Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan Bagaimana mempertanggungjawabkan konsekuensi pajak pada periode berjalan dan mendatang:

dokumen-dokumen yang mirip
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

PSAK 46 AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN REVISI 2014

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

KUIS & SOAL LAPORAN ARUS KAS. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

ED PSAK 46. exposure draft

PSAK 1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN IAS 1 - Presentation of Financial Statement. Presented by: Dwi Martani

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN

PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

22/02/2018. Oleh: Ersa Tri Wahyuni, PhD, CA, CPMA, CPSAK

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN

Pendapatan Kontrak Konstruksi PSAK 34. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

BULETIN TEKNIS BULETIN TEKNIS REVALUASI ASET TETAP

PSAK 26 Biaya Pinjaman

KUIS & SOAL AKUNTANSI SEWA. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 11. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

PSAK 30 SEWA (REVISI 2007) ISAK 8 Transaksi yang Mengandung Sewa. Ellyn Octavianty

PERPAJAKAN: PENGAJARAN & PENELITIAN

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield Dwi Martani

AKUNTANSI PERPAJAKAN. PSAK 46 : Standar Akuntansi atas PPh

ED PSAK 46 (2010): PAJAK PENGHASILAN IAS 12 : INCOME TAX

PSAK 5 : SEGMEN OPERASI IFRS 8 : Operating Segments. Presented by: Dwi Martani

PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERPAJAKAN

PSAK 58. Discontinued Operation OPERASI YANG DIHENTIKAN. Presented by: Dwi Martani Anggota Tim Implementasi IFRS Ketua Departemen Akuntansi FEUI

ISAK 9/ IFRIC 1: PERUBAHAN ATAS KEWAJIBAN AKTIVITAS PURNA OPERASI, RESTORASI DAN KEWAJIBAN SERUPA

6/4/2012. Tujuan dan Ruang Lingkup. Tujuan dan Ruang Lingkup. Tujuan dan Lingkup PSAK 48

Oleh :Rr Indah Mustikawati PSAK 14 PERSEDIAAN IAS 2 - INVENTORIES

PSAK 7 PENGUNGKAPAN PIHAK-PIHAK BERELASI IAS 24 - Related Party Disclosure. Presented by: Dwi Martani

KUIS & SOAL PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI & ESTIMASI & KOREKSI

Materi: 2 LAPORAN KEUANGAN FISKAL

KUIS & SOAL INVESTASI SAHAM. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 7. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

KUIS & SOAL INVESTASI BONDS. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 6. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

EKUITAS. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 3. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad & Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEKURITAS DILUTIF. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 4

LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN. Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan.

PERENCANAAN PAJAK (S1 AK ALIH JENIS)

LABA PER LEMBAR SAHAM

SEKURITAS DILUTIF. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 4. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap

PENDAPATAN PSAK 23. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

LABA PER LEMBAR SAHAM. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 5

KUIS & SOAL EKUITAS. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 3. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI (PSAK 4/IAS 7)

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi tentang kinerja entitas di masa lalu, namun juga menyajikan informasi

AKUNTANSI PERPAJAKAN DAMPAK TAX AMNESTY TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN SESUAI DENGAN PSAK 70

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (DSAK IAI) melakukan adopsi International Financial

PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) DAN PMK No. 79 TAHUN 2008 TENTANG ASET TETAP PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA

a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.

PSAK 15 (revisi 2009) IAS 28: Investment in Associates. Dwi Martani

PSAK 60 (REVISI 2014) PENGUNGKAPAN INSTRUMEN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada negara sesuai

KUIS & SOAL EKUITAS. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 3. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN DI PT UG

PT GARUDA METALINDO Tbk

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

BAB II TELAAH PUSTAKA. dikenakan atas laba kena pajak perusahaan. yang diterima atau yang diperolehnya dalam tahun pajak.

BAB II LANDASAN TEORI

AKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK

KONVERGENSI KETENTUAN PERPAJAKAN KE IFRS. Godang P. Panjaitan

BAB II LANDASAN TEORITIS. 2.1 Pengertian dan Fungsi Pajak Penghasilan. 1. Pengertian Pajak Penghasilan (PPh)

II. LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASURANSI SYARIAH

ISAK 7: ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS (Revisi 2009) SIC 12 (2009) : Consolidation Special Purpose Entities

PPh terutang, Pajak penghasilan yang dihitung berbasis penghasilan kena pajak yang sesungguhnya dibayar kepada pemerintah, Beban Pajak Penghasilan Paj

ED Amandemen PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS (PRAKARSA PENGUNGKAPAN) EXPOSURE DRAFT

BAGIAN IX ASET

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik penerapan konvergensi

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. pajak ini dikenakan atas laba kena pajak perusahaan. diperolehnya dalam tahun pajak.

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

Tinjauan Atas PSAK No.1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan dan Perbedaannya dengan PSAK No.1 (Revisi 1998)

KONTRAK ASURANSI Menerapkan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi

Asset Revaluation: The Implication on Tax, Accounting and Performance Management REVALUASI ASET. Waktu / Tempat: Balai Kartini, Senin 16 November 2015

Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing

AKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK

Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait

PSAK 10 PENGARUH PERUBAHAN KURS Aria Farah Mita

b) transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian lain pada periode berjalan yang diakui pada laporan keuangan perusahaan.

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

ANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS

Materi: 12 ASET: PENGHENTIAN. (Dihapus, Dijual, Ditukar)

STANDAR AKUNTANSI TERKAIT TAX AMNESTY DAN ISSUE-ISSUE TERKAIT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasca adopsi penuh International Financial Reporting Standards (IFRS) di tahun

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

LIABILITAS JANGKA PANJANG

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

AKUNTANSI IMBALAN KERJA DAN PENSIUN

PSAK 4 LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Aria Farah Mita

Sejak Januari 1995 dengan diberlakukannnya PSAK No. 16, maka perusahaan diperkenankan muntuk memilih :

KUIS & SOAL SEKURITAS DILUTIF. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 4. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

PSAK 25 (Revisi 2009) Perubahan Estimasi. Taufik Hidayat,.SE,.Ak,.MM Universitas Indonesia

ED PSAK 46 (2010): PAJAK PENGHASILAN IAS 12 : INCOME TAX

NAMA : MELISA MARIA NPM : JURUSAN : AKUNTANSI PEMBIMBING : NOVA ANGGRAINIE, SE., MMSI

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan sangat berperan penting dalam menarik investor.

Transkripsi:

AGENDA Pengantar Pengertian dasar Akuntansi Pajak Penghasilan sesuai SAK 46 Implementasi Pajak Kini dan Pajak Tangguhan Penyajian Pajak Kini dan Pajak Tangguhan dalam Laporan Keuangan Komersial Aset dan Kewajiban Pajak Tangguhan 2

TUJUAN PSAK 46 Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan Bagaimana mempertanggungjawabkan konsekuensi pajak pada periode berjalan dan mendatang: pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan entitas. transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan entitas. Pernyataan ini juga mengatur pengakuan aktiva pajak tangguhan yang berasal dari sisa rugi yang dapat dikompensasi ke tahun berikut. Perbedaan pengaturan dengan IAS 12 : pengaturan pajak final, SKP, penambahan kesesuaian dengan peraturan perpajakan untuk definisi aset pajak tangguhan 3

RUANG LINGKUP PSAK 46 Diterapkan untuk akuntansi pajak penghasilan. Pajak penghasilan termasuk semua pajak dalam negeri maupun luar negeri yang didasarkan pada laba kena pajak. Pajak penghasilan termasuk: pemotongan pajak yang terutang oleh entitas anak, entitas asosiasi atau ventura bersama atas distribusi kepada entitas pelapor. Tidak berlaku pada: Hibah pemerintah (PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah) atau kredit pajak investasi. Namun, Tapi berlaku atas perbedaan temporer yang dapat ditimbulkan dari hibah tersebut atau kredit pajak investasi. 4

DEFINISI Aset pajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode masa depan sebagai akibat adanya: a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan; b) akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal peraturan perpajakan mengizinkan. Liabilitas pajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan terutang pada periode masa depan sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak. 5

DEFINISI Beban pajak (Penghasilan pajak) adalah jumlah agregat pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba atau rugi pada satu periode. Pajak kini adalah jumlah pajak penghasilan yang terutang (dilunasi) atas laba kena pajak (rugi pajak) untuk satu periode. Merupakan pajak penghasilan / pajak terutang satu tahun fiskal Perbedaan temporer adalah perbedaan antara jumlah tercatat aset atau liabilitas pada posisi keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya. Perbedaan temporer dapat berupa: Perbedaan temporer kena pajak - liabilitas Perbedaan temporer dapat dikurangkan aset 6

PENGAKUAN PAJAK KINI Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui sebagai liabilitas. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang, maka selisihnya, diakui sebagai aset. Manfaat yang berkaitan dengan rugi pajak yang dapat ditarik kembali untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya harus diakui sebagai aset. 7

PERBEDAAN TEMPORER KENA PAJAK Semua perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali jika timbul perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari: pengakuan awal goodwill; atau pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari suatu transaksi yang: bukan transaksi kombinasi bisnis; dan pada saat transaksi, tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak (rugi pajak). Perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak, cabang dan entitas asosiasi, dan ventura bersama, maka liabilitas pajak tangguhan harus diakui sesuai dengan paragraf 40. 8

PERBEDAAN TEMPORER DAPAT DIKURANGKAN Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan, sepanjang kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang cukup memadai sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang: bukan dari transaksi kombinasi bisnis; dan pada saat transaksi, tidak mempengaruhi baik laba akuntansi maupun laba kena pajak (rugi pajak) Namun, untuk perbedaan temporer dapat dikurangkan dihubungkan dengan investasi entitas anak, cabang dan entitas asosiasi, serta ventura bersama, maka aset pajak tangguhan harus diakui sesuai dengan cara khusus. (par 45) 9

Rugi Pajak Belum Dikompensasi dan Kredit Pajak Belum Dimanfaatkan (Unused Tax Credits) Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan apabila besar kemungkinan laba kena pajak masa depan akan memadai untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan. Pertimbangan laba kena pajak memadai?? Otoritas pajak yang sama Entitas akan mendapat laba kena pajak sebelum daluwarsa Rugi karena kasus tidak berulang Perencanaan pajak sehingga kompensasi dapat dimanfaatkan 10

Penilaian Kembali Aset Pajak Tangguhan Tidak Diakui Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas menilai kembali aset pajak tangguhan. Entitas mengakui aset pajak tangguhan yang tidak diakui sebelumnya apabila kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk dipulihkan. Sebagai contoh, perbaikan kondisi perekonomian meningkatkan kemampuan entitas untuk menghasilkan laba kena pajak dalam jumlah yang memadai pada periode masa depan sehingga aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui menjadi memenuhi kriteria pengakuan 11

POS DIAKUI DALAM LAPORAN LABA RUGI Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai penghasilan atau beban pada laporan laba rugi, kecuali apabila pajak penghasilan yang berasal dari: suatu transaksi atau kejadian yang diakui, pada periode yang sama atau berbeda, di luar laporan laba rugi baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung dalam ekuitas; atau kombinasi bisnis 12

POS DIAKUI DI LUAR LAPORAN LABA RUGI Pajak kini dan pajak tangguhan diakui di luar laporan laba rugi apabila pajak terkait pada pos-pos tersebut pada periode yang sama atau berbeda, diakui di luar laporan laba rugi. Pada periode yang sama atau berbeda, pajak kini dan pajak tangguhan terkait dengan pos-pos yang diakui: dalam pendapatan komprehensif lain, harus diakui pada pendapatan komprehensif lain. langsung ke ekuitas, harus diakui langsung pada ekuitas. 13

PENYAJIAN Saling hapus Entitas melakuan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, entitas: Memiliki hak secara hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang diakui; dan Berniat untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Entitas melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika: entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak atas entitas kena pajak yang sama atau entitas kena pajak berbeda yang akan merelaisasikan secara bersama 14

ILUSTRASI Entitas A membeli mesin senilai 10.000 2/1/X1. Mesin menurut akuntansi didepresiasikan selama 5 tahun, tanpa nilai sisa. Untuk tujuan pajak mesin termasuk kelompok 1 didepresiasikan selama 4 tahun. Misalkan penghasilan entitas sebesar 7.000 beban operasi selain depresiasi 2.000. Ilustrasi perbedaan pajak dan akuntansi serta jurnalnya dapat dilihat dalam slide berikut ini. 15

ILUSTRASI Depresiasi menurut akuntansi 10.000/5=2.000 AKUNTANSI 20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 Bbn Penyusutan 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 Total Beban 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750 Laba setelah pajak 2.250 2.250 2.250 2.250 2.250 16

ILUSTRASI Depresiasi menurut pajak 10.000/4=2.500 PAJAK 20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 Bbn Penyusutan 2.500 2.500 2.500 2.500 Total Beban 4.500 4.500 4.500 4.500 2.000 Penghasilan kena pajak 2.500 2.500 2.500 2.500 5.000 Pajak terutang 625 625 625 625 1.250 17

ILUSTRASI 20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 AKUNTANSI Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750 PAJAK Penghasilan kena pajak 2.500 2.500 2.500 2.500 5.000 Pajak terutang 625 625 625 625 1.250 Perbedaan Perbedaan laba 500 500 500 500 (2.000) Perbedaan pajak 125 125 125 125 (500) Kewajiban pajak tangguhan 125 250 375 500 0 Beban pajak (L/R) Beban pajak kini 625 625 625 625 1.250 Beban pajak tangguhan 125 125 125 125 (500) Total beban pajak 750 750 750 750 750 18

ILUSTRASI Jurnal yang dibuat pada saat 20X1 20X4 Beban pajak tangguhan 125 Liabilitas pajak tangguhan 125 Jurnal yang dibuat pada 20X5 Liabilitas pajak tangguhan 500 Pendapatan pajak tangguhan 500 Pada awal tahun 20X5, liabilitas pajak tangguhan terakumulasi sebesar 500. Pada akhir tahun 20X5, setelah depresiasi dicatat, perbedaan menjadi tidak ada, sehingga liabilitas pajak tangguhan nilainya 0 19

ILUSTRASI nilai sisa Entitas A membeli mesin senilai 12.000 pada 2/1/X1. Mesin menurut akuntansi didepresiasikan selama 5 tahun, dengan nilai sisa 2000. Untuk tujuan pajak mesin termasuk kelompok 1 didepresiasikan selama 4 tahun. Misalkan penghasilan entitas sebesar 7.000 beban operasi selain depresiasi 2.000. Mesin tersebut tahun 20X6 masih digunakan dan pada awal 20X7 dijual dengan harga 3000 Ilustrasi perbedaan pajak dan akuntansi serta jurnalnya dapat dilihat dalam slide berikut ini. 20

ILUSTRASI nilai sisa Depresiasi menurut akuntansi (12.000-2000)/5=2.000 AKUNTANSI 20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7 Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 Keuntungan mesin 1.000 Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 Bbn Penyusutan 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 Total Beban 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 2.000 2.000 Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 5.000 6.000 Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750 1.250 1.500 Laba setelah pajak 2.250 2.250 2.250 2.250 2.250 3.750 4.500 21

ILUSTRASI nilai sisa Depresiasi menurut pajak 12.000/4= 3.000 PAJAK 20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7 Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 Keuntungan mesin 3.000 Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 Bbn Penyusutan 3.000 3.000 3.000 3.000 Total Beban 5.000 5.000 5.000 5.000 2.000 2.000 2.000 Penghasilan kena pajak 2.000 2.000 2.000 2.000 5.000 5.000 8.000 Pajak terutang 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000 Penghasilan stlh pajak 1.500 1.500 1.500 1.500 3.750 3.750 6.000 22

ILUSTRASI nilai sisa 20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7 AKUNTANSI Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 5.000 6.000 Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750 1.250 1.500 PAJAK Penghasilan kena pajak 2.000 2.000 2.000 2.000 5.000 5.000 8.000 Pajak terutang 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000 Perbedaan Perbedaan laba 1.000 1.000 1.000 1.000-2.000 0-2.000 Perbedaan pajak 250 250 250 250-500 0-500 Kewajiban pajak tangguhan 250 500 750 1.000 500 500 0 Beban pajak (L/R) Beban pajak kini 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000 Beban pajak tangguhan 250 250 250 250-500 0-500 Total beban pajak 750 750 750 750 750 1.250 1.500 23

ILUSTRASI Jurnal yang dibuat pada saat 20X1 20X4 Beban pajak tangguhan 250 Liabilitas pajak tangguhan 250 Jurnal yang dibuat pada 20X5 Liabilitas pajak tangguhan 500 Pendapatan pajak tangguhan 500 Jurnal yang dibuat pada 20X7 Liabilitas pajak tangguhan 500 Pendapatan pajak tangguhan 500 Pada awal tahun 20X5, liabilitas pajak tangguhan terakumulasi sebesar 1000. Pada akhir tahun 20X5, setelah depresiasi dicatat, perbedaan direaliasasi 500, sehingga liabilitas pajak tangguhan nilainya 500 Perbedaan ini akan hilang pada saat aset tersebut terjual di tahun 20X7. Pajak mengakui keuntungan 3.000 akuntansi 1.000 24

ILUSTRASI kerugian fiskal Entitas A pada tahun 20x1 mengalami kerugian fiskal 8.000 (diasumsikan kerugian akuntansi nilainya sama). Pada 20x2 entitas laba 2.000, 20x3 laba 3.000 dan 20x4 laba sebesar 5.000. Tidak terjadi perbedaan akuntansi dan pajak 20X1 20X2 20X3 20X4 Laba akuntansi (8.000) 2.000 3.000 5.000 Beban pajak kini - - - 500 Beban pajak tangguhan (2.000) 500 750 750 Total beban pajak (2.000) 500 750 1.250 Laba setelah pajak (6.000) 1.500 2.250 3.750 Aset pajak tangguhan 2000 Pendapatan pajak tangguhan 2.000 Bebab pajak tangguhan 500 Aset pajak tangguhan 500 Bebab pajak tangguhan 750 Aset pajak tangguhan 750 Bebab pajak tangguhan 750 Beban pajak kini 500 Aset pajak tangguhan 750 25 Utang pajak kini 500

Implikasi Properti Investasi Sewa Tanah dan bangunan dikenakan pajak final. Beban depresiasi tidak boleh diakui. Sebuah bangunan senilai 500 juta disewakan selama 10 tahun dengan sewa 40 juta per tahun. Depresiasi 20 tahun garis lurus nilai sisa 0. Bagamana dampak pajaknya secara akuntansi?? 26

Implikasi Model Revaluasi Dibeli mesin pabrik sebesar 400 juta 10 tahun lalu, pada tahun 2008 nilai buku tinggal 200 juta, direvaluasi menjadi 300 juta, sehingga akan muncul selisih revaluasi 100 juta. Asumsikan perusahaan mendepresiasikan selama 20 tahun, sehingga masih 10 tahun tersisa. Mesin 100 Surplus Revaluasi 100 Beban pajak tangguhan OCI 25 Kewajiban pajak tangguhan 25 27

Implikasi Model Revaluasi Depresiasi Beban Depresiasi 20 Akumulasi Depresiasi 20 Beban pajak tangguhan OCI 2,5 Saldo laba 7,5 Surplus revaluasi 10 (pajak atas OCI harus dilaporkan ) Kewajiban pajak tangguhan 2,5 Beban pajak tangguhan (current) 2,5 (karena depresiasi yang berbeda dan diakui dalam laba rugi) 28

Main References Intermediate Accounting, IFRS Edition, Kieso, Weygandt, Warfield, Jhon Willleyson, 2010. International Financial Reporting Standards Certificate Learning Material The Institute of Chartered Accountants, England and Wales Standar Akuntansi Keuangan Dewan Standar Akuntansi Keuangan 29