BAB IV GAMBARAN UMUM ARENA PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Wilayah Desa Cileungsi 4.1.1 Kondisi Geografi Cileungsi merupakan desa yang berada di wilayah Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Desa Cileungsi mempunyai luas wilayah 701,2190 Ha/m 2 yang terbagi dalam empat dusun, lima Rukun Warga (RW), dan 30 Rukun Tetangga (RT). Berada di ketinggian 500 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan 3,5 mm 3 dan suhu rata-rata harian 20 0 C-25 0 C menyebabkan suhu udara di Desa Cileungsi terasa cukup sejuk. Batas wilayah Desa Cileungsi dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Batas Wilayah Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi: Batas Desa/Kelurahan Kecamatan Sebelah Utara Desa Citapen Kecamatan Ciawi Sebelah Selatan Desa Pancawati Kecamatan Caringin Sebelah Timur Gunung Pangrango - Sebelah Barat Desa Ciderum Kecamatan Caringin Sumber: Data Monografi Desa Cileungsi, Tahun 2010 Letak Desa Cileungsi mudah dijangkau dengan kendaraan baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Jarak tempuh dari Desa Cileungsi ke Kecamatan terdekat dengan menggunakan angkutan umum dari segi waktu sekitar 30 menit. 4.1.2 Kondisi Demografi Jumlah penduduk Desa Cileungsi hingga bulan Desember 2010 tercatat sebanyak 7.505 jiwa dengan komposisi jumlah penduduk laki-laki sebanyak 3.922 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 3.583 jiwa. Adapun data jumlah penduduk yang dikelompokkan berdasarkan umur dapat dilihat selengkapnya pada Tabel 3.
31 Tabel 3. Sebaran Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Desa Cileungsi Kecamatan Ciawi Kelompok Umur (Tahun) Laki Laki Perempuan Jumlah 0 4 385 394 779 5 9 402 378 780 10 14 403 401 804 15 19 401 343 744 20 24 399 332 731 25 29 352 333 685 30 34 332 297 629 35-39 292 276 568 40 44 231 243 474 45 49 226 167 393 50 54 160 136 296 55 59 123 86 209 60 64 67 67 134 65 69 67 63 130 70 ke atas 82 67 149 Jumlah 3.922 3.583 7.505 Sumber: Data Monoggrafi Desa Cileungsi 2010 Penduduk Desa Cileungsi memiliki mata pencaharian yang didominasi oleh sebagian besar adalah petani dan buruh tani. Sebagai desa yang memiliki lahan pertanian terbesar di Kecamatan Ciawi, masyarakat Desa Cileungsi mampu memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan baik. Sebagian besar dari mereka merupakan petani penghasil padi, sehingga dengan demikian mencerminkan bahwa masyarakat Desa Cileungsi merupakan masyarakat yang memiliki sifat homogen, yakni karakteristik masyarakatnya bersifat hampir seragam.
32 Tabel 4. Sebaran Mata Pencaharian Masyarakat Berdasarkan Jenis Kelamin Desa Cileungsi Kecamatan Ciawi Jenis Pekerjaan Laki Laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) Jumlah (Jiwa) Persentase (%) Petani 316 100 416 22,33 Buruh Tani 400 303 703 37,74 PNS 16 12 28 1,50 Pengrajin 4-4 0,22 Pedagang Keliling 8 4 12 0,64 Peternak 6 3 9 0,48 Pembantu Rumah Tangga - 60 60 3,22 Pensiunan PNS/TNI/POLRI - 22 22 1,18 Pengusaha kecil&menengah 2 1 3 0,16 Karyawan swasta 350 250 600 32,22 Jumlah 1102 761 1863 100,0 Sumber: Data Monografi Desa Cileungsi 2010 Tingkat pendidikan penduduk Desa Cileungsi sebagian besar merupakan tamatan SD/sederajat. Hal ini didukung dengan adanya fasilitas gedung SD sebanyak lima buah dan Madrasah Ibtidaiyah sebanyak dua buah. Sementara untuk gedung sekolah SMP/sederajat hanya memiliki satu buah Madrasah Tsanawiyah saja. Penduduk yang mengecap pendidikan SMP harus bersekolah di luar wilayah desa tersebut, begitu pula dengan penduduk yang merupakan tamatan SMA/sederajat, Sarjana Muda/Akademi, S1, S2, dan S3. Selain itu Desa Cileungsi memiliki lima buah TK, sehingga pada usia dini masyarakat Desa Cileungsi sudah dapat mengenyam pendidikan.
33 Tabel 5. Sebaran Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Cileungsi (dalam jumlah) Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Tidak tamat SD 515 Tamat SD/sederajat 2643 Tamat SMP/sederajat 533 Tamat SMA/sederajat 290 Tamat Akademi/Sarjana Muda 40 Tamat perguruan tinggi / S1 14 Tamat perguruan tinggi / S2 11 Tamat perguruan tinggi / S3 10 Jumlah 4056 Sumber: Data Monografi Desa Cileungsi 2010 4.2 Gambaran Umum Radio Pertanian Ciawi 4.2.1 Profil Radio Pertanian Ciawi Radio Pertanian Ciawi (RPC) mulai mengudara pada tanggal 6 Februari 2004 dengan frekuensi gelombang 107,7 FM dan 846 AM. Untuk memperluas jangkauan dan komersialisasi siaran, maka sesuai UU No. 32 Tahun 2002 Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menerbitkan Ijin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP), pada tanggal 15 januari 2007 RPC mengalami perubahan dari radio yang berbasis komunitas menjadi radio bersifat komersil dengan menggunakan frekuensi 95,3 FM. Perubahan status radio menjadi bersifat lebih komersil tidak hanya guna memperluas jangkauan siaran tetapi sasaran yang diperoleh juga lebih luas dan beragam. Implikasi perubahan status RPC dari radio komunitas menjadi radio komersil terhadap pembuatan program tidak mengalami perubahan yang signifikan. Divisi program RPC tetap meproduksi berbagai program yang mengedepankan informasi pertanian yang tentunya bermanfaat bagi pendengar. Motif RPC merubah status radio karena dilatarbelakangi oleh permintaan masyarakat, karena dengan saluran radio komunitas, kualitas daya pancar dan siar RPC kurang bagus dan terdengar. Oleh karena itu, RPC berinisiatif memperluas daya jangkau dan siar tersebut dengan menggunakan saluran komersial yang
34 tentunya memiliki kualitas yang bagus dan mampu mencapai jangkauan yang lebih luas. Sebagai radio yang berada dibawah pimpinan PPMKP Departemen Pertanian maka RPC mempunyai visi Menjadi suara hati masyarakat pertanian dengan misi RPC adalah: 1. Mengkomunikasikan kebijakan pembangunan 2. Menyuarakan aspirasi masyarakat pertanian 3. Mengembangkan kualitas SDM pertanian 4. Menjadi mitra usaha terpercaya 5. Menjadi media hiburan yang sehat bagi pendengar 6. Membangun jejaring kerja masyarakat pertanian Radio Pertanian Ciawi yang merupakan radio bagi masyarakat pertanian memiliki target pendengar yang terdiri dari (1) petani dan keluarganya, (2) pengusaha agribisnis, (3) petugas pertanian, (4) masyarakat umum. Sementara narasumber siaran RPC di bidang pembangunan pertanian diantaranya didukung oleh Kementrian Pertanian, Kementrian Kehutanan, Kementrian Kesehatan, Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementrian Pendidikan Nasional, Perguruan Tinggi, Pemda Kabupaten/Kota, dan Lembaga Swadaya Msyarakat (LSM). Radio Pertanian Ciawi merupakan organisasi yang tidak berdiri sendiri. Setiap sumber informasi yang akan disampaikan bekerja sama dengan kelembagaan yang terkait di sekitar lokasi RPC. RPC bekerja sama dengan pihak penyelenggara kegiatan pembangunan bidang pertanian, baik dari lingkup Deptan, Pemerintah Daerah, maupun organisasi pertanian, seperti Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) untuk melakukan siaran luar di studio mini yang RPC miliki. 4.2.2 Struktur Organisasi Radio Pertanian Ciawi Berdasarkan Surat Keputusan Kepala PMPSDMP No. 16/SK/SM/630/02/2005 tentang struktur organisasi yang ditetapkan pada tanggal 19 Februari 2005, dalam pelaksanaannya RPC dipimpin oleh Kepala Stasiun yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Pusat. Kedudukan tertinggi adalah
35 penanggung jawab yang bertanggung jawab terhadap seluruh aspek pengelolaan RPC yang ditempati langsung oleh kepala PPMKP Ciawi. Pengembangan format, program, naskah, multimedia, penelitian, dan pengembangan siaran radio baik on air maupun off air diserahkan kepada tim kreatif yang terdiri dari para penyuluh pertanian, pustakawan, dan widyaisyawara untuk bertanggung jawab sepenuhnya. Penanggung Jawab Umum Kepala Pusat PPMKP Penanggung Jawab Pengelolaan RPC PPMKP Tim Penasehat Operasional Teknis Manajemen Penanggung Jawab Harian RPC PPMKP Tim Kreatif Divisi Program Divisi Pemasaran Divisi Operasional / Teknis Gambar 2. Struktur Organisasi Radio Pertanian Ciawi Keterangan: : Garis Hubungan langsung : Garis Koordinasi / Konsultasi Tim penasehat selalu memberikan arahan, kritik, dan saran kepada pengelola siaran sebagai bahan pertimbangan bagi kepala stasiun yang bertanggung jawab terhadap kelancaran siaran. Divisi program bertugas merancang isi dan produksi siaran serta menentukan penjadwalan program yang dapat menarik pendengar serta memonitor, mengevaluasi, dan membuat laporan
36 berkaitan dengan pengembangan program RPC. Divisi program ini bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan program siaran yang memiliki sub divisi penata musik, yang bertugas merancang jenis musik apa yang cocok untuk diputar pada suat program siaran yang berlangsung. Koordinator penyiar yang bertugas menyeleksi siapa penyiar yang cocok untuk membawakan suatu program acara, penanggung jawab berita pertanian dan non pertanian. Divisi pemasaran bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan operasional, administrasi atau keuangan, dan perlengkapan RPC diserahkan kepada divisi teknis dan operasional. Sementara divisi rumah tangga dan perlengkapan (operasional/teknis) ditugaskan untuk mengontrol dan merawat segala perlengkapan dan fasilitas untuk absensi karyawan, kebersihan dan kepentingan bersama di seputar lingkungan RPC-PPMKP Ciawi. 4.2.3 Segmen dan Format Siaran Radio Pertanian Ciawi Secara umum target audien siaran RPC yang menjadi khalayak potensial adalah petani dan keluarganya (petani, pemuda tani dan wanita tani), generasi muda perdesaan, LSM (lembaga kemasyarakatan), lembaga pemerintah, pengusaha agribisnis, penyuluh pertanian, pertugas pertanian, widyaiswara, tenaga fungsional lainnya, serta masyarakat lain yang memiliki perhatian terhadap bidang pertanian. Secara umum program RPC dibagi menjadi dua jenis yaitu program offair dan on-air. Program off-air merupakan kegiatan yang diselenggarakan RPC di luar bentuk broadcast (on-air) yang meliputi kegiatan: (1) RPC fans club yang dimotori oleh kontak tani, petani, dan masyarakat umum, (2) jumpa pendengar; dan (3) berbagai kegiatan sosial. Adapun untuk program on-air, siaran RPC mengudara setiap hari yaitu mulai jam 5 pagi sampai jam 24.00. Program on-air RPC dituangkan ke dalam lima prioritas program utama sesuai dengan urutan prioritasnya, yaitu: (1) pendidikan, penyuluhan, dan informasi pertanian, (2) informasi layanan masyarakat, (3) siraman rohani, (4) hiburan, dan (5) pelestarian budaya. Kelima program utama tersebut mempunyai format persentase sebagai berikut: Pendidikan (penyuluhan pertanian) sebesar 45 persen, hiburan 30 persen, agama 15 persen, dan budaya 10 persen.
37 Program RPC disajikan dengan gaya siaran yang akrab, santai, dan kekeluargaan. RPC mengudara setiap hari yaitu jam 05.00 24.00 dengan sebagian besar siarannya bersifat live dan interaktif, sehingga tidak monologis, yaitu dapat berbentuk Obrolan Pakar (wawancara terstruktur), Di antara pematang (fakta lapangan), Agri-info (informasi agribisnis interaktif), Profil petani/pengusaha, Quiz pertanian, dan Kontak pendengar dan hiburan. 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 mata acara pertanian umum hiburan agama Gambar 3. Komposisi Program Siaran Radio Pertanian Ciawi Secara umum pada dasarnya RPC telah memiliki konsep program yang partisipatif dengan melibatkan masyarakat. Namun demikian, sejak adanya pemotongan anggaran dari Departemen Pertanian menyangkut anggaran negara, maka RPC mengurangi kunjungan secara langsung ke lapangan, kecuali apabila mendapat undangan dari kelompok atau masyarakat tertentu. Terkait operasionalisasi program yang dijalankan RPC bekerja sama dengan pihak penyelenggaran kegiatan, baik dari lingkup Deptan, Pemerintah Daerah, maupun organisasi pertanian, seperti Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) untuk melakukan siaran luar di studio mini yang RPC miliki. Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat informasi kepada masyarakat pertanian terutama di sekitar wilayah kegiatan berlangsung karena jarak jangkau RPC terbatas, maka dengan adanya studio mini ini sekaligus menjadi salahsatu promosi tentang keberadaan RPC.
38 4.2.4 Format Radio Pertanian Ciawi Radio Pertanian Ciawi merupakan sebuah radio yang dirancang untuk menyebarkan informasi, teknologi, dan pengetahuan pertanian bagi masyarakat tani. Selain itu RPC juga digunakan sebagai media sosialisasi bagi pemerintah seperti Pertemuan Nasional (PENAS), Agropolitan, Pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S), Magang Jepang, dan lain-lain. Oleh karena itu diharapkan dapat memotivasi timbulnya apresiasi masyarakat di luar pertanian terhadap dunia pertanian sehingga mereka peduli dan mencintai dunia pertanian. Format Radio Pertanian Ciawi yakni Agri Infotainment, lebih jelas dapat dilihat pada identitas RPC secara spesifik sebagai berikut: Stasiun : Radio Pertanian Ciawi Motto / Semboyan : Radionya Masyarakat Pertanian Frekuensi : 95,3 FM dan 846 AM Radius Jangkauan : Bogor Kota dan Kabupaten, sebagian Cianjur, sebagian Sukabumi, Depok, dan sebagian Provinsi Banten Format Radio : Agri Infotainment Format Musik : Indonesia popular, Dangdut, Barat, Etnis Sapaan Pendengar : Mitra RPC, Mitra Tani (Khusus Masyarakat Tani) Segmen Pendengar : Petani dan keluarganya, Pengusaha Pertanian, Petugas Pertanian, Masyarakat Umum Klasifikasi Pendengar : Dewasa muda dan dewasa Gaya Siaran : Akrab, Santai, dan Kekeluargaan Format RPC sebagai Agri Infotainment memberikan ciri khas tersendiri bagi RPC yang membedakannya dari radio komersial lainnya. Format tersebut membuat RPC selalu mengedepankan acara pendidikan dan informasi pertanian, tanpa mengesampingkan informasi lainnya. RPC berusaha menyajikan beragam acara dengan sarat pendidikan, sekalipun dalam berbagai acara hiburan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya beragam insert yang diputar saat jeda iklan pada program acara hiburan. Hal ini bertujuan agar pendengar (masyarakat) selalu mendapat manfaat yang maksimal dari keberadaan RPC. Diharapkan informasi yang diperoleh oleh pendengar dapat dijadikan kekuatan untuk membuat sebuah
39 perubahan ke arah yang lebih maju dan dapat memotivasi pendengar untuk berpartisipasi dalam berbagai program yang diinformasikan dalam insert dan beragam acara RPC. Asumsinya informasi merupakan sebuah alat atau kekuatan pendengar untuk mewujudkan pemberdayaan. 4.2.5 Profil Program Siaran Karedok Radio Pertanian Ciawi Program siaran Karedok adalah suatu program siaran yang disajikan setiap hari senin sampai jumat pada pukul 17.00 18.00 WIB di Radio Pertanian Ciawi. Program ini merupakan program yang diformat sebagai program pendidikan, penyuluhan, dan informasi pertanian bagi pendengarnya. Nama Karedok sendiri merupakan suatu singkatan dari Kasawang Rarancang Endah Dina Obrolan Kiwari. Pemberian nama Karedok merupakan suatu akronim yang memiliki arti yang mudah dipahami di lingkungan audien RPC, yaitu mengandung kata-kata dengan bahasa lokal (Sunda). Program siaran Karedok merupakan salah satu program unggulan dari Radio Pertanian Ciawi. Sejak tahun 2004, Badan Litbang Pertanian telah menjalin kerjasama dengan Radio Pertanian Ciawi sebagai salah satu upaya untuk membantu menyebarluaskan inovasi teknologi pertanian. Penyampaian informasi teknologi pertanian tersebut dikemas dalam acara program siaran Karedok. Program siaran Karedok dibuat untuk meningkatkan wawasan pendengar di bidang teknologi, pengembangan agribisnis, dan permasalahan lainnya di bidang pertanian, peternakan, kehutanan, dan bidang terkait lainnya serta mengetahui lebih jelas serta memotivasi pelaku agribisnis agar mau dan mampu menerapkan pengetahuan, dan rakitan teknologi sebagaimana yang dianjurkan. Program ini disajikan untuk mitra tani masyarakat pertanian, pemerhati pertanian, penyuluh pertanian, dan petugas pertanian yang dikemas dalam bentuk obrolan. Obrolan tersebut menghadirkan narasumber dan para peneliti, atau para pakar Badan Litbang Pertanian. Pendengar dapat mengajukan pertanyaan, sehingga para mitra pendengar dapat mengajukan berbagai macam pertanyaan dan permasalahan sekitar dunia teknologi pertanian.