BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha sadar dan terencana

dokumen-dokumen yang mirip
: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

(Analisis Semiotika Terhadap Film Garuda di Dadaku)

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN PKn Ekram Pw, Cholisin, M. Murdiono*

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROUND TABLE DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

B. Tujuan C. Ruang Lingkup

I. PENDAHULUAN. tujuan pendidikan sangat sarat dengan kompetansi sosial, personal dan

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

PEMETAAN SK KD. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan pengertian norma, kebiasaan dan adat istiadat. Menjelaskan manfaat norma

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berperan penting dalam memajukan bangsa, kualitas

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang tepat dan serasi bagi siswa-siswa. Bagi seorang guru mengajar

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

SKRIPSI. Diajukan kepada : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Oleh WILUDJENG HERAWATI NIM.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi seluruh umat manusia. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan seperti. Tahun 2003, yang menjelaskan bahwa :

KONSEPSI KAJIAN PKN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARANNYA

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara yang yang demokratis dan bertanggung jawab. 1 Pendidikan merupakan

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PKN SD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan dapat berlangsung dalam dua tahapan, yakni proses

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

PROGRAM TAHUNAN STANDAR KOMPETANSI / 2.2 Mendeskripsikan suasana kebatinan konstitusi yang pertama 2 4

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn)

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

KATA PENGANTAR. Syawal Gultom NIP

Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN)

KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Nomor Soal. Kelas VII Norma 1. Konstitusi dan Proklamasi. Hak Asasi Manusia 6

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan dirumuskan sesuai dengan Undang-Undang No. 20. Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

SILABI MATA KULIAH. 1. Sejaran PKn 2. Visi, misi, fungsi PKn paradigma baru

REKAPITULASI PROGRAM SEMESTER September' No Uraian Kegiatan Jml. Minggu

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN PPKn

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana bagi manusia untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu mata pelajaran yang di pelajari di sekolah dasar adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Skinner dalam Dimyati dan Mujiono (2002:9) belajar adalah suatu. dalam interaksi dengan lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi pendidikan merupakan hal yang sangat fundamental bagi

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

BAB I PENDAHULUAN. Memiliki sebuah rencana pengelolaan yang baik sebelum pelajaran dimulai

C. RINCIAN WAKTU. Alokasi

31. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, khususnya dalam proses belajar mengajar, guru berupaya

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII /1. Nama Guru :... Sekolah :...

PAKEM PKn Oleh : Fathurrohman, M.Pd. 1. Kompetensi PKn SD : Mampu mengelola pembelajaran yang mendidik PKn SD

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan pendidikan yang dirumuskan dalam Undang-Undang

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya pendidikan merupakan usaha manusia, artinya manusialah yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara memiliki tingkat penghidupan yang cukup dan mereka

PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SD DALAM PEMBELAJARAN PKN Oleh : Fathurrohman Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penyatuan materi, media, guru, siswa, dan konteks belajar. Proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Kewarganegaraan

ELSA YUNIAR PRAMITA DEWI A

KEWARGANEGARAAN. Ruang Lingkup Mata Kuliah Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi : Etika Berkewarganegaraan. Rizky Dwi Pradana, M.Si PSIKOLOGI PSIKOLOGI

Pentingnya Pendidikan Kewarganegaran (PKn) di Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang semakin berkembang menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata. Indonesia yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII /1

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia dalam membina kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1 Dalam proses pendidikan guru merupakan salah satu faktor yang menentukan terhadap keberhasilan siswanya. Kegiatan belajar siswa perlu dirancang sedemikian rupa sesuai dengan tingkat kemampuannya. Seorang guru dituntut untuk menciptakan berbagai bentuk kegiatan dalam mengelolaan pembelajaran, sehingga siswa secara optimal dapat mengembangkan kemampuan dirinya dengan berbekal pengalaman yang ditempuh selama melakukan kegiatan belajar. 2 Termasuk didalamnya memberikan bimbingan pada mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan disekolah adalah pendidikan kewarganegaraan (PKn). 1 Maragustam, Mencetak Pembelajaran Menjadi Insan Paripurna, (Yogyakarta: Nuha Litera, 2010), hlm 29. 2 Suyanto, Asep Jihad, Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru Profesional, (Yogyakarta: Multi Presindo, 2012), hlm 91.

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran pada pembentukan yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dimanfaatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a. Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan. b. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya. d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. 3 Dalam BNSP, ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliput beberapa aspek, yaitu: a. Persatuan dan kesatuan bangsa, yang meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, bangga menjadi bangssa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan negara kesatuan republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap negara kesatuan republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, hukum, dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional. c. Hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, kemajuan, penghormatan, dan perlindungan HAM. d. Kebutuhan warga negara, meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, hlm. 11. 3 Sakilah dan Sukma Erni, Pendalaman Materi PPKN, (Pekanbaru: Zanafa Publising, 2011),

menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara. e. Konstitusi negara, meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi. f. Kekuasaan dan politik, meliputi: pemerintah desa dan kecamatan, pemerintah daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi. g. Pancasila, meliputi: kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilainilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila sebagai ideologi terbuka. h. Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak glibalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi. 4 Untuk mencapai tujuan tersebut, tugas dan peranan guru sebagai pendidik profesional sesungguhnya sangat kompleks, tidak terbatas pada saat berlangsungnya interaksi edukatif di dalam kelas, yang lazim disebut proses belajar mengajar. Guru juga sebagai administrator, evaluator, konselor, dan lain-lain sesuai sepuluh kompetensi (kemampuan) yang dimilikinya. Namun sebagai inti dari kegi atan pedidikan sekolah, proses belajar mengajar sangat menentukan hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa. Dalam proses pembelajaran salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah cara mengajar/metode guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Strategi atau metode adalah komponen yang juga mempunyai pungsi yang sangat menentukan. Keberhasilan mencapai tujuan sangat ditentukan oleh komponen ini. Bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa dapat diimplementasikan melalui strategi yang tepat, maka komponen-komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan. Oleh karena 4 Ibid, hlm 12-13.

itu setiap guru perlu memahami secara baik peran dan fungsi metode dan strategi dalam pelaksanaan proses pembelajaran. 5 Untuk itu kemampuan guru sangat dituntut dalam mengelolah kelas agar suasana belajar selalu aktif dan produktif melalui strategi atau metode mengajar yang direncanakan sehingga hasil belajar yang diharapkan akan tercapai. Berdasarkan hasil pengamatan penulis, kenyataan yang terjadi di lapangan masih jauh dari harapan yang ada. Kegiatan belajar merupakan bagian dari proses pendidikan bagi anak didik, dewasa ini semakin mengalami kemunduran. Belajar semakin dianggap sebagai suatu kegiatan yang membosankan dan tidak berkembang. Pada tiap sekolah, situasinya tidak jauh berbeda, anak-anak umumnya kurang aktif dalam belajar, khususnya dalam belajar PKn. Dalam proses pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 010 Sibiruang Kecamatan Kampar Hulu Kabupaten Kampar, berbagai usaha yang telah dilakukan oleh guru khususnya pada mata pelajaran PKn untuk meningkatkan hasil belajar diantaranya adalah: 1. Mempersiapkan Silabus dan RPP dengan semaksimal mungkin sebagai panduan belajar kelas. 2. Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa setiap pembelajaran di akhir pertemuan. 3. Melakukan program remedial bagi siswa yang tidak mencapai KKM 70 yang telah ditetapkan. 5 Wina Sanjaya, Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kenaca, 2009), hlm 60.

4. Menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan diselingi dengan metode tanya jawab. Namun, berdasarkan hasil survey di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 010 Sibiruang kecamatan Kampar Hulu Kabupaten Kampar, ditemui hasil belajar yang diperoleh siswa belum optimal, sehingga hasil belajar siswa masih tergolong rendah. Gejala-gejala yang ditemui pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai berikut: 1. Dari 25 siswa ada 15 orang siswa atau 60% orang siswa yang memilki hasil belajar rendah yang belum mencapai standar KKM sekolah yaitu 70 yang telah ditetapkan. 2. Siswa terkesan sulit untuk menjawab soal ulangan harian, hal ini terlihat ketika dilakukan ulangan harian dari 25 orang hanya 8 orang siswa atau 32% orang siswa yang dapat menjawab soal dengan benar. 3. Dari 25 orang siswa 15 orang atau 60% yang tidak dapat menjawab soal ketika diberikan pekerjaan rumah atau PR. 4. Dari 25 orang siswa hanya 11 orang atau 44% siswa yang mau bertanya atau memberi tanggapan ketika dilakukan diskusi kelas. Rendahnya hasil belajar PKn yang didapat siswa tersebut diduga disebabkan oleh kelemahan guru dalam memilih metode, strategi atau cara-cara mengajar guru. Guru masih mengajar dengan cara-cara lama, guru hanya mengandalkan metode ceramah dan Tanya jawab dalam menyampaikan materi pelajaran. Banyak teknik pembelajaran yang terbaru biasa digunakan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran, diantaranya teknik pemilihan cepat, meningkatkan pemahaman siswa

dengan cepat pula, biasa disebut dengan teknik Quick Short. Pemahaman siswa meningkat, maka akan berdampak pula pada hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian latar belakang dan fenomena di lapangan, maka guru dituntut melakukan perbaikan dalam pembelajaran salah satunya dengan menerapkan teknik Quick Short yang penulis tawarkan dalam pembelajaran PKn. penulis sangat tertarik untuk mengangkat masalah ini seputar hasil belajar siswa yang sangat dipengaruhi oleh metode atau teknik yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran, dengan judul Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui teknik Quick Short kelas IV Sekolah Dasar Negeri 010 Sibiruang Kecamatan Kampar Hulu Kabupaten Kampar. B. Penegasan istilah 1. Meningkatkan adalah menaikkan, mempertinggi (produk dll), mengangkat diri. 6 2. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar, untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran. 7 Sedangkan hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada mata pelajaran PKn. 6 Dep dikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm. 1198 7 Dimyati dan Midjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm 3.

3. Teknik Quick Short merupakan teknik pemilihan dan penentuan prioritas dari beberapa alternatif kemungkinan program yang telah disusun dan program itu akan dilaksanakan. Teknik ini digunakan untuk memilih masalah-masalah yang dihadapi dan harus segera dipecahkan. 8 C. Batasan Masalah Mengingat luasnya masalah yang dikaji, maka Peneliti memfokuskan penelitian ini pada upaya penerapan teknik Quick Short untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan pada materi globalisasi siswa kelas IVA Sekolah Dasar Negeri 010 Sibiruang Kecamatan Kampar Hulu Kabupaten Kampar. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: Apakah teknik Quick Short dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) kelas IV Sekolah Dasar Negeri 010 Sibiruang Kecamatan Kampar Hulu Kabupaten Kampar? E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian hlm 273. 8 Abuddin Nata Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009),

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas IV Sekolah Dasar Negeri 010 Sibiruang Kecamatan Kampar Hulu Kabupaten Kampar dengan penerapan teknik Quick Short. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini yaitu: a. Bagi siswa, untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalaui teknik Quick Short. b. Bagi guru, sebagai salah satu alternatif cara mengajar dalam pembelajaran PKn untuk meningkatkan hasil belajar siswa. c. Bagi kepala sekolah, dapat memberi masukan bagi kepala sekolah dalam usaha perbaikan proses pembelajaran sehingga berdampak pada peningkatan mutu sekolah. d. Bagi peneliti, Menambah pengetahuan penulis terutama dalam bidang perbaikan pembelajaran.