PEMBERIAN REWARD PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN READINESS (KESIAPAN) BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 03 SUKARAJA

jadikan sebagai indikator aktivitas belajar siswa adalah:

PERSETUJUAN ARTIKEL. Oleh: Indriyani Nalole Jurusan Pendidikan Ekonomi. Nip Nip

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MTsN SUBANG ANAK KABUPATEN TANAH DATAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pengajaran dimana para siswa bekerja

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

BAB.II. KAJIAN PUSTAKA. seseorang, sehinga menyebabkan munculnya perubahan prilaku (Wina Sanjaya,

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan sasarannya. Sutikno (2005: 29) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2001: 37) belajar

PENERAPAN LESSON STUDY PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI PERUBAHAN WUJUD ZAT

PENERAPAN STRATEGI BOWLING KAMPUS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

JSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu merangsang peserta didik untuk menggali potensi diri yang sebenarnya

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA TEMA INDAHNYA NEGERIKU MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFC DI SDN 07 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT ABSTRACT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Huda (2014) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan. dapat menunjang hasil belajar (Sadirman, 1994: 99).

KAJIAN PUSTAKA. Aktivitas mengikuti proses pembelajaran meliputi mendengarkan

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: LULUK RIF ATIN A54F100033

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum menurut Gagne dan Briggs (2009:3) yang disebut konstruktivisme

Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemempuan belajar sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada

II. TINJAUAN PUSTAKA. perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan latihan.

PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH WANKAT

Rahayu Dwi Mastuti Widayati Guru IPS SMP Negeri 2 Merbau Mataram ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

II. KAJIAN PUSTAKA. dari diri siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar.

II. TINJAUAN PUSTAKA. TTW merupakan model pembelajaran kooperatif dimana perencanaan dari

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengacu pada

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. satunya adalah metode diskusi. Hasibuan dan Moedjiono (2004:20) mengatakan

PENERAPAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN DAN APLIKASI KONSEP) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Ilmiah INTEGRITAS Vol. 3 No. 2 Desember 2017

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. dapat membawa hasil atau berdaya guna. Efektif juga dapat diartikan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru.

BAB II KAJIAN TEORI. teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru.

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 UBUKLINGGAU.

Shinta Arwidya Pendidikan Sosiologi Antropologi,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tepat untuk diterapkan guna mencapai apa yang diharapkan yaitu menciptakan manusia

BAB I PENDAHULUAN. latihan, proses perbuatan dan cara mendidik. Menurut Ahmad Tafsir (2002:5) bahwa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan pemanfaatan kelompok kecil dua hingga

Dian Mayasari, Ismarti. Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam Korespondensi:

AYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

Singgih Bayu Pamungkas Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SISWA KELAS XI SMK NURUSSALAF KEMIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN M-APOS

TINJAUAN PUSTAKA. Banyak orang belum mengetahui apa itu leaflet dan apa perbedaannya dengan

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan

TINJAUAN PUSTAKA. TPS adalah suatu struktur yang dikembangkan pertama kali oleh Profesor

EFEKTIVITAS MODUL BERBASIS MASALAH PADA PERKULIAHAN KPB 2 TERHADAP AKTIVITAS MAHASISWA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

Muhammad Abdul Kadir Jaelani, Syifa ul Gummah, Samsun Hidayat. Pendidikan Fisika ABSTRAK

Oleh : Rusno. Kata kunci : Faktor internal, faktor eksternal, keaktifan mahasiswa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari kehidupan manusia, bahkan sejak manusia lahir sampai akhir hayat.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh Saryana PENDAHULUAN

EFEKTIVITAS METODE KUIS INTERAKTIF DAN EXPLICIT INTRUCTION PADA PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STKIP PGRI NGAWI

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

BAB II KAJIAN TEORI. sama lain. Dalam uraian ini dapat berkenalan dengan beberapa perumusan

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 BINJAI

Transkripsi:

JIPFRI, Vol. No. Halaman: 9-3 Mei 07 Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah PEMBERIAN REWARD PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR Effendi * Prodi Pendidikan Fisika STKIP Nurul Huda Jalan Kotabaru Sukaraja, Buay Madang, OKU Timur, Sumatera Selatan * E-mail: effendi@stkipnurulhuda.ac.id Abstrak Reward merupakan salah satu faktor diluar dari pribadi mahasiswa. Dengan pemberian reward dalam proses perkuliahan secara tidak langsung akan membuat mahasiswa lebih bersemangat dan aktif sehingga terjadi proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah pemberian reward berpengaruh terhadap aktivitas mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasidalam penelitian adalah seluruh seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah fisika dasar. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas adalah pemberian reward, dan variabel terikat adalah aktivitas belajar mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi. Setelah data terkumpul, kemudian data dianalisis dengan ststistik uji-t dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan analisis data yang dilakukan didapat thitung = 6,0 dan tdaftar =,0, hipotesis akan diterima apabila thitung terletak antara t(-/α) < t < t(-/α). Dari hasil perhitungan dapat diketahui 6,0 tidak terletak antara -,0 dan +,0, sehingga kesimpulannya bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat pengaruh pemberian reward terhadap aktivitas belajar mahasiswa. Kata kunci: reward, aktivitas belajar dan fisika dasar PENDAHULUAN Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa, yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Ahmadi, 998:7). Kedua faktor tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain. Sehingga dengan demikian seoarang pendidik utama dosen harus mampu untuk memahami kedua faktor tersebut. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar mahasiswa terindikasi dari belum optimlanya seorang dosen dalam memperhatikan dua faktor itu, termasuk menggunakan media, metode dan strategi perkuliahan yang lebih variatif. Untuk itu, seorang dosen perlu mengembangkan pendekatan dan metode yang lebih variatif untuk mengatasi berbagai kesulitan mahasiswa seperti kejenuhan mempelajari fisika, kurangnya motivasi untuk belajar dan faktor lingkungan yang kurang mendukung proses pembelajaran. Maka, dosen harus mencari strategi yang cocok agar mahasiswa dapat tertarik dan lebih antusias untuk mengikuti p-issn 549-905X e-issn 549-9076 perkuliahan di prodi pendidikan fisika. Salah satu hal yang dapat dilakukan yaitu dengan pemberian reward yang dapat diberikan pada saat kegiatan perkuliahan berlangsung. Memberikan reward itu berarti sama dengan memberikan motivasi kepada mahasiswa sebagai salah satu faktor pencapaian prestasi akademiknya. Hal tersebut merupakan prakondisi yang harus ada pada diri seorang mahasiswa dalam usaha untuk motivasi dalam belajarnya. Adanya motivasi dapat mendorong mahasiswa untuk belajar selanjutnya berimplikasikan pada aktivitas belajar mahasiswa. Tujuan yang harus dicapai dalam pemberian reward adalah untuk lebih mengembangkan dan mengoptimalkan motivasi yang bersifat intrinsik dari motivasi ektrinsik, artinya mahasiswa melakukan suatu perbuatan, maka perbuatan itu timbul dari kesadaran mahasiswa itu sendiri. Pemberian reward juga diharapkan dapat membangun suatu hubungan yang positif antara dosen dan mahasiswa, karena reward itu adalah bagian STKIP Nurul Huda

dari pada penjelmaan dari rasa cinta kasih sayang seorang dosen kepada siswa. Reward merupakan suatu bentuk teori penguatan positif yang bersumber dari teori behavioristik. Reward berasal dari Bahasa Inggris yang berarti penghargaan atau hadiah (John M. Echols dan Hasan Shadilya, 996: 48). Pemberian reward dalam proses perkuliahan cukup penting terutama sebagai faktor eksternal dalam mempengaruhi dan mengarahkan perilaku mahasiswa. Hal ini berdasarkan atas berbagai pertimbangan logis, diantaranya pemberian reward ini dapat menimbulkan motivasi belajar mahasiswa dan dapat mempengaruhi perilaku positif dalam kehidupan mahasiswa. Proses belajar yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan kunci keberhasilan secara akademiknya. Proses belajar merupakan aktivitas psikis berkenaan dengan bahan belajar. Aktivitas belajar yang dialami oleh mahasiswa sebagai suatu proses, yaitu proses belajar mengajar (Dimyati, 009: 36). B. Diedrich, (dalam Sadirman 00: 0) menggolongkan aktivitas belajar sebagai berikut :. Visual activies (kegiatan visual) seperti: membaca, mengamati demonstrasi, percobaan, mengamati gambar, melihat orang bekerja, dan lain-lain.. Oral activies (kegiatan oral) seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi dan lain-lain. 3. Listening activies (kegiatan mendengar) seperti: mendengarkan percakapan, uraian, diskusi, musik, pidato dan lain-lain. 4. Writing activies (kegiatan menulis) seperti: menulis cerita, mengarang, membuat laporan angket, menyalin dan lain-lain. 5. Drawing activies (kegiatan menggambar) seperti: menggambar, membuat grafik, peta, diagram dan lain-lain. 6. Mental activies (kegiatan mental) seperti: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. 7. Motor activies (kegiatan gerak) seperti: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak dan lain-lain 8. Emosional activies (kegiatan emosional) seperti: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup dan lain-lain. Kurangnya aktivitas belajar merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya penguasaan materi oleh siswa. Aktivitas belajar adalah rangkaian kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan megakibatkan adanya perubahan dalam dirinya baik nampak maupun yang tidak nampak untuk diamati. Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. mahasiswa belajar sambil bekerja. Dengan bekerja mereka memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku lainnya, serta mengembangkan keterampilan yang bermakna untuk hidup bermasyarakat (Hamalik, 00: 7). Adapun tujuan dari penelitian ini secara umum yakni untuk mengetahui efektivitas pemberian reward terhadap hasil belajar mahasiswa prodi pendidikan fisika. Oleh karena itu nantinya hasil penelitian ini dapat bermanfaat dosen, mahasiswa dan peneliti. METODE/EKSPERIMEN Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan teknik analisis statistik untuk mengukur data dan menarik kesimpulan. Jenis data penelitian merupakan komponen penelitian yang diperlukan oleh peneliti untuk memperoleh data dalam meneliti. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi yang digunakan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Sebelum 0

lembar observasi digunakan untuk penelitian maka instrumen tersebut dipastikan dahulu kebaikan dan keburukannnya. Hasil ujicoba dianalisa untuk mengetahui apakah item-item lembar observasi tersebut memenuhi kualifikasi lembar observasi yang baik atau tidak. Lembar observasi aktivitas belajar mahasiswa dalam penelitian berjumlah 6 item Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Dalam penelitian ini data yang digunakan meliputi data kontinum yang diperolah dari data data hasil belajar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pendidikan fisika yang mengambil mata kuliah fisika dasar yakni berjumlah kelas. Teknik Pengumpulan data adalah teknik yang digunakan untuk memperoleh data sesuai dengan data yang diperlukan. dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi. Sebelum digunakan dalam pengumpulan data, instrumen tersebut harus memenuhi kriteria instrumen yang baik. Sebelum analisis data dilakukan terlebih dahulu uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Pengujian noralitas dengan menggunakan rumus Kai Kuadrat (X ) dan taraf kesalahan yang digunakan adalah 5% dengan dk (derajat kebebasan) n-. Rumus Kai Kuadrat (X ) sebagai berikut: x² = (fo f h)² f h () Sedangkan untuk melihat kedua sampel homogen atau tidak, maka homogenitas variansnya menggunakan uji F. Rumus statistik yang digunakan adalah: F hit = varians terbesar varians terkecil () F ( V, V ) dengan F½ (V,V) didapat dari daftar I, dan terima Ho untuk harga Fhit lainnya. Serta besarnya diambil 5% V = n- dan V = n- (Sudjana, 005 : 50). Sedangkan untuk pengujian hipotesisnya menggunakan distribusi student. Untuk sampel random atau acak bebas, pengujian perbandingan mean dihitung dengan uji t sebagai berikut: thit = Sg X X n n (3) Menggunakan taraf signifikan 5% dan dk = n + n, t hitung t tabel maka Ho diterima dan Ho ditolak jika t hitung mempunyai harga-harga lain (Sudjana, 005:39). HASIL DAN PEMBAHASAN Pada analisis data hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa mahasiswa pada kelas eksperimen aktivitas belajarnya lebih baik jika dibandingkan dengan aktivitas belajar mahasiswa pada kelas kontrol. Hal ini terlihat jelas pada nilai rata-rata aktivitas belajarnya, dimana pada kelas eksperimen nilai rata- rata aktivitas belajarnya adalah x e = 5,357 sedangkan pada kelas kontrol nilai ratarata aktivitas belajarnya adalah x k = 47,643. Adapun persentase dari aktivitas belajar fisika mahasiswa antara siswa yang dalam proses pembelajarannya ada pemberian reward dengan mahasiswa yang dalam proses pemberian reward adalah seperti tabel. Dengan Kriteria uji tolak Ho, jika : Fhit Tabel. Persentase aktivitas belajar No Skor Kategori Persentase (%) Kelas eksperimen Kelas Kontrol > 54 Tinggi 5 0,7 44-54 Sedang 7,43 78,58 3 < 44 Rendah 3,57 0,7 Jumlah 00 00

Dari tabel dapat dijelaskan bahwa mahasiswa yang mendapatkan skor > 54 pada kelas eksperimen 5% dan kelas kontrol 0,7%. Ini menyatakan bahwa persentase pada kelas eksperimen untuk kategori aktivitas tinggi lebih besar dibandingkan pada kelas kontrol. Sedangkan skor < 44 pada kelas eksperimen 3,57% dan kelas yang kontrol 0,7%. Ini menyatakan bahwa persentase pada kelas eksperimen untuk kategori aktivitas rendah lebih kecil dibandingkan kelas kontrol. Analisis dan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan pemberian reward terhadap aktivitas belajar mahasiswa. Adanya pengaruh yang signifikan ini dapat dilihat melalui pengujian hipotesis, yang menghasilkan nilai t hitung > t tabel atau 6,0 >,0. Kriteria pengujian adalah terima Ho jika t ½α < t < t ½α, dimana t ½α didapat dari daftar distribusi t. Untuk harga t lainnya Ho ditolak. Pengujian hipotesis yang diterima adalah Ha dan Ho ditolak. Hal ini berarti sesuai dengan pendapat Purwanto (006: 8), yang menyatakan bahwa pemberian reward dalam suatu proses pembelajaran sangat dibutuhkan kebenarannya demi meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa. Maksud dari pemberian reward kepada mahasiswa ini pada prinsipnya adalah agar setiap mahasiswa lebih giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau mempertinggi prestasi akademik yang telah dicapainya, dengan kata lain mahasiswa menjadi lebih keras kemauannya untuk belajar lebih baik PENUTUP Terdapat pengaruh yang signifikan pemberian reward terhadap aktivitas mahasiswa. Hal ini dapat dilihat Pada kelas yang dalam proses pembelajarannya ada pemberian reward (kelas eksperimen) mahasiswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata aktivitas belajar mahasiswa yang diperoleh sebesar x e = 5,357 yang termasuk dalam kategori skor tinggi, dengan skor maksimum 64. Pada kelas yang dalam proses pemberian reward (kelas kontrol) mahasiswa cenderung pasif dalam mengikuti proses pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata aktivitas belajar siswa yang diperoleh sebesar x k = 47,643 yang termasuk dalam kategori skor sedang, dengan skor maksimum 64. Aktivitas belajar mahasiswa yang baik terlihat pada kelas yang dalam proses pembelajarannya ada pemberian reward, yaitu ditunjukkan dari skor rata-rata aktivitas belajar mahasiswa yang diperoleh lebih besar jika dibandingkan dengan siswa yang dalam proses pemberian reward. Dari hasil uji hipotesis yang dilakukan diperoleh nilai t hitung > t tabel atau 6,0 >,0. Pengujian hipotesis yang diterima adalah Ha dan Ho ditolak.jelas sekali bahwa apapun bentuknya reward secara psikologi pasti berdampak kepada pribadi seseorang terlebih kepada mahasiswa. Maka sudah seharusnya seorang dosen mampu memotivasi belajar mahasiswa sehingga berdampak kepada aktivitas perkulihannya yang akhirnya berdampak pula terhadap prestasi akademiknya. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah membantu lancarnya kegiatan penelitian antara lain: ) Ketua STKIP Nurul Huda Sukaraja, ) Ketua prodi dan para dosen Prodi Pendidikan Fisika STKIP Nurul Huda Sukaraja, 3) Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPM) STKIP Nurul Huda, 4) Seluruh mahasiswa pendidikan fisika yang mengambil mata kuliah fisika dasar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.. (00). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. A.M, Sardiman. (00). Interaksi dan Motivasi

Belajar Mengajar. Jakarta:PT. Raja Grasindo Persada. Budiningsih, Asri. (004). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Dimyati, Mujiono. (009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Departemen Agama RI. (00). Al-quran Terjemah dan Penjelasan Ayat Ahkam. Jakarta : Pena. Echol, John M., Shadily, Hasan. (996). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta : Gramedia. Hamalik, Oemar. (00). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Siregar, S. (00). Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta:Raja Grafindo Persada. Slameto, (003). Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Renika Cipta. Sudjana. (005). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito. Sugiyono. (008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Sukmadinata, NS. 00. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 3