PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE NUMERIK BERBASIS PEMECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci: bahan ajar geometri transformasi;problem based learning;, dan kemampuan komunikasi matematis 1. PENDAHULUAN

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI PENELITIAN DESAIN

Profil Kemampuan Koneksi Matematis Mahasiswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berdasarkan Level Kemampuan Akademik

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sukar bagi sebagian besar siswa yang mempelajari matematika. dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY

BAB I BAB I PENDAHULUAN. peserta didik ataupun dengan gurunya maka proses pembelajaran akan

Alvian Agung K 22, Suharto 23, Dinawati Trapsilasiwi 24

PENGUNAAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI MATEMATIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES- TOURNAMENTS

AlphaMath of Mathematics Education, 2(2) November 2016 ABSTRACT: Keyword: Pengembangan, LKS, Komunikasi Matematis PENDAHULUAN

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Uji Keterbacaan pada Pengembangan Buku Ajar Kalkulus Berbantuan Geogebra untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Representasi Matematis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peserta didik merupakan generasi penerus bangsa yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI STATISTIKA

BAB III METODE PENELITIAN

Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa Semester 1 pada Mata Kuliah Matematika Dasar

METODE PENELITIAN. kriteria ketuntasan hasil belajar di MTs Plus Raden Paku Trenggalek.

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA. Oleh :

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KONEKSI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Nurul Fajri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. media pembelajaran berbasis game edukasi pada materi peluang matematika.

Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mendukung Kemampuan Literasi Matematika Siswa Kelas VIII

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam (Setyosari,

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017

P - 92 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA

BAB III METODE PENELITIAN. program linear. Metode penelitian pengembangan merupakan metode penelitian

Pengembangan Lembar Aktivitas Mahasiswa Berbasis Penemuan Terbimbing Berbantuan Software Microsoft Mathematics

BAB III METODE PENGEMBANGAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan ide-ide melalui lisan, tulisan,

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS VIIIPADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model materi ajar sintaksis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN BERBASIS KOMPUTER UNTUK MELATIH PENGGUNAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang. Tujuan pembelajaran matematika dinyatakan dalam National Council

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH STATISTIK PENDIDIKAN

Pengembangan Buku Ajar Aljabar Linear berbasis Discovery-Inquiry Guna meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs

BUDAYA KEDIRI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS ETNOMATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK)

BAB III METODE PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan

JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA

PENGEMBANGAN MODUL LUAS DAN KELILING BANGUN DATAR YANG VALID DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

KEEFEKTIFAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF PADA PEMBELAJARAN STRUKTUR ALJABAR TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MAHASISWA

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

Sinta Hartini Dewi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berstandar...

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA

PEMAHAMAN KONSEPTUAL SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN MATEMATIKA MATERI ALJABAR DI SMP

PENGEMBANGAN INSTRUMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATHEMATICAL PROBLEM POSING SISWA SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti

BAB III METODE PENELITIAN X O. Gambar 3.1.One-Shot Case Study Keterangan: X = Perlakuan yang diberikan O = Observasi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan manusia,karena pendidikan. Dalam pendidikan, terdapat kegiatan yang dapat membantu

PENERAPAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SURYAKANCANA

PRAKTIKALITAS LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) STRUKTUR ALJABAR DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

MENUMBUHKEMBANGKAN KEMAMPUAN PENALARAN MAHASISWA MELALUI DESIGN BAHAN AJAR MATEMATIKA DISKRIT YANG INTERAKTIF DENGAN PROGRAM LATEX

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Komunikasi Matematis Komunikasi dapat diartikan sebagai pengalihan pesan dari satu orang ke

BAB I PENDAHULUAN. Informasi itu ada yang baik dan mungkin ada yang kurang baik. Agar seseorang

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PPKn DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

KEEFEKTIFAN METODE GUIDEDDISCOVERY LEARNING BERNUANSA MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) POKOK BAHASAN PERBANDINGAN UNTUK SMP KELAS VII BERSTANDAR NCTM (NATIONAL COUNCIL OF TEACHERS OF MATHEMATICS)

PRISMA 1 (2018) PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYELESAIAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

ANALISIS KEMAMPUAN MULTI REPRESENTASI MATEMATIS BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL MATEMATIS MAHASISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. NEGERI BOJONG PADA MATERI STATISTIKA. Zuhrotunnisa ABSTRAK

Respon Mahasiswa terhadap Desain Perkuliahan Geometri yang Mengembangkan Kemampuan Komunikasi Matematika

LEMBAR KERJA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN BERBASIS PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK SISWA SMP/MTs

BAB III METODE PENELITIAN. sangat pesat, tidak hanya berorientasi pada penelitian dasar (basic research) dan

PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS PADA PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Pedagogy Volume 2 Nomor 1 ISSN 2502-3802 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE NUMERIK BERBASIS PEMECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS Ahmad Fadillah 1 Program Studi Pendidikan Matematika 1, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 1, Universitas MuhammadiyahTangerang 1 fadiel_algebra@yahoo.co.id 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: 1. mengembangkan bahan ajar metode numerik berbasis pemecahan masalah yang baik, dan 2. mengetahui respon mahasiswa terhadap bahan ajar metode numerik. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R & D) yang terdiri atas tiga tahap yaitu: tahap pendahuluan, tahap pengembangan, dan tahap validasi. Instrumen yang digunakan adalah lembar penilaian bahan ajar dan lembar respon mahasiswa. Hasil penelitian ini adalah bahan ajar metode numerik berbasis pemecahan masalah yang layak untuk menfasilitasi kemampuan komunikasi matematis. Bahan ajar dikembangkan dengan menggunakan masalah,konsep, teorema, dan latihan soal. Setiap materi dimulai dengan masalah yang dikembangkan untuk menfasilitasi kemampuan komunikasi matematis mahasiswa. Bahan ajar ini sudah divalidasi sehingga telah memenuhi kriteria kelayakan bahan ajar. bahan ajar metode numerik tersebut nilai kelayakannya dengan kategori Sangat Baik dengan persentase 91,35% dan respon Positifdari mahasiswa dengan persentase 75% dari mahasiswa. Kata Kunci : Bahan ajar metode numerik, pemecahan masalah, dan kemampuan komunikasi matematis A. Pendahuluan Matakuliah Metode Numerik mencakup materi tentang: galat dalam hampiran numerik, penyelsaian sistem persamaan linier secara numerik, hampiran akar persamaan tak linier secara numerik, interpolasi, penurunan dan pengintegralan secara numerik, dan penyelesaian persamaan diferensial biasa (masalah nilai awal) secara numerik. pada matakuliah ini mahasiswa belajar menggunakan berbagai alternatif penyelesaian masalah matermatika secara numerik, berlatih berfikir secara sistematis dan algoritmik yakni menyelesaikan masalah langkah demi langkah untuk menarik suatu kesimpulan. Oleh karena itu, setelah selesai mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat menggunakan metode numerik untuk menyelesaikan Halaman 12 dari 160

Pengembangan Bahan Ajar Metode Numerik Berbasis Berbasis Pemecahan masalah-masalah matematika. Kemampuan ini dapat berguna untuk menyelesaikan masalah-masalah matematika yang tidak dapat diselesaikan secara eksak (analitik) serta mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hal tersebut dan mengkomunikasikannya dalam bentuk tulisan. Salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah mengembangkan kemampuan komunikasi matematika. Komunikasi matematis adalah cara untuk menyampaikan ideide pemecahan masalah, strategi maupun solusi matematika baik secara tertulis maupun lisan. Sedangkan, kemampuan komunikasi matematis dalam pemecahan masalah menurut National Council of Teachers of Mathematics (NCTM)dapat dilihat ketika siswa menganalisis dan menilai pemikiran dan strategi matematis orang lain dan menggunakan bahasa matematika untuk menyatakan ide matematika dengan tepat. Melalui komunikasi, mahasiswa dapat mengeksplorasi dan mengonsolidasikan pemikiran matematisnya, pengetahuan dan pengembangan dalam memecahkan masalah dengan penggunaan bahasa matematis dapat dikembangkan, sehingga komunikasi matematis dapat dibentuk. Kemampuan komunikasi matematis menunjang kemampuan-kemampuan matematis yang lain, misalnya kemampuan pemecahan masalah. Dengan kemampuan komunikasi yang baik maka suatu masalah akan lebih cepat bisa direpresentasikan dengan benar dan hal ini akan mendukung untuk penyelesaian masalah. Hulukati (2005) menyatakan bahwa kemampuan komunikasi matematis merupakan syarat untuk memecahkan masalah, artinya jika siswa tidak dapat berkomunikasi dengan baik memaknai permasalahan maupun konsep matematika maka ia tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan baik. Berkaitan dengan hal tersebut, Pugalee (2001) menyatakan bahwa agar siswa bisa terlatih kemampuan komunikasi matematisnya, maka dalam pembelajaran siswa perlu dibiasakan untuk memberikan argumen atas setiap jawabannya serta memberikan tanggapan atas jawaban yang diberikan oleh orang lain, sehingga apa yang sedang dipelajari menjadi lebih bermakna baginya. Proses pembelajaran matakuliah metode numerik di Universitas Muhammadiyah Tangerang selama ini dilakukan dengan menggunakan bahan ajar yang didesain sebagai buku teks. Bahan ajar tersebut berisi tentang definisi, teorema, pembuktian, Halaman 13 dari 160

Ahmad Fadillah contoh soal, dan latihan soal. Penggunaan bahan ajar seperti ini sangat tidak mendukung kemampuan komunikasi matematis mahasiswa yang nantinya diharapkan jadi guru matematika. dalam pembelajaran, dosen berusaha menerapkan berbagai metode yang diharapkan mampu memfasilitasi kemampuan pemecahan masalah, penalaran, dan komunikasi matematika, namun keterbatasan bahan ajar membuat metode pembelajaran tersebut kurang berhasil dengan baik. Dibutuhkan bahan ajar yang baik, salah satunya bahan ajar yang dikembangkan berbasis masalah, agar kemampuan mahasiswa lebih baik dan pembelajaran lebih baik. Untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan adanya bahan ajar yang relevan. Akan tetapi di lapangan, ketersediaan bahan ajar yang berfokus pada aspek pemecahan masalah masih kurang. Oleh karena itu, peneliti ingin mengembangkan suatu bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pengembangan dan hasil pengembangan bahan ajar berbasis masalah yang baik untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis? 2. Bagaimanakah respon siswa terhadap bahan ajar yang dikembangkan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis? B. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Pada dasarnya penelitian R&D memiliki karakteristik adanya produk yang dihasilkan dari penelitiannya. Produk yang dihasilkan ini diawali dari analisis kebutuhan dari lokasi penelitian. Pada bidang pendidikan, produk yang dihasilkan umumnya berupa media belajar. Namun, pada bidang lain dapat berupa produk yang dinilai lebih efisien dibandingkan produk yang sudah ada. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan prosedural yaitu model yang bersifat deskriptif yang menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk (Sugiyono). Tahap-tahap pengembangan Halaman 14 dari 160

Pengembangan Bahan Ajar Metode Numerik Berbasis Berbasis Pemecahan prosedural antara lain tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian produk. Model pengembangan bahan ajar geometri transfosmasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah yang diadaptasi dari Borg & Gall, yaitu sebagai berikut: 1. Pendahuluan a. Studi pustaka, yaitu mengkaji teori-teori dan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan. b. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik mahasiswa. Analisis kebutuhan ini dilakukan melalui pengamatan terhadap karakteristik mahasiswa dalam pembelajaran di kelas. c. Merencanakan dan memilih jenis media pembelajaran yang akan digunakan. Media pembelajaran yang dipilih yaitu media yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan karakteristik mahasiswa. 2. Pengembangan a. Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan materi pokok yang akan disajikan. b. Menyusun bahan ajarmetode numerikberbasis pemecahan masalah untuk mahasiswa pendidikan matematika Universitas Muhammadiyah Tangerang. c. Pembuatan instrumen penelitian dengan validasi ahli sebagai alat ukur kualitas bahan ajar, respon mahasiswa terhadap bahan ajar, dan kemampuan komunikasi matematis mahasiswa. 3. Validasi a. Validasi oleh Ahli, validasi oleh ahli atau uji pengembangan terbatas ini merupakan kegiatan melakukan uji awal terhadap desain produk kepada ahli yang berkompeten. Validasi bahan ajar yang dibuat kepada validator dengan instrumen yang sesuai untuk mendapatkan penilaian, saran, dan masukan. b. Analisis konseptual, analisis konseptual merupakan kegiatan menganalisis konsep-konsep materi pembelajaran yang ada di dalam bahan ajar berdasarkan atas saran/masukan yang telah diberikan oleh ahli. Halaman 15 dari 160

Ahmad Fadillah c. Revisi I,revisi I merupakan tindak lanjut atas analisis konseptual yang telah dilakukan. Revisi ini untuk menyempurnakan berbagai kekurangan yang terdapat pada bahan ajar berdasarkan atas saran/masukan dari ahli. d. Uji kelompok kecil, Setelah bahan ajar diperbaiki atas saran/masukan dari ahli dan sudah dinyatakan valid tanpa revisi kembali, dilanjutkan dengan uji coba kelompok kecil terhadap 12 mahasiswa dari masing-masing madrasah dan dilanjutkan evaluasi. e. Analisis hasil evaluasi kelompok kecil, hasil pelaksanaan uji coba kelompok kecil kemudian dievaluasi dan dianalisis. Kekurangan bahan ajar metode numerikyang diperoleh dari analisis uji coba kelompok kecil ini digunakan sebagai bahan revisi selanjutnya. f. Revisi II, revisi II ini merupakan revisi pada bagian yang perlu dilakukan sesuai dengan hasil analisis evaluasi kelompok kecil tersebut. g. Distribusi produk akhir, produk akhir merupakan bahan ajarmetode numerik berbasis pemecahan masalah untuk memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis mahasiswa siap disebarkan pada mahasiswa. 2. Sumber Data a. Kualitas bahan ajar, Data kualitas bahan ajar digunakan untuk mengetahui kualitas bahan ajar dari segi ketepatan materi, masalah yang disajikan, dan keseluruhan bentuk bahan ajar. Data ini diambil dari duaorang validator ahli. b. Ujicoba bahan ajar, ujicoba bahan ajar metode numerikberbasis pemecahan masalah dilakukan di program studi pendidikan matematika Universitas Muhammadiyah Tangerang, sehingga sumber datanya adalah mahasiswa yang menempuh matakuliah metode numerik. c. Respon mahasiswa terhadap bahan ajar, data respon mahasiswa terhadap bahan ajar digunakan untuk mengetahui respon mahasiswa. Data ini diambil dari sumber data mahasiswa program studi pendidikan matematika Universitas Muhammadiyah Tangerang yang menempuh matakuliah metode numerik. Data ini diambil menggunakan angket respon mahasiswa. Halaman 16 dari 160

Pengembangan Bahan Ajar Metode Numerik Berbasis Berbasis Pemecahan 3. Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data a. Lembar Penilaian Bahan Ajar, Lembar penilaian ini disusun dan dikembangkan berdasarkan kriteria penilaian bahan ajar metode numerik berbasis pemecahan masalah untuk memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis mahasiswa. Lembar Penilaian ini digunakan untuk mengetahui kualitas dan kesesuaian bahan ajar dengan pembelajaran berbasis masalah dan mengetahui kualitas bahan ajar dalam memfasilitasi komunikasi matematis mahasiswa. b. Angket Respon Mahasiswa, Angket ini diberikan dan dikembangkan untuk menggali informasi tentang respon mahasiswa terhadap bahan ajar metode numerik berbasis pemecahan masalah untuk memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis mahasiswa. 4. Teknik Analis Data Data yang telah diperoleh dianalisis dengan statistika sederhana yaitu mencari rata-rata penilaian kualitas bahan ajar dan respon mahasiswa. Hasil Validasi Ahli terhadap Pengembangan Bahan Ajar Hasil validasi bahan ajar menggunakan kriteria skala penilaian yaitu: 1 (tidak baik), 2 (kurang baik), 3 (cukup baik), dan 4 (sangat baik). Tabel 1. Kriteria Jawaban Item Instrumen No. Jawaban Skor 1. Sangat Baik 4 2. Cukup Baik 3 3. Kurang Baik 2 4. Tidak Baik 1 Tabel 2. Kriteria Persentase Indikator Bahan No. Kriteria Validitas Tingkat Validitas 1. 2. 3. Sangat valid atau dapat digunakan tanpa direvisi Cukup valid atau dapat digunakan dengan revisi kecil Kurang valid, disarankan tidak digunakan karena prlu revisi besar 85% x 100% 70% x 85% 50% x 70% 4. Tidak valid atau tidak boleh digunakan 0% x 50% Halaman 17 dari 160

Ahmad Fadillah Bahan ajar dikatakan baik dan layak digunakan jika dinyatakan valid oleh validator dengan rata rata kriteria minimal Cukup Valid. Tabel 3. Kriteria Persentase Indikator Bahan Ajar Skor (%) Kualifikasi 90-100 Sangat baik/tepat/jelas/sesuai/logis/memadai/menarik/termotivasi 75-89 Cukup baik/tepat/jelas/sesuai/logis/memadai/menarik/termotivasi 55-74 Kurang baik/tepat/jelas/sesuai/logis/memadai/menarik/termotivasi 0-54 Tidak baik/tepat/jelas/sesuai/logis/memadai/menarik/termotivasi Bahan ajar dikatakan efektif jika siswa aktif dalam pembelajaran, dan berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa jika minimal 80% siswa menghasilkan nilai rata-rata minimal cukup baik untuk tiap kategori/aktivitas yang positif dan mendukung pembelajaran. C. Hasil dan Pembahasan 1. Efektivitas Bahan Ajar terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Berdasarkan hasil penilaian dua pakar atau ahli diperoleh nilai 94 dan 96 untuk nilai maksimal 104, rata-rata penilaian kualitas bahan ajar ajar 95 dengan persentase rata-rata 91, 35% dengan asumsi kategori sangat baik. Hasil penilaian dua ahli adalah 100 dan 96 degan nilai maksimal 106. Kemudian dilanjutkan dengan uji coba terbatas untuk mengetahui keterbacaan bahan ajar dan respon mahasiswa. Dari 10 responden dengan kemampuan akademik yang beragam diperoleh nilai rata-rata 45 dari skor maksimal 60 dengan persentase 75%. 2. Analisis Data Respon Siswa Terhadap Bahan Ajar Data respon siswa yang diperoleh melalui angket dengan skala empat dianalisis berdasarkan persentase. Persentase tiap respon dihitung dengan cara membagi jumlah respon siswa pada tiap aspek dengan jumlah seluruh siswa dikalikan 100%. Respon siswa dikatakan positif jika minimal 80% siswa merespon positif. Halaman 18 dari 160

Pengembangan Bahan Ajar Metode Numerik Berbasis Berbasis Pemecahan Dari hasil angket yang diperoleh, sebanyak 23 siswa (88,5%) yang merespon positif, sementara 3 siswa (11,5%) merespon negatif. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan adanya bahan ajar dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan memberikan dorongan pada siswa untuk lebih senang dan semangat dalam belajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan penalaran dan koneksi matematis siswa. D. Kesimpulan Bahan ajar metode numerik dikembangkan dengan menggunakan masalah,konsep, teorema, dan latihan soal. Setiap materi diawali dengan masalah yang dikembangkan untuk menfasilitasi kemampuan komunikasi matematis mahasiswa. Bahan ajar metode numerik tersebut dikembangkan dengan metode pendahuluan, pengembangan, dan validasi. Setelah dilakukan pengembangan, bahan ajar metode numerik tersebut nilai kelayakannya dengan kategori sangat baik dan respon positif dari mahasiswa. Daftar Pustaka Borg, W. R. & Gall, M. D. 2003. Educational research: an introduction (7th ed.). New York: Longman, Inc. Hulukati 2005. Mengembangkan Kemampuan Komunikasi Dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Melaluui Pembelajaran Generatif. Disertasi. Program Pascasarjana UPI. Tidak Diterbitkan. National Council of Teachers of Mathematics (NCTM). 2000. Principles and Standard for School mathematics. Virginia: NCTM inc. Pugalee, D.A 2001. Using Communication to develop student s literacy. Journal research of mathematics education 6(5), 296-299. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Halaman 19 dari 160