BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan menjelaskan organisasi adalah kumpulan orang, proses pembagian kerja, dan sistem kerja sama atau sistem sosial. Dalam mencapai tujuannya, organisasi memerlukan berbagai macam sumber daya. Mulai dari sumber daya manusia, peralatan, mesin, keuangan, dan sumber daya informasi. Setiap sumber daya memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Sebagai suatu sistem, sumber daya tersebut akan berinteraksi dan saling bekerja sama sehingga tujuan dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Sumber daya manusia sebagai salah satu sumber daya yang ada dalam organisasi memegang peranan yang penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Organisasi yang berhasil memiliki sebuah ciri utama yang membedakannya dengan organisasi lain yang tidak berhasil, yaitu kepemimpinan yang dinamis dan efektif. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikutnya untuk mencapai tujuan dan mempengaruhi kelompok dan budayanya. Seseorang dikatakan sebagai pemimpin apabila dia memiliki seorang pengikut atau bawahan (Veithzal Rivai,2004:2). Peran kepemimpinan yang sangat strategis dan penting bagi pencapaian misi, visi dan tujuan suatu organisasi, merupakan salah satu motif yang mendorong manusia untuk selalu menyelidiki seluk- 1
beluk yang terkait dengan kepemimpinan. Kualitas dari pemimpin seringkali dianggap sebagai faktor terpenting dalam keberhasilan atau kegagalan organisasi, demikian juga keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi baik yang berorientasi bisnis maupun publik, biasanya dipersepsikan sebagai keberhasilan atau kegagalan pemimpin. Begitu pentingnya peran pemimpin sehingga isu mengenai pemimpin menjadi fokus yang menarik perhatian para peneliti bidang perilaku keorganisasian, menyatakan pemimpin mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan organisasi. Pemimpin yang berhasil adalah mereka yang bisa menyesuaikan perilaku dirinya sesuai dengan tuntutan dari lingkungannya. Sehingga dapat dikatakan, kepemimpinan yang efektif atau tidak tergantung akan gaya kepemimpinan yang disesuaikan dengan situasi tertentu. Masing-masing gaya kepemimpinan memiliki keunggulan dan kelemahan. Seorang pemimpin akan menggunakan gaya kepemimpinan sesuai kemampuan dan kepribadiannya (Marzuki, 2002). Terdapat dua gaya kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan transformasional dan gaya kepemimpinan transaksional. Esensi nyata dari kepemimpinan transformasional adalah bahwa pemimpin ini menyebabkan pengikut melakukan lebih dari yang diharapkan mereka lakukan, dan pengikut itu mengetahui, serta percaya bahwa pemimpin tidak akan mengambil keuntungan dari mereka. Seseorang yang memiliki kepercayaan yang lebih pada orang lain akan berlaku sesuai dengan apa yang seharusnya, sehingga standar kerja yang diharapkan dapat dicapai (Hugo, et al., 2009). Yang berbeda antara gaya kepemimpinan transformasional dengan transaksional dimana gaya kepemimpinan transaksional hanya berfokus untuk memperjelas peran karyawan dan kebutuhan tugas dengan memberikan reward dan punishment tergantung kinerjanya (Kinichi,2008:466). Sedangkan gaya kepemimpinan 2
transformasional pada dasarnya merupakan gaya kepemimpinan yang menekankan pada pentingnya seorang pemimpin menciptakan visi dan lingkungan yang memotivasi para bawahan untuk berprestasi melampaui harapannya (Burns,1978:5 dalam Bushra). Oleh sebab itu, seorang pemimpin harus dapat mempengaruhi bawahannya untuk melaksanakan tugas yang diperintahkan tanpa paksaan sehingga bawahan secara sukarela akan berperilaku dan berkinerja sesuai tuntutan organisasi melalui arahan pimpinannya seperti yang menjadi ciri gaya kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan yang efektif dan kepuasan kerja adalah dua faktor yang dianggap sebagai dasar untuk organisasi sukses. Seorang pemimpin harus mampu memberikan arahan bagi organisasi dan karyawannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sebuah organisasi yang menumbuhkan kepuasan kerja karyawan yang tinggi juga lebih mampu mempertahankan dan menarik karyawan dengan keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan (Mosadegh Rad & Yarmohammadian, 2006, vol 19, iss:2, PP. 11-28). Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaannya. Karyawan yang puas akan lebih dapat berbicara positif tentang organisasi, membantu orang lain, dan jauh melebihi harapan normal dari pekerjaan mereka. Menurut Kent dan Chelladural dalam jurnal Transformational Leadership, Organizational Commitment, and Citizenship Behaviour, gaya dan sikap kepemimpinan adalah salah satu yang mempengaruhi kepuasan kerja, dapat pula mempengaruhi komitmen organisasi (Kent dan Chelladural, 2001). Kepemimpinan memainkan peran penting dalam menentukan komitmen karyawan. Muthuveloo dan Rose (2005) dalam jurnal Bushra mendefinisikan komitmen organisasi sebagai tingkat pekerja keterlibatan dengan pekerjaan dan 3
organisasi. Komitmen organisasi dapat dikaitkan sebagai loyalitas karyawan dan kesetiaan terhadap organisasi dan perhatian untuk menjadi bagian dari organisasi tersebut. Menurut survey Komitmen Organisasional, komitmen organisasi memiliki arti penting karena para pekerja berkomitmen untuk tidak memiliki intensi untuk keluar dari pekerjaan, lebih jarang absen dan sangat termotivasi untuk tampil di tingkat lanjutan. Komitmen kayawan yang diberikan kepada organisasi juga diperlukan untuk menyelesaikan masalah-masalah internal organisasi seperti berkurangnya biaya kegiatan operasional dan konflik dalam organisasi. Komitmen yang kuat memungkinkan setiap karyawan untuk berusaha menghadapi tantangan dan tekanan yang ada. Keberhasilan dalam menghadapi tantangan tersebut akan menumbuhkan rasa kebanggaan tersendiri terhadap organisasinya (Toegijono, 2007). Dalam buku Organizational Behaviour, Robbins memandang komitmen sebagai salah satu sikap kerja karena merupakan refleksi dari perasaan seseorang (suka atau tidak suka) terhadap organisasi ditempat individu tersebut bekerja. Komitmen organisasi merupakan salah satu faktor penting bagi kelanggengan suatu organisasi. Robbins melanjutkan tanpa adanya komitmen organisasi yang kuat dalam diri individu, tidak akan mungkin suatu organisasi dapat berjalan dengan maksimal. Komitmen organisasi juga merupakan dimensi perilaku penting yang dapat digunakan untuk menilai kecenderungan karyawan untuk bertahan sebagai anggota organisasi, merupakan identifikasi dan keterlibatan seseorang yang relatif kuat terhadap organisasi dan keinginan anggota organisasi untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dan bersedia berusaha keras bagi pencapaian tujuan organisasi (Robbins,2009). 4
Gaya kepemimpinan yang digunakan pada PT Maju Gemilang Persada terlihat condong pada gaya kepemimpinan transformasional, dimana sikap kekeluargaan diutamakan dalam memimpin perusahaan. Rasa peduli dan perhatian yang diberikan dari pemimpin terhadap karyawan terlihat pada adanya pemberian hadiah kepada setiap karyawan yang berulang tahun, diadakan acara buka puasa bersama setiap tahunnya, dan acara berlibur bersama setiap tahunnya. Selain itu setiap pemimpin pada perusahaan tidak langsung memberikan punishment pada karyawan yang melakukan kesalahan namun dilihat terlebih dahulu proses kerja karyawan dan prestasi yang sudah pernah karyawan capai sebelumnya. Hal ini membuktikan bahwa gaya kepemimpinan pada PT Maju Gemilang Persada tidak hanya terpaku pada hasil kerja saja, namun juga pada proses di mana karyawan tersebut melakukan pekerjaan. Berdasarkan masalah yang sering timbul dalam PT Maju Gemilang Persada yaitu jumlah karyawan keluar yang semakin meningkat setiap tahunnya membuat peneliti ingin mengetahui apakah gaya kepemimpinan transformasional yang ada pada PT Maju Gemilang Persada berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan dan komitmen karyawan sehingga terjadi tingkat keluar masuk karyawan selama 5 tahun sebagai berikut : 5
Tabel 1.1 Jumlah Keluar Masuk Karyawan PT Maju Gemilang Persada Tahun Karyawan Masuk Karyawan Keluar Jumlah Karyawan 2008 4 0 49 2009 2 0 51 2010 0 2 49 2011 8 3 54 2012 3 5 52 Sumber : data perusahaan PT Maju Gemilang Persada Atas dasar hal-hal tersebut diatas penulis ingin menggali dan mengetahui secara pasti tentang gaya kepemimpinan yang digunakan oleh PT Maju Gemilang Persada dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan komitmen organisasi. Oleh karena itu, judul skripsi yang penulis tetapkan adalah : Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan dan Komitmen Organisasi Karyawan PT Maju Gemilang Persada 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, permasalahan yang akan didefinisikan adalah sebagai berikut : 1. Apakah gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT Maju Gemilang Persada? 2. Apakah gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap komitmen organisasi PT Maju Gemilang Persada? 6
1.3 BATASAN MASALAH Untuk lebih fokus dalam penelitian ini, maka penulis membatasi lingkup penelitian, yaitu dengan hanya melihat mengenai penerapan gaya kepemimpinan transformasional dengan responden dalam penelitian ini adalah karyawan pada level staff and up PT Maju Gemilang Persada. 1.4 TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT Maju Gemilang Persada. 2. Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan transformational berpengaruh terhadap komitmen organisasi PT Maju Gemilang Persada. 1.5 MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Penulis Penulis dapat banyak belajar dan mengetahui bagaimana untuk mengidentifikasikan suatu masalah dan melakukan suatu analisis untuk mencari dan menentukan bagaimana cara penyelesaiannya. Dengan begitu penulis juga mendapatkan wawasan serta pengetahuan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap tingkat kepuasaan kerja karyawan. Dan juga mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap komitmen organisasi. 2. Bagi Perusahaan 7
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk PT Maju Gemilang Persada agar dapat memiliki karyawan yang semakin berkualitas. Dengan memperhatikan gaya kepemimpinan, tingkat kepuasan kerja karyawan, juga komitmen organisasi diharapkan agar organisasi dapat menjadi lebih efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. 3. Bagi Universitas Sebagai bahan untuk mengadakan penelitian berikutnya terhadap perkembangan sumber daya manusia. 4. Bagi Pembaca Dengan adanya penelitian ini diharapkan agar pembaca dapat mengambil manfaat dan mendapatkan informasi, khususnya terhadap gaya kepemimpinan transformasional, tingkat kepuasan kerja karyawan, dan komitmen organisasi. 1.6 METODE DAN SISTEMATIKA PENULISAN 1.6.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan terdiri dari : 1. Metode Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan oleh penulis menurut Uma Sekaran (2010:180) : a. Sumber primer, adalah sumber data atau informasi yang diperoleh langsung dari tangan pertama oleh peneliti. 8
b. Sumber sekunder, adalah informasi atau data yang diperoleh dari sumber yang sebelumnya sudah ada, misalnya dari berbagai literatur, dokumen, penelitian terdahulu dan orang lain. 2. Teknik Pengumpulan Data a. Kuesioner Kuesioner ialah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan sekumpulan pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner itu sendiri didistribusikan dengan cara disampaikan langsung oleh peneliti. b. Riset perpustakaan Riset perpustakaan ini dengan cara mencari, membaca serta memahami berbagai buku dan berbagai literatur lain yang mendukung, seperti jurnal, artikel, maupun penelitian terdahulu. 1.6.2 Sistematika penulisan laporan penelitian Untuk memudahkan dan memperoleh gambaran yang cukup jelas mengenai apa yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka dibuatlah, Sistematika Penulisan ini sebagai berikut : 9
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode dan sistematika penulisan laporan penelitian. BAB II TELAAH LITERATUR Bab ini membahas membahas teori-teori yang berkaitan dengan penelitian, yaitu pengertian manajemen, manajemen sumber daya manusia, kepemimpinan, macammacam gaya kepemimpinan, gaya kepemimpinan transformasional, tingkat kepuasan kerja karyawan, dan komitmen organisasi dari pendapat ahli pada bidangnya. BAB III METODE PENELITIAN Dalam pembahasan bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum objek penelitian adalah PT Maju Gemilang Persada, metode penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, dan teknik analisis data. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, dipaparkan hasil-hasil dari penelitian, dari tahap analisis, desain, hasil pemgujian dan implementasinya. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi simpulan dan saran, dimana simpulan merupakan jawaban atas batasan masalah serta tujuan penelitian yang dikemukakan pada bab I, beserta informasi 10
tambahan yang diperoleh atas dasar temuan penelitian. Dan pemberian saran-saran yang layak untuk dilaksanakan pada penelitian lanjutan. 11