BABY KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Kepemimpinan Transfonnasional Kepala Sekolah, Komunikasi lnterpersona~

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan penelitian ini, maka diperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bidang industri. Hal ini terbukti dari penelitian-penelitian para ahli yang dilakukan

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan basil analisis data dan pengujian hipotesis, maka ditarik

Riset Per iila il k O u rgan isas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja guru ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugastugas

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NAMA :ANDI SUBANDRIYO NIM. :Q

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB XIII TEKNIK MOTIVASI

BAB 1 PENDAHULUAN. didalam suatu organisasi maupun instansi yang bergerak dalam sektor pelayanan

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Mutu guru memegang peranan yang sangat penting di antara komponen

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. dan gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi dan kinerja pegawai di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

Sebagai negara berkembang, Indonesia menitikberatkan pembangunan. jangka panjang dalam bidang ekonomi. Ini dimaksudkan dengan terwujudnya

Atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara/i, saya sampaikan banyak. Jenis Kelamin : [ ] Laki-laki [ ] Wanita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu komponen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki yaitu

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

LAMPIRAN. Petunjuk Pengisian Kuesioner 1. Mohon angket diisi oleh saudara/saudari untuk menjawab seluruh pertanyaan yang telah disediakan.

PERANAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Divisi Regional Wilayah Barat Medan. Hasil penelitian menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan diterapkan oleh manajer keperawatan sehari-hari. Masih dijumpai seorang

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014

BABI PENDAHULUAN. Sekolah merupakan sebuah organisasi atau lembaga pendidikan yang di

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. hanya pada sektor usaha yang berorientasi pada laba, sektor pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN. optimalkan sesuai dengan fungsi masing. Hal ini akan dapat di lakukan apabila

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Komitmen organisasional menjadi hal penting pada sebuah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi saling menunjang dan melengkapi, atau dengan kata lain bersinergi satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa

BAB I PENDAHULUAN. maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau. sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya dalam

BAB I PENDAHULUAN. perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. proaktif dan dapat memberikan jasa yang memuaskan kepada nasabahnya agar

`BAB I PENDAHULUAN. dunia industri dan organisasi menyebabkan psikologi tidak akan pernah kehilangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperbaiki lingkungan kerja di tempat kerja. Lingkungan kerja yang buruk

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mengupayakan penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif)

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan, dan di Indonesia pendidikan merupakan salah satu faktor yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1.1. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. mungkin bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Dalam rangka mengantisipasi

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. justru karena kepuasan kerja dipandang dapat mempengaruhi jalannya organisasi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Akuntan Publik (KAP), yaitu jasa assurance dan jasa non assurance. Jasa

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. melalui peningkatan kepuasan kerja guru. Kepuasan kerja (job satisfaction) guru merupakan sasaran penting dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu PT. Indonensia Epson Industry, maka mulai tahun 2004, PT. Kiyokuni

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keinginan individu bersumber pada kebutuhan masing-masing individu.

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan guna menunjang setiap aktivitas organisasi. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi di hari esok, segalanya serba tak menentu, akan tetapi kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menginginkan terciptanya kinerja yang tinggi dalam bidang pekerjaannya. Di dalam

TINJAUAN PUSTAKA A. MOTIVASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. national, menegah dan kecil bersaing untuk mendapatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan global dan perkembangan teknologi telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan sumber pemberi jasa pelayanan kesehatan. Saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BABI PENDAHULUAN. Pendidikan kejuruan merupakan salah satu subsistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, instansi ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi mempunyai tujuan yang akan dicapai melalui

KUESIONER PENELITIAN

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang

BAB I PENDAHULUAN. tanpa sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai skill untuk mengolahnya,

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menerangkan bahwa gaya kepemimpinan sangat penting. dalam perusahan dimana perkembangan suatu perusahan berdasarkan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

Transkripsi:

BABY KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan basil analisis data dan perhitungan statistik. seperti yang diuraik.an pada bab sebelumnya, terkait dengan Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Transfonnasional Kepala Sekolah, Komunikasi lnterpersona~ Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Guru Negeri se-kecamatan Binjai Utara dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: I. Terdapat pengaruh secara langsung Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Transfonnasional Kepala Sekolah terhadap Kepuasan Kerja Guru sebesar 0,30 atau 30 %. 2. Terdapat pengaruh langsung Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Transfonnasional Kepala Sekolah terhadap Motivasi Kelja Guru sebesar 0,36 atau 36 %. 3. Terdapat pengaruh langsung Komunikasi Interpersonal terhadap Kepuasan Kerja sebesar 0,27 atau 27 %. 4. Terdapat pengaruh langsung Komunikasi Interpersonal terhadap Motivasi Kerja Guru sebesar 0,32 atau 32%. 5. Terdapat pengaruh langsung Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja Guru sebesar 0,36 atau 36 %.

6. Terdapat pengaruh tidak langsung Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah melalui Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja Guru sebesar 0, 13 atau 13 %. 7. Teniapat pengaruh tidak langsung Komunikasi Interpersonal melalui Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja Guru sebesar 0,11 atau II %. 8. Pengaruh langsung Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Komunikasi Interpersonal terhadap Motivasi Kerja adalah sebesar 0,2647 atau 26,47 %; Faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini tetapi ikut berpengaruh terhadap Motivasi Kelja adalah sebesar 0, 7353 atau 73,53 %. 9. Pengaruh secara tidak langsung Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Transformasiona1 Kepala Sekolah dan Komunikasi Interpersonal terhadap Kepuasan Kelja melalui Motivasi Kerja adalah sebesar 0,4762 atau 47,62 %; Faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini tetapi ikut mempengaruhi Kepuasan Kerja adalah sebesar 0,5238 atau 52,38 %. B. IMPLIKASI Hasil penelitian Pengaruh Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah, Komunikasi Interpersonal dan Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja ini memberikan implikasi penelitian teoretis dan kebijakan sebagai berikut: 160

1. lmplikasi Teoritis Penelitian ini memperkuat teori bahwa Kepuasan Kerja tergantung dari Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah, Komunikasi Interpersonal dan Motivasi Kerja. Model penelitian yang ditawarkan dapat dijadikan sebagai rujukan dalam melihat pengaruh Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah, Komunikasi Interpersonal dan Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja Guru SD Negeri se-kecamatan Binjai Utara. Kepuasan Kerja Guru SD Negeri se-kecamatan Binjai Utara merupakan masalah yang terkait dengan komitmen dan usaha serta komunikasi yang dibangun oleh kepala sekolah dalam mengidentiflkasi dan memberdayakan segala - z ~ tanggungjawabnya Komitmen dan usaha kepala sekolah tersebut dapat dilihat dalam usaha sejauhmana kepala sekolah melibatkan para guru dalam setiap kebijakan sekolah dan sejauhmana komunikasi yang sehat secara intensif dijalankan. Faktor-faktor tersebut dapat memotivasi para guru untuk memberikan kemampuan, keterampilan dan keahlian para guru dalam melaksanakan tugas dan basil terbaik, yang selanjutnya menghasilkan kepuasan untuk semua pibak. Kepuasan kerja merupakan harapan yang ingin diwujudkan oleh setiap orang. Kepuasan kerja juga dapat meminimalisir perasaan bosan dan sia-sia dalam pekerjaan. Hal itu dapat memberikan dampak negatiftidak hanya bagi guru tetapi juga bagi orang-orang yang menikmati pendidikan tersebut. Oleh karena itu dalam jabatan kepemimpinan kepala sekolah melekat tanggungjawab dan kewajiban yang berkaitan dengan usaha memotivasi guru. Motivasi itu seringkali perlu dikondisikan sedemikian rupa lewat tindakan memberikan kesempatan yang 161

seluas-luasnya kepada para guru untuk mengembangkan diri dan kemampuannya dan lewat upaya menjalin relasi dan komunikasi yang kondusif, sehingga para guru merasa sebagai bagian keseluruhan dari cita-cita pendidikan di sekolah masing-masing. Para guru di SD Negeri se-kecamatan Binjai Utara tidak ingin diperlakukan sebagai pihak oujsider. Mereka ingin dihargai dan mendapat kesempatan yang seluas-iuasnya untuk berpartisipasi aktif dan berprestasi sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki. Pada kajian teoritis sebelumnya telah ditegaskan oleh Moon bahwa ada 4 faktor yang dapat mempengaruhi kinerja dan kepuasan yaitu (I) Keterampilan dan. pengetahuan karyawan, (2) Sumber daya yang tersedia, (3) Kualitas dan gaya kepemimpinan yang ada, (4) tingkat motivasi kerja. Herzberg juga menyebutkan - z faktor? memadai. hygiene dan faktor intrinsik atau faktor motivator. Faktor ekstrinsik menyebabkan para pegawai merasa sangat tidak puas, jika tidak tersedia secara Faktor ekstrinsik tersebut meliputi upah kerja, jaminan pekerjaan, kondisi kerja, status dalam pekerjaan, prosedur perusahaan, mutu supervisi dan dua faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu faktor ekstrinsik atau disebut mutu hubungan antarpribadi di antara rekan sekerja, dengan atasan dan dengan bawahan. Sedangkan faktor intrinsik dapat menggerakkan tingkat motivasi yang kuat, yang selanjutnya dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik. Sebaliknya jika kondisi tersebut tidak ada, maka tidak akan timbul rasa ketidakpuasan yang berlebihan. Faktor instrinsik tersebut meliputi pencapaian prestasi, pengakuan (penghargaan), tanggungjawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri, dan kemungkinan berkembang. Bahkan Abraham Maslow mengatakan bahwa kepuasan kerja 162

bergantung pada terpenuhi atau tidaknya kebutuhan karyawan. Karyawan akan merasa puas apabila ia mendapatkan apa yang dibutuhkan. Makin besar kebutuhan karyawan terpenuhi, makin puas pula karyawan tersebut. Begitu pula sebaliknya, apabila kebutuhan karyawan tidak dapat terpenuhi, karyawan tersebut akan merasa tidak puas. Dalam penelitian di SD Negeri se-kecamatan Binjai Utara, teori-teori tersebut telah membuktikan hipotesis bahwa terdapat pengaruh langsung Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah, Komunikasi lnterpersonal dan Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Guru. Bahkan terdapat pengaruh secara tidak Jangsung variasi Persepsi Guru tentang Kepemimpinan - z ~ Kepuasan Kerja melalui variasi Motivasi Kerja. Para guru SD Negeri se-kecamatan Binjai Utara mengharapkan kepaja sekolah yang memiliki kesungguhan dalam mengomodir kesulitan-kesulitan dan kebutuhan-kebutuhan mereka dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Dalam posisinya sebagai tenaga profesional para guru membutuhkan araban, Transformasional Kepala Sekolah dan Komunikasi Interpersonal terhadap bimbingan dan informasi serta supervisi untuk menunjang perkembangan tugas mereka. Mereka mengharapkan kebutuhan-kebutuhan mereka dapat diperoleh dari pekerjaannya. Kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi mengakibatkan ketidakpuasan kerja. Kebutuhan-kebutuhan itu tidak hanya menyangkut materi tetapi juga psikilogis berupa perhatian, dukungan dan penghargaan. Manakala kebutuhan-kebutuhan para guru dapat diperoleh dari pekerjaannya, maka mereka 163

akan bekerja dengan motivasi yang tinggi, yang selanjutnya berpengaruh kepada kinerja yang tinggi. Bagi para guru, kepala sekolah adalah sosok yang membangun citacita perbaikan pendidikan bersama-sama dengan guru. Keterbukaan terhadap pengalaman negatif dan posit if kepala sekolah bersama dengan para guru tidak boleh mengurangi semangat dan tekad untuk mengubah situasi ke arah yang lebih baik. Selain memiliki wawasan yang luas di bidang manajemen pendidikan, kepala sekolah j uga perlu menguasai seni berkomunikasi yang baik, sehingga segala informasi yang perlu disampaikan dapat dimengerti dengan tepat oleh para guru. Semua ini dapat menjadi sumber motivasi kerja bagi para guru. Oleh karena itu kepala sekolah harus bergandengan tangan dengan para guru. Hal ini membenarkan pandangan bahwa ujung tombak pendidikan adalah para guru yang bergumul secara langsung dengan siswasiswi dengan segala macam permasalahannya. 2. Implikasi Kebijakan Kebijakan teoritis baru bermakna manakala dikaitkan langsung dengan kebijakan-kebijakan. Teori-teori yang dikemukakan oleh para pakar tentang masalah-masalah akan menjadi hampa jika tidak bersentuhan dengan kebijakankebijakan yang dibuat. Kebenaran suatu teori justru dapat diuji dalam kebijakankebijakan. Sebaliknya logika dan regulasi dari dengan kebijakan-kebijakan terdapat dalam teori teori yang telah teruji. Terkait dengan variabel Kepuasan Kerja yang dipengaruhi oleb Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolab, Komunikasi 164

Interpersonal dan Motivasi Kerja, dapat dikemukakan beberapa kebijakan sebagai berikut: 1. Kebijakan pendidikan berbasis tenaga pendidik: faktor tenaga kejja merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap produktivitas suatu organisasi. Tenaga pendidik di dalam suatu organisasi sekolah merupakan bagian yang terpenting dibandingkan dengan komponen-komponen lainnya. Oleh karena itu sudah merupakan kewajiban bagi setiap kepala sekolah sebagai pimpinan organisasi sekolah untuk dapat memberikan motivasi agar dicapai kepuasan kerja bagi para guru. 2. Masih terkait dengan guru, gaya kepemimpinan yang perlu dibangun di sekolah adalah kepemimpinan yang berorientasi pada motivasi. Motivasi - z ~ m yang ada pada diri seseorang merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan kepuasan dirinya. Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi intemalnya. Pemenuhan kebutuhan guru oleh kepala sekolah merupakan salah satu hal yang dapat mendorong guru untuk dapat melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik. Semakin diperhatikan tujuan-tujuan guru dalam suatu organisasi, akan semakin giat masing-masing guru melakukan pekerjaannya, yaitu berarti semakin mudah untuk mencapai tujuan organisasi. 3. Kebijakan lain yang relevan datam dunia pendidikan saat ini adatah pengoptimalan fungsi partisipatif dan sinergis serta kooperatif: penyelenggaraan pendidikan merupakan tanggungjawab bersama, kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah, guru sebagai ujung tombak pelaksanaan 165

proses pembelajaran, dan siswa bersama orangtua/ wali mengambil bagian aktif dan kooperatif untuk memperbaiki mutu Jayanan pendidikan sesuai dengan posisi dan fungsinya masing-masing. 4. Kepuasan kerja merupakan harapan setiap insan yang terlibat di sekolah. Oleh karena itu para kepala sekolah sebagai pemegang pucuk kepemimpinan di SD Negeri se-kecamatan Binjai Utara senantiasa perlu menyadari dan membuat langkah-langkah strategis untuk memberdayakan seluruh kemampuan dan keterampilan para guru dan membina komunikasi yang motivatif sehingga dengan para guru juga memiliki komitmen, dedikasi dan integritas tinggi dalam melaksanakan tugas. Rendahnya kinerja beberapa guru di SD Negeri di Kecamatan Binjai Utara merupakan pengaruh dari rendahnya pemenuhan kepuasan kerja. Prestasi kerja yang diperoleh guru belum memberikan dampak yang optimal dalam kedudukan tertentu pada orang yang melakukannya dan kebanggaan terhadap kedudukan yang baru akan merubah perilaku dan perasaannya. Rendahnya jaminan finasial dan jaminan sosial merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan guru meliputi sistem, besamya gaj~ tunjangan, promosi dan fasilitas yang diberikan. 166

C. SARAN Berdasarkan temuan penelitian, maka beberapa saran dapat diajukan. A. Dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja guru, kepala sekolah perlu: Merumuskan secara bersama-sama para guru kebijakan-kebijakan di sekolah. 2 Mendukung dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para guru untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian para guru lewat pendidikan dan pelatihan atau kursus-kursus sesuai dengan bidangnya masing-masing. 3 Membuat kuesioner untuk diisi para guru sebagai bahan evaluasi atas - z? m 4 Memotivasi para guru untuk membuat persiapan mengajar berupa Rencana Pembelajaran yang baru dan otentik. 5 Membagi tugas mengajar baik bagi guru bidang studi maupun guru kelas sesuai dengan kemampuan Jatar belakang pendidikan guru-guru, keberhasilan dan kegagalan serta keridala yang dialaminya sebagai pimpinan sekolah. sehingga para guru dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan kompetensinya. 6 Datang lebih awal dan pulang Jebih lama daripada guru sehingga dapat mengetahui disiplin waktu dari para guru. 7 Menyarnpaikan kepada para guru informasi penting tidak hanya secara lisan tetapi juga secara tertulis. 167

8 Mengadakan supervisi klinis secara kepada para guru sehingga dapat memberikan masukan-masukan baru guna memperbaiki kekurangan para guru. 9 Mengelolah keuangan dan bantuan-bantuan lain secara lebih transparan, sehingga tidak menimbulkan prasangka negatifpara guru. B. Dengan mengetahui besamya pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah, komunikasi interpersonal dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja dalam penelitian ini, maka para guru sendiri penting melaksanakan hal-hal berikut: 1. Atas inisiatif sendiri berkonsultasi kepada kepala sekolah tentang kendala dan kesulitan dalam mengajar sebingga para guru mendapatkan jalan keluar dari kepala sekolah atas masalah dan kesulitan yang dihadapi. 2. Membuat Persiapan Mengajar yang baru (tidak mengkopi ulang Persiapan yang lalu atau milik guru lain) pada setiap tahun pembelajaran. 3. Hadir dan menjalankan tugas di sekolah sesuai dengan waktu yang sudah disepakati bersama (tidak terlambat datang dan cepat pulang serta sering izin dengan mengada-ada alasan). 4. Bersedia melaksanakan perbaikan tugas jika memperoleh kritik dari rekan-rekan guru lain dan teguran/ peringatan dari kepala sekolah. 168

5. Berdiskusi dengan guru-guru yang Jebih berpengalaman dalam hal mengajar). 6. Memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan yang diberikan dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan melalui pendidikan dan pelatihan atau kursus. 7. Sekalipun insentif dan tunjungan-tunjangan kesejahteraan tidak diterima secara rutin/ lancar, tetap melaksanakan tugas mengajar dengan semangat, karena gaji bulanan sudah pasti diterima. C. Mengingat besarnya faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi motivasi kerja dan kepuasan kerja, selain persepsi guru tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan komunikasi interpersonal, kepada peneliti berikutnya untuk membuat penelitian lanjutan dengan mengkaji faktor-faktor tersebut sehingga menjadi kontribusi penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Binjai Utara. 169