BAB I PENDAHULUAN VISI

dokumen-dokumen yang mirip
BOOKLET DEPARTEMEN PERTANIAN 2007

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero)

PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN

PENDAHULUAN. tersebut membutuhkan jasa-jasa tenaga kerjanya untuk menjalankan. guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, dalam menetapkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. daya saing yang tinggi untuk dapat bersaing dalam pasar global. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sesuai dengan sektor-sektor yang perlu dibangun itu sendiri,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. Banyak negara menerapkan prinsip good governance dengan mengadopsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB. I PENDAHULUAN. perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. Persaingan antar

LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. dari dalam maupun luar organisasi. upaya untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), terutama

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi atau perusahaan tentunya membutuhkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tantangan global yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik dari

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis atau perusahaan dan industri, tergantung pada. investasi dan asset yang dimilikinya. Para pelaku bisnis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah Badan Pengelola

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi. Bagaimanapun baiknya suatu organisasi, lengkapnya sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan memenuhi suatu bentuk persaingan yang semakin kompleks dengan

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat dalam pembuatan keputusan, baik yang menyangkut keputusankeputusan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) T.A. 2010

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Syarief Iskandar,2013

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah dan Perkembangan Sentra Pendidikan BRI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) T.A. 2011

BAB I PENDAHULUAN. Renstra RS. Ernaldi Bahar Tahun

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi menjadi lebih berkembang. Oleh karena itu, setiap organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggerakkan perekonomian nasional di Indonesia. Usaha jasa konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan Era globalisasi yang telah berjalan selama beberapa

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR...

BAB I PENDAHULUAN. tidak dipungkiri jika dibalik kemudahan yang ditawarkan saat ini juga memiliki

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era

BAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. menarik tenaga kerja yang efektif dalam sebuah organisasi (Daft, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, peran listrik sebagai salah satu bentuk energi sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi penelitian, proses penelitian dan sistematika penelitian.

I. PENDAHULUAN. Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta harus tetap fokus pada tercapainya

BAB I PENDAHULUAN. meneliti masalah kreativitas dalam organisasi. Jika seluruh individu dalam. berada pada lingkungan usaha yang bersifat kompetitif.

L A P O R A N K I N E R J A

BAB I PENDAHULUAN. oraang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN. manusia yang ada di dalamnya. Apabila sumberdaya manusia tersebut diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai tantangan dan perubahan yang luar biasa cepat di era globalisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tersebut terdapat suatu tujuan yang sama yakni mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. professional. Semua ini bertujuan agar organisasi memiliki sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini perkembangan perekonomian di Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan memerlukan apa yang berkaitan dengan usaha-usaha. untuk mencapai tujuan tertentu bagi perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. isu persaingan global. Artinya, isu utama era globalisasi adalah kebebasan

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TA. 2013

BAB I. Pendahuluan. Sumber daya manusia yang ada di era globalisasi ini, secara kuantitas tidak sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki dekade kedua dalam kiprah usahanya, PT. Industri

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas karyawan.setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang berkembang demikian

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era Globalisasi pada saat ini semakin banyak industri-industri yang

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 1 Maret 1945 diumumkan pembentukan Badan

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja bagi suatu perusahaan sangatlah penting, salah satunya bagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya dan berkembangnya tekhnologi di era globalisasi yang

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran

I. PENDAHULUAN. Perjalanan ekonomi Indonesia telah berlangsung hampir sepuluh tahun

BAB I PENDAHULUAN. praktik bisnis dan kebutuhan konsumen yang semakin kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. karyawan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi.

BIRO HUKUM DAN HUMAS

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PLN. Sumber:

PENGARUH UMPAN BALIK ANGGARAN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menjalankan operasional guna mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pemikiran linier, yang bersifat mekanistik, yang menghasilkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP), merupakan sebuah lembaga penelitian/pengkajian Eselon II di bawah Sekretariat Jenderal Departemen Pertanian dan pembinaannya dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pada awal berdirinya tahun 1976, lembaga ini dikenal sebagai Pusat Penelitian Agro Ekonomi (PAE). Seiring dengan dinamika permasalahan pembangunan pertanian, beberapa kali lembaga ini mengalami perubahan nama. Pada tahun 1990, PAE berubah menjadi Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian (Puslitbangsosek) pada tahun 2001. Status terakhir (2005), berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 299/kpts/OT.140/7/2005, nama lembaga ini ditetapkan menjadi Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP). Dalam kurun waktu tiga dasawarsa (1976-2005) dari sejak berdirinya, telah dipimpin oleh enam Kepala Pusat, yaitu Prof. Dr. Syarifudin Baharsyah (1976 1983), Dr. Faisal Kasryno (1983 1989), Dr. Effendi Pasandaran (1989 1995), Prof. Dr. Achmad Suryana (1995 1998), Prof. Dr. Tahlim Sudaryanto (1998 2002), Prof. Dr. Pantjar Simatupang (2002 2005), Prof. Dr. Tahlim Sudaryanto (2005-2010), dan Dr. Handewi P. Saliem (2010 sekarang). VISI Menjadi institusi penelitian/pengkajian yang kritis dan terpercaya bertaraf internasional dalam menghasilkan informasi dan ilmu pengetahuan sosial ekonomi pertanian, serta proaktif dalam memberikan alternatif rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian. 1

MISI 1. Melakukan analisis dan pengkajian guna menghasilkan informasi dan ilmu pengetahuan sosial ekonomi pertanian yang merupakan produk primer PSEKP. 2. Analisis kebijakan, yaitu kegiatan untuk mengolah informasi dan ilmu pengetahuan hasil analisis menjadi rumusan usulan dan pertimbangan kebijakan pembangunan pertanian. 3. Melakukan advokasi pembangunan pertanian, berupa kampanye publik untuk memobilisir partisipasi lembaga terkait dan masyarakat luas dalam mendukung pembangunan pertanian. 4. Mengembangkan kemampuan institusi PSEKP sehingga mampu mewujudkan visi dan misinya secara berkelanjutan. TUGAS dan FUNGSI PSEKP mempunyai tugas melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian. Fungsi PSEKP adalah: a. Merumuskan program analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian; b. Melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan di bidang pertanian; c. Melaksanakan telaah ulang program dan kebijakan di bidang pertanian; d. Memberikan pelayanan teknik di bidang analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian; 2

e. Melaksanakan kerjasama dan mendayagunakan hasil analisis dan pengkajian serta konsultasi publik di bidang sosial ekononi dan kebijakan pertanian; f. Mengevaluasi dan melaporkan hasil analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian; dan g. Mengelola urusan tata usaha dan rumah tangga pusat. 1.2 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi, perubahan dalam segala aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi terasa sangat cepat. Perubahan tersebut menyebabkan konsekuensi sendiri pada berbagai bidang, termasuk bidang manajemen sumber daya manusia. Fenomena globalisasi yang ada pada saat ini memunculkan tantangan baru dan kesempatan bagi organisasi publik dan bisnis untuk dapat memahami dan membuat konsep pengelolaan organisasi yang efektif melalui pengelolaan atau manajemen sumber daya manusia (MSDM). MSDM diakui sebagai suatu isu global dan integral dari daya saing di arena globalisasi. Suwatno & Priansa (2011:iv). Menurut Anatan & Ellitan (2007:30), fenomena persaingan bisnis yang marak terjadi saat ini, memunculkan tantangan baru dan kesempatan bagi perusahaan untuk dapat memahami dan membuat konsep pengelolaan perusahaan multinasional yang efektif melalui pengelolaan atau MSDM. Tidak dapat dipungkiri bahwa segala masalah yang muncul dalam perkembangan dan persaingan bisnis yang muncul berasal dari manusia dan hanya dapat diselesaikan dan dikelola oleh manusia. Sedangkan Suwatno & Priansa (2011:103) mengemukakan bahwa seiring dengan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka setiap perusahaan harus mampu menerapkan, memanfaatkan, serta mengelola ilmu 3

pengetahuan (knowledge management) dan kemajuan di bidang teknologi sebagai salah satu pijakan utama dalam mengembangkan perusahaan. Dengan adanya kemajuan tersebut, tugas pekerjaan yang diemban semakin berat dan membutuhkan spesifikasi kemampuan dan keterampilan yang spesifik, sehingga dibutuhkan tenaga-tenaga kerja yang memiliki kecakapan dan spesifikasi serta keahlian yang spesifik pula. Untuk menjamin tiap bidang pekerjaan dalam suatu perusahaan dilaksanakan oleh karyawan yang memiliki kemampuan dan keterampilan dalam bidangnya, maka pengembangan SDM atau karyawan yang ada dalam perusahaan tidak dapat terhindarkan lagi. Mengutip kembali pernyataan dari Suwatno & Priansa (2011:103) bahwa pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi di dalam organisasi. Pengembangan biasanya berhubungan dengan peningkatan kemampuan intelektual atau emosional yang diperlukan untuk menunaikan pekerjaan yang lebih baik. Melalui pengembangan SDM, departemen SDM mengurangi ketergantungan perusahaan pada rekrutmen SDM baru. Bila SDM dikembangkan secara tepat, maka resiko persaingan dan ketidakpastian bisnis di masa depan dapat diantisipasi dengan baik. Sedangkan menurut pendapat Sikula dalam Suwatno & Priansa (2011:105) pengembangan mengacu pada masalah staf dan personel adalah suatu proses pembelajaran jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan terorganisasi dengan mana manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum. Sutrisno (2009:65) mengatakan bahwa proses sumber daya manusia bukanlah proses yang terisolasi dengan fungsi-fungsi MSDM lainnya. Fungsifungsi MSDM lain juga membutuhkan program pengembangan SDM untuk peningkatan efektivitasnya. 4

Dalam Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, program pengembangan sumber daya manusia dilaksanakan secara rutin yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 1.1 Pengembangan Staf Peneliti di Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian tahun 2008 2010 No. Jenis Pengembangan 2008 2009 2010 1. Pelatihan dalam negeri - Peningkatan kapasitas peneliti - Bahasa Inggris 40 15 34 6 42 3 2. Pelatihan luar negeri - Training - Workshop / Seminar 3 18 9 20 4 21 3. Pendidikan Strata 2 (S2) Strata 3 (S3) 2 8 2 9 3 13 Sumber : Pusat Sosek dan Kebijakan Pertanian Berdasarkan tabel 1.1 program pengembangan sumber daya manusia di Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian ini dilakukan setiap tahun, baik pelatihan dalam negeri, pelatihan luar negeri, maupun pendidikan. Namun apabila dilihat berdasarkan data Target dan Realisasi Publikasi Hasil Penelitian Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Kementrian Pertanian untuk periode tahun 2008-2010 ternyata produktivitas kerja peneliti Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian belum mencapai hasil yang optimal. 5

Tabel 1.2. Target dan realisasi publikasi hasil penelitian Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Kementrian Pertanian Periode tahun 2008-2010. Tahun 2008 : Judul Publikasi & Nomor Tanggal Terbit No Target Realisasi Target Realisasi 1 JAE JAE Vol. 26, No1 Vol, 26, No1 Mei 08 Juni 08 Vol. 26, No2 - Des. 08-2 FAE Forum Vol. 26, No1 Vol. 26, No1 Juli 08 Agust. 08 Vol. 26, No2 Vol. 26, No2 Des. 08 Des. 08 3 Anjak Vol. 6, No1 Vol. 6, No2 Vol. 6, No3 Vol.6, No4 4 Proseding 1.Prosiding Tahun 2009 : Anjak Vol. 6, No1 Vol. 6, No2 Vol. 6, No3 Vol.6, No4 Maret 08 Juni 08 Sept. 08 Des. 08 6 April 08 Juli 08 Okt. 08 Des. 08 Proseding 1.Prosiding Sept. 08 Okt. 08 Judul Publikasi & Nomor Tanggal Terbit No Target Realisasi Target Realisasi 1 JAE JAE Vol. 26, No2 Vol. 26, No2 Mei 09 Juni 09 Vol. 27, No1 Vol. 27, No1 Okt. 09 Nov. 09 Vol. 27, No2 - Des. 09-2 FAE FAE Vol. 27, No1 Vol. 27, No1 Juli 09 Sept 09 Vol. 27, No2 Vol. 27, No2 Des. 09 Januari 10 3 Anjak Vol. 7, No1 Vol. 7, No2 Vol. 7, No3 Vol.7, No4 4 Proseding 1.Internas. 1.Nasional Anjak Vol. 7, No1 Vol. 7, No2 Vol. 7, No3 Vol.7, No4 Proseding 1.Internas. 1.Nasional Maret 09 Juni 09 Sept. 09 Des. 09 Juni 09 Sept. 09 Juni 09 Sept. 09 Nov. 09 Januari 10 Juli 09 Okt. 09 Keterangan - Tidak Terbit Meningkatkan peran sektor pertanian dalam penanggulangan kemiskinan Keterangan - - Tidak Terbit Dinamika pembangunan Pertanian dan Pedesaan Bersambung

Tahun 2010 : Judul Publikasi & Nomor Tanggal Terbit No Target Realisasi Target Realisasi 1 JAE JAE Vol. 27, No2 Vol. 27, No2 Mei 10 Okt. 10 Vol. 28, No1 Vol. 28, No1 Okt. 10 Feb. 11 Vol. 28, No2 - Des. 10-2 FAE FAE Vol. 28, No1 Vol. 28, No1 Juli 10 Agust. 10 Vol. 28, No2 Vol. 28, No2 Des. 10 Des. 10 3 Anjak Vol. 8, No1 Vol. 8, No2 Vol. 8, No3 Vol.8, No4 4 Proseding 1.Nasional Anjak Vol. 8, No1 Vol. 8, No2 Vol. 8, No3 Vol.8, No4 Maret 10 Juni 10 Sept. 10 Des. 10 April 10 Juli 10 Nov. 10 Des. 10 Proseding 1.Nasional Sept. 10 Okt. 10 Sumber : Pusat Sosek dan Kebijakan Pertanian Sambungan Keterangan - - Tidak Terbit Peningkatan daya saing agribisnis berorientasi kesejahteraan petani Pencapaian target dan realisasi publikasi hasil penelitian merupakan tolak ukur utama dari produktivitas peneliti pada Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Apabila dilihat pada tabel 1.2 terdapat kesenjangan di tahun 2008 dimana target Jurnal Agro Ekonomi (JAE) untuk Volume 26 No.2 yang seharusnya terbit pada Desember 2008, ternyata tidak bisa terbit. Begitu pun terjadi di tahun 2009 target JAE untuk Volume 27 No.2 juga tidak berhasil terbit, hal yang sama pun terjadi pada tahun 2010 JAE untuk Volume 28 No.2 tidak dapat terbit. Selain itu dilihat dari tanggal terbit publikasi hasil penelitian, antara target dan realisasi terjadi ketidaksesuaian, dikarenakan realisasi dari hasil publikasi tidak sesuai dengan target awal publikasi sehingga tidak tercapai yang menjadi target awal tersebut. Indikasi ini menunnjukkan belum 7

optimalnya produktivitas kerja peneliti pada Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Tujuan dari pengembangan sumber daya manusia itu sendiri salah satunya adalah produktivitas kerja, menurut Suwatno & Priansa (2011:105) tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan sumber daya manusia, antara lain produktivitas kerja karyawan. Produktivitas kerja karyawan yang tinggi dalam suatu perusahaan dapat meningkatkan kualitas maupun kuantitas produksi. Peningkatan produktivitas tersebut, dapat dilakukan melalui pelaksanaan pengembangan karyawan. Dengan adanya pengembangan karyawan dalam suatu perusahaan berarti adanya peningkatan kemampuan teknis, kemampuan berpikir, dan kemampuan manajerial, dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Produktivitas itu sendiri secara umum dapat diartikan sebagai hubungan antara keluaran (barang-barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan uang). Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan. Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik, bentuk nilai Sutrisno (2009:105) Tohardi dalam Sutrisno (2009:106) mengemukakan, bahwa produktivitas kerja merupakan sikap mental. Sikap mental yang selalu mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada. Suatu keyakinan bahwa seseorang dapat melakukan pekerjaan lebih baik hari ini daripada hari kemarin dan hari esok lebih baik hari ini. Pada Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, ukuran produktivitas kerja tidak dapat diukur dengan hasil produksi fisik. Karena tidak menghasilkan barang fisik untuk diperjual-belikan, melainkan menghasilkan jasa hasil penelitian yang berupa rumusan kebijakan-kebijakan dalam pembangunan pertanian, informasi dan ilmu pengetahuan sosial 8

ekonomi pertanian (berupa publikasi hasil penelitian), serta advokasi pembangunan pertanian. Sehingga peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan efisiensi pengerjaan, ketepatan waktu, serta kualitas kerja yang optimal. Permasalahan yang diangkat oleh penulis adalah adanya kecenderungan produktivitas kerja yang kurang optimal walaupun program pengembangan sumber daya manusia rutin dilaksanakan setiap tahun. Dengan data permasalahan tersebut, maka menurut penulis permasalahan ini layak untuk diteliti. Berdasarkan latar belakang dari permasalahan tersebut, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul : Pengaruh Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Produktivitas Kerja Peneliti Pusat Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Bagaimana program pengembangan sumber daya manusia peneliti Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang telah dilakukan selama ini? 2. Bagaimana tingkat produktivitas kerja peneliti Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian? 3. Seberapa besar pengaruh program pengembangan sumber daya manusia terhadap produktivitas kerja peneliti Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian? 9

1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang akan dibahas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana program pengembangan sumber daya manusia peneliti Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang telah dilakukan selama ini. 2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat produktivitas kerja peneliti Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh program pengembangan sumber daya manusia terhadap produktivitas kerja peneliti Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. 1.5 Kegunaan Penelitian 1. Aspek Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pemahaman, serta pengetahuan bagi peneliti mengenai hubungan antara program pengembangan sumber daya manusia dengan produktivitas kerja Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian melalui penerapan ilmu dan teori-teori yang telah didapatkan selama proses perkuliahan, lalu membandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. 2. Aspek Praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Kementrian Pertanian karena dalam penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai hubungan antara program pengembangan sumber daya manusia terhadap produktivitas karyawan. 10

1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi uraian umum mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian dan mendukung pemecahan permasalahan yaitu tinjauan literatur, teori tentang program pengembangan sumber daya manusia, produktivitas kerja, serta kerangka pemikiran. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian yang digunakan, operasionalisasi variabel, skala pengukuran, jenis data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik sampling, uji validitas dan reliabilitas, serta teknik analisis data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berkaitan dengan pembahasan data hasil penelitian. Dalam bab ini data hasil penelitian akan diolah sehingga diharapkan bisa digeneralisasikan menjadi sebuah kesimpulan sebagai jawaban dari penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berkaitan dengan kesimpulan dari keseluruhan penelitian. Jawaban dari masalah penelitian yang diajukan pada bagian awal 11

penelitian akan dijawab pada bab ini. Selain itu, saran sebagai tindak lanjut dari jawaban masalah yang ada akan diungkapkan dalam bab ini. 12