > Rp 2,5 M s.d 50 M Jumlah ± 5.066 (0,01%) Jumlah ± 52.106 (0,09%) Usaha Kecil : Kekayaan Bersih > Rp 50 Jt s.d 500 Jt Hasil Penjualan/th > Rp 300 Jt s.d 2,5 M Jumlah ± 654.222 (1,13%) Usaha Mikro : Kekayaan Bersih < Rp 50 Jt Hasil Penjualan/th < Rp 300Jt Tidak bankable Jumlah ± 57.189.393 (98,77%) Kriteria sesuai UU No. 20/2008 ttg UMKM Data Kementerian KUKM 2014

KONDISI INKLUSI KEUANGAN DI INDONESIA 32% penduduk dewasa Indonesia belum menabung 48% penduduk dewasa Indonesia yang menabung di lembaga keuangan formal 20% penduduk dewasa Indonesia yang memiliki rekening pada lembaga keuangan formal Sumber: World Bank 18

Indeks PERKEMBANGAN LITERASI KEUANGAN DAN INKLUSI KEUANGAN DI INDONESIA Tahun 2013 Tahun 2016 80 70 67,82 60 59,74 50 40 30 20 21,84 29,66 10 0 Indeks Literasi Keuangan Indeks Inklusi Keuangan Sumber: OJK, 2017 19

DAMPAK KREDIT MIKRO Permintaan Kredit Mikro Meningkat Persaingan AntarLembaga Jasa Keuangan Meningkat Penyaluran Kredit/Investasi Meningkat Usaha Ekonomi Meningkat Kesempatan Kerja Bertambah Pendapatan Masyarakat Meningkat Kemiskinan dan Disparitas Menurun

KEUANGAN MIKRO TIDAK HANYA KREDIT MIKRO Kredit Mikro Intermediasi Keuangan Asuransi Mikro Keuangan Mikro Penjaminan Kredit Kearifan Lokal Intermediasi Sosial Pendampingan Konsultasi 21

KENDALA AGUNAN BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL Tidak memiliki agunan Memiliki agunan, tapi nilainya tidak cukup Agunan tidak memenuhi aspek legalitas 22

OPTIMALISASI PEMBIAYAAN MIKRO Menjalankan tata kelola perusahaan/organisasi yang baik (transparan dan akuntabel). Memahami karakteristik mitra/nasabah secara paripurna. Mengenali dan menjalani rantai nilai (value chain) secara lengkap. Menyerap potensi risiko melalui beragam upaya. Melakukan inovasi dan penyempurnaan secara terusmenerus, termasuk implementasi teknologi informasi (digital finance). Melakukan pendampingan/inkubasi/peningkatan kapasitas secara intensif dan kontinyu. Menjalankan pemantauan dan evaluasi secara intensif dan kontinyu. 23

RANTAI NILAI Input Produksi (bahan baku) Proses Produksi Pemasaran Produk Produk I Produk II Produk... 24

PRINSIP DASAR PERLINDUNGAN NASABAH Transparansi Perlakuan yang adil Keandalan Kerahasiaan dan keamanan data Penyelesaian sengketa secara sederhana, cepat, dan biaya terjangkau 25

PROGRAM-PROGRAM OJK LAKU PANDAI (Branchless Banking) AKSI Pangan Asuransi Mikro JARING AKSI Mikro Penjaminan Kredit 26

Terima Kasih