BAB I PENDAHULUAN. lalu. Di negara Swiss terdapat lukisan pada tahun 1850 yang memperlihatkan bahwa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kita sebagai bangsa yang dijajah, serba kekurangan dan miskin menggangap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang

MEDIA INFORMASI TENTANG MANFAAT SUSU SAPI

BAB I PENDAHULUAN. Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. industri. Satu hal yang sangat berarti dalam meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Menurut statistik, tiga dari empat orang terkena penyakit gigi dan lebih dari

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data populasi sapi perah dan produksi susu

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. produk pun semakin beragam dan terus-menerus berkembang sesuai dengan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama

BAB 1 PENDAHULUAN. Osteoporosis adalah kondisi atau penyakit dimana tulang menjadi rapuh dan

Calcium Softgel Cegah Osteoporosis

BAB I. PENDAHULUAN. gizi yang tinggi yang disekresikan oleh kelenjar mamae dari hewan betina

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kesehatan dan kesejahteraan manusia. Masalah gizi, tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283)

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan antara..., Isni Utami I., FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. rasa yang cenderung amis, sering sekali membuat orang merasa machtig (

PENDAHULUAN. 2 Keamanan Air Minum Isi Ulang. Suprihatin.

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Indonesia akhir-akhir ini

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Kerangka Pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang dapat memuaskan keinginan maupun kebutuhan. Produk dapat dibedakan

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa saja menawarkan janji

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di berbagai bidang usaha saat ini semakin tajam, hal ini tampak

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran. Untuk tetap mendapatkan simpati dari konsumen, produsen

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, susu dapat dikonsumsi oleh semua orang dengan semua umur namun

Informed Consent Persetujuan menjadi Responden

BAB I PENDAHULUAN. karbohidrat dari sisa makanan oleh bakteri dalam mulut. 1

BAB I PENDAHULUAN. Selain air, susu mengandung protein, karbohidrat, lemak, mineral dan enzim-enzim,

BAB I PENDAHULUAN. semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teritorial negara. Hal ini membuat

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH. Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( )

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN TAKARAN SAJI PANGAN OLAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

9 Makanan Terburuk untuk Dikonsumsi

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

UNIVERSITAS ESA UNGGUL KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

Pengaruh Soft Drink Pada Penggunaan Obat Herbal Untuk Penyakit Diabetes

VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA

I. PENDAHULUAN. manusia, karena didalamnya mengandung semua komponen bahan yang

BAB I PENDAHULUAN. usia 0-5 tahun mengalami tubuh pendek (stunting) akibat kekurangan gizi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

III. KERANGKA PEMIKIRAN

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Grafik Perkembangan Produksi Susu Provinsi Jawa Barat Tahun (Ton) Sumber: Direktorat Jendral Peternakan, 2010

Mitos dan Fakta Kolesterol

SURYA AGRITAMA Volume 4 Nomor 1 Maret 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi

Apa itu Kalsium (Ca)?

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden (Anak Sekolah Dasar)

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. persennya air. Selain oksigen, air memiliki peranan yang sangat penting dalam

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat baik melalui

PENDAHULUAN. Latar Belakang. waktu tahun 2010 sampai 2014 (Badan Pusat Statistik, 2015), disertai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Diet Hipertensi, Diabetesi Tetap Minum Obat Herbal Untuk Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan pembentukan tulang. Salah satu penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM) ke arah peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerja.

BAB I PENDAHULUAN. seimbang. Nutrisi makanan sehat dianggap belum dapat mencukupi dan

BAB I PENDAHULUAN. Teh Hijau merupakan jenis teh tertua yang dalam pembuatannya mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun)

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Priestley, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

HUBUNGAN PERSEPSI BODY IMAGE DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN STATUS GIZI ATLET SENAM DAN ATLET RENANG DI SEKOLAH ATLET RAGUNAN JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Karena dengan seiring berjalannya waktu, terdapat beragam produk dipasaran,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan

PENGGUNAAN GAYA CENTRIFUGASI TERHADAP PENGUJIAN KANDUNGAN LEMAK PADA SUSU PEMERAHAN SAPI DENGAN SUSU RENDAH LEMAK PASTEURISASI

BAB I PENDAHULUAN. produk membuat konsumen cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan

AWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bahkan nabi-pun juga mengkonsumsinya. Seperti diriwayatkan oleh Maimunah

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, sejak pohon kopi dibudidayakan mulai banyak masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Susu sebagai minuman kaya protein telah ditemukan sejak ribuan tahun yang lalu. Di negara Swiss terdapat lukisan pada tahun 1850 yang memperlihatkan bahwa di daerah pegunungan terdapat banyak peternakan. Kemudian ternak ternak itu diambil susunya, awalnya hanya sebagai minuman di pagi hari untuk keluarga. Namun kebiasaan itu akhirnya berkembang tidak hanya di negara Eropa tetapi keseluruh dunia. Ternak ternak sapi dan kambing mulai dikelola secara massal lewat peternakan, binatang tersebut dipelihara dengan sistem yang tidak diatur secara modern, agar menghasilkan kualitas susu yang terbaik. Mulailah susu menjadi salah satu industri yang menguntungkan. Seiring kemajuan jaman, susu dikemas dalam berbagai bentuk, tidak hanya cair seperti asalnya namun juga berupa bubuk dan olahan lainnya. Perkembangan selanjutnya melahirkan berbagai produsen susu tingkat dunia ( Khairina HS,2005) Bagi masyarakat Indonesia, susu awalnya dikenal sebagai minuman eksklusif, yang secara tidak langsung diperkenalkan oleh Belanda. Susu pada jaman itu relatif hanya dikonsumsi oleh masyarakat golongan ningrat dan kaya saja. Namun, sejak awal tahun 1950-an, saat dicetuskan konsep emat sehat lima sempurna, dengan memasukan susu sebagai penyempurna konsumsi gizi yang diperlukan oleh tubuh

2 sehari hari. Sejak itu kesan eksklusif itupun mulai bergeser. Susu memang merupakan makanan alami yang dapat dijadikan sumber nutrisi sekaligus pelengkap pola makan sehat seimbang. Pola gizi seimbang inilah yang kini dianggap lebih ideal untuk mendapat tubuh yang sehat. Piramida makanan di negara maju seperti Amerika Serikat menempatkan susu dan produk olahannya, seperti keju dan mentega, pada posisi puncak. Sedangkan posisi teratas pada piramida makanan Indonesia adalah lauk pauk secara keseluruhan. Dalam pola makanan sehat seimbangpun, susu diletakan di urutan terakhir sebagai penyempurna. ( Anonim, 2004 ) Berikut beberapa manfaat fakta produk susu bagi kesehatan: Kesehatan tulang Pengeroposan tulang atau yang lebih dikenal osteoporosis adalah suatu kondisi dimana tulang menjadi rapuh dan bahkan berakibat patah tulang. Masalah ini disebabkan kekurangan kalsium. Banyak penelitian menunjukan kalsium penting bagi pertumbuhan tulang yang kuat pada anak anak dan menjaga kekuatan tulang pada orang dewasa. Susu dan produk susu merupakan sumber utama kalsium. Para ahli gigi menyarankan mengkonsumsi jumlah kalsium yang tepat. Anak anak dan orang dewasa sebaiknya mengkonsumsi dua atau tiga porsi produk susu seriap hari. Anak laki laki berumur 11-18 tahun sebaiknya mengkonsumsi sampai empat porsi. Satu porsi setara dengan 200 ml gelas susu. Penyakit jantung, kanker dan stroke

3 Sebuah penelitian selama 25 tahun oleh Bristol University membuktikan bahwa susu dapat melindungi penyakit jantung, kanker, dan stroke. Penelitian ini melibatkan 5700 pria di Skotlandia yang berumur 35 dan 64 tahun ditemukan bahwa mereka yang minum satu liter susu per hari 8% kecilo kemungkinan berkembang penyakit jantung dibandingkan mereka yang minum susu kurang dari satu liter. Gigi Dokter gigi mengklaim air, susu atau teh yang tidak manis atau kopi merupakan minuman yang dapat dikonsumsi diantara makanan karena tidak menyebabkan kerusakan gigi. Sebaliknya gula yang terkandung dalam jus buah buahan dan minuman soda dapat menyebabkan erosi pada gigi terutama pada waktu diminum diantara makanan ketika mulut tidak memproduksi saliva yang membantu merusak pengaruh berbahaya. Tekanan darah Tekanan darah tinggi dapat berujung ke penyakit jantung dan stroke. Penelitian menunjukan bahwa pola makanan kaya produk susu dapat mengurang resiko penyakit tersebut. Mengkonsumsi produk susu rendah lemak, buah buahan dan sayuran sangat efektif mengurangi tekanan darah. Pola makanan seperti ini jauh lebih efektif dibanding beberapa pengobatan tekanan darah. Kanker usus Produk susu juga dapat membantu mengurangi resiko kanker usus. Sebuah penelitian menunjukan orang yang mengkonsumsi suplemen kalsium kecil

4 kemungkinan terkena endonomas ( awal dari kanker usus ). Sebaliknya tidak memasukan produk susu dalam pola makan dapat meningkatkan resiko kanker usus akinat meningkatnya toxin dalam feses( Vision, 2004 ) Menurut para ahli gizi anak-anak dan dewasa sebaiknya mengkonsumsi susu dua atau tiga porsi sehari. Satu porsi setara dengan 200ml.( Vision,2004 ) Maka dalam satu hari anak-anak dan dewasa sebaiknya mengkonsumsi susu 400 ml/ kapita/ hari atau 600 ml/ kapita/ hari. Sedangkan menurut Astawan, rata-rata konsumsi susu penduduk Indonesia adalah 6 liter/ kapita/ tahun ( Khairina HS,2005 ). Jika dihitung maka penduduk Indonesia hanya mengkonsumsi susu 16 ml/ kapita/ hari. Kebutuhan susu yang besar bagi masyarakat telah membuat bisnis susu menjadi bisnis yang menggiurkan bagi para pembisnis di Indonesia. Dengan demikian bermunculanlah para produsen susu yang memproduksi berbagai jenis susu, baik susu cair, susu bubuk, dan susu kental manis. Kelebihan susu cair dibandingkan dengan susu bubuk ataupun susu kental manis adalah untuk susu bubuk dan susu kental manis dalam penyajiannya susu tersebut harus diseduh terlebih dahulu dengan air, sedangkan untuk susu cair dapat langsung dikonsumsi. Dengan demikian mengkonsumsi susu cair lebih praktis. Untuk susu cair ada yang dipasarkan dengan menggunakan kemasan dan ada tidak menggunakan kemasan. Dalam pengemasannya produk susu cair, diperlukan kemasan yang dapat melindungi susu cair dari bakteri selain itu kemasan tersebut harus dapat memudahkan konsumen untuk mengkonsumsinya. Jenis-jenis kemasan

5 susu cair adalah berupa kotak karton, karton bantal, cup plastik, botol plastik dan kaleng. Hingga saat ini telah banyak merek merek susu cair dalam kemasan yang dipasarkan oleh berbagai produsen khususnya di kota Bandung. Ramainya persaingan antara produk sejenis di pasaran maka merek menjadi sangat penting. Merek memberikan fungsi untuk membedakan suatu produk dengan produk lain dengan memberikan tanda, seperti yang didefinisikan pada Pasal 1 Undang-Undang Merek ( Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 ). Tanda tersebut harus memiliki daya pembeda dan digunakan dalam perdagangan barang atau jasa. Dalam prakteknya merek digunakan untuk membangun loyalitas konsumen.( Bima, 2005 ) Untuk Dapat bersaing di pasar produk susu dengan berbagai merek ditawarkan maka untuk dapat memenangkan persaingan tersebut sebuah merek harus memiliki kekuatan merek. Seperti yang dikatakan oleh Knapp kekuatan merek dibangun melalui diferensiasi dan relevansi. Ini berarti suatu merek perlu berbeda dari produk lain yang sama dan relevan bagi kehidupan para konsumen. Diferensiasi merupakan langkah pertama jika suatu merek ingin menembus pasar dan menempati suatu posisi khusus di pikiran konsumen.( Knapp, 2001: 15 ) Dengan menciptakan merek yang kuat memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan, antara lain untuk tujuan franchise, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan meningkatkan keunggulan bersaing. Karena itu, perusahaan yang memiliki merek yang kuat cenderung lebih mudah memenuhi kebutuhan dan keinginan sesuai dengan

6 presepsi pelanggan. Perusahaan juga akan lebih mudah menepatkan produk dengan lebih baik di benak konsumen.( Rangkuti, 2002: X ) Merek yang kuat dapat diciptakan berdasarkan brand equity atau kinerja suatu merek seperti yang dikatakan oleh Rangkuti. Kinerja merek sangat penting untuk sebuah merek Apabila sebuah merek memberikan manfaat yang besar tetapi pengorbanan kecil berarti merek tersebut mempunyai kinerja yang tinggi. Seperti yang dikatakan A.B. Susanto dan Himawan Wijanarko bahwa kinerja merek sangat tergantung pada pesarnya pengorbanan serta manfaat yang dirasakan oleh konsumen, kinerja merek yang tinggi akan menimbulkan loyalitas terhadap merek, dan sebaliknya jika kinerja merek memburuk dan citra merek menjadi negatif maka segala investasi yang telah ditanamkan akan hilang.( A.B. Susanto dan Himawan Wijanarko, 200: 15 ) Berdasarkan uraian tersebut maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul Kinerja Merek Susu Dalam Kemasan di Kota Bandung 1.2 Identifikasi Masalah Dalam keadaan pasar yang sangat kompetitif saat ini maka merek menjadi sangat penting untuk memasarkan produk yang sejenis kepada konsumen, khususnya produk susu cair dalam kemasan, karenanya masalah yang ingin diketahui oleh penulis adalah kinerja merek - merek susu cair dalam kemasan di kota Bandung.

7 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja merek-merek susu cair dalam kemasan di Enam wilayah kota Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan data informasi yang diperoleh dari penelitian ini bagi penulis adalah: 1. Kegunaan teoritis Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai kinerja merek khususnys susu dalam kemasan 2. Kegunaan praktis Untuk menambah informasi mengenai kinerja merek susu dalam kemasan di 6 wilayah kota Bandung