BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian dasar, di mana penelitian ini ditunjukan untuk menghasilkan pokok pengetahuan dengan berusaha memahami bagaimana masalah penelitian ini dapat terjawab atau terselesaikan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengujian hipotesis dengan menganalisis pengaruh variabel independen yaitu intellectual capital terhadap variabel dependen yaitu kinerja keuangan perusahaan. Kinerja Keuangan yang digunakan adalah LDR, CR, ROA, NIM, CAR, dan DER. Dalam penelitian ini juga diuji komponen-komponen pembentuk intellectual capital yaitu VACA, VAHU, dan STVA. Selain itu, rata-rata pertumbuhan intellectual capital (ROGIC) juga akan diuji dalam penelitian ini. 49
50 B. Variabel dan Skala Pengukuran Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel Keterangan Skala Pengukuran Independen : Intellectual Capital VAIC TM ROGIC Didapatkan dari penjumlahan VACA, VAHU, dan STVA Skala Rasio Dependen : Kinerja Keuangan Perusahaan 1. Banking Ratio Didapatkan dari total loan dibagi Skala Rasio dengan total deposits 2. Cash Ratio Didapatkan dari cash assets dibagi Skala Rasio dengan pinjaman yang segera harus dibayar 3. Return On Didapatkan dari net income dibagi Skala Rasio Assets dengan total assets 4. Net Interest Didapatkan dari net income dibagi Skala Rasio Margin dengan interest income 5. Debt to Equity Didapatkan dari jumlah utang Skala Rasio Ratio dibagi dengan jumlah modal sendiri 6. Capital Adequacy Ratio Didapatkan dari equity capital dibagi dengan total assets Skala Rasio C. Definisi Operasional Variabel Variabel dapat diartikan sebagai sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian (Suryabrata, 2003: 25). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel independen atau variabel bebas dan variabel dependen atau variabel tidak bebas.
51 1. Variabel Independen / Bebas Variabel independen/bebas merupakan variabel yang diduga mempengaruhi variabel terikat. Variabel independen dalam penelitian ini adalah intellectual capital. Intellectual capital yang diwakili oleh Value Added Intellectual Coefficient (VAIC TM ). Kinerja intellectual capital yang diukur berdasarkan value added tersebut diciptakan oleh physical capital (VACA), human capital (VAHU), dan structural capital (STVA). Formulasi dan tahapan perhitungan VAIC TM adalah sebagai berikut : 1) Menghitung Value Added (VA) Value added dihitung sebagai selisih antara output dan input. VA = OUT IN Di mana : OUT = Output: total penjualan dan pendapatan lain. IN = Input: beban penjualan dan biaya lain (selain beban karyawan) Value added juga dapat dihitung dari akun-akun perusahaan sebagai berikut: VA = OP + EC + D + A Di mana : OP = operating profit (laba operasi) EC = employee costs (beban karyawan) D A = depreciation (depresiasi) = amortization (amortisasi)
52 2) Menghitung Value Added Capital Employed (VACA) Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari capital employed terhadap value added organisasi. VACA = VA CE Di mana: VACA VA CE = value added capital employed: rasio dari VA terhadap CE = value added = capital employed: dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih) 3) Menghitung Value Added Human Capital (VAHU) Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam human capital terhadap value added organisasi. VAHU = VA HC Di mana: VAHU VA HC = value added human capital = value added = human capital: beban karyawan 4) Menghitung Structural Capital Value Added (STVA) Rasio ini mengukur jumlah structural capital yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu rupiah dari value added dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan structural capital dalam penciptaan nilai. STVA = SC VA Di mana: STVA = structural capital value added: rasio dari SC terhadap VA
53 SC VA = structural capital: VA HC = value added 5) Menghitung Value Added Intellectual Coefficient (VAIC TM ) VAIC TM merupakan penjumlahan dari tiga komponen sebelumnya, yaitu VACA, VAHU, dan STVA. VAIC TM = VACA + VAHU + STVA Selain itu, variabel independen tambahan dalam penelitian ini adalah Rate of Growth of Intellectual Capital (ROGIC) yang akan mempengaruhi kinerja keuangan masa depan (variabel dependen). Rumus yang digunakan adalah : ROGIC = VAIC TM t-vaic TM t-1 2. Variabel Dependen / Tidak Bebas Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas yang merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam penelitian ini. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah financial performance (PERF) atau kinerja keuangan, baik kinerja keuangan pada tahun yang bersangkutan maupun kinerja keuangan masa depan. Variabel kinerja keuangan yang digunakan adalah : 1) Banking Ratio (LDR) Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang banyak digunakan, dan lebih mendekati sifat kegiatan bank yang murni. Banking Ratio = Total Loan Total Deposits
54 2) Cash Ratio (CR) Untuk mengetahui kemampuan bank dalam memenuhi permintaan para debitur dengan aset bank yang tersedia. Cash Rasio = Cash assets pinjaman yang harus segera dibayar 3) Return On Assets Untuk mengukur kemampuan manajemen bank untuk mengelola aktiva yang dikuasainya untuk mengahsilakan berbagai income. ROA = Net Income Total Assets 4) Net Interest Margin Untuk mengukur seberapa jauh kontribusi pendapatan bunga dalam memperoleh laba bersih perbankan. NIM = Net Income Interest income 5) Debt to Equity Ratio Mengukur kemampuan bank dalam menutup sebagian atau seluruh utang jangka pendek maupun jangka panjang, dengan menggunakan modal bank sendiri. Debt to Equity Ratio = Jumlah Utang Jumlah modal sendiri 6) Capital Adequacy Ratio Merupakan hasil perbandingan modal sendiri dengan jumlah harta yang dimiliki. Capital Adequacy Ratio = Equity Capital Total Assets
55 D. Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data yang didapatkan dan dikumpulkan melalui pihak lain, baik dari sumber internal maupun eksternal organisasi (website Bank Indonesia, website Bursa Efek Indonesia, dan Pojok Bursa Efek Indonesia) Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan (laporan tahunan periode Desember 2005 sampai dengan 2009) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang beroperasi di Indonesia sampai dengan tahun 2009 dan secara rutin (triwulan) melaporkan posisi keuangannya kepada Bank Indonesia (BI). Berdasarkan data BI, jumlah bank di Indonesia per- Desember 2009 adalah 151 bank yang terdiri dari bank persero (5), bank umum swasta nasional (BUSN) devisa (45), BUSN non-devisa (36), bank pemerintah daerah / BPD (26), bank campuran (28), dan bank asing (11). Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu sampel diambil dengan maksud atau tujuan bahwa sampel tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. 2. Perusahaan perbankan yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan periode Desember 2005 sampai dengan Desember 2009.
56 3. Laporan keuangan dari perusahaan perbankan tersebut telah diaudit. 4. Perusahaan perbankan tersebut telah membagikan deviden selama periode tahun 2005 sampai dengan 2009. Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah sampel yang diikutkan dalam penelitian ini sebanyak 24 perusahaan perbankan yang meliputi bank persero (3), BUSN devisa (19), BUSN non-devisa (1), bank campuran (1). Metode pengumpulan data ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian (Suhartono, 1997; 70). Metode ini dilakukan dengan mencatat atau mengumpulkan data-data yang tercantum pada Indonesian Capital Market Directory yang berupa data laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang tergabung di dalam industri perbankan yang listing di BEI tahun 2005-2009. E. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Model (SEM). SEM adalah metode penyelesaian analisis dimana variabel dependen maupun varibel independen merupakan variabel yang tidak bisa diukur secara langsung (unobservable). Pemilihan metode SEM didasarkan pada pertimbangan bahwa dalam penelitian ini terdapat dua variabel laten. Dalam penelitian ini, baik variabel independen (VAIC TM ) maupun variabel dependen (kinerja keuangan perusahaan perbankan), keduanya adalah merupakan
57 variabel laten yang dibangun dengan variabel indikator. Variabel indikator merupakan variabel pembentuk dari variabel laten. Metode pengukuran variabel laten menggunakan metode analisis faktor konfirmatori. Metode analisis faktor konfirmatori adalah suatu alat untuk menentukan apakah variabel indikator dalam penelitian membentuk variabel laten. Tahap yang perlu dilakukan di dalam analisis model SEM : 1. Spesifikasi model Spesifikasi model pada tahap pertama berkaitan dengan pembentukan hubungan antara variabel di dalam SEM, hal ini harus didasarkan pada teori yang ada. 2. Identifikasi Identifikasi dilakukan untuk menentukan apakah model sudah tepat atau masih ada kesalahan spesifikasi model (misspecified model). Jika model sudah tepat, maka akan didapatkan parameter estimasi dari hubungan antara variabel di dalam SEM. 3. Estimasi model Ada beberapa metode estimasi yang bisa digunakan seperti ordinary least square (OLS) dan maximum likelihood (ML) 4. Uji kelayakan model Ada beberapa metode untuk melihat kelayakan model SEM seperti dalam analisis konfirmatori yaitu : 1) Uji statistika Chi Squares Hipotesis nol dalam uji Chi Squares ini adalah perbedaan antara sampel matriks kovarian yang diestimasi adalah nol, sedangkan hipotesis
58 alternatifnya menyatakan ada perbedaan antara sampel dan matriks kovarian yang diestimasi. Nilai df untuk uji Chi Squares ini besarnya sama dengan jumlah elemen kovarian matriks yang tidak sama dikurangi dengan jumlah parameter yang diestimasi. Jika Chi Squares lebih kecil dari Chi Squares kritisnya maka hipotesis nol diterima, dan sebaliknya jika Chi Squares lebih besar dari Chi Squares kritisnya maka hipotesis nol ditolak. Atau jika nilai p-value lebih kecil dari besarnya α maka hipotesis nol ditolak, dan sebaliknya jika p-value lebih besar dari besarnya α maka hipotesis nol diterima. 2) Goodness of Fit Index (GFI) GFI dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut : nilainya terletak antara 0 GFI 1 dimana tr = trace matriks S = kovarian matriks awal S = kovarian matriks model I = identitas matriks 3) Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) Uji kelayakan Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) merupakan uji kelayakan GFI yang disesuaikan. AGFI ini analog dengan koefisien determinasi yang disesuaikan (adjusted R 2 ) dalam regresi berganda. AGFI
59 ini merupakan GFI yang disesuaikan dengan derajat kebebasan (degree of freedom). Adapun formula untuk GFI sebagai berikut : Dimana p = jumlah indikator df = degree of freedom nilainya terletak antara 0 GFI 1 4) Root Mean Squares Eror of Approximation (RMSEA) RMSEA adalah sebuah index yang dapat digunakan untuk mengkompensasi chi-square statistik dalam sampel yang besar. Nilai RMSEA menunjukkan goodness-of-fit yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam populasi. RMSEA dapat digunakan bila nilai chi-square signifikan. Nilai yang dibutuhkan agar RMSEA dapat dikatakan fit adalah < 0,08 (Hair et al., 2006). 5. Uji signifikansi Hubungan antar variabel di dalam model SEM adalah hubungan kausal atau penyebab sebagaimana hubungan dalam analisis regresi. Ada tidaknya hubungan kausal ini bisa diuji dengan mengguakan uji statistika t. Melalui uji statistika t, maka dapat diketahui apakah variabel laten signifikan atau tidak terhadap variabel laten lainnya. Caranya dengan membandingkan nilai hitung t dengan nilai kritisnya. Bila nilai t hitung lebih besar dari nilai krisisnya dengan α tertentu maka signifikan dan sebaliknya bila nilai t hitung lebih kecil dari nilai kritisnya maka tidak signifikan. Besarnya nilai α biasanya atau secara
60 konvensional ditetapkan sebesar 5% (0,05). Atau dapat pula dilihat apabila p-value lebih kecil dari α=5% maka variabel laten dikatakan signifikan, sedangkan bila p-value lebih besar dari α=5% maka variabel laten tidak signifikan. 6. Respesifikasi model Respisifikasi model dilakukan apabila model SEM dinyatakan tidak layak berdasarkan uji kelayakan. Respisifikasi model dapat dilakukan dengan berbagai cara : 1) Melakukan korelasi antara variabel laten. 2) Menambah variabel indikator baru dari variabel indikator yang ada kepada setiap variabel laten. 3) Melakukan korelasi antara variabel indikator. 4) Melakukan korelasi antara variabel residual.