BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. bermunculan pendidikan pra sekolah yang menyediakan pelayanan untuk anak
|
|
- Hartono Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) dewasa ini semakin mendapat perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat. Hal ini ditandai dengan banyak bermunculan pendidikan pra sekolah yang menyediakan pelayanan untuk anak usia dini, mulai dari penitipan anak (TPA), Kelompok Bermain atau Play Group sampai Taman kanak-kanak (TK). Perhatian pemerintah akan pentingnya pendidikan anak juga terlihat dari meningkatnya penyaluran dana bagi sekolahsekolah PAUD, baik itu berupa biaya oprasional maupun bantuan rintisan untuk sekolah. Peran pendidikan prasekolah salah satu tujuannya adalah menyiapkan anak agar mampu mencapai kesiapan belajar pada tahap selanjutnya. Bentuk kesiapan anak usia dini dalam menghadapi tahap pendidikan selanjutnya dapat berupa kemampuanan kognitif, fisik motorik, emosi, sosial dan kemandirian dalam mengurus diri sendiri (life skill) sesuai dengan tahap perkembangan usia anak. Menurut Sujiono, (2009) Urgensi pendidikan anak usia dini yakni anak dapat menumbuhkembangkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan agar dapat menolong diri sendiri (self help), yaitu mandiri dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri, mampu merawat dan menjaga kondisi fisik, mengendalikan emosi dan mampu membangun hubungan dengan orang lain. 1
2 2 Kemandirian anak usia dini berbeda dengan kemandirian remaja ataupun orang dewasa. Jika definisi kemandirian remaja ataupun orang dewasa adalah kemampuan seseorang untuk bertanggung jawab atas apa yang dilakukan tanpa membebani orang lain, sedangkan untuk anak usia dini adalah kemampuan yang disesuaikan dengan tugas perkembangan. Adapun tugas-tugas perkembangan untuk anak usia dini adalah belajar berjalan, belajar makan, berlatih berbicara, koordinasi tubuh, kontak perasaan dengan lingkungan, pembentukan pengertian, dan belajar moral (Simanjutak, 2009). Anak yang belum mandiri, perlu dibantu dalam hal melepas dan memakai sepatu, memakai dan melepas kaos kaki, mengancingkan baju, menarik resleting, mencuci tangan, toilet traning, menggosok gigi, melakukan aktifitas makan dan minum sendiri, membuka dan memakai baju atau celana, membereskan kembali puzzle atau mainan yang telah dipakainya kedalam tempatnya dan hal lainnya. Dalam hal ini diperlukan intervensi dan latihan sehingga anak mampu mandiri agar tidak mengalami kendala saat pada saat tahap perkembangan selanjutnya. Data Kelompok Bermain yang tercatat di Himpaudi dan di UPT Kecamatan Colomadu hingga saat ini berjumlah 21 lembaga, dengan berbagai macam bentuk pelayanan yakni: Pospaud, Tempat Penitipan Anak (TPA), kelompok bermain yang terintegrasi dengan penitipan anak (full day), dan kelompok bermain paruh hari (half day). Dan dari hasil survey peneliti di lapangan melalui metode wawancara dengan pendidik dan dokumentasi data berupa laporan bulanan, maka didapatkan bahwa jumlah kelompok bermain paruh hari yang ada di kecamatan Colomadu sebagian besar menggunakan metode
3 3 pembelajaran Beyond Center and Circle Time (BCCT) dengan rentang usia anak didik 2,5 tahun sampai 4 tahun, berjumlah 7 kelompok bermain. Dari hasil pengisian angket untuk perkembangan Life Skill anak didapatkan data tentang ketuntasan ketrampilan hidup sebagai berikut : Tabel.1 Data Kelompok Bermain paruh hari, rentang usia 2,5 4 tahun di Kecamatan Colomadu. No Nama Sekolah Jumlah Siswa Siswa Mandiri Siswa Belum Metode yang digunakan Mandiri 1 KB ANGKASA 16 anak 3 anak 13 anak BCCT (18,7%) (81,3%) 2 KB CILUKBA 18 anak 8 anak 10 anak BCCT (44,4%) (55,6%) 3 KB AL HUDA 30 anak 21 anak (70%) 9 anak (30%) BCCT 4 KB DHARMAWANITA 15 anak 1 anak 14 anak BCCT PAULAN (6,6%) (93,4%) 5 KB DHARMAWANITA 16 anak 2 anak 14 anak BCCT AISIYAH SANGGIR (12,5%) (87,5%) 6 KB PG 16 anak 2 anak 14 anak BCCT (12,5%) (87,5%) 7 KB WIDYA WACANA 6 anak 2 anak (33,3%) 4 anak (66,6%) BCCT Sumber : Dokumentasi hasil observasi aspek perkembangan life skill periode Tahun 2012/2013. Menurut salah satu pendidik di Al HUDA berinisial CD mengatakan bahwa: Dalam melaksanakan tugas dan peran kami sebagai pendidik khususnya dalam kemandirian anak, kami sangat terbantu dengan metode pembelajaran yang kami terapkan, berbeda dengan metode lainnya, metode BCCT sangat membantu kami para pendidik dalam memandirian anak, dalam BCCT anak terbiasa melakukan sesuatu sendiri, seperti memilih kegiatan main sendiri, sehingga anak tidak takut mencoba melakukan hal-hal baru termasuk untuk BAB dan BAK sendiri tanpa dibantu. (Wawancara Senin, Tanggal 18 Februari Di halaman sekolah Kelompok Bermain Al Huda)
4 4 Hal ini tidak jauh berbeda dengan pendapat pendidik di KB CILUKBA yang berinisial FA yang mengatakan bahwa: Sebelum menggunakan metode yang sekarang anak-anak kurang terlatih fisik motorik kasar dan halusnya sehingga mereka masih dibantu dalam memakai sepatu, makan dan lainnya. Namun setelah kami menggunakan metode BCCT anak-anak lebih bersemangat dalam kegiatan belajar (main), dan mereka juga bersemangat dalam memenuhi kebutuhan diri sendiri seperti dalam melepas sepatu, memakai sepatu, makan, minum dan bahkan kekamar mandi sendiri, dilakukan anak dengan percaya diri (Wawancara Senin Tanggal 18 Februari 2013 tempat di kantor guru KB CILUKBA) Metode BCCT adalah salah satu metode yang ada dalam pembelajaran anak usia dini yang sangat memperhatikan kebutuhan anak. Metode ini menggunakan pendekatan sentra dan lingkaran sebagai pusat pembelajaran anak, dalam metode ini kegiatan proses pembelajaran diawali dengan penataan lingkungan main, penataan lingkungan main dilakukan oleh pendidik sebelum anak datang, setelah itu dilanjutkan dengan penyambutan anak, main pembukaan (pengalaman gerakkan kasar), transisi untuk pembiasaan kebersihan diri, kemudian masuk pada kegiatan inti yakni masuk dalam sentra mainan pada sentra ini berisi pijakan sebelum main, pijakan saat main dan pijakan setelah main, setelah kegiatan inti dilanjutkan makan bekal bersama dan ditutup dengan kegiatan penutup. Pada pijakan sebelum main pendidik dan anak membuat kesepakatan tentang bagaimana aturan main, kapan memulai dan mengakhiri main serta merapikan kembali alat main yang sudah dimainkan, anak dilibatkan dalam semua pengambilan kesepakatan sehingga diharapkan anak mematuhi aturan tanpa
5 5 terpaksa. Pada saat main dan belajar disentra anak bebas memilih jenis kegiatan yang disukai, anak bebas menyusun balok-baloknya menjadi bangunan-bangunan yang di inginkan, anak diberi keluasan dalam memainkan media, anak dapat mengeksplor pilihan mainnya, bereksperiment menemukan konsep dan pengetahuan baru lewat bermain, fungsi pendidik disini sebagai fasilitator, motivator dan stimulator. Setelah proses bermain selesai anak membereskan mainan dan mengembalikan ke posisi semula. Sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan tertib dan teratur. Sebagaimana ditunjukan pada Table 1. Terdapat perbedaan ketuntasan kemandirian pada kelompok bermain di Colomadu, dari tujuh kelompok bermain terdapat dua kelompok bermain yang ketuntasan dalam kemandiriannya lebih tinggi dibanding dengan kelompok bermain lainnya, yakni KB AL HUDA dan KB CILUKBA jumlah siswa yang telah mandiri mencapai 70% dan 44,4%. Ini menunjukkan bahwa kelompok bermain AL HUDA dan kelompok Bermain CILUKBA lebih berhasil dibanding dengan kelompok bermain lainnya dalam hal kemandirian anak. Kondisi ini menarik untuk peneliti untuk mengkaji perbedaan tersebut karena metode pembelajaran pada ke tujuh kelompok bermain tersebut sama. Kelompok anak usia 0 6 tahun sering di sebut sebagai masa emas perkembangan (golden age) pada masa ini anak masih sangat rentan penanganan yang tidak tepat justru akan merugikan anak itu sendiri (Direktorat pendidikan anak usia dini, 2008). Kualitas dan peran pendidik dalam menjalankan proses pendidikan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemandirian. Kualitas
6 6 pendidik dan elemen penyelengara PAUD merupakan salah satu faktor keberhasilan pada pendidikan anak usia dini (Hastuti, 2008). Menurut Julianto, (2008) Kemandirian anak dapat berkembang dengan baik jika diberikan kesempatan untuk berkembang melalui latihan yang dilakukan terus menerus, latihan tersebut berupa pemberian tugas tanpa bantuan, sesuai dengan bertambahnya umur. Selain keluarga sekolah (pendidik) juga berperan dalam proses pembentukan kemandirian anak usia dini. Morison, (2012) menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini yang berkualitas memiliki pengaruh yang berlangsung seumur hidup. Menurut Hastuti, (2008) Metode pembelajaran dan pendidik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan anak usia dini. sekolah anak usia dini sangat berbeda dengan sekolah formal lainnya oleh karena itu metode pembelajaran pada sekolah anak usia dini hendaknya dirancang dengan berorientasi pada kebutuhan perkembangan usia anak. Sekolah akan mampu berperan dalam mengoptimalkan kemampuan anak jika metode pembelajaran yang dipakai tepat, anak merasa senang, nyaman, aman sehingga mampu menstimulasi potensi anak. Kualitas dan ketrampilan pendidik mutlak dibutuhkan lemahnya keinginan pendidik untuk menyelengarakan pendidikan yang patut dan menyenangkan bagi anak dapat menjadi kendala keberhasilan pendidikan. Bermain merupakan kebutuhan anak, dengan bermain anak-anak dapat mengeksplor dunia disekitarnya, menemukan dan mempelajari hal-hal baru dalam permainannya, bermain juga melatih fisik anak, otot-otot menjadi terstimulasi
7 7 lebih trampil, kemampuan berinteraksi dengan teman dan orang lain meningkat dan yang paling penting bermain membuat mereka senang dan memuaskan. Sekolah pendidikan anak usia dini yang baik adalah sekolah yang pendidik dan metode senantiasa berorientasi pada kebutuhan anak. Metode merupakan saran sedangkan pendidik adalah yang menjalankan. Untuk itu diperlukan penelitian mengenai peran pendidik dan metoda yang tepat dalam proses pembelajaran guna meningkatkan kemandirian anak usia dini. Sebagaimana ditunjukan pada Tabel 1 diatas terdapat tujuh kelompok bermain yang menerapkan metode BCCT namun hanya 1 kelompok bermain yang berhasil mencapai ketuntasan kemandirian diatas 50%. Ada beberapa faktor yang membuat anak dapat meningkatkan kemandirian, namun kemandirian tidak terbentuk dengan sendirinya perlu adanya latihan-latihan disinilah peran pendidik sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan kemandirian anak usia dini. Kondisi ini menarik untuk diteliti lebih lanjut, Bagaimana penerapan metode BCCT untuk meningkatkan kemandirian pada anak usia dini? B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka dapat disampaikan bahwa rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah penerapan metode Beyond Center and Circle Time untuk meningkatkan kemandirian anak pada anak usia dini
8 8 Fokus penelitian ini dibagi menjadi tiga sub fokus sebagai berikut: 1. Peran pendidik dalam menjalankan pembelajaran menggunakan pendekatan metode BCCT sehingga meningkatkan kemandirian anak? 2. Bagaimana kekuatan metode BCCT dapat meningkatkan kemandirian anak dan bagaimana metode BCCT dirasakan oleh peserta didik dan kepala sekolah? 3. Interaksi seperti apa yang terjadi antara peserta didik dan pendidik? C. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan peran pendidik dalam penerapan metode BCCT dalam meningkatkan kemandirian anak? 2. Mendeskripsikan bagaimana metode BCCT dapat meningkatkan kemandirian anak dan bagaimana metode BCCT dirasakan oleh peserta didik dan kepala sekolah? 3. Mendeskripsikan interaksi peserta didik dan pendidik pada pelaksanaan metode BCCT? D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas peran pendidik anak usia dini dalam mengembangkan kemampuan kemandirian anak. Secara teoritis maupun secara praktis, secara lebih rinci adalah :
9 9 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan kajian, bagi pendidik anak usia dini khususnya dalam meningkatkan kemandirian anak dalam penerapan metode BCCT. b. Memberikan tambahan wawasan bagi penelitian selanjutnya pada program Pascasarjana Magister Sains Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Manfaat Praktis a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembanding dalam meningkatkan proses belajar mengajar yang dilaksanakan pendidik khususnya dalam mengembangkan kemampuan kemandirian anak usia dini. b. Penelitian ini dapat digunakan oleh pendidik Anak Usia Dini yang mengalami kesulitan dalam meningkatkan kemandirian anak pada penerapan metode BCCT. c. Sebagai bahan untuk mengembangkan kurikulum dalam meningkatkan kemandirian anak. d. Penelitian ini dapat digunakan oleh orang tua anak berusia dini sebagai acuan untuk meningkatkan kemandirian anak. e. Sebagai gambaran bagi Dinas pendidikan Colomadu dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan kelompok bermain.
10 10 E. Keaslian Penelitian Penilitian tentang peran pendidik anak usia dini yang sudah dilakukan adalah, penelitian tentang peranan guru pada proses menumbuhkan kemampuan sosial anak dalam kelompok bermain Insan Kamil Karanganyar, yang dilakukan oleh Suwardi pada tahun (2011) Penelitian ini menjelaskan bahwa eksistensi guru sangat membantu anak dalam hal kemampuan bersosialisasi, berbaur dengan teman, guru maupun masyarakat di lingkungannya. Guru memberikan perannya sebagai pengajar yaitu dengan mengedepankan unsur pendidikan dan pendekatan guna mengajarkan hal-hal baru kepada anak. Pada penelitian ini populasi dan sampel yang digunakan adalah kelompok bermain Insan kamil dengan metode pembelajaran yang diterapkan oleh pendidik di kelompok Bermain Insan kamil adalah metode pendekatan sentra dan lingkaran (BCCT). Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 4 orang pendidik, kepala sekolah, orang tua murid serta karyawan/staff yang terlibat dalam kelompok bermain. Metode penelitian yang dilakukan oleh Suwardi yakni menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan observasi sedangkan analisa data menggunakan analisis interaktif berupa pengumpulan data, reduksi data, display data (penyajian data) dan penarikan kesimpulan. Validitas penelitian yang digunakan mengunakan triangulasi data. Penelitian lain yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh Erda Marina (2012), Peranan guru pendidikan Anak Usia Dini terhadap kemandirian anak di PAUD ARMINA PRATAMA 2 Kecamatan Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung. Hasil peran guru sebagai pembimbing, kurang berperan
11 11 sebanyak 60% karena masih terdapat guru yang tidak perperan dalam melatih anak untuk membereskan mainannya dan tidak mengajak anak untuk tidak berlari lari dan ribut di dalam kelas sedangkan berkatagori berperan sebanyak 40% karena selalu membimbing anak dan memperagakan anak untuk berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan belajar, bermain dan pada saat anak masuk sekolah, makan, dan meminta anak untuk melanjutkkan permainan yang telah diberikan. Penelitian yang dilakukan oleh Erda Marina menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk menentukan tingkat pengaruh variabel-variabel dalam suatu populasi dengan fokus penelitian variabel yang diukur adalah, Peranan guru pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai variabel X dengan kategori; Berperan, Kurang Berperan, Tidak Berperan. Sedangkan untuk kemandirian variabel Y dengan kategari; Baik, Sedang dan Rendah. Populasi dan jumlah sampel yang digunakan pada penelitian Erda Marina adalah pendidik Paud Armina Pratama 2 Kecamaatan Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung Tahun 2012, yang berjumlah 4 orang sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dengan observasi, dan angket. Penelitian yang akan dilakukan peneliti berjudul Peran metode BCCT untuk meningkatkan kemandirian anak usia dini pada Kelompok Bermain menggunakan jenis penelitian pendekatan kualitatif dengan bentuk penelitian evaluasi program menggunakan jenis evaluasi sumatif yang bertujuan untuk membuat dasar keputusan tentang apakah program BCCT efektif, narasumber dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, pendidik, kepala sekolah lama serta
12 12 peserta didik di kelompok bermain Al huda Kecamatan Colomadu. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini difokuskan pada peran pendidik, apa yang menjadi kekuatan metode BCCT dalam meningkatkan kemandirian anak, bagaimana metode BCCT ini dirasakan oleh peserta didik, dan interaksi yang terjadi antara pendidik dan peserta didik sehingga kemandirian anak dapat meningkat. Teknik analisa data menggunakan 5 langkah yakni: organisir data dan koding dilanjutkan dengan menentukan tema, mencari kategori, mendeskripsikan kategori, dan pembahasan hasil penelitian. Validitas penelitian menggunakan triangulasi data. Perbedaan penelitian ini dibanding dengan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu terletak pada; Suwardi (2011), fokus penelitian, sampel dan populasi, dan tekknik pengumpulan serta analisa data. Sedangkan persamaannya terdapat pada peran pendidik dalam metode BCCT. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Erda Marina (2012) yang berjudul Peranan guru pendidikan Anak Usia Dini terhadap kemandirian anak di PAUD ARMINA PRATAMA 2 Kecamatan Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung, terletak pada: lokasi dan sampel yang digunakan, teknik pengumpulan data, serta analisis yang digunakan. Berdasarkan penjabaran tersebut diatas perbedaan antara ketiga penelitian dapat ditabulasikan sebagai berikut:
13 13 Tabel.2 Perbedaan penelitian Penelitian Populasi dan sampel Metode penelitian Suwardi (2011) Peran guru dalam menumbuhkan kemampuan sosial anak pada kelompok bermain. Erda Marina (2012) Peran guru PAUD terhadap kemandirian anak. Mutmainah (2013) Penerapan metode BCCT untuk meningkatkan kemandirian anak Kelompok bermain Insan Kamil karanganyar, sampel 4 pendidik, kepala sekolah, orang tua murid dan karyawan/staff PAUD Armina Pratama Bandar Lampung, sampel 4 pendidik. Kelompok bermain Al Huda Colomadu, sampel 4 pendidik dan kepala sekolah serta siswa kelompok bermain Menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data terdiri dari; wawancara, observasi. Analisis data berupa analisis interaktif yang terdiri dari; pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan Menggunakan metode Kuantitatif, teknik pengumpulan data terdiri dari; angket dan observasi. Sedangkan Analisa data pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tiap variabel dalam perlakuan Menggunakan metode deskriptif kualitatif, dalam bentuk studi kasus evaluasi program. Dengan teknik pengumpulan data terdiri dari; wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan Analisa data menggunakan 5 tahapan yakni; organisir data dan koding, menentukan tema, kategorisasi, mendeskripsikan kategori, dan pembahasan penelitian.
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Anak adalah aset bangsa yang paling berharga. Karena anak adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah aset bangsa yang paling berharga. Karena anak adalah penerus bangsa. Dalam perkembangannya, sangat diperlukan perhatian yang ekstra guna memperoleh
Lebih terperinciKAJIAN MODEL PEMBELAJARAN BCCT
DAFTAR ISI Hal PENGESAHAN PERNYATAAN i KATA-KATA MUTIARA... ii ABSTRAK iii KATA PENGANTAR. iv UCAPAN TERIMA KASIH v DAFTAR ISI. viii DAFTAR TABEL xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah. 1
Lebih terperinciBAB I. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses. karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan anak selanjutnya. Anak usia dini berada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada masa usia dini merupakan pendidikan yang sangat penting untuk anak dalam menerima pertumbuhan dan perkembangannya. Pendidikan bagi anak bukan hanya
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA BALOK DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014
12 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA BALOK DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guru mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak yang berusia 0 tahun (sejak lahir) sampai dengan 8 tahun dan masa ini disebut sebagai masa emas karena pada masa ini terjadi proses
Lebih terperinciDaftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH...
Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... i MODUL 1: RUANG LINGKUP PENGELOLAAN KEGIATAN 1.1 DI LEMBAGA PAUD Latar Belakang Pentingnya Pengelolaan Kegiatan di Lembaga PAUD (KB dan TPA)... 1.3 Latihan... 1.9 Rangkuman...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum Sekolah Dasar (SD) yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memadukan secara sistematis dan berkesinambungan suatu kegiatan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara sistematis dan berkesinambungan suatu kegiatan. Pembelajaran di taman kanak-kanak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling potensial untuk belajar. Menurut Berk dalam Sujiono (2009:6) anak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PAUD merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan strategis untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PAUD merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan strategis untuk mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Melalui PAUD, anakanak uaia 0-6 tahun memperoleh
Lebih terperinciPENDEKATAN PEMBELAJARAN BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME (BCCT) DI SENTRA PERSIAPAN DALAM UPAYA PERSIAPAN MENULIS DASAR
i PENDEKATAN PEMBELAJARAN BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME (BCCT) DI SENTRA PERSIAPAN DALAM UPAYA PERSIAPAN MENULIS DASAR (Studi Kasus Di Play Group dan Pre School Intan Permata Aisyiyah Ranting Makam Haji
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BCCT (BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME) DI KB ANAK SHOLEH COLOMADU, KARANGANYAR Tahun Ajaran 2012/2013
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BCCT (BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME) DI KB ANAK SHOLEH COLOMADU, KARANGANYAR Tahun Ajaran 2012/2013 SKRIPSI Guna memenuhi sebagian persyaratan Untuk mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DI SENTRA IMTAQ PADA PRE SCHOOL INTAN PERMATA AISYIYAH MAKAMHAJI 2012/2013
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DI SENTRA IMTAQ PADA PRE SCHOOL INTAN PERMATA AISYIYAH MAKAMHAJI 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam seluruh rangkaian tumbuh kembang manusia, usia dini merupakan usia yang sangat menentukan. Pada usia dini itulah seluruh peletak dasar tumbuh kembang fisik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidkan anak usia dini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidkan anak usia dini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini ditandai dengan terus berkembangnya lembaga PAUD, seperti Taman Kanak- kanak (TK),
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan pendidikan yang sangat fundamental dan sangat menentukan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah: Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar kekuatan spiritual keagamaan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. usia dini sering disebut sebagai the golden ageatau usia emas. Berbagai hasil
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pendidikan yang berpotensi dalamkecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang, sehingga usia dini sering disebut sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar menempati posisi yang sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia (Direktorat PAUD,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. teoritis dengan hasil penelitian di lapangan dan juga mengacu pada rumusan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berpijak pada uraian di atas yang merupakan perpaduan antara hasil kajian teoritis dengan hasil penelitian di lapangan dan juga mengacu pada rumusan masalah skripsi ini, maka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (paud) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penerapan kegiatan keterampilan motorik halus bertujuan untuk meningkatkan kemandirian. 4.1.1 Deskripsi Kondisi awal Langkah awal yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemampuan kognitif ini berisikan akal, pikiran, dan lain-lainnya seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aspek perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek yang perlu dikembangkan, dan hal ini juga merupakan tujuan pembelajaran di TK. Kemampuan kognitif ini berisikan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PHBS PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE SELING. ABSTRAK
IMPLEMENTASI PHBS PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE SELING Sri Margowati 1) ; Febru Puji Astuti 2) 1). Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Magelang email: margowati@yahoo.co.id 2).Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini merupakan usia yang sangat penting bagi perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan usia yang sangat penting bagi perkembangan anak sehingga disebut golden age. Anak-anak adalah penjelajah yang ingin tahu. Mereka mengamati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia saat ini perlahan sudah mulai di perhatikan oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU Sisdiknas No 20 Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu proses pendidikan yang berlangsung di Indonesia yang terdiri dari pendidikan formal dan non formal. Di samping itu pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHALUAN. Pendidikan Anak Usia Dini Taman Kanak-kanak merupakan. sekarang ini, salah satu upaya ke arah tersebut adalah Pendidikan Anak Usia
BAB I PENDAHALUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan yang diperuntukkan bagi anak usia nol sampai enam tahun. Sukses masa depan hanya dapat diciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan individu usia 0-6 tahun yang mempunyai karakteristik unik. Pada usia tersebut anak sedang menjalani pertumbuhan dan perkembangan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini ialah anak yang baru dilahirkan sampai dengan usia 6 tahun. Usia dini merupakan usia yang sangat fundamental dalam menentukan pembentukan karakter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Diana Mutiah (2010) usia 0-5 tahun sering disebut sebagai usia emas (The Golden Age) dimana fisik dan otak anak sedang berada di masa pertumbuhan terbaiknya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Tork, et al (dalam Ramawati, 2011) setiap orangtua. menginginkan anak yang sehat dan mandiri. Namun, pada kenyataannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Tork, et al (dalam Ramawati, 2011) setiap orangtua menginginkan anak yang sehat dan mandiri. Namun, pada kenyataannya banyak anak dengan disabilitas atau penyakit
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. implementasi pembelajaran Beyond Center and Circle Time (BCCT) di
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan atas rumusan masalah dan hasil penelitian mengenai implementasi pembelajaran Beyond Center and Circle Time (BCCT) di KB SCA Karanganyar yang meliputi:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi yang sangat penting bagi sumber daya manusia yang berkualitas. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia dini, bahkan sejak dalam kandungan menentukan derajat kualitas kesehatan, intelegensi, kematangan emosional dan produktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menemukan potensi tersebut. Seorang anak dari lahir memerlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap anak dilahirkan bersamaan dengan potensi-potensi yang dimilikinya. Merupakan tugas orang tua dan guru sebagai pendidik untuk dapat menemukan potensi tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, motorik, kognitif, sosial emosi serta perkembangan bahasa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Anak Taman Kanak-kanak merupakan bagian dari perkembangan manusia secara keseluruhan. Perkembangan pada usia ini mencakup perkembangan fisik, motorik,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KELOMPOK BERMAIN ARROHMAN. Alamat: Bacak, Monggol, Saptosari, Gunungkidul
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KELOMPOK BERMAIN ARROHMAN Alamat: Bacak, Monggol, Saptosari, Gunungkidul STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAYANAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KB ARROHMAN 1. SOP Kedatangan
Lebih terperinciPERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)
PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun Oleh : ANIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mendidik anak sejak usia dini menjadi suatu kewajiban orang tua di
( ( ( ( BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mendidik anak sejak usia dini menjadi suatu kewajiban orang tua di rumah. Sebagaimana kita tahu masa kanak-kanak merupakan masa yang paling tepat untuk meletakkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia pada hakekatnya bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan yang layak, hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia adalah menuju pembangunan manusia seutuhnya yang meliputi dari berbagai faktor kehidupan termasuk pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menyediakan pendidikan anak usia 4-6 tahun sampai memasuki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taman Kanak-Kanak merupakah salah satu bentuk pendidikan yang menyediakan pendidikan anak usia 4-6 tahun sampai memasuki pendidikan dasar. Dalam Keputusan Menteri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang dianjurkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun (enam) tahun yang dilakukan
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN MELIPAT, MENGGUNTING, MENEMPEL (PTK Kelompok B Semester II di TK Desa Nguter 01 Tahun Ajaran 2010/2011) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Kanak-kanak adalah bagian dari pendidikan anak usia dini bagi anak usia 4 8 tahun sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar (PP No. 27 Tahun 1990 Bab I pasal 1)
Lebih terperinciPENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan
PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan pertumbuhan dan perkembangan anak berdasarkan standar perkembangan
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENYUSUN BEKAS OROTAN PENSIL MENJADI BENTUK BUNGA PADA ANAK KELOMPOK B TK PKK PULEREJO I KECAMATAN BAKUNG KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan momen yang amat penting bagi tumbuh kembang anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu masa dimana semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Lebih terperinciPROGRAM KEGIATAN DI TAMAN PENITIPAN ANAK * Ika Budi Maryatun, M.Pd (Diadaptasi dari subdit TPA dir.paud, PNF, Kemendiknas)
P a g e 1 PROGRAM KEGIATAN DI TAMAN PENITIPAN ANAK * Ika Budi Maryatun, M.Pd (Diadaptasi dari subdit TPA dir.paud, PNF, Kemendiknas) A. PENDAHULUAN Taman Penitipan Anak (TPA) saat ini sudah mulai banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Taman Kanak kanak merupakan satu bentuk pendidikan formal pada anak usia dini. Pada usia tersebut anak mengalami masa peka untuk menerima suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang unggul merupakan aset yang paling berharga bagi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia yang unggul merupakan aset yang paling berharga bagi setiap Negara. Indonesia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak ke-3 di dunia, memiliki potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cipta, 2009), hlm Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: PT Rineka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pembangunan dan pembentukan manusia melalui tuntutan dan petunjuk yang tepat dan mencakup dalam segala bidang. Pendidikan juga merupakan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A Indah Putri Murdhani Nurul Khotimah PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap anak mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dalam hidupnya. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap tahapan mempunyai ciri
Lebih terperinciUPAYA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA SISWA KELOMPOK A TK ISLAM MARDI SIWI PAJANG LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN
UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA SISWA KELOMPOK A TK ISLAM MARDI SIWI PAJANG LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciGAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT
GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT Fiktina Vifri Ismiriyam 1), Anggun Trisnasari 2), Desti Endang Kartikasari 3) Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang mendasar melalui pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu hendaknya pendidikan bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak didik. sekolah. Melalui bermain anak-anak dapat menghasilkan pengertian atau
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas kegiatan belajar mengajar adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik atau sumber belajar pada sustu lingkungan belajar. Pada dasarnya kegiatan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK A DI TK WONOREJO KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK A DI TK WONOREJO KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru PAUD
0 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS DAN BERHITUNG (CALISTUNG) MELALUI PENDEKATAN BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME (BCCT) PADA SISWA TK NEGERI PEMBINA BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Persiapan merupakan tahapan awal yang penting dan perlu dilakukan sebelum kegiatan PPL dilaksanakan. Tanpa adanya persiapan kegiatan PPL ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu jenjang pendidikan yang ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini adalah aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan tatanan pendidikan yang mandiri dan berkualitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pondasi awal untuk
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pondasi awal untuk menumbuhkembangkan semua kemampuan, bakat, kreativitas dan kemandirian anak. Menurut Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa anak usia dini yang berlangsung (0 6) tahun merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Bijaou (Hurlock, 1980: 5) menjelaskan bahwa usia 2-5 tahun merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa awal kanak-kanak merupakan masa yang penting dalam kehidupan manusia. Bijaou (Hurlock, 1980: 5) menjelaskan bahwa usia 2-5 tahun merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak- Kanak termasuk jenjang Pendidikan Anak Usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Taman Kanak- Kanak termasuk jenjang Pendidikan Anak Usia ini (PAUD) formal yang mendasari jenjang pendidikan selanjutnya. Perkembangan secara optimal
Lebih terperinciKONSEP DASAR PENDIDIKAN PAUD. Oleh: Fitta Ummaya Santi
KONSEP DASAR PENDIDIKAN PAUD Oleh: Fitta Ummaya Santi SIAPAKAH ANAK USIA USIA DINI? Latar Belakang Anak adalah penentu kehidupan pada masa mendatang. Usia dari kelahiran hingga enam tahun merupakan usia
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH
PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH Oleh YULIA SARI NIM :2007/88541 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK AL-KHAIRAAT LOLU
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK AL-KHAIRAAT LOLU Rosyida Labonati 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini yaitu kurangnya kemampuan motorik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan yang sangat pesat. Di usia ini sangat penting untuk meletakkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Di usia ini sangat penting untuk meletakkan dasar-dasar
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BCCT (BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME) DI KB ANAK SHOLEH COLOMADU, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BCCT (BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME) DI KB ANAK SHOLEH COLOMADU, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Guna memenuhi sebagian persyaratan Untuk mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan investasi yang sangat penting bagi penyiapan sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Dalam rangka mempersiapakan SDM yang berkualitas untuk masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raudhatul Athfal (RA) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak pra sekolah pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational
1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational Young Children) merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan
Lebih terperinciTEMU NIM: A53B090189
UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN GAMBAR SERI PADA KELOMPOK B DI TK AISIYAH JOTON III JOGONALAN KLATEN TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,
19 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa mempunyai tujuan agar siswa terampil berbahasa yang meliputi keterampilan berbicara, keterampilan menyimak, keterampilan membaca dan keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa
26 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling penting dalam perkembangan manusia. Pada fase inilah seorang pendidik dapat menanamkan prinsip-prinsip yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendefiniskan pendidikan anak usia dini sebagai. boleh terpisah karena ketiganya saling berkaitan. Aspek kognitif berkaitan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam rentang kehidupan manusia, memiliki peran yang strategis. Manusia melalui usaha sadarnya berupaya untuk mengembangkan segenap potensi yang
Lebih terperinciNURKHAYATI A
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN JUMPUTAN PADA KELOMPOK B TK GERDU 01 GERDU KARANGPANDAN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 JURNAL PUBLIKASI Oleh : Oeh : NURKHAYATI
Lebih terperinciArtikel Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PG-PAUD.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DENGAN MEMBUAT BERBAGAI BENTUK GEOMETRI MENGGUNAKAN ADONAN TEPUNG PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA SUMBERASRI 03 KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR TAHUN AJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah usia emas dimana anak memiliki karakteristik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah usia emas dimana anak memiliki karakteristik unik untuk mampu mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki. Segala sesuatu yang pernah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang. ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian stimulasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dimulai dari bayi hingga remaja (Departemen Kesehatan RI, 2008). Derajat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada dalam rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja (Departemen Kesehatan RI, 2008). Derajat kesehatan anak
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI Ulfa 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) merupakan salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang terdapat dijalur pendidikan sekolah (PP No. 27 tahun 1990). Hal ini
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE BERNYANYI DENGAN HURUF DAN KATA PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA 1 SIDOMULYO KECAMATAN WATES KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI I. Pengertian Dan Karakteristik Anak Usia Dini Dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG
BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG Data yang telah tersusun dari Bab III tentang model pembelajaran pendidikan
Lebih terperinci