Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Jusman Rau, Nikmah Utami, Mufyda: 8-17) 8

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mengurangi mortalitas dan morbiditas anak, Word

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0 6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CHRISTINA MARTHA TIAHAHU KOTA AMBON TAHUN 2013

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organization (WHO)/United Nations International

Nisa khoiriah INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, ASI juga dapat melindungi kesehatan Ibu mengurangi

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. M. Masykur*, Dian Nurafifah**...ABSTRAK...

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukakarya Kota Sukabumi

PENDAHULUAN. United Nations International Children s Emergency Fund (UNICEF)

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI DI KELURAHAN WARNASARI KECAMATAN CITANGKIL KOTA CILEGON

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita. World Health

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

BAB l PENDAHULUAN. pada angka 26 kematian per kelahiran hidup (WHO, 2014). Beberapa

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

BAB 1 PENDAHULUAN. yang cukup serta dapat melindungi bayi dari penyakit infeksi. 1,2

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. pertama. Pemberian ASI secara eksklusif pada bayi penting untuk. meningkatkan kelangsungan hidup dan kualitas bayi.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sudah tercantum dalam Firman Allah SWT Al-Qur an, QS. Al- penyusuan dan apabila keduanya ingin menyapih (sebelum 2 tahun)

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

HUBUNGAN KETERTARIKAN IKLAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKKSLUSIF DI POSYANDU DESA KEMUDO PRAMBANAN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. dinilai memberikan hasil yang lebih baik. Keputusan Menteri Kesehatan. eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan (Riksani, 2012).

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. jumlah angka kematian bayi (AKB) di Indonesia sebanyak 25 kematian

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi yang diberikan pada bayi sangat

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Air susu ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu, yang

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

Kata Kunci: Sikap Ibu, Dukungan Suami, Pemberian ASI Eksklusif

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu.

JURNAL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan Program D IV Kebidanan U Budiyah Banda Aceh

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan

PENGARUH IMPLEMENTASI 10 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI PADA BAYI USIA 0-3 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan dan kematian anak, United Nation Children Fund (UNICEF) dan

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PENERAPAN SADARI PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI PERTIWI PEMALANG TAHUN 2017

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

STUDI BEBERAPA KARAKTERISTIK KELUARGA DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BALITA DI KOTA TASIKMALAYA Oleh : Jumli 1, Lilik Hidayanti 2, Nur Lina 3

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

FAKTOR DETERMINAN RENDAHNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bayi adalah anak yang baru lahir sampai berumur 12 bulan dan

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat pekerja mempunyai peranan & kedudukan yang sangat

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

BAB 1 : PENDAHULUAN. Eksklusif, ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

Serambi Saintia, Vol. IV, No. 2, Oktober 2016 ISSN :

TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIPARA TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI PKD AMANDA DESA BANYURIP KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

II. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. Setiap 25 tahun negara dengan angka pertambahan penduduk 2,5%

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

Disusun Oleh: Wiwiningsih

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini

PENGARUH PENYULUHAN GIZI TERHADAP MOTIVASI IBU DALAM PEMBERIAN MENU SEIMBANG PADA BALITA DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

SURYA 51 VOL 2, NO.3, AGUSTUS 2009

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) (Kementrian Kesehatan RI, juga mengacu kepada Resolusi World Health Assembly (WHA),

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Susu Formula pada Bayi 0-6 Bulan

HUBUNGAN KEBIASAAN MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN

Oleh: Ririn Indrawati Puspitasari, SST Program studi DIII Kebidanan Stikes Harapan Bangsa ABSTRAK

HUBUNGAN PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN

BAB I PENDAHULUAN. enam bulan pertama kehidupan bayi (Saleha, 2009).

Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Program Studi S-1 STIKes Kusuma Husada Surakarta

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama

BAB 1 PENDAHULUAN. Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang sehat dan berkualitas. Upaya dari United Nation untuk

BAB I PENDAHULUAN. finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan dalam pembangunan kesehatan

Transkripsi:

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PEMBERIAN SUSU PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABELOPURA PALU Muh. Jusman Rau 1, Nikmah Utami Dewi 2, Mufydah 2 1.Bagian Epidemiologi, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatan Universitas Tadulako. 2.Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatan, Universitas Tadulako. e-mail Korespondensi: fydaa22@gmail.com ABSTRAK Bayi yang diberi susu formula memiliki kemungkinan 25 kali lebih tinggi untuk meninggal dunia pada bulan pertama kelahirannya dibandingkan dengan bayi yang disusui oleh ibunya secara eksklusif. Selama tiga tahun berturut-turut, cakupan pemberian ASI eksklusif Puskesmas Mabelopura berada pada tiga terendah di Kota Palu dengan persentasi sebesar 34,47% untuk tahun 2011, 36,73% untuk tahun 2012 dan 31,30% untuk tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu (Umur, Tingkat Pendidikan, Pengetahuan dan Status Pekerjaan) dengan 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Mabelopura Palu. Penelitian ini menggunakan desain rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan sebanyak 70 orang yang diambil secara Non Random Sampling dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner, dianalisis dengan uji Chi-square, pada batas kemaknaan (alfa 0,05). Hasil penelitian yaitu Umur ibu (ρ = 0,024), Pengetahuan (ρ = 0,005), dan Status Pekerjaan (ρ = 0,016) berhubungan dengan 0-6 bulan, sedangkan Tingkat Pendidikan (ρ = 0,710) tidak berhubungan dengan pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan. Perlunya program edukasi bagi ibu tentang pentingnya pemberian ASI secara eksklusif serta kerja sama masyarakat dengan petugas kesehatan untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI Eksklusif dan meregulasi susu formula. Kata Kunci : Karakteristik Ibu, Pemberian Susu Formula Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Jusman Rau, Nikmah Utami, Mufyda: 8-17) 8

A. PENDAHULUAN Pemberian Air Susu Ibu (ASI) sangat penting bagi tumbuh kembang yang optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasan bayi. Oleh karena itu, pemberian ASI perlu mendapat perhatian para ibu dan tenaga kesehatan agar proses menyusui dapat terlaksana dengan benar [1]. ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi dan anak, tetapi akan menjadi masalah bila anak tidak dapat mengkonsumsi ASI dengan cukup karena beberapa kondisi. Penggunaan PASI (Pengganti ASI), seperti susu formula, menjadi alternatif yang dapat digunakan [2]. Penelitian ilmiah terbaru dari UNICEF (United Nations International Children s Emergency Fund) menyebutkan bahwa bayi yang diberi susu formula memiliki kemungkinan untuk meninggal dunia pada bulan pertama kelahirannya. Peluang itu 25 kali lebih tinggi dari bayi yang disusui oleh ibunya secara eksklusif [2]. Ada 2 faktor penting yang mempengaruhi keputusan orang tua dalam pemberian susu formula pada anak yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain latar belakang sosial ekonomi yang mencakup psikologis, kesehatan fisik, pendidikan dan pengetahuan, gaya hidup, demografi serta pendapatan keluarga. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi keputusan orang tua dalam pemberian susu formula pada anak yaitu lingkungan, pekerjaan ibu, harga susu dan pengaruh iklan susu di media [3]. Ibu muda ada kecenderungan untuk memberikan susu yang tidak baik pada bayi dan pemberian susu formula di kalangan ibu muda sudah menjadi salah satu trend di Indonesia. Karakteristik ibu terkait umur ibu, menunjukkan bahwa ibu yang berusia 23,4 tahun memberikan susu formula pada bayinya sebesar 62%, sedangkan yang berusia antara 25-46 tahun sebesar 38% [4]. Seseorang berpendidikan tinggi dan berpengetahuan luas akan lebih bisa menerima alasan untuk memberikan ASI eksklusif karena pola pikirnya yang lebih realistis dibandingkan yang tingkat pendidikan rendah [5]. Hasil penelitian tentang karakteristik ibu yang memberikan susu formula pada bayi yaitu tingkat pendidikan, menunjukkan bahwa ibu yang memberikan susu formula dengan tingkat pendidikan SD sebesar 51%, Sekolah Menengah Atas 26% dan pendidikan tinggi 22% [4]. Ibu yang memiliki pengetahuan kurang tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif cenderung memiliki perilaku yang kurang baik dalam pemberian ASI eksklusif dan beranggapan makanan pengganti ASI (susu formula) dapat membantu ibu dan bayinya, sehingga ibu tidak lagi memberikan ASI secara ekslusif kepada bayinya [6]. Cakupan ASI Eksklusif secara nasional hanya 38,0% [7]. Provinsi Sulawesi tengah menempati tempat tertinggi dalam kategori proses mulai menyusui > 48 jam yaitu sebesar 26,4% [7]. Cakupan pemberian ASI eksklusif di Kota Palu pada tahun 2013 adalah sebesar 52,03%. Cakupan ini masih jauh jika dibandingkan dengan target yang harus dicapai sebesar 80%. Cakupan pemberian ASI eksklusif ini Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Jusman Rau, Nikmah Utami, Mufyda: 8-17) 9

mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 55,75%. Puskesmas Mabelopura adalah salah satu dari 12 puskesmas yang ada di Kota Palu. Selama 3 tahun berturutturut, cakupan pemberian ASI eksklusif Puskesmas Mabelopura berada pada 3 terendah dengan persentasi sebesar 34,47% untuk tahun 2011, 36,73% untuk tahun 2012 dan 31,30% untuk tahun 2013 [8]. Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Mabelopura Palu pada 5 orang ibu menunjukkan bahwa dari 5 orang ibu muda (umur < 30 tahun) 4 diantaranya memberikan susu formula pada saat bayinya berusia 0-6 bulan. Dari ke empat ibu yang memberikan susu formula, masingmasing memiliki pendidikan terakhir SD 1 orang, SMA 1 orang dan perguruan tinggi 2 orang. Hasil studi pendahuluan juga menunjukkan bahwa dari 4 orang ibu yang memberikan susu formula pada bayinya, 3 diantaranya mengetahui tentang pengertian ASI eksklusif dan 1 orang lainnya tidak mengetahui tentang pengertian ASI eksklusif. Hasil wawancara untuk status pekerjaan, dari 4 orang ibu, 2 diantaranya bekerja dan 2 orang lainnya berstatus ibu rumah tangga. Berdasarkan uraian diatas dan melihat tingginya pemberian susu formula pada bayi, menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian mengenai hubungan karakteristik ibu dengan pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Mabelopura Palu. B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan metode survey observasional, dengan pendekatan cross sectional (potong lintang) untuk melihat hubungan antara karakteristik ibu dengan pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh bayi usia 0-12 bulan yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Mabelopura dalam tiga bulan terakhir yaitu sebanyak 260 orang. Jumlah sampel adalah sebagian bayi yang berusia 6-12 bulan yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Mabelopura yaitu sebanyak 70 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Non Random Sampling yaitu menggunakan teknik purposive sampling. C. HASIL Hasil analisis hubungan antara umur ibu dengan pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan diperoleh bahwa ibu dengan umur muda lebih banyak memberikan susu formula yaitu sebanyak 40 orang (83,3%) dibandingkan dengan ibu muda yang tidak memberikan susu formula pada bayinya yaitu sebanyak 8 orang (16,7%). Begitu pula ibu dengan umur dewasa juga lebih banyak memberikan susu formula yaitu sebanyak 12 orang (54,5%) dibandingkan dengan ibu yang tidak memberikan susu formula pada bayinya yaitu sebanyak 10 orang (45,5%). Hasil uji Chi Square didapatkan nilai ρ-value sebesar 0,024 (<0,05) sehingga Ho pada penelitian ini ditolak, artinya ada hubungan antara Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Jusman Rau, Nikmah Utami, Mufyda: 8-17) 10

umur ibu dengan pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan. Hasil uji Chi Square didapatkan nilai ρ-value sebesar 0,024 (<0,05) sehingga Ho pada penelitian ini ditolak, artinya ada hubungan antara umur ibu dengan pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan. Hasil analisis hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan 0-6 bulan diperoleh bahwa ibu yang memiliki pendidikan rendah lebih banyak memberikan susu formula yaitu sebanyak 7 orang (70,0%) dibandingkan dengan ibu yang tidak memberikan susu formula yaitu sebanyak 3 orang (30,0%). Begitu pula dengan ibu yang memiliki pendidikan tinggi juga lebih banyak memberi susu formula yaitu sebanyak 52 orang (75,0%) dibandingkan dengan ibu yang tidak memberikan susu formula yaitu sebanyak 15 orang (25,0%). Pada variable ini terdapat syarat uji Chi- Square yang tidak terpenuhi saat penggabungan sel, sehingga digunakan alternatif uji Fisher Exact Test untuk table 2x2. Hasil uji statistik diperoleh nilai ρ-value sebesar 0,710 (> 0,05) sehingga Ho pada penelitian ini diterima yang artinya tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan. Tabel 1. Hubungan Karakteristik Ibu dengan Pemberian Susu Formula pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Mabelopura Palu Pemberian Susu Formula X 2 Karakteristik Ibu Memberi Tidak Memberi Total (ρ) n % n % Umur Ibu Muda 40 83,3 8 16,7 48 5,125 Dewasa 12 54,5 10 45,5 22 (0,024) Tingkat Pendidikan Ibu Rendah 7 70,0 3 30,0 10 75,0 (0,710) Tinggi 45 0 15 25,0 60 Pengetahuan Ibu Kurang 24 96,0 1 4,0 25 7,912 Cukup 28 62,2 17 37,8 45 (0,005) Status Pekerjaan Ibu Bekerja 18 94,7 1 5,3 19 Tidak Bekerja 34 66,7 17 33,3 51 (0,016) Data Primer, 2014 Hasil analisis hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan diperoleh bahwa ibu yang memiliki pengetahuan kurang lebih banyak memberikan susu formula yaitu sebanyak 24 orang (96,0%) dibandingkan dengan ibu yang tidak memberikan susu formula pada bayinya yaitu 1 orang (4,0%). Begitu pula Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Jusman Rau, Nikmah Utami, Mufyda: 8-17) 11

dengan ibu yang memiliki pengetahuan cukup juga lebih banyak memberikan susu formula yaitu sebanyak 28 orang (62,2%) dibandingkan dengan ibu yang tidak memberikan susu formula pada bayinya yaitu sebanyak 17 orang (37,8%). Hasil uji Chi Square didapatkan nilai ρ-value sebesar 0,005 (< 0,05) sehingga Ho pada penelitian ini ditolak yang artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan 0-6 bulan. Hasil analisis hubungan antara pekerjaan ibu dengan pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan diperoleh bahwa ibu yang bekerja lebih banyak memberikan susu formula yaitu sebanyak 18 orang (94,7%) dibandingkan dengan ibu yang tidak memberikan susu formula pada bayinya yaitu 1 orang (5,3%). Begitu pula dengan ibu yang tidak bekerja juga lebih banyak memberikan susu formula yaitu sebanyak 34 orang (66,7%) dibandingkan dengan ibu yang tidak memberikan susu formula pada bayinya yaitu sebanyak 17 orang (33,3%). Pada variable ini terdapat syarat uji Chi- Square yang tidak terpenuhi saat penggabungan sel, sehingga digunakan alternatif uji Fisher Exact Test untuk table 2x2. Hasil uji Fisher Exact didapatkan nilai ρ-value sebesar 0,016 (<0,05) sehingga Ho pada penelitian ini ditolak yang artinya ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan 0-6 bulan D. PEMBAHASAN Umur adalah salah satu karakteristik ibu yang merupakan variabel independen yang diteliti dalam penelitian ini. Hasil analisa menyatakan nilai ρ sebesar 0,024 atau nilai ρ < 0,05 yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur ibu dengan 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Mabelopura Palu. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Triana [3] yang menunjukkan tidak ada hubungan antara umur ibu dengan pemberian susu formula pada bayi dengan nilai ρ value sebesar 0,583 (> 0,05). Ibu dengan umur muda belum memiliki pengalaman menyusui sebelumnya. Sehingga masih ada rasa takut pada saat menyusui bayinya. Hal ini sesuai dengan yang menyatakan bahwa ibu yang berusia lebih dari 30 tahun mempunyai pengalaman dalam pemberian ASI eksklusif. Ibu yang usianya lebih dari 30 tahun memiliki keberanian dan tidak ragu-ragu lagi menyusui bayinya [9]. Secara psikologis, ibu yang berusia 30 tahun keatas lebih siap dan lebih merasa bertanggung jawab dalam menyusui anaknya ketimbang ibu yang berusia 30 tahun kebawah dikarenakan adanya pergeseran paradigma akan sebuah kecantikan. Tingkat pendidikan ibu merupakan variabel independen yang diteliti dalam penelitian ini. Menurut Campbell [10] dan Kholid [11], Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin luas wawasan berfikirnya dan akan lebih banyak menerima informasi, Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Jusman Rau, Nikmah Utami, Mufyda: 8-17) 12

sehingga dengan mudah menerima pemberian ASI Eksklusif dan menolak pemberian PASI (Pendamping ASI) pada bayi usia dibawah 6 bulan. Hasil analisa uji Fisher exact test menyatakan nilai ρ sebesar 0,710 (ρ > 0,05) menunjukan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas mabelopura Palu. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Erfiana [12], dan Helena [13] yang menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan pemberian susu formula pada bayi dengan nilai ρ value masing-masing sebesar 0,667 dan 0,204 Ibu dengan tingkat pendidikan rendah akan sulit menerima dan mengikuti pesan atau informasi yang disampaikan orang lain. Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap perubahan sikap dan perilaku hidup sehat [14]. Tingkat pendidikan yang rendah akan mempersulit seorang atau masyarakat menerima dan mengerti pesan-pesan kesehatan yang disampaikan. Berbeda dengan ibu yang berpendidikan tinggi, yang lebih mudah menerima dan memahami pesan atau informasi yang disampaikan orang lain demi meningkatkan kesehatannya. Ping [15] dalam penelitiannya tentang pola menyusui di Shaanxi China menemukan hasil bahwa ibu yang berpendidikan tinggi akan lebih besar kemungkinannya untuk menyapih anak dibanding ibu yang berpendidikan rendah. Hal ini juga didukung Notoatmodjo [16] yang mengemukakan bahwa pendidikan adalah upaya persuasif atau pembelajaran kepada masyarakat agar masyarakat mau melakukan tindakan-tindakan atau praktik untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Pendidikan seseorang berhubungan dengan kehidupan sosialnya. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka ia akan lebih memperhatikan masalah kesehatannya. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu [14]. Salah satu variabel independen yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu. Hasil analisa menyatakan nilai ρ value sebesar 0,005 atau nilai ρ < 0,05 yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Mabelopura Palu. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Erfiana [12], dan Triana [3] yang menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian susu formula pada bayi dengan nilai ρ value masing-masing sebesar 0,037 dan 0,002. Ibu yang memiliki pengetahuan kurang tentang pentingnya pemberian ASI cenderung memiliki perilaku yang kurang baik dalam pemberian ASI dan beranggapan pemberian susu formula dapat menjadi alternatif sebagai pengganti ataupun pendamping ASI. Hal ini juga didukung oleh Roesli [17] Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Jusman Rau, Nikmah Utami, Mufyda: 8-17) 13

yaitu pengetahuan atau kognitif merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang, salah satunya kurang memadainya pengetahuan ibu mengenai pentingnya ASI yang menjadikan penyebab atau masalah dalam peningkatan pemberian ASI. Tingkat pengetahuan yang tinggi ikut menentukan mudah tidaknya ibu untuk memahami dan menyerap informasi tentang ASI eksklusif. Semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu, maka makin tinggi pula ibu dalam menyerap informasi tantang ASI eksklusif [5]. Ibu yang memiliki pengetahuan yang baik berpeluang 5,47 kali lebih besar untuk menyusui secara eksklusif [18]. Pengetahuan yang cukup tentang ASI akan mempengaruhi pemberian susu formula pada bayi, begitu pula sebaliknya. Seorang ibu dengan pengetahuan cukup tentang ASI akan berusaha memberikan yang terbaik bagi bayinya di awal kehidupannya. Seorang ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan memerlukan penyuluhan dari petugas kesehatan guna meningkatkan pengetahuannya tentang pemberian ASI dan susu formula. Pengetahuan ibu tentang susu formula dapat mempengaruhi ibu dalam memberikan susu formula. Semakin baik pengetahuan ibu tentang pemberian susu formula, maka dia tidak akan memberikan susu formula pada anaknya dalam usia 0-6 bulan, begitu juga sebaliknya. Salah satu variabel independen yang diteliti dalam penelitian ini adalah status pekerjaan ibu. Hasil analisa uji Fisher exact test menyatakan nilai ρ sebesar 0,0167 atau nilai ρ < 0,05 yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Mabelopura Palu. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Triana [3] yang menunjukkan ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan pemberian susu formula pada bayi dengan nilai ρ value sebesar 0,010 Ibu yang bekerja akan lebih memungkinkan untuk memberikan susu formula pada bayinya. Hal ini karena para ibu terlalu sibuk dan tidak bisa meninggalkan pekerjaannya dalam waktu yang lama sehingga susu formula menjadi salah satu alternatif untuk menggantikan ASI selama ibu bekerja. Hal ini juga didukung oleh Roesli [19] bahwa banyak ibu bekerja mengalami dilema dalam memberikan ASI eksklusif pada bayinya meskipun sebenarnya ibu tahu manfaat dan keunggulan ASI, tetapi sulit untuk mempraktekkannya. Waktu bekerja yang banyak diluar rumah dan banyak kantor atau institusi tidak mendukung program pemberian ASI. Modernisasi berpengaruh terhadap perilaku dan lamanya ibu menyusui melalui pendidikan dan status pekerjaan ibu, hal ini dihubungkan dengan meningkatnya pendidikan wanita kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan lebih besar. Meningkatnya pendidikan dan pekerjaan wanita merupakan indikator yang bagus terhadap perkembangan ekonomi [20]. Berbeda dengan ibu yang berstatus sebagai pekerja, ibu yang tidak bekerja selalu berada di rumah dan memiliki Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Jusman Rau, Nikmah Utami, Mufyda: 8-17) 14

waktu yang lebih banyak berada didekat bayinya, sehingga dapat memberikan ASI pada bayinya kapanpun. Ibu Rumah Tangga (IRT) memiliki waktu yang cukup/lebih banyak sedikit untuk memberikan ASI [21]. E. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan didapat simpulan bahwa ada hubungan antara umur ibu, pengetahuan ibu dan status pekerjaan ibu dengan pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Mabelopura Palu. Sedangkan tingkat pendidikan ibu tidak berhubungan dengan pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Mabelopura Palu. Diharapkan ibu untuk lebih meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan dan penggunaan susu formula yang benar pada bayi. Ibu menyusui yang bekerja diharapkan menyempatkan memberikan ASI untuk bayinya, tentunya dengan dukungan keluarga pemberian ASI tetap dapat dilaksanakan meskipun para ibu bekerja. Dilakukannya program penyuluhan pada setiap ibu hamil dan ibu menyusui agar memberikan edukasi tentang pentingnya pemberian ASI pada bayi terutama pada bayi usia 0-6 bulan, bahaya penggunaan susu formula, serta cara memerah atau memompa ASI dan cara menyimpan ASI yang benar. Agar para ibu yang bekerja tetap dapat memberikan ASI pada bayinya. Pihak Dinas Kesehatan harus lebih fokus memantau Puskesmas dalam meningkatkan capaian ASI Ekslusif, sehingga kedepannya semua Puskesmas termasuk Puskesmas Mabelopura bisa mencapai target yang sudah ditetapkan yaitu sebesar 80%. Penelitian ini hanya meneliti sebagian dari banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan, sehingga diharapkan bagi peneliti yang selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan mengkaji faktor yang berbeda, desain penelitian dan metode pengambilan sampel yang berbeda pula. Sehingga mendapatkan hasil penelitian yang sempurna dan lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA 1. Afifah, 2007, Faktor yang Berperan dalam Kegagalan Pemberian ASI Eksklusif, UNDIP, Semarang. 2. Hidayanti, L, 2011, Penurunan ASI Eksklusif Sebagai Salah Satu Dampak Paparan Iklan Susu Formula, FKM UNSIL, Tasikmalaya. 3. Triana, Heni, 2012, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Susu Formula pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Kelurahan Helvetia Timur, FKM USU, Medan. 4. Cita dan Ismiati, 2008, Karakteristik Ibu yang Memberikan Susu Formula pada Bayi Di RB Setia Rumanda Jakarta-Timur, Stikes Istara Nusantara, Jakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Jusman Rau, Nikmah Utami, Mufyda: 8-17) 15

5. Siregar, Arifin, 2004, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Oleh Ibu Melahirkan, FKM USU, Medan. 6. Purwanti, 2004, Konsep Penerapan ASI ekslusif, EGC, Jakarta 7. Kementerian Kesehatan RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar 2013, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta. 8. Dinkes Kota Palu, 2013, Profil Kesehatan Tahun 2013, Dinkes Kota Palu, Palu. 9. Wadud, Mursyida, 2013, Hubungan Umur Ibu dan Paritas dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Berusia 0-6 Bulan Di Puskesmas Pembina Palembang Tahun 2013, Poltekes Kemenkes Palembang, Palembang. 10. Campbell K, 2002, Family Food environments of children : does sosioeconomics status make a difference, Asia Pasific Journal Clinical Nutrition 2002 ; 11 (3) : 553 561. 11. Kholid A, 2012, Promosi Kesehatan dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media, dan Aplikasinya (untuk Mahasiswa dan Praktisi Kesehatan), PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. 12. Erfiana, I., Hidayanti, L., Maywati, S., 2012, Kajian Berbagai Faktor yang Berperan dalam Pemberian Susu Formula Awal pada Bayi (6 8) Di Kelurahan Tugu Jaya Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, FKM UNSIL, Tasikmalaya. 13. Helena, 2013, Faktor yang Mempengaruhi Pemberian PASI pada Bayi Usia 0 6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Christina Martha Tiahahu Kota Ambon Tahun 2013, FKM UNHAS, Makassar. 14. Notoatmodjo, S., 2007, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, PT Rineka Cipta, Jakarta. 15. Ping, T, 1990, Breast-feeding Patterns and Correlates in Shaanxi, China. Asia-Pacific Population Journal, 5 (157), Pp. 57-70. 16. Notoatmodjo, S., 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, PT Rineka Cipta, Jakarta. 17. Roesli, Utami, 2005, Mengenal ASI Eksklusif, Trubus Agriwijaya, Jakarta. 18. Yuliandarin E, 2009, Faktor faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ASI Eksklusif di Puskesmas Kelurahan Kota Bekasi, Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Jakarta. 19. Roesli, Utami, 2000, Mengenal ASI Eksklusif, Trubus Agriwijaya, Jakarta. 20. Odimegwu, C.O., 2002, Determinants of Breastfeeding Status in Eastern Nigeria ; African Population Studies / Etude de la Population Africaine. 17 (1). Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Jusman Rau, Nikmah Utami, Mufyda: 8-17) 16

21. Handayani, Dini, 2007, Gambaran Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Pemberian ASI Eksklusif 22. Universitas Padjadjaran, Bandung. berdasarkan karateristik ibu di Puskesmas Sukawarna Kota Bandung, Fakultas Kedokteran Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Jusman Rau, Nikmah Utami, Mufyda: 8-17) 17