BAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan. dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki risiko sejak awal kehamilan.pemeriksaan dini diperlukan untuk. mendeteksi faktor risiko (Rukiyah, 2010; h.3).

BAB I PENDAHULUAN. waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. bayi (AKB) 32/1.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatus (AKN) meninnggal setiap 1 jam (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

BAB I PENDAHULUAN. selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu,

BAB I PENDAHULUAN. hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2012). Kematian ibu atau kematian. kehamilan. (Prawirohardjo,2010; h.53-54).

BAB I PENDAHULUAN. antenatal dan postnatal sangat penting dalam upaya. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu merupakan bagian yang sangat penting dalam. kesehatan reproduksi karena seluruh bagian yang lain sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan

BAB I PENDAHULUAN. jiwa, Afrika Utara jiwa dan Asia Tenggara jiwa. AKI di negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas. obstetri yang rendah pula (Profil kesehatan jawa tengah 2015).

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada generasi. mendatang. Kematian ibu menurut WHO didefinisikan sebagai kematian

BAB I PENDAHULUAN. penurunam dibanding dengan tahun 2013 sebesar 99,6%. Cakupan. pertolongan persalinan oleh nakes tahun 2014 mengalami kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pemeriksaan kehamilan setiap 4 minggu sekali dari saat pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi ibu selama kehamilan, melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi

BAB I PENDAHULUAN. antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan. Standar

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) kelima, berjalan. 200 selama dekade terakhir, meskipun telah dilakukan upaya-upaya

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan yaitu asuhan kehamilan, pesalinan, bayi baru lahir, nifas

BAB 1 PENDAHULUAN. care yang kemudian diubah sedikit oleh WHO Expert Commitee on. apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari. sesudah berakhirnya kehamilan tidak bergantung pada tempat, maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama

BAB I PENDAHULUAN. Cakupan pelayanan lengkap ibu hamil K1 di Kabupaten Banyumas 2014

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara atau wilayah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB I PENDAULUAN. kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. berencana (KB). (Maritalia ; h.111)

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komperhensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan. berkesinambungan diantaranya adalah Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN jiwa yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebuah program kerjasama Kementrian Kesehatan RI dan United

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2014 menyebutkan bahwa Angka kematian ibu (AKI) sebesar per kelahiran hidup, dibanding tahun 2013 sebesar

BAB I PENDAHULUAN. indikator, diantaranya adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka. (Kementerian Kesehatan Indonesia, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kemenkes (2015) cakupan pelayanan kesehatan K1 dan K4. memperlihatkan peningkatan kecenderungan adanya perbaikan akses

BAB I PENDAHULUAN. Profil Kesehatan RI (2015) mengalami penurunan. Tercatat tahun 2012 sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K1 dan K4 dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Peran serta seorang bidan dalam menurunkan angka kematian pada ibu

BAB I PENDAHULUAN. bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28) kematian maternal (maternal mortality) (Prawirohardjo, 2014; h.7).

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin.

BAB I PENDAHULUAN. ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan disebut normal jika prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka

BAB I PENDAHULUAN. Ethiopia (13 000), Indonesia ( 8800), Pakistan (7900), Republik Tanzania

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Anah Supriyatun, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan.(yudianto, 2016;

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. AKI yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi, gangguan sistem peredaran darah,

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan mendapatkan keturunan yang sehat dan cerdas. Setiap ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. pada generasi mendatang. Angka kematian ibu ( AKI ) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Menurut definisi WHO, kematian ibu adalah kematian seorang wanita hamil

BAB I PENDAHULUAN. Maternity Care, tujuan Maternity Care atau pelayanan kebidanan adalah

BAB I LATAR BELAKANG. nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28).

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan kebidanan komperhensif mencangkup empat kegiatan. pemeriksaan berkesinambungan yaitu Asuhan Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari kehamilan, persalinan,

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. penurunan AKI dan AKB. Untuk itu dibutuhkan tenaga bidan yang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diane Prisila Purnawan, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga.

BAB I PENDAHULUAN. selama 40 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun. mengakhiri kehamilan. (Saifudin, h:450)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. hamil atau dalam 42 hari setelah persalinan, keguguran atau terminasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prawirohardjo (2010; h. 55) kehamilan, persalinan, nifas,dan

BAB I PENDAHULUAN. diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. AKI (Angka Kematian Ibu) adalah jumlah kematian ibu selama

BAB I PENDAHULUAN. pula 1 lahir mati. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia, trauma kelahiran,

BAB I PENDAHULUAN. Estimasi angka Kematian Kasar berdasarkan United Nation (UN) Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. dhihitung dari hari perama haid terakhir. Masalah kematian ibu adalah

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas pelayanan kesehatan (Jateng, DinKes.2013;h.9). Masalah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Leny Dwi Oktaviani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dan angka harapan hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. bagi ibu dan anak Indonesia. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). AKI adalah jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Fatihah Rizqi, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

BAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidan, Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280

BAB I PENDAHULUAN kelahiran hidup. Penyebab kematian terbanyak ibu di sebabkan

BAB l PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tursiah, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan penggunaan KB

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ibu dan anak adalah anggota keuarga yang perlu mendapatkan prioritas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan kelompok rentan terhadap keadaan keluarga dan sekitrnya secara umum, sehingga penilaian terhadap status kesehatan dan kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia pada tahun 2012 menunjukan peningkatan Angka Kematian Ibu yang signifikan yaitu dari 228 menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2012 kementrian Kesehatan meluncurkan program Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan neonatal sebesar 25%. Program ini dilaksanakan di provinsi dan kabupaten dengan jumlah kematian ibu dan neonatal yang besar dan salah satunya di provinsi jawa tengah. (Kemenkes RI, 2016) Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan 1

2 obstetri. Tingginya angka kematian ibu dan bayi menunjukkan keadaan sosial ekonomi yang rendah dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri yang rendah pula (Jurnal Kesehatan Mayarakat Jawa Tengah, 2014). Kematian ibu juga dipengaruhi baik oleh penyebab langsung maupun tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu terbesar adalah komplikasi obstetrik (90%) yang dikenal dengan Trias Klasik seperti perdarahan, infeksi dan preeklamsi, atau komplikasi pada saat kehamilan, kelahiran dan selama nifas yang tidak tertangani dengan baik dan tepat waktu. Sedangkan penyebab kematian pada bayi adalah tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi (Profil Kesehatan Prov. Jateng, 2014). Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah melaporkan pada tahun 2015 Angka kematian ibu sebanyak 619 per 100.000 kasus, kasus ini mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan jumlah kasus kematian ibu tahun 2014 yang mencapai 711 per 100.000 kasus. Dengan demikian berdasarkan laporan dari kabupaten/kota AKI sebesar 111,16 per 100.000 kelahiran hidup mengalami penurunan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2014 yaitu sebesar 126.55 per 100.000 kelahiran. Angka kematian bayi terendah adalah Kabupaten Jepara yaitu 6,35 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi tertinggi adalah Kabupaten Grobogan yaitu 17,38 per 1.000 kelahiran hidup. Angka kelahiran bayi sebesar 10 per 1.000 kelahiran hidup

3 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2014 yaitu sebesar 10,08 per 1.000 kelahiran hidup, hal ini berarti terjadi penurunan permasalahan AKI dan AKB di Provinsi Jawa Tengah. (Profil Kesehatan Prov. Jateng, 2015). Sebesar 60,90% kematian maternal terjadi pada waktu nifas, pada waktu hamil sebesar 26,33% dan pada waktu persalinan sebesar 12,76%. Sementara berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian maternal terbanyak adalah pada usia produktif (20-34 tahun) sebesar 68,50%, kemudian pada kelompok umur >35 tahun sebesar 26,17% dan pada kelompok umur <20 tahun sebesar 5,33%. (Profil Kesehatan Prov. Jateng, 2015). Pada tahun 2014, Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Banyumas AKI sebesar 114.73 per 100.000 kelahiran Hidup dan AKB sebesar 9,04 per 1000 kelahiran hidup, menurun dibading tahun 2013 yaitu AKB sebesar 12,34 per 1000 kelahiran hidup dan AKI sebesar 124,13 per 100.000 kelahiran hidup. Target dari AKI dan AKB di Provinsi Jawa Tengah, yaitu AKI sebagian 60 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 17 per 1000 kelahiran hidup. Penurunan angka kematian ibu di Banyumas belum mencapai target dari yang di tetapkan poleh provinsi, melihat kondisi diatas dapat dikatakan bahwa program Kesehatan Ibu dan bayi belum berjalan optimal, peningkatan AKB dari tahun sebelumnya menunjukkan menurunnya status kesehatann ibu dan bayi baru lahir; rendahnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak; serta

4 perilaku ibu hamil dan keluarga serta masyarakat yang belum mendukung perilaku hidup bersih dan sehat (Profil Jateng Kab Banyumas, 2014). Berbagai strategi operasional program Kesehatan Ibu dan Anak telah dicanangkan di Kabupaten Banyumas, antara lain Antenatal Care (ANC) terintegrasi, optimalisasi Sumber Daya Manusia (SDM) bidan, optimalisasi buku KIA dan P4K, optimalisasi K1, K4, P4K dengan stiker dan deteksi resiko tinggi, optimalisasi desa siaga antara jaga dan Forum Kesehatan Desa (FKD), pemantapan puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) dan rumah sakit Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK), Monitoring Evaluasi (MONEF) paska latih, peningkatan peran kordinator, peningkatan lintas program dan lintas sektor, pembinaan terfokus pada puskesmas/bidan dengan kinerja rendah, persalinan 2 bidan, pelaksanaan SOP kunjungan nifas, penggalangan donor darah dengan BABINSA (Bidan Pembina Desa), peningkatan pemberdayaan masyarakat dengan optimalisasi FKD, peningkatan program KB serta reward dan panishmen (Profil Dinas Kesehatan Banyumas, 2014) Peran bidan dalam menurunkan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi dengan memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif. Asuhan komprehensif merupakan asuhan berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana. Selain memberikan asuhan komprehensif peran dan fungsi bidan antara lain sebagai Peran Pelaksana, bidan mempuyai tiga kategori tugas mandiri yaitu mandiri, kolaborasi

5 dan merujuk. Sementara sebagai pengelola adalah untuk mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu dan keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat khusus, dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat. Dan peran bidan sebagai pendidik adalah memberikan pendidikan dan pelayanan kesehatan pada individu dan keluarga, kelompok dan masyarakat tentang penanggulangan masalah keluarga masyarakat khususnya yang berhubungan dengan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana. Peran bidan sebagai peneliti adalah melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun secara kelompk (Rita Yulifah, 2014). Berdasarkan latar belakang diatas diharapkan penulis mampu menerapkan asuhan kebidanan komprehensif yang menyeluruh kepada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, nifas dan masa antara, untuk lebih dini mengetahui komplikasi-komplikasi apa saja yang mungkin terjadi pada wanita ketika hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan masa antara dari data yang di dapat melalui pengkajian awal, agar dapat menentukan tindakan medis yang akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan wanita hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan masa antara. Sehingga dapat menekan dan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia khususnya di Kabupaten Banyumas.

6 B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Mampu melakukan asuhan kebidanan pada Ny. A secara komprehensif meliputi masa kehamilan, persalinan, nifas, dan pada bayi baru lahir dan perencanaan keluarga berencana di Puskemas I Kembaran, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas sesuai kompetensi dan standar pelayanan kebidanan dengan pendekatan manajemen varney dan metode pencatatan metode SOAPIE. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah : a) Mampu melakukan asuhan kehamilan dari pengkajian, diagnosa dan masalah terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir. b) Mampu menetapkan diagnosa dan masalah dan masalah potensial terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir. c) Mampu melakukan tindakan segera atau kolaborasi terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir. d) Mampu menyusun perencanaan tindakan terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir. e) Mampu melaksanan tindakan terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir. f) Mampu mengevaluasi hasil asuhan terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.

7 g) Mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir. C. PEMBATASAN KASUS 1. Sasaran Ny. A umur 32 tahun mulai Kehamilan TM II, TM III, Persalinan, Nifas, Bayi Ny. A. 2. Tempat Tempat pengambilan studi kasus ini berada di Desa Tambaksari Rt02/Rw03 wilayah kerja Puskesmas 1. 3. Waktu a) Waktu penyusunan proposal dari bulan Januari 2017 sampai Juni 2017. b) Pengambilan kasus dilakukan dari bulan Januari 2017 sampai Juni 2017. c) Penyelesaian karya tulis dilakukan dari bulan sampai bulan Juni 2017. d) Ujian karya tulis dilakukan pada bulan Juli 2017. D. MANFAAT 1. Bagi Penulis a) Penulis dapat mengerti, memahami dan menerapkan asuhan kebidanan pada Ny. A meliputi masa kehamilan, persalinan dan nifas. b) Penulis dapat menambah pengetahuan dan pengalaman khususnya tentang faktor resiko kehamilan. c) Penulis dapat meningkatkan ketrampilan dalan memberikan asuhan kebidanan pada Ny. A meliputi masa kehamilan, persaslinan, dan nifas.

8 2. Bagi Lahan Praktek Dapat meningkatkan mutu pelayanan tenaga kesehatan terutama bidan untuk selalu melakukan mendeteksi secara dini ibu hamil berisiko agar dapat melakukan rujukan untuk mendapat pertolongan yang adekuat. 3. Bagi Institusi a) Dapat mengevaluasi sejauh mana mahasiswa menguasai asuhan kebidanan pada klien. b) Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menjadi tambahan bacaan untuk menambah pengetahuan baik bagi mahasiswa maupun pengajar, khususnya yang berkaitan dengan faktor resiko dalam kehamilan. E. PENGUMPULAN DATA Secara garis besar pengumpulan data yang akan digunakan untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah Asuhan Kebidanan meliputi : 1. Wawancara Wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dan bertatap muka untuk emperoleh suatu data atau keterangan. (Nazir, 2011; h.193) 2. Observasi Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung kepada responden peneliti untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti, dalam metode observasi ini instrumen yang dapat digunakan, antara

9 lain lembar observasi, panduan, pengamatan (observasi) atau lembar checklist (Hidayat, 2014; h.90) 3. Pemeriksaan Fisik Menurut Ambarwati dan Sunarsih (2011; h.119) Pemeriksaan fisik adalah salah satu teknik pengumpulan data untuk mengetahui keadaan fisik dan keadaan kesehatan. Jenis-jenis pemeriksaan fisik yaitu : a) Inspeksi Inspeksi adalah ssuatu tindakan pemeriksaan dengan menggunakan indera penglihatannya untuk mendeteksi karakteristik normal atau tanda tertentu dan bagian tubuh atau fungsi tubuh pasien. b) Palpasi Palpasi adalah suatu tindakan pemeriksaan yang dilakukan dengan perabaan dan penekanan bagian tubuh dengan menggunakan jari atau tangan. c) Perkusi Perkusi adalah suatu tindakan pemeriksaab dengan mendengarkan bunyi getaran/gelombang suara yang dihantarkan kepermukaan tubuh dari bagian tubuh yang diperiksa.

10 d) Auskultasi Auskultasi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan mendengarkan buyi yang terbentuk di dalam organ tubuh. F. SISTEMATIKA PENULISAN Karya tulis ilmiah ini disusun dalam V BAB yang terdiri dari beberapa sub BAB. Adapun susunannya adalah sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan yang meliputi : Latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup, penjelasan judul, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metodologi penulisan dan sistimatika penulisan. BAB II : Tinjauan kepustakaan meliputi: Konsep dasar medis dan konsep manajemen kebidanan, dasar hukum, standar pelayanan kebidanan dan kompetensi bidan. BAB III : Tinjauan kasus Sesuai dengan langkah-langkah manajemen mulai dari proses pengkajian data, diagnosa atau masalah, diagnosa potensial, tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi. BAB IV : Pembahasan berisi tentang pembahasan Dari kesenjangan antara teori yang ada dengan praktek yang ada di lapangan, sehingga muncul masalah yang perlu diatasi.

11 BAB V : Penutup Menguraikan kesimpulan dan saran.