PERANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN KUALITAS PRODUK DETERJEN BU KRIM MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Cahya Adi Rama 1) Misbach Munir 2) ABSTRACT Investama PT Mandiri Sejati is a company engaged in the industry is one of them producing detergent. There are so many factors to be considered in determining the quality of production to be produced per day which will be targeted in starting a business. The problem faced is determining product quality detergent which is still manual calculations. Has developed a new system that is implemented in a decision support system. This system is used to help facilitate the processing of data in determining the quality of the detergent. The entire data collection related in determining the quality of the data detergents include color, texture, scent and cleaning power. The method used for data processing using AHP (Analytic Hierarchy Process). Stages in AHP begins the process of defining the problem, the manufacture of structural hierarchy that begins with a general purpose, followed by the criteria and alternatives options, Test consistency hierarchy. If it does not comply with CR <0.100 then the assessment should be repeated again. The results showed that application of decision support systems are used to determine the quality of this detergen, it can perform calculations with AHP (Analytic Hierarchy Process) is faster than manual calculation so that it can be more efficient and the accuracy of the data is close to perfect. Keywords: Detergent, Decision Systems (DSS), Analytical Hierarchy Process (AHP), Quality. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen untuk menentukan produk dan jasa yang digunakan (Ariani, 2004). Konsumen biasanya memilih produk dan jasa yang berkualitas yaitu yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Hal ini mengharuskan perusahaan sebagai produsen untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumennya. Sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen dalam menentukan produk dan jasa yang akan digunakan, komitmen terhadap kualitas produk dan jasa merupakan upaya yang harus dilakukan produsen untuk memenuhi keinginan konsumen. Perusahaan atau organisasi yang memproduksi suatu produk berusaha merancang dengan baik dan memelihara dengan sangat hati-hati keseluruhan proses produksi yang dijalankan. Untuk itu, dalam menentukan kualitas produk dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan untuk mengelola dan memanajemen segala sumber daya yang ada sehingga suatu produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Dalam pembuatan sistem pendukung keputusan ini diterapkan metode AHP (Analitical Hierarchy Process). Dalam mengelola faktor-faktor yang menentukan kualitas produksi tersebut dibutuhkan kriteria kriteria untuk menentukan kualitas seperti warna, tekstur, aroma dan daya cuci. Alternatif pilhan dengan nilai atau bobot yang nantinya direkomendasikan kepada perusahaan.
Dari penjelasan diatas masalah yang dihadapi perusahaan salah satunya adalah menentukan kualitas produk deterjen, sehingga peneliti ingin membantu mengatasi masalah tersebut dengan cara membuat aplikasi sistem pendukung keputusan untuk menentukan kualitas produk, yang diberi judul Perancangan Sistem Pengambilan Keputusan Dalam Menentukan Kualitas Produk Deterjen Bu Krim Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Bagaimana mempermudah perusahaan dalam menentukan kualitas produk yang di inginkan. b. Bagaimana menerapkan metode AHP dalam menentukan kualitas produk deterjen. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam peneliti ini yaitu: a. Menghasilkan sistem pendukung keputusan untuk menentukan kualitas produksi pada PT. Mandiri nvestama Sejati. b. Mempermudah pihak perusahaan untuk membuat suatu keputusan kualitas produk yang optimal dan tepat untuk diproduksi dengan menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) 1.4 Manfaat penelitian Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat yaitu : 1. Bagi instansi a. Membantu pihak perusahaan dalam menentukan kualitas produksi yang tepat dan optimal. b. Dapat dimanfaatkannya sistem aplikasi ini yang lebih baik untuk mendukung kinerja instansi yang optimal. 2. Bagi Mahasiswa a. Dapat menambah wawasan tentang rancang bangun sistem pendukung keputusan (SPK). b. Dapat memberikan solusi mengenai masalah dalam menentukan kualitas produksi. c. Dapat memperdalam dan menerapkan pengetahuan tentang metode Analytical Hierarchy Process 3. Bagi Akademik a. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam penguasaan materi dan penerapan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah b. Memberikan gambaran kepada mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja KAJIAN PUSTAKA a. Landasan Teori Sistem pendukung keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. 1
Dalam buku Sistem Penunjang Keputusan oleh M. Ali Ramdani (2002), Moore and Chang menggambarkan SPK sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis, dan pemodelan Pengertian Analitycal Hierarchy Process (AHP) Merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif[3]. Prosedur AHP Pada dasarnya prosedur atau langkah-langkah dalam metode AHP meliputi: Menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalumenyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi.penyusunan hirarkiadalah dengan menetapkan tujuan yang merupakan sasaran sistem secarakeseluruhan pada level teratas. Kualitas Produk Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan dari produsen adalah kualitas produk dan jasa yang tertinggi. Menurut American Society for Quality Control, kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersira. Menurut Kotler Kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil / kinerja yang sesuai atau melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan. Sedangkan Garvin yang dikutip oleh Gasperszuntuk menentukan kualitas produk, dapat dimasukkan ke dalam 8 dimensi, yaitu : 1. Performance; berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakterisitik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut. 2. Feature; karakteristik sekunder atau pelengkap yang berguna untuk menambah fungsi dasar yang berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya. 3. Reliability; berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula. 4. Conformance; berkaitan dengan tingkat kesesuaian dengan spesifikasi yang ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Kesesuaian merefleksikan derajat ketepatan antara karakteristik desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan. 5. Durability ; berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat digunakan. 6. Service Ability ; karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi kemudahan dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang. 7. Aesthetic ; karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual. 8. Fit and Finish ; karakteristik yang bersifat subyektif yang berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk sebagai produk yang berkualitas. 2
Waterfall Penelitian ini melalui tahap-tahap kegiatan yang tertuang dalam kerangka berfikir yang meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Pembuatan perangkat lunak menggunakan metode Waterfall b. Kerangka Pemikiran Menganalisa hasil pengolahan data menggunakan konsep Sistem Pendukung Keputusan AHP untuk menentukan tingkat keakurasian Sistem Pendukung Keputusan tersebut terhadap data yang akan di uji. 3
METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini menggunkan data-data yang berkaitan dengan deterjen 3.2 Analisa Data Agar dalam penelitian nantinya dapat diperoleh data-data yang memiliki relevansi pada kasus yang dibahas penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Antara lain: a. Data primer: Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyeknya. Ada 2 macam data primer yang penulis lakukan yaitu : 1. Kriteria deterjen 2. Merk deterjen yang di teliti b. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari catatan - catatan, laporan-laporan tertulis dan makalah - makalah, buku - buku bacaan ataupun dari internet yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. 3.3 Metode Pengumpulan Data Observasi Metode ini diterapkan penulis untuk mengumpulkan data dari perusahaan deterjen PT. Mandiri Investama Sejati Wawancara Pengumpulan data secara wawancara adalah usaha untuk mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan supervisor QC (Quality Control) di perusahan deterjen tersebut. Studi Literatur Pengumpulan data dengan jalan penulis membaca buku dan sumber data lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 3.4 Analisa Sistem Analisis Kebutuhan Arah dan tujuan pembuatan sistem pendukung keputusan ini adalah untuk membantu perusahaan dalam menentukan kualitas produksi sesuai dengan criteria dan kebutuhannya, sehingga perusahaan bisa menentukan kualitas produk berdasarkan jumlah produksi. Adapun tahap-tahap dalam menentukan kualitas deterjen dengan memberikan input kepada system yang kemudian akan di proses untuk mendapatkan perhitungan kualitas sesuai dengan jumlah deterjen yang akan di produksi 3.5 Implementasi metode AHP Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Analytic Hierarcy Process (AHP). Prinsip Dasar AHP Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata dalam suatu hirarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subjektif tentang arti penting variabel tersebut secara relatif dibandingkan dengan variabel lain. Prosedur AHP Pada dasarnya prosedur atau langkah-langkah dalam metode AHP meliputi: 4
1. Menyusun Hirarki Pada tingkat teratas merupakan tujuan/goal yang ingin dicapai dalam penelitia ini. Sedangakan pada tingkat kedua merupakan kriteria-kriteria yang diberikan dan yang terakhir pada tingkat ketiga merupakan alternatif pilihan. Penilaian kriteria dan alternative.dinilai melalui perbandingan berpasangan.menurut Saaty (1988), untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat 3.6 Penerapan Perhitungan AHP Kriteria kriteria yang dipertimbangkan adalah: 1. Warna : Sangat baik, Baik, Cukup, Kurang baik 2. Tekstur : Sangat baik, Baik, Cukup, Kurang baik 3. Aroma : Sangat baik, Baik, Cukup, Kurang baik 4. Daya cuci : Sangat baik, Baik, Cukup, Kurang baik Adapun langkah langkah untuk mengetahui penentuan kualitas Deterjen adalah: 1. Menentukan Prioritas Kriteria Pada tahap ini dilakukan penilaian perbandingan antara satu criteria yang lain. Perbandingan dilakukan berdasarkan kebijakan pembuat keputusan dengan menilai tingkat kepentingan satu elemen terhadap elemen lainnya. Proses perbandingan berpasangan dimulai dari level hirarki paling atas yang ditujukan untuk memilih kriteria.pada tahap ini dilakukan penilaian perbandingan antara satu criteria yang lain. Hasil penilaian bisa dilihat dalam table 5
Angka 1 pada kolom warna baris warna menggambarkan tingkat kepentingnan yang sama antara warna dengan warna, sedangkan angka 2 pada kolom tekstur baris warna menunjukan tekstur sedikit lebih penting dibandingkan dengan warna. Angka 0.5 pada kolom warna baris tekstur merupakan hasil perhitungan 1/nilai pada kolom tekstur baris warna (2). Begitu pula seterusnya. 3. Hitung index kosistensi/ Consistency Index (CI) dengan rumus: CI = ((λ maks-n)/(n-1)) Dimana n = banyaknya elemen / Jumlah Kriteria Jumlah (jumlahan dari nilai-nilai hasil): 14.48 n (jumlah criteria): 4 λ maks (jumlah/n): 14.48 / 4 = 3.62 CI ((λ maks-n)/(n-1)): ((3.62-4)/4)) = -0.095 4. Hitung Rasio Konsistensi / Consistency Ratio (CR) dengan rumus: CR = CI / IR CR (CI/(IR)): (-0.095/0.9) = -0.11 Oleh karena CR < 0.1, maka rasio konsistensi dari perhitungan tersebut bisa diterima. 6
2. Menentukan Prioritas Subkriteria Menetukan prioritas subkriteria. Penghitungan sub kriteria dilakukan terhadap sub-sub dari semua criteria. Dalam hal ini, terdapat 4 kritria yang berarti akan ada 4 perhitungan rikut. - Membuat matriks perbandingan berpasangan kriteria warna. 7
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Tahap implementasi sistem merupakan tahap menterjemahkan perancangan berdasarkan hasil analisis dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh mesin, serta penerapan aplikasi pada keadaan yang sesungguhnya. aplikasi yang dimaksud adalah sistem pendukung keputusan dalam menentukan kualitas deterjen dengan metode Ahp 4.2 Pengujian Mandiri Pengujian dilakukan dengan melakukan perhitungan presicion dan recall pada hasil uji coba. Tabel 4.1 Tabel Uji Coba Dari kasus tersebut penulis menggunakan precision dan recall untuk mengetahui nilai ketepatan. Dengan rumusan sebagai berikut: 8
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisa data yang telah dilakukan saat melakukan observasi, di pabrik bukrim, serta perancangan dan implementasi yang telah dilakukan, ada beberapa kesimpulan yang dapat dikemukakan sebagai berikut: a. Sistem pendukung keputusan ini dapat mempermudah perusahaan dalam menentukan kualitas produk yang di inginkan. b. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi sistem penunjang keputusan yang digunakan untuk menentukan kualitas deterjen, sudah dapat melakukan perhitungan dengan metode AHP (Analytic Hierarchy Process) lebih cepat dibandingkan perhitungan secara manual sehingga bisa lebih efisien dan tingkat keakuratan data sudah mendekati sempurna 5.2 Saran Untuk pengembangan Perancangan Sistem Pengambilan Keputusan Dalam Menentukan Kualitas Produk Deterjen Bu Krim Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process selanjutnya disarankan : a. Menambahkan kriteria lain yang mempengaruhi penentuan kualitas produk diterjen yang akan diproduksi, antara lain : adictive, PH (kadar keasaman) b. Pengembangan selanjutnya diharapkan memberikan deskripsi pada skrip halaman program yang berbasis web agar dapat di akses secara online. Penyelesaian penelitian ini banyak dibantu berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu saya dalam menyelesaikan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Adriendi, "DSS using AHP in Selector of Lecture," International journal of Advance Science And Technology, vol. 52, Mar. 2013. Banureaj site. https://sites.google.com/site/banureaj/ta-jonas/ahp/prinsip-kerja-ahp. Darmanto, Eko, dkk, "Penerapan metode (Analythic Hierarchy Process) untuk Menentukan Kualitas Gula Tumbu," Jurnal Simetris, vol. 5, no. ISSN:2252-4983, Apr. 2014. Kotler, Philip, Marketing Management,. New Jersey, 2003. Kusrini, Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi offset, 2007. 9
Latifah, Noor, dkk, "Penerapan metode ahp untuk menentukan kualitas gula tumbu," 2014. Pandwinata, Deni, dkk., " Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Pesanan, Jan. 2010. Prosedur AHP. (2012, Dec.) [Online]. http://informatika.web.id/prosedur-ahp.htm 5197, June 2013. Susanti, Nila, dkk, "Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Kualitas Kayu Untuk Kerajinan Meubel," Jurnal Sarjana Teknik Informatika, vol. 1, no. e-issn:2338- Syaifullah, Pengenalan Metode AHP., 2010. Tjiptono, Fandy, Service, Quality and Satisfaction.: Andi Publisher, 2006. Tjipto, Fandy, Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi publisher, 2000, p. Hal 57. Wahyuni, Sri, dkk, "Sistem Pendukung Keputusan Model Fuzzy AHP Dalam pemilihan Kualitas Perdagangan Batu Mulia," IJCCS, vol. 6, no. ISSN: 1978-1520, Jan. 2012. 10