BAB II GAMBARAN PELAYANAN

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN PELAYANAN SKPD. Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah di bidang perhubungan. (1) Dinas Perhubungan menyelenggarakan fungsi :

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 291 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 290 huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam melak

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat merupakan makhluk sosial yang penuh dinamika. Pada era

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

d. Kepala Seksi Bahan dan Peralatan; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BPMD

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah Dinas Bina Marga provinsi Lampung

Tabel Rekapitulasi Barang

d. pengendalian perencanaan dan operasional rehabilitasi/ e. pelaksanaan urusan ketatausahaan; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas s

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN UMUM SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN WONOSOBO

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) TAHUN 2016 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SIAK 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI.

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI TOLITOLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

GAMBARAN PELAYANAN BPLH KOTA BANDUNG A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI

BAB II TUGAS DAN FUNGSI SKPD

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Provinsi Lampung

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tidak tercapainya beberapa sasaran tersebut diatas disebabkan karena beberapa hal, antara lain : PROSE NTASE

c. pelaksanaan teknis pengadaan dan pengembangan cadangan d. pelaksanaan teknis pendistribusian cadangan e. pelaksanaan koordinasi kelompok jabatan fu

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 52 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 31 TAHUN 2001

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA TASIKMALAYA,

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BPPTPM TUGAS FUNGSI dan STRUKTUR ORGANISASI BPPTPM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BINJAI

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 22 TAHUN : 2000 SERI : D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2000 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN

Walikota Tasikmalaya

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

Rencana Strategis (Renstra) Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 62 Tahun : 2016

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PD. 2.1 Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi Disparbud Kabupaten Lamongan

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Rencana kerja (Renja) 2014

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Ayat ( 3) Peraturan Daerah

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN SEMARANG

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 22 TAHUN 2000 SERI D NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 22 TAHUN 2000 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN PELAYANAN 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI 2.1.1 Dasar Hukum Pembentukan PD Penyelenggaraan tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum Bina marga Kabupaten Lamongan didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Lamongan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 5 Tahun 2016, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam perumusan kebijaksanaan teknik, penyusunan pedoman teknis, pelaksanaan pengendalian dan pembinaan jalan dan jembatan, bidang peralatan dan perbekalan, pengendalian dan pembinaan bidang cabang dinas dan unit pelaksana teknis lingkup Dinas, secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian hukum, pengelolaan data dan penyajian informasi bidang pekerjaan umum bina marga, pelaksanaan ketatausahaan rumah tangga Dinas, pelaksanaan tugastugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai tugas pokok dan fungsinya. Selanjutnya Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kebinamargaan b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang Infrastruktur; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pekerjaan Umum d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.. Bab II - 1

Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Selanjutnya Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2008, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan mempunyai fungsi : e. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kebinamargaan f. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang Infrastruktur; g. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang.. h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.1.1 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Bina marga Dengan mengacu pada Pasal 27 Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3. Tahun 2008, struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan, terdiri dari : 1. Kepala Dinas 2. Sekretaris a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Program 3. Bagian Pembangunan dan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan a. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan b. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 4. Bidang Pemeliharaan a. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan b. Seksi Pemeliharaan Peralatan dan Perbekalan 5. Bidang Bina Manfaat a. Seksi Bina Jalan dan Jembatan Poros Desa. b. Seksi Pengendalian Bab II - 2

1. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah Kabupaten dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi dibidang Pekerjaan Umum Bina Marga. Dalam melaksanakan tugas, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis bidang Pekerjaan Umum Bina Marga; b. Penyusunan rencana teknis pembangunan dan rehabilitasi, pemeliharaan dan pemantauan; c. Penyelenggaraan pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan; d. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian teknis pembangunan, pemeliharaan dan pemanfaatan jalan dan jembatan; e. Penyuluhan dan pemberian perijinan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan kepala daerah; f. Pelaksanaan analisis dan evaluasi tentang peranan dan status jalan dan jembatan; g. Pelaksanaan pengawasan fungsional bidang pekerjaan umum binamarga; h. Pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pemeliharaan peralatan / perbekalan serta pemberdayaannya; i. Pelaksanaan ketatausahaan dan rumah tangga dinas; j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya; 2. Sekretariat merupakan unsur pelayanan administrasi terhadap seluruh organisasi di lingkungan Dinas yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas : Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi umum kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan, hukum, kelembagaan, Bab II - 3

penyusunan program, evaluasi dan pelaporan serta tugas-tugas hubungan masyarakat : Dalam melaksanakan tugas, Bagian sekretariat mempunyai fungsi : a. Pengelolaan administrasi dan urusan umum; b. Pelaksanaan urusan kerumahtanggaan, dan perlengkapan; c. Pelaksanaan urusan organisasi, tatalaksana dan kehumasan; d. Pelaksanaan urusan kepegawaian; e. Pelaksanaan urusan keuangan; f. Pelaksanaan urusan program; g. Pelayanan teknis administratif kepada Kepala Dinas dan semua satuan unit kerja di lingkungan dinas; h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3. Bidang Pembangunan dan Rehabilitasi merupakan unsur pelaksanaan Dinas yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Pembangunan dan Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan pembangunan dan rehabilitasi, pembinaan, pengawasan, penelitian, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan; Dalam melaksanakan tugas Bidang Pembangunan dan Rehabilitasi mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan ; b. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan, pengawasan pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan ; Bab II - 4

c. Penelitian dan pengkajian dokumen teknik pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan ; d. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan, pengawasan, pengendalian pelaksanaan kegiatan pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan ; e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan ; f. Pelaksanaan perencanaan teknis pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan ; g. Pelaksanaan pengujian mutu ; h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya ; 4. Bidang Pemeliharaan merupakan unsur pelaksanaan Dinas yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas ; Bidang Pemeliharaan mempunyai tugas melaksanakan program penelitian, pembinaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pemeliharaan Jalan dan Jembatan serta pengelolaan peralatan dan perbekalan ; Dalam melaksanakan tugas Bidang Pemeliharaan mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan program pemeliharaan jalan, jembatan dan pengelolaan peralatan dan perbekalan ; b. Penelitian dan pengkajian dokumen teknik pemeliharaan jalan, jembatan, peralatan dan perbekalan serta penanggulangan kerusakan jalan dan jembatan akibat bencana alam dalam hal ini penanganan darurat ; c. Pengendalian penggunaan dan pemeliharaan peralatan serta pemakaian bahan jalan ; d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pemeliharaan jalan, jembatan dan pengelolaan peralatan dan perbekalan ; Bab II - 5

e. Pelaksanaan perencanaan teknis pemeliharaan jalan, jembatan serta pengelolaan peralatan dan perbekalan ; f. Pelaksanaan pengujian mutu ; g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya ; 5. Bidang Bina Manfaat merupakan unsur pelaksana Dinas yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas ; Bidang Bina Manfaat mempunyai tugas melaksanakan pembangunan jalan dan jembatan pedesaan serta pengendalian pengujian mutu, pembangunan jalan dan jembatan. Dalam melaksanakan tugas Bidang Bina Manfaat mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pembinaan teknis jalan dan jembatan poros desa; b. Pelaksanaan perencanaan teknis jalan dan jembatan ; c. Penyelenggaraan kajian perkembangan harga satuan ; d. Pengawasan teknis perencanaan jalan dan jembatan ; e. Pelaksanaan pengujian mutu ; f. Pengendalian pemanfaatan jalan dan pemberian perijinan ; g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pembinaan dan pengendalian pemanfaatan jalan dan jembatan ; h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya ; 6. Unit Pelaksanaan Teknis ( UPT ) adalah unsur pelaksanaan operasional Dinas yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dan mempunyai wilayah kerja tertentu. Unit Pelaksanaan Teknis ( UPT ) dipimpin oleh Kepala UPT yaitu berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan secara operasional di wilayah koordinasikan oleh camat. 7. Bagan Struktur Organisasi Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2008 adalah sebagai berikut : Bab II - 6

7. Bab II - 7

2.2 SUMBER DAYA 2.2.1 Sumber Daya Manusia Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan didukung oleh Personil yang mempunyai latar belakang pendidikan beragam mulai dari SD sampai dengan S2. Pegawai yang ada pada saat ini, sebanyak 90 orang yang terdiri dari PNS sebanyak 62 orang, tenaga kontrak 28 orang, jumlah tersebut jika dibanding dengan kebutuhan sesuai analisis jabatan masih kurang memadai, lebih-lebih jika dikaitkan dengan kompetensi personil terhadap Pekerjaan/tugas yang diembannya. Kekurangan tenaga yang kompetan ini akan semakin terasa jika tidak segera dilakukan penambahan, sementara tenaga yang ada banyak yang usianya mendekati purna tugas disamping mutasi ke PD lain atau keluar daerah. Sumber daya aparatur sebagai pendukung dan penunjang baik secara langsung maupun tidak langsung berfungsi sebagai unsur utama penopang terselenggaranya proses kerja aparatur dalam meningkatkan kinerja sesuai dengan tugas dan fungsinya. Keberhasilan pelaksanaan tugas suatu institusi sangat tergantung pada kwalitas dan komitmen dari seluruh stake holder yang mendukungnya. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan selaku unsur teknis pelaksana desentralisasi bidang Infrastruktur jalan dalam mengemban tugasnya perlu didukung oleh personil yang memadai baik sisi kwalitas maupn kwantitas. Dari sisi sumber daya kepegawaian jumlah pegawai Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan sampai dengan akhir tahun 2015 tercatat 62 orang, secara rinci dapat dilihat pada table berikut : Tabel : Bab II - 8

Jumlah Pegawai Berdasarkan Unit Dan Golongan Ruang Tahun 2015 No. URAIAN GOLONGAN I GOLONGAN II GOLONGAN III GOLONGAN IV Gran d a b c d Jml a b c d Jml a b c d Jml a b c d Jml Total 1 Sekretariat 1 2 3 1 7 1 3 12 1 1 1 3 18 2 Bid.Pemb.& Rehab.Jl./Jembt 1 1 1 3 2 1 7 1 1 9 3 Bidang Bina manfaat 1 1 6 1 1 8 1 1 10 4 Bidang Pemeliharaan 8 3 3 14-8 2 1 11 1 1 25 2.2.2 Aset / Modal Selain personil, sarana dan prasarana memegang peranan yang penting dalam menopang keberhasilan pelaksanaan tugas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan. Adapun Data Sarana dan Prasarana sebagai berikut : NO JENIS BARANG JUMLAH KETERANGAN 1 2 3 4 1 Tanah Bangunan 1 Luas = 1,105 M 2 2 Tanah Sawah 1 Luas = 15,0006 M 2 3 Tanah Jalan 72 Luas = 1,584,376,10 4 Bangunan Laboratorium 1 Unit Luas = 77 M 2 Bab II - 9

5 Bangunan Gudang 1 Unit Luas = 290 M 2 6 Bangunan Kantor 1 Unit Luas = 413 M 2 7 Gudang Terbuka 2 Unit Luas = 478 M 2 8 Bangunan Musholla 1 Unit Rp. 114.000.000,00 9 Bangunan Trotoar 20 Ruas - 10 Panjang Jalan 346.732 Km - 11 Bangunan Jembatan 236 Bh 12 Bangunan Gorong-gorong : ~ Dalam Kota 58 Bh ~ Luar Kota ( Bangunan ) 59 Bh 13 Panjang Jalan Poros Desa Strategis 168.809 Km 13 Stemper 5 Bh 1 Baik ; 4 Rusak Berat 14 Kompresor 2 Bh 1 Baik ; 1 Rusak Berat 15 Generator 2 Bh Baik 16 Double Vibrator Roller 2 Bh Rusak Berat 17 Vibrator Roller 2 Bh Baik 18 Mobil PICK-UP 6 Bh 5 Baik ; 1 RusakRingan 19 Station Wagon 8 Bh 3 RR, 2 RB, 3 Baik 20 Mobil Beban / Truck 5 Unit 3 B ; 1 RR ; 1 RB 21 Sepeda Motor 11 Bh 22 Walles /Three Whell Roller 16 Bh 5 Rusak Berat ; 2 Rusak Ringan ;4 Baik 11 Baik ; 4 Rusak Ringan ; 1 Dkp 23 Tire Roller 1 Bh Rusak Berat 24 Aspal Sprayer 4 Unit Rusak Berat Bab II - 10

25 Concrete Vibrator 2 Bh Rusak Ringan 26 Stone Cruiser 2 Bh 1 Rusak Berat ; 1 Rusak Ringan 27 Pedel Mixer 2 Bh Rusak Ringan 28 Back Hot Loader 1 Bh Rusak Berat 29 Pat Foot Vibrator Roller 1 Bh Rusak Berat 30 Air Compresor 2 Bh 1 Baik ; 1 Rusak Berat 31 DCP 1 Bh Rusak Ringan 32 Balance 3 Bh Rusak Ringan 33 Mesin Ketik 9 Bh Rusak Berat 34 Almari Kayu 15 Bh Rusak Berat 35 Almari Besi 48 Bh Cukup Baik 36 Meja Tulis Kayu 103 Bh Cukup Baik 37 Meja Kompute 6 Bh Baik 37 Meja Kerja 11 Bh Baik 38 Kursi tamu 4 Set Kurang baik 39 Kursi Putar 28 Bh 6 Kurang baik, 14 Baik 40 Kursi Lipat 195 Bh Kurang baik 41 Kipas Angin 1 Bh Baik 42 Meja Gambar 4 Bh 3 Rusak Berat ; 1 Baik 43 Mesin Gambar 1 Bh Rusak Berat 44 CPU Monitor (original) 26 Bh 10 Baik, 6 Cukup Baik, 10 Rusak 45 PC 7 Unit 7 Baik 45 Note Book 23 Unit 6 Baik, 15 Rusak Ringan Bab II - 11

, 2 Rusak Berat 46 AC 13 Unit 3 B; 10 Kurang Baik 47 Printer 57 Bh 22 Baik ; 8 Rusak, 27 Rusak Berat 48 Water Pas 1 Bh Kurang baik 49 Pesawat Telpon 2 Bh Rusak Berat 50 Mesin Cetak gambar 1 Bh Baik 51 Panaboard 1 Bh Baik 52 Almari Katalog 1 Bh Baik 53 Almari Pesawat TV 2 Bh 1 Baik ; 1 Rusak Berat 54 Kotak Kunci 1 Bh Baik 55 Filling Gambar 3 Bh Rusak Berat 56 Rak Arsip 4 Bh Kurang baik 57 Kursi Gambar 2 Bh Kurang baik 58 Bufet 4 Bh Baik 59 Filing Kabinet 36 Bh Baik 60 Vidio Record 1 Bh Baik 61 Faximile 2 Bh 1 Baik, 1 Rusak 62 Amplifier 1 Bh Baik 63 Warles 1 Bh Baik 64 Pompa Air 1 Bh Baik 65 Almari Vibrator 3 Bh Baik 66 Brankas 4 Bh Baik 67 Jam Dinding 9 Bh Baik Bab II - 12

68 Stafolt 4 Bh Baik 69 Televisi 4 Bh 2 Baik ; 1 Rusak Ringan ; 1 Rusak Berat 70 White Board 2 Bh Baik 71 Kamera 40 Bh 17 Baik, 13 Kurang Baik, 10 Rusak 72 USB Stabilise 3 Bh Baik 73 Handy Came 5 Bh 3 Baik, 2 kurang Baik 74 Hummer Tes 3 Bh Baik 75 Core Drill 2 Bh Baik 76 Mesin Potong Pohon 2 Bh Baik 77 Roll Meter 2 Bh Baik 78 Handy Talky 2 Bh Baik 81 Genset 3 Bh Baik 82 Gps 2 Bh Baik 83 Alat Laboratotium Bahan Bangunan Konstruksi 2 Unit Baik 2.3 KINERJA LAYANAN Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan sebagaimana tugas dan fungsi SKPD, untuk periode 5 (lima) tahun kedepan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2016 tentang RPJMD, kinerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan Dalam hal Pemerataan fasilitas umum melalui penyediaan Sarana dan Prasarana dasar diarahkan untuk memenuhi, mendukung, mengarahkan Pembangunan Jalan dan Jembatan wilayah Perkotaan dan pedesaan dengan tujuan meningkatkan kelancaran arus lalu- lintas dan Bab II - 13

meningkatkan pengembangan perkonomian masyarakat Kabupaten Lamongan dengan pencapaian yang diperoleh dari Implementasi tersebut menunjukan Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan selama rentang waktu 5 ( lima ) tahun sebagaimana tabel sebagai berikut : Kinerja pelayanan adalah peningkatan kerja pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan sebagaimana tugas dan fungsi SKPD, untuk periode 5 (lima) tahun kedepan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Dinas Kabupaten Lamongan, kinerja pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan adalah : 1. Meningkatnya Jalan Kabupaten dalam kondisi baik; 2. Meningkatnya Jalan Poros Desa Strategis dalam kondisi baik ; 3. Meningkatnya jumlah jembatan dalam kondisi baik; Tingkat capaian kinerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan berdasarkan sasaran/target Renstra Tahun 2010 2015 menurut indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya disajikan pada tabel berikut : Bab II - 14

Bab II - 15

2.4 TANTANGAN DAN PELUANG Guna memperoleh hypotesa sebagai acuan organisasi dalam menentukan langkah-langkah kedepan, perlu dilakukan analisis secara internal dan eksternal. Untuk hal itu dilakukan dengan SWOT Analysis sebagai berikut: 2.4.1 Faktor Internal meliputi hal-hal seperti : Adalah analisis untuk mengetahui kemampuan internal yang bersifat positif, yang memungkinkan Dinas PU Bina Marga Kabupaten Lamongan memiliki keuntungan strategik dalam mencapai sasaran. Adapun yang menjadi kekuatan (strength) Dinas PU Bina Marga Kabupaten Lamongan meliputi : a. Perda Kabupaten Lamongan Nomor : 3 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja Dinas PU Bina Marga Kabupaten Lamongan. b. Tersedianya jumlah personil yang memadai dengan pengalam kerja yang cukup baik. c. Tersediayan dana rutin dan pembangunan. d. Adanya sistim pengendalian dan pengawasan. e. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai f. Tersedianya JUKLAK (Petunjuk Pelaksanaan) dan JUKNIS (Petunjuk Teknis) Sedangkan situasi dan ketidakmampuan internal yang mengakibatkan Dinas PU Bina Marga Kabupaten Lamongan gagal mencapai tujuannya, hal ini bermakna kelemahan (Weakness). Adapun yang menjadi faktor kelemahan dari Dinas PU Bina Marga Kabupaten Lamongan adalah : a. Belum meratanya tingkat pengetahuan dan ketrampilan b. Terbatasnya dana yang tersedia c. Belum adanya peraturan yang mendukung pengelolaan perijinan d. Menurunnya fungsi sarana dan prasarana yang ada Bab II - 16

e. Banyaknya asset yang tidak dilengkapi bukti kepemilikan yang jelas f. Rendahnya etos kerja personil g. Lemahnya fungsi pengawasan melekat 2.4.2 Faktor Eksternal meliputi hal-hal seperti : Adalah faktor-faktor eksternal yang bersifat positif, yang membantu Dinas PU Bina Marga Kabupaten Lamongan untuk mencapai atau mampu melampaui pencapaian sasarannya, hal ini bermakna peluang (Opportunitie). Sedangkan faktor-faktor eksternal yang bersifat negative, yang dapat menyebabkan organiasasi gagal dalam mencapai sasarannya, hal ini bermakna tantangan (Threat). Adapun yang menjadi peluang (Opportunities) dari Dinas PU Bina Marga Kabupaten Lamongan meliputi : a. Kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan kondisi insfrakstruktur di daerah. b. Kesadaran masyarakat mengurus perijinan meningkat c. Meningkatnya kelancaran arus lalu lintas dan perekonomian masyarakat. d. Tersedianya bahan material lokal. e. Adanya Diklat Teknis. a. Tantangan (Threats), yaitu : Sedangkan yang menjadi tantangan (Thereat) Dinas PU Bina Marga Kabupaten Lamongan adalah : 1. Kondisi tanah Labil 2. Mutu bahan jelek. 3. Rendahnya kualitas tenaga kerja Bab II - 17

2.4.3 Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Di era otonomi daerah dan globalisasi sekarang ini, daerah dituntut untuk lebih inovatif dan kompetitif guna menyongsong perdagangan bebas termasuk pengembangan Sarana dan prasarana pelayanan dasar dibidang infrastrukur Jalan. Menghadapi hal tersebut pemerintah daerah dituntut untuk melakukan regulasi melalui kebijakan-kebijakan yang mendorong pada upaya dalam memacu pertumbuhan perekonomian terutama diwilayah perdesaan.,. Dalam kurun waktu Tahun 2016 s/d 2021 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan memiliki program unggulan yang akan dilaksanakan dalam 5 ( Lima ) tahun kedepan. Adapun program unggulan dimaksud yaitu : MEMPERTAJAM Dalam pelayanan program unggulan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan sebagai berikut : 1. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas konstruksi. 2. Memperbaiki kapasitas/pelebaran badan jalan dan saluran. 3. Membangun tembok penahan tanah. 4. Membangun dan memperlebar jembatan. Bab II - 18