V. PENUTUP. A. Kesimpulan. medium komunikasi melalui desain pada kemasannya. Desain kemasan

dokumen-dokumen yang mirip
MEMAKNAI KOMODIFIKASI AGAMA PADA VISUALISASI DESAIN KEMASAN

KOMODIFIKASI AGAMA PADA VISUALISASI DESAIN KEMASAN HILO SOLEHA

BAB I PENDAHULUAN. bentuk atau gambar. Bentuk logo bisa berupa nama, angka, gambar ataupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (wikipedia.org). Dewasa ini, graffiti tengah marak di Kota Solo (Solopos.com)

MITOLOGI KIAMAT DALAM FILM 2012 SKRIPSI. (S-1) Komunikasi Bidang Studi Broadcasting. Disusun oleh : ERY HARDIYANI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dari scene dalam iklan Teh Pucuk Harum Versi Ulat Kalah Rebutan di Media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan konsumen. Sehingga memaksa perusahaan untuk selalu melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

12Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Sejarah semiotika, tanda dan penanda, macam-macam semiotika, dan bahasa sebagai penanda.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pesan, komunikasi dikatakan berhasil. Sebaliknya, bila terjadi perbedaan penafsiran atas makna

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN. iklan dalam menyampaikan informasi mengenai produknya. Umumnya,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. lakukan, baik di masa kini maupun masa depan, dengan satu tujuan yaitu

13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin tingginya tingkat persaingan perusahaan dan produk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini hanya memaparkan situasi atau

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

Semiotika, Tanda dan Makna

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. system komunikasi yang sangat penting tidak saja bagi produsen barang dan jasa

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mendasar dari suatu kelompok saintis (Ilmuan) yang menganut suatu pandangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam persaingan saat ini, produsen dengan segala cara berusaha untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. (komunikator) mampu membuat pemakna pesan berpola tingkah dan berpikir seperti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terstruktur/rekonstruksi pada iklan Wardah Kosmetik versi Exclusive Series,

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Media cetak dan elekronik merupakan hasil perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. calon konsumen membeli atau menggunakan suatu produk atau jasa yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai alat komunikator yang efektif. Film dengan kemampuan daya

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

NIM : D2C S1 Ilmu Komunikasi Fisip Undip. Semiotika

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Gambar Logo BL Skin Care

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan representasi diskriminasi agama Islam di balik teks media yang

METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Seperti pendapat yang dikemukakan Bog dandan Taylor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma didefinisikan bermacam-macam, tergantung pada sudut

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat menarik perhatian orang banyak, bahkan membuat banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. yang mencolok untuk dijadikan daya tariknya. Selain kemasan. hal yang penting dalam pemasaran produk.

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kebutuhan dalam

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. Karya poster film yang akan dikerjakan oleh penulis terlebih dahulu harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. komunikasi yang terjadi antarmanusia. Menurut Moloeng paradigma merupakan pola

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. menimbulkan perhatian pada makna tambahan (connotative) dan arti

BAB III METODE PENELITIAN. dan jenis penelitiannya adalah analisis wacana. Analisis wacana. ilmiah, yang objeknya representatif perempuan muslim dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini

BAB I PENDAHULUAN. produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk yang berbahasa, berkomunikasi melalui simbol-simbol,

BAB I PENDAHULUAN. selalu berinovasi dan memenuhi perkembangan kebutuhan konsumen tersebut. Bukan

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. untuk menarik masyarakat agar menggunakan produk tersebut. Berbagai

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai representasi materialisme pada program Take Me Out

BAB I PENDAHULUAN. sebuah karya kreatif yang bisa bebas berekspresi dan bereksplorasi seperti halnya

I. PENDAHULUAN. kebutuhan mereka (Body dkk, 2000: 3). Bagian penting dari instrument

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya berada 1 tingkat di bawah Indonesia dalam jumlah ekspor.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. video klip musik Lady Gaga Alejandro dan Applause. Produk media

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PADA LIMA MEDIA CETAK YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA PERIODE BULAN FEBRUARI-APRIL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena

Transkripsi:

V. PENUTUP A. Kesimpulan Kemasan sudah mengalami pergeseran fungsi, yang mulanya berfungsi untuk melindungi suatu produk kemudian sekarang ini juga berfungsi sebagai medium komunikasi melalui desain pada kemasannya. Desain kemasan berguna untuk mengkomunikasikan isi produk secara visual dengan menggunakan ilustrasi, tipografi maupun foto yang mendukung suatu penyampaian pesan dari produk tersebut. Penggunaan simbol agama pada desain kemasan merupakan fenomena unik yang menghiasi budaya visual di Indonesia dewasa ini. Fenomena tersebut merupakan salah satu praktik komodifikasi agama yang menggunakan media komunikasi visual yaitu desain kemasan. Praktik komodifikasi agama pada desain kemasan suatu produk dilakukan dengan cara memasukkan simbol-simbol agama ke dalam visualisasi desain kemasan. Pada kedua sampel yang diteliti yaitu pada desain kemasan HiLo Soleha dan desain kemasan Sariayu Hijab ditemukan tandatanda komodifikasi agama di dalam visualisasi desain kemasannya. Tanda tersebut jika dilihat melalui teori DKV terdiri dari tanda verbal dan tanda visual. Teori ikon, indeks, simbol yang dikemukakan oleh Pierce digunakan untuk mengidentifikasi tanda-tanda tersebut. Dengan menggunakan teori tersebut dapat diuraikan bahwa tanda-tanda komodifikasi agama yang terlihat pada kedua sampel tersebut yaitu menggunakan model wanita berhijab, 121

menggunakan kata yang merujuk pada agama tertentu (Soleha dan Hijab), menggunakan ornamen-ornamen yang memiliki arti khusus dalam agama tertentu atau bentuk tulisan yang mengarah pada suatu agama tertentu (bintang segi 8, frame style Arabic, font yang mirip dengan huruf Arab) serta menggunakan warna-warna yang merujuk pada agama tertentu (warna hijau). Pada kedua sampel desain kemasan yang penulis teliti semua tanda-tanda komodifikasi agama merujuk pada sebuah agama yaitu agama Islam. Pada tanda-tanda komodifikasi agama yang terdapat pada desain kemasan HiLo Soleha dan Sariayu Hijab dimaknai lebih lanjut melalui pembacaan makna konotasi dan mitos menggunakan teori Roland Barthes. Pada sampel desain kemasan HiLo Soleha visualisasinya terdapat tanda visual berupa wanita berhijab, sapi, serta tanda verbal yang berbunyi 100% AKG Vitamin D dan Tinggi Kalsium yang dapat dimaknai bahwa wanita berhijab memerlukan susu sapi untuk tambahan kalsium serta pemenuhan vitamin D yang tinggi agar tulang sehat dan tetap energik. Makna-makna yang ditangkap tersebut ditujukan kepada target market agar memahami fungsi produk tersebut. Penggunaan ilustrasi-ilustrasi dalam sebuah desain kemasan juga digunakan untuk mengetahui informasi produk dan segmentasi target market dari kulit luarnya. Penggunaan ilustrasi wanita berhijab, kata-kata, maupun simbol-simbol agama Islam secara tidak langsung menunjukkan segmentasi target market dari produk tersebut. Pada HiLo Soleha segmentasi target market yang didapat yaitu wanita berhijab, pada usia produktif, memerlukan asupan tambahan yaitu vitamin D dan kalsium tinggi. 122

Selain menggunakan simbol-simbol agama Islam pada visualisasinya, praktik komodifikasi agama Islam pada desain kemasan juga dilakukan dengan membuat mitos-mitos baru agar produk tersebut diterima oleh target market mereka. Pada produk Sariayu Hijab mitos baru yang dibentuk yaitu wanita berhijab memerlukan sampo khusus karena dengan berhijab sering menimbulkan masalah-masalah pada rambut seperti rambut rontok, berketombe, lepek, serta berkeringat. Sedangkan mitos baru yang dibentuk pada produk HiLo Soleha yaitu wanita berhijab memerlukan susu berkalsium dan bervitamin D yang tinggi. Kebutuhan tambahan tersebut diperlukan karena para wanita berhijab selalu menggunakan pakaian yang tertutup dari atas sampai bawah sehingga jarang mendapat sinar matahari secara langsung, dimana sinar matahari merupakan sumber vitamin D alami. Mitos-mitos baru yang dibuat didasari oleh mitos-mitos lama yang telah ada dan berkembang di masyarakat Indonesia, contohnya pada produk Sariayu Hijab yang mempergunakan bahan-bahan alami seperti urang-aring yang selama ini dimitoskan dapat menghilangkan masalah-masalah rambut. Dalam pembuatan mitos baru para produsen juga menyiapkan strategi-strategi promosi yang sesuai dengan karakter produk mereka. Contohnya pada produk HiLo Soleha yang menyisihkan Rp.500,- pada setiap penjualan produknya untuk diinfakkan, serta memiliki akun twitter serta youtube yang berisi informasi-informasi penting yang berguna untuk menambah pengetahuan tentang agama Islam. Dengan strategi promosi seperti itulah maka karakter 123

Soleha yang ditawarkan oleh HiLo dapat diterapkan pada kehidupan nyata oleh target market mereka. Akhirnya, dengan penelitian ini penulis dapat memaknai komodifikasi agama Islam dengan mengetahui tanda-tanda komodifikasi agama yang terdapat pada kedua sampel yang dipilih serta mengetahui makna konotasi dan mitos dari tanda-tanda tersebut. Kekayaan makna yang didapat dan yang dituliskan sesuai dengan pengalaman pribadi peneliti dan latar belakang yang penulis punya. B. Saran Kajian yang telah diteliti oleh penulis merupakan fenomena yang sedang berkembang belakangan ini yaitu praktik komodifikasi agama Islam pada desain kemasan. Banyaknya celah yang mungkin tidak terkaji secara mendetail masih dapat dikembangkan lagi oleh peneliti-peneliti selanjutnya, misalnya pada desain kemasan yang mengandung komodifikasi agama selain agama Islam. Kajian semiotika merupakan kajian yang personal karena persepsi makna yang dihasilkan oleh setiap penulis bisa berbeda tergantung persepsi serta latar belakang yang membentuknya. Suatu desain kemasan sebagai produk desain komunikasi visual yang mempunyai banyak elemen tanda yang dapat dimaknai secara semiotika dapat memiliki pemaknaan berbeda tiap waktunya sehingga pemaknaan pada fenomena yang sama di waktu berbeda dapat menghasilkan kajian yang berbeda pula. 124

Demikian juga saat memaknai sebuah desain kemasan melalui pemaknaan mitos, karena mitos-mitos yang ada sekarang dapat berkembang dan berubah. Peneliti merasa bahwa kajian yang dilakukan oleh peneliti masih bersifat dasar dan bisa dikembangkan lagi karena pada penelitian ini pemaknaan hanya dilakukan oleh peneliti sampai pada pemaknaan mitos. Dengan hasil kajian ini diharapkan peneliti selanjutnya dapat menambahkan pemaknaan yang lebih dalam lagi misalnya sampai ke tahap pemaknaan ideologi. Kajian yang dilakukan peneliti masih jauh dari sempurna. Hal ini berkaitan dengan terbatasnya pengetahuan, referensi, dan waktu yang peneliti miliki. Semoga nantinya peneliti yang ingin meneliti dengan topik yang serupa dapat menambah kelengkapan pemaknaan yang dihasilkan oleh peneliti sehingga kajian mengenai desain kemasan yang mengandung praktik komodifikasi agama dapat terus berjalan hingga menjadi catatan yang berguna sebagai penanda perubahan jaman. 125