BAB I PENDAHULUAN. penduduk (Alashek et al, 2013). Data dari Indonesian Renal Registry (2014)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia melalui kementerian kesehatan di awal tahun 2014, mulai

PELAYANAN HEMODIALISIS DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. secara berkelanjutan, adil dan merata menjangkau seluruh rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan pokok yang harus diperhatikan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu sektor yang diupayakan untuk memiliki peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Coverage (UHC) adalah suatu ketentuan penting bagi negara

Hospital Management Study Program, Muhammadiyah University of Yogyakarta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yang

BAB I BAB I PENDAHULUAN. aman, bermutu, dan terjangkau. Hal ini diatur dalam undang-undang kesehatan,

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. 7.1 Ringkasan Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan unit cost yang berhubungan dengan pelayanan rawat inap

BAB I PENDAHULUAN. ini mendorong, manajemen Rumah Sakit untuk meningkatkan mutu. pelayanan dengan tarip yang bersaing.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi yang akurat untuk meningkatkan efektivitas dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. penting dari pembangunan nasional. Tujuan utama dari pembangunan di bidang

E. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini antara lain: 1. Ng et al (2014) dengan judul Cost of illness

I. PENDAHULUAN. dilakukan rata-rata dua kali atau lebih dalam waktu dua kali kontrol (Chobanian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia berkembang cukup

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA TARIF RAWAT INAP RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BRIMOB DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. secara global dalam konstitusi WHO, pada dekade terakhir telah disepakati

BAB I PENDAHULUAN. mengutamakan kepentingan pasien. Rumah sakit sebagai institusi. pelayanan kesehatan harus memberikan pelayanan yang bermutu kepada

ILUSTRASI PELAYANAN HEMODIALISIS DENGAN FASILITAS JKN AFIATIN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat kedua-duanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya mengenai jaminan social (Depkes RI, 2004). Penyempurna dari. bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan.

RS dan JKN T O N A N G D W I A R D Y A N T O

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. Ada definisi lainnya, yaitu menurut Marelli (2000) Clinical pathway merupakan

BAB I PENDAHULUAN. jantung. Prevalensi juga akan meningkat karena pertambahan umur baik lakilaki

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan profitabilitas dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Pada zaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan perawatan intensif untuk mempermudah mengamati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA RUMAH SAKIT TIDAR MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi pada beberapa tahun kedepan yang dimana persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan

BAB I PENDAHULUAN. individu, keluarga, masyarakat, pemerintah dan swasta. Upaya untuk meningkatkan derajat

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara

harus dilaksanakan dengan teliti dalam setiap fungsi manajemen. Keputusan

ABSTRAK. Kata Kunci : Analisis profitabilitas Pelanggan, Activity Based Costing (ABC)

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Hal ini memunculkan secercah harapan akan peluang (opportunity)

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah dengan memantapkan penjaminan kesehatan melalui. jaminan kesehatan. Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. yayasan yang sudah disahkan sebagai badan hukum. rawat inap, rawat darurat, rawat intensif, serta pelayanan penunjang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. lebih murah dibandingkan pesaing (Baykasoglu & Kaplanoglu: 2008),

Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan. Hal itu, dikarenakan akuntansi biaya dapat membantu kelancaran

BAB II LANDASAN TEORI. Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Operasi caesar atau dalam isitilah kedokteran Sectio Caesarea, adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMBIAYAAN KENAIKAN KELAS PERAWATAN BERDASARKAN PERMENKES NOMOR 4 TAHUN 2017 SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan terhadap masyarakat. Dalam hal ini, pelayanan jasa

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam bidang kesehatan. World Health Organization (WHO)

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya demi kepuasan konsumen. karena dapat mempengaruhi profitabilitas suatu rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. metode tradisional dalam menghitung harga pokok produksi. Metode tradisonal atau

Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : Kelas : 3 EB 18

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di dunia untuk sepakat mencapai Universal Health Coverage (UHC) pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri)

BAB I PENDAHULUAN. metabolik tubuh (Imaligy, 2014). Dalam menangani kasus gagal jantung

2016, No tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahu

ANALISIS PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA RS BANYUMANIK SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang lebih baik daripada yang ditawarkan oleh pesaing. Hal tersebut dapat

PELAKSANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasal 28H dan pasal 34, dan diatur dalam UU No. 23/1992 yang kemudian diganti

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi secara akut dan kronis. Dikatakan akut apabila penyakit berkembang

MANAJEMEN PENGEMBANGAN UNIT HD DALAM ERA JKN. Ria Bandiara Div Ginjal Hipertensi Dept / SMF Ilmu Penyakit Dalam FK. UNPAD / RS.Hasan Sadikin Bandung

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK.

BAB I PENDAHULUAN. aliran biaya dua tahap. Tahap pertama adalah pembebanan sumber daya kegiatan,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Persaingan tersebut tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis dibidang

LAMPIRAN 1 PT TUNGGUL NAGA ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM TIAP PRODUK DALAM SISTEM TRADISIONAL

Kebijakan Umum Prioritas Manfaat JKN

BAB I PENDAHULUAN. PT. Rolimex Kimia Nusa Mas adalah perusahaan yang memproduksi

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen memegang kendali, (2) persaingan sangat tajam, (3) perubahan telah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Mulyadi, 2003;4). Atau lebih singkatnya dapat dikatakan bahwa kos

kesatuan yang tidak terpisahkan dari manajemen operasi RS. Manajemen operasi yang efisien (lean management) adalah manajemen operasi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. untuk disajikan dan selanjutnya dianalisa, sehingga pada akhirnya dapat diambil

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran. Abstrak. Abstract. Keywords: Activity Based Costing, Double Distribution, Unit Cost

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan program Indonesia Case Based Groups (INA-CBG) sejak

BAB I PENDAHULUAN. menjalani kehidupannya dengan baik. Maka dari itu untuk mencapai derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. setempat dan juga kearifan lokal yang berlaku pada daerah tersebut.

ANALISIS PERHITUNGAN UNIT COST PELAYANAN HEMODIALISA DENGAN PENDEKATAN ABC (Studi Kasus Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 1)

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis (GGK) adalah suatu keadaan dimana terdapat penurunan

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIVE SYSTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di Indonesia. Salah satu dampak yang nyata bagi industri dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jumlah penderita penyakit gagal ginjal kronik yang memerlukan tindakan Hemodialisis meningkat secara signifikan. Data jumlah pasien yang menjalani Hemodialisis meningkat tajam dan penyakit ini dihubungkan dengan penyakit hipertensi, penyakit gula darah dan infeksi ginjal (Ashwini Nayak et al, 2012). Jumlah penderita yang menjalani prosedur Hemodialisis di dunia sekitar 1,7 juta penderita dan yang terbesar di Lybia dengan populasi 624 penderita per 1 juta penduduk (Alashek et al, 2013). Data dari Indonesian Renal Registry (2014) tercatat sebanyak 712.000 jumlah tindakan Hemodialisis di Indonesia. Menurut data di Rumah Sakit Islam Klaten jumlah tindakan Hemodialisis tahun 2012 sebesar 9.006 tindakan, tahun 2013 sebesar 11.780 tindakan, tahun 2014 sebesar 14.499 tindakan dan tahun 2015 sebesar 19.640 tindakan Hemodiaisis. setiap tahun jumlah tindakan mengalami peningkatan dengan rerata 3.545 tindakan atau sebesar 30% setiap tahunnya. Hemodialisis sering menjadi pilihan penanganan gagal ginjal kronik tahap akhir, mengingat biaya cangkok ginjal cukup mahal dan keterbatasan dari proses 1

2 cangkok ginjal itu sendiri, misalnya kesulitan mendapatkan donor yang cocok dengan penderita. Rumah Sakit Islam Klaten sebagai salah satu sarana kesehatan di Kabupaten Klaten secara resmi membuka pelayanan Hemodialisis sejak tahun 2001 dan sampai akhir 2015 tersedia 27 unit mesin Hemodialisis. Awal tahun 2014, pemerintah Indonesia melalui Kemenkes mulai menjalankan Program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) yang dijalankan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) sesuai UU No. 24 Tahun 2011. Dalam pelaksanaan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) telah diatur pola pembayaran kepada fasilitas kesehatan tingkat lanjut berdasarkan tarif INA-CBG s. Rumah Sakit Islam Klaten sebagai rumah sakit tipe B bekerja sama dengan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan dengan pembiayaan Hemodialisis sebesar Rp. 982.500,00 sedangkan unit cost tindakan Hemodialisis di Rumah Sakit Islam Klaten sebesar Rp. 998.500 untuk satu kali Hemodialisis single used. Penelitian terkait unit cost Hemodialisis yang akurat di Rumah Sakit Islam Klaten penting untuk beberapa alasan diantaranya: (1) Penyesuaian antara kebutuhan rumah sakit dan pasien serta penyedia jaminan kesehatan mengingat cakupan biaya yang ditanggung berbeda-beda, (2) Perubahan sistem pembiayaan layanan kesehatan fee for service menjadi sistem jaminan kesehatan metode paket biaya berbasis diagnosa yang mengharuskan rumah sakit untuk menyesuaikan dengan pembiayaan yang ditentukan oleh penyedia jaminan kesehatan, (3) Peningkatan jumlah penyedia layanan Hemodialisis yang berarti peningkatan

3 persaingan di bidang rumah sakit, (4) Hemodialisis adalah layanan unggulan Rumah Sakit Islam Klaten, (5) Kepentingan pengambilan keputusan internal rumah sakit terutama terkait penentuan tarif, penentuan jasa pelayanan, prioritas belanja, kerjasama operasional alat dan program efisiensi rumah sakit (Cit. Indah, 2016). Dalam layanan rumah sakit terdapat sebuah metode penentuan harga pokok (unit cost) yang berdasarkan aktivitas yang dirancang untuk mengatasi kesalahan pada akutansi metode tradisional yang disebut metode ABC (Activated Based Costing). Perhitungan unit cost dengan metode ABC dapat mengukur secara akurat biaya yang keluar dari setiap aktivitas karena banyaknya cost driver yang digunakan dalam pembebanan biaya overhead dan dapat meningkatkan ketelitian dalam perhitungan biaya dan ketepatan pembebanan biaya lebih akurat (Mulyadi, 2006). Perhitungan yang akurat mengenai biaya pelayanan prosedur Hemodialisis dijadikan sebagai dasar pemanfaatan prosedur tersebut dan sebagai salah satu sumber pemasukan di Rumah Sakit Islam Klaten. Dari data tersebut, peneliti merasakan perlunya melakukan analisis unit cost dengan menggunakan metode ABC pada tindakan Hemodialisis di Rumah Sakit Islam Klaten. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

4 1. Berapa unit cost pelayanan Hemodialisis single-use rawat jalan di Rumah Sakit Islam Klaten dengan jumlah tindakan sebesar 19.640 yang dihitung menggunakan metode Activity Based Costing? 2. Berapa unit cost pelayanan Hemodialisis re-used (5x) rawat jalan di Rumah Sakit Islam Klaten dengan jumlah tindakan sebesar 19.640 tindakan yang dihitung menggunakan metode Activity Based Costing? 3. Bagaimana perbandingan unit cost dengan perhitungan metode ABC di Rumah Sakit Islam Klaten dengan tarif yang ditentukan INA-CBG s? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum: Menghitung unit cost pelayanan Hemodialisis rawat jalan di RS. Islam Klaten dengan perhitungan menggunakan metode Activity Based Costing. 2. Tujuan Khusus a. Menganalisis unit cost pelayanan Hemodialisis single use rawat jalan dengan metode Activity Based Costing. b. Menganalsis unit cost pelayanan Hemodialisis re-used rawat jalan dengan metode Activity Based Costing. c. Menganalsis selisih unit cost pelayanan Hemodialisis rawat jalan dengan metode Activity Based Costing dengan pembiayaan yang disediakan oleh penyedia jaminan kesehatan nasional khususnya BPJS Kesehatan.

5 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit Islam Klaten Sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam pengambilan keputusan penentuan unit cost pelayanan Hemodialisis yang lebih akurat dan rasional, serta pengambilan kebijakan dalam hal pemilihan fasilitas pelayanan Hemodialisis agar rumah sakit tidak merugi. 2. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai referensi atau sebagai pembanding dalam melakukan menggembangkan penelitian yang serupa. 3. Bagi Peneliti Diharapkan dapat memahami bagaimana cara menentukan unit cost dengan lebih akurat menggunakan metode Activity Based Costing. E. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan hanya untuk pasien rawat jalan sejak pasien masuk ke Instalasi Hemodialisis sampai pasien pulang dari Rumah Sakit. Perhitungan unit cost pelayanan Hemodialisis rawat jalan ini dihitung berdasarkan aktivitas yang terjadi selama berlangsungnya pelayanan Hemodialisis sesuai clinical pathways yang sudah ditetapkan dan telah berlaku di Rumah Sakit Islam Klaten. Dan dihitung secara agregat pelayanan Hemodialisis rawat jalan tahun 2015.

6