PRESENTASI PROYEK AKHIR D-IV TPLP TEKNIK SIPIL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENYEMPURNAAN RANCANGAN RTR KAWASAN STRATEGIS PANTURA JAKARTA

BAB 3 TINJAUAN LINGKUNGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

ABSTRAKSI DOKUMEN AMDAL

Reklamasi Rawa. Manajemen Rawa

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2012 TENTANG REKLAMASI DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

BAB I PENDAHULUAN I - 1

Pelabuhan secara umum adalah daerah yang terlindung

RANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN PENYEBERANGAN MENTERI PERHUBUNGAN,

REKLAMASI PANTAI DI PULAU KARIMUN JAWA

Jangka Waktu/ Lokasi. Institusi Pemantauan Lingkungan. Rencana Pemantauan Lingkungan. Kompleks kilang LNG dan pelabuhan khusus

DOKUMEN AMDAL : KA ANDAL DAN ANDAL (REVIEW)

KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP. Peraturan Menteri Negara LH Nomor 308 Tahun 2005

P. BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

P. BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Jangka Waktu/ Lokasi. Institusi Pemantauan Lingkungan. Rencana Pemantauan Lingkungan. Kompleks kilang LNG dan pelabuhan khusus

OPTIMALISASI DERMAGA PELABUHAN BAJOE KABUPATEN BONE

BIDANG PERHUBUNGAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN KABUPATEN 1. Perhubungan Darat. 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2012 TENTANG REKLAMASI DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2001 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 1.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

RENCANA REKLAMASI PULAU F

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN PENYEBERANGAN MENTERI PERHUBUNGAN,

UKL DAN UPL TPA SAMPAH TALANGAGUNG KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

E. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1. Uraian Kegiatan

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran

Tabel Hasil Proses Pelingkupan

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

G. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PERHUBUNGAN

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG GARIS SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

Kebijakan Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

BAB V EVALUASI KINERJA PELABUHAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Nomor 09/PRT/M/2010 Tentang PEDOMAN PENGAMANAN PANTAI MENTERI PEKERJAAN UMUM,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

BAB 6 PENUTUP. BAB VI PenUTUP

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem pesisir tersebut dapat berupa ekosistem alami seperti hutan mangrove,

PERENCANAAN WATANG BACUKI

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.33/MEN/2002 TENTANG ZONASI WILAYAH PESISIR DAN LAUT UNTUK KEGIATAN PENGUSAHAAN PASIR LAUT

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

BAB I PENDAHULUAN. maupun terendam air, yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang

BAB II KONDISI UMUM LOKASI

2 menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang Rawa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 t

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1996 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kerangka Acuan Kerja. Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1991 TENTANG SUNGAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bab iv Pelaksanaan dan proses pekerjaan Pengerukan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

I. PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 1996 Tentang : Kepelabuhanan

AIR Banjir dan Permasalahannya Di kota medan

MENATA WILAYAH PESISIR, PULAU KECIL, DAN TANAH REKLAMASI

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

VII. TATA LETAK PABRIK

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2015 TENTANG PENGAMANAN PANTAI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL

PENDAHULUAN. didarat masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi dilaut seperti

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG KEPELABUHANAN DI KOTA PANGKALPINANG

KATA PENGANTAR. Jakarta, Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Saefullah NIP

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

PP 35/1991, SUNGAI... Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 35 TAHUN 1991 (35/1991)

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 16/MEN/2006 TENTANG PELABUHAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

- 3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 55 Tahun Tentang

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2000 TENTANG KENAVIGASIAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KELURAHAN BAROMBONG KATA PENGANTAR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BARITO UTARAA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG DI SUNGAI BARITO DALAM WILAYAH KABUPATEN BARITO UTARA

LAPORAN LENGKAP PRAKTEK LAPANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)

Gambar 2.1.Komponen Drainase Sistem Polder yang Ideal

I. PENDAHULUAN. Wilayah pesisir kota Bandar Lampung merupakan suatu wilayah yang mempunyai

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PENATAAN KAWASAN PULAU, PANTAI, PESISIR, DAN PELABUHAN

BUPATI BANGKA TENGAH

Pedoman dan penetapan tata cara penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi jalan.

KATA PENGANTAR. Penyusunan ANDAL, RKL dan RPL kegiatan ini mengacu Peraturan Menteri Negara Lingkungan

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURANDAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Transkripsi:

PRESENTASI PROYEK AKHIR D-IV TPLP TEKNIK SIPIL ANALISIS RENCANA PEMANFAATAN LAHAN REKLAMASI PANTAI CEMPA E UNTUK PANGKALAN PENDARATAN IKAN DI KECAMATAN SOREANG KELURAHAN WATTANG SOREANG PAREPARE SULAWESI SELATAN disampaikan oleh : ANDI SUBHAN.N NRP. 3108040706 Program Studi D-IV TPLP Teknik Sipil

LATAR BELAKANG Ditinjau dari segi letak geografis, Kota Parepare terletak dijalur transportasi yang menghubungkan antara kota-kota yang ada dibagian Utara, bagian Timur, dan kota-kota yang ada dibagian Selatan. Disisi lain, Kota Parepare merupakan daerah akumulasi dan distributor barang-barang ke dan dari wilayah hinterland dan forelandnya sehinggah ditinjau dari aspek aksesibilitas dan potensi pasar maka Kota Parepare memiliki aksesibilitas yang relative tinggi. Dalam kaitannya dengan tingkat optimalisasi pemanfaatan dan distribusi hasil perikanan, Kota Parepare telah berfungsi sebagai tempat berlabuh atau tempat pendaratan bagi kapal-kapal perikanan yang lokasi fishing ground-nya terletak di Selat Makassar. Sayang sekali, sampai sekarang ini Kota Parepare belum memiliki Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang cukup representative bagi pengembangan kegiatan tersebut.

Batasan Masalah / Ruang Lingkup Mengingat luasnya aspek permasalahn dalam meninjau kelayakan pemanfaatan lahan reklamasi untuk aktifitas Pangkalan Pendaratan Iklan (PPI) maka dibatasi pada aspek : Kelayakan yang ditinjau adalah aspek teknis dan aspek ekonomis. Kelayakan aspek teknis mengacu pada keputusan Menteri Kelautan dan perikanan Nomor : KEP. 10/MEN/2004 Tentang Pelabuhan Perikanan. Kelayakan aspek ekonomis menggunakan metode NPV dan IRR.

Tahap Identifikasi Masalah METODOLOGI Survey Lokasi Tahap Pengumpulan Data Studi Literatur 1. Pelabuhan Perikanan 2. Analisis Kelayakan A.Teknis - Kondisi Teknis Pelabuhan - Kriteria Kelayakan Teknis - Analisis Kelayakan Teknis. B.Ekonomis - Analisis Komponen - Biaya Operasional - Analisis Komponen Pendapatan - NPV, IRR 1. Identifikasi kondisi fisik lokasi penelitian. 2. Identifikasi sosial ekonomi dan Kependudukan Kota Parepare 3. Identifikasi potensi sumberdaya perikanan Kota Parepare dan sekitarnya. 4. Identifikasi komponen biaya operasional Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Parepare. 5. Identifikasi komponen pendapatan dalam pengoperasian Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Parepare Tahap Analisa Data Penulisan Laporan Akhir Tahap Kesimpulan dan Saran

GAMBARAN WILAYAH STUDI

LOKASI WILAYAH STUDI PETA KELURAHAN WATTANG SOREANG Gambar Peta Topografi Lokasi PPI LOKASI PPI Gambar Lokasi Pembangunan PPI Gambar. Peta Lokasi Penelitian

Tabel 5.2 Identifikasi Isu Pokok pada tahap-tahap pelaksanaan pembangunan TAHAP KEGIATAN BERDAMPAK DAMPAK POTENSIAL DAMPAK PENTING HIPOTESIS ISU POKOK Prakonstruksi > Survey Topografi, bathymetri & > Perubahan sikap & persepsi > Persepsi masyarakat > Persepsi masyarakat hidroseanologi masyarakat > Sosilisasi Konstruksi > Mobilisasi tenaga kerja > Peningkatan kesempatan kerja > Peningkatan pendapatan > Peningkatan pendapatan > Mobilisasi peralatan berat & usaha penduduk penduduk > Mobilisasi material timbunan > Penurunan kualitas udara & > Penurunan kesehatan masyarakat > Penurunan kesehatan masyarakat > Pengerukan dasar laut untuk peningkatan kebisingan > Pengurangan flora dan fauna > Perubahan ekosistem dermaga > Kerusakan jalan & penurunan > Penurunan laju kendaraan > Penurunan kualitas udara & > Reklamasi pantai kenyamanan > Penurunan kualitas udara & peningkatan kebisingan > Pembangunan PPI > Pengurangan spesies burung peningkatan kebisingan > Demobilisasi langka > Gangguan ekosistem magrove & biota laut > Penurunan kualitas air laut & sifat fisik tanah Pasca Konstruksi > Operasional PPI > Penurunan kualitas udara & > Penurunan kualitas udara & > Peningkatan pendapatan > Pemeliharaan peningkatan kebisingan peningkatan kebisingan penduduk > Perubahan tata guna lahan & > Perubahan budaya masyarakat > Penurunan kualitas udara & tanah > Peningkatan pendapatan peningkatan kebisingan > Peningkatan aktivitas ekonomi, penduduk lapangan kerja > Gangguan keamanan & ketertiban

Tabel 5.3 Matriks AMDAL PU untuk dampak penting dan besar pada tahap-tahap pelaksanaan pembangunan Tahap Kegiatan Komponen Kegiatan Komponen Lingkungan yang Terkena Dampak Sumber Dampak Subkomponen Parameter Prakonstruksi Survei topografi, bathymetri Persepsi masyarakat Perubahan persepsi Ketidakjelasan informasi dan hidro-oseanografi masyarakat tentang proyek Konstruksi Mobilisasi peralatan berat Flora dan fauna pesisir Pengurangan populasi Getaran dan suara peralatan burung langka Mobilisasi bahan timbunan Transportasi laut Kecelakaan kapal Pergerakan kapal pengangkut bahan timbunan Transportasi darat Terjadinya tambahan Pergerakan truk-truk pengangkut gabungan kerusakan jalan material Flora dan fauna pesisir Pengurangan populasi Getaran dan suara peralatan burung langka Pengerukan dasar laut Kualitas air laut Kekeruhan Pemberaian bahan timbunan untuk pembuatan dermaga dari kapal pengangkut Biota air laut Keaneka ragaman hayati Pemberaian akibat pengerukan dan lolosan bahan dari dumping site Reklamasi Flora dan fauna pesisir Kerapatan & kepadatan ekosistemperubahan stabilitas pantai yang mangrove serta keberadaan core diakibatkan oleh kegiatan area burung pantai (sempadatan reklamasi pantai > 100 m) Biota air laut Keanekaragaman biota Kekeruhan yang ditimbulkan (phytoplanton dari aktivitas reklamasi Kualitas air laut Kekeruhan Tersuspensinya material urug yang berukuran kecil saat reklamasi Angkutan sedimen Kedalaman perairan dangkal Reklamasi perairan Kualitas air tawar Tinggi air sungai terhadap Kenaikan elevasi permukaan air mercu tanggul laut secara berangsur-angsur oleh kegiatan reklamasi akan menaikkan air sungai akibat back water Pembangunan PPI Kualitas udara Kadar debu, Nox dan tingkat Emisi kendaraan dan lalu lintas kebisingan kendaraan Transportasi darat Kapasitas jalan hampir dilampaui Pergerakan truk-truk pengangkut volum e lalu lintas m aterial Transportasi darat Terjadinya tambahan Pergerakan truk-truk pengangkut gabungan kerusakan jalan material

Tahap Kegiatan Komponen Kegiatan Komponen Lingkungan yang Terkena Dampak Sumber Dampak Tolak Ukur Dampak Subkomponen Parameter Pola usaha & pendapatan Turunya produktifitas Gangguan kesehatan karena Meningkatnya penyakit masyarakat perubahan kualitas udara infeksi dan indikator kesehatan lain Pascakonstruksi Operasional PPI Tata guna ruang Kesesuain pembangunan di Aktivitas dan layanan dari PPI Kesesuaian fungsi lahan dan sekitar lokasi kegiatan dengan mendorongf pemanfaatan ruang pembangunan dengan RTRW RTRW yang ada & lahan yang berlaku Kuantitas air tawar Meluapnya air ke atas tebing/ Kenaikan elevasi permukaan air Bertambah tinggi genangan luas tanggul sungai dan mengenai laut karena adanya bangunan daerah genangan dan waktu lahan di kiri dan kanan akibat PPI menimbulkan efek backwater genangan efek backwater pada sungai Angkutan sedimen Kedalaman perairan dangkal Reklamasi perairan Perahu nelayan kapal industri kayu tidak bisa lewat Transportasi laut Penurunan keselamatan Kapal-kapal pengangkut Tidak ada kecelakaan pelayaran Pembangunan PPI Kualitas udara Kadar debu, Nox dan tingkat Emisi kendaraan dan lalu lintas Debu < 0,26 Mg/m³ kebisingan kendaraan Nox < 0,05 ppm Transportasi darat Kapasitas jalan hampir dilampaui Pergerakan truk-truk pengangkut DS > 0,7 volume lalu lintas material Ketenagakerjaan Penyerapan tenag kerja dan Aktivitas bisnis di sekitar Sarapan angkatan kerja ketersediaan lowongan kerja wilayah PPI Pertumbuhan ekonomi Variasi kegiatan ekonomi Akjtivitas dan layanan dari PPI Keragaman kegiatan mendorong ekonomi warga ekonomi Demografi Rata-rata kepadatan Jumlah penduduk akan meningkat Rata-rata kepadatan di sekitar PPI penduduk akibat aktivitas ekonomi dari PPI Lembaga/ikatan sosial Pergeseran dalam adat Banyak pendatang dari Perubahan pola kehidupan istiadat wilayah lain berdasarkan intesitas interaksi Keamanan Meningkatnya kriminalitas Naiknya aktivitas di sekitar PPI Statistika kriminalitas serta banyaknya pendatang Kesehatan dan keselamatan Meningkatnya kecelakaan Kegiatan kerja di sekitar Statistika kecelakaan dan kerja kerja wilayah PPI keselamatan kerja

Tabel 5.4 Rencana pengelolaan dampak pada tahap-tahap pelaksanaan pembangunan Tahap Kegiatan Komponen Kegiatan Dampak Yang Dikelola Upaya Pengelolaan Pelaksana Subkomponen Bentuk Dampak Pelaksana Pengawas Pendanaan Prakonstruksi Survei topografi, bathymetri Persepsi masyarakat Perubahan persepsi Sosilisasi tentang tujuan dan rencana pembangunan PT. Pelindo IV BAPEDAL PT. Pelindo IV dan hidro-oseanografi masyarakat, serta pelibatan masyarakat secara partisipatoris BAPEDAL SulSEL BAPEDAL dalam penetapan ganti rugi serta pemberian nsentif SulSEL Pemkot Parepare SulSEL untuk keperluan umum Konstruksi Mobilisasi Peralatan berat Flora dan Fauna pesisir Pengurangan populasi Pembuangan hasil material pengerukan dengan barkas PT. Pelindo IV BAPEDAL PT. Pelindo IV burung langka (barge) dan penggunaan teknologi cutter-suction dalam BAPEDAL SulSEL BAPEDAL pengerukan SulSEL Pemkot Parepare SulSEL Mobilisasi bahan timbunan Transportasi laut Kecelakaan kapal Pemasangan rambu-rambu navigasi laut, penyediaan kapal PT. Pelindo IV BAPEDAL PT. Pelindo IV pandu untuk operasional kapal pengangkut material timbunan BAPEDAL SulSel, dan BAPEDAL dan pemberisahan wilayah yang dilewati kapal-kapal tersebut SulSEL Dephub Dirjen SulSEL setelah pekerjaan selesai laut Transportasi Darat Terjadinya tambahan Penetapan tonase maksimun gardan dari dumptruk yang PT. Pelindo IV Dinas Hub SulSel PT. Pelindo IV gabungan kerusakan jalan beroperasi sesuai dengan kelas dan perkerasan BAPEDAL BAPEDAL jalan SulSEL SulSEL Flora dan fauna pesisir Pengurangan populasi Pembuangan hasil material pengerukan dengan barkas PT. Pelindo IV BAPEDAL PT. Pelindo IV burung langka (barge) dan penggunaan teknologi cutter-suction dalam SulSEL pengerukan Pengerukan dasar laut Kualitas air laut Kekeruhan Mengurangi kekeruhan dengan membuang material hasil PT. Pelindo IV Dinas Hub SulSel PT. Pelindo IV untuk PPI pengerukan dengan barkas (barge) dan penggunaan dan Dinas Peng. memanfaatkan pemompaan lansung limbah kerukan SulSel melalui teknologi pengerukan cutter-suction Biota air laut Keaneka ragaman hayati Pembuangan hasil material pengerukan dengan barkas PT. Pelindo IV Dinas Hub SulSel PT. Pelindo IV (barge) dan penggunaan teknologi cutter-suction dalam DLLAJR SulSel, pengerukan Reklamasi Flora dan fauna pesisir Kerapatan & kepadatan ekosistem Pembatasan aktivitas proyek pada garis sempadan pantai, PT. Pelindo IV DLLAJR SulSel, PT. Pelindo IV mangrove serta keberadaan core mempertahankan luasan minimun 3 hektar sebagai core Pemkot Parepare area burung pantai (sempadatan area burung pantai serta bantaran magrove pantai > 100 m) Biota air laut Keanekaragaman biota Mengurangi kekeruhan dengan membuang material hasil PT. Pelindo IV Pemkot Parepare PT. Pelindo IV (phytoplankton) pengerukan dengan barkas (barge) dan penggunaan memanfaatkan pemompaan lansung limbah kerukan melalui teknologi pengerukan cutter-suction

Tahap Kegiatan Komponen Kegiatan Dampak Yang Dikelola Upaya Pengelolaan Pelaksana Subkomponen Bentuk Dampak Pelaksana Pengawas Pendanaan Kualitas air laut Kekeruhan Pengambilan air laut dan dianalisa di laboratorium PT. Pelindo IV BAPEDAL PT. Pelindo IV setaip bulan sekali selama masa pelaksanaan BAPEDAL SulSEL BAPEDAL SulSEL Pemkot Parepare SulSEL Angkutan sedimen Kedalaman perairan dangkal Melakukan pengukuran kedalaman air laut dengan metode PT. Pelindo IV Dinas Hub SulSel PT. Pelindo IV sounding dan jika sulit, dilakukan dengan bak ukur 3 bulan sekali selama proses konstruksi Kualitas air tawar Tinggi air sungai terhadap Pencatatan data tentang kenaikan tinggi muka air banjir, PT. Pelindo IV Dinas Hub SulSel PT. Pelindo IV mercu tanggul luas genangan, lama waktu banjir dan Dinas Peng. SulSel Pembangunan PPI Kualitas udara Kadar debu, Nox dan tingkat Pengambilan contoh udara dan di analisa di laboratorium PT. Pelindo IV Dinas Hub SulSel PT. Pelindo IV kebisingan dilakukan 3 bulan sekali DLLAJR SulSel, selama masa konstruksi Transportasi darat Kapasitas jalan hampir dilampaui Perhitungan beban lalu lintas metode observasi setiap 3 PT. Pelindo IV DLLAJR SulSel, PT. Pelindo IV volume lalu lintas bulan selama masa pelaksanaan pekerjaan Pemkot Parepare Transportasi darat Terjadinya tambahan Pengamatan kerusakan jalan dengan metode observasi PT. Pelindo IV Pemkot Parepare PT. Pelindo IV gabungan kerusakan jalan selama masa pelaksanaan pekerjaan Pola usaha & pendapatan Turunya produktifitas Mengajak masrakat menjadi tenaga kerja proyek dan PT. Pelindo IV Pemkot Parepare PT. Pelindo IV masyarakat mengadakan pelatihan keterampilan tenaga kerja Pascakonstruksi Operasional PPI Tata guna ruang Kesesuain pembangunan di Melakukan pengendalian pemanfaatan ruang PT. Pelindo IV Pemkot Parepare PT. Pelindo IV sekitar lokasi kegiatan dengan melalui intrumentasi ketetapan hukum RTRW yang ada Kuantitas air tawar Meluapnya air ke atas tebing/ Memantau kebocoran tanggul, pintu air PT. Pelindo IV Dinas Peng.SulSel PT. Pelindo IV tanggul sungai dan mengenai dapat dioperasikan dengan baik Pemkot Parepare lahan di kiri dan kanan akibat efek backwater Angkutan sedimen Kedalaman perairan dangkal Melakukan pengukuran kedalaman air laut dan pengukuran PT. Pelindo IV Dinas Hub SulSel PT. Pelindo IV pasang surut khusus alur untuk perahu nelayan dan kapal dan Dinas Peng. barang disekitar tanjung dilakukan dengan sounding dan SulSel untuk pemantauan dilakukan dengan menggunakn bak pengukuran

Tahap Kegiatan Komponen Kegiatan Dampak Yang Dikelola Upaya Pengelolaan Pelaksana Subkomponen Bentuk Dampak Pelaksana Pengawas Pendanaan Transportasi laut Penurunan keselamatan Perhitungan jumlah kecelakaan dan melaksanakan PT. Pelindo IV Dinas Hub SulSel PT. Pelindo IV pelayaran pemantauan terhadap penerapan keselamatan dan, pelayaran laut Dirjen laut Dephub Pembangunan PPI Kualitas udara Kadar debu, Nox dan tingkat Memperbaiki jalan yang rusak, pengaturan jadwal pengangkutan PT. Pelindo IV Dinas Hub SulSel PT. Pelindo IV kebisingan barang, pembatasan kendaraan dan cek fisik untuk kendaraan dan, pengangkut DLLAJR SulSel, Transportasi darat Kapasitas jalan hampir dilampaui Penjadualan truk serta pengendalian muatan PT. Pelindo IV DLLAJR SulSel, PT. Pelindo IV volume lalu lintas Pemkot Parepare Ketenagakerjaan Penyerapan tenag kerja dan Menyiapkan tenaga kerja setempat agar memenuhi kualitas PT. Pelindo IV Pemkot Parepare PT. Pelindo IV ketersediaan lowongan kerja yang diperlukan, bersikap produktif untuk rekrumen kerja, menyediakan bursa yang transparan dan konpetitif, mempromosikan usaha-usaha dilingkup PPI selain tindakan mengembangkan partisipasi masyarakat setempat dalam kegiatan PPI Pertumbuhan ekonomi Variasi kegiatan ekonomi Menfasilitasi aktifitas usaha perekonomian di sekitar PPI, PT. Pelindo IV BAPEDAL PT. Pelindo IV mendorong kegiatan-kegiatan perniagaan disekitar kawasan Pemkot Parepare SulSEL Pemkot Parepare, menyediakan pelatihan dan community develoment Demografi Rata-rata kepadatan Mendorong tertib administrasi kependudukan bagi pekerja di PPI PT. Pelindo IV BAPEDAL PT. Pelindo IV penduduk, mendukung usaha-usaha pengendalian masyarakat oleh Pemkot Parepare SulSEL Pemkot Parepare aparat pemerintah Lembaga/ikatan sosial Pergeseran dalam adat Memfasilitasi kegiatan sosial di sekitar PPI melalui tokoh PT. Pelindo IV LSM, dan PT. Pelindo IV istiadat masyarakat atau LSM, setidaknya setahun sekali Pemkot Parepare Keamanan Meningkatnya kriminalitas Mengendalikan tenaga pengamanan di wilayah PPI, PT. Pelindo IV Polda SulSel PT. Pelindo IV mengendalikan proses keamanan melalui koordinasi dengan Pemkot Parepare Pemkot Parepare kepolisian dan aparat pemerintah Kesehatan dan keselamatanmeningkatnya kecelakaan Pembatasan jam kerja sesuai aturan, penegndalian shif, PT. Pelindo IV Disnaker SulSel PT. Pelindo IV kerja kerja pemakaian alat keselamatan kerja, penyediaan poliklinik Pemkot Parepare Pemkot Parepare Pemkot Parepare dan fasilitas perawatan darurat

Tabel 5.5 Rencana pemantauan dampak pada tahap-tahap pelaksanaan pembangunan Tahap Kegiatan Komponen Kegiatan Dampak Yang Dikelola Metode Pemantauan Pelaksana Subkomponen Bentuk Dampak Pelaksana Pengawas Pendanaan Prakonstruksi Survei topografi, bathymetri Persepsi masyarakat Perubahan persepsi Observasi lansung kepada masyarakat, dengan PT. Pelindo IV BAPEDAL PT. Pelindo IV dan hidro-oseanografi masyarakat kuesioner atau wawancara selama parkonstruksi Pemkot Parepare SulSEL Pemkot Parepare Konstruksi Mobilisasi Peralatan berat Flora dan Fauna pesisir Pengurangan populasi Perhitungan volume lalu lintas setiap 3 bulan PT. Pelindo IV Dinas Hub PT. Pelindo IV burung langka selama masa pelaksanaan pekerjaan SulSel, dan Admin. Pelabuhan Mobilisasi bahan timbunan Transportasi laut Kecelakaan kapal Perhitungan jumlah kecelakaan selama masa PT. Pelindo IV BAPEDAL PT. Pelindo IV pelaksanaan pekerjaan SulSel, dan Dephub Dirjen laut Transportasi Darat Terjadinya tambahan Pengamatan kerusakan jalan dengan metode observasi PT. Pelindo IV Pemkot Parepare PT. Pelindo IV gabungan kerusakan jalan selama masa pelaksanaan pekerjaan BAPEDAL BAPEDAL SulSEL SulSEL Flora dan fauna pesisir Pengurangan populasi Pembuangan hasil material pengerukan dengan barkas PT. Pelindo IV BAPEDAL PT. Pelindo IV burung langka (barge) dan penggunaan teknologi cutter-suction dalam SulSEL pengerukan Pengerukan dasar laut Kualitas air laut Kekeruhan Pemantauan kualitas air laut dengan metode PT. Pelindo IV Pemkot Parepare PT. Pelindo IV untuk PPI turbidity meter, setiap bulan semasa pelaksanan BAPEDAL BAPEDAL pekerjaan SulSEL SulSEL Biota air laut Keaneka ragaman hayati Perhitungan dan pengamatan komunitas fauna dan PT. Pelindo IV BAPEDAL PT. Pelindo IV kerapatan flora setiap 3 bulan selama masa pelaksanaan BAPEDAL SulSEL BAPEDAL pekerjaan SulSEL SulSEL Reklamasi Flora dan fauna pesisir Kerapatan & kepadatan ekosistem Perhitungan dan pengamatan komunitas fauna dan PT. Pelindo IV DLLAJR SulSel, PT. Pelindo IV mangrove serta keberadaan core kerapatan flora setiap 3 bulan selama masa pelaksanaan Pemkot Parepare area burung pantai (sempadatan pekerjaan pantai > 100 m) Biota air laut Keanekaragaman biota sampling biota air laut (phytoplanton) dengan net PT. Pelindo IV BAPEDAL PT. Pelindo IV (phytoplankton) plankton dan dianalisa di laboratorium BAPEDAL SulSEL BAPEDAL SulSEL Pemkot Parepare SulSEL

Tahap Kegiatan Komponen Kegiatan Dampak Yang Dikelola Metode Pemantauan Pelaksana Subkomponen Bentuk Dampak Pelaksana Pengawas Pendanaan Kualitas air laut Kekeruhan Mengurangi kekeruhan dengan membuang material hasil PT. Pelindo IV BAPEDAL PT. Pelindo IV pengerukan dengan barkas (barge) dan penggunaan BAPEDAL SulSEL BAPEDAL memanfaatkan pemompaan lansung limbah kerukan SulSEL Pemkot Parepare SulSEL melalui teknologi pengerukan cutter-suction Angkutan sedimen Kedalaman perairan dangkal Pengerukan pada sedimen dimuara sungai dengan alat PT. Pelindo IV BAPEDAL PT. Pelindo IV sungai dengan alat keruk apung(amphibious-cahmpehell) BAPEDAL SulSEL BAPEDAL untuk memperlancar aliran sungai SulSEL Pemkot Parepare SulSEL Kualitas air tawar Tinggi air sungai terhadap Pembuatan tanggul pada bagian sungai dengan alat PT. Pelindo IV Dinas Hub SulSel PT. Pelindo IV mercu tanggul apung (amphibious-cahmpehell) untuk memperlancar dan Dinas Peng. aliran sungai SulSel Pembangunan PPI Kualitas udara Kadar debu, Nox dan tingkat Penggunaan masker di lokasi proyek dan pembatasan PT. Pelindo IV Dinas Hub SulSel PT. Pelindo IV kebisingan lokasi proyek dengan pagar, penetapan usia kendaraan DLLAJR SulSel, yang beroperasi untuk mengangkut material tidak lebih dari 10 tahun guna pengendalian emisi gas buangan Transportasi darat Kapasitas jalan hampir dilampaui Penetapan jam operasional untuk kendaraan proyek PT. Pelindo IV DLLAJR SulSel, PT. Pelindo IV volume lalu lintas dengan memperhatikan arah lalu lintas Pemkot Parepare Transportasi darat Terjadinya tambahan Penetapan tonase maksimun gardan dari dumptruk yang PT. Pelindo IV Dinas Hub SulSel PT. Pelindo IV gabungan kerusakan jalan beroperasi sesuai dengan kelas dan perkerasan jalan Pola usaha & pendapatan Turunya produktifitas Penyediaan layanan kesehatan melalui puskesmas di PT. Pelindo IV Pemkot Parepare PT. Pelindo IV masyarakat kecamatan dalam wilayah yang terkena dampak Pascakonstruksi Operasional PPI Tata guna ruang Kesesuain pembangunan di Memperketat pemberian IMB agar pemanfaatan ruang dan PT. Pelindo IV Pemkot Parepare PT. Pelindo IV sekitar lokasi kegiatan dengan lahan dapat sesuai RTRW, serta pemberian sanksi pada RTRW yang ada pelanggar Kuantitas air tawar Meluapnya air ke atas tebing/ Pembuatan tanggul pada bagian sungai yang lebih rendah PT. Pelindo IV Dinas Peng.SulSel PT. Pelindo IV tanggul sungai dan mengenai dan pemasangan pompa untuk kondisi darurat bila terjadi Pemkot Parepare lahan di kiri dan kanan akibat banjir akibat kenaikan air laut efek backwater Angkutan sedimen Kedalaman perairan dangkal Pemeliharaan tanggul, pembuatan tanggul baru pada bagian PT. Pelindo IV Dinas Hub SulSel PT. Pelindo IV sungai yang lebih rendah, serta pengerukan pada sedimentasi dan Dinas Peng. di muara sungai alat apung (amphibious-cahmpehell) untuk SulSel memperlancar aliran air dari sungai

Tahap Kegiatan Komponen Kegiatan Dampak Yang Dikelola Metode Pemantauan Pelaksana Subkomponen Bentuk Dampak Pelaksana Pengawas Pendanaan Transportasi laut Penurunan keselamatan Untuk memperlancar lalu lintas para nelayan dibuat suatu jalur PT. Pelindo IV Dinas Hub SulSel PT. Pelindo IV pelayaran depan PPI yang dikeruk setahun sekali. Memasang rambu dan Dirjen laut Dephub. sesuai IMO, mencari alternatif pengganti labuh jangkar, pemindahan pelampung dan pelampung suar, informasi perambuan, penyediaan bantuan navigasi dan pengembangan ermegency respone Pembangunan PPI Kualitas udara Kadar debu, Nox dan tingkat Pengambilan contoh udara dan di analisa di laboratorium PT. Pelindo IV BAPEDAL PT. Pelindo IV kebisingan dilakukan 3 bulan sekali SulSEL Transportasi darat Kapasitas jalan hampir dilampaui Perhitungan volume lalu lintas setiap 3 bulan selama masa PT. Pelindo IV DLLAJR SulSel, PT. Pelindo IV volume lalu lintas pelaksanaan pekerjaan Pemkot Parepare Ketenagakerjaan Penyerapan tenag kerja dan Memantau peluang kerja dan serapan kekaryaan dari tingkat PT. Pelindo IV Disnaker SulSel PT. Pelindo IV ketersediaan lowongan kerja kabupaten dan kota Pemkot Parepare Pemkot Parepare Pemkot Parepare Pertumbuhan ekonomi Variasi kegiatan ekonomi Memantau pertumbuhan ekonomi melalui PDRB kabupaten PT. Pelindo IV Pemkot Parepare PT. Pelindo IV dan kota Demografi Rata-rata kepadatan Memantau kependudukan setiap tahun melalui kantor PT. Pelindo IV BAPEDAL PT. Pelindo IV penduduk kecamatan Pemkot Parepare SulSEL Pemkot Parepare Lembaga/ikatan sosial Pergeseran dalam adat Mengadakan pertemuan dengan warga setiap setahun PT. Pelindo IV LSM, Pemkot Parepare PT. Pelindo IV istiadat sekali Keamanan Meningkatnya kriminalitas Memantau perkembagna kriminalitas melalui data primer dari PT. Pelindo IV Polda SulSel PT. Pelindo IV satuan pengaman PPI dan pos sektor polisi di sekeliling Pemkot Parepare Pemkot Parepare wilayah PPI setiap 6 bulan sekali Kesehatan dan keselamatan Meningkatnya kecelakaan Memantantau perkembangan kesehatan masyarakat melalui PT. Pelindo IV Disnaker SulSel PT. Pelindo IV kerja kerja data primer dari Puskesmas dan Rumah Sakit di sekeliling Pemkot Parepare Pemkot Parepare Pemkot Parepare wilayah PPI setiap 6 bulan sekali

ANALISA KELAYAKAN TEKNIS Tabel 5.1 Matriks penilaian criteria kelayakan teknis PPI NO KRITERIA EVALUASI KETERANGAN 1 Daerah Penangkapan (fishing ground) relatif dekat Layak 6-12 mil dari Pantai 2 Pasar Konsumen Relatif Dekat Layak 100 meter dari Pasar 3 Ketersediaan Areal Daratan dan Perairan Untuk Lokasi dan Kurang layak 0-1 meter pada saat pengembangan PPI kedalam air surut 4 Jalur masuk Keluar Perairan Aman Dari Pengaruh Pasang Layak 4-5 meter kedalaman surut air pasang 5 Terdapat Unsur Pelindung Dari Pengaruh Fisik Perairan Layak 25 meter dari Teluk Terhadap Pelabuhan Parepare 6 Minimalisasi Biaya Untuk Mendapatkan Kedalaman Alur Layak 4 meter saat air dan Kolam Pelabuhan pasang surut 7 Lokasi PPI Cukup Menarik Untuk Permukiman Nelayan dan Kurang layak Belum teraturnya permu Industri Perikanan kiman disekitar lokasi PPI 8 Memperkecil Biaya Pemeliharaan Kedalam Alur dan Kurang layak Sedimentasi disekitar alur Kolam dan kolam relatif kecil 9 Kondisi dasar laut maupun tanah daratan cukup ideal untuk Layak kedalaman tanah kasar pelaksanaan konstruksi dermaga maupun Areal perairan 6,5-13 m fasilitas-fasilitas darat. kedalaman tanah kasar

ANALISA KELAYAKAN EKONOMIS Lampiran 5. Perhitungan Biaya-biaya pada pengoperasian PPI Parepare Biaya Operasional Biaya Biaya tahun Biaya gaji Biaya Listrik Biaya Telepon Biaya Air Biaya Es Biaya BBM Biaya Oli Biaya Garam Pemeliharaan Total 2009 159.192.000,00 47.040.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 33,840,277.78 8.935.200.000,00 910.656.000,00 304.562.500,00 162.490.000,00 10.057.298.000,78 2010 159.192.000,00 47.040.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 34,291,666.65 9.477.225.000,00 965.898.000,00 308.625.000,00 162.490.000,00 11.117.476.100,65 2011 159.192.000,00 47.040.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 34.736.111,11 10.035.675.000,00 1.021.140.000,00 312.625.000,00 162.490.000,00 12.760.790.611,11 2012 159.192.000,00 47.040.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 35.187.500,00 10.577.700.000,00 1.078.056.000,00 316.687.500,00 162.490.000,00 12.876.423.000,00 2013 159.192.000,00 47.040.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 35.631.944,44 11.152.575.000,00 1.134.972.000,00 320.687.500,00 162.490.000,00 12.995.270.944,44 2014 159.192.000,00 47.040.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 36.083.333,33 11.711.025.000,00 1.193.562.000,00 324.750.000,00 162.490.000,00 13.114.219.833,33 2015 159.192.000,00 47.040.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 36.534.722,22 12.302.325.000,00 1.252.152.000,00 328.812.500,00 162.490.000,00 13.236.453.722,22 2016 159.192.000,00 47.040.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 36.979.166,67 12.877.200.000,00 1.312.416.000,00 332.812.500,00 162.490.000,00 13.358.649.667,67 2017 159.192.000,00 47.040.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 37.430.555,56 13.468.500.000,00 1.372.680.000,00 336.875.000,00 162.490.000,00 13.482.557.556,56 2018 159.192.000,00 47.040.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 37.875.000,00 14.076.225.000,00 1.434.618.000,00 340.875.000,00 162.490.000,00 13.609.712.500,00 2019 159.192.000,00 47.040.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 38.326.388,89 14.683.950.000,00 1.496.556.000,00 344.937.500,00 162.490.000,00 13.736.936.889,89 2020 159.192.000,00 47.040.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 38.777.777,78 15.291.675.000,00 1.558.494.000,00 349.000.000,00 162.490.000,00 13.864.161.278,78 2021 159.192.000,00 47.040.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 39.222.222,22 15.915.825.000,00 1.622.106.000,00 353.000.000,00 162.490.000,00 13.994.632.722,22 2022 159.192.000,00 47.040.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 39.673.611,11 16.556.400.000,00 1.687.392.000,00 357.062.500,00 162.490.000,00 14.128.490.144,44 2023 159.192.000,00 47.040.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 40.118.055,56 17.196.975.000,00 1.751.004.000,00 361.062.500,00 162.490.000,00 14.260.604.056,56 2024 159.192.000,00 47.040.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 40.569.444,44 17.837.550.000,00 1.817.964.000,00 365.125.000,00 162.490.000,00 14.396.135.444,44 2025 159.192.000,00 47.040.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 41.020.833,33 18.494.550.000,00 1.884.924.000,00 369.187.500,00 162.490.000,00 14.533.309.333,33 2026 159.192.000,00 47.040.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 41.465.277,78 19.167.975.000,00 1.951.884.000,00 373.187.500,00 162.490.000,00 14.672.056.278,78 2027 159.192.000,00 47.040.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 41.916.666,67 19.841.400.000,00 2.022.192.000,00 377.250.000,00 162.490.000,00 14.814220.667,67 2028 159.192.000,00 47.040.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 42.361.111,11 20.514.825.000,00 2.090.826.000,00 381.250.000,00 162.490.000,00 14.954.641.611,11 2029 159.192.000,00 47.040.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 42.812.500,00 21.204.675.000,00 2.161.134.000,00 385.312.500,00 162.490.000,00 15.098.448.500,00

ANALISA KELAYAKAN EKONOMIS Lampiran 6. Perhitungan Pendapatan PPI Parepare Komponen Pendapatan Total tahun retribusi ikan jasa es jasa BBM jasa oli jasa garam tambat labuh pas masuk 2009 3,654,750,000.00 37,224,305.56 9,828,720,000.00 1,001,721,600 335,018,750.00 595,680,000.00 25,164,000.00 15,478,278,655.56 2010 3,703,500,000.00 37,720,833.32 10,424,947,500.00 1,062,487,800 339,487,500.00 631,815,000.00 25,164,000.00 16,225,122,633.32 2011 3,751,500,000.00 38,209,722.22 11,039,242,500.00 1,123,254,000 343,887,500.00 669,045,000.00 25,164,000.00 16,965,138,722.22 2012 3,800,250,000.00 38,706,250.00 11,635,470,000.00 1,185,861,600 348,356,250.00 705,180,000.00 25,164,000.00 17,713,824,100.00 2013 3,848,250,000.00 39,195,138.88 11,152,575,000.00 1,248,469,200 352,756,250.00 743,505,000.00 25,164,000.00 17,384,750,588.88 2014 3,897,000,000.00 39,691,666.66 11,711,025,000.00 1,062,487,800 357,225,000.00 786,735,000.00 25,164,000.00 17,854,164,466.66 2015 3,945,750,000.00 40,118,144.44 12,302,325,000.00 1,062,487,800 361,693,750.00 820,155,000.00 25,164,000.00 18,532,529,694.44 2016 3,993,750,000.00 40,677,083.34 12,877,200,000.00 1,062,487,800 366,093,750.00 858,480,000.00 25,164,000.00 19,198,688,633.34 2017 4,042,500,000.00 41,173,611.12 13,468,500,000.00 1,062,487,800 370,562,500.00 897,900,000.00 25,164,000.00 19,883,123,911.12 2018 4,090,500,000.00 41,662,500.00 14,076,225,000.00 1,062,487,800 374,962,500.00 938,415,000.00 25,164,000.00 20,584,252,800.00 2019 4,139,500,000.00 42,159,027.78 16,152,345,000.00 1,062,487,800 379,431,250.00 978,930,000.00 25,164,000.00 22,754,853,077.78 2020 4,188,000,000.00 42,665,555.54 16,820,842,500.00 1,062,487,800 383,900,000.00 1,019,445,000.00 25,164,000.00 23,517,340,855.54 2021 4,236,000,000.00 43,144,444.44 17,507,407,500.00 1,062,487,800 388,300,000.00 1,061,055,000.00 25,164,000.00 24,298,394,744.44 2022 4,284,750,000.00 43,640,972.22 17,507,407,500.00 1,062,487,800 392,768,750.00 1,103,760,000.00 25,164,000.00 24,394,815,022.22 2023 4,332,750,000.00 44,129,861.12 18,916,672,500.00 1,062,487,800 397,168,750.00 1,146,465,000.00 25,164,000.00 25,899,673,911.12 2024 4,381,500,000.00 44,626,388.88 19,621,305,000.00 1,926,104,400 401,637,500.00 1,189,170,000.00 25,164,000.00 27,564,343,288.88 2025 4,430,250,000.00 45,122,916.66 18,494,550,000.00 1,999,760,400 406,106,250.00 1,232,970,000.00 25,164,000.00 26,608,759,566.66 2026 4,478,250,000.00 45,611,805.56 19,167,975,000.00 2,073,416,400 410,506,250.00 1,277,865,000.00 25,164,000.00 27,453,624,455.56 2027 4,527,600,000.00 46,108,333.34 19,841,400,000.00 2,224,411,200 414,975,000.00 1,322,760,000.00 25,164,000.00 28,377,254,533.34 2028 4,575,000,000.00 46,597,222.22 20,514,825,000.00 2,299,908,600 419,375,000.00 1,367,655,000.00 25,164,000.00 29,223,360,822.22 2029 4,623,750,000.00 47,093,750.00 21,204,675,000.00 2,377,247,400 423,843,750.00 1,413,645,000.00 25,164,000.00 30,090,254,900.00

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI Tabel 5.3 Analisa Kelayakan Investasi dengan metode NPV dan IRR Manfaat (M) M - B Faktor nilai sekarang (M - B) x F tahun Biaya (Rp) (Rp) (Rp) 10% (Rp) 2009 16,249,000,000.00-16,249,000,000.00 1-16,249,000,000.00 2010 5,922,066,680.56 7,425,951,148.61 1,503,884,468.06 0.9091 1,367,167,698.23 2011 6,250,384,472.22 7,929,705,029.44 1,679,320,557.22 0.8264 1,387,868,229.11 2012 6,578,702,263.89 8,316,940,110.28 2,066,555,638.06 0.7513 1,552,633,837.76 2013 6,916,906,555.56 8,715,324,091.11 2,136,621,827.22 0.683 1,459,341,457.02 2014 7,255,110,847.22 9,113,708,071.94 2,196,801,516.39 0.6209 1,364,040,904.05 2015 7,603,201,638.89 9,523,240,952.78 2,268,130,105.56 0.5645 1,280,300,314.56 2016 7,951,292,722.22 9,932,773,833.61 2,329,572,194.72 0.5132 1,195,438,883.73 2017 8,309,269,722.22 10,353,455,614.44 2,402,163,183.89 0.4665 1,120,626,853.75 2018 8,667,247,013.89 10,774,137,395.28 2,464,867,673.06 0.4241 1,045,344,509.75 2019 9,035,110,805.56 11,205,968,076.11 2,538,721,062.22 0.3855 978,786,869.27 2020 9,402,974,597.22 11,637,798,756.94 2,602,687,951.39 0.3505 912,226,249.22 2021 9,770,838,388.89 12,069,629,437.78 2,666,654,840.56 0.3186 849,678,412.40 2022 10,148,588,680.56 12,512,609,018.61 2,741,770,629.72 0.2897 794,193,288.84 2023 10,536,225,472.22 12,966,737,499.44 2,818,148,818.89 0.2633 742,106,663.30 2024 10,913,975,763.89 13,409,717,080.28 2,873,491,608.06 0.2394 687,891,044.90 2025 11,311,499,055.56 13,874,994,461.11 2,961,018,697.22 0.2176 644,403,940.13 2026 11,709,022,347.22 14,340,271,841.94 3,028,772,786.39 0.1978 599,226,549.10 2027 12,106,545,638.89 14,805,549,222.78 3,096,526,875.56 0.1799 556,937,576.76 2028 12,523,841,930.56 15,293,124,403.61 3,186,578,764.72 0.1635 521,031,091.43 2029 12,931,251,722.22 15,769,550,684.44 3,245,708,753.89 0.1486 482,453,924.69 2030 13,348,548,013.89 16,257,125,865.28 3,325,874,143.06 0.1351 449,427,271.80 NPV 3,742,125,569.78 IRR 12.73%

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI Grafik Sensivitas NPV atas Perubahan Biaya Investasi 5.000.00 5,367.00 4,000.00 3.000,00 3,742..00 2,000.00 2,117.00 invest - 10% invest invest + 10% Perubahan Biaya Investasi

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil analisa kelayakan yang dilakukan terhadap pembangunan PPI Parepare, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Dari 9 (sembilan) kriteria kelayakan teknis lokasi pelabuhan perikanan (PPI) Parepare adalah: - Daerah penangkapan (fishing ground) relatif dekat (6 12 mil dari pantai), - Pasar relatif dekat (100 meter dari pasar yang ada), - Ketersediaan areal daratan dan perairan untuk lokasi pengembangan PPI (0 1 meter pada saat kedalaman air surut), - Jalur masuk keluar perairan aman dari pengaruh pasang surut (4 5 meter pada saat kedalaman air pasang), - Terdapat unsur pelindung dari pengaruh fisik perairan terhadap pelabuhan (25 mil dari Teluk Parepare), - Menimalisasi biaya untuk mendapatkan kedalaman alur dan kolam pelabuhan (4 meter saat air pasang surut), - Lokasi PPI cukup menarik untuk permukiman nelayan dan industri perikanan (Belum teraturnya permukiman di sekitar lokasi PPI), - Memperkecil biaya pemeliharaan kedalaman alur dan kolam(sedimentasi di sekitar alur dan kolam relatif kecil), dan

KESIMPULAN DAN SARAN - Kondisi dasar laut maupun tanah daratan cukup ideal untuk pelaksanaan konstruksi dermaga maupun fasilitas fasilitas darat (Kedalaman tanah kasar areal perairan 6,5 13 m kedalaman tanah kasar). Dan telah memenuhi 6 (enam) kriteria yaitu: - Daerah penangkapan (fishing ground) relatif dekat(6 12 mil dari pantai). - Pasar konsumen relatif dekat (100 meter dari pasar yang ada). - Jalur masuk keluar perairan aman dari pengaruh pasang surut (4 5 meter pada saat kedalaman air pasang). - Terdapat unsur pelindung dari pengaruh fisik perairan terhadap pelabuhan (25 mil dari Teluk Parepare). - Menimalisasi biaya untuk mendapatkan kedalaman alur dan kolam pelabuhan (4 meter saat air pasang surut). - Kondisi dasar laut maupun tanah daratan cukup ideal untuk pelaksanaan konstruksi dermaga maupun fasilitas fasilitas darat (Kedalaman tanah kasar areal perairan 6,5 13 m kedalaman tanah kasar). Sehingga dengan demikian lokasi PPI Parepare dinyatakan layak secara teknis.

KESIMPULAN DAN SARAN 2. Analisis dengan metode NPV (Net Present Value) menunjukkan nilai NPV pada tingkat suku bunga 10% positif yaitu Rp.3.742.125.569,- dan nilai IRR= 12,735% atau lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku, sehingga secara finansial, investasi terhadap penggunaan areal reklamasi untuk kegiatan PPI di Parepare dinyatakan layak Saran 1. Disamping analisis kelayakan aspek teknis dan aspek ekonomi, pembangunan pelabuhan perikanan juga membutuhkan analisis kelayakan pada aspek lain seperti aspek sosial, lingkungan dan lain-lain. 2. Demi sempurnanya penulisan tugas akhir ini diharapkan adanya penelitian lain yang membahas tentang kelayakan aspek yang lain. 3. Dalam penulisan tugas akhir ini terdapat kekurangan terutama mengenai urgensi dari referensi atau data analisis yang digunakan. Oleh karena itu sangat diharapkan adanya perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi.

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA