PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENDUKUNG DALAM BENTUK KOMIK UNTUK SISWA SMP KELAS VII PADA MATERI UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MEDIA LECTUREMAKER DALAM PEMBELAJARAN KIMIA SMA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA MELALUI PENERAPAN PROFESSIONAL LEARNING COMMUNITY

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

Windha Silviana Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA KELAS VII

Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No. 10, Rawamangun 13220, Jakarta, Indonesia Corresponding author:

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KOMIK BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA. Oleh :

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI HIMPUNAN BERBANTU VIDEO PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR. Pengembangan Bahan Ajar. Sosialisasi KTSP 2008

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS MATERI TENAGA ENDOGEN UNTUK SISWA SMP KELAS VII

RESPON SISWA PADA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN: IMPLEMENTASI PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 DENPASAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS WEBMATERI PROTOZOA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR SISWA KELAS X SMA DI NEGERI 1 SEWON

Pengembangan Alat Peraga Momentum dengan Sistem Sensor

PEMBELAJARAN MENGOPRASIKAN JARINGAN PC DENGAN SISTEM OPERASI MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DI SMKN 1 JAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Penerapan Media Komik Matematika Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di Sekolah Dasar

SIGI TENTANG PENGGUNAAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 19 SURABAYA

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Sistem Reproduksi Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Bahan Ajar

PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK SISWA SMA

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

COMMITTING INTERACTIVE INSTRUCTIONAL MEDIA COMPACT DISC (CD) USING ADOBE FLASH ON RESPIRATION MATTER OF SCIENCE SUBJECT ATCLASS VII SMPN 12 BATAM

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK ANIMASI BERBASIS MOBILE LEARNING (M-LEARNING) PADA MATERI GERAK LURUS DI SMP

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT BERBASIS ICT

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF

PENGEMBANGAN SET PRAKTIKUM PEMBIASAN CAHAYA UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA PADA MATERI LAJU REAKSI BERDASARKAN MODEL PEMBELAJARAN Discovery-Problem Base Learning

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BAGI PEMBELAJARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Fidya Rizka Anggraeni & Sumarsih 14-22

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V10.i2 (95-102)

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM BENTUK MACROMEDIA FLASH MATERI TABUNG UNTUK SMP KELAS IX. Abstract

ARTIKEL ILMIAH YUSRIKA NENGSIH NIM

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Bung Hatta

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA MATERI GEMPA BUMI DI SMP NEGERI 3 MANISRENGGO KABUPATEN KLATEN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI DI SMK

Pengertian Bahan Ajar

PENGEMBANGAN PLATFORM GAME SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM OPERASI DI SMK MA ARIF WONOSARI UNTUK PLATFORM ANDROID

Oleh: Yoko Rizki Pratama, Universitas Negeri Yogyakarta Kata kunci : Multimedia interaktif, Pengenalan internet, siswa.

Keywords: Edu-comics, Interaction of living beings and the environment.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO

PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS ADOBE FLASH CC

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) KIMIA DI SMA/MA KELAS X TERINTERNALISASI NILAI-NILAI KARAKTER SISWA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS STUDENT CENTERED

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN MODUL SIMULASI DIGITAL PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (SIMDIG) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 DEPOK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 3 KLATEN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN MODUL AUDIO VISUAL UNTUK PELATIHAN PEMBIAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF ABSTRACT PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN SISTEM OPERASI KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN

VALIDITAS MODUL MATEMATIKA KELAS X SMA DENGAN MENERAPKAN VARIASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER

Pengembangan E-Modul Berbasis Adobe Flash CS6 pada Mata Pelajaran Penataan Barang Dagang

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU TESIS

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA ADABIAH 2 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp , May 2013

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK N 1 PLERET

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BENZENA DAN TURUNANNYA KELAS XII IPA BERBASIS ICT PADA PEMBELAJARAN BILINGUAL

Dewi Fitria Cholida, Muntholib, & Aman Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN PENETAHUAN PENERAPAN KONSEP FISIKA PADA PESAWAT TERBANG KOMERSIAL UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PERUSAHAAN JASA. Ihda Neni Nur Azizah Nujmatul Laily Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA/MA

Oleh ABSTRACT. Key Word : Development, LKS,Guided Discovery PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN CHASIS DI SMK NEGERI 3 SINGARAJA

ISSN X Elementary School 3 (2016) Volume 3 nomor 1 Januari 2016 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MULTIMEDIA UNTUK PEMBELAJARAN IPA SD

ANALISIS PENGGUNAAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 BABAT LAMONGAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PERMAINAN ULAR TANGGA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MATERI GAYA 1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID DALAM PEMBELAJARAN ATLETIK UNTUK SISWA SMP KELAS VII

THE DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED POWTOON ON THE SUBJECT OF COLLOID AT SMA/MA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID DENGAN PROGRAM CONSTRUCT 2 PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK SISWA SMP KELAS 8

Erdita Rahayu Permanasari Adi Dewanto, M.Kom ABSTRAK

Edu Geography

Oleh: Alqodri Khusni Ghozali, Universitas Negeri Yogyakarta,

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MAKELAS X ARTIKEL ILMIAH FIRMANA JUTIN NIM.

THE DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED POWTOON ON THE SUBJECT OF HYDROCARBON AT SECOND GRADE SENIOR HIGH SCHOOL

GAMBARAN PENGENALAN MODEL PEMBELAJARAN QODE (QUESTIONING, ORGANIZING, DOING AND EVALUATING) PADA GURU IPA SMP DI KABUPATEN PROBOLINGGO

Transkripsi:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENDUKUNG DALAM BENTUK KOMIK UNTUK SISWA SMP KELAS VII PADA MATERI UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN Neli Nilawati, Maria Paristiowati, dan Darsef Jurusan pendidikan kimia, jurusan Kimia, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta. Jl. Pemuda No. 10 Rawamangun Jakarta. Indonesia. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dan mengujicoba kelayakan bahan ajar pendukung dalam bentuk komik bagi siswa SMP pada materi unsur, senyawa, dan campuran. Penelitian dilakukan pada bulan September 2011 Mei 2012 di SMP Negeri 47 dan 148 Jakarta. Metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan yang terdiri dari tiga tahap yaitu tahap analisis kebutuhan, tahap pengembangan produk, dan tahap uji coba produk. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan sebanyak 97,14% responden siswa mendukung dikembangkannya bahan ajar pendukung dalam bentuk komik, dan 82,86% responden siswa menyatakan tertarik belajar IPA dengan komik. Hasil uji coba produk kepada ahli materi, ahli bahasa, ahli media dan uji coba produk kepada siswa dan guru dalam skala kecil maupun besar menunjukkan bahwa interpretasi untuk komik yang dibuat memiliki nilai rentang presentasi 72,9% - 90% sehingga komik tersebut memiliki kelayakan baik dan dapat digunakan sebagai bahan ajar pendukung untuk pembelajaran IPA pada materi unsur, senyawa dan campuran. Kata kunci : Bahan Ajar Pendukung, Komik Pembelajaran, Metode Penelitian dan Pengembangan Abstract This study aims to generate and test the feasibility of supporting teaching materials in the form of comics for junior high school students on elements, compounds and mixture subject. The study was conducted in September 2011 - May 2012 at Junior High School 47 and 148 Jakarta. It used a method of research and development which consists of three phases, namely requirements analysis phase, the stage of product development and product testing phase. Based on the analysis of the needs of students as much as 97.14% of respondents support the development of supporting materials in the form of comics, and 82.86% of respondents expressed interest in learning science students with the comic. The results of product trials to matter experts, linguists, media experts and pilot testing of products to students and teachers in small and large scale show that the interpretation for the comic value of learning that has made presentations range 72.9% - 90% so that these materials have been both viable and can be used as support materials for teaching science to the material elements, compounds and mixtures. Keywords: Teaching Material Support, Comics Learning, Methods of Research and Development 1. Pendahuluan Kimia merupakan ilmu pengatahuan alam atau sains maka kimia mempunyai karakteristik yang sama dengan sains sehingga dalam belajar kimia tidak hanya melibatkan indera penglihatan, indera pendengaran tetapi juga indera yang lainnya sehingga tercipta situasi belajar yang disukai siswa dan dapat memotivasi siswa untuk belajar. Salah satu alternatif yang mudah untuk menciptakan situasi belajar yang disukai siswa dan dapat memotivasi siswa untuk belajar adalah dengan penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan dapat berupa bahan ajar. Penggunaan bahan ajar yang tepat menjadi salah satu solusi untuk dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan menarik minat baca siswa. Bahan ajar merupakan salah satu bagian dari sumber belajar yang dapat diartikan sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran, baik yang diniati secara khusus maupun umum yang dapat dimanfaaatkan untuk kepentingan pembelajaran. Bahan ajar yang dikembangkan untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran beraneka ragam, diantaranya (a) bahan cetak seperti; hand out, buku, modul, lembar kerja siswa (LKS), brosur, leaflet. (b) audio visual seperti; video/film, VCD. (c) audio seperti; kaset, radio. (d) visual 180 ISSN: 2252-5378

JRPK Vol. 3 No. 1 Juni 2013 seperti; foto, gambar, model/maket. (e) multimedia seperti; CD interaktif, computer based, internet [1]. Bahan ajar disusun dengan tujuan: (1) Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial siswa. (2) Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh. (3) Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran [2]. Berdasarkan penggunaannya, bahan ajar yang digunakan untuk pembelajaran dapat berupa bahan ajar utama dan bahan ajar pendukung. Bahan ajar utama merupakan sumber belajar yang dimanfaatkan secara langsung dan menjadi rujukan wajib dalam pembelajaran, seperti buku teks. Sedangkan bahan ajar pendukung merupakan sumber belajar yang dimanfaatkan secara tidak langsung dan digunakan sebagai bahan penunjang yang berfungsi sebagai pelengkap. Contohnya adalah buku bacaan, majalah, program video, leaflet, poster, dan komik pembelajaran [3]. Komik berpotensi menjadi sumber belajar yang dapat membantu siswa dalam memahami pelajaran yang sulit menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Komik pembelajaran dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa terutama siswa SMP yang tingkat berpikirnya masih konkret karena bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dimengerti serta terdapat gambar yang menarik sehingga membantu siswa dalam memahami materi [4]. Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan memerankan cerita dalam urutan yang erat dan merupakan bentuk cerita bergambar, terdiri dari berbagai situasi dan kadangkala bersifat humor [5]. Komik merupakan representasi media visual yang mengandung nilai pendidikan. Penggunaan komik dalam pendidikan memiliki banyak kelebihan. Kelebihan komik dalam pembelajaran diantaranya: (1) komik meningkatkan motivasi siswa (2) komik membantu visualisasi proses pembelajaran [6] (3) komik memberikan hasil belajar yang lebih permanen (4) komik bisa mengarahkan siswa untuk disiplin membaca khususnya mereka yang tidak suka membaca [7]. 2. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 47 dan 148 Jakarta pada bulan September 2011 Mei 2012 dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan yang terdiri dari tiga tahap yaitu tahap analisis kebutuhan, pengembangan produk, dan uji coba produk. Tahap uji coba produk terdiri dari uji kelayakan kepada para ahli (expert judgement) yaitu ahli materi, bahasa dan ahli media, uji coba terbatas (skala kecil) dan uji coba lebih luas (skala besar). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari instrumen analisis kebutuhan dan uji coba produk dalam bentuk angket. Instrumen yang digunakan untuk penilaian kelayakan bahan ajar pendukung kepada ahli materi, bahasa dan media adalah instrumen yang dikeluarkan oleh BSNP [8]. 3. Hasil dan Pembahasan A. Tahap Analisis Kebutuhan Tahap ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada 35 siswa kelas VIII. Hasil dari analisis kebutuhan yaitu seluruh siswa (100%) mengetahui komik dan pernah membaca komik. Sebanyak 71,43% siswa menyatakan suka membaca komik. Sebagian besar siswa (77,14%) menyatakan suka pelajaran kimia dan 45,71% menyatakan suka membaca buku pelajaran kimia. Sebanyak 28,57% siswa menyatakan buku pelajaran kimia yang dibaca sudah cukup menarik dan ISSN: 2252-5378 181

No. Indikator Uji Kelayakan Isi Nomor soal Total Nilai Total Nilai Maximum % Interpretasi 1. Cakupan Materi 1, 2 18 24 75 Baik 2. Akurasi Materi 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 70 96 72,9 Baik 3. Merangsang Keingintahuan 11,12 18 24 75 Baik No. Indikator Nomor Soal Total Nilai Total Nilai Maksimum 1. Kesesuaian dengan perkembangan siswa 1, 2 20 24 83 Sangat Baik 2. Komunikatif 3, 4 20 24 83 Sangat Baik 3. Dialogis dan Interaktif 5,6 18 24 75 Baik 4. Lugas 7, 8 18 24 75 Baik 5. Koherensi dan kerunutan 9, 10, alur pikir 11 30 36 83 Sangat Baik 6. Penggunaan Istilah simbol 12, 13 18 24 75 Baik No. Indikator Nomor Soal Total Total Nilai Nilai Maksimum 1. Ukuran buku 1,2 20 24 83,33 Sangat baik 3, 4,5, 6, 7, 8, 9, 2. 18, 19, 20, 21 Bagian kulit 10, 11, 12, 13, buku 14, 15, 16, 17, 181 228 79,39 Baik 3. 4. Tabel 1. Hasil Interpretasi Penilaian Kelayakan Isi Bahan Ajar Pendukung dalam Bentuk Komik Oleh Ahli Materi Tabel 2. Hasil Interpretasi Penilaian Komponen Kebahasaan Bahan Ajar Pendukung Dalam Bentuk Komik Tabel 3. Hasil Interpretasi Penilaian Komponen Kegrafikan Bahan Ajar Pendukung Dalam Benetuk Komik Oleh Ahli Media No. Bagian isi buku Pendukung penyajian materi Indikator 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32 33, 34, 35, 36, 37 Nomor Soal 105 132 79,55 Baik 55 60 91,67 Sangat baik Tabel 4. Hasil Interpretasi Uji Coba Produk Kepada Siswa Dalam Skala Kecil Total Nilai Total Nilai Maksimum 1. Desain Tampilan Komik 1, 2 171 240 71,3 Baik 2. Ilustrasi 3, 4 199 240 82,9 Sangat Baik 3. Bahasa 5,6 190 240 79,2 Baik 4. Alur Cerita 7, 8 193 240 80,4 Baik 5. Isi Komik 9, 10, 11 296 360 82,2 Sangat Baik 6. Komik 12, 13, Pembelajaran 14 301 360 83,6 Sangat Baik 182 ISSN: 2252-5378

JRPK Vol. 3 No. 1 Juni 2013 65,71% siswa menyatakan merasa bosan saat membaca buku pelajaran kimia. Sebanyak 37,14% siswa menyatakan mengetahui komik pembelajaran dan 40% siswa pernah membaca komik pembelajaran. 42,86% siswa yang pernah membaca komik pembelajaran menyatakan komik pembelajaran menarik dan 5,71% siswa menyatakan komik pembelajaran tidak menarik. Sebanyak 82,86% siswa menyatakan tertarik belajar IPA kimia dengan menggunakan komik pembelajaran dan 74,29% siswa menyatakan mendukung jika dikembangkan. Berdasarkan data angket di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum siswa menyukai pelajaran kimia. Akan tetapi, siswa merasa bosan saat membaca buku pelajaran kimia karena buku pelajaran kimia tidak menarik dan banyak istilah kimia yang sulit dipahami sehingga siswa menganggap pelajaran kimia sulit. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan bahan ajar pendukung dalam bentuk komik agar dapat menarik minat baca siswa dan siswa semakin tertarik untuk belajar kimia. B. Tahap Pengembangan Produk Pada tahap ini terdiri dari tahap analisis karakteristik materi, tahap penyusunan cerita (story board) dan tahap pemilihan perangkat lunak, serta tahap pembuatan komikpembelajaran. Analisis karakteristik materi unsur, senyawa, dan campuran dilakukan dengan cara menganalisis setiap indikator yang terdapat dalam kurikulum KTSP IPA SMP kelas VII. Setiap indikator dianalisis dan dipetakan menggunakan Taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson dan Karthwohl untuk mandapatkan bahan ajar pendukung yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Hasil analisis karakteristik materi menunjukan bahwa pada materi unsur, senyawa, dan campuran memuat dimensi pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural serta memuat dimensi kognitif C-2 (pemahaman), C- 3 (aplikasi) dan C-4 (analisa). Tahap selanjutnya yaitu tahap perencanaan produk. Pada tahap ini yang dilakukan adalah mengumpulkan dan menyusun materi dari berbagai sumber dan disusun ke dalam bentuk naskah cerita komik. Selanjutnya, tahap pembuatan storyboard dalam bentuk sketsa gambar, tahap gambar manual, dan tahap pembuatan komik. Pada tahap pembuatan storyboard dalam bentuk sketsa gambar dilakukan bersama dengan ilustrator. Sketsa gambar ini merupakan gambaran umum mengenai alur cerita dalam naskah cerita, penentuan jumlah halaman setiap cerita dan gambaran latar yang digunakan dalam setiap cerita. Tahap kedua yaitu tahap pembuatan gambar secara manual pada media kertas dan drawing pen oleh ilustrator. Selanjutnya gambar manual yang telah jadi discan sehingga mendapatkan gambar digital. Tahap ketiga yaitu tahap pembuatan komik. Pada tahap ini terdiri dari tahap pewarnaan gambar dan pemberian teks. Pewarnaan gambar menggunakan software photoshop dan pemberian teks menggunakan software Comic Life dan Microsoft Word yang dikerjakan oleh peneliti. C. Tahap Uji Coba Produk Pada tahap ini terdiri dari tahap penilaian bahan ajar oleh tim ahli, tahap uji coba skala kecil dan tahap uji coba skala besar. Tahap penilaian bahan ajar oleh tim ahli terdiri dari ahli materi, bahasa, dan media. Tujuan uji coba pada ahli materi adalah menguji kelayakan isi bahan ajar pendukung berupa komik yang dikembangkan. Indikator yang dinilai oleh ahli materi adalah cakupan materi, akurasi materi, dan merangsang keingintahuan. Berdasarkan hasil penilaian komponen kelayakan isi oleh ahli materi bahan ajar berupa komik yang dikembangkan memiliki presentase yang cukup tinggi yaitu pada rentang 72,9% - 75% (tabel 1). Hal ini ISSN: 2252-5378 183

Tabel 5. Hasil Interpretasi Penilaian Guru pada Uji Coba Produk Skala Kecil No. Indikator Nomor Total Total Nilai Soal Nilai Maksimum 1. Desain Tampilan Komik 1, 2 18 24 75 Baik 2. Ilustrasi 3, 4, 5 29 36 80,6 Sangat Baik 3. Bahasa 6, 7 20 24 83,3 Sangat Baik 4. Alur Cerita 8, 9 20 24 83,3 Sangat Baik 5. Isi Komik 10, 11, 12, 13, 14, 15 60 72 83,3 Sangat Baik 6. Komik Pembelajaran 16 11 12 91,7 Sangat Baik Tabel 6. Hasil Interpretasi Uji Coba Produk Kepada Siswa Dalam Skala Besar No. Indikator Nomor Total Total Nilai Soal Nilai Maksimum 1. Desain Tampilan Komik 1, 2 445 560 79,5 Baik 2. Ilustrasi 3, 4 457 560 81,6 Sangat Baik 3. Bahasa 5,6 459 560 82 Sangat Baik 4. Alur Cerita 7, 8 453 560 80,9 Sangat Baik 5. Isi Komik 9, 10, 11 694 840 82,6 Sangat Baik 6. Komik Pembelajaran 12, 13, 694 840 82,6 Sangat Baik 14 Tabel 7. Hasil Interpretasi Penilaian Guru pada Uji Coba Produk Skala Besar No. Indikator Nomor Total Total Nilai Soal Nilai Maksimum 1. Desain Tampilan Komik 1, 2 33 40 82,5 Sangat Baik 2. Ilustrasi 3, 4, 5 54 60 90 Sangat Baik 3. Bahasa 6, 7 34 40 85 Sangat Baik 4. Alur Cerita 8, 9 36 40 90 Sangat Baik 5. Isi Komik 10, 11, 12, 13, 14, 15 105 120 87,5 Sangat Baik 6. Komik Pembelajaran 16 18 120 90 Sangat Baik menunjukan bahwa isi bahan ajar berupa komik dapat dikatakan baik. Selanjutnya yaitu tahap penilaian komponen kebahasaan oleh ahli bahasa. Indikator instrumen penilaian komponen kebahasaan meliputi kesesuaian dengan perkembangan siswa, komunikatif, dialogis dan interaktif, lugas, koherensi dan kerunutan alur pikir serta penggunaan istilah simbol/lambang. Berdasarkan hasil penilaian komponen kebahasaan oleh ahli bahasa dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa dalam bahan ajar pendukung dalam bentuk komik sudah baik. Selanjutnya yaitu penilaian komponen kegrafikan bahan ajar pendukung dalam bentuk komik oleh ahli media. Indikator instrumen komponen kegrafikan meliputi ukuran buku, bagian kulit buku, bagian isi buku dan pendukung penyajian materi. Hasil penilaian komponen kegrafikan oleh ahli media yaitu presentase yang diperoleh untuk semua indikator berkisar antara 79,39% - 91,67% (tabel 3), presentase tersebut memiliki interpretasi baik dan sangat baik. Hal ini menunjukan seluruh indikator pada penilaian komponen kegrafikan telah terpenuhi dalam 184 ISSN: 2252-5378

JRPK Vol. 3 No. 1 Juni 2013 bahan ajar pendukung dalam bentuk komik yang dikembangkan. Tahap uji coba selanjutnya yaitu uji coba produk skala kecil. Pada uji coba skala kecil dilakukan uji coba kepada siswa dan guru. Indikator penilaian terdiri dari desain tampilan komi, ilustrasi, bahasa, alur cerita, isi komik dam komik pembelajaran. Hasil uji coba bahan ajar pendukung berupa komik dalam skala kecil kepada siswa memiliki rentang presentasi 71,3% - 83,6% (tabel 4), sedangkan hasil dari uji coba kepada guru 75% - 91,7% (tabel 5). Berdasarkan hasil uji coba tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa dan guru menilai bahan ajar pendukung berupa komik sudah baik. Tahap uji coba yang terkhir yaitu tahap uji coba skala besar. Pada uji coba skala besar dilakukan uji coba bahan ajar pendukung berupa komik kepada guru dan siswa. Berdasarkan hail penilaian siswa, bahan ajar pendukung berupa komik memiliki presentasi pada rentang 79,5% - 82,6% (tabel 6) dan hasil penilaian guru, bahan ajar pendukung berupa komik memiliki rentang presentasi 82,5% - 90% (tabel 7). Berdasarkan hasil penilaian di atas maka terdapat peningkatan terhadap kualitas isi dan desain tampilan komik dan bahan ajar pendukung berupa komik sudah baik. 4. Kesimpulan Penelitian yang dilakukan menghasilkan produk berupa bahan ajar pendukung dalam bentuk komik pada materi unsur, senyawa dan campuran. Berdasarkan hasil penilaian yang diberikan oleh ahli materi, ahli bahasa, dan ahli media terhadap bahan ajar pendukung dalam bentuk komik yang dikembangkan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa komik pembelajaran ini layak digunakan sebagai bahan ajar pendukung pada pembelajaran IPA di SMP pada materi unsur, senyawa dan campuran. Hal ini dapat dilihat dari hasil presentase tiap uji ahli yaitu uji kelayakan isi memiliki presentase pada rentang 72,9% 75% dengan interpretasi baik, uji komponen kebahasaan memiliki presentase pada rentang 75% 83% dengan interpretasi baik sangat baik, dan uji komponen kegrafikan (media) memperoleh presentase pada rentang 79,39% - 91,67% dengan interpretasi baik sangat baik. Hasil uji coba bahan ajar pendukung dalam bentuk komik pada materi unsur, senyawa dan campuran terhadap siswa SMP Negeri 47 dan 148 Jakarta serta guru IPA SMP memiliki hasil yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian yang diberikan oleh siswa dan guru terhadap bahan ajar pendukung dalam bentuk komik memiliki presentase pada rentang 78,5 90% dengan interpretasi baik - sangat baik. Ucapan Terima Kasih Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dra. Maria Paristiowati, M.Si dan Drs. Darsef, M.Si. selaku dosen pembimbing dan kepada berbagai pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini. Ucapan tersebut penulis sampaikan kepada: Daftar Pustaka [1] Mulyasa, E. 2006. Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. [2] Bandono. 2009. Pengembangan Bahan Ajar. Diakses dari http://bandono.web.id/2009/04/02/pengembangan-bahan-ajar.php, pada 27 September 2011, pukul 12.27 WIB. [3] Ian. 2011. Definisi Bahan Ajar. Diakses dari http://jaririndu.blogspot.com/2011/09/definisibahan-ajar.html, pada 24 Oktober 2011, pukul 10.05 WIB. ISSN: 2252-5378 185

[4] Waluyanto, H.D. 2005. Komik Sebagai Media Komunikasi Visual Pembelajaran, Jurnal Nirmala, 7:1, 44-55. Diakses dari http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?departmentid=dkv, pada 23 September 2011, pukul 13.24 WIB. [5] Rohani, A. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta : PT. Rineka Cipta. [6] Wurianto, E. 2009. Komik Sebagai Media Pembelajaran. Diakses dari http://guruindo.blogspot.com/2009/06/komik-sebagai-media-pembelajaran.html, pada 30 September 2011, pukul 11.46 WIB. [7] Yang, G. 2003. Comic in Education. Diakses dari http://www.humblecomics.com/comicsedu/index.html, pada 30 September 2011, pukul 14.05 WIB. [8] Anonim. 2006. Instrumen Penilaian Tahap II Buku Teks Pelajaran kimia SMA/MA. Jakarta : Badan Standar Pendidikan Nasional. 186 ISSN: 2252-5378