BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Negara (BKN) Sejarah berdirinya BKN diawali dengan nama Kantor Urusan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM INSTANSI tentang pembentukan Kantor Regional X, XI, dan XII Badan Kepegawaian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KANTOR REGIONAL VI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA MEDAN. A. Sejarah Ringkas Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kantor Regional. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143 TAHUN 1998 TENTANG BADAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041);

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PER. 02 Tahun 2009 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

RENCANA AKSI PER KELOMPOK SASARAN STRATEGIS TAHUN 2017 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk. mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi merupakan instrumen

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 12 TAHUN 2001 TENTANG

1. BIDANG MUTASI 1.1 KENAIKAN PANGKAT

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN. Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 21 Tahun 2001 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 23 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI RIAU GUBERNUR RIAU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Dasar Hukum Terbentuknya Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL.

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 03 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

2015, No.68 2 Mengingat Badan Kepegawaian Negara tentang Kenaikan Pangkat Bagi Pegawai Negeri Sipil Berpangkat Pembina Utama Muda Golongan Ruang IV/c

2012, No A. Syarat Syarat Dan Kelengkapan Administrasi Kenaikan Pangkat Reguler dan Pilihan KELENGKAPAN BERKAS USULAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

DATA / PROFIL UNIT KERJA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Penddidikan dan Latihan. atas Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok kepegawaian

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan daerah diselenggarakan sesuai dengan yang diamanatkan. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB II PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. Undang Undang No. 32 tahun 2004 Perubahan atas Undang Undang

IV. GAMBARAN UMUM. kecamatan dan 84 kelurahan menjadi 13 kecamatan dan 98 kelurahan.

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi pada akhir-akhir ini demikian. pesatnya sehingga sering disebut sebagai abad informasi.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 99 TAHUN 2016

(1), Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bagian Keuangan;

BAB II PROFIL LEMBAGA. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 1999 TENTANG BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

*48990 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 95 TAHUN 1999 (95/1999) TENTANG BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SINTANG

DIREKTORAT STATUS DAN KEDUDUKAN KEPEGAWAIAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

MENTERI PENDAYAGUNAANAPARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 63 Tahun 20':21

profesional, bersih dan berwibawa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BELITUNG KEPUTUSAN BUPATI BELITUNG NOMOR : / 109 /KEP/BKD/2011 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2013 tentang Badan Kepegaw

TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR %3 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri (Lembaran Negara Repu

Kelompok Dokumen / Informasi yang Wajib Tersedia Setiap Saat

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN ACEH

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PENGGUNAAN KOP SURAT DAN CAP DINAS DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 SEKRETARIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN JOMBANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2016, No atasnama Presiden selain dibuat secara individual perlu dibuat secara kolektif; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksu

BAB II PROFIL INSTANSI. luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB III OBJEK LAPORAN KKL. 3.1 Gambaran Umum Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 59 TAHUN 2015

STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN PEMBERHENTIAN PNS DENGAN HAK PENSIUN DI KABUPATEN BLORA

VI. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. A. Gambaran Umum Inspektorat Kota Bandar Lampung. 1. Sejarah Berdirinya Inspektorat Kota Bandar Lampung

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

Transkripsi:

BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Negara (BKN) Sejarah berdirinya BKN diawali dengan nama Kantor Urusan Pegawai(KUP) yang dibentuk dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1948 tanggal 30 Mei 1948, berkedudukan di ibukota pemerintahan yogyakarta dan dipimpin oleh seorang Kepala yang bernama Raden Pandji Soeroso. Pada tahun yang sama pemerintah juga menetapkan pembentukan perwakilan KUP untuk wilayah indonesia bagian timur yang berkedudukan di Makasar. Dalam perkembangan selanjutnya KUP inilah yang menjadi cikal bakal Badan Kepegawaian Negara (BKN) sehingga tanggal 30 Mei 1948 ditetapkan sebagai tanggal lahirnya BKN. Sesuai dengan Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 13 tanggal 9 Juni 1948 dibentuklah Dienst Voor Algemene Personele Zaken (DAPZ) atau yang lebih dikenal dengan DUUP (Djawatan Umum Urusan Pegawai) yang dikepalai oleh Mr. J.W. Van Hoogstraken yang berkedudukan di Jakarta. Pada tanggal 15 Agustus 1950, pemerintah memandang perlu untuk memusatkan urusan kepegawaian di jakarta. Untuk maksud tersebut ditetapkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tanggal 15 Desember 1950. Dengan peraturan pemerintah tersebut, KUP di Yogyakarta dan DUUP di Jakarta digabung menjadi satu. Meskipun KUP berkedudukan di Jakarta, dalam pelaksanaan tugasnya masih ada unit kerja yang berkedudukan di daerah yaitu bagian Tata Usaha Kepegawaian (Biro TUK) di Yogyakarta dan bagian Pensiun dan Tunjangan (Biro P & T) di Bandung.

Dalam perkembangannya, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1972, mengubah fungsi KUP yang awalnya hanya menangani hal-hal yang lebih bersifat administratif, ditingkatkan fungsinya menjadi institusi yang melakukan pembinaan kepegawaian dengan nama Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN). Seiring dengan berbagai perubahan dalam upaya peningkatan efisiensi dan efektivitas manajemen sumber daya manusia, maka ruang lingkup BAKN semakin diperkuat dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974. Sejalan dengan hal tersebut, untuk lebih meningkatkan pelayanan PNS di daerah, BAKN membentuk Kantor Wilayah (Kanwil), yang sampai tahun 1997 telah dibentuk 6 (enam) Kantor Wilayah BAKN dan salah satunya adalah Kantor Wilayah VI BAKN Medan. Keputusan tentang Kantor Wilayan BAKN, diatur dalam Keputusan Kepala BAKN Nomor 57 Tahun 1997. Sejalan dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan untuk mendorong desentralisasi urusan kepegawaian kepada daerah, maka dikeluarkanlah Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999, tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Atas dasar perubahan tersebut, nomenklatur Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) diubah menjadi Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden Nomor 95 Tahun 1999 dengan tugas pokok adalah membantu Presiden dalam penyelenggaraan Kepegawaian Negara. Dalam rangka terciptanya sumber daya manusia (SDM) Aparatur Negara yang professional dan berkualitas dan bermoral, maka dengan keputusan Kepala

BKN Nomor : 03/KEP/2000, tanggal 18 Januari 2000, nomenklatur Kantor Wilayah BAKN juga dirubah menjadi Kantor Regional BKN diseluruh Indonesia. Kantor Regional (Kanreg) Badan Kepegawaian Negara sampai dengan saat ini telah terbentuk 12 (dua belas) Kantor Regional BKN yang ada didaerah di seluruh wilayah Indonesia, hal ini dilandasi dengan pemikiran supaya pelayanan kepegawaian yang diberikan oleh BKN maupun Kantor Regional BKN semakin dekat dengan yang dilayani, sehingga akan menuju pelayanan yang mengandung prinsip efisien dan efektif. B. SEJARAH BKN KANREG VI MEDAN Kantor Regional VI BKN Medan diresmikan pada tanggal 18 Pebruari Tahun 1998 oleh Kepala BKN Bapak Drs. Soenarko, MM. Pada tahun 1998 sampai dengan tahun 2005 Kanreg VI BKN medan dipimpin oleh Dra. Poppi Soeparmi, kemudian pada tahun 2005 sampai tanggal 15 Juni 2011 dipimpin oleh Bapak Dr. Edy Wahyono. SP. Pada tanggal 15 Juni 2011,Bapak I Nyoman Arsa SH, M.Si dilantik sebagai Kepala Kantor Regional VI BKN Medan yang baru, di Aula Gedung Martabe Komplek Gubernur Sumatera Utara menggantikan Bapak Dr. Edy Wahyono. Dari sejak berdiri sampai dengan tahun 2000 Kanreg VI BKN Medan memiliki wilayah kerja 4 propinsi yaitu : 1. Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), 2. Provinsi Sumatera Utara (Sumut), 3. Propinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan Propinsi Riau. Kemudian pada tahun 2006 dibentuk Kantor Regional XII Pekanbaru, sehingga wilayah kerja kantor Regional VI BKN Medan tinggal 2 provinsi yaitu: 1. Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan 2. Propinsi Sumatera

Utara. Secara khusus pada tahun 2006, BKN memberi tugas dan tanggung jawab serta kewenangan yang lebih besar kepada seluruh Kantor Regional BKN yang ada di daerah, khususnya dalam kegiatan Penyelesaian Penetapan NIP CPNS Daerah, dimana sebelumnya penetapan NIP CPNS adalah tersentralisasi dan dilaksanakan di BKN Jakarta, hal ini menunjukkan suatu komitmen dan kesungguhan BKN dalam memberikan pelayanan yang semakin cepat kepada seluruh instansi didaerah sesuai dengan wilayah kerja masing-masing Kantor Regional. C. Makna Logo Kanreg VI BKN Medan Sumber : Kantor Regional VI BKN Medan(2016) Gambar 2.1 Logo Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara (KANREG VI BKN) Medan adalah kantor milik pemerintah dan dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan memakai logo lambang Negara RI yaitu Garuda Pancasila.

Adapun makna logo dari Burung Garuda adalah sebagai berikut: A. Bulu yang terdapat pada leher yang berjumlah 45 mengartikan tahun kemerdekaan Negara Indonesia. B. Sayapnya yang berjumlah 17 mengartikan tanggal kemerdekaan Negara Indonesia. C. Ekornya yang berjumlah 8 mengartikan bulan kemerdekaan Negara Indonesia. D. Tulisan BHINEKA TUNGGAL IKA mengartikan berbeda-beda tetapi satu jua. E. Gambar yang terdapat pada dada burung garuda adalah lambing Negara yaitu PANCASILA. D. Visi dan Misi Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara a. Visi Kanreg VI BKN Medan Visi merupakan suatu gambaran keadaan ideal dimasa depan yang ingin dicapai oleh Kanreg VI BKN Medan yang merupakan refleksi dari keadaan internal dan eksternal dimana visi dari BKN adalah mewujudkan Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara sebagai Unit terdepan dalam pelayanan Kepegawaian Pegawai Negeri Sipil. (Kanreg VI BKN Medan tahun 2013)

b. Misi Kanreg VI BKN Medan adalah: 1) Menyelenggarakan pelayanan prima bidang kepegawaian. 2) Menyelenggarakan koordinasi sistem informasi kepegawaian berbasis teknologi informasi dan pemeliharaan data kepegawaian pegawai negeri sipil. 3) Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian serta bimbingan teknis bidang kepegawaian. 4) Menyelenggarakan koordinasi perencanaan program dan kegiatan, pengelolaan sumber daya dan administrasi serta manajemen internal. (Kanreg VI BKN Medan tahun 2013).

E.Struktur Organisasi Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Sumber : Kantor Regional VI BKN Medan (2016) Gambar 2.2 : Struktur Organisasi Kantor Regional VI BKN Medan

F. Job Description Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan a. Bagian Umum Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi bagi seluruh satuan organisasi Kanreg BKN. Untuk melaksankan tugas Bagian Umum menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan rencana dan program 2. Pengelolaan administrasi keuangan 3. Pengelolaan administrasi kepegawaian. 4. Pengelolaan tata usaha kantor, dokumentasi dan kehumasan serta perlengkapan dan rumah tangga. b. Bidang Mutasi Bidang Mutasi mempunyai tugas melaksanakan pemberian pertimbangan teknis mutasi kepegawaian kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah dan Pejabat Instansi Pusat yang berwenang di daerah dan menetapkan kenaikan pangkat anumerta, pengabdian di wilayah kerjanya. Dalam melaksanakan tugas Bidang Mutasi menyelenggarakan fungsi : 1. Penyiapan pertimbangan teknis kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah untuk penetapan kenaikan pengkat Pegawai Negeri Sipil Daerah dari Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan Pembina Utama golongan ruang IV/e. 2. Pemberian pertimbangan teknis kepada Pejabat Instansi Pusat yang berwenang di daerah untuk penetapan kenaikan pengkat Pegawai Negeri Sipil Daerah dari Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan Pembina Utama

golongan ruang IV/b. 3. Penetapan kenaikan pangkat anumerta dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil Pusat. 4. Pemberian pertimbangan teknis peninjauan masa kerja. 5. Penetapan pemindahan Pegawai Negeri Sipil Daerah antar Daerah Propinsi dan antara Daerah Kabupaten/ Kota dengan Daerah Kabupaten lain Propinsi. c. Bidang Status Kepegawaian Dan Pensiun Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penetapan Nomor Indentitas Pegawai Negeri Sipil, Kartu Pegawai, Kartu Isteri/Suami, pemberhentian dan pemberian pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat dan janda/dudanya dan penyiapan pertimbangan teknis bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah dan janda/dudanya yang telah mencapai batas usia pensiun serta penyiapan pertimbangan status kepegawaian lainnya. (Kanreg VI BKN Medan tahun 2013) Bidang Status Kepegawaian Dan Pensiun menyelenggarakan fungsi : 1. Penyiapan penetapan Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil Daerah di wilayah kerjanya. 2. Penyiapan penetapan KARPEG dan KARIS/KARSU Pegawai Negeri Sipil. 3. Penyiapan pertimbangan teknis pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah yang menjalani masa percobaan lebih dari 2(dua) tahun. 4. Penyiapan penetapan/pertimbangan teknis pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Pusat/Daerah yang menjalani

masa percobaan lebih dari 2(dua) tahun. 5. Penyiapan penetapan pemberhentian dan pemberian pensiun Pegawai Negeri Sipil Pusat yang berpangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b ke bawah yang mencapai batas usia pensiun dan pensiun janda/dudanya. 6. Penyiapan pertimbangan teknis pemberhentian dan pemberian pensiun Pegawai Negeri Sipil Daerah yang berpangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e ke bawah yang mencapai batas usia pensiun dan pensiun janda/dudanya. 7. Penyiapan pemberian pertimbangan masalah kedudukan dan status hukum kepegawaian. 8. Penyiapan pertimbangan pernyataan tewas dan uang duka tewas serta tunjangan cacat. 9. Penyiapan persetujuan pemberian cuti diluar tanggungan negara. d. Bidang Informasi Kepegawaian Bidang Infromasi Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan system informasi kepegawaian Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Daerah dan memfasilitasi pengembangan sistem informasi kepegawaian pada instansi daerah di wilayah kerjanya. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalam Pasal 23 Bidang Informasi Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : 1. Penyiapan data masukan hasil mutasi kepegawaian. 2. Pelaksanaan penyuntingan dan penyandian data kepegawaian. 3. Pelaksanaan pengolahan data kepegawaian.

4. Penyelenggaraan sistem kepegawaian dan pertukaran informasi. 5. Pelaksanaan pengembangan sistem informasi kepegawaian. 6. Pengelolaan arsip kepegawaian. e. Bidang Bimbingan Teknis Kepegawaian Bidang Bimbingan Teknis Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis kepegawaian dan Diklat kepegawaian, melakukan pengawasan kompetensi jabatan, dan pengendalian pemanfatan lulusan Diklat Pegawai Negeri Sipil Pusat maupun Daerah. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 Bidang Bimbingan Teknis Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : 1. Pemberian bimbingan dan petunjuk teknis kepegawaian. 2. Perencanaan kebutuhan Diklat. 3. Penyiapan penyelengaraan Diklat Kepegawaian. 4. Penyiapan kerjasama, monitoring dan pengendalian pemanfataan Diklat. 5. Pengawasan standar kompetensi Jabatan. 6. Koordinasi dengan aparat pengawasan fungsional bidang kepegawaian. 7. Pengawasan dan pengedalian pengembangan karir dan disiplin Pegawain. Negeri Sipil dilingkungan Kanreg BKN. G.Kinerja Usaha Terkini Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan. Dibutuhkan waktu untuk mencapai haltersebut, demikian juga pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan.Kinerja Usaha

Terkini Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan adalah mewujudkan Kantor Regional VI BKN sebagai unit terdepan dalam pelayanan kepegawaian PNS. Dengan demikian yang harus dilaksanakan Kanreg VI BKN adalah menyelenggarakan pelayanan prima kepegawaian, menyelenggarakan koordinasi sistem informasi kepegawaian berbasis teknologi informasi dan pemeliharaan data kepegawaian PNS, menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian serta bimbingan teknis bidang kepegawaian, dan juga menyelenggarakan koordinasi perencanaan program dan kegiatan pengelolaan sumber daya dan administrasi serta manajemen internal. H. Rencana Kegiatan Rencana kegiatan Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan adalah 1. Meningkatkan efektifitas sistem perencanaan dan pengembangan kepegawaian 2. Meningkatkan Sistem Pembinaan Kinerja yang Optimal 3. Meningkatkan kualitas rumusan perundang-undangan kepegawaian 4. Meningkatkan pelayanan kepegawaian berbasis teknologi informasi 5. Meningkatkan sistem informasi kepegawaian yang terintegrasi 6. Meningkatkan efektifitas sistem pengawasan dan pengendalian kepegawaian 7. Meningkatkan efektifitas koordinasi perencanaan program, sumber daya, serta pengelolaan administrasi 8. Meningkatkan pemenuhan standard dan mutu sarana