BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Penataan Lingkungan Permukiman : Berbasis : Komunitas :

dokumen-dokumen yang mirip
PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS DI DESA JOMBLANG DAN TEGALREJO, DUKUH, SUKOHARJO Dengan Pendekatan Green Architecture

Oleh : Kasubdit Wilayah II Direktorat Penataan Bangunan dan LIngkungan. Disampaikan dalam Workshop Persiapan Penanganan Kumuh PNPM Mandiri Perkotaan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

PENDAMPINGAN DALAM PROSES PERENCANAAN PARTISIPATIF PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013

PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PLPBK

Kata Pengantar. dan kesabaran, sehingga penyusunan laporan akhir tahun ini dapat selesai

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PETUNJUK TEKNIS PEMASARAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

KATA PENGANTAR. Taipa, 10 September 2016

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 1 PENDAHULUAN

BAB VI PENUTUP. Laporan Akhir PLPBK Desa Jipang Menuju Desa Yang Sehat, Berkembang dan Berbudaya 62

USULAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN CALON TENAGA AHLI PEMASARAN PARTISIPATIF

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

DRAFT JUKNIS PERENCANAAN PARTISIPATIF DAN PEMASARAN PLPBK

APA ITU PROGRAM KOTAKU? pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh. nasional yang merupakan penjabaran dari pelaksanaan Rencana

TUGAS AKHIR 118 PEREMAJAAN RUMAH SUSUN PEKUNDEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

P E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN.

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BAGIAN 1 PENDAHULUAN

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur. Oleh :

WALIKOTA BANJARMASIN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

Arah Kebijakan Percepatan Penanganan Kumuh dan Gambaran Umum Program KOTAKU

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

Program Peningkatan Kualitas Permukiman di Perkotaan (P2KP)

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN AKSI KAMPUNG BUAH KELURAHAN AKCAYA

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENGUATAN SUBSTANSI P2KP DAN REPLIKASI PROGRAM P2KP

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011

BAB II KERANGKA PEMECAHAN MASALAH. A. Terjadinya Konflik Jalan Lingkungan Di Kelurahan Sukapada

BAB I PENDAHULUAN. Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata di. Surakarta dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual

BAB 3 METODE PERANCANGAN. metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. ibid 3 Profil Universitas Darussalam Gontor, Jawa Timur Dalam Angka 2013, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur.

Channeling UPS-BKM TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN PILOT PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN DASAR DEPDIKNAS BEKERJASAMA DENGAN BKM-P2KP

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman kumuh di kota yang padat penduduk atau dikenal dengan istilah urban

VISI, MISI RPJMD KOTA CILEGON TAHUN

A. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM

Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP) Program Di Perkotaan Dll..DLl

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman

BAGIAN 1 PENDAHULUAN. 1.2 Latar Belakang Permasalahan Perancangan

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

Rumah Susun Sewa Di Kawasan Tanah Mas Semarang Penekanan Desain Green Architecture

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta merupakan Ibukota dari Indonesia, oleh sebab itu industri dan

Bersama Program KOTAKU Kita Tuntaskan Kumuh.

BAB I PENDAHULUAN. pembatasan masalah, tujuan dari Tugas Akhir, dan sistematika penulisan Tugas

REDESAIN KANTOR DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH BAB I PENDAHULUAN

RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014

VISI BATAM MODERN VISI TERWUJUDNYA BATAM SEBAGAI KOTA INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN JASA YANG BERDAYA SAING, HARMONIS, PRODUKTIF DAN INOVATIF

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

I. PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013

PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

Buletin Warta Desa. Tentang Program Kotaku. Manfaat & Target Program. Tujuan. Tujuan Antara

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB VI KEBIJAKAN UMUM

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

PEMBANGUNAN WILAYAH PERMUKIMAN DENGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT studi kasus : kawasan permukiman Kalianak Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. tinggal yang terdiri dari beberapa tempat hunian. Rumah adalah bagian yang utuh

Pedoman Teknis 2. BAGIAN PERENCANAAN PARTISIPATIF

Arah Kebijakan BAZNAS KOTA MALANG

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

SELAMAT BERJUMPA PARA RELAWAN. Saiapa Dia? RELAWAN

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Perencanaan Partisipatif Kelompok 7

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN

VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

ATURAN BERSAMA (AB) BKM KAHANJAK TENTANG PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SALINAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1. Pengertian Judul Judul laporan Dasar Program Perancangan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) yang diangkat adalah Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas di Desa Jomblang dan Tegalrejo, Dukuh, Sukoharjo. Untuk dapat mengetahui pengertian judul diatas, maka diuraikan terlebih dahulu pengertian atau definisi dari masing-masing komponen kata yang digunakan dalam menyusun judul tersebut : Penataan : Adalah Proses, cara, perbuatan menata; pengaturan; penyusunan. (https://www.kamusbesar.com) Lingkungan : Daerah (kawasan) yang termasuk didalamnya. (https://www.kamusbesar.com) Permukiman : Suatu tempat atau daerah untuk tempat tinggal dan menetap. (Kamus Tata Ruang 1997) Berbasis : Berasas, berdasar. (https://www.kamusbesar.com) Komunitas : Sekumpulan orang-orang yang punya tujuan sama dan ingin berbagi satu sama lain.(https://www.ensiklopedia.com) Jadi pengertian dari judul Penataan Lingkungan Permukiman di Desa Jomblang dan Tegalrejo, Dukuh, Sukoharjo Berbasis Komunitas (PLPBK) adalah suatu kegiatan yang memberi peluang kepada masyarakat untuk tidak saja menanggulangi kemiskinan secara lebih luas dan terpadu, tetapi juga memberi peluang bagi masyarakat Jomblang dan Tegalrejo untuk menata kembali lingkungan hidup mereka dan menstrukturkan kembali tatanan sosial dan ekonomi mereka. 1

1.2. Latar Belakang Desa secara etimologi diartikan sebagai kelompok rumah di luar kota yang merupakan kesatuan. Desa yang dipandang sebagai lawan kota diartikan sebagai keadaan yang asri, sejuk dan hijau. Secara administratif, desa tersusun dari gabungan dusundusun. Desa Jomblang dan Tegalrejo adalah desa yang ada di Kelurahan Dukuh, Kabupaten Sukoharjo. Di mana desa Jomblang dan Tegalrejo adalah bagian dari sub wilayah RW 9 dan RW 8 Kelurahan Dukuh. Sebagian warganya memiliki ketrampilan dan kreatifitas dalam hal kerajinan seni. Banyak kerajinan yang dihasilkan di kampung ini, adapun kerajinan seni yang diproduksi diantaranya adalah kerajinan Ukir kayu, Batik, Tatah Sungging, Anyaman bambu, dsb. Mengetahui banyaknya kerajinan yang dihasilkan warga kampung Jomblang dan Tegalrejo maka keinginan warganya agar hasil kerajinan bisa dipasarkan lebih luas lagi. Kawasan terpilih yang menjadi prioritas penanganan dalam penyusunan Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman ( RTPLP ) sebagai Kawasan Prioritas Kelurahan Dukuh terletak di Kampung Tegalrejo dan Jomblang. berdasarkan pada lokasi dan tingkat kemiskinan, serta tingkat kekumuhan yang ada. Berdasarkan Buku Pedoman Pelaksanaan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum. Program PLPBK (Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas) merupakan kegiatan masyarakat untuk merencanakan dan membangun tatanan kehidupan warga berdasarkan visi masa depan yang dibangun bersama, untuk mewujudkan lingkungan fisik yang sehat, tertib, selaras dan lestari, yang merupakan wujud dari budaya maju masyarakatnya (Community Based Neighborhood Development). Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (Neighborhood Development) pada dasarnya merupakan bentuk stimulan bagi keberhasilan masyarakat di Kelurahan Dukuh yang telah mampu membangun lembaga masyarakat yang berupa ; Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) mencapai kualifikasi BKM Berdaya menuju Mandiri atau BKM Mandiri serta telah melaksanakan kemitraan dengan Pemda atau dengaan pihak lain (channelling). Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas secara substansi merupakan implementasi konsep kemitraan dan channelling program pada skala yang lebih kecil, yakni skala Kelurahan. Diharapkan, melalui kegiatan ini 2

berlangsung proses pembelajaran, penataan dan pelembagaan kemitraan sinergi antara masyarakat, pemerintah kelurahan dan kelompok peduli setempat. Prosesnya lebih mengutamakan pada keswadayaan, kemandirian dan kerja keras untuk menggalang segenap potensi sumber daya yang dimiliki bersama dan mengakses berbagai sumber daya dari luar lainnya dalam upaya mengembangkan lingkungan permukiman yang sehat, tertib, selaras, berjatidiri dan lestari menuju cita-cita masyarakat yang sejahtera. 1.3. Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut: a) Bagaimana cara merencanakan dan membangun tatanan kehidupan warga berdasarkan visi masa depan yang dibangun bersama, untuk mewujudkan lingkungan fisik yang sehat, tertib, selaras dan lestari, yang merupakan wujud dari budaya maju masyarakatnya dengan memberikan fasilitas yang aman dan nyaman sesuai dengan standart dari potensi yang ada di area tersebut dengan fasilitas pendukung untuk menambah dari fasilitas umum dan penunjang? b) Bagaimana memberikan kenyamanan masyarakat dengan menata lingkungan untuk mendukung fasilitas lingkungan dan mendukung sebuah konsep Green Architecture? c) Bagaimana manajemen Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas di Desa Jomblang dan Tegalrejo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo ditinjau dari aspek perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan? 1.4. Tujuan dan Sasaran a) Tujuan : Secara umum, PLPBK bertujuan untuk mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang harmonis dengan lingkungan hunian yang sehat, tertib, selaras, berjati diri dan lestari. Sedangkan secara khusus, PLPBK berusaha untuk mewujudkan: Masyarakat yang sadar pentingnya tinggal di permukiman yang tertata selaras dengan lingkungan yang lebih luas dan tanggap bencana. Masyarakat yang berbudaya sehat, bersih, dan tertib pembangunan. Masyarakat yang mampu secara kreatif dan inovatif melakukan perencanaan, dan pengelolaan pembangunan lingkungan permukiman mereka. 3

Tata kelembagaan kelurahan yang efektif dan efisien dalam menerapkan tata kepemerintahan yang baik (good governance). b) Sasaran : Merencanakan sebuah tatanan kehidupan masyarakat yang harmonis dengan lingkungan hunian yang sehat, tertib, selaras, berjati diri dan lestari. 1.5. Lingkup Pembahasan 1.5.1 Lingkup Wilayah Di dalam perancangan Penataan Lingkungan ini harus tetap memperhatikan sebuah fungsi dan tata guna lahan yang ada, sehingga sebuah bangunan yang nantinya benarbenar fungsional dan keberadaan nya nanti tidak mengganggu lingkungan di sekitarnya. 1.5.2 Lingkup Materi Pembahasan di tekankan pada disiplin ilmu arsitektur yang berkaitan dalam perencanaan dan perancangan sebuah desain penetaan lingkungan pada wilayah ini. 1.5.3 Lingkup Pencarian Data Dalam tahap ini dilakukan dengan mencari data-data yang dibutuhkan dengan berbagai cara seperti survey langsung ke lapangan maupun menggunakan study literatur. a. Survei Lapangan Survei lapangan dilakukan untuk mendapatkan data-data secara langsung melalui pengamatan langsung tentang kondisi tapak dan lingkungan sekitar. b. Studi Literatur Studi literatur merupakan studi yang diambil dari beberapa refrensi sebagai landasan teori dan juga sebagai acuan dalam penyusunan, biasanya berupa peraturan-peraturan yang ada di kota tersebut maupun standar-standar yang harus diterapkan sebelum merancang suatu bangunan atau kawasan. 1.5.4 Lingkup Tahap Analisa Yaitu tahap penguraian dan pengkajian data yang disusun sebagai landasan yang mendasar bagi pendekatan perencanaan dan perancangan Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK). 4

1.6. Metode Pembahasan (Strategi pelaksanaan) Untuk dapat mencapai hasil akhir seperti yang disebutkan di atas, maka salah satu strategi pelaksanaan yang digunakan adalah melalui pembangunan lingkungan sebagai pintu masuk untuk pembangunan manusia seutuhnya jasmaniah dan rohaniah sehingga menghasilkan warga masyarakat yang secara sosial efektif dan secara ekonomi produktif yang pada gilirannya akan membangun masyarakat adil, maju dan sejahtera. Strategi ini akan diwujudkan dalam 3 cara utama sebagai berikut: 1. Edukasi masyarakat dalam bentuk pembelajaran kritis, diskusi kelompok terarah, studi kasus, kunjungan lapangan, dll yang terkait dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, tata kepemerintahan/ pelayanan publik, bencana alam, dsb. 2. Serangkaian musyawarah warga untuk menyepakati aturan pembangunan dan pengelolaan lingkungan, penataan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, pelayanan publik, dsb. 3. Menggunakan pembangunan lingkungan sebagai media praktek untuk penataan tata laku yang positif dan efektif (etika pembangunan). 1.6.1. Tahap pelaksanaan Terdapat empat tahapan pelaksanaan penataan lingkungan permukiman berbasis komunitas, yaitu: 1. Tahap Persiapan, Inti kegiatan dalam tahap ini adalah penetapan kawasan prioritas dan sosialisasi program melalui berbagai media dengan penekanan pada lokakarya orientasi program secara berjenjang dari tingkat nasional, propinsi dan daerah. 2. Tahap Perencanaan a) Survey Lapangan Dalam pencarian data penulis melakukan survey lapangan, dimana data-data tersebut dalam bentuk foto dan sebagainya. b) Wawancara (Persuasif) Selain survey lapangan, untuk memperoleh data yang lebih akurat penulis juga melakukan pendekatan terhadap warga dimana warga tersebut adalah selaku ketua RW dan RT maupun warga atau tokoh masyarakat tertentu dengan cara mewawancarai. 5

Inti kegiatan pada tahap ini adalah membangun kolaborasi perencanaan dimana antar berbagai pihak (masyarakat, pemerintah dan pelaku usaha/swasta) dapat saling terbuka berbagi informasi, melakukan dialog dan konsultasi, dan bersepakat terhadap aturan bangunan setempat dan pokok pokok perencanaan dan pembangunan. 3. Tahap Kawasan Prioritas, Inti kegiatan pada tahap ini adalah melakukan proses kawasan yang akan ditata kembali dan telah tersedia RTPLP-nya (Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman) kepada berbagai pihak seperti antara lain dinas / instansi pemerintah (sumber dana APBN/APBD) maupun lembaga / instansi non pemerintah seperti lembaga bisnis, sosial, baik ditingkat nasional maupun multinasional sehingga terjadi kerjasama yang saling menguntungkan atau kontribusi sepihak seperti channelling dari dinas/sektor lain. Pada tahap ini juga akan dilakukan pelaksanaan pembangunan fisik untuk mencoba dan memantapkan manajemen pembangunan oleh komunitas. 4. Tahap Desain, Inti kegiatan pada tahap ini adalah proses desain pembangunan fisik hasil perencanaan mikro (RTPLP) sebagai bentuk penyelesaian permasalah serta penggalian potensi yang dimiliki kelurahan. Proses ini pun dilakukan untuk menumbuh kembangkan kemampuan serta proses bekerja dan belajar masyarakat dalam pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan konstruksi. 1.6.2. kawasan prioritas TIPP didampingi oleh Tim Teknis Pemda dan masyarakat melakukan diskusi dan rembug warga, untuk menyepakati penetapan kawasan prioritas atau penetapan kawasan pembangunan Kelurahan/Desa berdasarkan skala prioritas. 6

1.7 Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan penyusunan laporan Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (DP3A) meliputi : 1. BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini berisikan tentang pengertian judul PENATAAN LINGKUNGAN BERBASIS KOMUNITAS, latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metode pembahasan dan sitematika penulisan. 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang tinjauan umum dan studi-studi terkait materi Penyusunan program Bangunan dan Lingkungan dilakukan melalui analisis kawasan dan wilayah perencanaan termasuk mengenai pengendalian dampak lingkungan dan analisis pengembangan pembangunan berbasis dan dengan peran masyarakat yang menghasilkan konsep dasar perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan. 3. BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PERENCANAAN Bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi perencanaan dan rancangan kawasan prioritas dalam aspek-aspek terkait yang mempengaruhi pola perencanan tata ruang seperti aspek fisik, aspek aktivitas, aspek kependudukan, serta aspek pengelolaan kebijakan pembangunan. 4. BAB IV ANALISA PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Bab ini berisi tentang gagasan perencanaan, analisa dan konsep site, analisa dan konsep arsitektur, analisa dan konsep utilitas, analisa dan konsep struktur, analisa dan konsep pengkondisian ruang. 5. DAFTAR PUSTAKA Memuat refrensi-refrensi dan tolak ukur dalam penyusunan laporan ini sesuai dengan kaidah dan aturan yang telah disesuaikan. 7