BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dengan 22 kali pertemuan, setiap minggu

dokumen-dokumen yang mirip
Tes Awal Perlakuan Test Akhir X1 T X2

BAB III METODE PENELITIAN. mengukur seberapa besar hubungan dan tingkat singinifikan antara power otot

BAB III METODE PENELITIAN. dapat memperoleh data yang akhirnya akan mengungkap permasalahan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah MTs Negeri I Telaga Biru. Waktu pelaksanaan

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai

III. METODOLOGI PENELITIAN. faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lapangan Voli SMA Negeri I Tibawa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan high

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. letaknya yang strategis, waktu, biaya, dan tenaga yang diperlukan menuju tempat

BAB III METODE PENELITIAN

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP TINGGI LONCATAN VERTICAL PADA PEMAIN BOLA VOLI PUTERA DI MTS NEGERI 1 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO

I Made Suarsana, Addriana Bulu Baan. Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Ketepatan Smash dalam Permainan Bola Voli Club Sigma Palu

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB III METODE PENELITIAN. jasmani metode interval training dengan tugas latihan lompat segi-6, lompat segi-4

METODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352).

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan

penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ordinal pairing Pre-test,

BAB III METODE PENELITIAN

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

I Pt. Adi Gunawan*, I.A.Kd. Arisanthi Dewi **, Ngurah Adi Santika***

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

: Panjang tungkai. : Power otot tungkai.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seminggu dan dilaksanakan sesuai dengan dikeluarkannya SK penelitian.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian

TES POWER VERTIKAL JUMP. Aris Fajar Pambudi FIK UNY

BAB III METODE PENELITIAN

DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan. Menurut Surakhmad (1998: 121) menjelaskan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Korelasi Hubungan Antara X 1, X 2 dengan Y Keterangan ;

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada suatu penelitian penggunaan metode yang dipakai harus tepat dan. diperoleh hasil sesuai tujuan yang diharapkan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang tepat sehingga dapat memberikan kemudahan untuk memecahkan

BAB IV METODE PENELITIAN. Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang cermat dan mengajukan syarat-syarat yang benar, maksudnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memilih suatu metode penelitian tersebut. Oleh karna itu metode penelitian merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. jam belajar siswa SMP Santa Maria kelas VII, sesuai dengan dikeluarkannya surat

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. variabel satu dengan variabel yang lain. Sedangkan menurut Soekidjo

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS X AKUNTANSI SMK NEG.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ayunan. Terdapat berbagai macam lari, misalnya: sprint (lari cepat), lari

III. METODOLOGI PENELITIAN. pemecahan masalah dengan teknik dan cara tertentu sehingga diperoleh data yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian di laksanakan di SMA Negeri 1 Boliyohuto.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Siswa Putra Kelas XI SMA N 1 Bonepantai.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

Lampiran 1: Lembar Permohonan Pembimbing Tugas Akhir Skripsi

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. (Casady, Mabes, dan Alley :1971) yang dikutip oleh Sudarno,SP (1992:9)

untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERSETUJUAN DAN KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Jenis Kelamin. Alamat

BAB III METODE PENELITIAN. membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji kebenarannya,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PELATIHAN LADDER PUSH UP TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS OLAHRAGA SMP NEGERI 1 TELAGA

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif korelasional, dengan tujuan ingin mengetahui ada

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian a. Waktu Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dengan 22 kali pertemuan, setiap minggu sebanyak 3 kali pertemuan. b. Tempat Tempat penelitian Mts Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. 3.2 Metode penelitian Menurut Arikunto (2006:3), penelitian ekperimen merupakan Penelitian untuk mengetahui ada dan tidak adanya akibat dari suatu yang di kenakan pada objek yang diselidiki. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dalam penelitian ini penulis bermaksud ingin mengetahui tentang pengaruh latihan Skipping terhadap tinggi loncatan dalam permainan bola voli siswa Mts Negeri 1 Telaga Biru. Dengan melakukan tes awal, memberikan perlakuan latihan dan melakukan tes akhir dengan menganalisis selisih skor tes awal dan tes akhir. 3.3 Desain penelitian Penelitian eksperiment perlu dipilih suatu desain atau pola yang tepat dan sesuai dengan tuntutan variable-variable yang terdapat pada masalah serta hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Dalam model ini sebelurn dimulai penilaian diberi test atau pre-test untuk mengukur kondisi awal (X 1 ) selanjutnya pada keiompok eksperimen diberi perlakuan ( T ) setelah itu di berikan test akhir (X 2 ) X 1 T X 2

Keterangan : X 1 = pre test T = treatment X 2 = post test 3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Menurut Arikunto (1993:102), populasi adalah "Subjek penelitian". Hal senada juga dikatakan oleh Surachmad (1990:93), populasi adalah " Sejumlah subjek yang akan diteliti". Populasi dalam penelitian ini adalah pemain bola voli siswa putera di Mts Negeri 1 Telaga Biru yang mengikuti latihan bola voli sebanyak 20 orang. 1.4.2 Sample Sampel adalah sebagian anggota populasi yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Arikunto (1993:103) berpendapat bahwa ukuran sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila populasi kurang dari 100, maka seluruh jumlah populasi tersebut akan di jadikan sampel penelitian Sedangkan bila ukuran populasi lebih dari 100, maka sample diambil 15%-25% dari ukuran populasi. Mengingat jumlah populasi hanya 20 orang, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah secara keseluruhan (total sampling), yakni 20 orang pemain putra. 3.5 Defenisi Operasional Penelitian Untuk memperoleh data penelitian yang dapat dianalisa guna memberikan jawaban terhadap permasalahan penelitian maka variable penelitian harus didefenisikan secara operasional Macam-macam variable : Variable dibagi menjadi dua yaitu, variable dependen, variable independent. a. Variable dependent adalah variable terikat atau tergantung.

b. Variable independent adalah variable bebas. Variable dalam penelitian ini hanya terdapat satu variable, yaitu variable X,latihan skipping yang merupakan variable bebas atau independent. 3.6 Teknik Pengumpulan Data 3.6.1 Instrumen pengumpulan data Untuk mengukur tinggi loncatan maupun tinggi raihan, maka penulis memilih tes loncat tegak yang di kembangkan oleh Nurhasan (2001:144) yang di kenal dengan tes dan pengukuran olahraga. Instrument tes loncat vertical: a) Alat / fasilitas yang di butuhkan dalam tes ini yaitu : 1. Dinding yang rata dan cukup luas 2. Papan berwarna gelap berukuran 3 x 50 cm, berskala satuan ukuran sentimeter, yang di gantung pada dinding, dengan ketinggian jarak antara lantai dengan angka 0 (nol) pada papan berskala ukuran 150 cm. 3. Serbuk kapur dan alat penghapus. 4. Formulir pencatatan hasil test dan alat tulis. b) Prosedur pelaksanaan : Test berdiri tegak dekat papan yang sudah di tempelkan di dinding, bertumpu pada kedua kaki, dan papan dinding berada di samping tangan kiri atau kananya dengan di angkat lurus ke atas hingga meninggalkan bekas tinggi raihanya. Kemudian, test mengambil sikap awalan dengan menekuk lutut hingga berbentuk seperti sudut tumpul, dan test meloncat setinggi-tingginya sambil memberi tanda di papan berskala tersebut dengan ujung jari tangan yang memegang serbuk kapur untuk meninggalkan bekas/tanda pada papan berskala. Tanda ini menampilkan tinggi rendahnya raihan loncatan test tersebut. Test di berikan kesempatan melakukan sebanyak tiga kali

loncatan. Untuk pengskoran : Ambil tinggi raihan yang tertinggi dari loncatan tersebut, sebagai hasil test loncat vertical jump. Hasil loncatan vertical jump diperoleh dengan cara : Tinggi dari loncatan tersebut, di kuragi tinggi raihan tanpa loncatan. c) Sistematika latihan Nurhasan (2001:144) Gambar 1.4. Tes Loncat Tegak Dalam penyajian atau pemberitahuan latihan untuk setiap pertemuan penulis membagi menjadi 3 bagian, yaitu : a. Pendahuluan. Pada program latihan pendahuluan dilakukan kegiatan pemanasan (warming-up), agar otot-otot yang semula tegang menjadi lemas sehingga dapat melakukan gerakan dengan leluasa dan tidak kaku. Pemanasan dilakukan agar seluruh organ tubuh dapat rangsangan, sehingga koordinasi secara berangsur-angsur dapat memulai fungsinya dengan baik. Disamping itu untuk menghindari kemungkinan cedera

pada waktu latihan inti. lsi pendahuluan meliputi dari kelentukan secara statis dan secara dinamis. b. Latihan inti, dalam latihan ini diberikan bentuk latihan skipping. Pada prinsipnya beban latihan yang diberikan pada orang coba ditambah dengan intensitas yang meningkat, sehingga sample tersebut dipaksa untuk mengeluarkan tenaga secara maksimal. Jadi untuk latihan skipping ini penulis memberikan latihan skipping dengan beban 2 set dan 50 repetisi. c. Penutupan latihan (pendinginan) diisi dengan gerakan pelemasan, koreksi secara keseluruhan (evaluasi), pemberian motivasi dengan cara memberitahukan kemajuankemajuan hasil latihan agar pada kegiatan latihan berikutnya bisa melakukan latihan gerakan tersebut bisa lebih baik. 3.7 Teknik Analisis Data Merupakan analisis data dengan menggunakan data dalam bentuk anggka. Kemudian untuk mengolah data tentang Pengaruh latihan skipping terhadap tinggi loncatan vertical pada siswa putera di Mts Negeri 1 Telaga Biru maka penulis mengunakan tehnik pretest dan posttest. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah : Uji T dengan taraf signifikan 0.05%. Rumus yang digunakan : Rumus : t Md X 2 d n n 1 ( Hamzah Yunus,2001:124)

Keterangan : t = t observasi Md = Rata-rata selisih antara pre-test dan post-test ΣX 2 d = Jumlah kuadrat antara selisih pre-test dan post-test n = Jumlah sampel penelitian dalam kelompok