Sumber pertumbuhan ekonomi tahun 2012 diprakirakan sebagian besar disumbang oleh permintaan domestik.

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN III TAHUN 2010

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN II TAHUN 2012

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I TAHUN 2011

BERITA RESMI STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

Dari sisi permintaan (demmand side), perekonomian Kalimantan Selatan didorong permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga.

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I TAHUN 2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2010

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh

Potensi Kerentanan Ekonomi DKI Jakarta Menghadapi Krisis Keuangan Global 1

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2016

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

PERTUMBUHAN PDRB TAHUN 2013 MENCAPAI 6,2 %

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

Triwulan III Kajian Ekonomi Regional Banten

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau (y o y) Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara ; **) angka sangat sementara

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II-2011

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

1. Tinjauan Umum

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN I/2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I TAHUN 2014

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013

BERITA RESMI STATISTIK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN II-2017

BAB I PENDAHULUAN. Pencerminan tingkat inflasi merupakan persentasi kecepatan naiknya harga-harga

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN II 2014

4. Outlook Perekonomian

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2011 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

UMKM & Prospek Ekonomi 2006

Produk Domestik Bruto (PDB)

PERKEMBANGAN BONGKAR BARANG

4. Outlook Perekonomian

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN III-2013

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2007 SEBESAR -0,03 PERSEN

PDRB/PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2009

2. Perkembangan Makroekonomi Terkini

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2008

2. Perkembangan Makroekonomi Terkini

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2014

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2007

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

KINERJA PEREKONOMIAN SULAWESI SELATAN TRIWULAN II 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2013 SEBESAR -3,30 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2014

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

BERITA RESMI STATISTIK

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TAHUN 2013

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN III/2012

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN I-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

. Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran SEKTOR PERTANIAN

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2011

PERKEMBANGAN BONGKAR BARANG

Transkripsi:

Jakarta, 11/11/2012 (Kominfonewscenter) Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2012 dan keseluruhan tahun 2012 diprakirakan tumbuh pada kisaran 6,1%-6,5%. Sumber pertumbuhan ekonomi tahun 2012 diprakirakan sebagian besar disumbang oleh permintaan domestik. Ekspor diprakirakan akan tumbuh lebih rendah dari tahun sebelumnya sejalan dengan menurunnya permintaan eksternal. LKM triwulan III-2012 Bank Indonesia menyebutkan, pertumbuhan perekonomian domestik tahun 2013 diprakirakan cenderung meningkat dan dapat mencapai 6,3% -6,7% sejalan dengan kinerja perekonomian dunia yang diprakirakan lebih baik dari tahun 2012 walaupun belum sepenuhnya pulih. Pertumbuhan perekonomian dunia yang lebih tinggi akan meningkatkan permintaan eksternal sehingga akan mendorong ekspor. Selain itu permintaan domestik diprakirakan akan tetap tumbuh kuat,baik dari sisi konsumsi maupun investasi. Dari sisi lapangan usaha, dominasi sektor industri pengolahan; perdagangan, hotel dan restoran (PHR); serta pengangkutan dan komunikasi diprakirakan masih berlanjut pada tahun 2012 dan 2013. Pertumbuhan sektor industri pada tahun 2012 diprakirakan tetap tinggi meskipun melambat dibanding tahun 2011. 1 / 5

Masih tingginya pertumbuhan sektor industri terlihat dari indikator penuntun (leading indicator) industri pengolahan yang menunjukkan adanya perbaikan pada triwulan IV, meskipun masih dalam fase kontraksi. Perbaikan sektor industri pengolahan didukung oleh permintaan domestik yang tetap kuat dan perkiraan membaiknya kinerja ekspor pada triwulan IV 2012. Kondisi ini diprakirakan dapat mendorong sektor industri tumbuh pada kisaran 5,3%-5,7% tahun 2012. Kontributor utama kinerja sektor industri berasal dari subsektor makanan dan minuman, industri semen serta otomotif. Jumlah penduduk yang besar dan permintaan domestik yang masih kuat menjadi pendorong kinerja subsektor makanan dan minuman. Sementara itu, kegiatan pembangunan infrastruktur dan properti yang masih terus berjalan mendorong permintaan semen nasional. Dari sisi alat angkut (otomotif), permintaan diprakirakan tetap tinggi sehingga pemesanan kendaraan baru masih meningkat. Perkembangan subsektor otomotif sangat didukung oleh keberadaan kelas menengah yang meningkat dengan daya beli yang relatif kuat. Perbaikan kinerja sektor industri pengolahan diprakirakan berlanjut tahun 2013, kinerja sektor industri pengolahan yang tetap baik tersebut tidak terlepas dari dukungan investasi yang relatif tinggi sejak awal tahun 2010, terutama investasi asing (foreign direct investment/fdi). 2 / 5

Status investment grade yang disandang Indonesia memperkuat daya tarik Indonesia sebagai tempat tujuan investasi. Dengan kondisi ekonomi global yang lebih baik dari tahun 2012, ekspor diprakirakan semakin membaik, kondisi ini akan mendorong optimisme dalam dunia usaha dan meningkatkan geliat di sektor industri pengolahan. Sektor industri pengolahan tahun 2013 diprakirakan meningkat dan tumbuh di kisaran 5,6%-6,0%. Hingga akhir tahun 2012 sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) diprakirakan tetap mampu tumbuh tinggi, meskipun diprakirakan akan melambat pada triwulan III 2012, pertumbuhan sektor PHR diprakirakan akan tetap tumbuh tinggi pada triwulan IV, sehingga secara keseluruhan pertumbuhan sektor PHR diprakirakan mencapai 8,5%-8,9%. Aktivitas ekonomi domestik yang tetap tinggi, di tengah kondisi global yang belum menentu menjadi faktor utama perkembangan sektor PHR. Kondisi ini tercermin pada hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) di bidang perdagangan yang menunjukkan perbaikan. Di sisi lain. aktivitas perdagangan eceran juga tetap tinggi, yang tercermin dari meningkatnya gerai minimarket yang dibangun. Gerai minimarket yang fokus menjual produk fast moving nonsembako dengan konsep gerai minimarket plus restoran juga meningkat. Dengan konsep ini fasilitas wifi dan pola kerjasama dengan operator seluler mulai dijajagi. 3 / 5

Tidak hanya subsektor perdagangan, yang memberikan sumbangan pada kinerja PHR, subsektor hotel dan restoran pun berkontribusi positif. Seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi, kelompok kelas menengah pun kian bertumbuh, pada kelompok ini kebutuhan barang dan jasa, termasuk rekreasi relatif tinggi, kebutuhan tersebut secara umum juga didukung oleh daya beli yang memadai. Tidak hanya wisatawan domestik yang menunjukkan tren meningkat, kunjungan wisatawan asing juga menunjukkan tren yang sama. Dengan kondisi ini belanja wisata yang mencakup antara lain akomodasi serta makanan dan minuman akan terdongkrak naik. Dengan prospek perekonomian ke depan yang lebih baik, sektor PHR pada tahun 2013 diprakirakanakan tumbuh lebih baik lagi. Sektor PHR diprakirakan akan tumbuh pada kisaran 8,7%-9,1%, aktivitas sektor PHR akan terus meningkat, seiring dengan meningkatnya impor dan kegiatan di sektor Industri serta didukung oleh konsumsi masyarakat yang tetap kuat. Sektor pengangkutan dan komunikasi tahun 2012 diprakirakan tetap tumbuh pada level yang cukup tinggi, mencapai 10,0%-10,4%. Prospek ekonomi domestik yang tetap solid akan meningkatkan mobilitas ekonomi domestik seperti kegiatan arus barang, aktivitas perjalanan serta arus informasi. Kegiatan arus barang tercermin dari aktivitas bongkar pasang di pelabuhan dan angkutan kargo. 4 / 5

Sementara itu, meningkatnya aktivitas perjalanan terlihat dari meningkatnya jumlah penumpang yang diangkut oleh berbagai jenis moda transportasi terutama pesawat udara. Untuk mendukung aktivitas ekonomi yang cukup tinggi, ketersediaan informasi yang tepat dan cepat semakin dibutuhkan, dengan kondisi tersebut penggunaan internet dan komunikasi data akan terus meningkat. (mm) 5 / 5