PENDEKATAN PEMBELAJARAN BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME (BCCT) DI SENTRA PERSIAPAN DALAM UPAYA PERSIAPAN MENULIS DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. PAUD merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan kelompok sebagai satu kesatuan. Pembelajaran yang berpusat pada

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. (Permendiknas No.58 Tahun 2009). Melalui pemberian rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DI SENTRA IMTAQ PADA PRE SCHOOL INTAN PERMATA AISYIYAH MAKAMHAJI 2012/2013

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BCCT (BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME) DI KB ANAK SHOLEH COLOMADU, KARANGANYAR Tahun Ajaran 2012/2013

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BCCT (BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME) DI PRE SCHOOL INTANPERMATA AISYIYAH MAKAMHAJI TAHUN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dalam kehidupan seseorang baik dalam keluarga ataupun. masyarakat. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Anak adalah aset bangsa yang paling berharga. Karena anak adalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi manusia di samping sebagai makhluk individu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK ditekankan pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DI SENTRA IMTAQ PADA PRE SCHOOL INTAN PERMATA AISYIYAH MAKAMHAJI 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

I. PENDAHULUAN. dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak bisa ditawar-tawar. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. paling potensial untuk belajar. Menurut Berk dalam Sujiono (2009:6) anak

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. bermunculan pendidikan pra sekolah yang menyediakan pelayanan untuk anak

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

KOLASE DAPAT MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B TK KREBET KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

KAJIAN MODEL PEMBELAJARAN BCCT

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru PAUD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BCCT SENTRA PERSIAPAN UNTUK MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DI PRE-SCHOOL INTAN PERMATA AISYIYAH MAKAM HAJI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. Salah satu bentuk. pendidikan Taman Kanak-kanak (PP No.27 Tahun 1990).

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini.

perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang unggul merupakan aset yang paling berharga bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. l.1 Latar Belakang. Golden age atau masa keemasan anak adalah masa paling penting pada

CARA AUD BELAJAR R.U.S.M.A.N.T.O

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tria Nurhasanah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usia enam tahun menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan untuk anak

I. PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B2 DI TK SAMPOROA DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA PALU. Ari Okta Pratiwi 1

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING GAMBAR PADA KELOMPOK B TK PERINTIS MONGKRONG WONOSEGORO

BAB I PENDAHULUAN. Anak diibaratkan sebagai kertas putih, pertumbuhannya akan tergantung

Di susun Oleh: PUJI RAHAYU A

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

BAB 1 PENDAHULUAN. usia dini sering disebut sebagai the golden ageatau usia emas. Berbagai hasil

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BEKU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalur pendidikan formal (Taman Kanak Kanak, Raudhatul Athfal,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN BERMAIN MENGGAMBAR DEKORATIF PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH 1 KECAMATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISA SISTEM. Angelly kids didirikan sejak Juli 2006, bertujuan untuk menjembatani kebutuhan

PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B3 TK AISYIYAH V PALU

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. memadukan secara sistematis dan berkesinambungan suatu kegiatan.

BAB I PENDAHULUAN. Usia prasekolah dianggap sebagai usia keemasan (the golden age) karena pada

Ma ruf Mushthafa Zurayq, Sukses Mendidik Anak, Serambi, Jakarta, 2003, hlm. 17.

Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH...

PROPOSAL PPL PENGADAAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK KB PRIMA SANGGAR SKB BANTUL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEMBUTSIR DENGAN MENGGUNAKAN PLAYDOUGH DI PAUD KAMBOJA KOTA GORONTALO JURNAL OLEH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA BALOK DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013 / 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK AL-KHAIRAAT LOLU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang pasal 28 ayat 2 bahwa setiap anak berhak atas

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas. maju, adil, makmur dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada materi yang terdapat dalam kurikulum tersebut. Strandar

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini (AUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam. proses perkembangan unik, karena proses perkembangannya (tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

BAB I PENDAHULUAN. Undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai usaha mengoptimalkan potensi-potensi luar biasa anak yang bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun anak anak. Sebagai contoh dalam memegang benda benda kecil

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulis 2.1.1Keterampilan Menulis nama sendiri bagi anak usia 5-6 Tahun

Transkripsi:

i PENDEKATAN PEMBELAJARAN BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME (BCCT) DI SENTRA PERSIAPAN DALAM UPAYA PERSIAPAN MENULIS DASAR (Studi Kasus Di Play Group dan Pre School Intan Permata Aisyiyah Ranting Makam Haji Kartosuro) Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Disusun Oleh: DIYAH KURNIASARI A 520 085 029 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan seseorang baik dalam keluarga ataupun masyarakat. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut. Menurut Hasna (2009:15) pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan bagi anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan. Setiap anak memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang belajar dalam suatu pendidikan, mengingat kebutuhan tersebut maka seorang guru harus menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, dalam rangka memenuhi kebutuhan anak supaya tumbuh dan berkembang sebagai mana mestinya. Stimulasi atau rangsangan yang di berikan harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan dan kebutuhahan setiap anak. Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk mengembangkan semua aspek perkembangan yang dimiliki anak dan diharapkan dengan adanya pendidikan anak usia dini dapat mengembangkan hidden potency sehingga potensi tersebut dapat teraktualisasi. 1

2 Salah satu aspek perkembangan anak usia dini yaitu perkembangan motorik. Aspek motorik tersebut melatih koordinasi gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh. Motorik tersebut dibedakan menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus, untuk motorik kasar menekankan pada koordinasi tubuh yang menekankan pada gerakan otot-otot besar sedangkan motorik halus menekankan pada koordinasi otot tangan atau kelenturan tangan yang bersifat keterampilan. Perkembangan motorik halus juga dapat membantu anak dalam belajar menulis, karena kemampuan menulis menuntut ketrampilan motorik halus yang melibatkan koordinasi jari. Depdiknas (2007: 6) menyatakan bahwa kegiatan menulis dasar sudah dapat dimulai saat anak menunjukkan perilaku seperti mencoret-coret buku atau dinding, kondisi tersebut menunjukkan berfungsinya sel-sel otak yang perlu dirangsang supaya berkembang secara optimal. Apabila kita sudah melihat tingkah laku Anak usia dini melakukan mencoret-coret maka kita dapat memberikan media menulis sesuai tahapannya. Penyediaan alat tulis tidak harus kertas dengan pensil melainkan alat permainan edukatif yang dapat melatih kelenturan koordinasi jari untuk persiapan menulis dasar, seperti menggunting, merobek, menjumput, meremas, kegiatan melatih kelenturan dimulai ketika anak berpura-pura menulis di atas kertas, pasir atau bentuk media lainnya. Akan tetapi banyak pendidikan anak usia dini tidak memberikan stimulasi akan perkembangan motorik halus khususnya pada perkembangan menulis dasar.

3 Pendekatan pembelajaran menulis dasar dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan pendekatan BCCT yang menerapkan konsep pijakan atau tahapan dalam setiap pembelajaran. Pendekatan pembelajaran ini merupakan pendekatan yang berpusat pada anak, yang mana anak sebagai subjek pembelajar dan guru sebagai fasilitator. Pendekatan pembelajaran BCCT lebih dikenal dengan sebuah sistem pembelajaran sentra dengan menggunakan prinsip yang terpusat dan fokus dalam lingkungan-lingkungan kecil. Pendekatan pembelajaran ini bertujuan untuk membangun segenap potensi anak agar anak tumbuh dan akalnya berfungsi secara positif dan optimal (http://sites.google.com/). Pendekatan sentra dapat memberi kesempatan pada anak untuk berfikir divergen atau menyebar, selain itu pendekatan sentra dapat memberi kesempatan anak untuk mengeksplor potensi masing-masing anak dengan lebih luas. Pendekatan Pembelajaran BCCT terbagi atas beberapa sentra, salah satunya adalah sentra persiapan. Sentra persiapan merupakan pusat kegiatan bermain untuk mempersiapkan anak dalam persiapan menulis, didalam sentra tersebut anak-anak di rangsang dan diberi berbagai bahan bermain yang dapat melatih perkembangan motorik halus khususnya kelenturan jari tangan. Kemampuan menulis dasar dapat dirangsang dengan berbagai mainan yang terdapat didalam sentra persiapan, dengan demikian untuk melatih kelenturan tangan dalam persiapan menulis dasar dapat dikembangkan di sentra persiapan.

4 Ada beberapa sekolah atau lembaga PAUD sudah menggunakan pendekatan pembelajaran BCCT. Tenaga pendidik yang bernaung pada lembaga yang menerapkan pendekatan BCCT sebelumnya diberikan pelatihan atau pendidikan tentang pembelajaran BCCT. Pendidikan atau latihan tersebut dilaksanakan dengan mengikutsertakan para pendidik pada training-training atau study banding di lembaga yang menerapkan pendekatan tersebut. Lembaga yang sudah menerapkan pendekatan BCCT salah satunya adalah Play Group dan Pre- School Intan Pemata Aisyiyah Ranting Makam Haji Kartosuro. Pembelajaran di sekolah tersebut sudah menggunakan pembelajaran sentra-sentra. Adapun sentra yang diterapkan yaitu sentra persiapan, sentra balok, sentra bahan alam cair (BAC), sentra seni, dan sentra imtaq. Play group dan Pre- Shcool Intan Permata Aisyiyah Ranting Makam Haji Kartosuro. menerapkan pendekatan sentra mulai tahun 2008 sampai sekarang yang sebelumnya menggunakan pembelajaran klasikal dalam ruang-ruang kelas. Setelah adanya pendekatan BCCT pengaturan kelas berubah mulai dari kegiatan di luar maupun di dalam. Dalam mengembangkan kemampuan menulis dasar, Intan Permata menggunakan berbagai macam permainan di sentra persiapan. Akan tetapi dalam mengembangkan kemampuan menulis di sentra persiapan, guru di lembaga tersebut mendapat berbagai masalah. Misalnya teguran dari wali murid karena menganggap pendekatan BCCT kurang mampu mengembangkan kemampuan menulis dasar anaknya, karena saat di rumah anak tersebut

5 menolak saat diajari menulis. Beberapa orang tua menganggap bahwa pendekatan yang dilaksanakan di TK kelompok B Intan Permata Aisyiyah Ranting Makam Haji Kartosuro kurang efektif karena orang tua beranggapan kegiatan sekolah hanya bermain-main saja. Sehingga menimbulkan dampak keraguan guru dalam mengembangkan kemampuan menulis. Selain itu kurang luasnya ruangan sentra persiapan membuat kegiatan bermain kurang nyaman. Tempat yang kurang memadai itu pun juga mempengaruhi kinerja guru dalam mengembangkan materi. Materi bermain yang seharusnya dalam sentra persiapan beragam, sesuai hitungan densitas yang disesuaikan dengan jumlah anak harus di buat sederhana dan tidak menggunakan hitungan densitas, karena kurangnya ruangan. Meskipun masih ada kekurangan di dalam pembelajaran guru tetap berusaha untuk menyampaikan pembelajaran dengan sebaik mungkin kepada anak-anak sesuai dengan kemampuan guru dalam mengajar, hal ini dapat dilihat melalui perkembangan kemampuan anak dalam pembelajaran sehingga dapat mencapai indikator pembelajaran yang sudah ditentukan. Pengaturan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan jadwal, kelas dan kelompok anak. Pembelajaran sentra di lembaga tersebut dilaksanakan pada hari senin sampai hari kamis, dan hari jum at untuk kegiatan ekstrakurikuler sedangkan untuk sabtu digunakan untuk kegiatan Happy Day. Kegiatan ekstrakurikuler dan Happy Day tidak menggunakan sistem sentra, tetapi kegiatan dilaksanakan secara klasikal. Semua anak berkumpul menjadi satu dan melaksanakan kegiatan, seperti olahraga, bermain, dan bernyanyi.

6 Berdasarkan uraian diatas dapat diungkapkan bahwa guru perlu meningkatkan motorik anak, dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis dasar anak dengan cara penerapan pendekatan pembelajaran BCCT di sentra persiapan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengambil judul Pendekatan Pembelajaran Beyond Center and Circle Time (BCCT) di Sentra Persiapan dalam Upaya Persiapan Menulis Dasar. B. Pembatasan Masalah Supaya penelitian ini efektif terarah dan dapat dikerjakan lebih mendalam maka dibutuhkan pembatasan masalah, adapun pembatasan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu metode pengajaran yang digunakan oleh guru menggunakan pendekatan pembelajaran BCCT khususnya di sentra persiapan dalam upaya persiapan menulis dasar. C. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah Penerapan pendekatan pembelajaran BCCT untuk pengembangan persiapan menulis dasar anak-anak kelompok B di Play Group dan Pre- School Intan Permata Aisyiyah Ranting Makamhaji Kartasura.

7 D. Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan pendekatan pembelajaran BCCT untuk pengembangan persiapan menulis dasar anak-anak kelompok Pre- School Intan Permata Aisyiyah Ranting Makamhaji Kartasura? E. Manfaat penelitian Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi berbagai pihak: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan pengetahuan dalam bidang pembelajaran yang menggunakan pendekatan pembelajaran BCCT dalam sentra persiapan, dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan menulis dasar pada anak usia dini 2. Manfat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi guru, anak dan sekolah: a. Bagi Kepala Sekolah, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pengambilan kebijakan dalam menyelenggaran pendidikan dan menyusun kurikulum untuk Play Group dan Pre- School. b. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat membantu memecahkan masalah tentang kesulitan anak dalam belajar menulis dasar pada anak sehingga mampu mengoptimalkan kemampuan anak dalam belajar menulis.

8 c. Bagi orangtua, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dan bahan pendamping ketika anak belajar menulis. d. Bagi penulis, memberi informasi serta memberi pengetahuan tentang penggunaan pendekatan pembelajaran BCCT. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan memberikan gambaran-gambaran yang jelas tentang penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini terbagi menjadi lima bab. Bab satu dengan bab yang lain saling berhubungan dan menghasilkan kesatuan yang utuh. Kesatuan ini merupakan wujud atau hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Bab I, berisi Pendahuluan, mengemukakan latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Bab II, berisi Tinjauan Pustaka. Bab ini diuraikan mengenai penelitian lain yang relevan dengan penelitia ini, serta landasan teori yang berisi tentang teoriteori yang mendukung untuk analisis hasil penelitian. Bab III, berisi Metode Penelitian. Metode penelitian mencakup objek penelitian, jenis penelitian, populasi sempel dan sampling, data sumber data dan tehnik pengumpulan data, keabsahan data, teknik analisis data, dan teknik penyajian hasil analisis. Bab IV, berisi Hasil Penelitian. Hasil penelitian berupa gambaran interaksi guru dan anak, serta penerapan metode BCCT untuk pengembangan

9 kemampuan menulis anak-anak kelompok B di Play Group Pre- School Intan Permata Makamhaji Kartasura. Bab V, yakni penutup. Pada bab ini berisi simpulan dan saran, simpulan merupakan penarikan ringkasan singkat dari hasil pembahasan. Adapun saran merupakan usulan, rekomendasi, dan pernyataan saran dari penulis kepada pihak-pihak tertentu yang didasarkan pada hasil penelitian.