BAB I PENDAHULUAN. menciptakan banyak lowongan pekerjaan. Kemajuan industri pariwisata dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG PEMILIHAN DAN OBYEK KKP. pegawai, merupakan faktor yang paling menentukan keberhasilan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. motivasi kerja dalam mendukung kinerja sumber daya manusia. Motivasi yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. lain yang jeli melihat peluang yang tidak ditimbulkan pesaingnya.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mahmudi (2010) pengertian anggaran yaitu, Budget (anggaran) ialah suatu

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Saat

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia periklanan dunia kian berkembang pesat, di zaman sekarang ini

B A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain itu juga didukung oleh masyarakat lokal Bali yang ramah,

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Begitu juga sebaliknya, jika sumber daya manusia yang dimiliki

diperlakukan sebagai stakeholders yang memiliki hak tertentu dalam organisasi, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. bersungguh-sungguh untuk menanggulanginya, niscaya bangsa-bangsa akan

SISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN DAN PROGRAM REFORMASI BIROKRASI. Pelaksanaan reformasi birokrasi dibagi ke dalam dua tingkatan pelaksanaan, yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman seperti ini, peranan bahasa sangat

BAB I PENDAHULUAN. memandang kerja adalah sesuatu yang mulia. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. yang ideal untuk memberikan pelayanan publik secara baik dan maksimal.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi persaingan bisnis khususnya di perusahaan jasa berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan,

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini kegiatan suatu perusahaan sangat pesat sekali.

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelamar selanjutnya akan melakukan proses seleksi sampai perusahaan

BAB IV KESIMPULAN. Berdasarkan hasil pembahasan dengan menggunakan 2 indikator yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Makasar. Karyawan-karyawan ini bekerja dalam lingkup tugas yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran proses dan kegiatan suatu organisasi. Untuk menghadapi permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan perusahaan.kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada sejauh

BAB 1 PENDAHULUAN. saja yang terjadi didunia pada era global dalam waktu yang sangat singkat

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS

PENGARUH EFEKTIVITAS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN FOOD & BEVERAGE DEPARTMENT DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE BANDUNG

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu tinggi, dan sarana prasarana transportasi yang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing karyawan dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) memberikan pengalaman yang sesungguhnya, memberikan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. semakin modern, jaringan fisik serta pelayanan sarana dan prasarana nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting untuk memajukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi program diploma III Universitas Andalas dalam mencapai gelar Ahli

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, perkembangan sumber daya. pengetahuan maupun penguasaan tinggi sangat diperlukan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Kegiatan tersebut

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada unit CPM (Corporate

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Abstrak. Kata Kunci : Perencanaan, Rekrutmen, Seleksi, Penempatan, Pelatihan DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang

BAB I PENDAHULUAN. Widjaja, 2006). Pegawai memiliki peran yang besar dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang cepat dalam industri pariwisata dan perhotelan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. diberikan suatu pelatihan atau yang sering disebut Kuliah Kerja Media

2017, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba

PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH DALAM MENIGKATKAN KINERJA PADA DINAS PARIWISATA DI KABUPATEN MUSI RAWAS ANGGA *) DEWI FITRIYANI **)

BAB I PENDAHULUAN.

I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. kerja, bekerja secara tepat, cepat, cermat, dan efisien sangatlah penting. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa akomodasi (kamar) yang dikelola

BAB I PENDAHULUAN. menarik tenaga kerja yang efektif dalam sebuah organisasi (Daft, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Pentingnya Kegiatan Magang Bagi Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, tidak setiap perusahaan/ organisasi memiliki SDM yang

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,

Fungsi Rekrutmen Manajemen SDM

dua orang yang tidak akan pernah tergantikan dalam hidupku. Serta untuk kalian semua yang selalu memberiku semangat.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Hotel merupakan salah satu akomodasi yang dapat diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh hasil pencarian dari suatu pokok permasalahan dalam penelitian yang

Rekrutmen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat di berbagai

Hasil Wawancara. 1. Apakah tujuan perusahaan secara umum? 2. Bagaimana strategi-strategi SDM untuk mencapai tujuan perusahaan?

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi terkait erat dengan investasi dan alih teknologi. Perkembangan

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA,

Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM Aparatur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BABI PENDAHULUAN. Dalam mengelola organisasi saat ini menuntut adanya perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

LAPORAN SISTEM PAKAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANG UNIVERSITAS JEMBER

2015 PENDAPAT SUPERVISOR TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI HOUSEKEEPING PADA PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI HOTEL

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. sumber pemasukan atau devisa, hal ini sesuai dengan pernyataan Sapta Nirwandar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sistem informasi sumber daya manusia telah menjadi suatu acuan untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan sektor yang sangat potensial untuk meningkatkan pendapatan nasional dan dapat mensejahterakan masyarakat. Pariwisata juga dapat menciptakan banyak lowongan pekerjaan. Kemajuan industri pariwisata dan perekonomian di era globalisasi telah membawa dunia kearah yang menakjubkan, terutama pada bidang perhotelan. Lorin Solo Hotel merupakan salah satu hotel bintang 5 di Kota Solo dan juga memegang peranan penting dalam memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan perekonomian khususnya di Kota Solo. Lorin Solo Hotel memiliki komitmen untuk terus melakukan inovasi dan juga memberikan pelayanan yang penuh keramah-tamahan, selain itu juga menawarkan jasa pelayanan perhotelan dengan standar internasional dengan konsep bernuansa alami, arsitektur serta pelayanan sangat tradisional. Untuk mewujudkan itu semua perlu didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) atau biasa disebut dengan karyawan. Setelah adanya Kebijakan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN-RB) terkait Larangan Rapat di Hotel bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) menyebabkan banyak hotel yang sepi dan omset hotel juga menurun, hal ini juga terjadi di Lorin Solo Hotel. Solusi dari pihak manajemen agar hotel tetap bertahan maka dilakukan penghematan di beberapa bagian seperti 1

penghematan listrik dan air. Selain itu untuk lebih menekan biaya banyak para daily worker dan casual yang di rumahkan. Pihak hotel menyiasati dengan memaksimalkan penggunaan tenaga yang ada setelah adanya pengurangan dan memperbanyak peserta magang. Sebelum terjadinya penurunan omset akibat larangan rapat bagi PNS di Lorin Solo Hotel, hotel tersebut memang sudah banyak digunakan sebagai tempat magang dari berbagai kota seperti Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Sragen, Solo, Karanganyar dan sekitarnya. Hal ini disebabkan banyak sekolah, universitas dan lembaga pelatihan yang bergerak pada bidang pariwisata baik perhotelan maupun kapal pesiar untuk mengajarkan para peserta didiknya agar terampil dan siap di dunia kerja nyata. Magang merupakan bagian dari pelatihan kerja, biasanya magang dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir atau siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu syarat utama untuk menyelesaikan proses pendidikan. Masalah magang telah diatur dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan khususnya pasal 21 30. Lebih spesifiknya diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per.22/Men/IX/2009 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri. Dalam Peraturan Menteri tersebut, pemagangan diartikan sebagai bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman 2

dalam proses produksi barang dan atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu. Dalam kegiatan magang kedua pihak saling mendapatkan keuntungan, para peserta memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan semua ilmu yang telah dipelajari di bangku sekolah, kuliah maupun lembaga pendidikan dan mempelajari detail tentang seluk beluk standar kerja yang profesional. Pengalaman ini kemudian menjadi bekal dalam menjalani jenjang karir yang sesungguhnya. Selain itu para peserta juga dapat menambah wawasan mengenai dunia industri dan meningkatkan keterampilan serta keahlian praktek kerja. Peserta magang juga bisa belajar di hotel dengan maksimal pada saat hotel sepi dan dibimbing oleh senior atau karyawan yang lebih berpengalaman. Selain itu dari pihak hotel juga diuntungkan dengan adanya peserta magang yang membantu kerja karyawan yang ada. Sehingga dibutuhkan orang pilihan sebagai peserta magang dan langkah awal yang harus di laksanakan yaitu melakukan seleksi penerimaan peserta magang. Apabila langkah tersebut tidak dilaksanakan dengan baik maka dapat menimbulkan suatu masalah dalam mencapai tujuan yang telah di tentukan oleh suatu perusahaan. Apabila terjadi kesalahan dalam menempatkan peserta magang, maka dapat menimbulkan beberapa akibat, antara lain keresahan atau ketidaknyamanan, kurangnya konsentrasi sehingga terjadi kekeliruan saat mengerjakan tugas, kurang memiliki rasa tanggung jawab, turunnya semangat kerja dan yang paling parah ialah malas untuk masuk kerja. Selain berakibat buruk pada peserta magang, kesalahan dalam hal penempatan juga berakibat buruk terhadap 3

perusahaan. Perusahaan dapat mengalami kerugian keuangan maupun dapat memperburuk citra perusahaan dimata para konsumen. Oleh karena itu untuk mendapatkan peserta magang yang tepat kita harus mengetahui dari mana sumber peserta magang tersebut agar efektifitas dan efisiensi dalam mendapatkan peserta magang dapat ditingkatkan. Dari latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk membahas serta mengangkat judul Prosedur Penerimaan Peserta Magang Di Lorin Solo Hotel B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang di atas. maka, penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini kedalam beberapa pokok permasalahan, yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana prosedur penerimaan peserta magang di Lorin Solo Hotel? 2. Kesalahan apa saja yang sering dilakukan oleh para peserta magang di setiap departemen dan bagaimana cara Human Resources Department (HRD) mengatasi masalah tersebut? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui dan memahami tentang prosedur penerimaan peserta magang di Lorin Solo Hotel. 2. Untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang sering dilakukan oleh para peserta magang di setiap departemen dan bagaimana HRD mengatasi masalah tersebut. 4

D. Manfaat 1. Manfaat Praktis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tolok ukur atau patokan saat penerimaan peserta magang baru khususnya di Lorin Solo Hotel dan dapat dijadikan sebagai sumber informasi pada penelitian berikutnya. 2. Manfaat Teoritis a. Dapat menambah pengetahuan, dan sarana penerapan prosedur penerimaan peserta magang guna memaksimalkan pengetahuan tentang perhotelan khususnya dalam Human Resources Department. b. Dari pelaksanaan penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan khususnya untuk Lorin Solo Hotel dan instansi pada umumnya. E. Tinjauan Pustaka Ada beberapa Tinjauan pustaka yang dapat digunakan sebagai sumber referensi dalam penulisan Tugas Akhir ini antara lain : 1. Kusumaningsih mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) tahun 2010 dalam Skripsi yang berjudul Prosedur Penerimaan Pegawai di Hotel Lorin Busness Resort & SPA menuliskan bahwa prosedur penerimaan pegawai harus memenuhi persayaratan tertentu dan harus melalui tes tertulis maupun interview dari Human Resources Manager (HRM), Head of Department dan General Manager (GM). 5

2. Cahyaningsih mahasisiwi UNS tahun 2009 dalam Skripsi yang berjudul Proses Penerimaan Karyawan PT Persada (Kopindosat) Yogyakarta dalam penelitian ini dijelaskan bahwa proses perekrutan yang dilakukan PT Persada biasanya tidak melalui pengumuman atau iklan lowongan kerja melalui media. Para pelamar dengan sendirinya menyerahkan atau mengirimkan surat lamarannya langsung tanpa mengetahui apakah PT Persada membutuhkan tenaga kerja baru atau tidak. Atau sering disebut dengan lamaran tertulis. Yaitu dengan menyertakan keterangan mengenai diri pelamar. Selain itu jika PT Persada sedang membutuhkan karyawan baru biasanya disampaikan melalui orang orang dalam (intern) perusahaan. 3. Astuti mahasiswi UNS tahun 2011 dalam Skripsi yang berjudul Prosedur Recruitment Pegawai di perusahaan umum kehutanan Negara (perum perhutani) kesatuan pemangku hutan KPH surakarta tipe penelitian ini adalah deskriptif kualitatif interaktif. Dalam penelitian ini membahas tentang prosedur recruitment pegawai di Perum Perhutani KPH Surakarta. Di dalam penelitiannya bahwa untuk prosedur perekrutan pegawai harus sesuai dengan keputusan Direksi mulai dari pendaftaran, seleksi administrasi, pengumuman peserta seleksi, seleksi tertulis dan wawancara. Dari uraian Tinjauan Pustaka diatas judul Prosedur Penerimaan Peserta magang di Lorin Solo Hotel belum dibahas oleh siapapun. 6

F. Landasan Teori 1. Pengertian Prosedur Prosedur adalah faktor yang sangat penting dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan, dan tidak hanya dalam bidang kegiatan operasional tetapi juga dalam bidang pekerjaan perkantoran. Kata prosedur berasal dari bahasa Inggris yaitu procedure yang berarti cara, jalan, aturan, ketentuan yang dipakai. Akan tetapi kata procedure tersebut telah lazim digunakan dalam kosakata bahasa Indonesia yang dikenal dengan prosedur. Pengertian prosedur menurut kamus besar bahasa Indonesia ialah 1. tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas; 2 metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu masalah. Menurut Mulyadi (2001:5) mendefinisikan : Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Di dalam suatu sistem, biasanya terdiri dari beberapa prosedur dimana prosedur-prosedur itu saling terkait dan saling mempengaruhi. Akibatnya jika terjadi perubahan salah satu prosedur, maka akan mempengaruhi prosedurprosedur yang lain. 7

Sedangkan menurut Wursanto (1987:65), prosedur merupakan bagian dari klasifikasi perencanaan eksekutif dimana perencanaan eksekutif dibuat oleh pimpinan suatu organisasi dan diperlukan untuk menentukan pelaksanaan rencana, yakni petunjuk-petunjuk yang bersifat direktif. Berdasarkan definisi diatas, prosedur adalah rangkaian tugas maupun tahapan yang saling berhubungan dan berurutan antara satu dengan yang lain yang merupakan cara atau metode untuk menjalankan kegiatan agar sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. 2. Pengertian Rekruitmen Kata penerimaan dapat diartikan sebagai tindakan yang diberikan oleh orang lain karena kita membutuhkan. Begitu juga dengan penerimaan pegawai, karena suatu perusahaan membutuhkan pegawai, maka perusahaan mengadakan penerimaan pegawai. Selanjutnya kata penerimaan sering disebut juga sebagai rekruitmen atau pengadaan. Rekruitmen merupakan proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan oleh suatu organisasi. Seperti yang diungkapkan oleh Simamora (1999:212) bahwa : Rekruitmen adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian. 8

Simamora dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia (1999:254) di jelaskan bahwa : Seleksi adalah proses dengannya sebuah perusahaan memilih dari sekelompok pelamar, orang atau orang-orang yang paling memenuhi kriteria seleksi untuk posisi yang tersedia berdasarkan kondisi yang ada pada saat ini. Seleksi merupakan motivasi, jika orang-orang yang tepat telah diseleksi, maka proses motivasi dengan sendirinya akan berjalan dengan baik disebabkan orang tersebut telah mempunyai sikap yang baik untuk menunaikan tugas-tugas mereka sesuai dengan system yang telah tertata. 3. Hal-hal yang Perlu Diseleksi Semua perusahaan yang melaksanakan seleksi harus memeperhatikan banyak hal untuk mendapatkan orang-orang yang tepat. Menurut Nitisemito (1991:560), hal- hal yang perlu di seleksi antara lain sebagai berikut : a. Umur Setiap perusahaan pada saat proses seleksi dapat menetapkan batas-batas umur sebagai salah satu syarat untuk dapat diterima. Karena tidak semua pekerjaan dapat dilakukan oleh semua orang tanpa adanya batasan umur. b. Jenis kelamin Untuk tugas tertentu mungkin akan lebih baik bila dilaksanakan jenis kelamin tertentu, sehingga untuk itu dalam seleksi syarat jenis kelamin seringkali diperhatikan. Memang ada tugas yang akan sama hasilnya dikerjakan oleh pria dan wanita. 9

c. Keahlian Untuk tugas tertentu seringkali diperlukan orang-orang yang mempunyai keahlian tertentu, sehingga keahlian disini juga perlu diseleksi. Keahlian adalah sangat luas, oleh karena itu keahlian yang harus diseleksi adalah keahlian yang diperlukan dalam menjalankan pekerjaan. d. Pengalaman Dengan pengalaman yang cukup panjang dan cukup banyak maka dapat diharapkan mereka akan mempunyai kemampuan yang lebih besar daripada tanpa pengalaman. Dengan pengalaman tersebut maka perusahaan dapat menempatkan peserta magang sesuai dengan pengalamannya. Dan diharapkan akan semakin menguasai bidang yang ditekuni. e. Pendidikan Syarat Pendidikan juga digunakan dalam proses seleksi minimal SMA/SMK. f. Kerjasama Para Peserta Magang yang akan ditempatkan dalam suatu kelompok dimana perlu adanya kerjasama yang baik, maka dalam seleksi perlu adanya syarat dapat bekerjasama. g. Disiplin Sebenarnya setiap tugas pekerjaan pada prinsipnya memerlukan kedisiplinan. Jadi kedisiplinan akan berpengaruh terhadap hasil kerja yang telah dilakukan. 10

h. Inisiatif dan kreatif Inisiatif dan kreatif adalah suatu sikap mental dari seseorang yang selalu ingin menciptakan akan hal-hal yang baru demi mensukseskan tugas-tugas yang dibebankan. i. Fisik Untuk melaksanakn tugas tertentu seringkali keberhasilannya mempunyai kaitan dengan fisik orang yang melaksanakan. Dengan fisik yang dimaksud antara lain tinggi badan, berat badan, penampilan dan sebagainya. j. Kesehatan Dalam menyeleksi peserta magang masalah kesehatan wajib diperhatikan, sebab masalah ini mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas pekerjaan yang akan dilakukan k. Kejujuran Sebenarnya semua tugas pekerjaan memerlukan kejujuran dari petugas yang melaksanakan. Maka masalah kejujuran perlu pula diadakan seleksi. 11

G. Metode Penelitian 1. Tempat dan lokasi penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian di Lorin Solo Hotel Jalan Adi Sucipto No. 47 Karanganyar. Penelitian ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama 3 bulan yaitu bulan Februari-Mei pada Human Resources Departement. Sebagai trainee, penulis mendapatkan jatah masuk enam hari kerja dengan morning shift yaitu pukul 08.00 16.00 WIB 2. Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain komputer, flashdisk, kamera digital,buku,pulpen dan handphone. 3. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif 4. Sumber Data a. Data bersumber dan HRD maupun departemen lain yang ada di Lorin Solo Hotel. b. Buku-buku maupun dokumen. 12

5. Cara Pengumpulan Data a. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan yang akan digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah literatur. Literatur ini akan digunakan sebagai pelengkap data yang dibutuhkan dalam penyusunan tugas akhir ini. Literatur tersebut meliputi buku-buku teori, artikel, laporan penelitian yang diperoleh penulis dari beberapa pusat studi pariwisata serta media online. b. Studi Lapangan 1. Wawancara Merupakan cara untuk mendapatkan banyak informasi dengan bertanya langsung kepada narasumber atau pihak pihak lain yang berkompeten. Teknik ini dipakai oleh penulis agar data yang di peroleh lebih lengkap dan juga dimaksudkan bila ada hal lain yang kurang jelas bisa ditanyakan langsung kepada narasumber. Sumber data mengenai standar dalam menerima peserta magang, hak dan kewajiban peserta magang, data administrasi maupun dokumentasi, peraturanperaturan yang berlaku, gambaran umum dari Lorin Solo Hotel juga diperoleh dari Human Resources Department di Lorin Solo Hotel. 2. Observasi Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap tempat dan berbagai kegiatan yang 13

dilakukan. Dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan secara langsung, dimana observasi tersebut meliputi pencatatan tentang prosedur penerimaan para peserta magang hingga selesai magang, hak dan kewajiban bagi para peserta magang, dan kesalahan yang sering dilakukan oleh peserta magang. H. Sistematika penulisan BAB I Pendahuluan Terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan landasan teori, metode penelitian, cara pengambilan data dan sistematika penulisan. BAB II Terdiri dari tempat dan lokasi penelitian, gambaran umum obyek penelitian seperti sejarah berdirinya hotel, klasifikasi hotel, lokasi hotel, fasilitas yang tersedia di hotel. BAB I11 Pembahasan Bagian ini berisi mengenai hasil analisis dari penelitian yang dilakukan, yaitu membahas tentang prosedur penerimaan peserta magang, masalah-masalah apa saja yang sering dilakukan oleh para peserta magang di setiap departemen serta bagaimana HRD mengatasi masalah tersebut. BAB IV Bagian ini terdiri dari kesimpulan dan saran. 14