PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI BERBASIS MOVIE MAKER PADA MATERI VIRUS UNTUK KELAS X DI MAN KINALI PASAMAN BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN LKS BIOLOGI BERBASIS KONTEKSTUAL DILENGKAPI DENGAN MIND MAP PADA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERNUANSA DIALOG BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM HORMON DI SMAN I LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO JAMBI

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT DENGAN TAMPILAN SITUS WEB DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL DILENGKAPI MIND MAP DAN GLOSARIUM PADA MATERI PELAJARAN BIOLOGI UNTUK SISWA KELAS X SMAN 12 PADANG

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT YANG DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

PENGEMBANGAN MODUL YANG DIAWALI DENGAN PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP.

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS SAINTIFIK MODEL DISCOVERY LEARNING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI

PENGEMBANGAN MODUL DISERTAI PETA KONSEP JENIS SPYDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP. Oleh:

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

ABSTRACT. Keywords : Development of Student Worksheet, reproductive system, validity, practicalities and effectiveness

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Konsep Disertai Contoh pada Materi Sel untuk Siswa SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU SAKU DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 3 GUNUNG TULEH

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL DILENGKAPI WINDOW ZOOMING PADA MATERI FOTOSINTESIS UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMPN 21 TEBO, JAMBI

PENGEMBANGAN MODUL BERNUANSA PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN TAMPILAN MAJALAH PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP/MTs

Pengembangan Modul Bernuansa Newspaper Dilengkapi dengan Concept Map Bergambar dan Poster pada Siswa Kelas XI IPA di SMA Negeri 12 Padang

PENGEMBANGAN MODUL BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA KELAS VIII SEMESTER I UNTUK SMP

PENGEMBANGAN HANDOUT DENGAN TAMPILAN BROSUR DILENGKAPI GLOSARIUM PADA MATERI KINGDOM PLANTAE DI KELAS X SMAN 2 KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL DENGAN TAMPILAN MAJALAH DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI EKOSISTEM PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 3 RANAH PESISIR

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBENTUK MODUL BERNUANSA MAJALAH DILENGKAPI DENGAN GLOSARIUM UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMPN 12 PADANG

Ratulani Juwita *), Afrida Yanti. STKIP PGRI Sumatera Barat

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017

PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR MENGGUNAKAN APLIKASI MOVIE MAKER PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM PROTISTA UNTUK SISWA SMA E JURNAL RINI SANDIKA NIM.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR MENGGUNAKAN APLIKASI MOVIE MAKER PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN MODUL MATERI HIMPUNAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

PENGEMBANGAN MODUL BERNUANSA PENDIDIKAN KARAKTER DILENGKAPI DENGAN PETA KONSEP PADA MATERI HEWAN INVERTEBRATA UNTUK SISWA KELAS X SMA ARTIKEL.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN HANDOUT BIOLOGI SMA BERBASIS KONTEKSTUAL DISERTAI GAMBAR BERWARNA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA. Oleh:

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MAKELAS X ARTIKEL ILMIAH FIRMANA JUTIN NIM.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA ABSTRAK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI POKOK PLANTAE UNTUK SMA. Oleh

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dikembangkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan modul himpunan dengan pendekatan Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Menurut Salma (2007 : 4) pembelajaran adalah upaya menciptakan kondisi

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA SMP E - JURNAL TESSA MUTIARA. T NIM.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGEMBANGAN HANDOUT YANG DILENGKAPI PETA KONSEP PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PADANG

PENGEMBANGAN HANDOUT BERNUANSA KONTEKSTUAL PADA MATERI SISTEM REGULASI MANUSIA UNTUK SMA

Kelautan Sebagai Tema dalam Pengembangan Media Pembelajaran Komik. pada Materi Pencemaran Lingkungan untuk Siswa Kelas X

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: ), Juni 2018

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG

ARTIKEL ILMIAH YUSRIKA NENGSIH NIM

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi

PPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK SISWA SMA/MA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Bung Hatta

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal EduFisika Vol. 02 No. 01, Juli 2017 E-ISSN:

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK KELAS VIII SMP MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING YANG VALID PADA PERKULIAHAN KALKULUS PEUBAH BANYAK I

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

MENGKONSTRUKSI PENGETAHUAN SISWA PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT MENGGUNAKAN BAHAN AJAR INTERAKTIF MATEMATIKA BERBASIS KONSTRUKTIVISME

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

PENGEMBANGAN BUKU SAKU SEBAGAI BAHAN AJAR AKUNTANSI PADA POKOK BAHASAN JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

PENGEMBANGAN WEB SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN BAHAN AJAR DENGAN MATERI STRUKTRUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA ORGAN TUMBUHAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARIANGAN TUMBUHAN UNTUK SMP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LECTURE MAKER PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI)

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) PPRODUKTIF AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN JURNAL BAGI SISWA SMK.

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS FILM KARTUN PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

Ningrum Oktaviawati: Mahasiswa FKIP Universitas jambi Page 1

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS SAINTIFIK PADA MATERI VIRUS UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

BAB III METODE PENELITIAN

VALIDITY OF THE IMAGE MEDIA WITH MOVIE MAKER APPLICATION ON HUMAN DIGESTIVE SYSTEM TOPIC FOR JUNIOR HIGH SCHOOL

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

Transkripsi:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI BERBASIS MOVIE MAKER PADA MATERI VIRUS UNTUK KELAS X DI MAN KINALI PASAMAN BARAT Wahyu Agusman, Azrita, Wince Hendri Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta Email : greatzher@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa bahan ajar Biologi berbasis Movie Maker yang valid dan praktis sesuai dengan yang ditentukan. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA di MAN Kinali. Hasil analisis ketersediaan media pembelajaran yang digunakan adalah LKS, buku paket, modul, namun media berbasis komputer belum tersedia. Penilaian validator menunjukkan bahwa bahan ajar video pembelajaran pada materi Virus sangat layak dan valid digunakan sebagai media pembelajaran. Hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa materi video pembelajaran memperoleh skor validitas sebesar 92,18% dengan kriteria sangat valid sehingga dinyatakan layak dan valid secara teoritis. Video pembelajaran dinyatakan praktis karena nilai hasil dari praktikalitas yang diisi guru sebesar 91,69% dengan kriteria sangat praktis dan siswa sebesar 89,33% dengan kriteria praktis. Dengan demikian Pengembangan bahan Ajar Biologi Berbasis Movie Maker Pada Materi Virus Kelas X di MAN Kinali sangat valid dan praktis digunakan dalam proses pembelajaran. Kata kunci : Bahan Ajar, Movie Maker, Materi Virus PENDAHULUAN Pendidikan memiliki peranan penting dalam membangun dan memajukan bangsa. Pendidikan juga berperan dalam membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas agar bisa bersaing dengan Negara lain. Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah untuk mengembangkan dan memajukan sistem pendidikan di Indonesia. Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005, pasal 20, mengisyaratkan bahwa guru diharapkan mengembangkan materi pembelajaran. Sebuah bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang : 1

1. Minimal mengacu pada sasaran yang akan dicapai peserta didik. 2. Berisi informasi, pesan dan pengetahuan yang dituangkan dalam bentuk tertulis yang dapat dikomunikasikan kepada pembaca secara logis dan mudah diterima sesuai dengan tahap kognitif siswa. 3. Berisi konsep konsep yang disajikan secara mekanik, interaktif dan mampu mendorong terjadinya proses berfikir kritis, kreatif, inovatif dan kedalaman berfikir. 4. Secara fisik tersaji dalam wujud tampilan yang menarik dan menggambarkan ciri khas buku pelajaran. (BSNP, 2006 : 15). Prastowo (2012 : 16) mengatakan bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis, sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar. Bahan ajar atau materi pembelajaran merupakan segala bentuk objek, materi, pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan guru untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga materi tersebut harus dipelajari oleh siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Sebagai tenaga pengajar yang sudah di bekali pendidikan dan penggunaan media yang menjadi alat untuk penyampaian materi harus dapat memanfaatkan teknologi sebagai pengembangan materi secara optimal yang mengikuti kaidah-kaidah pendidikan agar tujuan pembelajaran tercapai, oleh karena itu dalam pemahaman materi guru harus dapat memberikan pemahaman terhadap objek gambaran yang dapat menarik minat, perhatian dan perasaan siswa sehingga siswa menerima pesan yang disampaikan dengan baik, sehingga siswa dituntut untuk aktif dalam proses belajar mengajar dengan memanfaatkan media dan sumber lain nya, sedangkan guru sebagai instruktur hanyalah satu dari banyaknya sumber belajar yang dapat dimanfaatkan siswa. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih media pembelajaran yaitu : tujuan yang ingin dicapai, karakteristik 2

peserta didik atau sasaran, jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio, visual, gerak dan seterusnya), keadaan latar atau lingkungan, kondisi tempat, dan luasnya jangkauan yang ingin dilayani (Sadiman dkk, 1993 : 84). Materi virus merupakan materi yang memerlukan pemahaman konsep tentang bagaimana cara replikasi virus dan peranan virus yang sulit dipahami oleh siswa membutuhkan gambaran visual agar siswa lebih memahami konsepnya, struktur, bentuk dan proses sehingga dapat menarik perhatian, minat dan rasa ingin tahu yang tinggi dalam pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru mata pelajaran Biologi kelas X ibu Yasminar, S.Pd di MAN Kinali di kelas X siswa sudah memilih jurusan pada kelas X dan didapat informasi 2 lokal untuk jurusan IA (Ilmu Pengetahuan Alam), 2 lokal untuk jurusan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dan IAI (Ilmu Agama Islam), peneliti melakukan penelitian untuk kelas X IPA yang berjumlah 2 lokal. Permasalahan yang didapat adalah dalam penyampaian materi virus tidak pernah ada penggunaan media audio visual dalam materi ajar virus untuk kelas X di MAN Kinali karena guru hanya menampilkan gambar yang ada pada buku paket pelajaran Biologi dan LKS (lembar kerja siswa), padahal dalam materi virus terdapat materi yang memerlukan objek media pembelajaran bergerak seperti replikasi virus dan penularan penyakit yang disebabkan oleh virus. Tidak tercapainya tujuan pembelajaran dalam materi virus dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang masih dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditentukan. Untuk itu penulis melakukan penelitian yang berjudul pengembangan bahan ajar biologi berbasis movie maker pada materi virus kelas X di MAN Kinali Pasaman Barat dengan tujuan mengetahui validitas dan praktikalitas materi ajar Biologi berbasis Movie Maker pada materi Virus kelas X di MAN Kinali dan menghasilkan materi ajar Biologi berbasis Movie Maker pada materi 3

Virus kelas X di MAN Kinali Pasaman Barat. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di MAN Kinali pada kelas X yang dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Development Research). Penelitian pengembangan adalah suatu proses atau langkahlangkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada yang dapat dipertanggung jawabkan (Sukmadinata, 2011:164) Populasi dalam penelitian ini adalah kelas X IPA di MAN Kinali karena pemilihan jurusan sudah dilakukan pada kelas X. Jumlah dari siswa kelas X IPA di MAN Kinali adalah 49 siswa. 1. Tahap pendefeninisian (define) a. Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara guru Biologi dan kepala sekolah di MAN Kinali Pasaman Barat tentang pembelajaran Biologi dan mediamedia pendukung pelajaran. b. Analisis kajian kurikulum Pada tahap analisis kajian kurikulum, dilakukan kegiatan dengan menganalisis kurikulum yang diterapkan di MAN Kinali Pasaman Barat terutama pada silabus mata pelajaran Biologi. c. Penentuan produk yang akan dikembangkan Penentuan produk ini berdasarkan dengan kondisi dan kebutuhan dari peserta didik, maka penulis memilih media video berbasis Movie Maker sebagai media dalam proses pengembangan dalam materi virus. d. Analisis materi yang akan disajikan Berdasarkan analisis kurikulum dan mencocokan dengan media yang digunakan, maka materi yang akan disajikan dalam video pembelajaran adalah materi virus pada kelas X (sepuluh) semester ganjil. 2. Tahap Desain (Design) Setelah melakukan analisis awal pada tahap pendefenisian (Define) selanjutnya akan dilakukan fase desain. Pada tahap desain pembuatan pengembangan materi virus berbasis Video dibantu oleh aplikasi 4

Windows Movie Maker pada proses pembuatannya dan dibantu aplikasi pendukung lainnya sehingga semua yang berhubungan dengan pembuatan media, materi, dan desain bahan ajar yang dikembangkan berbasis Video masuk kedalam tahap desain. Materi pada Video dibuat dengan menarik dengan sumber materi dan disesuaikan dengan kisikisi yang di terapkan pada sekolah. 3. Tahap Pengembangan (Develop) Setelah melalui tahap desain (Design), selanjutnya akan masuk pada tahap validasi dan revisi terhadap produk berupa materi pembelajaran video yang akan di tinjau para ahli media dan materi untuk di uji kelayakan, validitas melalui angket validasi yang memiliki 3 kriteria yaitu kualitas isi dan tujuan, kualitas pembelajaran, ANALISIS DATA 1. Analisis validitas Analisis validitas pengembangan bahan ajar Biologi berbasis media Movie Maker kualitas isi dan tujuan kualitas pembelajaran dan kualitas teknis berdasarkan lembar validasi. 2. Analisis praktikalitas dan kualitas teknis untuk dilakukan revisi demi kesempurnaan bahan ajar yang dikembangkan dengan basis Movie Maker 4. Uji Coba Produk Pada tahap ini dilakukan uji coba lapangan skala besar dengan peserta didik yang berjumlah 49 orang dari 2 lokal orang dan selanjutnya akan menghasilkan respon sangat baik, baik, kurang, sangat kurang jika respon dari uji coba msih kriteria tidak baik maka akan dilakukan revisi besar dan kembali pada tahap validasi kembali, jika hasilnya valid, maka dilakukan revisi kecil atau revisi akhir dan melakukan uji coba, jika hasilnya valid dan tidak perlu revisi maka akan langsung dilakukan uji coba produk dan selanjutnya akan menjadi produk akhir bahan ajar berbasis Movie Maker yang valid dan praktis. Data uji praktikalitas penggunaan pengembangan materi ajar berbasis media Movie Maker dengan persentase (%), menggunakan rumus yang sama dalam mencari validitas. 5

Tabel 1. Bobot dan Kriteria Angket Validitas dan Praktikalitas Disusun Menurut Skala Linkert yang dimodifikasi oleh Sukardi (2003) Kriteria Bobot Sangat Baik 4 Baik 3 Kurang 2 Sangat Kurang 1 Sumber Sukardi (2003: 146-147) Tabel 2. Penilaian Validitas Pengembangan Materi Ajar Berbasis Media Movie Maker Persentase(%) Kriteria 90-100 Sangat Valid 80-89 Valid 65-79 Cukup Valid 55-64 Kurang Valid <55 Tidak Valid Sumber : Purwanto (2009:82) HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tahap Pendefenisian (Define) Tahap pendefinisian bertujuan menentukan menganalisa masalah dasar yang dibutuhkan dalam penelitian. Hasil tahap define ini diperoleh dari hasil wawancara dengan salah seorang guru Biologi. 2. Tahap Perancangan (Design) Setelah melakukan analisa mengenai permasalahan dalam pembelajaran disekolah, peneliti melakukan pemilihan materi dan mengembangkan materi ajar berbasis Movie Maker dengan bantuan aplikasi bawaan Windows yaitu Window Movie Maker dan bantuan aplikasi lain yaitu Videoscribe dan Paint. Tulisan pada video menggunakan font Times New Roman, Serlin Sans FB Demi, basic, Comic Sans MS, dan aharoni. Materi dibuat menarik dan praktis agar siswa senang dan memahami konsep dalam pembelajaran. Pada materi ajar virus terdapat gaya pemetaan konsep tentang replikasi virus dan daur hidup virus agar pemahaman siswa lebih paham terhadap setiap konsep dari materi dan penjelasan berupa audio pada video. 6

3. Tahap Pengembangan (Develop) 1. Validitas bahan ajar berbasis Movie Maker pada materi Virus. Validasi bahan ajar berbasis Movie Maker dilakukakan oleh 1 orang dosen ahli materi dan 1 orang dosen ahli media dengan menggunakan angket validitas. Data analisis hasil validitas dapat dilihat tabel. Tabel 3. Data Hasil Analisis Validitas Bahan Ajar Berbasis Movie Maker Pada Materi Virus No. Aspek Penilaian Jumlah Persentase (%) Kriteria 1 Kualitas Isi Dan Tujuan 60 93,75 Sangat Valid 2 Kualitas Pembelajaran 29 90,62 Sangat Valid 5 Kualitas Teknis 59 92,18 Sangat Valid Nilai Validitas (%) 92,18% Sangat Valid Tabel 3 menunjukan bahwa rata-rata validitas bahan ajar Biologi berbasis movie maker pada materi virus diperoleh aspek penilaian yaitu: komponen kualitas isi dan tujuan sebesar 93,75%, komponen kualitas pembelajaran sebesar 90,62% dan komponen kualitas teknis sebesar 92,18% dengan kriteria sangat valid dan nilai validitas modul keseluruhan didapat sebesar 92,18% dengan kriteria sangat valid. Rincian diatas menunjukan bahwa bahan ajar Biologi berbasis Movie Maker sangat baik kualitasnya untuk dijadikan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. 2. Praktikalitas Materi Ajar Biologi Berbasis Movie Maker Uji praktikalitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kepraktisan bahan ajar Biologi berbasis Movie Maker pada materi virus yang dihasilkan. Data hasil analisis praktikalitas yang diisi oleh guru melalui angket praktikalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4. Analisis Praktikalitas Bahan Ajar Biologi Berbasis Movie Maker Oleh Guru No Aspek Penilaian Jumlah Persentase Kriteria 7

. (%) 1 Kemudahan 44 92% Sangat Praktis penggunaan 2 Efesiensi Waktu 22 92% Sangat Praktis Pembelajaran 5 Manfaat 51 91% Sangat Praktis Nilai Praktikalitas (%) 91,69% Sangat Praktis Hasil analisis pada aspek kemudahan penggunaan oleh guru mata pelajaran Biologi didapat nilai sebesar 92% dengan kriteria sangat praktis hal ini membuktikan bahwa penggunaan bahan ajar Biologi berbasis Movie Maker sangat praktis penggunaannya dalam proses pembelajaran. Dari aspek efesiensi waktu pembelajaran didapat hasil analisis praktikalitas bahan ajar Biologi berbasis Movie Maker oleh guru sebesar 92% dengan kriteria sangat praktis berdasarkan hasil yang didapat membuktikan bahwa penggunaan bahan ajar Biologi berbasis Movie Maker dapat dikondisikan dengan waktu jam pembelajaran. Analisis pada aspek manfaat, bahan ajar Biologi berbasis Movie Maker didapat hasil sebesar 91% dengan kriteria sangat praktis, hal ini membuktikan bahwa materi mendukung peranan guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis data nilai praktikalitas bahan ajar Biologi berbasis Movie Maker pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai praktikalitas dari guru didapat secara keseluruhan sebesar 91,69% dengan kriteria sangat praktis. Ini menunjukan bahwa bahan ajar Biologi berbasis Movie Maker sangat praktis penggunaan nya dalam proses pembelajaran. Selain uji praktikalitas pada guru, uji praktikalitas juga dilakukan pada siswa yang diperoleh melalui angket praktikalitas dengan 3 aspek penilaian yaitu kemudahan penggunaan, efesiensi waktu pembelajaran dan manfaat. Siswa yang mengisi angket praktikalitas sebanyak 49 orang. Analisis data dari praktikalitas oleh siswa dapat dilihat pada Tabel. 8

Tabel 5. Analisis Praktikalitas Materi Ajar Biologi Berbasis Movie Maker Oleh siswa No Aspek Penilaian Persentase (%) Kriteria 1 Kemudahan Penggunaan 89% Praktis 2 Efesiensi Waktu Pembelajaran 89,28% Praktis 5 Manfaat 89,28% Praktis Nilai Praktikalitas Total% 89,33% Praktis Hasil analisis kemudahan penggunaan oleh siswa didapat nilai sebesar 89% dengan kriteria praktis membuktikan bahwa bahan ajar Biologi berbasis Movie Maker mudah dimengerti. Analisis pada aspek manfaat, materi ajar Biologi berbasis Movie Maker didapat hasil sebesar 89,28% oleh siswa dengan kriteria praktis hal ini membuktikan bahwa manfaat materi ajar Biologi berbasis Movie Maker pada materi virus mendukung peranan guru sebagai fasilitator dan siswa merasakan manfaat pada materi yang berhubungan dengan pelajaran. Dari aspek efesiensi waktu pembelajaran didapat hasil analisis praktikalitas bahan ajar Biologi berbasis Movie Maker oleh siswa didapat nilai sebesar 89,28%, hal ini membuktikan bahwa keefektifan materi pada video sebagai media pembelajaran dapat disesuaikan dengan waktu proses belajar mengajar. Hasil analisis aspek secara keseluruhan didapat nilai sebesar 89,33% oleh siswa hal ini menegaskan bahwa bahan ajar Biologi berbasis Movie Maker praktis digunakan dalam proses pembelajaran karena mencakup semua aspek yang digunakan yaitu, mudah digunakan, efesiensi waktu pembelajaran dan bermanfaat dalam proses pembelajaran. PEMBAHASAN Validitas dilakukan untuk menyetujui suatu produk agar sesuai dengan fungsi dengan belandaskan kurikulum yang berlaku, kebenaran konsep, penggunaan kalimat dan kesesuaian tujuan pembelajaran. Pada tahap validasi didapat kriteria sangat valid dengan nilai 92,18%, 9

Seperti penelitian yang dilakukan Rohmah (2014:70) penilaian dari ahli materi mendapat kriteria sangat baik karena materi yang ditampilkan dalam video sudah sesuai dengan konsep yang sebenarnya. Kebenaran konsep dan teori dalam validasi sangat diperhatikan, karena kebenaran konsep akan mempengaruhi kelayakan kualitas produk yang akan diujikan, seperti penelitian yang dilakukan Setiabudi (2005) tentang Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Untuk Mata Pelajaran Fisika Bahasan Kinematika Gerak Lurus menghasilkan kesimpulan bahwa patokan yang bisa diukur validasinya adalah apakah soal dalam program sudah sama dengan perhitungan secara teori, maka setelah dilakukan perbandingan didapatkan error program sebesar 0,01549, yang berarti tingkat kesalahan kecil (dapat diabaikan), sehingga media pembelajaran ini dapat digunakan dalam pembelajaran. KESIMPULAN Pengembangan bahan ajar Biologi berupa video pembelajaran yang berbasis movie maker pada materi virus untuk kelas X di MAN Kinali dinyatakan sangat valid dengan nilai dari validator sebesar 92,18 %, dan dinyatakan sangat praktis dengan nilai dari praktikalisator guru mata pelajaran biologi sebesar 91,69% dan kriteria praktis dari siswa dengan nilai 89,33%. DAFTAR PUSTAKA BSNP. 2006. Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar Menengah. Jakarta: Depdiknas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Depdiknas. 2010. Juknis Pengembangan Bahan Ajar SMA. Depdiknas. Jakarta. Poerwadarminta, WJS. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA press. 419 Hal.. Rohmah, AY. 2014. Pengembangan video pembelajaran IPA materi Bumi dan alam semestauntuk peserta didik tuna rungu kelas VI. Yogyakarta. Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Skripsi dipublikasikan. 174 Hal Sadiman, AS, Rahardjo R, Haryono A dan Rahardjito. 2010. Media Pendidikan 10

Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo. Setiabudi, NW. 2005. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Untuk Mata Pelajaran Fisika Bahasan Kinematika Gerak Lurus. Semarang:Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. skripsi dipublikasikan. 126 hal Sukmadinata, N.2011. Metode Penelitian Pendidikan.jakarta:PT Bumi Aksara. Widodo, C dan Jasmadi. 2008. Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasi Kompetensi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 11