BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dari sistem yang selama ini dijalankan oleh perusahaan serta memahami

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dilakukan secara manual yaitu pembelian hanya diputuskan dengan keinginan

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Transkripsi:

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Karyawan ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi baik dari segi waktu maupun biaya. Proses penilaian kinerja karyawan memerlukan waktu yang lama di kerenakan tidak adanya aplikasi yang menampilkan data tersebut sehingga sulit untuk mengambil keputusan atas pemberian bonus karyawan. Pada sistem yang lama, HRD melakukan penyimpanan data di ketik di micsosoft excel yang mengakibatkan pencarian data yang lama. Tidak adanya database untuk menyimpan data sehingga menyulitkan bagian HRD atau Administrasi dalam mencari data. III.1.1. Analisa Input Pada saat sistem ini belum dirancang PT. Mestika Sakti Medan hanya menggunakan cara yanag manual mengenai penentuan pemberian bonus kepada karyawan. Dengan mengecek satu persatu dat karyawan yang mendapat bonus, jika target penjualan tercapai maka akan mendapatkan bonus. Salah satu bentuk dokumen masukan PT. Mestika Sakti adalah seperti gambar berikut ini: 43

44 Adapun input data dalam pengolahan data absensi karyawan pada PT. Mestika Sakti Medan dapat dilihat pada Gambar III.1. berikut ini : Gambar III.1. Analisa Input Absensi Karyawan PT. Mestika Sakti Medan Sumber : PT. Mestika Sakti

45 III.1.2. Analisa Proses Proses yang dilakukan oleh pihak PT. Mestika Sakti Medan dalam menentukan pemberian bonus dari masing-masing karyawan dengan cara melakukan pengecekan pada kinerja karyawan, apakah kinerja baik atau tidak. Dari pengecekan itu maka didapat karyawan yang mendapat bonus. Pengolahan data karyawan pada PT. Mestika Sakti Medan yang sedang berjalan dapat digambarkan dalam bentuk aliran informasi dapat dilihat pada gambar III.2 berikut ini: Karyawan Admin/HRD Pimpinan Mulai Input Data Karyawan Data Karyawan Data Karyawan Penilaian Kinerja Laporan Bonus karyawan Slip Bonus Hasil penilaian Pemberian bonus Selesai Pembuatan laporan Laporan Bonus karyawan N Gambar III.2. FOD ( Flow Of Document ) Sistem Pendukung Keputusan pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan

46 Dari gambar III.2. diatas dapat dilihat aliran dokumen yang terjadi dalam proses pemberian bonus PT. Mestika Sakti Medan. Aliran dokumen ini sudah cukup baik, sebab terdapat proses penyimpanan, seperti arsip data karyawan, arsip data hasil pemberian bonus yang berguna untuk memudahkan pembuatan laporan hasil pemberian bonus guna diserahkan kepada pimpinan. Aliran dokumen dari proses pemberian bonus PT. Mestika Sakti Medan mencakup 3 bagian yaitu : karyawan, Bag. Administrasi, pimpinan. III.1.3. Analisa Output Output ataupun hasil keluaran dari penentuan bonus tersebut berupa laporan dari daftar karyawan yang mendapat bonus tambahan. Dari laporan tersebut kemudian dilakukan tindak lanjut pemberian bonus dan menjadikan karyawan tersebut menjadi teladan bagi yang lainnya agar dapat menambah semangat bekerja bagi para karyawan. Salah satu bentuk bentuk dokumen masukan PT. Mestika Sakti adalah dapat dilihat pada gambar III.3 berikut ini :

47 Gambar III.3. Analisa Output Absensi karyawan PT. Mestika Sakti Medan Sumber : PT. Mestika Sakti

48 Gambar III.3. di atas menunjukan contoh dari laporan hasil Absensi karyawan pasien yang digunakan oleh PT. Mestika Medan. Laporan ini dihasilkan dengan cara manual, sehingga proses pembuatan laporan ini dapat memakan waktu yang lama dan kurang akurat. III.2. Evaluasi sistem yang berjalan Sistem yang sedang berjalan : Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Karyawan ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi baik dari segi waktu maupun biaya. Proses penilaian kinerja karyawan memerlukan waktu yang lama di kerenakan tidak adanya aplikasi yang menampilkan data tersebut sehingga sulit untuk mengambil keputusan atas pemberian bonus karyawan. Pada sistem yang lama, HRD melakukan penyimpanan data di ketik di micsosoft excel yang mengakibatkan pencarian data yang lama. Tidak adanya database untuk menyimpan data sehingga menyulitkan bagian HRD atau Administrasi dalam mencari data. Sistem yang akan dirancang : Pada sistem yang akan dirancang ini, penulis membangun sistem pendukung keputusan pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan pada PT. Mestika Sakti dengan menggunakan metode AHP dan bahasa pemrograman Visual Basic dan database SQL Server dengan UML seabagai pemodelan sistem. Sistem ini telah memiliki database ubtuk menyimpan data pemberian bonus karyawan dan dapat diproses secara otomatis, efektif dan efesien.

49 III.3 Desain Sistem Untuk membantu membangun rancang bangun sistem pendukung keputusan pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan PT. Mestika Sakti Medan, penulis mengusulkan pembuatan sebuah sistem dengan menggunakan aplikasi program yang lebih akurat dan lebih mudah dalam pengolahannya. Dengan menggunakan Visual basic dan database SQL dengan merancang sistem dengan menggunakan bahasa pemodelan UML. III.3.1 Desain Sistem Global Pada perancangan sistem ini terdiri dari tahap perancangan yaitu : 1. Perancangan Use Case Diagram 2. Perancangan Class Diagram 3. Perancangan Sequence Diagram 4. Perancangan Database 5. Perancangan Logika Program III.3.1.1 Use Case Diagram Dalam penyusunan suatu program diperlukan suatu model data yang berbentuk diagram yang dapat menjelaskan suatu alur proses sistem yang akan di bangun. Maka digambarlah suatu bentuk diagram Use Case yang dapat dilihat pada gambar III.4:

50 Login Input Data Karyawan Perhitungan Bonus HRD/Admin Laporan Logout Pimpinan Gambar III.4 Use Case Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Karyawan III.3.1.2 Class Diagram Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem,

51 sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi) dapat dilihat pada gambar III.5 berikut ini: 1 Karyawan -id -nama -jenis kelamin -tanggal lahir -alamat +simpan()() +edit()() +cari()() +hapus()() +batal()() 1..* 1 Admin -id -user name -password -nama +simpan()() +edit()() +cari()() +hapus()() +batal()() 1..* Perhitungan Bonus -id -target kerja -absensi -jam lembur -nilai +simpan()() +edit()() +cari()() +hapus()() +batal()() Gambar III.5 Class Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Karyawan. III.3.1.3 Sequence Diagram Sequence Diagram menggambarkan perilaku pada sebuah skenario, diagram ini menunjukkan sejumlah contoh objek dan message (pesan) yang diletakkan diantara objek-objek ini di dalam use case, berikut gambar sequence diagram :

52 a. Sequence Diagram Login Admin Sequence Diagram Login Admin menggambarkan aktivitas administrasi melakukan login sebelum masuk ke halaman admin untuk melakukan aktivitas yang lain administrasi harus menginputkan username dan password yang valid dan kemudian akan diproses dan akan diketahui username dan password tersebut valid atau tidak. Adapun sequence diagram dapat dilihat pada gambar III.6 sebagai berikut : login Halaman Utama Admin input username input password login berhasil logout Gambar III.6. Sequence Diagram Input Admin b. Sequence Diagram Data Karyawan Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin pada pengolahan data karyawan dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, pertama admin mengisi id, nama,jenis kelamin, tanggal lahir, alamat kemudian mengklik simpan untuk menyimpan data, admin dapat mengolah data karyawan yang telah tersimpan. Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan dalam mengelolah data karyawan yang dapat dilihat pada gambar III.7 berikut ini:

53 Halaman Utama Data Karyawan Database Login Pilih Tambah Data Simpan cari Admin ubah Hapus keluar Gambar III.7. Sequence Diagram Proses Data Karyawan c. Sequence Diagram Proses Data Perhitungan Bonus Sequence Diagram Data Perhitungan menggambarkan aktivitas administrasi untuk melakukan perhitungan bonus karyawan pada sistem, danaakan di simpan ke database, dimana administrasi dapat melakukan menyimpan dan menghapus data perhitungan tersebut. Adapun sequence diagram perhitungan bonus dapat dilihat pada gambar III.8 sebagai berikut :

54 Halaman Utama Perhitungan Bonus Database Login Pilih Menu Simpan cari Admin ubah Hapus keluar Gambar III.8. Sequence Diagram Proses Data Perhitungan Bonus III.3.2. Desain Sistem Detail Desain sistem detail dari sistem pendukung keputusan pemberian bonus berdasarkan Kinerja karyawan dengan menggunakan metode AHP ini adalah sebagai berikut: III.3.2.1. Desain Output Desain sistem ini berisikan pemilihan menu dan hasil pencarian yang telah dilakukan. Adapun bentuk rancangan output dari sistem pendukung keputusan pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan ini adalah sebagai berikut :

55 1. Desain Output Data Karyawan Adapun rancangan output data karyawan dapat dilihat pada Gambar III.9 sebagai berikut: Data Karyawan ID nama Jk Tgllahir alamat 99999 xxxxx xxxxx 99999 xxxxx 99999 xxxxx xxxxx 99999 xxxxx 99999 xxxxx xxxxx 99999 xxxxx Gambar III.9. Desain Output Data Karyawan 2. Desain Output Data Absensi Adapun rancangan output data Absensi dapat dilihat pada Gambar III.10 sebagai berikut: Data Absensi Kode Absensi ID Jam Masuk Jam Keluar 99999 99999 99999 99999 99999 99999 99999 99999 99999 99999 99999 99999 Gambar III.10. Desain Output Data Absensi

56 3. Desain Output Data Lembur Adapun rancangan output data Lembur dapat dilihat pada Gambar III.11 sebagai berikut: Data Lembur Kode ID tgl Jlh_Jam Lembur 99999 99999 99999 99999 99999 99999 99999 99999 99999 99999 99999 99999 Gambar III.11. Desain Output Data Lembur 4. Desain Output Data Perhitungan Bonus Adapun rancangan output data perhitungan bonus dapat dilihat pada Gambar III.12 sebagai berikut: Data Perhitungan Bonus Kode Bonus Id Karyawan Total nilai Keputusan 99999 99999 99999 xxxxx 99999 99999 99999 xxxxx 99999 99999 99999 xxxxx Gambar III.12. Desain Output Data Perhitungan Bonus III.3.2.2. Desain Input Perancangan input merupakan masukan yang penulis Desain guna lebih memudahkan dalam entry data. Entry data yang dirancang akan lebih mudah dan cepat dan meminimalisir kesalahan penulisan dan memudahkan perubahan. Perancangan input tampilan yang dirancang adalah sebagai berikut:

57 1. Form Login Form login hanya dapat digunakan oleh admin yang memiliki hak akses ke dalam sistem penunjang keputusan ini. Rancangan form login dapat dilihat pada Gambar III.13. sebagai berikut : LOGIN Username Password Login Keluar Gambar III.14. Rancangan Input Form Login 1. Form Menu Utama Form Menu Utama digunakan sebagai halaman utama sistem yang berisi menu-menu pilihan yang dapat digunakan untuk mengolah data. Rancangan form Menu utama dapat dilihat pada Gambar III.15. sebagai berikut : File Tambah Data Perhitungan Bonus SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS BERDASARKAN KINERJA KARYAWAN Gambar III.15. Rancangan Form Menu Utama

58 2. Form Data Karyawan Form data karyawan hanya dapat digunakan oleh admin untuk menginputkan data karyawan. Rancangan form data karyawan dapat dilihat pada Gambar III.16. sebagai berikut : ID Nama Jenis Kelamin Tgl Lahir Alamat DATA KARYAWAN Simpan Cari Ubah Hapus Keluar Gambar III.13 Form Data Karyawan Gambar III.16. Form Data Karyawan 3. Form Data Admin Form data admin hanya dapat digunakan oleh admin untuk menginputkan data admin. Rancangan form data admin dapat dilihat pada Gambar III.17. sebagai berikut :

59 Administrator Kode Admin Username Password Nama Lengkap Simpan Cari Ubah Hapus Keluar 4. Form Perhitungan Bonus Gambar III.17. Form Data Admin Form perhitungan bonus hanya dapat digunakan oleh admin untuk menginputkan perhitungan bonus. Rancangan form perhitungan bonus dapat dilihat pada Gambar III.18. sebagai berikut : Kode Bonus ID Karyawan PERHITUNGAN BONUS Absensi Pencapaian Target Kerja Jam Lembur Kedisiplinan Total Nilai Proses - SM = Sangat Memuaskan - SLM = Sedikit Lebih Memuaskan - M = Memuaskan - KM = Kurang Memuaskan - TM = Tidak Memuaskan Cetak Laporan Gambar III.18 Form Perhitungan Bonus

60 III.3.2.3. Rancangan Database Sistem penunjang keputusan ini dirancang dengan menggunakan DBMS Microsoft SQL Server 2008. Database pada sistem ini akan berisi beberapa tabel, antara lain : tabel admin, tabel karyawan, tabel absensi, tabel lembur, tabel bonus. 1. Tabel Admin Tabel admin digunakan untuk menyimpan data admin. Tabel admin berisi filed : kode_adm, Username, password, Nama. Tabel admin seperti terlihat pada tabel III.1 sebagai berikut. Tabel III.1 Admin No Field Tipe Data Kriteria 1 Kode_adm Varchar (50) Menyimpan kode 2 Username Varchar (50) Menyimpan username 3 Password Varchar (50) Menyimpan password 4 Nama Varchar (50) Menyimpan nama 2. Tabel Karyawan Tabel karyawan digunakan untuk menyimpan data karyawan. Tabel karyawan berisi filed : ID, nama, Jk, Tgl_lahir, dan Alamat. Tabel karyawan seperti terlihat pada tabel III.2 sebagai berikut.

61 Tabel III.2 Karyawan No Field Tipe Data Kriteria 1 ID Varchar (50) Menyimpan ID Karyawan 2 Nama Varchar (50) Menyimpan nama 3 JK Varchar (2) Menyimpan jenis kelamin 4 Tgl_lahir Varchar(50) Menyimpan tgl lahir 5 Alamat Varchar (50) Menyimpan alamat 3. Tabel Bonus Tabel bonus digunakan untuk menyimpan data bonus. Tabel bonus berisi filed : ID, jlh_bonus. Tabel bonus seperti terlihat pada tabel III.3 sebagai berikut Tabel III.3 Bonus No Field Tipe Data Kriteria 1 Kode Varchar (10) Menyimpan kode 2 ID Varchar (10) Menyimpan ID Karyawan 3 Jlh_bonus Varchar (50) Menyimpan jumlah bonus 4 Keputusan Varchar (50) Menyimpan jumlah bonus III.3.2.3.1. Kamus data (Data Dictionaries) Kamus data merupakan suatu daftar terorganisasi tentang komposisi elemen data, aliran data dan data store yang digunakan. Pengisian data dictionary dilakukan setiap saat selama proses pengembangan berlangsung, ketika diketahui

62 adanya data atau saat diperlukan penambahan data item ke dalam sistem. Berikut Kamus Data dari sistem pendukung keputusan pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan. 1. Admin = ({id_admin + nama_admin + username + password}) 2. Karyawan = ({id_karyawan + nama_karyawan + jenis_kelamin + tanggal lahir}) 3. Perhitungan bonus = ({id_ perhitungan + target kerja + absensi + lembur+ kedisiplinan + nilai}) III.3.3. Hierarchy Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Karyawan Pada proses pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan dengan metode AHP terdapat hirarki sistem yang telah disesuaikan dengan tujuan awal penelitian yaitu pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan. Hirarki sistem ini sebenarnya adalah dekomposisi dari masalah pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan. Menentukan tujuan (pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan), mencari kriteria tepat yang digunakan untuk menyelesaikan tujuan serta dekomposisi dari kriteria yang telah ditentukan. Dekomposisi ini merupakan penjabaran dari kriteria yang telah ditentukan yang menghasilkan identifikasiidentifikasi item dekomposisi masalah dalam pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan. Dalam matriks keputusan tujuan ini disebut dengan goal. Sedangkan absensi, pencapaian target kerja, lembur, dan kedisplinan merupakan atribut yang merupakan karakteristik atau kriteria dari keputusan. Tiap kriteria ini memiliki

63 item penilaian dimana setiap elemen item penilaian berhubungan erat dengan kriteria tersebut. Semua item penilaian itu dihubungkan secara langsung dengan kriterianya dan membentuk pohon hirarki yang dapat terlihat pada gambar III.19 Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Karyawan Absensi Pencapaia n Target Kerja Lembur Kedisiplinan Sangat Memuaskan Sedikit Lebih Memuaskan Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan Karyawan 1 Karyawan 2 Karyawan 3 Gambar III.19 Hierarchy Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Karyawan

64 Setelah membuat hirarki selanjutnya adalah melakukan perbandingan antara kriteria-kriteria dengan memperhatikan pengaruh kriteria pada level di atasnya. Perbandingan dilakukan dengan skala satu sampai sembilan dan memenuhi aksioma-aksioma AHP. 1. Menentukan prioritas kriteria Langkah yang harus dilakukan dalam menentukan prioritas kriteria adalah sebagai berikut: a. Membuat matriks perbandingan berpasangan Pada tahap ini dilakukan penilaian perbandingan antara satu kriteria dengan kriteria yang lain. Hasil penilaian bisa dilihat dalam Tabel III.1 Tabel III.4 Matriks Perbandingan Berpasangan Goal A T L K A 1 3 1 1 T 0,33 1 0,33 0,33 L 1 3 1 1 K 1 3 1 1 Jumlah 3,33 10 3,33 3,33 Keterangan: A : Absensi T : Target L : Lembur K : Kedisiplinan Angka 1 pada kolom A baris A menggambarkan tingkat kepentingan yang sama antara A dengan A, sedangkan angka 3 pada kolom T baris A menunjukkan

65 T sedikit lebih penting dibandingkan dengan A. Angka 0,33 pada kolom A baris T merupakan hasil perhitungan 1/ nilai pada kolom T baris A (3). Angka-angka yang lain diperoleh dengan cara yang sama. Tabel III.5 Nilai Kriteria Nama Kriteria Nilai Kriteria Absensi 10 Pencapaian target 40 Lembur 20 Kedisiplinan 30 Jumlah 100 b. Membuat matriks nilai kriteria Tabel III.6 Matriks Nilai Kriteria Goa l A T L K Jumla h Priorita s A 1/3,33 = 0,3 3/10 = 0,3 1/3,33 = 0,3 1/3,33 = 0,3 1,2 0,3 T 0,33/3,33 = 1/10 = 0,1 0,33/3,33 = 0,33/3,33 = 0,4 0,1 0,1 0,1 0,1 L 1/3,33 = 0,3 3/10 = 0,3 1/3,33 = 0,3 1/3,33 = 0,3 1,2 0,3 K 1/3,33 = 0,3 3/10 = 0,3 1/3,33 = 0,3 1/3,33 = 0,3 1,2 0,3 Nilai 0.3 pada kolom A baris A diperoleh dari nilai kolom A baris A dibagi jumlah kolom A. Berikutnya dilakukan dengan cara yang sama. Nilai kolom jumlah diperoleh dari penjumlahan pada setiap baris. Untuk jumlah baris pertama nilai 1,2 merupakan hasil penjumlahan dari 0.3 + 0.3 + 0.3 + 0.3.

66 Nilai pada kolom prioritas diperoleh dari nilai pada kolom jumlah dibagi dengan jumlah kriteria, dalam hal ini 4. c. Membuat matriks penjumlahan setiap baris Tabel III.7 Matriks Penjumlahan Setiap Baris Goal A T L K Jumlah A 0,3*1 = 0,3 0,3*3 = 0,9 0,3*1 = 0,3 0,3*1 = 0,3 1,8 T 0,1*0,33 = 0,3 0,1*1 = 0,1 0,1*0,33 = 0,3 0,1*0,33 = 0.3 0,1 L 0,3*1 = 0,3 0,3*3 = 0,9 0,3*1 = 0,3 0,3*1 = 0,3 1,8 K 0,3*1 = 0,3 0,3*3 = 0,9 0,3*1 = 0,3 0,3*1 = 0,3 1,8 Nilai 0.3 pada baris A kolom A diperoleh dari prioritas baris A Tabel III.6 dikalikan dengan nilai baris A kolom A Tabel III.4. Berikutnya dilakukan dengan cara yang sama. Kolom jumlah diperoleh dengan menjumlahkan nilai pada masing-masing baris, A + T + L + K = Jumlah. Baris berikutnya dilakukan dengan cara yang sama. d. Perhitungan rasio konsistensi Tabel III.8 Perhitungan Rasio Konsistensi Jumlah Per Baris Prioritas Hasil A 1,8 0,3 2,1 T 0,1 0,1 0,2 L 1,8 0,3 2,1 K 1,8 0,3 2,1 Kolom jumlah per baris diperoleh dari jumlah Tabel III.6, sedangkan kolom prioritas diperoleh dari prioritas pada Tabel III.5.

67 Dari tabel perhitungan rasio konsistensi, diperoleh nilai-nilai sebagai berikut : Jumlah (jumlahan dari nilai-nilai hasil): 2,1 + 0.2 + 2,1 + 2,1 = 6,5 n (jumlah kriteria) : 4 maks (jumlah/n) : 6,5 / 4 = 1,625 CI (( maks-n)/n) : ((1,625-4)/4) = -0,6 CR (CI/IR) : -0.6 / 0.9 = -0,67 Oleh karena CR < 0.1, maka rasio konsistensi dari perhitungan tersebut bisa diterima. 2. Menentukan prioritas subkriteria Perhitungan subkriteria dilakukan terhadap sub-sub dari semua kriteria. a. Menghitung prioritas subkriteria dari kriteria A Langkah yang dilakukan dalam untuk menghitung prioritas subkriteria dari kriteria A adalah sebagai berikut : Membuat matriks perbandingan berpasangan Tabel III.9 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria A A SM SLM M KM TM SM 1 2 3 4 5 SLM 0,5 1 2 3 5 M 0,34 0,5 1 2 3 KM 0,25 0,34 0,5 1 2 TM 0,2 0,2 0,34 0,5 1 Jumlah 2,29 4,04 6,84 10,5 16

68 Membuat matriks nilai kriteria Hampir sama dengan matriks nilai kriteria sebelumnya, hanya saja pada matriks nilai subkriteria ada penambahan kolom prioritas subkriteria. Tabel III.10 Matriks Nilai Kriteria A A SM SLM M KM TM Jumlah Prioritas Prioritas subkriteria SM SLM M KM TM 0.44 0.50 0.44 0.38 0.31 2.07 0.41 1 0.22 0.25 0.30 0.29 0.31 1.37 0.27 0.65 0.15 0.13 0.15 0.19 0.18 0.8 0.16 0.39 0.11 0.09 0.08 0.10 0.12 0.50 0.1 0.24 0.09 0.05 0.05 0.05 0.06 0.3 0.06 0.14 Nilai pada kolom prioritas subkriteria diperoleh dari nilai prioritas pada baris tersebut dengan nilai tertinggi pada kolom prioritas yaitu (0.41/0.41=1) dan pada baris berikutnya dilakukan dengan cara yang sama. b. Menghitung prioritas subkriteria dari kriteria T Langkah yang dilakukan dalam untuk menghitung prioritas subkriteria dari kriteria T adalah sebagai berikut : Membuat matriks perbandingan berpasangan

69 Tabel III.11 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria T T SM SLM M KM TM SM 1 2 3 4 5 SLM 0,5 1 2 3 5 M 0,34 0,5 1 2 3 KM 0,25 0,34 0,5 1 2 TM 0,2 0,2 0,34 0,5 1 Jumlah 2,29 4,04 6,84 10,5 16 Membuat matriks nilai kriteria Tabel III.12 Matriks Nilai Kriteria T T SM SLM M KM TM Jumlah Prioritas Prioritas subkriteria SM 0.44 0.50 0.44 0.38 0.31 2.07 0.41 1 SLM 0.22 0.25 0.30 0.29 0.31 1.37 0.27 0.65 M 0.15 0.13 0.15 0.19 0.18 0.8 0.16 0.39 KM 0.11 0.09 0.08 0.10 0.12 0.50 0.1 0.24 TM 0.09 0.05 0.05 0.05 0.06 0.3 0.06 0.14 Nilai pada kolom prioritas subkriteria diperoleh dari nilai prioritas pada baris tersebut dengan nilai tertinggi pada kolom prioritas yaitu (0.41/0.41=1) dan pada baris berikutnya dilakukan dengan cara yang sama. c. Menghitung prioritas subkriteria dari kriteria L Langkah yang dilakukan dalam untuk menghitung prioritas subkriteria dari kriteria L adalah sebagai berikut : Membuat matriks perbandingan berpasangan

70 Tabel III.13 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria L L SM SLM M KM TM SM 1 2 3 4 5 SLM 0,5 1 2 3 5 M 0,34 0,5 1 2 3 KM 0,25 0,34 0,5 1 2 TM 0,2 0,2 0,34 0,5 1 Jumlah 2,29 4,04 6,84 10,5 16 Membuat matriks nilai kriteria Tabel III.14 Matriks Nilai Kriteria L L SM SLM M KM TM Jumlah Prioritas Prioritas subkriteria SM 0.44 0.50 0.44 0.38 0.31 2.07 0.41 1 SLM 0.22 0.25 0.30 0.29 0.31 1.37 0.27 0.65 M 0.15 0.13 0.15 0.19 0.18 0.8 0.16 0.39 KM 0.11 0.09 0.08 0.10 0.12 0.50 0.1 0.24 TM 0.09 0.05 0.05 0.05 0.06 0.3 0.06 0.14 Nilai pada kolom prioritas subkriteria diperoleh dari nilai prioritas pada baris tersebut dengan nilai tertinggi pada kolom prioritas yaitu (0.41/0.41=1) dan pada baris berikutnya dilakukan dengan cara yang sama. d. Menghitung prioritas subkriteria dari kriteria K Langkah yang dilakukan dalam untuk menghitung prioritas subkriteria dari kriteria K adalah sebagai berikut : Membuat matriks perbandingan berpasangan

71 Tabel III.15 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria K K SM SLM M KM TM SM 1 2 3 4 5 SLM 0,5 1 2 3 5 M 0,34 0,5 1 2 3 KM 0,25 0,34 0,5 1 2 TM 0,2 0,2 0,34 0,5 1 Jumlah 2,29 4,04 6,84 10,5 16 Membuat matriks nilai kriteria Tabel III.16 Matriks Nilai Kriteria K K SM SLM M KM TM Jumlah Prioritas Prioritas subkriteria SM 0.44 0.50 0.44 0.38 0.31 2.07 0.41 1 SLM 0.22 0.25 0.30 0.29 0.31 1.37 0.27 0.65 M 0.15 0.13 0.15 0.19 0.18 0.8 0.16 0.39 KM 0.11 0.09 0.08 0.10 0.12 0.50 0.1 0.24 TM 0.09 0.05 0.05 0.05 0.06 0.3 0.06 0.14 Nilai pada kolom prioritas subkriteria diperoleh dari nilai prioritas pada baris tersebut dengan nilai tertinggi pada kolom prioritas yaitu (0.41/0.41=1) dan pada baris berikutnya dilakukan dengan cara yang sama.

72 3. Menghitung Hasil Prioritas dari hasil perhitungan kemudian dituangkan dalam matriks hasil yang terlihat dalam Tabel III.17. Tabel III.17 Matriks Hasil Absensi (A) Target Kerja (T) Lembur (L) Kedisiplinan (K) 0,3 0,1 0,3 0,3 Sangat Sangat Sangat Sangat Memusakan Memusakan Memusakan Memusakan 1 1 1 1 Sedikit Lebih Sedikit Lebih Sedikit Lebih Sedikit Lebih Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan 0,65 0,65 0,65 0,65 Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan 0,39 0,39 0,39 0,39 Kurang Kurang Kurang Kurang Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan 0,24 0,24 0,24 0,24 Tidak Memuaskan Tidak Memuaskan Tidak Memuaskan Tidak Memuaskan 0,14 0,14 0,14 0,14

73 Tabel III.18 Range Nilai Kriteria Range Nilai Nilai Huruf 0,1 0,3 Sangat Memuaskan 0,65 0,195 Sedikit Lebih Memuaskan 0,39 0,117 Memuaskan 0,24 0,72 Kurang Memuaskan 0,14 0,42 Tidak Memuaskan Tabel III.19 Kriteria Dan Sub Kriteria Kriteria Sub Kriteria Keterangan Absensi 26 hari SM(Sangat Memuaskan) 20 Hari M( Memuaskan) 15 Hari KM(Kurang Memuaskan) 10 Hari TM(Tidak Memuaskan) Pencapaian Target 100.000.000 SM(Sangat Memuaskan) 50.000.000 M( Memuaskan) 25.000.000 KM(Kurang Memuaskan) 5.000.000 TM(Tidak Memuaskan) Lembur 4 jam SM(Sangat Memuaskan) 3 jam M( Memuaskan) 2 jam KM(Kurang Memuaskan) 1 jam TM(Tidak Memuaskan) Kedisiplinan Datang Tepat Waktu SM(Sangat Memuaskan) Rajin M( Memuaskan) Ter lambat KM(Kurang Memuaskan) Pulang Tidak Tepat Waktu TM(Tidak Memuaskan)

74 4. Studi Kasus AHP : Contoh pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan dengan metode Tabel III.19 Studi Kasus Absensi (A) Target Kerja (T) Lembur (L) Kedisiplinan (K) Karyawan 1 SM M M KM Karyawan 2 SLM M KM TM Maka hasilnya : Tabel III.20 Hasil Penilaian Absensi Target Kerja Lembur Kedisiplinan Total (A) (T) (L) (K) Karyawan 0,3 0,039 0,117 0,072 0,528 1 Karyawan 2 0,195 0,039 0,072 0,042 0,348 Nilai 0.3 pada kolom absensi baris karyawan 1 diperoleh dari nilai karyawan 1 untuk absensi, yaitu Sangat Memuaskan dengan prioritas 1 (Tabel III.17), dikalikan dengan prioritas absensi sebesar 0.3 (Tabel III.17). Kolom total diperoleh dari penjumlahan pada masing-masing barisnya. Nilai total inilah yang dipakai sebagai dasar untuk menentukan karyawan yang akan mendapatkan bonus. Semakin besar nilainya, karyawan tersebut akan semakin besar kesempatan untuk mendapatkan bonus.

75 III.3.3.1. Rancangan ERD (Entity Relationship Diagram) Perancangan ERD dilakukan untuk mengetahui bentuk database yang akan dibuat dan mengetahui hubungan antar tabel. ERD untuk sistem penunjang keputusan pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan seperti pada gambar III.20. seperti berikut : JK Tgl_Lhr Alamat Nama ID Karyawan M M Mengisi Mendapatkan 1 M ID Kode_adm Admin 1 Memberi Data 1 Bonus Jlh_Bonus Username keputusan Password Password Gambar III.20 ERD SPK Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Karyawan III.3.3.2. Logika Program Logika Program adalah untuk langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis. Perancangan logika dalam Skripsi ini dituangkan dalam bentuk activity diagram. Activity diagram merupakan bagian

76 sangat penting dalam pemrograman, mulai dari program itu dirancang hingga menjadi sebuah program yang telah diatur. Rancangan program itu merupakan cara kerja dari program yang akan dibuat. Dibawah ini penulis akan menggambarkan sedikit rancangan yang berhubungan dengan program, antara lain : 1. Activity Diagram Form Input Data Login Admin Activity diagram form input data login dapat dilihat pada Gambar III.24. Sebagai berikut : Login Username & Password Invalid Cek Validation Valid Login Gambar III.21 Activity Diagram Halaman Login Admin 2. Activity Diagram Data Karyawan Activity diagram data Karyawan dapat dilihat pada Gambar III.22. Sebagai berikut : login admin Kehalaman Utama Data Karyawan

77 Gambar III.22. Activity Diagram Halaman Data Karyawan 3. Activity Diagram Form Input Data Perhitungan Bonus Activity diagram form input data Perhitungan Bonus dapat dilihat pada Gambar III.26. Sebagai berikut : Login Admin Kehalaman utama memilih menu memilih kriteria yang dapat bonus memproses,menyimpan,menghitung bonus dan laporan data perhitungan bonus Gambar III.23. Activity Diagram Form Input Data Perhitungan Bonus