BAB II. Perum BULOG GBB Mabar Medan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Mei 1967 berdasarkan keputusan presidium kabinet No.114/U/Kep/5/1967, dengan tujuan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/

BAB II PERUM BULOG DIVRE SUMUT

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, BULOG tetap melakukan kegiatan menjaga Harga Dasar. Tugas pokok BULOG sesuai Keputusan Presiden (Keppres) No 50 tahun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan perekonomian di Indonesia. Perum BULOG Divisi Regional Sumbar adalah salah satu perusahaan

BAB II PROFIL INSTANSI. Perusahaan Umum Badan Logistik atau disingkat Perum BULOG adalah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PERUM BULOG DIVRE SUMUT. daerah serta mengendalikan harga pangan di tingkat produsen dan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. pangan. Perum BULOG berkantor pusat di Jakarta, memiliki 26 Divisi

BAB I PENDAHULUAN. usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung

BAB II PERUM BULOG SUBDIVRE PEMATANGSIANTAR. A. Sejarah Kantor Perum Bulog SubDivre Pematangsiantar

BAB II PERUM BULOG DIVRE SUMUT

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus

BAB II PERUM BULOG. sekarang ini.secara umum tugas lembaga pangan tersebut adalah untuk

PROSEDUR PENCATATAN PIUTANG KLAIM PADA KARYAWAN DI PERUM BULOG JAKARTA

I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA. NAMA : RINI WIDODO NPM : PEMBIMBING : Dr. IMAM SUBAWEH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Selama lebih dari 30 tahun Bulog telah melaksanakan penugasan dari

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang paling asasi.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. JATIM yang meliputi sub-sub divre yang ada di dalamnya. Pada Sub Divre

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Perum Bulog Divre Lampung

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan ekonomi dan industri yang saling bersingungan satu sama lain.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kansil (2001) pengertian perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang

I. PENDAHULUAN. antar perusahaan semakin meningkat, sehingga setiap perusahaan dituntut

BAB V PENUTUP. Selama melaksanakan kegiatan magang pada Perum Bulog Divisi Regional

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan

BAB III PEMBAHASAN. Bulog merupakan lembaga pangan di Indonesia yang lahir berdasarkan KEPPRES

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. total. Tekanan dari luar negeri datang dari negara-negara pemberi pinjaman dan

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. yang cocok digunakan untuk pertanian. Sedangkan berdasarkan letak astronominya,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN TAHUN 1995 TENTANG BADAN URUSAN LOGISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan internasional, yaitu : Universal Deklaration Of Human Right. (1948), Rome Deklaration on World Food Summit

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dengan harta gerak dengan jaminan sistem gadai sehingga bank ini pada

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. BULOG Sebelum menjadi PERUM. ayam pada Hari Raya, Natal/Tahun Baru.

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas pangan masyarakat Indonesia yang dominan adalah beras yang

BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN. pertanian. Lini bisnis dari PT. Pertani (Persero) ini antara lain : e. Pelayanan jasa (pengolahan lahan, angkutan).

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ini terjadi karena adanya kegagalan GCG yang diterapkan oleh perusahaan.

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah mengenai lokasi penelitian

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

I. PENDAHULUAN. dengan menyerap 42 persen angkatan kerja (BPS, 2011). Sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang semakin pesat dinegara ini berakibat semakin

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah;

KEBERADAAN BULOG DI MASA KRISIS

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

I. PENDAHULUAN 927, ,10

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR:.. TENTANG BADAN PENGAWAS PASAR TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN. 3.1 Gambaran Singkat dan Perkembangan Badan Kepegawaian Daerah

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SELAKU KETUA HARIAN DEWAN KETAHANAN PANGAN NOMOR: 05/Permentan/PP.200/2/2016

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTAMEDAN. kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan tugas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Medan

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

BAB l PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 yang

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING

BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN. yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan maksud untuk

PERANAN KOMITE FARMASI SEBAGAI BADAN NORMATIF NONSTRUKTURAL DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB III SISTEM YANG BERJALAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2003 TENTANG BADAN PENGAWAS PASAR TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BAB II Perum BULOG GBB Mabar Medan A. Sejarah Ringkas Perjalanan Perum BULOG dimulai pada saat dibentuknya BULOG pada tanggal 10 Mei 1967 berdasarkan keputusan presidium kabinet No.114/U/Kep/5/1967, dengan tujuan pokok untuk mengamankan penyediaan pangan dalam rangka menegakkan eksistensi pemerintahan baru. Selanjutnya direvisi melalui Keppres No. 39 tahun 1969 tanggal 21 Januari 1969 dengan tugas pokok melakukan stabilisasi harga beras, dan kemudian di revisi kembali melalui Keppres No. 39 tahun 1987, yang dimaksudkan untuk menyongsong tugas BULOG dalam rangka mendukung pembangunan komoditas pangan yang multi komoditas. Perubahan berikutnya dilakukan Keppres No. 103 tahun 1993 yang memperluas tanggung jawab BULOG mencakup koordinasi pembangunan pangan peningkatan mutu gizi pangan, yaitu ketika Kepala BULOG dirangkap oleh Menteri Negara Urusan Pangan. Pada tahun 1995, keluar Keppres No. 50, untuk menyempurnakan struktur organiasasi BULOG yang pada dasarnya bertujuan untuk lebih mempertajam tugas pokok, fungsi serta peran BULOG. Oleh karena itu, tanggung jawab BULOG lebih difokuskan pada peningkatan stabilisasi dan pengelolaan persediaan bahan pokok dan pangan. Tugas pokok 6

7 BULOG sesuai Keppres tersebut adalah mengendalikan harga dan mengelola persediaan beras, gula,gandum, terigu, kedelai, pakan, dan bahan pangan lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam rangka menjaga kestabilan harga bahan pangan bagi produsen dan konsumen serta memenuhi kebutuhan pangan berdasarkan kebijaksanaan umum pemerintah namun tugas tersebut berubah dengan keluarnya Keppres No. 45 tahun 1997, dimana komoditas yang dikelola oleh BULOG dikurangi dan tinggal beras dan gula. Kemudian melalui Keppres No. 19 tahun 1998 tanggal 21 Januari 1998, Pemerintah mengembalikan tugas BULOG seperti Keppres No. 39 tahun 1968. Selanjutnya melalui Kepres No. 19 tahun 1998, ruang lingkup komoditas yang ditangani BULOG kembali dipersempit seiring dengan kesepakatan yang diambil oleh Pemerintah dengan pihak IMF yang tertuang dalam Letter of Intent (Lol). Dalam Keppres tersebut, tugas pokok BULOG dibatas hanya untuk menangani komoditas beras. Sedangkan komoditas lain yang dikelola selama ini dilepaskan ke mekanisme pasar. Arah Peerintah mendorong BULOG menuju suatu bentuk badan usaha mulai terlihat dengan terbitnya Keppres No.29 tahun 2000, dimana di dalamnya tersirat BULOG sebagai organisasi transisi (tahun 2003) menuju organisasi yang bergerak dibidang jasa logistik disamping masih menangani tugas tradisional. Pada Keppres No. 29 tahun 2000 tersebut, tugas pokok BULOG adalah melaksanakan tugas pemerintah dibidang manajemen logistik melalui pengelolaan

8 persediaan, distribusi, dan pengendalian harga beras (mempertahankan harga pokok pembelian pemerintah HPP), serta usaha jasa logistik sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Arah perubahan tersebut semakin kuat dengan keluarnya Keppres No. 166 tahun 2000, yang selanjutnya diubah menjadi Keppres No. 103/2000. Kemudian diubah lagi dengan Keppres No. 03 tahun 2002 tanggal 7 Januari 2002 dimana tugas pokok BULOG masih sama dengan ketentuan dalam Keppres No. 29 tahun 2000, tetapi dengan nomenklatur yang berbeda dan memberikan waktu masa transisi sampai dengan tahun 2003. Akhirnya dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah RI No. 7 tahun 2003 BULOG resmi beralih status menjadi Perusahaan Umum (Perum) BULOG. Visi dan Misi Perum BULOG Visi dari Perum BULOG adalah menjadi perusahaan pangan yang unggul dan terpercaya dalam mendukung terwujudnya kedaulatan pangan. Adapun yang menjadi Misi Perum BULOG adalah : 1. Menjalankan usaha logistik pangan pokok dengan mengutamakan layanan kepada masyrakat. 2. Melaksanakan praktik manajemen unggul dengan sumber daya manusia profesional, teknologi yang terdepan dan sistem yang terintegrasi.

9 3. Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik serta senantiasa melakukan perbaikan yang berkelanjutan. 4. Menjamin ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas komoditas pangan pokok. Logo dan Filosofi Perum BULOG Gambar II.1 Logo Perum BULOG Arti Logo : Matahari dengan gradasi wana kuning ke merah menggambarkan Perum BULOG sebagai perusahaan yang enjadi sumber dari seluruh rangkaian kehidupan bangsa Indonesia yang beraneka ragam termasuk 27 suku dan kultur di dalamnya. Matahari juga mencerminkan adanya semangat perubahan dalam diri Perum BULOG untuk menjadi perusahaan yang lebih profesional, transparan, dan sehat. Huruf / Tipografi BULOG berwarna biru menjadi refleksi konkrit akan besarnya pernan Perum BULOG dalam usaha mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Sedangkan bentuk huruf/tipografi yang

10 kokoh menggambarkan bentuk fisik Perum BULOG sebagai perusahan yang solid dalam mengelola berbagai misinya. Nilai nilai Dasar Perum BULOG 1. Kualitas Perusahaan dengan seluruh jajaran manajemen dan pegawai sepakat untuk berorientasi pada kualitas produk dan pelayanan pada masyarakat. 2. Integritas Kesatuan pribadi, manajemen dan organisasi yang utuh, konsisten antara prinsip moral dan etika dengan perilaku jujur dan wibawa menuju kelola perusahaan yang baik. 3. Tim Kerja Seluruh unit kerja dan karyawan bekerja fokus dan total secara terintegritas. 4. Inovatif Kemampuan untuk berfikir dan mengembangkan nilai nilai kreatifitas untuk menghasilkan hal hal yang baru dalam bekerja.

11 5. Responsif Kemampuan untuk mengambil keputussan dalam menghadapi setiap perubahan 6. Amanah Menjalankan tugas dan kewajiban dengan menjunjung tinggi kepercayaan yang diberikan perusahaan. 7. Niat Setiap insan harus ikhlas dan tulus dalam menjalankan tugas, kewajiban dan tanggung jawabnya. Cabang Perum BULOG berpusat di Jakarta dan memiliki cabang pada beberapa wilayah untuk mempermudah dalam pelaksanaan penyaluran untuk masing masing wilayah maupun daerah. 1. Divre Divre atau Regional adalah Perum BULOG yang berada pada tingkat Provinsi. Divre dipimpin oleh Kepala Divre (Kadivre). Divre membawahi beberapa wilayah dalam suatu Provinsi tertentu. Divre bertanggung jawab kepada Kantor Pusat yang berada di Jakarta dengan melaporkan segala aktivitas yang terdapat di Divre dan Sub Divre.

12 2. Sub Divre Sub Divre atau Sub Divisi Regional adalah cabang Perum BULOG di bawah Divre yang mengurus penyaluran pada tiap tiap daerah. Sub Divre saat ini terdapat pada 101 lokasi. Sub Divre bertanggung jawab kepada Divre dengan selalu melaporkan segala aktivitas yang terdapat pada Sub Divre. a. Kanlog Kanlog atau kantor Logistik adalah bagian yang diadakan pada wilayah tertentu dan belum tentu dalam satu Sub Divre terdapat Kanlog. Kanlog yang dimiliki Perum BULOG saat ini terdapat pada 10 lokasi. b. Gudang Gudang adalah tempat untuk menyimpan persediaan yang dimiliki oleh masing masing wilayah, saat ini Perum BULOG terdapat 463 gudang. Gudang dipimpin oleh Kepala Gudang (Kagud).

13 B. Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan suatu gambaran mekanisme yang terformat dalam pengelolaan suatu organisasi yang ada di perusahaan. Struktur organisasi menunjukkan posisi kedudukan dan jabatan yang sedang di duduki oleh seorang pegawai, struktur organisasi dapat berupa bagan, di mana terdapat bagian hubungan diantara fungsi bagian, status ataupun orang orang yang menunjukkan tanggung jawab dan wewenang yang berbeda dalam organisasi tersebut. Sesuai dengan surat keputusan Direksi Perum BULOG No. PD- 12/DS200/03/2016 tentang uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab gudang BULOG Tipe A GBB Mabar Medan di golongkan kepada Gudang BULOG Tipe A. Berdasarkan Survey yang dilakukan oleh Penulis, dalam struktur organisasi GBB Mabar Medan yang memegang wewenang tertinggi adalah Kepala Gudang. Dimana dalam struktur organisasi ini terdapat spesialisasi (pembagian tugas) yang sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan, sehingga para pegawai dapat menjalankan fungsi dan tugasnya.

14 KEPALA Petugas Administrasi Kerani Juru Timbang Gambar II.2 Struktur Organisasi Perum BULOG GBB Mabar Medan C. Job Description Adapun tugas kepala Gudang : 1. Mengkoordinir, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan teknis dan administratif kegiatan : a. Penyusunan program kerja (rencana kerja manajemen) gudang komoditi. b. Pelaksanaan dan evaluasi program kerja (rencana kerja manajemen) gudang komoditi. c. Penyusunan anggaran kegiatan gudang.

15 d. Pengendalian kegiatan pemasukan, penyimpanan, perawatan dan pengeluaran barang di gudang dalam rangka tertib administrasi. e. Pemantauan kondisi dan kualitas barang dalam gudang berdasarkan laporan maupun pengamatan langsung kondisi dan tingkat serangan hama. f. Penyusunan laporan mutasi persediaan komoditi, laporan akhir partai komoditi dan laporan penyelematan komoditi berdasarkan data dan ketentuan yang berlaku. g. Penyiapan bahan surat perintah penerimaan dan pengeluaran komoditi dalam rangka pengendalian pemasukan dan pengeluaran komoditi. h. Pelaksanaan kegiatan administrasi dan laporan keuangan, pegawai dan penunjang lainnya. i. Penyusunan laporan kegiatan gudang. 2. Melaksanakan pengarahan dan pembinaan SDM di lingkungan gudang. 3. Melaksanakan koordinasi, baik intern maupun ekstern terkait bidang tugasnya. 4. Melaksanakan tugas lain yang terkait maupun tidak terkait dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya atas perintah Kadivre ataupun Kasubdivre atau Kakansilog untuk kepentingan perusahaan.

16 Adapun wewenang Kepala Gudang : 1. Menerima atau menolak komoditi melaluli pengecekan LHPK. 2. Meminta pemeriksaan ulang, apabila terdapat komponen kualitas komoditi yang diduga tidak sesuai standar. 3. Mengusulkan kepada Kadivre / Kasubdivre/Kakansilog untuk penggantuan PPK apabila kinerjanya kurang bagus. 4. Memberikan tugas kepada kerani, juru timbang, petugas TU dan staff 5. Mengawasi pelaksanaan kegiatan di gudang. 6. Mendelegasikan tugas kepada kerani dan juru timbang apabila berhalangan hadir. 7. Meminta pertanggung jawaban kerani, juru timbang, petugas TU, dan staff atas tugas yang diberikan. Adapun Tanggung jawab Kepala gudang : 1. Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanan penerimaan, penyimpanan, dan perawatan serta pengeluaran komoditi. 2. Tersedianya laporan hasil pelaksanaan tugas secara benar dan tepat waktu. 3. Terlaksananya pembinaan, pengarahan, dan pengembangan SDM di lingkungan gudang.

17 4. Terwujudnya hubungan kerja yang harmonis dengan pihak intern maupun ekstern terkait dengan tugasnya. 5. Terwujudnya suasana kerja yang nyaman dan dapat meningkatkan produktivitas kerja serta membentuk citra yang baik bagi perusahaan. Adapun Fungsi Kepala gudang : 1. Pembantu Kadivre atau Kasubdivre atau Kakansilog dalam tugas melakukan kegiatan penerimaan, penyimpanan, perwatan dan pengeluaran komoditi perum BULOG. 2. Pimpinan unit kerja gudang yang bertanggung jawab untuk memastikan tercapainya tujuan dan target kinerja perusahaan sebagaimana tertuang dalam RKAP dan KPI perusahaan untuk wilayah kerja gudang melalui pemberdayaan dan pendayagunaan sumber daya gudang secara efektif dan efisien. 3. Pelaksanaan perintah, penerima arahan dan pembinaan dari Kadivre atau Kasubdivre atau Kakansilog sebagai atasan langsung serta melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Kadivre atau Kasubdivre atau Kakasilog sesuai keperluan. Adapun tugas dan tanggung jawab Petugas Tata Usaha : 1. Membuat rencana kerja ketatausahaan gudang 2. Melaksanakan dan mengevaluasi rencana kerja ketatausahaan gudang

18 3. Membuat dan menyusun anggaran ketatausahaan gudang 4. Melaksanakan kegiatan pelayanan ketatausahaan dan kepegawaian di lingkungan gudang 5. Mengurus administrasi keuangan di lingkungan gudang 6. Membuat konsep memo, nota intern dan surat keluar 7. Membuat dan menyusun laporan kegiatan tata usaha 8. Melaksanakan tugas tugas terkait lainnya yang diberikan oleh atasan Adapun wewenang Petugas Tata Usaha : Tidak ada wewenang dalam jabatan ini. Adapun fungsi Petugas Tata Usaha : 1. Pembantu Kepala Gudang dalam melakukan tugas kegiatan penerimaan, penyimpanan, perawatan dan pengeluaran komoditi BULOG. 2. Pelaksanaan teknis dan administratif kegiatan pelayanan tata usaha, kepegawain dan keuangan. Adapun tugas dan tanggung jawab Kerani : 1. Melakukan pengaturan, penyusunan dan penumpukan komoditi di gudang. 2. Melakukan kegiatan penyortiran dan penyusunan komoditi BULOG.

19 3. Melakukan kegiatan pemasukan, penyimpanan, perawatan, dan pengeluaran komoditi BULOG beserta pelaporannya. 4. Melaksanakan tugas tugas terkait lainnya yang diberikan oleh atasan. Adapun wewenang Kerani : Tidak ada wewenang dalam jabatan ini. Adapun fungsi Kerani : 1. Pembantu kepala gudang dalam melakukan tugas kegiatan penerimaan, penyimpanan, perawatan, dan pengeluaran komoditi perum BULOG. 2. Pelaksana teknis dan administratif kegiatan penyortiran dan penyusunan barang di gudang. Adapun tuga dan tanggung jawab Juru Timbang : 1. Melakukan urusan penimbangan, pencatatan dan perhitungan masuk dan keluarnya komoditi BULOG di gudang beserta pelaporannya. 2. Melakukan pengamatan, pengujian ketetapan dan perawatan alat timbang. 3. Melaksanakan tugas - tugas terkait lainnya yang diberikan oleh atasan. Adapun wewenang Juru Timbang : Tidak ada wewenang dalam jabatan ini.

20 Adapun fungsi Juru Timbang : 1. Pembantu kepala gudang dalam melakukan tugas penerimaan dan pengeluaran komoditi Perum BULOG. 2. Pelaksanaan teknis dan administratif kegiatan penimbangan komoditi di gudang. D. Jaringan Kegiatan Perum BULOG melaksanakan penugasan pemerintahan untuk menyelenggarakan usaha logistik pangan toko dalam kegiatan pelayanan publik atau Public Service Obligation (PSO) berdasarkan inpres nomor 3 tahun 2012 tentang kebijakan pengadaan gabarh/beras dan penyaluran beras oleh pemerintah. BULOG juga melaksanakan usaha usaha lain berupa kegiatan pengembangan usaha. Berdasarkan cakupan kegiatannya pengembangan usaha dibagi menjadi 3 yaitu : Industri, Perdagangan dan Jasa. Jaringan usaha Perum BULOG seperti : 1. Bank Rakyat Indonesia 2. Bank Bukopin 3. PT. Telkom

21 E. Kinerja Usaha Terkini Kegiatan terkini Perum BULOG : 1. Public Service Obligation (PSO) Penyaluran beras berdasarkan perintah logistik (prinlog). a. Beras untuk Bina Tuna warga (BTW) atau Lembaga Permasyarakatan b. Beras untuk TNI/POLRI (Pendidikan, dan lain lain) c. Beras Transmigrasi Penyaluran beras NonPrinlog a. Melaksanakan operasi pasar beras ketika diperlukan b. Mendistribusikan beras kepada masyarakat miskin (raskin) atas surat permintaan alokasi (SPA) dari pemerintah 2. Komersial Perdagangan komoditi bahan pokok (beras, gula pasir, minyak goreng, mentega, dan lain lainnya) melalui BULOG Mart.

22 Perdagangan komoditi palawija (beras, gula pasir, jagung, kopi, cabai merah bila diperlukan) melalui bidang komersil Perum BULOG. F. Rencana Kegiatan Ada beberapa rencana kegiatan yang telah di buat oleh Perum BULOG. Berdasarkan cakupan kegiatannya perencanaan dan pengembangan kegiatan di bagi menjadi 3 : 1. Perdagangan Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk yang besar membutuhkan berbagai komoditi pangan, yang tidak semuanya dapat dipenuhi dari produk produk dalam Negeri. Sisi lain, potensi sumber daya komoditi yang dihasilkan oleh daerah maupun kebutuhan daerah akan komoditi yang harus dipasok dari luar merupakan peluang usaha perdagangan yang dpat dikembangkan pada tingkat divisi regional (Divre) maupun Sub Divisi Regional (Subdivre). Tidak dapat dipungkiri, bahwa peranan komoditi merupakan aktivitas bisnis dengan daya tarik pasar yang tinggi. Hal ini tergambar dalam banyaknya jumlah pemain dalam bisnis ini. Dengan memiliki jaringan Divre/Subdivre yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia menjadikan

23 Perum BULOG unggul dalam memperoleh informasi tentang harga dan kebutuhan pangan yang akan di perdagangkan di suatu wilayah. 2. Industri Kegiatan industri dibagi dalam 3 kategori yaitu : a. Industri berbasis beras adalah industri yang merupakan integrasi proses manufaktur perberasan, sebagaimana yang terangkai dalam Rice Processing Complex (RRC) b. Industri pendukung adalah industri yang menghasilkan produk produk pendukung di luar proses manufaktur perberasan ( karung, packaging, dan lain lain ) c. Industri pangan lain adalah industri pangan yang menghasilkan produk turunan dari beras (down stream product), maupun industri pangan primer dan sekunder lainnya (gula, berbasis jagung dan lain lainnya) 3. Jasa Jasa adalah salah satu kegiatan usaha pada Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha untuk meningkatkan pendapatan (revenue) perusahaan yang terdiri atas jasa pemberdayaan aset ( seperti gudang, gedung tanah kosong, rumah dinas, dan aset lainnya ). Jasa survey, perawatan kualitas dan pemberantasan hama dan jasa angkutan melalui anak perusahaan ( PT. JPL BULOG ). Sasaran Divisi jasa adalah

24 terlaksananya kegiatan usaha jasa dan manajemen kelancaran penyebaran komoditas pangan yang dikelola oleh Perum BULOG. Diperlukan persediaan yang cukup dan tersebar maka sejak terbitnya peraturan Direksi No. PD-13/DS000/10/13 tentang Pedoman Pengadaan Jasa Angkutan Barang dalam Negeri di Lingkungan Perusahaan Umum BULOG, penyebaran stok nasional dapat dipercepat dan pengadaan jasa angkutannya dapat dilakukan baik di Divre maupun kantor pusat.