BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pendidikan musik tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. oleh Plato (2000:5) Pendidikan seni dapat dijadikan dasar pendidikan, karena

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan hal penting dalam kegiatan penelitian, karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Sebagaimana telah peneliti jelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan sekarang ini, tidak semua jenjang pendidikan

2016 PROSES BELAJAR MANDIRI PEMAIN KEYBOARD PADA BAND MTM COMMUNITY BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimilik. Menurut. Suryonosubroto (2009; 286) menyatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler

2015 STUDI TENTANG PERILAKU BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH INSTRUMEN PILIHAN WAJIB SULING III DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI

PEMBELAJARAN INSTRUMEN MAYOR TROMBONE UNTUK SISWA PEMULA DI SMKN 2 KASIHAN BANTUL (SMM) YOGYAKARTA. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak bisa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan tempat penelitian yaitu, SMK Negeri 10 Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya pendidikan bagi pembinaan sumber daya manusia sangat

BAB I PENDAHULAN. Pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh manfaatnya secara langsung dalam perkembangan pribadinya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum yakni Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), Kurikulum Berbasis

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses yang berlangsung pada seseorang,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Selain mendididik siswa untuk. pemahaman, daya pikir, keterampilan dan kemampuan-kemampuan lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mella Tania K, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gitar merupakan alat musik berdawai yang banyak digemari masyarakat pada

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masyarakat yang cerdas akan memberikan nuansa kehidupan yang cerdas

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian Pendidikan dalam seni merupakan, pendidikan sikap estetis

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni tari pada saat ini semakin banyak kita jumpai di

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh terhadap berbagai aspek. Salah satunya terhadap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan musik merupakan proses sosial yang didalamnya dapat menggali

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum yang sekarang banyak digunakan oleh sekolah yaitu Kurikulum

PEMBELAJARAN BASS ELEKTRIK DI KOMUNITAS JAZZ BOJONEGORO. Tugas Akhir S1 Seni Musik. Oleh: Listra Yonatan Pasaribu NIM

2016 PENERAPAN MATERI PELATIHAN MARIMBA D ALAM 2009 CAROLINA GOLD PERCUSSION D I MARCHING BAND GITA SWARA SPANSA KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. kini telah menjadi suatu kebutuhan. Berbagai literature dan laporan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran memiliki pengertian tersendiri bagi orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Ekspresi ini akan mengikuti perkembangan kemajuan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Kegiatan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

BAB I PENDAHULUAN. Seni musik merupakan aktivitas seni yang dapat didengar, dinikmati, dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia seutuhnya baik secara jasmani maupun rohani seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

SENI MUSIK SMK. I. Budi Linggono

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lemahnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran Seni Tari

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan pokok dalam

PEMBELAJARAN MUSIK YANG MENYENANGKAN. Drs. Heri Yonathan Susanto, M.Sn. Pembelajaran musik di sekolah di sekolah dapat dijadikan media untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang dilakukan di setiap sekolah secara umum memiliki tujuan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan, (Drs. Slameto, 1999:195).

BAB I PENDAHULUAN. program studi. Mata kuliah instrumen pilihan wajib ini menawarkan beberapa pilihan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Ilmu Pengetahuan; Teknologi; dan Seni (IPTEKS), sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan informal, dan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Kelompok pemain gambus (Dokumentasi Tengku Firdaus)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK

PROSES PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER ANSAMBEL MUSIK DI SMP NEGERI 7 YOGYAKARTA. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya sekedar mengawetkan budaya dan meneruskannya dari generasi ke generasi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MODUL PRAKTIKUM. Penyusun: Tim

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Nanda Ahya Halim, 2015

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ditengah-tengah kehidupan manusia, karena pada dasarnya seni

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Sekolah Tinggi Musik Bandung 1

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. namun alat musik elektrikpun berkembang dengan sangat pesat. Salah satu contoh

2015 KESESUAIAN ANTARA MATERI ABRSM DENGAN TUJUAN PEMBELAJARAN BIOLA GRADE 1 DI SINFONIA MUSIC SCHOOL BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berstruktur dan berprogram, di mulai dari pendidikan dasar,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada umumnya tumbuh dan besar melalui proses pendidikan.

2014 PELATIHAN DRUM PADA ANAK USIA 7 SAMPAI 12 TAHUN DI SEKOLAH MUSIK CIMAHI DRUM LAB

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. SD Kristen Paulus Bandung merupakan lembaga pendidikan tingkat dasar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Secara Umum, Pendidikan seni yang dilaksanakan di SMK Negeri 10

PEMBELAJARAN ANSAMBEL MUSIK DI SMP 1 SANDEN BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik.

BAB II LANDASAN TEORI

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMPLB TUNANETRA

2015 PENERAPAN BUKU AJAR PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMKN 2 INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah salah satu penentu keberhasilan dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi diri dalam berbagai disiplin ilmu. Lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Persia kira-kira pada 1500 SM yang dikenal sebagai citar atau sehtar. Sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sejak lahir manusia telah dibekali berbagai kelengkapan sebagai sarana

2015 PEMBELAJARAN GITAR DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP AL-AZHAR SYIFA BUDI PARAHYANGAN PADALARANG

BAB I PENDAHULUAN. Hilda Widyawati, 2013 Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMPLB TUNADAKSA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hendri Risfandi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini pendidikan musik tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran tambahan yang sewaktu-waktu bisa saja dihilangkan atau hanya sekedar pengisi waktu luang bagi anak. Pendidikan musik dipandang sebagai sarana pendidikan afektif untuk menyalurkan emosi dan ekspresi anak, serta dapat menjadi pendidikan keterampilan bagi orang yang menekuninya. Jadi secara konseptual, pendidikan musik sangat besar peranannya bagi proses perkembangan emosi anak. Pendidikan musik menyumbangkan banyak hal dalam perkembangan pribadi seseorang anak, apalagi jika pendidikan musik itu mulai dikenalkan pada anak sejak usia dini. Mereka yang mengikuti pendidikan musik terutama sejak dini akan memiliki kepribadian yang berkualitas. Sebagai upaya mengembangkan potensi dalam diri anak, pendidikan haruslah ditanamkan sedini mungkin. Untuk itu diadakanlah pendidikan musik di tingkat sekolah. Musik di sekolah formal disajikan dalam mata pelajaran kesenian, bersama dengan seni tari, seni teater, seni rupa. Tujuan pendidikan musik di sekolah berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara patisipatif dalam pengembangan

2 kurikulum. Secara khusus, tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk meningkatakan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia, serta meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama. Jika dilihat muatan KTSP dan fungsi dari sekolah formal dalam hal ini sekolah umum, dapatlah dikatakan bahwa pendidikan musik di sekolah formal bertujuan menumbuhkan rasa cinta terhadap musik khususnya di tingkat sekolah menengah atas. Berbeda halnya dengan SMK, pendidikan musik ditingkat SMK dipandang sebagai suatu kegiatan dimana peserta didik dituntut untuk mengembangkan kompetensi yang ada pada masing-masing individu serta membekali dengan ilmu pengetahuan, teknologi untuk menunjang kompetensi dalam seni pertunjukan agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sebagai wadah untuk mengembangkan kompetensi siswa, sekolah kejuruan memiliki standar kompetensi yang sudah diatur dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Serta, untuk mengajar dan melatih peserta didik agar menguasai kompetensi dan kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan di kemudian hari. Terdapat berbagai macam kompetensi dalam diri peserta didik, salah satunya adalah potensi dalam bidang musik. Walaupun potensi tersebut akan sulit terlihat dan dikembangkan apabila tidak ada tindak lanjut yang dilakukan. Upaya yang paling tepat untuk mengembangkan potensi dalam bidang musik

3 adalah mengikuti pembelajaran musik yang bertujuan menciptakan musisi berbakat dibidangnya masing-masing. SMKN 10 Bandung adalah salah satu SMK di Bandung yang membidangi seni pertunjukan, dimana didalamnya mencetak calon-calon musisi muda berbakat. Sekolah tersebut memiliki kejuruan khusus diantaranya jurusan karawitan, jurusan tari, teater dan jurusan musik. Tetapi yang lebih difokuskan dalam penelitian ini adalah jurusan musik.salah satu pembelajaran musik dijurusan tersebut yang cukup diminati adalah pembelajaran piano. Hal ini terbukti dari tingginya minat peserta didik untuk memilih piano ketimbang alat musik lain,dari data siswa yang 85 orang hampir 60 persen siswa memilih alat musik piano sebagai paket keahliannya dan 40 persen siswa lain memilih alat musik lain seperti gitar, bass, drum, saxophone dan vokal sebagai paket keahlian. Pada umumnya pembelajaran piano dilakukan secara perorangan, yaitu satu guru untuk satu murid, namun di SMKN 10 Bandung dilakukan secara kelas yaitu satu guru untuk banyak murid atau biasa disebut kelompok belajar,dimana dalam 1 kelas piano diikuti kurang lebih 28 siswa. Karena kurangnya tenaga pengajar, sarana dan media belajar yang ada di SMKN 10 Bandung. Sehingga berpengaruh besar terhadap hasil belajar itu sendiri. Dari data yang di dapat peneliti, sebagian besar siswa yang masuk di SMKN 10 Bandung ini memiliki latar belakang yang berbeda, mereka belum mengenal lebih jauh tentang pembelajaran piano pada umumnya. Ini tentu sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, dari kegiatan pembelajaran ini guru berharap siswa memahami serta menguasai materi yang diberikan. Peranan guru

4 sangat berpengaruh dalam hal ini, perlunya strategi pembelajaran yang tepat akan berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa. Mulai dari pemilihan materi yang tepat, metode dan evaluasi pembelajaran. Tentu ini menjadi suatu hal yang tidak biasa, dilihat dari faktor yang mempengaruhi efektifitas kegiatan pembelajaran piano pada umumnya. Saya penulis yang sekarang sebagai mahasiswa seni musik dan calon tenaga pendidik melakukan penelitian tentang bagaimana proses pembelajaran piano di SMKN 10 Bandung untuk mengetahui lebih dalam tentang apa saja yang diberikan guru pada siswa selama kegiatan pembelajaran ini berlangsung. Berdasarkan kepada uraian yang disampaikan di atas, penulis memandang perlu untuk dilakukannya sebuah kegiatan penelitian, dan kajian secara menyeluruh tentang proses pembelajaran piano kelas X di SMKN 10 Bandung. Pada penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang metode pembelajaran piano bagi guru musik untuk memahami bagaimana memilih materi yang tepat, metode pembelajaran serta evaluasi yang didapat. Berkaitan dengan hal tersebut penulis akan mengambil judul, Studi tentang pembelajaran piano pada siswa kelas X SMKN 10 Bandung dengan harapan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi pembelajaran musik, khususnya dalam pembelajaran piano.

5 B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan judul dan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Piano pada siswa kelas X di SMKN 10 Bandung? Untuk menjawab dan mendeskripsikan rumusan masalah diatas, maka disusun pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pemilihan materi yang diberikan pada proses pembelajaran piano kelas X di SMKN 10 Bandung? 2. Bagaimana penerapan metode pembelajaran pada proses pembelajaran piano kelas X di SMKN 10 Bandung? 3. Bagaimana pelaksanaan evaluasi pada proses pembelajaran piano kelas X di SMKN 10 Bandung? C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang diharapkapkan dari penelitian ini yaitu bisa menjawab segala permasalahan yang ada pada penelitian, seperti: 1. Pemilihan materi dalam pembelajaran piano kelas X di SMKN 10 Bandung. 2. Penerapan metode dalam proses pembelajaran piano kelas X di SMKN 10 Bandung. 3. Pelaksanaan evaluasi pada pembelajaran piano kelas X di SMKN 10 Bandung. 4. Tujuan umumnya adalah peneliti ingin mengetahui dan mendeskripsikan tentang proses pembelajaran piano pada siswa kelas X SMKN 10 Bandung.

6 5. Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memberi gambaran tentang pembelajaran piano di SMKN 10 Bandung. D. Manfaat Penelitian Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan, diharapkan bergunadan memberikan kontribusi bagi penulis, mahasiswa, guru, dan siswa kelas X di SMKN 10 Bandung serta masyarakat pada umumnya Hasil atau manfaat dari penelitian ini merupakan bahan masukan bagi: 1. Penulis Agar penulis bisa lebih mengerti dan memahami lebih dalam lagi tentang bagaimana pembelajaran piano serta menambah wawasan bagi penulis. 2. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Musik Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengembangkan musik, khusus nya pembelajaran piano. Selain itu penelitian ini juga dapat dijadikan literature tambahan bagi mereka yang ingin meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam bidang pembelajaran piano. 3. Jurusan Pendidikan Seni Musik Penelitian ini hasilnya dapat dijadikan sebagai tambahan literatur yang akan memberikan manfaat bagi para pembaca khususnya dalam pembelajaran piano. Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai dasar bagi peneliti lanjutan yang berminat untuk meneliti pembelajaran tersebut serta sebagai perbandingan dan masukan bagi mata kuliah khususnya piano.

7 4. Masyarakat Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai pengetahuan bagi masyarakat, berupa informasi mengenai pembelajaran piano yang diharapkan juga dapat mengenalkan dan membantu dalam proses pembelajaran piano di masyarakat. E. ASUMSI Penelitian ini didasari asumsi bahwa, berdasarkan pemilihan materi yang tepat mulai dari penjarian, tangga nada, dan memainkan karya lagu. Dengan menggunakan metode yang sesuai seperti ceramah, demontrasi dan latihan melalui teknik evaluasi yang tepat akan menentukan keberhasilan dan peningkatan kualitas siswa dalam bermain piano. F. Penjelasan Istilah Agar penelitian ini terfokus pada permasalahan yang dikaji oleh peneliti, maka peneliti membatasi dengan beberapa istilah, diantaranya: 1. Pembelajaran Piano Proses pembelajaran yang memberikan pengalaman kepada siswa tentang teknik-teknik bermain piano. Proses pembelajaran piano yang berkaitan dengan pembelajaran ini lebih difokuskan pada 3 rumusan masalah yaitu pemilihan materi, metode yang digunakan dan pelaksanaan evaluasi.

8 2. Piano Piano merupakan instrument dawai dengan titik nada yang paling luas. Instrument ini bekerja dengan sistem yang khas, Yaitu bunyi dawai piano yang terjadi akibat dawai yang bergetar karena pukulan hammer yang terjadi jika tuts piano kita tekan. G. Metode Penelitian 1. Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif dengan menggunakan pendekatan Kualitatif. Maksudnya adalah peneliti menggambarkan, menguraikan dan memaparkan hal-hal, atau gejala-gejala sebagaimana adanya untuk mengidentifikasi tentang pembelajaran piano di SMKN 10 Bandung. 2. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian perlu disusun dahulu agar proses penelitian dapat berjalan lebih sistematis, adapun tahapan yang dilakukan peneliti adalah: a. Tahapan Perencanaan Pada tahapan ini peneliti merencanakan segala sesuatu hal yang berkaitan dengan judul yang diangkat. b. Pelaksanaan Penelitian Pada tahapan ini peneliti melakukan penelitian langsung ke lapangan yaitu SMKN 10 Bandung. Beberapa kegiatan yang dilakukan peneliti diantaranya melakukan Observasi mulai dari wawancara dengan guru dan siswa kelas X, studi

9 dokumentasi dari mengambil gambar foto maupun video pada saat kegiatan pembelajaran piano berlangsung. c. Pembuatan Laporan Penelitian Pada tahapan ini semua hasil yang didapat selama melalukan penelitian dituangkan kedalam tulisan. 3. Teknik Pengumpulan Data Untuk menggali berbagai data yang dibutuhkan, maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Observasi ( pengamatan ) Observasi dilakukanselama 4 kali mulai tanggal 26 April sampai dengan 24 Mei 2011, pada jam pelajaran dari pukul 10.30 14.00. Penelitian pada siswa kelas X yang mengikuti pembelajaran piano di SMKN 10 Bandung untuk memperoleh data yang akurat dilakukan tinjauan langsung ke lokasi penelitian. b. Wawancara Wawancara dilakukan kepada guru piano dan murid kelas X, untuk mendapatkan berbagai data yang diperlukan dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara, dimana wawancara disusun terlebih dahulu secara struktural. Wawancara ini dilakukan kepada Nara sumber yang sangat berkaitan dengan penelitian ini yaitu guru piano bapak Yahya Wahyudin. Wawancara merupakan proses tanya jawab langsung guna mendapatkan data yang sifatnya informasi pada saat kegiatan pembelajaran piano ini berlangsung.

10 c. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan pengambilan gambar dalam bentuk foto dan audiovisual pada saat kegiatan pembelajaran piano berlangsung. 3. Instrument Penelitian a. Pedoman observasi. b. Pedoman wawancara. c. Pedoman dokumentasi. H. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian tentang pembelajaran piano ini dilakukan di SMKN 10 Bandung yang ber alamat di jalan Cijawura Hilir No.339 Kel.Cijawura Kec. Buahbatu Kota Bandung. Subjek penelitian ini meliputi seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran piano dan komponen-komponen pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan diikuti oleh para siswa di SMKN 10 Bandung.