UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN MODEL STAD DAN ROLE PLAYING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Firdaus Daud dan Muhammad Mifta Fausan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Key Words: interest, participation, learning outcomes, articulation, Learning IPA

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Nanang Nurudin SMA Negeri 2 Kandangan Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BATANG DAN FUNGSINYA MELALUI METODE DEMONSTRASI

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG KEBEBASAN BERORGANISASI

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING DENGAN TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TIRON 02

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTEKTUAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab.

ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

Nagari et al., Penerapan Metode Course Review Horay... 1

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM SIRKULASI MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL SMP NEGERI 2 MEMPAWAH

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS II SDN 008 SUNGAI JALAU

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO SISWA KELAS VII H SMP NEGERI 4 NGAWI. Sri Muryani SMP Negeri 4 Ngawi

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Pendahuluan. Novia Tri Yuniawati et al., Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kualitas pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

APPLICATION INQUIRY LEARNING MODEL LEARNING TO IMPROVE RESULTS IPA CLASS IV SDN 016 SEKELADI KECAMATAN TANAH PUTIH

MENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS TENTANG PEMAHAMAN PERMASALAHAN SOSIAL MELAUI PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

PENERAPAN MODEL KOLABORASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

Riza Elyana, Eddy Noviana, Zetra Hainul Putra ,

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRACT

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH DI SDN 04 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING Rusmin SMP Negeri 1 Air Joman, kab. Asahan Abstract: The purpose of this study was to determine the learning outcome IPS material Seize National Struggle Indonesia West Irian with the implementation of learning model Double Loop Problem Solving (DLPs) on IX.1 grade students of SMP Negeri 1 Air Joman in the academic year 2014/2015. This study uses action research as much as two cycles. The subjects were IX.1 grade students of SMP Negeri 1 Air Joman in the academic year 2014/2015. The data obtained as the result of formative tests, observation sheet teaching and learning activities. From the analysis we find that the learning outcomes of students has increased from the first cycle to the second cycle, the first cycle (67%), the second cycle (87.5%). The conclusion of this study is the use of Double Loop Learning Model Problem Solving can improve learning outcomes IPS Material Seized National Struggle Indonesia West Irian IX.1 In Grade Students of SMP Negeri 1 Air Joman Academic Year 2014/2015 Keywords: double loop problem solving, the struggle of Indonesia, West Irian Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS materi Perjuangan Bangsa Indonesia Merebut Irian Barat dengan diterapkannya model pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) pada siswa kelas IX.1 SMP Negeri 1 Air Joman tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan sebanyak dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX.1 SMP Negeri 1 Air Joman tahun pelajaran 2014/2015. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II, yaitu siklus I (67%), siklus II (87,5%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Penggunaan Model Pembelajaran Double Loop Problem Solving dapat meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Merebut Irian Barat Pada Siswa Kelas IX.1 SMP Negeri 1 Air Joman Tahun Pelajaran 2014/2015 Kata kunci: double loop problem solving, perjuangan bangsa Indonesia, Irian Barat

Secara praktis, guru adalah ujung tombak dalam pembelajaran. Strategi dan manajemen guru untuk mengatasi masalah pembelajaran sangat dibutuhkan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas merupakan salah satu tugas utama guru, dan pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Dalam proses pembelajaran masih sering ditemui adanya kecenderungan meminimalkan keterlibatan siswa. Dominasi guru dalam proses pembelajaran menyebabkan kecenderungan siswa lebih bersifat pasif sehingga mereka lebih banyak menunggu sajian guru dari pada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, ketrampilan atau sikap yang mereka butuhkan. Dalam implementasi materi, menemukan IPS lebih menekankan aspek pengetahuan, berpusat pada guru, mengarahkan bahan berupa informasi yang tidak mengembangkan berpikir nilai serta hanya membentuk budaya menghafal dan bukan berpikir kritis. Dalam pelaksanaan menilai pembelajaran IPS sangat menjemukan karena penyajiannya bersifat monoton dan ekspositoris sehingga siswa kurang antusias dan mengakibatkan pelajaran kurang menarik padahal guru IPS wajib berusaha secara optimum merebut minat siswa karena minat merupakan modal utama untuk keberhasilan pembelajaran IPS. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil ulangan harian IPS yang pertama di kelas IIX.1 SMPN 1 Air Joman pada kompetensi dasar mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan mencapai rata-rata 57,8 dan hanya 50 % siswa mencapai nilai 70. Kondisi tersebut disebabkan oleh kenyataan sehari-hari yang menunjukkan bahwa siswa kelihatannya jenuh mengikuti pelajaran IPS. Pembelajaran sehari-hari menggunakan metode ceramah dan latihanlatihan soal secara individual dan tidak ada interaksi antar siswa yang pandai, sedang dan normal. Hal ini terbukti sebagian besar siswa mengeluh apabila diajak belajar IPS. Kenyataan tersebut, menunjukkan bahwa proses yang dilakukan oleh guru untuk pembelajaran IPS belum aktif. Dengan demikian dapat diduga bahwa yang menjadi kendala yang dirasakan adalah masalah proses pembelajaran yang kurang variasi dan kurang melibatkan siswa secara aktif. Guru menggunakan model pembelajaran yang terkesan monoton sehingga siswa menjadi kurang aktif. Ketika melaksanakan pembelajaran dikelas, peneliti banyak menghadapi permasalahan-permasalahan. Masalah-masalah tersebut yang timbul antara lain Pada pelaksanaan proses pembelajaran IPS ketika guru menjelaskan materi Perjuangan Bangsa Indonesia Merebut Irian Barat, siswa banyak yang tidak memperhatikan pada penjelasan guru. Siswa cenderung menunjukkan sikap bosan dan tidak tertarik dengan pembelajaran. Kemudian ketika guru bertanya apakah siswa sudah mengerti, hanya sebahagian yang menjawab. Proses pembelajaran cenderung berpusat pada guru (Teacher Oriented) Keadaan seperti ini sudah terjadi berulang kali selama proses pembelajaran dan akibatnya pada kegiatan siswa mengerjakan soal-soal latihan skor yang diperoleh siswa selalu rendah dan tidak

memuaskan. Setelah memperhatikan situasi kelas yang seperti itu, maka perlu dipikirkan cara penyajian dan suasana pembelajaran IPS yang cocok untuk siswa, sehingga siswa dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Saat ini pemerintah sudah sering mensosialisasikan berbagai model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang disosialisasikan adalah model pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS). Metode DLPS adalah sebuah metode yang di adopsi dari metode Problem Solving. Metode Problem Solving (metode pemecahan masalah) adalah bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metodemetode lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. DPLS adalah variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah dengan penekanan pada pencarian kausal (penyebab) utama dari timbulnya masalah, jadi berkenaan dengan jawaban untuk pertanyaan mengapa. Selanjutnya menyelesaikan masalah tersebut dengan cara menghilangkan gap uyang menyebabkan munculnya masalah tersebut. DLPS juga merupakan salah satu metode yang banyak digunakan untuk menunjang pendekatan pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar. METODE Penelitian ini bertempat di SMP Negeri 1 Air Joman Kabupaten Asahan Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Pebruari 2015 sampai dengan April semester genap tahun 2015. Subjek penelitian adalah siswa-siswi Kelas IX.1 SMP Negeri 1 Air Joman Tahun Pelajaran 2014/2015. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes buatan guru yang fungsinya adalah: (1) untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang telah diberikan dalam waktu tertentu; (2) Untuk menentukan apakah suatu tujuan telah tercapai; dan (3) Untuk memperoleh suatu nilai (Arikunto, 2002). Sedangkan tujuan dari tes adalah untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara individual maupun secara klasikal. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Perencanaan Pada siklus I, peneliti akan melaksanakan tindakan terdiri dari satu kali pertemuan selama kegiatan pembelajaran. Sebelum pelaksanaan tindakan siklus I, peneliti mempersiapkan dan melakukan beberapa hal yaitu: (1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran DPLS, (2) Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), (3) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati aktifitas guru dan siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung, (4) Mempersiapkan soal-soal untuk evaluasi siklus I yaitu tes hasil belajar I.

Pelaksanaan Pada tahap pemberian tindakan dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pengajaran yang dilakukan peneliti adalah: Kegiatan awal: Guru mengucapkan salam untuk membuka pelajaran. Guru mengkondisikan dan memastikan siswa siap menerima pelajaran. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (merujuk pada indikator). Guru menginformasikan metode pembelajaran DPLS Kegiatan Inti: Mengidentifikasi masalah, tidak hanya gejalanya (Identifying the problem, not just the symptoms) Mendeteksi penyebab langsung, dan secara cepat menerapkan solusi sementara (Detecting direct causes, and rapidly applying temporary solutions) Mengevaluasi keberhasilan dari solusi sementara (Evaluating the success of the temporary solutions) Memutuskan apakah analisis akar masalah diperlukan, jika ya (Deciding if root cause analysis is needed; and if so) Mendeteksi penyebab masalah yang arasnya lebih tinggi (Detecting higher level causes; and) Merancang solusi akar masalah (Designing root cause solutions) Kegiatan Akhir: Guru bersama murid menyimpulkan hasil pembelajaran Guru memberikan PR untuk penguatan Pengamatan Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I pada mata pelajaran IPS di kelas IX.1 SMP Negeri 1 Air Joman Tahun Pelajaran memperlihatkan 67% pesen siswa memperoleh hasil belajar yang baik dengan nilai rata-rata 6,9 dari jumlah siswa seluruhnya, sementara siswa yang tuntas dari KKM adalah 26 orang dan 14 orang tidak tuntas. Dari data hasil siklus I bahwasannya ketuntasan belajar klasikal siswa siklus I masih sangat rendah yaitu 67%. Ketuntasan klasikal siswa siklus I ini masih dibawah ketuntasan klasikal yang ditentukan yaitu sebesar 85%. Maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus berikutnya yaitu siklus II. Refleksi Setelah pelaksanaan tindakan pembelajaran yang terdiri dari dari satu kali pertemuan dalam siklus I, peneliti mengidentifikasi permasalahan yang ditemukan selama proses pembelajaran tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan hasil dari onservator selama proses pembelajaran, maka diperoleh kelemahan-kelemahan sebagai berikut: (1) Kelemahan-kelemahan guru pada siklus I Guru kurang dalam memberikan motivasi kepada siswa Guru belum mampu secara maksimal dalam mengelola dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Guru juga masih kurang dalam memberikan semangat kepada kelompok yang kurang berhasil. (2) Kelemahan-kelemahan siswa pada siklus I

Hasil nilai kelompok yang tuntas kurang lebih 50% Kemampuan memberikan saran, gagasan, memperhatikan teman menerangkan, memberikan tanggapan terhadap pertanyaan dan kemampuan memahami materi perlu ditingkatkan. Siklus II Perencanaan Pada siklus II, peneliti akan melaksanakan tindakan terdiri dari satu kali pertemuan selama kegiatan pembelajaran. Sebelum pelaksanaan tindakan siklus II, peneliti mempersiapkan dan melakukan beberapa hal yaitu: (1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran DPLS, (2) Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), (3) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati aktifitas guru dan siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung, (4) Mempersiapkan soal-soal untuk evaluasi siklus II yaitu tes hasil belajar II. Pelaksanaan Pada tahap pemberian tindakan dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pengajaran yang dilakukan peneliti adalah: (1) Kegiatan awal: Guru mengucapkan salam untuk membuka pelajaran. Guru mengkondisikan dan memastikan siswa siap menerima pelajaran. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (merujuk pada indikator). Guru menginformasikan metode pembelajaran DPLS (2) Kegiatan Inti: Mengidentifikasi masalah, tidak hanya gejalanya (Identifying the problem, not just the symptoms) Mendeteksi penyebab langsung, dan secara cepat menerapkan solusi sementara (Detecting direct causes, and rapidly applying temporary solutions) Mengevaluasi keberhasilan dari solusi sementara (Evaluating the success of the temporary solutions) Memutuskan apakah analisis akar masalah diperlukan, jika ya (Deciding if root cause analysis is needed; and if so) Mendeteksi penyebab masalah yang arasnya lebih tinggi (Detecting higher level causes; and) Merancang solusi akar masalah (Designing root cause solutions) (3) Kegiatan Akhir: Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dan guru memberikan penjelasan materi secara jelas ke siswa. Guru memberikan PR untuk penguatan Pengamatan Berdasarkan pada pelaksanaan tindakan pada siklus II untuk mata pelajaran IPS di kelas IX.1 SMP Negeri 1 Air Joman Tahun Pelajaran 2014/2015 menunjukkan 87,5% persen siswa sudah memperoleh hasil belajar yang baik dengan nilai ratarata 7,35, sementara yang tuntas dari

KKM berjumlah 35 siswa dan yang tidak tuntas berjumlah 5 siswa. Dari data tersebut menunjukkan bahwa jumlah ketuntasan minimal semakin meningkat seiring dengan persentase nilai rata-rata kelas 7,35 dan nilai yang semakin meningkat. Karena persentase ketuntasan telah mencapai kriteria yang ditetapkan yaitu 85% maka penelitian dinyatakan berhasil dan tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Dari data pada siklus II ketuntasan belajar klasikal siswa siklus II meningkat menjadi 87,5%. Ketuntasan klasikal siswa siklus II telah mencapai ketuntasan klasikal yang ditentukan yaitu sebesar 85%. Maka penelitian ini tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya yaitu siklus III. Refleksi Setelah pelaksanaan tindakan pembelajaran yang terdiri dari dari satu kali pertemuan dalam siklus II, peneliti mengidentifikasi permasalahan yang ditemukan selama proses pembelajaran tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan hasil dari onservator selama proses pembelajaran, maka diperoleh kelemahan-kelemahan sebagai berikut: (1) Kelemahan-kelemahan guru pada siklus II Guru belum mampu secara maksimal dalam mengelola dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Guru juga masih kurang dalam memberikan semangat kepada kelompok yang kurang berhasil. (2) Kelemahan-kelemahan siswa pada siklus II Hasil nilai kelompok yang tuntas kurang lebih 70 % Kemampuan memberikan saran, gagasan, memperhatikan teman menerangkan, memberikan tanggapan terhadap pertanyaan dan kemampuan memahami materi perlu ditingkatkan. Dari data di atas dapat kita lihat bahwasannya ketuntasan belajar klasikal siswa siklus II meningkat menjadi 87,5%. Ketuntasan klasikla siswa siklus II ini telah melewati ketuntasan klasikal yang ditentukan yaitu sebesar 85%. Maka penelitian ini tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya yaitu siklus III. Dan dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Model Pembelajaran Double Loop Problem Solving dapat meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas IX.1 SMP Negeri 1 Air Joman Tahun Pelajaran 2014/2015. Hasil pengamatan peneliti dan observer, penelitian yang dilaksanakan sudah menunjukkan kemajuan yang cukup baik, yaitu jumlah ketuntasan hasil belajar maksimal pada siklus I mencapai 67,57% dan pada siklus II semakin meningkat menjadi 81,08%, hingga mencapai persentase maksimal pada siklus III yaitu 94,59%. Pembahasan Permasalahan sebelumnya yang telah teridentifikasi pada pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Air Joman Kelas IX.1 Tahun Pelajaran 2014/2015 yaitu rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan guru dalam merencanakan dan menentukan strategi dan metode pembelajaran yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran. Perencanaan pengajaran

Tabel 1. Hasil Belajar Tiap Siklus Uraian Siklus I Siklus II Siswa yang tuntas 26 35 Skor Maksimal 400 400 Total Skor 276 294 Skor Rata-Rata 6,9 7,35 Persentase Ketuntasan 67% 78,5 mencakup kegiatan merumuskan tujuan apa yang akan dicapai oleh suatu kegiatan pengajaran, cara apa yang akan dipakai untuk menilai tujuan tersebut, materi atau bahan yang akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikan, serta media atau alat yang diperlukan. Berdasarkan kutipan tersebut penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan merumuskan tujuan dan memilih model pembelajaran berbasis masalah untuk pencapaian tujuan serta media pembelajaran yang tepat dan dapat menarik perhatian siswa. Gambaran penelitian tindakan kelas tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I terdapat 26 siswa dari 40 siswa seluruhnya yang dapat mencapai ketuntasan minimal, dan pada siklus II semakin meningkat hingga 35 siswa atau 87,5% dari seluruhnya. Setelah melaksanakan penelitian dan mengadakan tindakan, maka hasilnya menunjukkan bahwa pembelajaran Penggunaan Model Pembelajaran Double Loop Problem Solving dapat meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas IX.1 SMP Negeri 1 Air Joman Tahun Pelajaran 2014/2015 Hal ini terjadi karena siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran serta dapat menarik perhatian siswa dengan media pembelajaran yang lebih tepat untuk materi pembelajaran sehingga memberi pengalaman kongkrit bagi siswa dan dapat meningkatkan minat belajar siswa. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkaan selama dua siklus, hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berrikut: 1. Metode pembelajaran DLPS dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS. 2. Metode pembelajaran DLPS memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (67%), siklus II (87,5%).

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, S.B. 2002.1. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Putra Djamarah, S.B. 2002.2. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineksa Putra H, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo Nur, M. 2001. Pemotivasian Siswa Untuk Belajar. Surabaya: University Press. Universitas Negeri Surabaya Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru- Karyawan dan Peneliti Muda. Bandung: Alfabeta Setyaningsih. 2001. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insane Cendikia Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Jemmars Wahyuni. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

9