PENGARUH DOSIS PUPUK HAYATI TERHADAP TINGKAT SERANGAN HAMA BOLENG UBI PADA TIGA VARIETAS KETELA RAMBAT (Ipomoea batatas L)

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Pupuk anorganik. : / 0,25 m. : tanaman. : g / tan.

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

PENGARUH PEMUPUKAN PETROBIO GR TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN JAGUNG DI DAERAH ENDEMIS PENYAKIT BULAI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

I. PENDAHULUAN. Dalam 5 tahun terakhir produksi nasional kedelai tergolong rendah berkisar 600-

UBI JALAR. Seleksi Gulud Tunggal Klon-klon Ubi jalar. Berkadar Betakarotin Tinggi

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

BAHAN DAN METODE. = Respon pengamatan µ = Rataan umum α i = Pengaruh perlakuan asal bibit ke-i (i = 1,2) β j δ ij

I. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat

Medan, November 2010 Ketua peneliti, Luthfi Aziz Mahmud Siregar, SP, MSc, PhD

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Bhaskara di PT Petrokimia Gresik

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN. persoalan lingkungan dan ketahanan pangan yang dilanjutkan dengan. daripada melaksanakan pertanian organik (Sutanto, 2006).

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

TATA CARA PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Alat Rancangan Percobaan Yijk ijk

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

BAHAN DAN METODE Bahan Waktu dan Tempat Penelitian Rancangan Percobaan ProsedurPenelitian

Lampiran 1. Bagan Lahan Penelitian. Ulangan I. a V1P2 V3P1 V2P3. Ulangan II. Ulangan III. Keterangan: a = jarak antar ulangan 50 cm.

PENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

PENDAHULUAN. Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas. L) merupakan salah satu tanaman. bagian timur Indonesia dijadikan sebagai makanan pokok masyarakat.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman pangan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

PENGARUH BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L Sacharata) PADA TANAH ULTISOL

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

Teknologi Produksi Ubi Jalar

III. METODE PENELITIAN A.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III BAHAN DAN METODE. Untuk menguji hipotesis penelitian, digunakan data berbagai variabel yang

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

EFEKTIFITAS PUPUK HAYATI ECOFERT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG. Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

BAB IV METODE PENELITIAN. (Completely Randomized Block Design) dengan dua faktor yang disusun secara

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian C3 B1 C1 D2 A2 E2 B3 C2 E3 B2 D3 A1. Keterangan:

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

I. PENDHULUAN. pertanian dalam pembangun suatu perekonomian adalah menghasilkan bahan pangan

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian Percobaan I: Pengaruh Tingkat Berbuah Sebelumnya dan Letak Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Pamelo Cikoneng

I. PENDAHULUAN. pangan masyarakat antara lain dengan penganekaragaman pola makan sehari-hari

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

Sumber : Nurman S.P. (

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian,

Lampiran 1. Bagan Penelitian a Keterangan : a (Jarak antar blok) = 50 cm. b (Jarak antar plot) = 30 cm. Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman jagung hibrida

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Muji Mulyo, Desa Muara Putih, Kecamatan

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

I. Pendahuluan. II. Permasalahan

III. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam,

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

4. HASIL PENELITIAN 4.1. Pengamatan Selintas Serangan Hama dan Penyakit Tanaman Keadaan Cuaca Selama Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27

Volume 11 Nomor 2 September 2014

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

BAB III BAHAN DAN METODE

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

Transkripsi:

PENGARUH DOSIS PUPUK HAYATI TERHADAP TINGKAT SERANGAN HAMA BOLENG UBI PADA TIGA VARIETAS KETELA RAMBAT (Ipomoea batatas L) Oleh : Sartono Joko Santosa dan Sumarmi Fakultas Pertanian UNISRI ABSTRAK Penelitian yang berjudul PENGARUH DOSIS PUPUK HAYATI TERHADAP TINGKAT SERANGAN HAMA BOLENG UBI PADA TIGA VARIETAS KETELA RAMBAT (Ipomoea batatas L) diharapkan dapat memperoleh data tentang tingkat serangan hama boleng ubi pada tiga varietas ketela rambat karena perlakuan dosis pupuk hayati. Bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk hayati terhadap tingkat serangan hama boleng ubi pada tiga varietas ketela rambat di desa Plupuh, kecamatan Plupuh, kabupaten Sragen. Dengan ketinggian tempat 140 mdpl, jenis tanah grumosol. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) Split Plot dengan tiga kali ulangan. Peubah yang digunakan yaitu Intensitas serangan hama, jumlah larva hama boleng, Panjang tanaman (cm), Jumlah buah per tanaman, Diameter ketela rambat pertanaman (cm), Berat segar ketela rambat (g), Berat segar brangkasan, Berat kering brangkasan. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 23 Oktober 2016 sampai 23 Februari 2017, sehingga saat ini belum dapat melaporkan hasil penelitiannya. Kata kunci : pupuk hayati, hama boleng, ketela rambat PENDAHULUAN Ketela rambat memiliki keunggulan dan keuntungan yaitu: mudah diproduksi pada berbagai lahan, dengan produktivitas antara 20-40 ton/ha, kandungan kalori per 100 g cukup tinggi, dapat memberikan rasa kenyang, harga murah dan bahan mudah diperoleh di pasar, rasa dan teksturnya sangat beragam, layak sebagai bahan pangan sehat (Zuraida dan Supriyati, 2001). Oleh karena sifat-sifat yang positif tersebut,ketela rambat dinilai sangat sesuai untuk mendukung program swasembada pangan. Dalam budidaya ketela rambat unsur hara N, P, K yang dibutuhkan relatif besar, untuk rekomendasi pemupukan P dan K masih menggunakan rekomendasi umum yaitu 100-150 kg TSP/SP-36 per ha dan 100 kg KCl per ha, karena belum didasarkan pada status hara tanah (Sodiq dan Juanda, 2006). Perlu diketahui bahwa unsur fosfat (P) dalam pemupukan adalah unsur esensial kedua setelah N yang 38 JOGLO Volume XXIX No. 1 - Februari 2017

berperanpenting dalam fotosintesis dan perkembangan akar. Ketersediaan fosfat dalam tanah jarang yang melebihi 0,01% dari total P. Sebagian besar bentuk fosfat terikat oleh koloid tanah sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Kebanyakan lahan sawah di Indonesia telah jenuh fosfat. Fosfat tersebut tidak dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh tanaman, karena fosfat dalam bentuk P-terikat di dalam tanah, sehingga petani tetap melakukan pemupukan P di lahan sawah walaupun sudah terdapat kandungan P yang cukup memadai (Ginting, et all, 2006). Maka salah satu alternatif untuk meningkatkan efisiensi pemupukan fosfat agar tersedia dalam tanah adalah dengan memanfaatkan kelompok mikroorganisme pelarut fosfat, yaitu mikroorganisme yang dapat melarutkan fosfat tidak tersedia menjadi tersedia sehingga dapat diserap oleh tanaman dengan cara inokulasidilakukan pada saat tanam bersamaan dengan pemupukan P.Pada tanah-tanah yang kandungan P tinggi akibat akumulasi atau residupemberian pupuk P yang menumpuk, maka mikroorganisme ini dapatdigunakan sebagai penambang fosfat dari tanah-tanah tersebut. Denganpemberian mikroorganisme pelarut fosfat tersebut, diharapkan dapatmeningkatkan kelarutan P dari pupuk P yang diberikan maupun senyawa Pyang berasal dari residu pemupukan sebelumnya di dalam tanah.(ginting, et all, 2006) Pemupukan dalam hal ini petrobio mengandung mikroorganisme bermanfaat yang mampu membugar tanah menambah ketersediaan unsur hara Nitrogen dan Fosfat, tidak menimbulkan masalah baru dikemudian hari. Petrobio fertilizer merupakan pupuk hayati dengan nomer G964/ hayati/ DEPTAN-PPVTPP/ VIII/ 2011. Petrobio ini mengandung mikroorganisme sebagai berikut: Aspergillus niger, penicillium sp, Pantoea sp, azospirillium sp, Sreptomyces sp. Mikroorganisme fungi aspergilus niger, penicillium sp, sreptomyces sp (aktinomycet), merupakan kelompok mikroorganisme yang dapat mengubah fosfat tidak larut dalam tanah menjadi bentuk yang dapat larut dalam tanah. Sedangkan penambat nitrogen antara lain Azotobacter, Azospirillum, Clostridium, Klebsiella, dan alga biru-hijau. (Simanungkalit, 2001). Kegiatan untuk meningkatkan produksi ubi jalar dihadapkan denganadanya serangan hama pada tanaman ubi jalar. Serangan hama pada umbi berupaboleng ubi (Cylas JOGLO Volume XXIX No. 1 - Februari 2017 39

formicarius), tikus (Rattus spp.), dan uret (Leucopholis rorida) (Pinontoan et al., 2011). Serangan hama boleng ubi merupakan salah satu hama utamayang dapat menimbulkan kehilangan hasil antara 20-70% (Kabi et al., 2003). Menurut Mau et al., (2011) menyatakan serangan hama boleng ubi di daerah NTT yaitu sebesar 43,86%, sedangkan di Bogor persentase serangan boleng ubi yaitu sebesar 2% aksesi tahan, 18% aksesi agak tahan, 48% aksesi agak peka, dan 32% aksesi peka (Zuraida et al., 2003). Tinggi rendahnya populasi boleng ubi dipengaruhi oleh ketahanan klon. Jika Boleng ubi hidup pada klon yang tahan, maka akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seperti kematian larva cukup tinggi, pertumbuhan terhambat, ukuran dan berat badannya berkurang serta menghasilkan keturunan lebih sedikit dari generasi selanjutnya. Hal ini terjadi karena jumlah dan mutu makanan yang tersedia tidak mencukupi kebutuhan hidupnya sehingga memperlambat pertumbuhan dan perkembangan (Zuraida et al., 2005). Diduga dengan pemberian pupuk hayati dengan dosis 30 kg/ha mampu menekan tingkat serangan hama boleng ubi tanaman ketela rambat varietas ungu (Ipomoea batatas L). METODE PENELITIAN RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan susunan Petak Terpisah (Split Plot Design) yang terdiri atas dua faktor perlakuan dengan tiga kali ulangan. Faktor I : Varietas (V) sebagai petak utama (main plot) yang terdiri dari 3 varietas yaitu : V1 : varietas daging ungu, V2 : varietas daging putih, V3 : varietas daging kuning. Faktor II : dosis pupuk petrobio (D) sebagai anak petak (subplot) yang terdiri atas 4 taraf yaitu : D0 : 0 kg/ha, D1 : 15 kg/ha, D2 : 30 kg/ha, D3 : 45 Berdasarkan kedua faktor tersebut diperoleh 12 kombinasi perlakuan sebagai berikut: V1D0 = Varietas daging ungu tanpa pupuk hayati. V1D1 = Varietas daging ungu dengan dosis pupuk petrobio 15 40 JOGLO Volume XXIX No. 1 - Februari 2017

V1D2 = Varietas daging ungu dengan dosis pupuk petrobio 30 V1D3 = Varietas daging ungu dengan dosis pupuk petrobio 45 V2D0 = Varietas daging putih tanpa pupukhayati. V2D1 = Varietas daging putih dengan dosis pupuk petrobio 15 V2D2 = Varietas daging putih dengan dosis pupuk petrobio 30 V2D3 = Varietas daging putih dengan dosis pupuk petrobio 45 V3D0 = Varietas daging kuning tanpa pupuk hayati. V3D1 = Varietas daging kuning dengan dosis pupuk petrobio 15 V3D2 = Varietas daging kuning dengan dosis pupuk petrobio 30 V3D3 = Varietas daging kuning dengan dosis pupuk petrobio 45 Setiap perlakuan diulang 3 kali dan data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis keragaman dengan taraf nyata 5%, sedangkan untuk mengetahui perlakuan yang berpengaruh dan yang tidak berpengaruh digunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan taraf 5%. Perubah yang digunakan yaitu : 1. Intensitas Serangan Hama Pengamatan persentase ubi terserang dilakukan dengan cara menghitung ubi yang terserang oleh hama yang di lapangan pada tanaman sampel. Untuk menghitung persentase serangan hama digunakan rumus sebagai berikut : A P = x 100 % B Keterangan : P = persentase ubi terserang A = jumlah ubi terserang hama B = jumlah umbi keseluruhan yang diamati 2. Jumlah Larva Hama Boleng Kepadatan populasi hama boleng yang ditemukan yaitu banyaknya jumlah larva dan imago yang ditemukan pada ubi di setiap lahan pertanaman ubi jalar. Kepadatan populasi hama boleng memperlihatkan perbedaan kepekaan klon pada setiapi ubi jalar JOGLO Volume XXIX No. 1 - Februari 2017 41

3. Panjang Tanaman (cm) Pengukuran panjang tanaman dimulai minggu ke dua sampai minggu ke delapan setelah tanam. Diukur dari pangkal batang sampai ujung tanaman. Interval waktu pengukuran dua minggu sekali. Enam tanaman sampel diukur panjang tanaman kemudian diambil rata-rata. 4. Jumlah Buah Per Tanaman. Jumlah buah pertanaman dihitung saat panen, dengan cara dihitung enam tanaman sampel kemudian diambil rata-rata. 5. Diameter Ketela Rambat Pertanaman (cm). Pengukuran diameter menggunakan jangka sorong pada bagian ketela yang besar. Pengukuran dilakukan setelah tanaman di panen. Dari enam tanaman sampel dihitung rata-rata diameter ketelanya. 6. Berat Segar Ketela Rambat (g). Ketela dibersihkan dari kotoran tanah kemudian ditimbang. Hasil dari berat segar enam tanaman sampel di rata-rata. 7. Berat Segar Brangkasan. Berat segar brangkasan diperoleh dengan cara bagian tanaman, kecuali ubi, ditimbang dalam keadaan segar setelah tanaman di panen. 8. Berat Kering Brangkasan. Berat kering brangkasan diperoleh setelah seluruh bagian tanaman, kecuali buah dioven pada suhu 80 0 C sampai beratnya konstan. ANALISA DATA Data yang diperoleh dianalisis dengan Analisis Sidik Ragam, bila terdapat perlakuan yang menunjukkan beda nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Waktu pelaksanaan penelitian 4 bulan, dilaksanakan mulai tanggal 23 Oktober 2016 sampai 23 Februari 2017 di desa Plupuh, kecamatan Plupuh, kabupaten Sragen. Dengan ketinggian tempat 140 mdpl, jenis tanah grumosol. 42 JOGLO Volume XXIX No. 1 - Februari 2017

HASIL PENGAMATAN UMUR TANAMAN 2,5 BULAN JOGLO Volume XXIX No. 1 - Februari 2017 43

44 JOGLO Volume XXIX No. 1 - Februari 2017

JOGLO Volume XXIX No. 1 - Februari 2017 45

DAFTAR PUSTAKA Capinera, J.L. 1998. Sweetpotato Weevil, Cylas formicarius (Fabricius) (Insecta: Coleoptera:Brentidae (=Curculionidae)). Institute of Food and Agriculture Sciences University of Florida : Florida. 1-4. Ginting, R. C. B., Saraswati, R., dan Husen, E. 2006. Mikroorganisme Pelarut Fosfat. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. (http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/eng/dokumentasi/buku/pup uk/pupuk7.pdf) Jauhari, S., dan JuandaJ. D. 2006. Peluang efisiensi penggunaan dan biaya pupuk pada lahan sawah hasil analisis tanah (Kasus di kecamatan Maos Kabupaten Cilacap). Jawa Tengah: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. J. Agroland 13 (3): 220-227, September 2006. (http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/in dex.php/agroland/article/vie w/1880) Mao, L., L.E. Jett, R.N. Story, A.M. Hammond, J.K. Peterson, dan D.R. Labonte. 2004. Influence of Drought Stress on Sweetpotato Resistance to Sweetpotato Weevil Cylas Formicarius (Coleoptera:Apoinidae) and Storage Root Chemistry. Florida Entomologist : Florida. 261-267. Mau, Y.S., A.S. Ndiwa, dan I.G.A. Arsa. 2011. Tingkat Ketahanan Klon Potensial Ubi Jalar Lokal Asal NTT Terhadap Hama Lanas (Cylas formicarius Fab.). Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana : Kupang. 11:139-146. Pinontoan, O.R., M. Lengkong, dan H.V. Makal. 2011. Hama Penting Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L (Lamb)) di Kabupaten Minahasa, Minahasa Utara, dan Kota Tomohon. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Unsrat : Manado. 17:114-122. Kabi, S., D. Rees, E. Stathers, L. Mbiliny, N. Smith, H. Kiozya, dan S. Jeremiah. 2003. Infestation by Cylas spp. in East Africa: I. Cultivar Differences in Field Infestation and The Rote of Plant Factors. Natural Resources Institute University of Greenwich : UK. 131-140. Laiya, R. 2013. Pertumbuhan dan Produksi Jagung Hibrida Melalui Pemberian Pupuk Hayati. Skripsi. Agroteknologi Ilmu-Ilmu Pertanian. Universitas Negeri Gorontalo. (http://kim.ung.ac.id/index.php/k IMFIIP/article/view/2464) 46 JOGLO Volume XXIX No. 1 - Februari 2017