BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bank syariah di Indonesia salah satunya disebabkan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
MARKETING PUBLIC RELATIONS

I. PENDAHULUAN. pada dua alasan utama yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala global, regional maupun nasional adalah industri jasa perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak mulai dikembangkannya sistem perbankan syariah di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat dan kompetitif. Hal

BAB I PENDAHULUAN. 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga

BAB I PENDAHULUAN. (LKMS), saat itu bank syariah belum muncul karena Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan situasi pasar saat ini telah berubah dengan sangat cepatnya.

I. PENDAHULUAN. Selama lima tahun terakhir, industri perbankan syariah mengalami. perkembangan yang pesat. Berdasarkan laporan Perkembangan Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. maka bank sulit untuk menjaga kesetiaan nasabah agar tidak berpindah pada bank

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemenuhan kebutuhan akan perumahan mempunyai peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Puri Indah Mall sendiri berada dibawah naungan Pondok Indah Group. Group

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sebelum pemerintah secara formal meletakkan dasar-dasar hukum operasional

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai unsur yang membantu menunjang melalui berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Pesatnya kemajuan didunia perbankan membuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan syariah di Indonesia telah mengalami perkembangan

PENDAHULUAN. sehingga memacu para pengelola perbankan untuk dapat berpikir secara kreatif,

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam pasal 1

I. PENDAHULUAN. Industri perbankan masih mendominasi aset sektor keuangan. Penguasaan aset

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. yang timbul, dimana setiap perusahaan ingin menjadi pemenang di bidangnya

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan juga berfungsi sebagai Financial Intermediaries antara pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin penting dalam masyarakat. Bank menjadi pilihan terbaik bagi

BAB I PENDAHULUAN. bila dibandingkan dengan negara-negara Muslim lainnya, perbankan syariah di

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian syariah, dilihat dari sektor ini. menginginkan adanya sebuah perbankkan yang benar-benar menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan dalam hal Dana

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang memiliki karakteristik unik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa didalam

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena bank syariah merupakan salah satu fenomena yang tetap hangat

BAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Profil Perusahaan I.2.1 Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Fungsi utama bank adalah sebagai lembaga

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Mei 1992, ditandai dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI). beberapa bank yang bersaing ketat (Infobank, No. 28).

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber data : Statistik Perbankan Bank Indonesia (2008)

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sebelum krisis moneter pada tahun 1997, sebagian besar. perbankan di Indonesia berekspansi usaha ke kredit korporasi dan

BAB I PENDAHULUAN. tambah dan keunggulan bersaing pada perusahaan modern (Chen,et al.2005:161).

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, persaingan di dalam industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan strategis sangat bergantung pada hasil analisis yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia khususnya masyarakat yang beragama islam terhadap suku bunga dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk

BAB I PENDAHULUAN. serius bagi pemerintah, adanya tuntutan masyarakat untuk dapat memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah menjadi fenomena yang tidak dapat dihindarkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. jaringan usahanya, sebuah perusahaan membutuhkan peran PR dengan. beragam strategi yang dimilikinya untuk kemajuan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h. xii 2 Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah, Februari 2017, h. 4.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indonesian Bank Service Excellence Monitor (BSEM 2010/ /2012)

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN I.1

PEMASARAN BISNIS BANK

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pihak yang kekurangan dana adalah pihak yang mengambil kredit pada

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan yang sebesar-sebesarnya. Dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Dana masyarakat merupakan titipan/investasi yang baru mendapatkan hasil bila diputar (dimanfaatkan) terlebih dahulu

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra perusaahaan yang positif (Ariyanti, 2016).

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di dunia lembaga keuangan syariah, sehingga diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah di Indonesia telah hadir sejak lebih dari lima belas tahun, yakni

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh masing-masing pemain dalam industri perbankan syariah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan kemudahan untuk mendirikan bank, cukup dengan setor modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman era globalisasi ini untuk melakukan transaksi, dapat digunakan

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini makin banyak bank yang menyediakan layanan internet banking.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1992, perbankan Indonesia menjadi maju dengan munculnya

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selama kurang lebih 23 tahun. Perjalanan tersebut dimulai dengan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai semakin ketatnya persaingan. Persaingan diantara bank-bank sangat

BAB I PENDAHULUAN. melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini didukung oleh mulai bermunculnya bank bank syariah ataupun

BAB I PENDAHULUAN. (lack of fund) menjadi pilar penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat persaingannya dari bank milik swasta, bank milik negara hingga bank

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia sangatlah kompleks, diantaranya adalah kebutuhan

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penilaian Global Islamic Finance Report (GIFR) ( Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era persaingan sekarang ini perusahaan-perusahaan pada suatu industri bersaing

BAB I PENDAHULUAN. untuk dikenali oleh konsumen. Selain itu juga tentang seberapa besar daya tariknya

BAB I PENDAHULUAN. Nasabah yang puas dan setia tidak akan ragu untuk menyebarkan berita dan halhal

BAB I PENDAHULUAN MANDIRI, SURYAYUDHA, SAUDARA, DANAMON, MANDIRI SYARIAH.

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi menghimpun dana

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perekonomian dunia. Bank juga merupakan salah satu produk jasa

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan suatu bangsa. Strategi pembangunan seperti ini hanya dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan periklanan (Durianto dalam Dida, 2013:1). sebaiknya disampaikan (Tinarbuko, 2007: 1). Dalam perumusan pesan iklan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan bank syariah di Indonesia salah satunya disebabkan oleh keberadaan masyarakat Islam. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk mayoritas muslim yang dituntut mempunyai pandangan bunga bank bertentangan dengan ajaran agama. Pandangan tersebut, mendasari perilaku seorang muslim dalam keterlibatannya dengan perbankan. Sejalan dengan visi, mewujudkan bank yang sehat, dinamis, mandiri, dan terpercaya bank Jabar membuka unit usaha syariah. Pembukaan unit usaha syariah pada tanggal dua puluh Mei tahun dua ribu tersebut, berdasarkan kepada tiga hal yang menjadi pertimbangan. Pertimbangan pertama, adanya kesempatan bank non syariah mendirikan usaha syariah dengan ditetapkannya undang-undang No. 10 tahun 1998 mengenai perbankan. Kedua, upaya memperluas pasar dan mengakomodir segmen pasar yang belum dilayani. Penelitian mengenai potensi, preferensi, dan perilaku masyarakat terhadap perbankan syariah di pulau Jawa pada tahun dua ribu menunjukan sebesar 62% masyarakat mempunyai pandangan bunga bank bertentangan dengan ajaran agama (www.bi.go.id). Ketiga, upaya mendukung program pemerintah provinsi Jawa Barat (Dakabalarea) yang digunakan sebagai pembiayaan modal kerja pengembangan usaha mikro, yaitu, usaha yang berdasarkan keputusan menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dengan gubernur Bank Indonesia No.11/KEP/MENKO/KESRA/IV/2002-No.4/2/KEP.GBI/2002 tanggal 22 April merupakan usaha dengan batas kredit maksimal sebesar 50 juta rupiah 1

(www.modalonline.com). Batas kredit tersebut, dalam Undang-undang No. 9 tahun 1995 (Suhardjono, 2003:53) termasuk jenis usaha kecil dengan kriteria sebagai berikut : 1. Kegiatan usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan bersih tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000 3. Milik warga negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki atau berafiliasi dengan usaha menengah atau usaha besar 5. Berbentuk usaha perseorangan, badan usaha yang berbadan hukum. Pembukaan unit usaha syariah bank Jabar pada tahun dua ribu menunjukan adanya optimisme potensi pasar. Berdasarkan statistik perbankan syariah bank Indonesia tahun 2005 jumlah bank syariah di Indonesia bertambah sebanyak 247 dari 146 bank syariah pada tahun dua ribu (www.bi.go.id). Pertambahan pesat jumlah bank syariah tersebut, dipahami memperlihatkan keadaan persaingan yang ketat, dan terganggunya optimisme potensi pasar. Indikator lain selain jumlah bank syariah tampak pada prediksi bagian aset bank syariah dari total aset bank di Indonesia dan diperlihatkan pada Tabel 1.1 sebagai berikut : TABEL 1.1 PREDIKSI PERKEMBANGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA Tahun Bank Syariah Total Aset Karim Business Consulting Bank Indonesia Aset Aset Bank Terendah Tertinggi Terendah Tertinggi Triliun Persentase Persentase 2006 40 50 1350 2.96 3.7 2.97 2007 75 80 1400 5.36 5.71 3.94 2008 100 120 1500 6.67 8 5.18 2009 150 180 1600 9.38 11.25 6.45 2010 200 220 1700 11.77 12.94 7.67 2011 300 350 1800 16.67 20 9.1 Sumber : Swa 17/xxi/18-13 Agustus 2005 2

Prediksi perkembangan aset bank syariah terhadap total asset bank, Tabel 1.1, tahun 2006 sebesar 2,96% sampai dengan 3,70% berdasarkan prediksi Karim Business Consulting, sebesar 2,97% prediksi pihak bank Indonesia. Tahun 2011, diprediksikan Karim Business Consulting sebesar 16,67% sampai dengan 20% dengan prediksi pihak bank Indonesia sebesar 9,10%. Terdapat perbedaan prediksi khususnya mulai tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 dimana prediksi pihak bank Indonesia lebih rendah dari prediksi terendah Karim Business Consulting. Perbedaan prediksi tersebut, dalam keberadaannya disertai persamaan prediksi yang selalu mengalami peningkatan. Oleh karena itu, potensi pasar bank syariah belum mengalami kejenuhan. Bank Jabar Syariah sebagai salah satu bank yang menerapkan prinsip syariah tidak terlepas dari persaingan. Kemampuan bersaing adalah relatif dibandingkan dengan bank syariah yang lain. Tabel 1.2 berikut ini memperlihatkan pangsa pasar bank Jabar Syariah pada tahun 2005 dengan tahun dasar tahun 2004 : TABEL 1.2 PANGSA PASAR BANK JABAR SYARIAH No Bank Syariah Pangsa Pasar Pangsa Pasar Bank Syariah 2004 2005 (Persentase) (Persentase) 1 Muamalat 44.94 52.09 Syariah Mandiri 2 Syariah Mandiri 41.8 34.03 Muamalat 3 BNI Syariah 6.86 6.79 BNI Syariah 4 Danamon Syariah 2.74 2.24 BII Syariah 5 Bukopin Syariah 1.66 1.5 Danamon Syariah 6 IFI Syariah 0.81 1.3 BRI Syariah 7 Jabar Syariah 0.6 1.11 Bukopin Syariah 8 BRI Syariah 0.32 0.49 Jabar Syariah 9 BII Syariah 0.27 0.45 IFI Syariah Sumber : http://www.modalonline.com Berdasarkan Tabel 1.2, pangsa pasar bank Jabar Syariah mengalami penurunan sebesar 0,11%, yaitu, dari 0,60% menjadi 0,49%. Penurunan tersebut, relatif 3

sedikit dan mampu menggeser posisi pangsa pasar bank Jabar Syariah dari peringkat ke tujuh menjadi ke delapan sebelum bank IFI Syariah. Pangsa pasar merupakan bagian pasar dari totalitas pasar yang memberikan gambaran posisi kinerja bank Jabar Syariah dari bank-bank syariah lain. Kinerja yang sebenarnya diberikan dipahami dapat dipersepsi sendiri, nasabah maupun calon nasabah secara berbeda. Hasil penelitian Karim Business Consulting dalam anugerah Islamic Banking Customers Satisfaction, Islamic Banking Awareness diperlihatkan pada Tabel 1.3 berikut : TABEL 1.3 RATING ISLAMIC BANKING CUSTOMERS SATISFACTION DAN ISLAMIC BANKING AWARENESS TAHUN 2005 No Islamic Banking Customers Satisfaction Islamic Banking Awareness 1 Bank Syariah mandiri Bank Muamalat Indonesia 2 Bank Danamon Syariah Bank Syariah mandiri 3 Bank Bukopin Syariah BNI Syariah 4 Bank Muamalat Indonesia Bank Danamon Syariah 5 BNI Syariah Bank IFI Syariah 6 Bank Jabar Syariah BRI Syariah 7 BRI Syariah Bank Bukopin Syariah 8 Bank IFI Syariah Bank Jabar Syariah Sumber : Majalah Manajemen 2005 Berdasarkan Tabel 1.3, kualitas pelayanan bank Jabar Syariah berada pada peringkat ke enam kategori Islamic Banking Customers Satisfaction setelah BNI Syariah. Kategori tersebut, berdasarkan penilaian aspek fisik dan non fisik dengan metode mistery shopper, yaitu, menunjuk seseorang terpercaya untuk bertindak sebagai nasabah dan berinteraksi langsung sehingga responden bersikap dan melakukan tindakan sebagaimana memberikan pelayanan terhadap nasabah lain. Kategori Islamic Banking Awareness menempatkan bank Jabar Syariah pada peringkat kedelapan setelah bank Bukopin Syariah. Hal tersebut, memberikan gambaran peningkatan kualitas pelayanan penting dimana peningkatan pemahaman masyarakat terhadap bank Jabar Syariah lebih penting 4

dalam keberadaannya. Kualitas pelayanan dirasakan individu nasabah setelah adanya pengalaman yang penting dikomunikasikan kepada publik sasaran sejalan dengan adanya persaingan dan optimisme potensi pasar telah dikemukakan. Mengingat pertimbangan yang mendasari berdirinya bank Jabar Syariah, pengusaha mikro di pusat perdagangan Caringin Bandung mempunyai kesesuaian sebagai salah satu publik sasaran. Gambar 1.1 berikut memberikan gambaran peringkat pilihan bank syariah, dan peringkat pengetahuan terhadap bank Jabar Syariah pada delapan puluh pengusaha mikro di pusat perdagangan Caringin Bandung : 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Mandiri Mandiri Muamalat BNI Muamalat BNI BRI BRI Jabar Jabar Danamon Danamon Bukopin IFI Mandiri Muamalat BNI BRI Jabar Danamon Bukopin IFI Pengetahuan responden Pilihan responden dalam keputusan Sumber : Pengolahan data GAMBAR 1.1 PERINGKAT PENGETAHUAN DAN PILIHAN BANK SYARIAH Berdasarkan Gambar 1.1, pengetahuan responden terhadap bank Jabar Syariah berada pada peringkat ke lima setelah BRI syariah dan sebelum bank Danamon Syariah. Pilihan responden terhadap bank Jabar Syariah peringkat ke enam 5

setelah bank Danamon Syariah dan sebelum bank Bukopin Syariah. Peringkatperingkat tersebut, berlandaskan frekuensi paling banyak jawaban responden yang ditemui melalui pertanyaan, Jika suatu saat Anda memutuskan untuk menjadi nasabah bank syariah, bank syariah manakah pilihan Anda? yang sebelumnya diajukan pertanyaan, Sebutkan nama-nama bank syariah yang Anda ketahui saat ini untuk mengetahui peringkat pengetahuan responden terhadap bank Jabar Syariah. Berdasarkan hal tersebut, terdapat indikasi masalah keputusan menjadi nasabah bank Jabar syariah dimana citra perusahaan juga bermasalah dalam keberadaannya. Upaya meningkatkan keputusan menjadi nasabah dilakukan melalui kualitas pelayanan dan atau komunikasi pemasaran. Kualitas pelayanan yang diberikan bank Jabar Syariah dikomunikasikan terhadap publik sasaran. Komunikasi pemasaran dilakukan secara terus menerus mulai dari sebelum, ketika dan atau setelah peningkatan kualitas pelayanan. Hasil wawancara secara tidak terstruktur dengan responden Bapak Mulya Prianwar (Marketing Manager), Ibu Maya, Pak Ari, Pak Nuri, Pak Budi selama peneliti Praktek Kerja Lapangan di bank Jabar Syariah cabang Bandung Jl. Pelajar Pejuang 45 No.54 diketahui bank Jabar Syariah melaksanakan marketing public relations dalam bentuk publikasi melalui brosur dan artikel, kegiatan layanan publik melalui penerimaan dan penyaluran dana kebajikan yang bersumber dari ZIS (Zakat,Infaq,Shadaqah), pidato dalam syariah banking training, sponsorship dalam pameran Bandung Expo dan Cooperation Fair. Keputusan pengusaha mikro di pusat perdagangan Caringin Bandung untuk menjadi nasabah bank Jabar Syariah masih berada setelah bank Syariah lain. Demikian juga, citra perusahaan bank Jabar Syariah penting peningkatan 6

dalam keberadaannya dimana bank Jabar Syariah melaksanakan marketing public relations. Melihat kenyataan yang tersingkap tersebut, peneliti tergugah untuk mengangkat masalah pengaruh marketing public relations terhadap citra perusahaan serta dampaknya terhadap keputusan menjadi nasabah bank Jabar Syariah pada pengusaha mikro di pusat perdagangan Caringin Bandung. 1.2. Identifikasi Masalah Penelitian ini mengangkat masalah pengaruh marketing public relations terhadap citra perusahaan serta dampaknya terhadap keputusan menjadi nasabah bank Jabar Syariah pada pengusaha di pusat perdagangan Caringin Bandung. Permasalahan yang diangkat tersebut, memberikan batasan ruang lingkup penelusuran fokus masalah. Keputusan menjadi nasabah berdasarkan peringkat pilihan menjadi nasabah belum merupakan suatu tindakan. Schiffman dan Kanuk (1994:565) mengemukakan bahwa keputusan pembelian meliputi adanya kebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelian, evaluasi alternatif. Oleh karena itu, masalah keputusan menjadi nasabah bank Jabar Syariah meliputi adanya kebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelian, evaluasi alternatif menjadi nasabah bank Jabar Syariah pada pengusaha mikro di pusat perdagangan Caringin Bandung. Peringkat kelima pengetahuan pengusaha mikro di pusat perdagangan Caringin Bandung dan Islamic Banking awareness bank Jabar Syariah memberikan indikasi masalah citra perusahaan. Shirley Harrison menegaskan, Pemahaman publik sasaran yang lengkap dan utuh terhadap personality, value, reputation, corporate identity diperlukan sehingga terbentuk citra perusahaan 7

yang positif (Jurnal Manajemen Indonesia,vol 2 2002:40). Masalah citra perusahaan bank Jabar Syariah meliputi masalah personality, value, reputation, corporate identity. Hal tersebut, berada dalam benak para pengusaha mikro di pusat perdagangan Caringin Bandung. Bank Jabar Syariah melaksanakan marketing public relations dalam bentuk publikasi, sponsorship, kegiatan layanan publik, pidato. Bentuk-bentuk marketing public relations menurut Rhenald Kasali terdiri dari : Publikasi, berita,kegiatan layanan publik,pidato,sponsorship,media identitas, bentuk-bentuk lainnya sesuai dengan kebijakan organisasi (2002:692). Berdasarkan hal tersebut, masalah marketing public relations bank Jabar Syariah meliputi masalah publikasi, sponsorship, kegiatan layanan publik, dan pidato. Menurut Buchari Alma, Keputusan membeli seseorang yang asalnya dipengaruhi oleh lingkungan, kebudayaan, keluarga, usaha promosi akan membentuk suatu sikap pada diri individu kemudian melakukan pembelian (2002:57). Thomas L. Harris dalam buku Rosady Ruslan (2001:243) mengemukakan : Marketing public relations is the process of planning and evaluating programs that encourage purchase and customers satisfying through credible communication of information and impression that identify companies and their products with need,concern of customers. Marketing public relations adalah proses perencanaan dan pengevaluasian program-program yang mendorong pembelian dan kepuasan pelanggan melalui komunikasi berisi informasi yang dapat dipercaya dan kesan yang menggambarkan perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Pengusaha mikro di pusat perdagangan Caringin Bandung merupakan publik sasaran bank Jabar Syariah. Oleh karena itu, pengaruh marketing public relations terhadap citra perusahaan bank Jabar syariah, pengaruh marketing public relations terhadap keputusan menjadi nasabah bank Jabar Syariah, 8

pengaruh citra perusahaan terhadap keputusan menjadi nasabah bank Jabar Syariah pada pengusaha mikro di pusat perdagangan Caringin Bandung merupakan masalah dalam penelitian ini. Peningkatan keputusan menjadi nasabah memberikan kontribusi terhadap kemampuan penghimpunan dana dan atau penyaluran dana sebagai kegiatan inti bank serta pada akhirnya berkontribusi terhadap besarnya pangsa pasar bank Jabar Syariah. 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah telah dikemukakan, dalam penelitian ini dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran marketing public relations bank Jabar Syariah pada pengusaha mikro di pusat perdagangan Caringin Bandung? 2. Bagaimana gambaran citra perusahaan bank Jabar Syariah pada pengusaha mikro di pusat perdagangan Caringin Bandung? 3. Bagaimana gambaran keputusan menjadi nasabah bank Jabar Syariah pada pengusaha mikro di pusat perdagangan Caringin Bandung? 4. Seberapa besar pengaruh marketing public relations terhadap citra perusahaan bank Jabar Syariah pada pengusaha mikro di pusat perdagangan Caringin Bandung? 5. Seberapa besar pengaruh marketing public relations terhadap keputusan menjadi nasabah bank Jabar Syariah pada pengusaha mikro di pusat perdagangan Caringin Bandung? 6. Seberapa besar pengaruh citra perusahaan terhadap keputusan menjadi nasabah bank Jabar Syariah pada pengusaha mikro di pusat perdagangan Caringin Bandung? 9

1.4. Tujuan Penelitian Masalah-masalah yang telah dikemukakan dalam keberadaannya memerlukan jawaban. Sugiyono menegaskan, Tujuan penelitian berkaitan dengan rumusan masalah yang ditetapkan (2004:305). Berdasarkan pendapat tersebut, penelitian ini mempunyai tujuan untuk : 1. Mengetahui gambaran marketing public relations bank Jabar Syariah pada pengusaha mikro di pusat perdagangan Caringin Bandung. 2. Mengetahui gambaran citra perusahaan bank Jabar Syariah pada pengusaha mikro di pusat perdagangan Caringin Bandung. 3. Mengetahui gambaran keputusan menjadi nasabah bank Jabar Syariah pada pengusaha mikro di pusat perdagangan Caringin Bandung. 4. Mengetahui seberapa besar pengaruh marketing public relations terhadap citra perusahaan bank Jabar Syariah pada pengusaha mikro di pusat perdagangan Caringin Bandung. 5. Mengetahui seberapa besar pengaruh marketing public relations terhadap keputusan menjadi nasabah bank Jabar Syariah pada pengusaha mikro di pusat perdagangan Caringin Bandung. 6. Mengetahui seberapa besar pengaruh citra perusahaan terhadap keputusan menjadi nasabah bank Jabar Syariah pada pengusaha mikro di pusat perdagangan Caringin Bandung. 10

1.5. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut : 1. Secara teoritis memberikan sumbangan memperkuat kajian manajemen pemasaran yang dapat menjadi rujukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya mengenai marketing public relations, citra perusahaan, keputusan menjadi nasabah. 2. Secara praktis sebagai sumbangan penting dalam pengelolaan marketing public relations bank Jabar Syariah. Memperhatikan dan memilih bentuk marketing public relations yang efektif. 11