(Studi Kasus pada DPRD Se Eks Karesidenan Surakarta) NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD)

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (APBD) DENGAN KOMITMEN

(Studi Empiris pada DPRD Kabupaten Klaten) PUBLIKASI ILMIAH

SKRIPSI. Disusun Oleh: RIYA B

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. daftar pertanyaan tertulis kepada responden, dalam hal ini adalah seluruh

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT DAN PENGETAHUAN ANGGOTA DEWAN TERHADAP PENGAWASAN ANGGARAN DAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD)

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: AYU PUTRINING TYAS B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT DAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN APBD

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KETERANDALAN PELAPORAN KEUANGAN DAERAH

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT, TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK, AKUNTABILITAS PUBLIK DAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENYUSUNAN APBD

BAB III METODE PENELITIAN. Pusat Statistik pada tahun 2006 terdapat 424 bank.

PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

( Studi Empiris di Kabupaten Boyolali ) NASKAH PUBLIKASI. Disusunoleh : SURYANTO B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, PARTISIPASI MASYARAKAT, TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK, DAN PENGETAHUAN DEWAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP BELANJA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN TAHUN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sukabumi, objek penelitiannya

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Afdol Rahmi 1, Dwi Fitri Puspa 2, Meihendri 3 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai masalah kinerja, Pengalaman kerja, kompetensi, dan self efficasy.

IKA NUR MAULIDA AFFIANI B

PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN. (Studi Kasus pada PT. Centrepark Citra Corpora Area Solo Grand Mall)

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

Disusun Oleh: DWI ASTUTI B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Inspektorat Kabupaten/Kota Magelang dan Pegawai SKPD di lingkungan. berkaitan dengan efektivitas audit internal.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean) dan standar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

Bawasda Di Surakarta Dan Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DIMAS GUNTUR PRASETYO B

BAB III METODE PENELITIAN. yang bekerja di hotel berbintang di Kabupaten Yogyakarta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGDI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT DELTOMED DI WONOGIRI

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kampar Timur dan waktu

BAB IV METODE PENELITIAN. pada kinerja Bendahara SKPD Kabupaten Tabanan dengan pelatihan dan motivasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. variabel terikat dalam penelitian ini adalah penurunan minat pemilihan karir

BAB I PENDAHULUAN. peraturan perundang-undangan baik berupa Undang-Undang (UU) maupun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. Disusun oleh: ANDHIKA HERTAS P B

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu

BAB I PENDAHULUAN. keuangan daerah secara ekonomis, efisien, efektif, transparan, dan. akuntabel (Pramita dan Andriyani, 2010).

Oleh : Dewi SPA 1 dan Fadjar Harimurti 2 ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori teori melalui variabel variabel penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI,TIME BUDGET PRESSURE DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT. (StudiEmpiris padakantor AkuntanPublik

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, BUDGET EMPHASIS

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

Transkripsi:

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN VARIABEL PEMODERASI PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK (Studi Kasus pada DPRD Se Eks Karesidenan Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: WENDY ROSSEL SUNDARI B 200 100 261 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN VARIABEL PEMODERASI PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK (Studi Kasus pada DPRD Se Eks Karesidenan Surakarta) WENDY ROSSEL SUNDARI B200100261 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Email: wendyrochel@yahoo.co.id ABSTRAKSI Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pengawasan keuangan daerah terhadap pengetahuan dewan tentang anggaran dan untuk mengetahui pengaruh partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik terhadap hubungan antara pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan keuangan daerah, variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan dewan tentang anggaran, variabel dependen adalah pengawasan keuangan daerah dan variabel pemoderasinya adalah partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Se Eks Karesidenan Surakarta periode 2009-2014, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 57 responden. Diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari kuestioner. Pengujian menggunakan uji validitas, uji realibitas, dan uji asumsi klasik, serta dalam pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variabel pengetahuan dewan tentang anggaran berpengaruh secara statistik terhadap pengawasan keuangan daerah, sedangkan variabel partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik tidak berpengaruh secara statistik terhadap hubungan pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan keuangan daerah. Kata kunci: Keuangan Daerah, Pengetahuan Dewan, Pengawasan Dewan, Partisipasi Masyarakat, Transparansi Kebijakan Publik. A. PENDAHULUAN Pengawasan keuangan daerah merupakan masalah utama bagi setiap daerah untuk menciptakan otonomi daerah. Harapan publik bahwa manajemen

keuangan berjalan dengan baik salah satunya dalam hal bidang pengendalian keuangan. Namun dalam kenyataannya masih ada masalah mengenai daerah penyalahgunaan kontrol keuangan dana lokal dengan berbagai modus. Wilayah dewan pengawasan keuangan dipengaruhi oleh pengetahuan tentang anggaran dan dimoderatori oleh partisipasi publik dan transparansi dalam kebijakan publik. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti mereplikasi Utami dan Syofyan pada tahun 2013. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang terdahulu terletak pada daerah penelitian dan teknik pengambilan sampel. Maka peneliti ini mengambil judul Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Variabel Pemoderasi Partisipasi Masyarakat dan Transparansi Kebijakan Publik (Studi empiris pada DPRD Se Ekskaresidenan Surakarta). B. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Keuangan Daerah Menurut pasal 1 ayat (5) PP. No. 58 tahun 2005, pengertian keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam kerangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut. 2. Pengawasan Menurut Baswir tahun 1997 pengawasan merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh kepastian apakah pelaksanaan suatu pekerjaan atau kegiatan itu dilakukan sesuai dengan rencana, aturan- aturan dari tujuan yang telah ditetapkan. 3. Konsep Anggaran Anggaran merupakan alat bagi pemerintah daerah untuk mengarahkan dan menjamin kesinambungan pembangunan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Anggaran diperlukan karena adanya diperlukan kebutuhan dan

keinginan masyarakat yang tidak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas. 4. Pengetahuan Anggota Dewan Tentang Anggaran Pengetahuan merupakan kepandaian yaitu segala sesuatu yang diketahui, berkenaan dengan sesuatu yang dipelajari. Maka, pengetahuan Anggota Legislatif Daerah yaitu mengetahui tentang anggaran dan kemampuan Dewan dalam hal menyusun anggaran (RAPBD/APBD), deteksi serta identifikasi terhadap pemborosan, kegagalan atau kebocoran anggaran. 5. Partisipasi Masyarakat Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih pihak dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap mereka yang membuatnya (Lubis, 2010:238). Partisipasi masyarakat adalah keterlibatan peran sertanya masyarakat dalam kegiatan pemerintahan, sehingga berdampak pada proses evaluasi dan kontrol kinerja pemerintah dan meminimalisir penyalahgunaan wewenang. 6. Transparansi Kebijakan Publik Transparansi penyelenggaraan pemerintahan memiliki arti yang sangat penting dimana masyarakat diberikan kesempatan untuk mengetahui kebijakan yang akan dan telah diambil oleh pemerintah. 7. Pengembangan Hipotesis Pengetahuan yang akan dibutuhkan dalam melakukan pengawasan keuangan daerah salah satunya adalah pengetahuan tentang anggaran. Apabila pengetahuan dewan tentang anggaran itu baik, maka diharapkan anggota dewan dapat mendeteksi adanya pemborosan dan kebocoran anggaran. Pengalaman dan pengetahuan dewan yang tinggi akan sangat membantu seseorang dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya sesuai dengan kedudukan anggota DPRD sebagai wakil rakyat. H1: Pengetahuan dewan tentang anggaran berpengaruh secara statistik terhadap pengawasan keuangan daerah.

Partisipasi masyarakat berfungsi sebagai sumber energi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Sehingga, peran dewan dalam melakukan pengawasan keuangan daerah akan dipengaruhi oleh keterlibatan masyarakat dan advokasi anggaran. Jadi diharapkan partisipasi masyarakat akan meningkatkan hubungan pengetahuan dewan tentang anggaran terhadap pengawasan keuangan daerah. H 2 : Partisipasi masyarakat berpengaruh secara statistik terhadap hubungan antara pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan keuangan daerah. Bahwa semakin transparan kebijakan publik dalam hal ini adalah APBD, maka dapat meningkatkan hubungan pengetahuan dewan tentang anggaran dan pengawasan keuangan daerah yang dilakukan oleh dewan akan semakin kuat ketika dimoderasi oleh transparansi kebijakan publik. H 3 : Transparansi Kebijakan Publik berpengaruh secara statistik terhadap hubungan antara pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan keuangan daerah. 8. METODE PENELITIAN a. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan terhadap anggota DPRD Se Eks Karesidenan Surakarta periode 2009-2014. Data dari penelitian ini adalah data primer dari kuesioner serta jenis penelitian yang digunakan adalah studi empiris dan kuisioner pada pihak/instansi terkait guna memperoleh gambaran yang jelas mengenai permasalahan dalam penelitian. b.populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah anggota DPRD yang membidangi perekonomian Se Eks Karesidenan Surakarta Periode 2009-2014, yang berjumlah 66 orang anggota. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, metode purposive sampling adalah yaitu suatu metode pengambilan sampel yang disesuaikan dengan kriteria tertentu (Sugiyono, 2012: 68), yaitu anggota dewan yang membidangi

perekonomian dan keuangan karena bidang (komisi) inilah yang berkaitan dengan keuangan daerah (APBD). C. Metode Analisis Data 1. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Hasil dari uji normalitas adalah sebagai berikut apabila nilai signifikansi dari pengujian product moment< 0,05, maka data valid atau apabila nilai r hitung > r tabel dari pengujian kolmogorof-smirnof, maka data valid. b. Reliabilitias Sebelum digunakan dalam penelitian untuk mengambil data, terlebih dahulu kuesioner akan diuji reliabilitas. Untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistic cronbach alpha ( ). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha> 0,6 (Ghozali, 2011: 49). 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011: 58). Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorofsmirnovpada alpha sebesar 5%. b. Uji Heterokedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variasi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila hasil regresi untuk masing-masing variabel menunjukkan hasil signifikansi di atas tingkat kepercayaan atau signifikansi 5%, maka model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).

c. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Variabel yang menyebabkan multikolinieritas dapat dilihat dari nilai toleransi yang lebih dari 0,1 dan VIF yang kurang dari 10 (Ghozali: 2011). 3. Uji Hipotesis a. Analisis Regresi Setelah data yang terkumpul diuji validitas dan reliabilitas, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Analisis statistik data penelitian menggunakan program SPSS versi 17 for Windows. a. Pengujian hipotesis 1 Y = α + β1pdta + e..(1) Y = α + β1pdta + β2pm + β3 PDTAxPM +..(2) Y = α + β1pdta + β4tkp + β5 PDTAxTKP + e.(3) Keterangan: Y = Pengawasan Keuangan Daerah α = Konstanta PDTA = Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran PM = Partisipasi Masyarakat PDTA, PM = Interaksi antara PDTA dan PM TKP = Transparansi Kebijakan Publik PDTA, TKP = Interaksi antara PDTA dan TKP β1 β2 β3 = Koefisien RegresI β1 β4 β5 = Koefisien Regresi b. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi menyatakan proporsi atau prosentase total variabel dependen yang dapat di jelaskan oleh variabel independen. Nilai R 2 dihitung dengan rumus sebagai berikut (Ghozali, 2011: 127). Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel dependen.nilai koefisien determinasi adalah di antara 0 dan 1. c. Uji F Uji F bertujuan untuk mengetahui ada pengaruh perbedaan varian antara variabel independen dan variabel dependen. Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut: apabila F hitung > F tabel, artinya variable independent secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variable dependent atau jika probabilitas lebih kecil dari 0,05. d. Uji t (t-test) Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan (Ghozali: 2011). D. HASIL PENELITIAN 1. Pengujian Kualitas Data a. Uji Validitas Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran No. Item rhitung rtabel Sig Kesimpulan 1 0,673 0,261 0,000 Valid 2 0,613 0,261 0,000 Valid 3 0,766 0,261 0,000 Valid 4 0,669 0,261 0,000 Valid Pengawasan Keuangan Daerah No. Item r hitung r tabel Sig Kesimpulan 1 0,467 0,261 0,000 Valid 2 0,434 0,261 0,000 Valid 3 0,590 0,261 0,000 Valid 4 0,542 0,261 0,000 Valid

5 0,506 0,261 0,000 Valid 6 0,505 0,261 0,000 Valid 7 0,483 0,261 0,000 Valid 8 0,407 0,261 0,002 Valid 9 0,276 0,261 0,038 Valid 10 0,330 0,261 0,012 Valid 11 0,365 0,261 0,009 Valid 12 0,437 0,261 0,001 Valid Partisipasi Masyarakat No. Item r hitung r tabel Sig Kesimpulan 1 0,428 0,261 0,001 Valid 2 0,387 0,261 0,003 Valid 3 0,713 0,261 0,000 Valid 4 0,714 0,261 0,000 Valid 5 0,708 0,261 0,000 Valid 6 0,328 0,261 0,013 Valid 7 0,369 0,261 0,005 Valid Transparansi Kebijakan Publik No. Item r hitung r tabel Sig Kesimpulan 1 0,326 0,261 0,013 Valid 2 0,888 0,261 0,000 Valid 3 0,840 0,261 0,000 Valid 4 0,777 0,261 0,000 Valid

5 0,777 0,261 0,000 Valid b. Uji Reliabilitas Variabel Koefisien Alpha Critical Value Keterangan PDTA 0,612 0,6 Reliabel PKD 0,657 0,6 Reliabel PM 0,605 0,6 Reliabel TKP 0,789 0,6 Reliabel 2. Uji Asumsi Klasik Model Kolmogorov- Smirnov Uji Normalitas Sig (2-tailed) Keterangan 1 1,225 0,100 Normal 2 1,027 0,243 Normal 3 1,021 0,248 Normal 3. Pengujian Hipotesis Uji Hipotesis Persamaan Pertama Variabel Koef. Regresi t hitung Prob. Konstanta 48,330 Pengetahuan Dewan 0,245 2,813 0,008 R 2 0,184 Adj. R 2 0,161 F hitung 7,916 Prob. F 0,008 Dari tabel tersebut dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: PKD = 48,330 + 0,245 (PDTA) Uji Hipotesis Persamaan Kedua Variabel Koef. Regresi t hitung Prob. Konstanta 54,461

Pengetahuan Dewan -0,157-0,275 0,892 Partisipasi Masyarakat -0,221-0,703 0,765 Interaksi PDTAPM 0,014 0,997 0,715 R 2 0,210 Adj. R 2 0,138 F hitung 2,928 Prob. F 0,048 Dari tabel tersebut dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: PKD = 54,461 0,157(PDTA)- 0,221PM+ 0,014 PDTAPM Uji Hipotesis Persamaan Ketiga Variabel Koef. Regresi t hitung Prob. Konstanta 43,710 Pengetahuan Dewan 0,569 1,183 0,245 Transparansi Kebijakan 0,307 0,640 0,527 Publik Interaksi PDTKP -0,021-0,819 0,419 R 2 0,340 Adj. R 2 0,280 F hitung 5,657 Prob. F 0,003 Dari tabel tersebut dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: PKD = 43,710 + 0,569 PDTA + 0,307TKP 0,021 PDTATKP E. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan 1. Pengetahuan dewan tentang anggaran berpengaruh secara statistik terhadap pengawasan keuangan daerah, dikarenakan nilai t hitung > t tabel (2,813 > 2,026) pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). 2. Partisipasi masyarakat tidak berpengaruh terhadap hubungan antara pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan keuangan

daerah, dikarenakan t hitung < t tabel (0,368 < 2,026) ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05). 3. Transparansi kebijakan publik tidak berpengaruh secara statistik terhadap hubungan antara pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan keuangan daerah, Karena t hitung < t tabel (-0,819 < 2,026) ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05). b. Saran Dari hasil penelitian, analisis data, pembahasan dan kesimpulan yang telah diambil, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Bagi penelitian mendatang hendaknya mengembangkan sampel yang lebih diperluas untuk anggota DPRD di seluruh kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah. 2. Peneliti berikutnya hendaknya menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara ke anggota dewan dan diharapkan anggota dewan dapat merespon pertanyaan peneliti sesuai kemampuan yang dimiliki. 3. Peneliti berikutnya hendaknya menambah variabel lain, karena masih terdapat faktor lain yang berpengaruh terhadap tingkat pengawasan keuangan daerah, misalnya pengalaman anggota dewan, instrumen pendukung, dukungan pemerintah daerah, dan lain-lain. DAFTAR PUSTAKA Baswir, Revrisond. 1997. Akuntansi Pemerintahan Indonesia. BPFE: Yogyakarta. Coryanata, Isma. 2007. Akuntabilitas, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebijakan Publik sebagai Pemoderating Hubungan Pengetahuan Dewan tentang Anggaran dan Pengawasan Keuangan Daerah (APBD).SimposiumNasionalAkuntansi X. Makasar. Darise, Nurlan. 2006. Pengelolaan Keuangan Daerah. Indeks: Gramedia

Darma, Jufri dan Ali Fikri, H. 2012. Pengaruh Pengetahuan Anggota Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Partisipasi Masyarakat. Jurnal Mediasi, Vol. 4 No.1 Juni 2012. Ghozali, Imam. 2011. Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: BP UNDIP. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi. Mayasari, Rosalina Pebrica. 2012. Pengaruh Kualitas Anggota Dewan Terhadap Pengawasan APBD dengan Tata Pemerintahan yangbaik Sebagai Variabel Moderating.Universitas Tridinanti Palembang.Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (Jenius), Vol. 2, No. 1. Novietta, Liza. 2010. Pengaruh partisipasi masyarakat dan komitmen organisasi terhadap hubungan pengetahuan eksekutif tentang anggaran dengan pengawasan keuangan daerah: STIE Harapan Medan, Vol.2, No.1, maret 2010. Pangesti Isa.2013. Analisis pengetahuan dewan tentang pengawasan keuangan daerah (APBD) dengan menggunakan variabel moderating. Accounting Analysis Journal AAJ 1(3) 2013. Pramita, Yulinda Devi dan Andriyani, Lilik. 2010. Determinasi Hubungan PengetahuanDewan tentang Anggaran dengan Pengawasan Dewan pada Keuangan Daerah(APBD).Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XIII Purwokerto. Republik Indonesia, 2005. Peraturan Pemerintah RI No. 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah. Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung. Tahir, Ariffin. 2011. Kebijakan Publik dan Transparansi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.Penerbit: PT. Pustaka Indonesia Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah. Utami, Kurnia dan Syofyan, Efrizal. 2013.Pengaruh PengetahuanDewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Variabel Pemoderasi Partisipasi dan Transparasi Kebijakan Publik. Jurnal WRA vol.1 No.1.