BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bidang jasa kesehatan dimana Rumah Sakit selalu dituntut untuk memiliki

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. 4.1 Alur Resep Pulang Farmasi rawat Inap

Optimasi Waktu Tunggu Resep Pulang Farmasi Rawat Inap RS XYZ dengan Metode E-Presscribing

PROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB VI HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai. Dalam meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Rumah sakit

LAMPIRAN. 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum. No Pertanyaan Jawaban

BAB I PENDAHULUAN. dua jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan kesehatan dalam sebuah

SOP PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS SINE PERENCANAAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam hal ini memerlukan suatu variabel yang dapat digunakan untuk

DAFTAR ISI PENGESAHAN SKRIPSI iii PERNYATAAN...v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI...

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh rumah sakit adalah kepuasan pelanggan agar dapat bertahan, bersaing,

PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG

Analisis Sistem Distribusi Obat di Instalasi Farmasi Rawat Inap Jogja International Hospital

WHAT IS LEAN MANAGEMENT?

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PELAYANAN RAWAT INAP PADA RSUD KOJA JAKARTA UTARA. Windy Widyaningsih 3EB

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serta memiliki satu Instalasi gudang farmasi kota (Dinkes Kota Solok, 2014).

ANALISIS PENULISAN RESEP OBAT DI LUAR FORMULARIUM NASIONAL PADA PESERTA BPJS NON PBI DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III BENGKULU TAHUN 2015

TUGAS AKHIR OPTIMASI WAKTU TUNGGU RESEP PULANG FARMASI RAWAT INAP RS XYZ DENGAN METODE E-PRESSCRIBING

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pasien, melalui pencapaian hasil terapi yang optimal terkait dengan obat. Hasil

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG

PENERIMAAN RESEP PASIEN RAWAT INAP No. Dokumen No. Revisi. Tanggal Terbit 1 September 2015

PROFIL KESEHATAN. BERAT BADAN YANG DIREKOMENDASIKAN kg LINGKAR PERUT YANG DIREKOMENDASIKAN cm

LAPORAN EVALUASI PROGRAM

PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

2018, No b. bahwa usulan tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Kendari pada Kepolisian Negara Republik Indonesia

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Studi Pendahuluan dan Penentuan Jumlah Sampel Penelitian

SURVEI KESALAHAN DALAM PENULISAN RESEP DAN ALUR PELAYANANNYA DI 4 APOTEK KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Umum dan Dokter Spesialis, dimana dokter spesialis yang tersedia diantaranya

90 Januari Februari Maret Target Capaian

BAB I PENDAHULUAN. dokter gigi, apotek, laboratorium, dan layanan beauty care. Berdiri sejak tahun

Volume VII Nomor 1, Februari 2017 ISSN: Latar Belakang

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PARU BATU

BAB 7 PENUTUP. belum semuanya mengikuti pelatihan kegawatdaruratan. Untuk staf. administrasi IGD, rekam medik dan brankar man belum bertugas 24 jam.

Elemen Penilaian PKPO 1 Elemen Penilaian PKPO 2 Elemen Penilaian PKPO 2.1 Elemen Penilaian PKPO Elemen Penilaian PKPO 3

BAB I PENDAHULUAN. yaitu RS Umum dan RS Khusus (jiwa, mata, paru-paru, jantung, kanker, tulang, dsb)

BAB III ANALISA MASALAH

SOP Pelayanan Farmasi Tentang Perencanaan dan Pemesanan Obat-obat High Alert

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 4 ANALISA PROSES BISNIS AWAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. aktivitas responden atau partisipan yang terencana, dilakukan secara aktif dan sistematis

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/068/I/2010 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan uji validitas dan reliabilitas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. serta untuk menghindari kesalahn intepretasi. Instrumen diuji kepada 26

PANDUAN CARA IDENTIFIKASI DAN PENYIMPANAN OBAT YANG DIBAWA OLEH PASIEN

PEDOMAN PELAYANAN TENTANG PENYIAPAN DAN PENYALURAN OBAT DAN PRODUK STERIL DI RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA

SOP MENERIMA PASIEN RUJUKAN DARI PUSKESMAS ATAU RUMAH SAKIT LAIN. No. Revisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mewujudkan suatu negara yang lebih baik dengan generasi yang baik adalah tujuan dibangunnya suatu negara dimana

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG SEDANG BERJALAN

Lampiran 2. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2012 di Apotek RSU

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

Kata Kunci : Kepuasan pasien, Tingkat kepuasan pasien, dan lima dimensi kualitas pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa

WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI DEPO FARMASI RSUD GUNUNG JATI KOTA CIREBON TAHUN 2016

Pelayanan Rawat Jalan dengan Modul Dokter. RS Awal Bros Bekasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN PENULISAN RESEP DIREKTUR RS HARAPAN BUNDA MENIMBANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit dr. Raden Soedjati Soemodiardjo merupakan rumah sakit umum milik pemerintah daerah Kabupaten

ALUR KERJA BPJS Kesehatan Center

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

BAB VI PENUTUP. korelasi sebesar 72,2%, variabel Pelayanan informasi obat yang. mendapat skor bobot korelasi sebesar 74,1%.

UNTUK LATIHAN TELUSUR HPK. SKP DAN MPO

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan jasa yang sama secara berulang dan membuat komitmen untuk. merekomendasikannya secara positif kepada orang terdekatnya.

PEMERINTAH KOTA MADIUN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. efisiensi biaya obat pasien JKN rawat jalan RS Swasta

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

BAB 111 PROSES PELAKSANAAN MAGANG

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. hipertensi, jantung, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis, epilepsy, stroke,

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi kedokteran. Apapun teknologi kedokterannya

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Apotek Newton merupakan salah satu sarana kesehatan yang bertujuan untuk

Pedoman Wawancara Mendalam Untuk Dokter

Sri Hariati Dongge,S.Farm,Apt,MPH Dinas Kesehatan Kab. Konawe Sulawesi Tenggara

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT. Informasi Apotek Farmasi Dirumah Sakit Umum Ajibarang dengan peralihan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN PENULISAN RESEP DIREKTUR RS BAPTIS BATU MENIMBANG

Transkripsi:

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data Dari Farmasi Rawat Inap Pada Rumah Sakit Pusat Pertamina terdapat Instalasi Farmasi yang terdiri dari Farmasi Logistik dan Perencanaan, Farmasi Rawat Jalan, Farmasi Rawat Inap, Farmasi Unit Gawat Darurat, dan Farmasi OK. Pada bab ini akan dibahas tentang bagaimana proses penerimaan resep pulang dari Dokter lantai untuk pasien yang akan pulang dari resep di tulis oleh Dokter hingga resep tersebut selesai dikerjakan oleh petugas Farmasi dan kemudian dikirim ke lantai rawat lagi untuk diserahkan pada pasien. Sasaran Mutu untuk resep pulang pasien rawat inap adalah 20 menit untuk resep non racik dan 45 menit untuk resep racikan.namun dalam data realnya resep akan turun ke lantai rawat dalam waktu lebih dari satu jam. Berikut data rata-rata waktu tunggu resep pulang pasien rawat inap dari tanggal 1 Oktober sampai dengan 31 Oktober 2016 : Tabel 4.1 Data Rata-rata Waktu Tunggu Resep Pulang Tanggal Waktu Tunggu Resep Pulang (menit) Obat Non Racik Obat Racikan 1 Oktober 2016 17.55 93.00 2 Oktober 2016 20.60-3 Oktober 2016 26.96 36.5 4 Oktober 2016 16.75 25.55 5 Oktober 2016 25.29 35.33 6 Oktober 2016 16.00 22.18 7 Oktober 2016 20.70 73.00 8 Oktober 2016 25.15 57.67 9 Oktober 2016 12.80 27.47 31

10 Oktober 2016 18.65 60.00 11 Oktober 2016 42.71 40.50 12 Oktober 2016 16.31 34.00 13 Oktober 2016 37.17 51.00 14 Oktober 2016 17.80 45.00 15 Oktober 2016 15.48 43.00 16 Oktober 2016 39.75 11.00 17 Oktober 2016 21.67 70.00 18 Oktober 2016 24.21 44.00 19 Oktober 2016 19.97 15.00 20 Oktober 2016 18.05 23.00 21 Oktober 2016 20.50 26.25 22 Oktober 2016 31.33 24.00 23 Oktober 2016 33.80 20.50 24 Oktober 2016 20.33 68.00 25 Oktober 2016 17.38 29.00 26 Oktober 2016 30.83 46.67 27 Oktober 2016 19.53 27.51 28 Oktober 2016 14.57 32.00 29 Oktober 2016 13.20 37.00 30 Oktober 2016 24.37 48.40 31 Oktober 2016 19.82 48.50 4.1.1 Alur Pengerjaan Resep Pulang Pasien Rawat Inap Adapun alur pengerjaan resep pulang tersebut adalah sebagai berikut: a. Penulisan resep pulang. Resep di tulis oleh Dokter kemudian di serahkan kepada petugas Farmasi yang berada di lantai. Resep harus di cek dahulu oleh petugas Farmasi apakah obat yang di resepkan tersebut masih ada sisa atau tidak pada laci obat oral pasien, jika obat sisa masih ada maka petugas akan mengurangi jumlah resep tersebut, namun bila obat sudah habis maka resep bisa langsung diantar ke Farmasi Rawat Inap untuk dikerjakan. b. Pengiriman resep menuju Farmasi Rawat Inap 32

Petugas Farmasi yang berada di lantai akan menelpon petugas Farmasi Rawat Inap meminta tolong kurir supaya datang ke lantai rawat inap untuk mengambil resep pulang. c. Pengerjaan Resep Pulang Resep yang sudah sampai di Apotek akan di entry, kemudian akan di telaah oleh Apoteker apakah ada duplikasi obat pada resep tersebut (obat dengan zat aktif yang berbeda namun memiliki indikasi / khasiat yang sama ) atau ada interaksi obat tidak pada resep tersebut. Jika obat sudah selesai di telaah, maka obat siap di bungkus, di cek ulang oleh petugas konfirmasi untuk memastikan obat yang dibungkus dalam jumlah yang benar dan sesuai dengan yang ditulis oleh Dokter serta memastikan etiket aturan obat tersebut sudah benar atau belum. Terakhir, obat dicek ulang oleh petugas penyerahan. d. Pengiriman Resep ke lantai Rawat Inap Resep yang sudah selesai akan dikirim lagi oleh kurir ke lantai rawat untuk di serahkan kepada petugas farmasi di lantai. e. Resep siap serah. Ketika semua resep pulang dan masalah administrasi pasien sudah selesai maka obat akan segera di serahkan kepada pasien untuk dibawa pulang. Karena resep ini untuk pasien yang di rawat maka yang menyerahkan obat dan melakukan edukasi kepada pasien adalah Perawat bukan Apoteker, kecuali pasien dengan kelas VIP, VVIP, ataupun President Suite maka edukasi akan dilakukan oleh Apoteker dan dilakukan di kamar pasien. 33

4.1.2 Alur peta proses resep pulang Resep Pulang dari Dokter Resep dicek kemudian dikirim ke Farmasi Resep dientry,ditelaah, dibungkus, dikonfirmasi, dicek, dikirim ke lantai rawat Obat siap serah ke pasien Gambar 4.1 Diagram alir alur proses resep pulang 4.2. Pengolahan Data 4.2.1. Analisa Kendala Kerja pada Resep Pulang Farmasi Rawat Inap Banyaknya resep pulang pada setiap lantai membuat aktivitas pada Farmasi Rawat Inap sangat padat dan memerlukan pelayanan yang efisien namun harus tetap menomorsatukan ketelitian dalam pengerjaan resep pulang. Oleh karena itu harus ada kerjasama dari berbagai pihak terutama kerjasama antar Dokter, Perawat, Asisten Apoteker, kurir, dan Apoteker supaya aktivitas berjalan dengan lancar dan baik. 4.2.2. Kendala-kendala Terkait dengan Resep Pulang Beberapa kendala yang sering dialami oleh petugas Farmasi Rawat Inap yang berkaitan dengan Resep Pulang adalah : 1. Resep pulang belum ditulis oleh Dokter lantai dikarenakan Dokter sedang menemani visit Dokter Spesialis yang lain padahal pasien sudah diberitahukan bahwa pasien diperbolehkan untuk lepas rawat oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien. 34

2. Kurir yang ditelepon oleh petugas Farmasi datang di lantai rawat sangat lama dikarenakan kurir obat hanya ada 2 orang padahal kurir harus mengambil obat pulang dan obat cito ( obat yang harus dikirim dengan cepat / tidak boleh ditunda karena akan berbahaya bila ditunda) pada 6 lantai.kurir yang pertama melayani lantai 2 sampai dengan lantai 4, dan kurir yang kedua melayani lantai 5 sampai dengan lantai 7. 3. Pengerjaan obat pulang yang terdapat racikan memerlukan waktu yang cukup lama karena harus dihitung dahulu dosisnya sebelum diracik. bahkan beberapa resep dari Dokter Psikiatri, Dokter Spesialis Paru, dan Dokter Spesialis Jantung terdapat 3 items atau lebih obat yang harus diracik. Hal inilah yang terkadang pasien tidak tahu, sehingga pasien menganggap pengerjaan resep pulang terlalu lama. 4. Petugas obat racik hanya satu orang, bila obat racikan sedang banyak maka obat akan menumpuk sehingga waktu tunggu resep pulang menjadi lama. 5. Terjadi duplikasi resep atau terdapat interaksi obat dalam satu resep sehingga harus konfirmasi ke Dokter terlebih dahulu. Kendala yang terjadi adalah Dokter seringkali susah dihubungi karena Dokter terkadang sedang melakukan tindakan / operasi sehingga Dokter tidak bisa menerima panggilan telepon atau Dokter sedang melayani pasien di poli. 6. Adanya kekosongan stock obat pada Apotek Rawat Inap, sehingga kita harus meminjam obat ke bagian lain dulu, bila Apotek yang lain juga tidak memiliki stock obat tersebut maka kita harus menelpon Dokter dahulu 35

untuk mengganti obat dengan indikasi yang sama, bila Dokter tidak mau mengganti terpaksa kita akan membeli obat dari luar. Begitu banyaknya kendala yang ada maka banyak hal yang harus di evaluasi dan diperbaiki untuk meningkatkan pelayanan farmasi dan untuk mengurangi komplain dari para pasien. 4.2.3. Tindakan Perbaikan Dan Evaluasi Hasil Perbaikan Dari beberapa kendala yang terjadi pada pengerjaan resep pulang yang sudah diuraikan maka akan dilakukan usaha perbaikan dan inovasiinovasi strategi kerja yang dilakukan untuk mempermudah dan memperlancar jalannya alur kerja di farmasi rawat inap. Adapun perbaikan yang dilakukan adalah : 1. Dokter Penanggung Jawab Pasien menulis sendiri resep pulang, sehingga resep bisa di kirim ke Apotek Rawat Inap lebih cepat. 2. Penambahan petugas racik supaya penumpukan resep racikan dapat diatasi serta petugas racik dapat membantu kurir jika resep racikan sudah teratasi. 3. Bila terjadi duplikasi atau stock obat kososng, penggantian obat dapat dilakukan langsung dengan obat yang memiliki zat aktif yang sama tanpa harus menghubungi Dokter terlebih dahulu. 36