JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di :

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman Online di :

PERAMALAN PASANG SURUT DI PERAIRAN PELABUHAN KUALA STABAS, KRUI, LAMPUNG BARAT

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di :

FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA

PEMODELAN ARIMA DALAM PERAMALAN PENUMPANG KERETA API PADA DAERAH OPERASI (DAOP) IX JEMBER

Prediksi Jumlah Penumpang Kapal Laut di Pelabuhan Laut Manado Menggunakan Model ARMA

PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK SARUNG TANGAN GOLF MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) DI PT. ADI SATRIA ABADI ABSTRAK

PERAMALAN SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX MENGGUNAKAN METODE ARIMA BULAN MEI-JULI 2010

STUDI KARAKTERISTIK DAN PERAMALAN PASANG SURUT PERAIRAN TAPAKTUAN, ACEH SELATAN Andhita Pipiet Christianti *), Heryoso Setiyono *), Azis Rifai *)

Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah

Studi Tipe Pasang Surut di Pulau Parang Kepulauan Karimunjawa Jepara, Jawa Tengah

PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INFLASI INDONESIA DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

Pengertian Pasang Surut

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman Online di :

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di :

VERIFIKASI MODEL ARIMA MUSIMAN MENGGUNAKAN PETA KENDALI MOVING RANGE

PREDIKSI HARGA SAHAM PT. BRI, Tbk. MENGGUNAKAN METODE ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average)

PENDAHULUAN. I.2 Tujuan

PENDUGAAN DATA RUNTUT WAKTU MENGGUNAKAN METODE ARIMA

OUTLINE. Pendahuluan. Tinjauan Pustaka. Metodologi Penelitian. Analisis dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran

Jurnal Ilmiah Platax Vol. 1:(3), Mei 2013 ISSN:

Perbandingan Akurasi Prediksi Pasang Surut Antara Metode Admiralty dan Metode Least Square

PEMODELAN ARIMA UNTUK PRAKIRAAN KENAIKAN MUKA AIR LAUT DAN DAMPAKNYA TERHADAP LUAS SEBARAN ROB TAHUN 2020 DI SEMARANG

KARAKTERISTIK PASANG SURUT DI PERAIRAN KALIANGET KEBUPATEN SUMENEP

PERAMALAN PENYEBARAN JUMLAH KASUS VIRUS EBOLA DI GUINEA DENGAN METODE ARIMA

PERAMALAN JUMLAH PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA DENPASAR MENGGUNAKAN MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT

KARATERISTIK PASANG SURUT DAN KEDUDUKAN MUKA AIR LAUT DI PERAIRAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) CAMPUREJO PANCENG, KABUPATEN GRESIK

PEMODELAN ARIMA UNTUK PREDIKSI KENAIKAN MUKA AIR LAUT DAN DAMPAKNYA TERHADAP LUAS SEBARAN ROB DI KOTA AMBON

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PASANG SURUT

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...iii. HALAMAN PENGESAHAN...iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... vi. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL...

4 BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN EVALUASI. lebih dikenal dengan metode Box-Jenkins adalah sebagai berikut :

PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI)

PERAMALAN KUNJUNGAN WISATA DENGAN PENDEKATAN MODEL SARIMA (STUDI KASUS : KUSUMA AGROWISATA)

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS DERET BERKALA MULTIVARIAT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL FUNGSI TRANSFER: STUDI KASUS CURAH HUJAN DI KOTA MALANG

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai PASANG SURUT. Oleh. Nama : NIM :

PERBANDINGAN AKURASI PREDIKSI PASANG SURUT ANTARA METODE ADMIRALTY DAN METODE LEAST SQUARE

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015

Analisis Time Series Pada Penjualan Shampoo Zwitsal daerah Jakarta dan Jawa Barat di PT. Sara Lee Indonesia. Oleh : Pomi Kartin Yunus

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN

PERAMALAN PASANG DI PERAIRAN PULAU KARIMUNJAWA, KABUPATEN JEPARA, MENGGUNAKAN PROGRAM WORLDTIDES

PEMODELAN AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE PADA DATA REDAMAN HUJAN DI SURABAYA. Nur Hukim

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU. Laporan VI ARIMA Analisis Runtun Waktu Model Box Jenkins

Penerapan Model ARIMA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LULIK PRESDITA W APLIKASI MODEL ARCH- GARCH DALAM PERAMALAN TINGKAT INFLASI

KAJIAN POLA ARUS DI TELUK UJUNGBATU JEPARA

PEMETAAN DAERAH YANG TERGENANG BANJIR PASANG AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI PESISIR KOTA TEGAL

STUDI KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI PERAIRAN KENDAL

ANALISIS POLA HUBUNGAN PEMODELAN ARIMA CURAH HUJAN DENGAN CURAH HUJAN MAKSIMUM, LAMA WAKTU HUJAN, DAN CURAH HUJAN RATA-RATA

STUDI KARAKTERISTIK POLA ARUS DI PERAIRAN SELAT LAMPA, KABUPATEN NATUNA, PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Peramalan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sebagai Tolak Ukur Kinerja Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

PENERAPAN MODEL ARIMA UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. TELKOM Tbk. APPLICATION OF ARIMA TO FORECASTING STOCK PRICE OF PT. TELOKM Tbk.

ANALISA LAJU SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI CILAUTEUREUN GARUT

Oleh : Dwi Listya Nurina Dosen Pembimbing : Dr. Irhamah, S.Si, M.Si

STUDI ARUS DAN SEBARAN SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN PANTAI LARANGAN KABUPATEN TEGAL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Peramalan Kecepatan Angin Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Box-Jenkins

KAJIAN METODE BOOTSTRAP DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN MODEL ARMA (p,q)

TINJAUAN PUSTAKA. perubahan harga yang dibayar konsumen atau masyarakat dari gaji atau upah yang

Pemodelan ARIMA Jumlah Pencapaian Peserta KB Baru IUD

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA DUA PARAMETER DARI HOLT DAN METODE BOX-JENKINS

OPTIMALISASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN PREEMPTIVE GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS: UD. DODOL MADE MERTA TEJAKULA, SINGARAJA)

Peramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Kelas Bisnis Eksekutif Jurusan Madiun Jakarta di PT. Kereta Api (Persero) DAOP VII Madiun

Pemodelan ARIMA Non- Musim Musi am

Karakteristik Pasang Surut di Alur Pelayaran Sungai Musi Menggunakan Metode Admiralty

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA YANG BEKUNJUNG KE BALI MENGGUNAKAN FUNGSI TRANSFER

Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jl. A. H. Nasution No. 264 Bandung

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembuatan Alur Pelayaran dalam Rencana Pelabuhan Marina Pantai Boom, Banyuwangi

Simulasi pemodelan arus pasang surut di kolam Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta menggunakan perangkat lunak SMS 8.1 (Surface-water Modeling System 8.

Peramalan Penjualan Pipa di PT X

PROSES DAN TIPE PASANG SURUT

Oleh : Ida Ayu Rachmayanti, Yuwono, Danar Guruh. Program Studi Teknik Geomatika ITS Sukolilo, Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian...

ANALISIS SEBARAN SEDIMEN DASAR AKIBAT PENGARUH ARUS SEJAJAR PANTAI (LONGSHORE CURRENT) DI PERAIRAN MAKASSAR

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di :

TREND ANALYSIS INFANT MORTALITY RATE DENGAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA)

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Data Deret Berkala

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisys Time Series Terhadap Penjualan Ban Luar Sepeda Motor di Toko Putra Jaya Motor Bangkalan

Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) adl teknik untuk mencari pola yg paling cocok dari sekelompok data Model ARIMA dapat digunakan

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

UNNES Journal of Mathematics

PROSES DAN TIPE PASANG SURUT

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Pasang Surut Terhadap Sebaran Genangan Banjir Rob di Kecamatan Semarang Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun langkah-langkah pada analisis runtun waktu dengan model ARIMA

Meytaliana F Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Basuki Widodo, M.Sc. Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes.

Pemodelan Konsumsi Listrik Berdasarkan Jumlah Pelanggan PLN Jawa Timur untuk Kategori Rumah Tangga R-1 Dengan Metode Fungsi Transfer single input

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN DI AGROWISATA KUSUMA BATU MENGGUNAKAN METODE ANALISIS SPEKTRAL. Oleh: Niswatul Maghfiroh NRP.

Peramalan Aset dengan Memperhatikan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia dengan Metode Fungsi Transfer

Transkripsi:

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman 489 495 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose ANALISIS PERAMALAN PASANG SURUT DENGAN METODE ADMIRALTY DAN AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) DI PERAIRAN PANTAI WIDURI KABUPATEN PEMALANG Pulung Puji Wicaksono *), Gentur Handoyo *) dan Warsito Atmodjo *) *) Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Semarang Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Tlp. / Fax. (024)7474698 Semarang 50275 Email: pulungpujiwicaksono@gmail.com ABSTRAK Pantai Widuri merupakan salah satu pantai wisata yang berada di Kabupaten Pemalang. Pengembangan wisata Pantai Widuri terhambat kurangnya informasi data hidrooseanografi, yaitu pasang surut. Perhitungan pasang surut dapat dilakukan secara analisa harmonik dengan metode Admiralty dan analisa statistik dengan metode ARIMA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasang surut dan meramalkan serta membandingkan nilai MSL di Perairan Pantai Widuri pada tahun 2016 sampai 2018 dengan pendekatan analisa harmonik dan pendekatan statistik. Pengukuran di lapangan dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus-4 September 2015 di dermaga Pantai Widuri dengan menggunakan palem pasut selama 15 hari dengan interval setiap jam. Data lapangan yang telah diteliti kemudian diolah dengan menggunakan metode Admiralty 15 piantan sehingga diperoleh 9 komponen pasang surut yang kemudian dilanjutkan dengan peramalan pasang surut (Rampas). Inputan ARIMA menggunakan data MSL bulanan pada Januari 2010 sampai September 2015 dari Badan Informasi Geospasial. Pengolahan ARIMA menggunakan software Minitab 16. Langkah peramalan dengan ARIMA adalah (1) melakukan proses identifikasi model dengan proses differencing, (2) melakukan estimasi parameter, (3) melakukan diagnostik dengan melihat apakah residual bersifat acak dan normal, (4) melakukan peramalan. Hasil metode Admiralty diperoleh nilai Formzahl sebesar 0,61 dengan nilai HHWL= 130 cm, MSL= 90 cm dan LLWL= 50 cm, yang berarti Perairan Pantai Widuri memiliki tipe pasang surut campuran condong harian ganda. Peramalan nilaimsl dengan metode Admiralty berkisar 49,99 cm-60,58 cm dengan MRE sebesar 26,70%. Peramalan nilai MSL metode ARIMA diperoleh nilai berkisar 76,24 cm-83,45 cm dan nilai MRE sebesar 4,84%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peramalan MSL jangka pendek dengan menggunakan metode ARIMA lebih akurat bila dibandingkan dengan metode Admiralty. Kata Kunci : Pasang Surut, Peramalan, Admiralty, ARIMA, Perairan Widuri, Kabupaten Pemalang ABSTRACT Widuri Beach is one of the recreational beach located in Pemalang regency. The development of tourism in Widuri beach was hampered due to the lack of Hydro-Oceanography data, which is tidal. The tidal analysis could be done by utilizing the harmonic analysis using the Admiralty method, or the statistic analysis using the ARIMA method. This study aims to figure out the tidal charcteristic and forecasting them while also comparing the MSL value in the waters of Widuri Beach from 2016 to 2018 using the harmonic analysis and a statistic approach. Measurements on the site were conducted on August 21 September 4, 2015 at the Widuri Beach Water using a tide staff for 15 days with an interval of one hour. The scrutinized data that was acquired from the field was then processed using the Admiralty method for 15 days, and 9 components of tidal was obtained, which then followed by forecasting the tidal. The inputs of ARIMA using the monthly MSL data from January 2010 to September 2015, which was obtained from Badan Informasi Geospasial. The ARIMA data was processed using the Minitab 16 software. The stages in forecasting using the ARIMA method are (1) execute the process of model idetification using the differencing method, (2) estimate the parameters, (3) conduct a diagnostic analysis by observeing whether the residual is random or normal, (4) the forecast. The result from the Admiralty method is a Formzahl value of 0,61, along with the values of

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman 490 HHWL=130cm, MSL=90cm, and LLWL=50cm, meaning that the waters of Widuri Beach are mixed, prevailing semidiurnal tide. The forecasted value of MSL using the Admiralty method ranges from 49,99cm 60,58cm with an MRE of 26,70%. While the forecasted value of MSL using the ARIMA method ranges from 76,24cm 83,25cm with an MRE of 4,84%. Based on the results of this study, ir could be concluded that a short term forecast for MSL using the ARIMA method are more accurated. Keywords : Tidal, Forecasting, Admiralty, ARIMA, Widuri Beach, PemalangRegency PENDAHULUAN Pasang surut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pemanfaatan data pasang surut untuk kepentingan ilmiah seperti konstruksi bangunan yang dibangun di perairan lepas pantai serta di tepi pantai memerlukan data pasang surut berupa nilai kedudukan muka air laut yaitu Mean Sea Level (MSL), Highest High Water Level (HHWL) dan Lowest Low Water Level (LLWL) dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Analisa perhitungan MSL dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pendekatan harmonis dengan menggunakan metode Admiralty dan pendekatan stastistik dengan ARIMA.Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah secara geografis terletak pada titik koordinat 109 17 30 109 40 30 BT dan 7 20 11 8 52 30 LS. Pengembangan daerah wisata khususnya Pantai Widuri masih terhambat karena kurangnya beberapa informasi hidrooseanografi salah satunya adalah pasang surut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasang surut serta meramalkan dan membandingkan nilai MSL di Perairan Pantai Widuri untuk tahun 2016 sampai 2018. Penelitian ini dilakukan selama 15 hari pada tanggal 21 Agustus 4 September 2015 dengan titik lokasi palem berada pada koordinat 6 51'33,57" LS dan 109 22'54,15" BT (Gambar 1). Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian MATERI DAN METODE Materi Penelitian Materi yang digunakan dalam penelitain ini adalah data lapangan pasang surut selama 15 hari dengan interval satu jam dan data pendukung berupa data MSL bulanan yang diperoleh dari Badan Informasi Geospasial pada Januari 2010 sampai September 2015, serta peta RBI Kabupaten Pemalang Skala 1:25000 publikasi Bakosurtanal tahun 1999. Metode Penelitian Data pasang surut yang diperoleh dari data lapangankemudian diacukan dengan benchmark terdekat, yaitu di Pelabuhan Perikanan Tegal, denganmenyamakan waktu antara data pengamatan di lapangan dan data real time yang ada di Pelabuhan Perikanan Tegal. Setelah data disamakan dan dikoreksi, data diolah dengan menggunakan metode Admiralty untuk mengetahui nilai Formzahl dan sembilan komponen pasang surut. DjajadalamOngkosongo dan Suyarso (1989) mengemukakan bahwa dalam metode Admiralty permukaan air laut rata-rata diperoleh dengan menghitung konstanta-konstanta pasut. Dari data pasang surut lapangan yang telah diolah dengan menggunakan metode Admiralty, dapat digunakan untuk peralaman pasang surut, yang merupakan lanjutan dari

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman 491 metode Admiralty. Setelah didapatkan nilai peramalan, kemudian dilanjutkan dengan menentukan nilai MSL yang didapatkan dari rata-rata peramalan tiap bulan. Data MSL bulanan BIG merupakan inputan yang digunakan dalam peramalan MSL dengan menggunakan ARIMA. Pengolahan data ARIMA menggunakansoftwareminitab 16. Menurut Iriawan dan Astuti (2006), langkah langkah untuk melakukan peramalan dengan metode ARIMA yaitu: 1. Pemeriksaan kestasioneran data 2. Identifikasi model dalam ARIMA. Melalui plot ACF dan PACF kita dapat menentukan model ARIMA yang bisa digunakan dalam prediksi. Kemudian dilanjutkan dengan penentuan parameter p, d dan q dalam ARIMA, seperti pada Tabel 1. 3. Penentuan persamaan model ARIMA. Koefisien-koefisien yang digunakan dihasilkan dari hasil analisis parameter model ARIMA dengan errorterkecil. 4. Validasi Prediksi. 5. Prediksi. Langkah selanjutnya adalah dengan menggunakan model terbaik untuk prediksi. Jika model terbaik telah ditetapkan, model itu siap digunakan untuk prediksi. Tabel 1. Tabel ACF dan PACF N Model ACF PACF o Dies down 1. AR (p) Cut off (terputus)setelahlag p (menurunsecaraeksponensial) MA Dies down 2. Cut off (terputus) setelahlag q 3. (q) ARM A (p, q) Dies down (menurunsecaraeksponensial)setelahl ag (q-p) (Sumber: Wei, 1994) (menurunsecaraeksponensial) Dies down (menurunsecaraeksponensial)setelahl ag (p-q) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pasang Surut Perhitungan analisa harmonik dengan menggunakan metode Admiralty diperoleh nilai amplitudo (A) dan keterlambatan fase (g ) tiap komponen, yaitu komponen S 0, M 2, S 2, N 2, K 1, O 1, M 4, MS 4, K 2, dan P 1 (Tabel 2). Pengolahan dengan menggunakan metode Admiralty juga menghasilkan data elevasi muka laut, seperti HHWL (Highest High Water Level), MSL (Mean Sea Level), dan LLWL (Lowest Low Water Level). Dari pengolahan tersebut diperoleh nilai HHWL = 130 cm, MSL = 90 cm, dan LLWL = 50 cm. Tabel 2. Konstanta Pasang Surut Perairan Pantai Widuri, Kabupaten Pemalang S 0 M 2 S 2 N 2 K 1 O 1 M 4 MS 4 K 2 P 1 A (cm) 90 16,81 10,15 6,84 13,82 2,62 1,02 0,11 2,33 4,56 g 16 336 50 43 319 32 352 336 336 Berdasarkan data pada Tabel 2, tipe pasang surut dapat ditentukan berdasarkan nilai Formzahl, yang merupakan perbandingan antara kontanta pasang surut harian utama dan konstanta pasang surut anda utama. Hasil perhitungan memperoleh nilai Formzahl sebesar 0,61 dengan tipe pasang surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide prevailling semidiurnal), sesuai kriteria bahwa nilai Formzahl adalah 0,25 < F 1,5 merupakan tipe pasang surut campuran condong ke harian ganda. Grafik ketinggian pasang surut dapat pula menentukan tipe pasang surut, yang terdapat pada Gambar 2 bahwa pada satu hari terdapat dua kali pasang dan surut dengan ketinggian yang berbeda.

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman 492 Gambar 2. Grafik Pasang Surut Perairan Pantai Widuri Kabupaten Pemalang Peramalan Pasang Surut Hasil peramalan MSL dengan metode Peramalan PasangSurut (Rampas) Admiralty diperoleh nilai MRE sebesar 26,71% dengan nilai kebenaran sebesar 73,29%. Hasil perhitungan metode ini diperoleh dari nilai rata-rata data pasang surut prediksi setiap bulan selama tiga tahun. Data inputa dalam analisa ARIMA berupadata MSL bulanan dari BIG dari bulan Januari 2010 sampai September 2015. Langkah awal yaitu identifikasi model dengan membuat time series plot untuk elevasi pasang surut untuk melihat kestasioneran data (Gambar 3). Gambar 4 menunjukkan bahwa data telah dilakukan differenceference sehingga data telah stasioner. Gambar 3. Plot Time Series MSL Bulanan Gambar 4. Nilai setelah dilakukan Difference Satu Kali Tahap selanjutnya adalah menentukan model peralaman dengan melihat visual plot ACF (Autocorrelation Function) dan PACF (Partial Autocorrelation Function). Berikut

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman 493 adalah plotacf dan PACF yang dapat menentukan parameter model ARIMA yang disajikan dalam Gambar 5. Gambar 5. Plot ACF dan PACF Gambar 5 menunjukan bahwa data telah stasioner dalam mean, terlihat dari tidak adanya lagyang menurun mendekati nol. Plot ACF menunjukkan bahwa nilai autokorelasi menurun secara eksponensial, sehingga menunjukkan orde MA (4). Sedangkan Plot PACF menunjukkan adanyalagyang menurun secara eksponensial, sehingga menunjukkan orde AR (4). Dari adanya indikasi MA (4) dan AR (4), ARIMA memiliki dua puluh empat dapat kemungkinan model. Model-model sementara yang telah didapatkan selanjutnya akan mengalami pengujian signifikansi nilai parameternya, dan dari setiap pengujian selanjutnya dilakukan pengecekan diagnosa apakah residu bersifat white noise, dari adanya distibusi normal dan bersifat random(acak). Tabel 3. Koefisien Estimasi Parameter Model Type Coef SE Coef T P Signifikansi Nilai Kesalahan (MS) (0,1,1) MA 1-0,2795 0,1184-2,36 0,021 Signifikan 17,5 (1,1,1) AR 1-0,5711 0,2254-2,53 0,014 MA 1-0,0834 0,1605-5,19 0,000 Signifikan 17,28 AR 1 0,4623 0,193 2,4 0,020 (1,1,2) MA 1 0,4664 0,2218 2,1 0,039 Signifikan 14,135 MA 2 0,4991 0,1353 3,69 0,000 AR 1 1,0095 0,1134 8,9 0,000 (2,1,1) AR 2-0,4769 0,1118-4,26 0,000 Signifikan 13,028 MA 1 0,9795 0,072 13,6 0,000 Setelah menentukan koefisien estimasi, dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan melihat nilai P-Valuepada Tabel 3. Jika P-Value<α= 0,05, maka model dapat dikatakan acak dan dapatdilanjutkan, sehingga semua model dikatakan berhasil.setelah terlihat hasil uji signifikansi, dapat dilanjutkan dengan pemilihan nilai MS yang terkecil. Hasil terkecil dari nilai MS merupakan indeks model paling tepat untuk peramalan. Dari Tabel 3 terlihat bahwa indeks ARIMA (2,1,1) merupakan model peramalan paling tepat. Hasil peramalan MSL di perairan Pulau Pari dapat dilihat pada Gambar 6. Nilai MSL dengan menggunakan metode Admiralty didapatkan dari hasilperamalan pasang surut tiap bulan. Sedang nilai MSL dengan menggunakan metode ARIMA didapatkan darimodel ARIMA (2,1,1) dengan rumus: = 2,0095 1,4864 +0,4769 0,9795 +

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman 494 Gambar 6. Hasil Peramalan MSL di Perairan Pantai Widuri Kabupaten Pemalang Pembahasan Pasang Surut Tipe pasang surut berdasarkan kurva pasang surut dapat dilihat pada Gambar 2. Pasang surut di suatu lokasi pengamatan dapat dipisahkan menurut tipe harian tunggal, harian ganda, dan campuran(condong harian tunggal dan condong harian ganda) (Poerbandono dan Djunarsah, 2005). Berdasarkan perhitungan nilai Formzahl yang didapatkan sebesar 0,61, tipe pasang surut diperoleh dengan perbandingan nilai K 1 dan O 1 (konstanta pasut tunggal utama) terhadap nilai M 2 dan S 2 (konstanta pasut ganda utama) (Ongkosongo dan Suyarso, 1989).Hasil perhitungan pada Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai terbesar terdapat pada komponen M2 dengan nilai 16,81 cm yang merupakan komponen pasang surut ganda. Sedangkan komponen K1 dan O1 yang merupakan komponen pasang surut harian tunggal memiliki nilai amplitudo relatif kecil, dengan nilai 13,82 cm dan 2,62 cm. Peramalan Pasang Surut Metode Admiralty Pada perhitungan dengan menggunakan metode Peramalan Pasang Surut (Rampas) menghasilkan data ramalan yang mendekati data lapangan. Nilai peramalan didapatkan dari nilai amplitudo pada komponen S 0, yang ditambah dengan jumlah amplitudo pada tiap komponen. Perhitungan MSL dengan menggunakan metode ini didapatkan dari rata-rata data pasang surut tiap bulan. Hasil verifikasi yang didapatkan dari perbandingan antara nilai MSL lapangan dan MSL peramalan diperoleh nilai MRE sebesar 26,71%, dimana hasil kebenaran untuk peramalan metode Admiralty yaitu sebesar 73,29%. Hal ini sesuai dengan pendapat Atmodjo (2011) bahwa nilaierrordalam suatu peramalan maksimal 40%,sehingga peramalan dapat digunakan. Peramalan Pasang Surut Metode ARIMA Data yang digunakan pada proses peramalan merupakan data MSL bulanan yang diperoleh dariinstansi BIG (Badan Informasi Geospasial) dari Januari 2010 sampai September 2015, sehingga data yang digunakan sebanyak 69 data. Wiyanti dan Pulungan (2012) menyatakan bahwa data yang digunakan dalam peramalan ARIMA harus minimal 2 tahun atau 24 data pengambilan. Metode ARIMA merupakan salah satu bentuk analisis deret waktu (time series analysis). Model ARIMA dapat menganalisis data secara univariat yang mengandung pola trend dan musiman. Metode ini hanya menganalisis melalui data yangtasioner, sehingga data yang non stasioner harus distasionerkan terlebih dahulu dengan transformasi dan atau pembedaan (difference) (Box dan Jenkins, dalamoctora, 2010). Nilai MRE yang didapatkan dalam verifikasi ARIMA adalah sebesar 4,84% 4% dengan nilai kebenaran sebesar 95,16% 6%.

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman 495 KESIMPULAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa 1. Tipe pasang surut yang terjadi pada Perairan Pantai Widuri berdasarkan perhitungan nilai formzhal adalah pasang surut campuran condong harian ganda. 2. Nilai peramalan MSL pada tahun 2016 sampai 2018 dengan menggunakan metode Peramalan Pasang Surut Admiralty berkisar antara 49,99 cm sampai 60,58 cm dengan MRE sebesar 26,71% sehingga nilai kebenaran yang diperoleh sebesar 73,29%. Nilai peramalan dengan menggunakan ARIMA beriksar antara 76,24 cm sampai 83,45 cm dengan nilai MRE sebesar 4,84%. 3. Kelebihan metode ARIMA adalah dapat meramalkan semua tipe data dengan memberikan keakuratan yang baik, dan kekurangan metode ARIMA adalah hanya dapat meramalkan untuk jangka pendek. Saran Sebaiknya dalam inputan data peramalan dengan menggunakan ARIMA diperbanyak, agarperamalan dapat dilakukan dengan jangka waktu yang lebih panjang dan lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA Atmodjo, W. 2011. Studi Persebaran Sedimen Tersuspensi di Muara Sungai Porong, Kabupaten Pasuruan. Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Semarang, [Jurnal] Buletin Oseanografi Marina 2011(1):60-81 BAPPEDA. 2014. Kabupaten Pemalang. http://www.pemalangkab.go.id/ Box, G. E. P. dan G. M. Jenkins. 1976. Time Series Analysis, Forecasting, and Control. Edisi Revisi. San Fransisco: Holden-Day. Iriawan, N. dan P. S. Astuti. 2006. Mengolah Data Statistik dengan Mudah menggunakan Minitab 14. Penerbit Andi, Yogyakarta. Octora, M. 2010. Perbandingan Metode ARIMA (Box Jenkins) dan Metode Winter dalam Peramalan Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Surabaya. Ongkosongo, O. S. R. dan Suyarso. 1989. Pasang Surut. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta Poerbandono dan Djumarsjah, E. 2005. Survei Hidrografi. PT Refika Aditama, Bandung. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Pusat Bahasa Depdiknas, Bandung. Wei, W. W.S. 1994. Time Series Analysis: Univariate and Multivariate Methods. Addison-Wesley Publishing Company Inc. United States of America.