PERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT KEBUDAYAAN BETAWI DIJAKARTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR YULI HELVINA 1501204956 SCHOOL OF DESIGN INTERIOR DESIGN DEPARTMENT UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2015
2 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya Indonesia memiliki kekayaan budaya yang berlimpah dan beragam. Namun dengan kekayaan budaya yang Indonesia miliki ternyata tidak memberikan bukti nyata bahwa masing-masing individual paham mengenai seni Indonesia khususnya masyarakat Jakarta terhadap seni Betawi. Banyak faktor yang mempengaruhi menurunnya keingintahuan masyarakat pada seni Betawi. Kembali lagi dengan topik yang sudah diketahui banyak kalangan yaitu semakin berkembangnya era globalisasi. Beberapa pihak memiliki keuntungan namun bagi Indonesia sendiri memilik kerugian yang berkepanjangan terhadap kemajuan era globalisasi. Saat ini banyak beberapa kalangan muda maupun kalangan orang tua yang lebih memilih untuk menonton televisi atau menonton bioskop dengan tayangan yang mengangkat tema budaya luar. Masyarakat Indonesia khususnya Jakarta kini semakin lebih tertarik dengan budaya luar daripada budaya masyarakat Betawi. Nantinya hal ini akan memiliki pengaruh buruk pada pelestarian seni Betawi yang semakin lama semakin ditinggalkan oleh tuan rumahnya. Dari penelitian secara garis besar, Betawi memiliki seni dan budaya sebanyak 30 kesenian namun yang dilestarikan hanya 3 kesenian yaitu Lenong, Gambang Kromong dan Rebana, 27 kesenian Betawi lainnya dikabarkan hampir punah. Pada dasarnya masyarakat Jakarta mulai berkurang untuk membiasakan diri untuk memanfaatkan seni dan budaya yang Indonesia miliki. Kurangnya minat masyarakat untuk menghadiri pameran atau pagelaran seni, mengunjungi museum atau mendatangi galeri-galeri seni. Melemahnya sumber informasi yang memberikan wawasan kepada masyarakat secara jelas terhadap ragam kebudayaan dan informasi penting lainnya mengenai budaya Betawi. Perlunya menanam kebiasaan kepada masyarakat Jakarta terutama kepada generasi muda untuk memiliki kecintaan terhadap seni dan budaya yang terancam punah. Saat ini masih ada kesempatan untuk memberikan ruang dan kesempatan kepada generasi muda untuk mengapresiasikan seni dan budaya Betawi dan yang diharapkan adalah dibutuhkan sarana budaya dan pusat informasi yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat
3 dalam segala umur dan profesi yang berpeluang untuk dapat melestarikan kebudayaan Betawi. Oleh karena alasan-alasan yang telah dipaparkan, salah satu melestarikan seni dan budaya Betawi dengan adanya pusat kebudayaan yang perlu dibangun dengan tampilan yang menarik terutama pada bagian interior. Pengertian Pusat Kebudayaan adalah sebuah lembaga yang didirikan oleh suatu negara di negara yang lain untuk memperkenalkan, memasyarakatkan dan memberikan informasi mengenai kebudayaan negara pendirinya kepada masyarakat dimana berdirinya Pusat Kebudayaan tersebut. Adanya Pusat Kebudayaan perlu memiliki treatment interior yang mampu menarik perhatian masyarkat untuk berkunjung. Yang ingin disampaikan pada perancangan interior Pusat Kebudayaan Betawi ini adalah memberi rancangan interior dengan konsep yang tetap mengangkat kearifan budaya Betawi dengan treatment yang iconic sehingga masyarakat mampu mengingat dan memiliki hasrat untuk mengunjungi kembali galeri seni dan budaya Betawi ini nantinya. Kemudian Pusat Kebudayaan ini diharapkan dapat menyediakan informasi yang informative, memberikan sarana budaya terhadap masyarakat, dan masyarakat mampu merasa lebih dekat untuk mempelajari nilai-nilai seni Betawi. Pada perancangan interior Pusat Kebudayaan Betawi adalah memberi ambience yang nyaman, pencahayaan yang hangat, aplikasi warna yang tepat dan tentu saja pesan dari Pusat Kebudayaan Betawi ini tersampaikan dengan baik dan salah satu konsep interior yang diinginkan adalah penyampaian antara seni dan budaya dengan interior Pusat Kebudayaan memiliki koneksi atau saling berkesinambungan. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam mengerjakan interior Pusat Kebudayaan Betawi adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana menciptakan interior yang memiliki aktifitas dan fasilitas sesuai kebutuhan ruang terhadap pengguna sehingga pengguna dapat memanfaatkan ruang dengan baik? 2. Bagaimana menciptakan pencahayaan yang baik pada area khusus seperti area galeri pada Pusat Kebudayaan Betawi untuk memberikan suasana yang nyaman pada pengguna yang mengakses ruang khusus tersebut?
4 3. Bagaimana menerapkan kebutuhan interior terhadap material, warna, dan desain interior secara keseluruhan yang akan berkesinambungan dengan esensi cagar budaya Betawi? 4. Bagaimana merancang interior untuk Pusat Kebudayaan Betawi yang memiliki konsep budaya Betawi yang kuat dengan kehidupan masyarakat yang rata-rata dengan gaya hidup modern sehingga konsep interior menjadi satu kesatuan? 1.3 Tujuan dan Manfaat Perencanaan Interior Tujuan perencanaan interior Pusat Kebudayaan Betawi adalah sebagai berikut: 1. Merancang interior yang memiliki aktifitas dan fasilitas sesuai kebutuhan ruang terhadap pengguna sehingga pengguna dapat memanfaatkan ruang dengan baik. 2. Merancang kebutuhan interior terhadap material, warna, dan desain interior secara keseluruhan yang akan berkesinambungan dengan esensi cagar budaya Betawi. 3. Merancang kebutuhan interior terhadap material, warna, dan desain interior secara keseluruhan yang akan berkesinambungan dengan esensi cagar budaya Betawi. 4. Merancang interior untuk Pusat Kebudayaan Betawi yang memiliki konsep budaya Betawi yang kuat dengan kehidupan masyarakat yang rata-rata dengan gaya hidup modern sehingga konsep interior menjadi satu kesatuan. Manfaat perencanaan interior Pusat Kebudayaan Betawi adalah sebagai berikut: 1. Desainer/Penulis dapat memberikan wawasan baru terhadap ruang interior Pusat Kebudayaan Betawi dan mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang selama ini menghambat perkembangan Pusat Kebudayaan Betawi. 2. Perancangan interior ini diharapkan dapat memberikan informasi yang kreatif, inovatif dan imajinatif terhadap kebudayaan Betawi agar nantinya dapat memberikan inspirasi pada masyarakat terhadap budaya Betawi.
5 3. Desainer/Penulis diharapkan mampu membantu melestarikan kebudayaan Betawi dengan adanya perancangan interior Pusat Kebudayaan Betawi yang tetap terjaga. 4. Perancangan interior ini diharapkan dapat menjadi salah satu tujuan wisatawan lokal maupun wisatawan asing yang memperkenalkan kekayaan budaya Betawi. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian 1.4.1 Kawasan Penelitian Untuk mengumpulkan data dalam perancangan interior Pusat Kebudayaan Betawi maka akan dilakukakan penelitian. Terdapat 3 studi banding yaitu Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis, Japan Foundation, dan Pusat Kebudayaan Korea di Indonesia. 1.4.2 Batasan Penelitian Batasan penelitian dalam perancangan interior Pusat Kebudayaan Betawi adalah sebagai berikut: 1. Struktur Organisasi yang terdapat dalam sistem Pusat Kebudayaan Betawi. 2. Aktivitas dan fasilitas yang dibutuhkan dalam Pusat Kebudayaan Betawi. 3. Zona dan area yang dibutuhkan dalam Pusat Kebudayaan Betawi. 4. Elemen desain yang harus diperhatikan dalam perancangan interior Pusat Kebudayaan Betawi. 1.5 Kontribusi Perencanaan 1. Diharapkan perencanaan ini dapat mengapresiasikan kebutuhan masyarakat Jakarta terhadap seni Betawi. 2. Diharapkan perencanaan ini dapat mengapresiasikan kebutuhan pelajar dan mahasiswa dalam melakukan studi. 3. Diharapkan perencanaan ini dapat mengapresiasikan kegiatan para seniman dan pelaku seni Betawi.
6 4. Diharapkan perencanaan ini mampu bekerja sama dengan institusi yang memiliki visi dan misi untuk memajukan seni Betawi semakin terangkat namanya. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan adalah sebagai berikut: 1. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai dasar adanya perancangan interior seperti latar belakang, rumusan masalah, tujuan perancangan interior, ruang lingkup penelitian (terbagi dua yaitu kawasan penelitian dan batasan penelitian), kontribusi perencanaan, dan sistematika penulisan. 2. BAB II - TINJAUAN UMUM Bab ini menjelaskan tentang garis besar tujuan dan manfaat perpustakaan umum. Hal-hal yang menyangkut kebutuhan yang berhubungan dan permasalahan yang timbul pada perancangan perpustakaan umum, data-data perancangan perpustakaan umum serta menjelaskan antara kebutuhan dan kebudayaan Indonesia terhadap perpustakaan umum. 3. BAB III - TINJAUAN KHUSUS Bab ini menjelaskan secara spesifik data-data yang dibutuhkan dalam perancangan interior perpustakaan umum. Hal tersebut terkait dengan visi dan misi, aktivitas dan fasilitas, zona dan area, struktur organisasi. 4. BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN Bab ini menjelaskan tentang data-data yang telah terkumpul untuk perencanaan dan menemukan permasalahan dan solusi dalam perencanaan interior perpustakaan umum yang mempertimbangkan aspek-aspek yang dibutuhkan dalam perencanaan. Pembahasan mengenai konsep yang akan dibangun dalam perencanaan interior serta elemen-elemen desain yang akan mempengaruhi ruang.
7 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan mengenai perancangan interior perpustakaan umum dan menjelaskan hasil dari penilitian yang ditemukan serta memiliki pemecahan masalah bagi perencanaan interior perpustakaan. Memberikan saran sehubungan dengan permasalahan selama melakukan perancangan interior perpustakaan umum.