ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Winnie Adisty (28212243) FE. Akuntansi Pembimbing : 1. Prof. Suryadi H.S., SSi., MMSI 2. Diana Sari, SE., MMSI
LATAR BELAKANG Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal atau investor. Kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana dan lain-lain. Berbicara tentang pasar modal saat ini tidak terlepas dari apa yang digunakan oleh para investor untuk mengukur ketepatan dalam memilih saham mana yang akan dijadikan investasinya di masa yang akan datang. Salah satu yang digunakan untuk mengukur kinerja pasar modal adalah indeks harga saham. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi indeks-indeks yang ada antara lain kurs mata uang asing, tingkat suku bunga domestik, kebijakan perpajakan, dan lainnya. Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi investor untuk menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa saham. Karena harga-harga saham bergerak dalam waktu hitungan detik dan menit, maka nilai indeks akan bergerak naik dan turun dalam waktu yang cepat. Ketidakpastian dari indeks harga saham adalah suatu hal yang perlu diramalkan oleh pihak investor sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengambil keputusan investasi.
RUMUSAN MASALAH Rumusan Masalah 1. Apakah kurs mata uang asing (US Dollar, Euro, Yen, Poundsterling dan Dollar Australia) berpengaruh terhadap IHSG secara parsial? 2. Apakah kurs mata uang asing (US Dollar, Euro, Yen, Poundsterling dan Dollar Australia) berpengaruh tetrhadap IHSG secara simultan? TUJUAN PENELITIAN Tujuan Penelitian 1. Menganalisis apakah kurs mata uang asing (US Dollar, Euro, Yen, Poundsterling dan Dollar Australia) berpengaruh terhadap IHSG secara parsial. 2. Menganalisis apakah kurs mata uang asing (US Dollar, Euro, Yen, Poundsterling dan Dollar Australia) berpengaruh terhadap IHSG secara simultan.
METODE PENELITIAN a. Objek Penelitian d. Teknik Analisis Nilai penutupan IHSG selama tahun 2015. Kurs jual mata uang asing (US Dollar, Euro, Yen, Poundsterling dan Dollar Australia) selama tahun 2015. b. Jenis Data : Data Sekunder c. Variabel Penelitian Variabel Dependen : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Variabel Independen : Kurs US Dollar, Euro, Yen, Poundsterling dan Dollar Australia. 1. Analisis Statistik Deskriptif 2. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi 3. Analisis Regresi Linier Berganda 4. Pengujian Hipotesis Uji Parsial (Uji t) Uji Simultan (Uji F) Koefisien Determinasi
1. Statistik Deskriptif Tabel 1 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation USD 239 12506.00 14802.00 13453.3264 542.40482 EUR 239 13776.29 16658.17 14941.4187 657.30100 JPY 239 10413.69 12363.85 11119.8548 420.42060 GBP 239 18787.76 22645.53 20570.2574 960.61133 AUD 239 9639.49 10605.56 10124.3289 201.66905 IHSG 239 4120.50 5523.29 4915.6566 411.32191 Valid N (listwise) 239
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Tabel 2 Hasil Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual Gambar 1 Grafik Normal Probability Plot N 239 Mean 0E-7 Normal Parameters a,b Std. Deviation 139.95254917 Most Extreme Differences Absolute.055 Positive.055 Negative -.055 Kolmogorov-Smirnov Z.851 Asymp. Sig. (2-tailed).463
b. Uji Multikolinieritas Tabel 3 Hasil Uji Multikolinieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Setiap variabel independen didalam penelitian ini memiliki nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. 1 (Constant) USD.245 5.019 EUR.140 7.129 JPY.883 1.991 GBP.262 6.050 AUD.832 1.201 Maka hal ini menunjukan bahwa tidak terjadi gejala multikolinieritas
c. Uji Heteroskedastisitas Titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu y. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar 2 Gambar Scatterplot
d. Uji Autokorelasi Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi Model Durbin-Watson 1.220 Diperoleh nilai Durbin Watson (DW hitung) sebesar 0.220. Berdasarkan kriteria yang ditentukan DW hitung 0.220 masuk dalam kriteria -2 2. Maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi pada model regresi yang akan digunakan.
3. Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 5 Hasil Analisis Regresi Berganda 1 Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 8796.326 546.926 16.083.000 USD -.633.085 -.835-7.489.000 EUR -.355.037 -.567-9.527.000 JPY.358.076.366 4.743.000 GBP.029.038.068.766.444 AUD.529.050.259 10.612.000 Y = 8796.326 0.633 USD 0.355 EUR + 0.358 JPY + 0.029 GBP + 0.529 AUD
4. Uji Hipotesis a. Koefisien Determinasi Tabel 6 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.940 a.884.882 141.44622.220 Kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sebesar 0.882.
b. Uji t (Parsial) Tabel 7 Hasil Uji t (Parsial) Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. t tabel sebesar 1.65. 1 (Constant) 8796.326 546.926 16.083.000 USD -.633.085 -.835-7.489.000 EUR -.355.037 -.567-9.527.000 JPY.358.076.366 4.743.000 GBP.029.038.068.766.444 AUD.529.050.259 10.612.000 a. Dependent Variable: IHSG Apabila t hitung positif (+), maka : Ho diterima dan Ha ditolak jika t tabel > t hitung, Ho ditolak dan Ha diterima jika t tabel < t hitung. Apabila t hitung negative (-), maka : Ho diterima dan Ha ditolak jika t tabel < t hitung, Ho ditolak dan Ha diterima jika t tabel > t hitung.
c. Uji F (Simultan) Tabel 8 Hasil Uji F (Simultan) ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 35604561.051 5 7120912.210 355.920.000 b 1 Residual 4661638.412 233 20007.032 Total 40266199.463 238 a. Dependent Variable: IHSG b. Predictors: (Constant), AUD, USD, EUR, JPY, GBP Apabila F hitung positif (+), maka : Ho diterima dan Ha ditolak jika F tabel > F hitung, Ho ditolak dan Ha diterima jika F tabel < F hitung. F tabel sebesar 2.25. Apabila F hitung negative (-), maka : Ho diterima dan Ha ditolak jika F tabel < F hitung, Ho ditolak dan Ha diterima jika F tabel > F hitung.
PENUTUP Kesimpulan : IHSG Variabel Independen Uji t Uji F t-tabel t-hitung F-tabel F-hitung Hasil Uji Hipotesis Hasil USD 1.65 > -7.489 - - Terima Ha1 Berpengaruh EUR 1.65 > -9.527 - - Terima Ha2 Berpengaruh JPY 1.65 < 4.743 - - Terima Ha3 Berpengaruh GBP 1.65 > 0.766 - - Tolak Ha4 Tidak Berpengaruh AUD 1.65 < 10.612 - - Terima Ha5 Berpengaruh Simultan - - 2.25 < 355.920 Terima Ha6 Berpengaruh 1. Berdasarkan pengujian secara parsial bahwa kurs USD, Euro, Yen dan AUD berpengaruh terhadap IHSG, sedangkan kurs Poundsterling tidak berpengaruh secara parsial terhadap IHSG. 2. Berdasarkan pengujian secara simultan bahwa kurs USD, Euro, Yen, Poundsterling dan AUD berpengaruh signifikan terhadap IHSG selama tahun 2015.
PENUTUP Saran : 1. Bagi investor yang akan menanamkan modalnya ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu kondisi perekonomian yang dapat mempengaruhi harga saham. Jika pasar modal sedang lemah investor akan cenderung menyimpan mata uang asing untuk mendapatkan keuntungan dari transaksi perdagangan valas. 2. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut, yaitu agar hasil penelitian lebih baik disarankan untuk mencari variabel lain yang diduga memiliki penggunaan yang signifikan terhadap IHSG.