BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bank syariah muncul pertama kali di Mesir pada tahun 1963, dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berskala besar. Dampaknya permintaan kredit/pembiayaan terus meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pada awal periode 1980 an, diskusi mengenai Bank Syariah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk melandasi segenap aspek kehidupan

EVALUASI PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO. 59 (Survai Pada BMI dan BMT) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. memilih perbankan yang sesuai dengan kebutuhan, baik perseorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini pertumbuhan ekonomi serta kemajuan teknologi begitu cepat,

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syariah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. nasional memposisikan bank sebagai lembaga intermediasi dan penunjang

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. juga aspek ekonomi. Dalam aspek ekonomi Islam melarang adanya praktek. menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Al-Qur an dan As-Sunnah, termasuk dari segi ekonominya. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. Bank pada tahun 1819, dengan Undang-Undang Nomor 9 Drt Tahun 1950 berubah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEINGINAN KONSUMEN UNTUK MENABUNG PADA BANK SYARIAH (Studi Kasus Pada Bank Syariah di Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah merupakan organisasi profit oriented business yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah ini salah satunya dicirikan dengan sistem bagi hasil (non bunga)

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat. Dimana bank adalah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta)

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. terakhir. Karena dahulu masih terdapat anggapan bahwa Islam dapat. 3) beberapa kalangan mencurigai Islam sebagai faktor penghambat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan nonbank yang berbentuk koperasi berbasis syariah. BMT

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan akad-akad yang sesuai dengan syari at Islam. Dengan. apakah sudah seperti yang mereka inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. solusi kepada masyarakat untuk mencukupi kekurangan keuangan. masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup, seperti kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus of funds) dengan pihak yang. berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena bank syariah merupakan salah satu fenomena yang tetap hangat

BAB I PENDAHULUAN. Praktek perbankan berdasarkan prinsip bagi hasil, dilakukan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadikan manusia dengan berbagai naluri, di antaranya naluri hidup

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu. Namun prinsip-prinsip pertukaran barang dan pinjam-meminjam

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan berkembangnya industri perbankan syariah yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang berkelebihan untuk kemudian di salurkan kepada pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Bank yang melakukan usaha secara konvensional. 2. Bank yang melakukan usaha secara syariah.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor perbankan. Selama bertahun-tahun ekonomi dunia didominasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. maka berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank

BAB I PENDAHULUAN. internasional maupun nasional tidak bisa dibendung lagi. Di Indonesia, hal

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan sebuah lembaga keuangan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. negara ini, yaitu pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syariah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara, seperti dalam hal penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kehadiran bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional

BAB I PENDAHULUAN. yang berisi liberalisasi industri perbankan. Para ulama waktu itu telah berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan suatu sisi kehidupan yang tidak terpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad, Sistem Bagi Hasil dan Pricing Bank Syariah, Yogyakarta: UII Press, 2016, h. 1.

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

BAB I PENDAHULUAN. saja. Lihatlah, seperti Bank Mandiri Syariah, Unit BNI syariah, dan Unit Bank BRI

BAB I PENDAHULUAN. penting menentukan keberhasilan bisnis ini (Suratman, 2012). Seperti penelitian Mustakim (2013) yang menunjukan bahwa krisis

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pokok bank yaitu menghimppun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. ekonominya berlandasan Al-Qur an dan As-Sunnah. dilihat dengan berdirinya lembaga-lembaga keuangan yang berbasis syariah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disuatu Negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan Negara yang. lainnya hanyalah merupakan pendukung dari kedua kegiatan diatas.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu akhir-akhir ini banyak bermunculan lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antara bank dengan

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. mamutar dana masyarakat sehingga perekonomian terus berkembang. Dana. jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank yaitu koperasi.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat teknologi yang umum digunakan (Ascarya, dkk 2009: 11). Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah atau yang dikenal dengan Islamic Banking, pada awalnya

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri. (manufaktur), jasa, dan perbankan. Perkembangan perekonomian ini

BAB I PENDAHULUAN. akan sistem operasionalnya, telah menunjukkan angka kemajuan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai

Bank Syariah. A. Pengertian dan Sejarah Berdirinya Bank Syariah. 1. Pengertian Bank Syariah

BAB I PENDAHULUAN. peran lembaga keuangan tersebut menjadi sangat penting. taraf hidup rakyat banyak (UU RI No. 10 tahun 1998).

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya. Perbankan Syariah dalam menjalankan fungsinya

BAB 1 PENDAHULUAN. operasionalnya pada bulan Mei Pendirian bank dimaksud, diprakarsai oleh

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat dan kompetitif. Hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Syariah menurut UU No. 21 tahun 2008 adalah segala

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. sebutan Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) An-Nuur merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Fenomena ini disebabkan oleh semakin banyaknya lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman pada dunia perbankan dan inilah yang terjadi pada perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan sebagaimana telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara

M A K A L A H BENTUK/JENIS DAN SEJARAH LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH. Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bank Syariah dan LKS Non Bank

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank syariah muncul pertama kali di Mesir pada tahun 1963, dengan berdirinya Mit Ghamr Local Saving Bank, yang mendapatkan sambutan hangat di Mesir, terutama di kalangan petani dan masyarakat pedesaan (Karim, Adiwarman, 2011: 23). Pada saat itu Bank Syariah berkembang di berbagai negara Islam seperti Pakistan, Kuwait, Bahrian dan Uni Emirat Arab, Malaysia, Iran. Berkembangnya perbankan syariah di Negara Islam berpengaruh kepada Indonesia, sehingga pada awal 1980-an, diskusi mengenai bank sebagai pilar ekonomi Islam mulai dilakukan (Antonio, Syafi i, 2011: 25). Berkembangnya perbankan syariah di negara-negara Islam berpengaruh ke Indonesia pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syariah sebagai pilar ekonomi Islam mulai dilakukan. Para tokoh yang terlibat dalam kajian tersebut antara lain Karnaen A. Perwataatmaja, M. Darwan Raharjio, A.M. Saefuddin, M. Amien Azis dan lain-lain. Beberapa uji coba pada skala yang relatif terbatas telah diwujudkan. Diantaranya adalah Baitut Tamwil-Salman, Bandung, yang sempat tumbuh mengesankan. Di Jakarta juga dibentuk lembaga serupa dalam bentuk koperasi, yakni Koperasi Ridho Gusti (Antonio, Syafi i, 2011: 25). 1

2 Akan tetapi prakarsa lebih khusus untuk mendirikan bank Islam di Indonesia baru dilakukan pada tahun 1990. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20 Agustus 1990 menyelenggarakan Lokakarya Bunga Bank dan Perbankan di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Hasil lokakarya dibahas lebih mendalam pada Musyawarah Nasional IV MUI yang berlangsung di Hotel Sahid Jaya Jakarta, 22-25 Agustus 1990. Berdasarkan amanat Munas IV MUI, dibentuk kelomkok kerja untuk mendirikan bank Islam di Indonesia. Kelompok kerja yang disebut Tim Perbankan MUI, yang bertugas melakukan pendekatan dan konsultasi dengan semua pihak (Syafii Antonio, Muhammad: 2001, 25). Jika dilihat dari awal terbentuknya perbankan syariah di Indonesia banyak sampai saat ini mengalami kenaikan yang signifikan, bisa dilihat berdasarkan data yang di ambil pada Bulan Desember 2014 total Aset sebesar 647.601, Pembiayaan sebesar 477.829, Dana Pihak Ketiga sebesar 452.935, Financimg to Deposi Ratoi sebesar 105,50%, dan Non Performing Financing sebesar 8,69%, berbeda dengan Bulan Juni 2015 dimana dilihat dari total Aset sebesr 674.897, Pembiayaan sebesar 545,124, Dana Pihak Ketiga sebesar 466.908, Financimg to Deposi Ratoi sebesar 116,75%, dan Non Performing Financing sebesar 9,33%, jadi bisa dibayangkan dari tahun 2014-2015 Bulan Juni bank syariah mengalami peningkatan pada jumlah Aset, Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga, Rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank (Financimg to Deposi Ratoi) dan kredit bermasalah (Non Performing Financing).

3 Di sisi lain jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi khususnya perbankan, saat ini banyak bank konvensional yang mendirikan unit-unit syariah, ini membuktikan bahwa Bank Syariah memang mempunyai kompetensi yang tinggi di bidang perekonomian, jasa perbankan/keuangan. Bank Syariah akan semakin tinggi tingkat perkembangannya apabila masayarakat mempunyai minat dan antusias yang tinggi untuk menggunakan jasa bank syariah karena tingkat pengetahuan tentang produk, pemahaman dan faktor penyebab lainnya yang membuat masyarakat faham tentang bank syariah. Tidak hanya minat, antusias yang tinggi dan pengetahuan masyarakat tentang bank syariah yang dapat meningkatkan perkembangan bank syariah, tetapi juga dibutuhkan peran dari praktisi dalam memasarkan bank syariah kepada masyarakat untuk menggunakan jasa perbankan syariah. Pihak perbankan harus mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah yang dipasarkan. Adapun faktor yang harus diketahui pihak perbankan dalam memasarkan bank syariah kepada masyarakat adalah, menurut (Philip Kotler: 1987,242) faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor budaya, kelas sosial, kelompok anutan, keluarga, pengalaman belajar, serta sikap dan keyakinan. Sedangkan menurut (J. Setiadi Nugroho: 2003, 11) faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen diantara faktor budaya; kultur, sub-kultur, kelas sosial, faktor psikologis; motivasi, proses belajar, serta kepercayaan dan sikap, faktor sosial dan faktor pribadi.

4 Menurut Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21 tahun 2008 menyatakan bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah yang mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank syariah sebagai lembaga intermediasi antara pihak investor yang menginvestasikan dananya di bank kemudian selanjutnya bank syariah menyalurkan dananya kepada pihak lain yang membutuhkan dana. Investor yang menempatkan dananya akan mendapatkan imbalan dari bank dalam bentuk bagi hasil atau bentuk lainnya yang disahkan dalam syariah Islam. Bank syariah menyalurkan dananya kepada pihak yang membutuhkan pada umumnya dalam akad jual beli dan kerja sama usaha. Imbalan yang diperoleh dalam margin keuntungan, bentuk bagi hasil, dan/atau bentuk lainnya sesuai dengan syariah Islam (Danupranata, Gita, 2013: 31). Pasal 1 UU No. 21 Tahun 2008 tentang Ketentuan Umum disebutkan pengertian dari Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah (BPRS) adalah Bank Syari ah yang dalam kegiatanya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (Ifham, Ahmad, 2010: 3). Bank Pembiayaan Rakyat Syariah didirikan sebagai langkah aktif dalam rangka restrukturasi perekonomian Indonesia yang dituangkan dalam berbagai paket kebijakan dan perbankan secara umum (Menurut Karnaen, Perwataatmaja: 1992, 96).

5 Dapat dilihat pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Yulaifah, Atin: 2011) ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih bank syariah diantaranya faktor budaya, psikologis, pribadi dan sosial dimana ke empat faktor tersebut mempunyai faktor yang signifikan dalam mengambil keputusan di bank syariah, namun faktor psikologis lah yang paling dominan. Sedangkan menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Maysaroh, Damayanti: 2014) menunjukan bahwa faktor promosi merupakan faktor terbesar yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan dalam memilih bank syariah dibandingkan dengan faktor psikologis. Berbeda dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Vima Dwi Estining Pratiwi: 2012) dimana faktor yang berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah memilih bank syariah adalah faktor pelayanan, kenyamanan dan faktor kepuasan bahkan faktor ketaatan beragama, produk yang Islami dan psikologis tidak berpengaruh signifikan dalam keputusan nasabah memilih bank syariah. Pada kesempatan kali ini peneliti akan melakukan penelitian di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Khasanah Ummat yang lokasinya dipilih karena dilihat dari segi letaknya mudah dijangkau nasabah dan dekat dengan rumah nasabah yang dijadikan target dalam mengembangkan perekonomian di Indonesaia, khususnya perbankan syariah yang semakin tinggi tingkat pertumbuhannya, selain itu BPRS Khasanah Ummat dipilih karena banyaknya masyarakat yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam yang dirasa mengetahui dan faham tentang perbankan syariah secara luas.

6 Dari hasil survei dan observasi yang dilakukan peneliti, ternyata sampai saat ini banyak nasabah yang memilih menggunakan jasa BPRS Khasanah Ummat, hingga nasabah BPRS Khasanah Ummat mencapai kurang lebih 2000 nasabah yang setiap harinya melakukan jasa di BPRS Khasanah Ummat, namun peneliti tidak mendapati adanya nasabah yang melakukan jasa di BPRS Khasanah umat secara langsung, namun hanya beberapa saja yang mungkin melakukan jasa secara langsung, ini membuat peneliti bertanya-tanya apakah BPRS Khasanah Ummat tidak melakukan misinya untuk mengajak para nasabah menggunakan jasa BPRS Khasanah Ummat? Akhirnya peneliti bertanya-tanya secara mendalam kepada Direktur BPRS Khasanah Ummat Deddy Purwianto serta kepada pihak bank lainnya, ternyata sedikitnya nasabah yang tidak secara langsung melakukan jasa di BPRS Khasanah Ummat dikarenakan sistem jemput bola yang memudahkan nasabah dalam menggunakan jasa BPRS Khasanah Ummat, ini dipilih karena pihak bank ingin memanjakan nasabahnya agar nasabah tidak mengalami kesulitan manakala nasabah yang sedang melakukan rutinitasnya tidak terganggu, karena dari hasil wawancara dengan pihak bank mayoritas nasabah yang menggunakan jasa BPRS Khasanah Ummat adalah para pengusaha/wiraswasta yang kebanyakan nasabahnya melakukan aktivitas sehari-hari sebagai pedagang di pasar, ada juga yang melakukan usaha sebagai penjual yang aktivitasnya dilakukan dari siang hingga malam, selain itu ada juga yang memiliki kios di rumah yang mungkin tidak bisa ditinggalkan.

7 Dari hasil wawancara, survei dan observasi tersebut yang sudah dikemukakan di atas peneliti tertarik untuk mengungkap permasalahan yang terjadi di BPRS Khasanah Ummat tersebut, apakah nasabah mengunakan jasa BPRS Khasanah Ummat karena sistem yang mudah yang digunakan pihak bank, selain itu apakah karena banyaknya nasabah yang mayoritas pengguna jasa perbankan tersebut pengusaha/wiraswasta sehingga nasabah lain hanya mengikuti saja atau ada pengaruh lain yang mampu membuat nasabah tertarik menggunakan jasa BPRS Khasanah Ummat. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penyusun bermaksud untuk mengkaji tentang Pengaruh Budaya, Psikologis, Pelayanan, Promosi, dan Pengetahuan Tentang Produk Terhadap Keputusan Memilih Bank Syariah (Studi Kasus Pada Nasabah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Khasanah Ummat). B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah faktor budaya berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih Bank Syariah? 2. Apakah faktor psikologis berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih Bank Syariah? 3. Apakah faktor pelayanan berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih Bank Syariah?

8 4. Apakah faktor promosi berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih Bank Syariah? 5. Apakah faktor pengetahuan tentang produk berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih Bank Syariah? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah faktor budaya berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih Bank Syariah. 2. Untuk mengetahui apakah faktor psikologis berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih Bank syariah. 3. Untuk mengetahui apakah faktor pelayanan berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih Bank Syariah. 4. Untuk mengetahui apakah faktor promosi berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih Bank Syariah. 5. Untuk mengetahui apakah faktor pengetahuan tentang produk berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih Bank Syariah D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut: 1. Praktisi: a. Sebagai informasi untuk pengambilan keputusan tentang faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih Bank syariah. b. Untuk meningkatkan kinerja manajemen dan perbankan syariah.

9 2. Akademis: a. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Hukum Ekonomi Syariah pada Universitas Muhammadiyah Purwokerto. b. Menambah referensi perpustakaan fakultas khususnya bagi program studi Hukum Ekonomi Syariah agar dapat dijadikan sebagai bahan bacaan. c. Berguna bagi para peneliti lain sebagi pertimbangan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini. 3. Masyarakat: a. Memperoleh manfaat dan layanan yang menjamin dalam produk dan jasa yang ditawarkan BPRS Khasanah Ummat. b. Terhindar dari unsur gharar, riba dan maysir.