BAB I PENDAHULUAN. berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, mengupayakan agar individu dewasa tersebut mampu menemukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV. Penelitian ini menggunakan design penelitian quasi. experiment pre dan post test with control group. Penelitian ini ingin

INSTRUCTURE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUAT

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan pre-test dan post-test with control group. Tujuan. penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional SK No. 045/U/202. tentang Kurikulum Pendidikan Tinggi yang berbasis

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang perlu mensejajarkan diri dengan. negara-negara yang sudah maju tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawat merupakan suatu profesi dimana seorang petugas

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah, dalam kaitannya dengan pendidikan sebaiknya dijadikan tempat

BAB I PENDAHULUAN Bab I tentang Sistem Pendidikan Nasional: pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN CTL PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN PADA TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab 1 ini tentang pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Observasi penulis pada kelas yang melakukan kegiatan pembelajaran fisika.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi diharapkan proses pemahaman akan menjadi lebih berkembang dan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL DI SMKN 4 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 pasal 3. (2005:56) tentang

Nuria Ulpa Rambe

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan dalam pembelajaran yaitu: 1) kemampuan melakukan penalaran. 5) keterampilan komunikasi (Trisni dkk, 2012: 3).

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari tujuan pendidikan yang telah hendak dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. SMK Negeri Pancatengah merupakan Unit Sekolah Baru (USB) dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. paradigma yang lama atau cara-cara berpikir tradisional. Dalam dunia pendidikan,

PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kualitas pendidikan yang juga tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pendidikan dan teknologi menuntut pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. siswanya menjadi lebih kritis dan kreatif. Pendidikan merupakan wadah untuk berlatih, berkreasi, mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak suatu penciptaan dibatasi oleh

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

BAB. I PENDAHULUAN. Hilman Latief,2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada masa sekarang ini memerlukan adanya. pembaruan dibidang strategi pembelajaran dan peningkatan relevansi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masih

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

BAB I PENDAHULUAN. kejuruan yang berada di Salatiga. Sekolah ini memiliki 33 orang guru dan

2). Fokus pada kesadaran pada proses pembelajaran dan tanggung jawab. 3). Peran dosen tidak mengajari tetapi menstimulasi proses yang aktif.

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. matematika kurang disukai oleh kebanyakan siswa. Menurut Wahyudin (1999),

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Dalam arti sederhana

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. muncul karena ia membutuhkan sesuatu dari apa yang dipelajarinya. Motivasi

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK SISWA SMP ANTARA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN SETTING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN CARA BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI METODE CONTEXTUAL

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Belajar merupakan aktivitas

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar (SD) menjadi fokus perhatian dalam rangka

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI BRAIN BASED LEARNING PADA POKOK BAHASAN MATRIKS DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mendapat perhatian dari pemerintah. Berbagai

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu proses pembelajaran. Perubahan yang terjadi pada siswa sejatinya

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. Miskwoski, 2005). (Marbach- Ad & Sokolove, 2000). interaksi dengan dunia sosial dan alam. Berdasarkan hasil observasi selama

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama yang paling sempurna dengan Al-Quran sebagai. pedoman pokok ajarannya, menegaskan kepada umatnya agar

BAB I PENDAHULUAN. adalah pembelajaran yang sifatnya aktif, inovatif dan kreatif. Sehingga proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. guru dalam mengajar. Berbagai macam komponen-komponen dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTURE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUAT ASUHAN KEPERAWATAN.

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dan prioritas yang tinggi oleh pemerintah, pengelola pendidikan

Oleh : Sri Milangsih NIM. S BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Persepsi ini menyebabkan guru terkungkung dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat diperlukan bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni pada era global

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang tidak pernah lepas dari segala bentuk aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari,

BAB I PENDAHULUAN. penunjang roda pemerintahan, guna mewujudkan cita cita bangsa yang makmur dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan upaya secara sistematis yang dilakukan pengajar untuk mewujudkan proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Zainal, 2014). Pembelajaran diberikan kepada orang dewasa dapat efektif jika pengajar tidak terlalu mendominasi kelompok kelas, mengurangi banyak bicara, namun mengupayakan agar individu dewasa tersebut mampu menemukan alternatif untuk mengembangkan kepribadian mereka (Nursalam, 2014). Mahasiswa dalam proses pembelajaran mengalami kesulitan dan kegagalan disebabkan faktor internal yaitu dirinya sendiri dan faktor eksternal yang meliputi fasilitas, kurikulum, sumber belajar dan kemampuan dosen yang tidak sesuai dengan kompetensinya dan metode pembelajaran yang digunakan. Kegagalan belajar mahasiswa hanya ditimpakan sebagai kegagalan yang disebabkan oleh mahasiswa yang bersangkutan padahal dalam kenyataannya 1

2 kegagalan dosen dalam memberikan pembelajaran. dan kekurangan pengetahuan dosen dalam pengelolaan dan penetapan strategi pembelajaran yang tepat sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa (Arifin,2013). Proses belajar mengajar yang diterapkan di Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Trenggalek adalah dengan metode konvensional atau Teacher Centered Learning (TCL), sedangkan berdasarkan peraturan menteri pendidikan nasional SK No. 045/U/202 tentang perubahan paradigma sistem pendidikan tinggi di Indonesia yang berbasis kompetensi sehingga terdapat perubahan pola dan cara belajar mahasiswa. Awalnya proses pembelajaran berpusat pada dosen Teacher Centered Learning bergeser menjadi Student Centered Learning dimana mahasiswa berperan aktif dalam pembelajaran, kegiatan pembelajaran mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor, salah satunya pengajaran dalam menyusun suatu asuhan keperawatan. Sedangkan pengajaran pembuatan asuhan keperawatan lebih menekankan aspek kognitif dalam cakupan materinya maupun dalam proses pembelajaran sehingga mahasiswa mempunyai kesempatan untuk mengembangkan daya nalarnya, dimana penalaran dan pemahaman

3 merupakan kemampuan yang sangat penting bagi siapa saja yang ingin professional dibidangnya (Siregar, 2013). Model Pembelajaran yang digunakan merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa, Penerapan model pembelajaran yang sesuai dan inovatif akan memudahkan siswa dalam menerima dan memahami materi sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Salah satu inovasi untuk model pembelajaran tersebut adalah dengan metode Contextual Teaching Learning yang merupakan sistem pembelajaran yang cocok dengan kinerja otak, untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna, dengan cara menghubungkan muatan akademis dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik, hal ini penting diterapkan agar informasi yang diterima tidak hanya disimpan dalam memori jangka pendek yang mudah dilupakan, tetapi dapat disimpan dalam memori jangka panjang sehingga akan dihayati dan diterapkan dalam tugas pekerjaan (Johnson, 2014). Metode ceramah dan diskusi yang dipergunakan dalam pembelajaran Asuhan keperawatan selama ini belum cukup untuk meningkatkan kemampuan daya nalarnya khususnya dalam pengambilan keputusan klinis sehingga menyebabkan mahasiswa

4 berfokus pada kasus yang semu, belum melihat secara langsung dalam tatanan nyata, dan hanya mendengarkan cerita dan kadangkadang membosankan, situasi pembelajaran diarahkan pada learning to know, permasalahan yang disampaikan cenderung bersifat akademik tidak mengacu pada masalah-masalah kontektual yang dekat dengan kehidupan mahasiswa sehingga pembelajaran membuat asuhan keperawatan menjadi kurang bermakna bagi mahasiswa. Hal ini tampak pada rendahnya partisipasi mahasiswa dalam kemampuan menyusun asuhan keperawatan di rumah sakit (Hidayat, 2009). Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengadopsi berbagai pendekatan dalam pembelajaran, salah satu pendekatan yang dianjurkan adalah pendekatan contextual teaching learning (CTL). Pendekatan CTL adalah pendekatan pembelajaran yang mengkaitkan isi pelajaran dengan lingkungan sekitar atau dunia nyata sehingga akan membuat pembelajaran lebih bermakna dan lebih menyenangkan sehingga dapat meningkatkan motivasi untuk belajar. (Nurhadi, 2003) Tujuan pelaksanaan metode CTL adalah memotivasi, mendukung pembelajaran yang berkualitas bagi siswa, dimana siswa dapat menemukan hubungan yang bermakna

5 antara ide-ide abstrak dengan aplikasi praktis dalam konteks dunia nyata, konsep diinternalisasi melalui menemukan, memperkuat serta menghubungkan. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa pikiran secara alami akan mencari makna dari hubungan individu dengan lingkungan sekitarnya, pembelajaran tidak harus dilakukan didalam kelas, tapi bisa dilaboratorium, tempat kerja, sawah atau tempat-tempat lainnya. Sehingga siswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk menkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya. Adapun model-model pembelajaran CTL salah satunya Problem Based Instructure (PBI) ( Zainal,2014). Penelitian Musrifatul Uliyah (2010) mengemukakan dengan penerapan pembelajaran contextual teaching learning untuk meningkatkan kemampuan dalam membuat diagnosis keperawatan pada matakuliah KDM didapatkan hasil bahwa pembelajaran CTL dapat meningkatkan kemampuan kognitif mahasiswa. Penelitian Titin (2011) mengemukakan bahwa dengan metode pembelajaran contextual teaching learning ( CTL) model Problem Based Instructure (PBI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan proses pembelajaran menggunakan model

6 SCL yang lain. Menurut Dahar (2010) dalam proses pembelajaran menggunakan PBI, guru menyediakan atau membawa permasalahan berupa soal yang akan disajikan kepada siswa, topik masalah yang disajikan adalah sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Melalui PBI siswa akan dihadapkan dengan situasi masalah. Dengan demikian diharapkan siswa dapat lebih termotivasi untuk menggali berbagai informasi dalam memecahkan masalah, serta mendapat pengalaman belajar yang memuaskan sehingga hasil belajar dapat meningkat. Aspek penting dalam Problem Based Instructure (PBI) adalah pembelajaran dimulai dengan adanya permasalahan yang selanjutnya akan menentukan arah pembelajaran dalam kelompok. Dengan membuat permasalahan sebagai tumpuan pembelajaran, mendorong siswa untuk mencari informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan, keuntungan PBI adalah mendorong kerjasama dalam menyelesaikan tugas (Mulyasari, 2009). Pembelajaran kontekstual melalui model PBI terdiri dari lima langkah utama yaitu Orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan

7 menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Model PBI dapat memberikan pengalaman kepada siswa dan dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang apa yang mereka pelajari sehingga diharapkan mereka dapat menerapkannya dalam kondisi nyata pada kehidupan sehari-hari (Dahar, 2010). Studi Pendahuluan yang dilakukan peneliti tanggal 01 Februari 2016 di Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Trenggalek menunjukkan bahwa hasil penilaian pembuatan asuhan keperawatan praktik klinik keperawatan medikal bedah pada mahasiswa semester V didapatkan hasil 65% mahasiswa tidak bisa membuat asuhan keperawatan yang sesuai dengan situasi nyata, sehingga mereka lebih banyak menulis sesuai teori tidak disesuaikan dengan kondisi nyata pasien nya. Pada saat responsi atau proses konsultasi mahasiswa kurang memahami dengan apa yang ditulisnya. Asuhan keperawatan pada praktik klinik keperawatan medikal bedah dikarenakan mata kuliah tersebut memiliki satuan kredit semester yang besar dibandingkan mata kuliah yang lainnya. Pembelajaran tentang cara pembuatan Asuhan Keperawatan ini sudah diberikan sejak mahasiswa semester I,

8 dengan metode pembelajaran konvensional dengan cara ceramah, tetapi ternyata sampai semester V mahasiswa belum memahaminya. Pemberian dan pembuatan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah merupakan salah satu ketrampilan yang harus dimiliki oleh setiap lulusan mahasiswa keperawatan. Pembuatan dan pemberian Asuhan Keperawatan seharusnya mengembangkan ketrampilan berfikir, kolaboratif serta praktik, karena membuat Asuhan Keperawatan merupakan tugas mandiri dan tugas pokok seorang perawat. Ketrampilan Mahasiswa dilahan praktik dapat dilatih ketika mereka sedang menjalani pembelajaran, sehingga saat mahasiswa lulus dapat mengaplikasikan secara langsung dan tepat akan materi ajar yang didapat saat mereka sedang menjalani proses perkuliahan, salah satunya membuat Asuhan Keperawatan pada kasus Keperawatan Medikal Bedah. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperlukan penelitian tentang metode pembelajaran yang dapat melatih siswa menjadi lebih aktif dan memotivasinya untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari sehingga siswa memiliki pengetahuan atau ketrampilan yang secara refleksi

9 dapat diterapkan dari permasalahan ke permasalahan yang lainnya. Penelitian ini dikhususkan untuk kemampuan mahasiswa dalam membuat asuhan keperawatan medikal bedah Penerapan Contextual Teaching Learning model Problem Based Instructure dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam membuat asuhan keperawatan di Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Trenggalek. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan : Apakah metode contextual teaching learning model problem based instructure dapat meningkatkan kemampuan membuat asuhan keperawatan pada mata kuliah medikal bedah? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Menerapkan metode Contextual Teaching Learning model Problem Based Instructure dalam pembelajaran Keperawatan Medikal Bedah untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam membuat Askep (Asuhan keperawatan).

10 2. Tujuan Khusus a. Mengukur kemampuan mahasiswa dengan pre-test dalam membuat Askep yang mendapatkan pembelajaran CTL model PBI b. Mengukur kemampuan mahasiswa dengan pre-test dalam membuat Askep yang tidak mendapatkan pembelajaran CTL model PBI c. Mengukur kemampuan mahasiswa dengan post-test dalam membuat Askep yang mendapatkan pembelajaran CTL model PBI d. Mengukur kemampuan mahasiswa dengan post-test dalam membuat Askep yang tidak mendapatkan pembelajaran CTL model PBI D. Manfaat Penelitian 1. Teoritis Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah akan memberikan data yang mendukung teori tentang Konstruktivisme bagi peningkatan kualitas pembelajaran Keperawatan Medikal Bedah khususnya proses keperawatan sekaligus sebagai penjelasan efektifitas metode pembelajaran

11 CTL model PBI terhadap kemampuan mahasiswa dalam menentukan masalah keperawatan. 2. Praktis a. Bagi Mahasiswa 1) Mengaktifkan ketrampilan mahasiswa dalam bekerja sama dan belajar di dalam kelompok dengan penerapan metode CTL. 2) Memberikan suasana belajar yang variatif sehingga pembelajaran tidak monoton sehingga diharapkan dapat memberikan dampak pada peningkatan hasil belajar b. Bagi Dosen/staff pengajar 1) Menambah wawasan tentang pembelajaran yang inovatif dan interaktif untuk mencapai tujuan pembelajaran 2) Memberikan solusi untuk pelaksanaan pembelajaran yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. c. Bagi Institusi pendidikan keperawatan 1) Diharapkan dapat dipakai sebagai acuhan bagi pengembangan metodologi pengajaran di pendidikan keperawatan.

12 2) Diharapkan dapat memberikan informasi pada institusi pendidikan khususnya keperawatan mengenai penerapan metode CTL dalam peningkatan kemampuan mahasiswa dalam membuat Askep. 3) Diharapkan dapat digunakan sebagai data untuk menyusun rencana pengembangan program pembelajaran di pendidikan tinggi keperawatan 4) Diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis khususnya dalam pengambilan keputusan klinik dibidang keperawatan.

E. Penelitian Terkait No Peneliti Tahun Judul Hasil Persamaan Perbedaan 1. Titin Eliyanti 2011 Pengaruh penerapan pembelajaran kontekstual model PBI terhadap hasil belajar siswa. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pretest dan postest pada variabel hasil belajar dengan peningkatan rata-rata skor sebesar 9,6 dan berdasarkan uji t didapatkan t hitung > t tabel. Model PBI dapat meningkatkan hasil belajar secara signifikan pada taraf alfa = 5%. Variabel independent penelitian sama yaitu Contextual teaching learning model Problem Based Instructure. Tujuan penelitian untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran contextual teaching learning terhadap kemampuan membuat Asuhan keperawatan pada mahasiswa AKPER PEMKAB Trenggalek, metode yang digunakan dalam penelitian yang saya lakukan adalah quasy eksperimen dengan pretest dan postest desain with control group, dan dalam penelitian tersebut tidak menggunakan kelompok kontrol. 13

2. Musrifatul uliyah 3 Saronom silaban all, 2010 Penerapan pembelajaran contextual teaching learning untuk meningkatkan kemampuan diagnosis keperawatan pada mata kuliah KDM 2012 Pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning terhadap hasil belajar siswa. Hasil penelitian didapatkan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan kemampuan kognitif mahasiswa dalam pembelajaran materi diagnosis keperawatan mata kuliah KDM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model contextual teaching learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dalam perhitungan keberhasilan belajar berdasarkan % gain Variabel independent penelitian sama yaitu contextual teaching learning Intervensi sama dengan menggunakan contextual teaching learning dan tujuannya sama yaitu untuk mengetahui kefektifean contextual teaching learning untuk meningkatkan pengetahuan ( kognitif Pada penelitian tersebut metode penelitian adalah deskriptif kualitatif dari hasil penelitian tindakan kelas, sedangkan pada penelitian yang saya lakukan dengan metode kuantitatif dengan desain quasy eksperimen dengan pretest dan postest desain with control group, Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui penerapan pembelajaran contextual teaching learning terhadap kemampuan membuat diagnose keperawatan. quasy eksperimen dengan pretest dan postest desain with control group, Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui penerapan pembelajaran contextual teaching learning terhadap hasil belajar ( kognitif, afektif, psikomotor). 14

diperoleh rata-rata keberhasilan siswa sebesar 72 %. Hasil hitung > t tabel berarti pembelajaran menggunakan CTL berpengaruh positif terhadap siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya. Setuju dan sangat nyaman dengan penerapan metode pembelajaran CTL, terbukti dari hasil belajar siswa tergolong dengan nilai yang baik sekali dengan penerapan metode pembelajaran CTL. ). 15

4. Made susilowati 2014 Penerapan metode pembelajaran contextual teaching and learning pada konsep operasi bilangan Hasil penelitian menunjukkan hasil analisis statistic uji t mendapatkan hasil yang sangat signifikan bahwa penerapan pembelajaran CTL telah meningkatkan pemahaman siswa mengenai konsep operasi bilangan. Metode yang digunakan dalam penelitian sama yaitu Quasy eksperimen dengan pretest dan post test. Variabel penelitian sama contextual teaching and learning. Variabel penelitian sama yaitu contextual teaching learning. Metode penelitian sama yaitu dengan quasy eksperimen dengan menggunakan control group. Metode yang digunakan dalam penelitian tidak menggunakan kelompok control, sedangkan penelitian saya menggunakan kelompok control. Penelitian ini dengan menggunakan mix method yaitu kuantitatif dan kualitatif, sedangkan penelitian saya kuantitatif. 16