BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

KEPALA DESA PUTAT KABUPATEN MALINAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 20 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2007

B U P A T I N G A W I PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PENGHASILAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X8 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2010

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2006 NOMOR : 9 SERI : E.6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA

PERATURAN BUPATI FLORES TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI FLORES TIMUR,

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGHASILAN PADA LINGKUP PEMERINTAHAN DESA DI KABUPATEN SUKAMARA

P E R A T U R A N D A E R A H

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2007 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG PENGALOKASIAN DAN PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA

BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SUMBER PENDAPATAN DESA

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN MURUNG RAYA

BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 26

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

disempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 26

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

NOMOR : 17 TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 3 TAHUN 2007 SERI E NOMOR 02

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DESA SUKARAJA NOMOR : TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN RT DAN RW DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN,

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 6 SERI D

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS,

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN ALOKASI DANA DESA SERTA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PENGALOKASIAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN ALOKASI DANA DESA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 22 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG SUMBER SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PINRANG NOMOR : 6 TAHUN 2008

PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 7 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN FAKFAK NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN KAMPUNG BUPATI FAKFAK,

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DAN ASET DESA

PEMERINTAH DESA TANJUNG KERANJANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT. Nomor 11 Tahun 2007 Seri E Nomor 11 Tahun 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 11 TAHUN 2007

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 1 Tahun : 2015

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

2 masyarakat hukum serta keserasian dan sinergi dalam pelaksanaan pengaturan dan kebijakan mengenai desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAKPRIVATE NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

Transkripsi:

S A L I N A N BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI MALINAU NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEMBAGIAN DAN PENETAPAN BESARAN DANA GERAKAN DESA MEMBANGUN DAN DANA RAPIH TERTIB BERSIH SEHAT INDAH DAN HARMONIS TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALINAU, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 72 ayat (1) huruf b dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, salah satu sumber pendapatan desa berasal dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. b. bahwa alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kepada Desa perlu dilaksanakan secara transparan dan akuntabel dengan memperhatikan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; c. bahwa dalam rangka memberikan kepastian hukum, pengalokasian Dana Gerakan Desa Membangun dan Dana Rapih Tertib Bersih Sehat Indah dan Harmonis yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Dana Gerakan Desa Membangun dan Dana Rapih Tertib Bersih Sehat Indah dan Harmonis Tahun Anggaran 2017. Mengingat :1. Pasal 5 ayat (2) Undang -Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 175, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3896) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3962); 3. Undang-Undang...

- 2-3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 229, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5362); 6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nommor 5495); 7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, tambahan Lembaran Negara Reppublik Indonesia Nomor 5539); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Nega ra Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 80); 12. Peraturan Daerah...

- 3-12. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pokok- Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Malinau Tahun 2008 Tahun 2008) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah tentang Pokok- Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah)Lembaran Daerah Kabupaten Malinau Tahun 2015 Nomor 11); 13. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Daerah Kabupaten Malinau Tahun 2016 Nomor 6); 14. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Malinau Tahun 2015 Nomor 4); 15. Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengelolaan Keuangan Desa ( Berita Daerah Kabupaten Malinau Tahun 2016 Nomor 3); 16. Peraturan Bupati Nomor 49 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 (Berita Daerah Kabupaten Malinau Tahun 2016 Nomor 49). MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBAGIAN DAN PENETAPAN BESARAN DANA GERAKAN DESA MEMBANGUN DAN DANA RAPIH TERTIB BERSIH SEHAT INDAH DAN HARMONIS TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Malinau. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggarapemerintah Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Malinau. 4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Malinau. 5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yangberwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistempemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Pembangunan...

- 4-6. Pembangunan Desa adalah seluruh kegiatan pembangunan yang berlangsung di desadan kelurahan yang dilaksanakan secara terpadu dengan mengembangkan swadaya gotong-royong masyarakat. 7. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten; 8. Desa atau yang disebut dengan nama lain, yang selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 9. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 10. Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa; 11. Rukun Tetangga adalah forum bersama warga masyarakat sebagai unit pelayanan masyarakat dan pelaksanaan administrasi pemerintahan; 12. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut. 13. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggung jawaban, dan pengawasan keuangan desa; 14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APBDes adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dengan Peraturan Desa; 15. Gerakan Desa Membangun atau disingkat GERDEMA adalah gerakan bersama membangun desa untuk mencapai kesejahteraan rakyat dengan menempatkan masyarakat desa sebagai pelaku utama pembangunan dan mengembangkan partisipasi masyarakat seluas-luasnya sejalan dengan pelaksanaan visi dan misi Kabupaten Malinau. 16. Alokasi Dana GERDEMA dan Dana RT-BERSIH adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten untuk desa dan RT yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten yang digunakan untuk membiayai pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. 17. Rapi Tertib Bersih Sehat indah Harmonis yang selanjutnya disebut RT- BERSIH; 18. Program...

- 5-18. Program RT-BERSIH adalah pembangunan berbasis RT (Rukun Tetangga) yang meletakkan tempat (locus) pembangunan di tingkat RT. BAB II TUJUAN Pasal 2 Tujuan Alokasi Dana GERDEMA dan RT-BERSIH adalah: a. menanggulangi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan; b. meningkatkan perencanaan dan penganggaran pembangunan di tingkat desa dan pemberdayaan masyarakat; c. meningkatkan pembangunan infrastruktur perdesaan; d. meningkatkan pengamalan nilai-nilai keagamaan, sosial budaya dalam rangka mewujudkan peningkatan sosial; e. meningkatkan ketrentaman dan ketertiban masyarakat; f. meningkatkan pelayanan pada masyarakat desa dalam rangka pengembangan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat; g. mendorong peningkatan keswadayaan dan gotong royong masyarakat; h. meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa); i. terbangunnya semangat kepedulian, kebersamaan dan gotong royong antar warga RT; j. mengembangkan semangat kepedulian, kebersamaan dan gotong royong antar warga RT; k. mewujudkan kehidupan keluarga dan warga RT yang lebih rapi, tertib, bersih, sehat dan indah; l. mewujudkan kehidupan pribadi, keluarga, rumah tangga dan lingkungan RT yang berkualitas, harmonis, aman dan sejahtera; m. mengembangkan dan mengelola potensi sumber daya dan lingkungan RT; n. menguatkan kepercayaan dan toleransi antar warga RT untuk saling menjaga, saling melindungi dan melayani; o. menumbuhkan dan menguatkan rasa kebangsaan (nasionalisme) yang solid dan permanen di Kabupaten Malinau; p. membangun kesepahaman dan kesepakatan tentang pelaksanaan RT- BERSIH; q. menjelaskan...

- 6 - q. menjelaskan konsep, tujuan, sasaran, prinsip dan pendekatan dalam pelaksanaan RT-BERSIH; r. menjelaskan tata cara persiapan, perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengendalian, pelaporan dan pertanggung jawaban terhadap seluruh pelaksanaan RT-BERSIH; s. menjelsakan indikator keberhasilan, kaidah pelaksanaan dan pengendalian pelaksanaan RT-BERSIH. BAB III PENGELOLAAN ALOKASI DANA GERDEMA DAN DANA RT-BERSIH Pasal 3 (1) Pengelolaan Alokasi Dana GERDEMA dan RT-BERSIH merupakan satu kesatuan dengan pengelolaan keuangan desa. (2) Rumus yang dipergunakan dalam Alokasi Dana GERDEMA dan RT-BERSIH adalah: a. Azas Merata adalah besarnya bagian Alokasi Dana GERDEMA dan RT- BERSIH yang sama untuk setiap desa, yang selanjutnya disebut Alokasi Dasar GERDEMA (ADG). b. Azas Adil adalah besarnya bagian Alokasi Dana GERDEMA dan RT- BERSIH berdasarkan Nilai Bobot Desa yang dihitung dengan rumus dan variabel tertentu, yaitu Kemiskinan, Jumlah Penduduk, Letak Geografis dan Penyesuaian, selanjutnya disebut Alokasi Dana GERDEMA Proporsional (ADGP). Pasal 4 Dana GERDEMA dan Dana RT-BERSIH dikelola secara tertib, taat pada ketentuan peraturan perundang-undangan, efisien, efektif, memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan serta mengutamakan kepentingan masyarakat setempat. Pasal 5 Pemerintah Daerah menganggarkan Dana GERDEMA dan RT-BERSIH setiap tahun dalam APBD sesuai dengan kemampuan anggaran daerah. Pasal 6 (1) Dana GERDEMA dan Dana RT-BERSIH dialokasikan oleh pemerintah daerah untuk Desa dan RT. (2) Pengalokasian Dana GERDEMA dan RT-BERSIH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan jumlah desa dan dialokasikan dengan memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan, tingkat kesulitan geografis dan faktor penyesuaian. Pasal 7...

- 7 - Pasal 7 Pengelolaan Dana GERDEMA dan RT-BERSIH dalam APBDes dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan keuangan daerah. BAB IV PENGANGGARAN Pasal 8 (1) Dana GERDEMA dan Dana RT-BERSIH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 merupakan bagian dari Anggaran Belanja Daerah pada pos belanja tidak langsung. (2) Penyusunan pagu anggaran Dana GERDEMA dan Dana RT-BERSIH dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB V PENGALOKASIAN DANA GERDEMA DAN DANA RT-BERSIH Pasal 9 (1) Besaran Dana GERDEMA setiap Desa adalah penjumlahan alokasi dasar dan alokasi proporsional. (2) Alokasi dasar Dana GERDEMA merupakan alokasi dana yang digunakan untuk membiayai pegawai aparatur desa. (3) Alokasi dana GERDEMA proporsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan berdasarkan variabel Jumlah penduduk Desa, angka kemiskinan Desa, tingkat kesulitan geografis dan penyesuaian yang dihitung dengan bobot: a. 60% (enam puluh per seratus) untuk jumlah penduduk Desa; b. 20% (dua puluh per seratus) untuk angka kemiskinan Desa; c. 10% (sepuluh per seratus) untuk letak geografis; dan d. 10% (sepuluh per seratus) untuk penyesuaian. (4) Perkalian bobot variabel sebagaimana disebutkan dalam ayat (3) dilakukan setelah total alokasi dana GERDEMA yang dialokasikan dalam APBD dikurangi jumlah alokasi dasar semua desa. (5) Besaran Dana GERDEMA setiap Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung dengan cara: Dana GERDEMA untuk suatu Desa = Alokasi Dasar Perdesa + [(60% x proporsigrade jumlah penduduk Desa yang bersangkutan terhadap total grade penduduk kabupaten x alokasi dana GERDEMA proporsional) + (20% x proporsi grade angka kemiskinan desa yang bersangkutan terhadap total grade angka kemiskinan kabupaten x alokasi dana GERDEMA proporsional) + ( 10% x proporsi grade letak geografis Desa yang bersangkutan terhadap jumlah desa se-kabupaten x alokasi dana GERDEMA proporsional] + dana penyesuaian]. (6) Grade...

- 8 - (6) Grade Jumlah penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (5) terbagi dalam 3 (tiga) kategori yaitu : a. Grade 1 : 0-500 jiwa; b. Grade 2 : 501 1000 jiwa; c. Grade 3 :> 1000 jiwa. (7) Grade Jumlah penduduk miskin sebagaimana dimaksud pada ayat (5) terbagi dalam 3 (tiga) kategori yaitu : a. Grade 1 : 0-250 jiwa; b. Grade 2 : 251 500 jiwa; c. Grade 3 :> 500 jiwa. (8) Grade letak geografis sebagaimana dimaksud pada ayat (5) terbagi dalam 3 (tiga) kategori yaitu : a. Grade 0 : Perkotaan; b. Grade 1 : Pedalaman; c. Grade 2 : Perbatasan. (9) Pembagian letak geografis desa yang termasuk kategori perkotaan, pedalaman dan perbatasan sebagaimana dimaksud pada ayat (8) yaitu: a. perkotaan terdiri atas Kecamatan Malinau Kota, Malinau Utara, Malinau Barat dan Mentarang. b. pedalaman terdiri atas Kecamatan Malinau Selatan, Malinau Selatan Hilir, Malinau Selatan Hulu, Mentarang Hulu dan Sungai Tubu; c. perbatasan terdiri atas Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir, Kayan Selatan, Sungai Boh, Pujungan dan Bahau Hulu. (10) Penyesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dialokasikan kepada desa dengan mempertimbangkan faktor kompleksitas permasalahan, kemampuan penyerapan anggaran, produktifitas masyarakat, potensi desa, pengembangan wilayah dan swadaya masyarakat. (11) Data yang dipergunakan untuk penghitungan alokasi dana GERDEMA diperoleh dari lembaga resmi pemerintah maupun pemerintah daerah. (12) Besaran Dana GERDEMA setiap Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1),ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), ayat (6), ayat (7), ayat (8), ayat (9), ayat (10) dan ayat (11) sebagaimana terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 10 (1) Besaran Dana RT-BERSIH setiap RT adalah penjumlahan alokasi dasar dan alokasi proporsional. (2) Alokasi...

- 9 - (2) Alokasi Dana RT-BERSIH merupakan alokasi dana yang digunakan untuk tunjangan dan Operasional yang diberikan setiap RT. (3) Alokasi program Dana RT-BERSIH merupakan alokasi dana yang di berikan secara proporsional kepada setiap RT. (4) Besaran Dana RT-BERSIH setiap RT sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3 ) sebagaimana terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB VI PENYALURAN Pasal 11 (1) Dana GERDEMA dan Dana RT-BERSIH disalurkan oleh Pemerintah Daerah kepada desa dan RT. (2) Penyaluran Dana GERDEMA dan Dana RT-BERSIH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan denga n cara pemindah bukuan dari Rekening Kas Umum Daerah ke rekening kas Desa. Pasal 12 Penyaluran Dana GERDEMA dan Dana RT-BERSIH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dilakukan secara bertahap pada tahun anggaran berjalan sesuai dengan surat pertanggungjawaban yang disampaikan kepada pemerintah daerah. Pasal 13 Penyaluran Dana GERDEMA dan RT-BERSIH dari Rekening Kas Umum Daerah ke rekening kas desa dilakukan dengan syarat: a. APBD kabupaten telah ditetapkan; b. APBDes telah ditetapkan. BAB VII TUNDA BAYAR Pasal 14 (1) Tunda bayar Dana GERDEMA setiap desa tahun anggaran 2016 dialokasikan kembali dalam APBDes tahun anggarn 2017. (2) Besaran tunda bayar dana GERDEMA sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB VIII...

- 10 - BAB VIII PEMBIAYAAN Pasal 15 Segala biaya yang timbul sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Bupati ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Malinau Tahun Anggaran 2017. Pasal 16 Peraturan bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatan dalam Berita Daerah Kabupaten Malinau. Diundangkan di Malinau pada tanggal 16 Januari 2017. SEKRETARIS DAERAH, TTD HENDRIS DAMUS Ditetapkan di Malinau pada tanggal 16 Januari 2017. BUPATI MALINAU, TTD YANSEN TP BERITA DAERAH KABUPATEN MALINAUTAHUN 2017 NOMOR 5. Salinan Sesuai Dengan Aslinya KABAG HUKUM, TTD JEMI,SH,M.Si PENATA TK.III/d Nip.19690627 200312 1 008