PENELITIAN INI MERUPAKAN PENELITIAN MANDIRI DENGAN PEMBIAYAAN MANDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN INI MERUPAKAN PENELITIAN MANDIRI DENGAN PEMBIAYAAN MANDIRI OLEH ANAK AGUNG KETUT SUKRANATHA

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk-bentuk adat istiadat dan tradisi ini meliputi upacara perkawinan, upacara

BAB I PENDAHULUAN. mana masyarakat itu berada serta pergaulan masyarakatnya. 2 Kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak merupakan dambaan setiap orang, yang kehadirannya sangat dinanti-natikan

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya setiap manusia ingin melangsungkan pernikahan

beragam adat budaya dan hukum adatnya. Suku-suku tersebut memiliki corak tersendiri

BAB I PENDAHULUAN. beberapa aspek yang perlu untuk diperhatikan baik itu oleh masyarakat sendiri

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari individu lain. 1. Pertalian darah menurut garis bapak (Patrilineal)

BAB I PENDAHULUAN. setiap manusia akan mengalami peristiwa hukum yang dinamakan kematian.

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sebelum maupun selama perkawinan berlangsung.perkawinan adalah masa

BAB III PENUTUP. 1. Pertimbangan putusan hakim dalam sengketa sentana nyeburin sebagai. sentana menurut hukum adat Bali terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN. Manusia didalam perjalanannya di dunia mengalami tiga peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Denpasar. Pada zaman dahulu, perempuan wangsa kesatria yang menikah dengan

PENERBITAN OBLIGASI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUI(OLEH PEMERINTAH DAERAH KABtJPATENIKOTA PROPINSI BALI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ARABIKATAMA KHATULISTIWA FISHING INDUSTRY (AKFI) BENOA BALI

BAGIAN HUKUM DAN MASYARAKAT FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang berasaskan Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Karo dikenal sebagai masyarakat yang menganut stelsel

BAB V KESIMPULAN. bab- bab sebelumnya maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mencapai umur genap dua puluh satu tahun dan tidak kawin. maka mereka tidak kembali berstatus belum dewasa.

GENDER DALAM HUKUM ADAT Oleh Ni Nyoman Sukerti Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan adanya konsep dan asas-asas hukum yang berasal dari. hukum adat. Hukum adat merupakan salah satu sumber yang penting

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran untuk dapat memanfaatkan isi dunia ini. Selain itu manusia. yang dilalui untuk dapat mempertahankan dirinya.

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA Oktober 2015

HASIL WAWANCARA. Konteks Tatap Muka dalam Komunikasi Antarpribadi

KULIAH WARDAT 10 April 2012 Pertemuan ke 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Oleh : TIM DOSEN SPAI

KEDUDUKAN SUAMI ISTRI TERHADAP HARTA BENDA PERKAWINAN DALAM HAL TERJADI PERCERAIAN: PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG PERKAWINAN DAN HUKUM ADAT BALI

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat batak toba menganut sistem kekeluargaan patrilineal yaitu

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memiliki tingkatan yakni, dari masa anak anak,

BAB I PENDAHULUAN. kekerabatan patrilinial yang menyebabkan sistem pertalian kewangsaan

BAB I PENDAHULUAN. 1 K. Wantjik Saleh, Hukum Perkawinan Indonesia, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1976, p. 5

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkawinan merupakan hal yang sakral dilakukan oleh setiap manusia

DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017 Website :

Nikah Sirri Menurut UU RI Nomor 1 Tahun 1974 Wahyu Widodo*

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua

menyendiri, namun manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupannya. Apabila ada peristiwa meninggalnya seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. peraturan perundang-undangan. Manusia harus meninggalkan dunia fana. kekayaannya beralih pada orang lain yang ditinggalkannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam

BAB IV PRAKTEK PEWARISAN HARTA PUSAKA TINGGI TIDAK BERGERAK DALAM MASYARAKAT ADAT MINANGKABAU DI NAGARI PARIANGAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Barat, sistem Hukum Adat dan sistem Hukum Islam. 1 Sebagai sistem hukum,

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

HALAMAN PENGESAHAN. Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh pembimbing, serta diuji

BAB III KEWARISAN ANAK DALAM KANDUNGAN MENURUT KUH PERDATA 1. A. Hak Waris Anak dalam Kandungan menurut KUH Perdata

KAJIAN YURIDIS TENTANG KEDUDUKAN ANAK ANGKAT DALAM SISTEM PEWARISAN MENURUT HUKUM ADAT WARIS BALI DI DESA CEMAGI KECAMATAN MENGWI

KEKUATAN MENGIKATNYA SURAT PENETAPAN PENGANGKATAN ANAK DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA SKRIPSI

SKRIPSI PERKAWINAN ADAT SUMBAWA DAN PERMASALAHAN HAK WARIS BILA DITINJAU MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 OLEH: TRI EKA YULIANTI NIM.

BAB I PENDAHULUAN. turun temurun. Kebiasaan tersebut terkait dengan kebudayaan yang terdapat dalam

HUKUM KEKERABATAN A. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tahap perkembangan psikososial Erikson, intimacy versus isolation, merupakan isu

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu masyarakat. Hal ini disebabkan karena hukum waris itu sangat erat kaitannya

PERANAN WANITA DALAM PEMBANGUNAN BERWAWASAN GENDER

BAB II. Kajian Pustaka. hukum adat. Harta orangtua yang tidak bergerak seperti rumah, tanah dan sejenisnya

LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai wilayah perairan yang dikelilingi oleh samudra-samudra yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman adat istiadat dalam pelaksanaan perkawinan. Di negara. serta dibudayakan dalam pelaksanaan perkawinan maupun upacara

BAB I PENDAHULUAN. Sistem hukum waris Adat diperuntukan bagi warga Indonesia asli yang pembagiannya

PEREMPUAN BALI DALAM PERWALIAN ANAK : SUATU STUDI GENDER DALAM HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. kekerabatan yang baru akan membentuk satu Dalihan Natolu. Dalihan Natolu

BAB I PENDAHULUAN. Tiap-tiap hukum merupakan suatu sistem yaitu peraturan-peraturannya

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

PERANAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP KINERJA UMKM DI KABUPATEN JEMBRANA

I. PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dalam perjalanan di dunia mengalami 3 peristiwa yang

JURNAL PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARISAN PADA PERKAWINAN PADA GELAHANG MENURUT HUKUM ADAT BALI (STUDI DI KABUPATEN TABANAN) ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Demikian menurut pasal 1 Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang. manusia dalam kehidupannya di dunia ini. 1

PERBEDAAN MOTIVASI MAHASISWA MENJADI PERAWAT SEBELUM DAN SETELAH MENJALANI PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN PADA MAHASISWA PSIK FK UNUD SEMESTER IV

BAB I PENDAHULUAN. Antara laki-laki dengan perempuan mempunyai rasa ketertarikan dan saling

PERSEPSI ANALIS KREDIT TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENENTU KONSEP RELIABILITAS DALAM PENYAJIAN INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK-BANK UMUM NASIONAL DI DENPASAR

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

ANALISIS PENGARUH LUAS LAHAN (AREAL), JUMLAH TENAGA KERJA DAN TINGKAT HARGA TERHADAP TOTAL PRODUKSI CENGKEH DI PROVINSI BALI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dan perilaku hidup serta perwujudannya yang khas pada suatu masyarakat. Hal itu

I. PENDAHULUAN. satu suku di Indonesia yang bertempat tinggal di ujung selatan Pulau Sumatera.

BAB I PENDAHULUAN. pulau dan bersifat majemuk. Kemajemukan itu berupa keanekaragaman ras,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1960), hal Sayuti Thalib, Hukum Keluarga Indonesia, Cet. 5, (Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 1986), hal. 48.

I. PENDAHULUAN. Banyak istilah yang diberikan untuk menunjukan bahwa bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. keluarga dalam ikatan suatu perkawinan.ikatan perkawinan adalah ikatan lahir

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN. 1. Pengertian perkawinan menurut Undang-Undang Perkawinan

BAB I PENDAHULUAN. Adat istiadat merupakan salah satu perekat sosial dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Segala sesuatu yang berkaitan dengan pewarisan erat hubungannya dengan

I. PENDAHULUAN. Asal usul bangsa Lampung berasal dari Sekala Brak yaitu sebuah Kerajaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Samosir.

SKRIPSI MILIK ATAS TANAH TANPA AKTA PPAT DI KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN IBU RUMAH TANGGA DI DESA TAJEN KABUPATEN TABANAN

Studi Karakteristik Reflektan Spektral Cengkeh. Menggunakan Data Landsat 8 Di Kabupaten Buleleng Bali

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 23 TAHUN 1995 TENTANG

LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA

DIFERENSIASI SOSIAL (Kemajemukan)

AKIBAT HUKUM DARI PERKAWINAN NYEBURIN MENURUT HUKUM ADAT BALI

KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, suami istri memikul suatu tanggung jawab dan kewajiban.

SKRIPSI OLEH: LIA DWI JAYANTI NIM

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG MENGKONSUMSI MAKANAN KADALUWARSA

Transkripsi:

LAPORAN PENELITIAN MANDIRI HAK MEWARIS BAGI PEREMPUAN DALAM KELUARGA YANG PERKAWINAN NYEBURIN OLEH ANAK AGUNG KETUT SUKRANATHA PENELITIAN INI MERUPAKAN PENELITIAN MANDIRI DENGAN PEMBIAYAAN MANDIRI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2015-2016

HALAMAN PENGESAHAN USULAN PENELITIAN BAGIAN 1.Judul PeneJitian : "HAK MEWARIS BAGI PEREMPUAN DALAM KELUARGA YANG MENGANUT SISTEM KEKELUAGAAN PATRILINEAL DARI PERSPEKTIF PERKAWINAN NYEBURIN". a.bidang Ilmu s,. Hukum b.katagori penejuian tf **^ Penelitian Mandiri l.ketua Peneliti Nama Jenis kelamin Pangkat (Gol)Nip. Jabatan Fakultas 3.Alamat Ketua Peneliti Kantor Alamat Kantor/Telp. 4.Jumlah Anggota Peneliti - S.Lokasi Penelitian : Denpasar 6.Kerjasama : 7. Jangka Waktu : 3 (tiga) bulan S.Biaya : - (mandiri) Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.,MH. Laki-laki Penata (IV/a), 195706051986011002 Lektor Kepala Hukum UNUD Jin. SutomoNo.85/c,0361 423294 Fakultas Hukum Unud. JalanP.Bali/036 1222666 Denpasar, 2 Nopember 2015. Mengetahi Ketua Bagian Hukum Pete )R. I Wavan Wirvawan.SH.MH. Nip.195503061984031003 Kepala proyek Penelitie Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.,MH. Nip. 195706051986011002. Mengetahui Dekan usti Ngurah Wirocana,SH.,MH. 011980031004 Fakultas Hukum 11

RINGKASAN Kodrat manusia bahwa dua orang berlainan jenis kelamin, seorang lelaki dengan seorang perempuan memiliki magnetis saling tarik menarik satu sama lain untuk hidup bersama dalam kehidupan berumah tangga Sebagai akibat penting dari suatu perkawinan adalah anak anak keturunan dari suami istri, selanjutnya terbentuk suatu keluarga. Perkawinan ini tidaklah dapat dilepaskan dari dan berhubungan ertat dengan peraturan hukum kekeluargaan. Suatu peraturan hukum perkawinan biasanya tidak dapat dimengerti tanpa meninjau peaturan kekeluargaan. Tentang sifst kekeluargaan di Indonesia ada tiga golongan : l.sifatkebapaan (patriarchaat, vaderrechtelijk) 2.Sifat keibuan (matriarchaat, moederrechtelijk) dan 3,Sifat kebapak ibuan (parenteel, ouderrechtlijk). Dalam yang bersifat kebapaan seorang istri yang karena perkawinan dilepas dari hubungan kekeluargaan dengan orang tuanya, nenek moyangnya, saudara kandung, saudara sepupu dan lain lain sanak keluarganya. Akibat dari perkawinan ini, wanita berubah status dari anggota klannya sendiri selagi gadis, menjadi anggota klan suaminya. Sifat kesanak keluargaan jenis inilah yang dianut oleh Masyarakat Hindu di Bali. Mengenai pengaruh agama sangat kental pada perkawinan dan kekeluargaan. Tetapi dalam suatu keluarga tidak ada anak laki yang adada hanya anak perempuan, maka penerus dari keluarga yang bersangkutan menjadi musnah jikalau anak perempuan ini kawin keluar, keluarga menjadi putting artinya tanpa menumbuhkan ahli waris (sentana). Sebab dalam sifat kekeluargaan kebapaan (kepurusd) anak laki laki satu satunya sebagai ahli waris dari keluarga yang bersangkutan dan sebagai penerus segala hak dan kewajiban dari keluarga yang bersangkutan baik dalam hubungan vertikan maupun dalam kehidupan sosial di masyarakat secara horizontal. Obyek yang diteliti dan dikaji suatu permasalahan mengenai: "Bagaimana langkah yang diambil oleh keluarga yang tidak mempunyai anak laki-laki untuk dapat melanjutkan hak dan kewajiban dalam keluarga? Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian mi secara khusus adalah untuk mengetahui dan memahami langkah yang harus ditempuh oleh keluarga yang tidak memilik ahliwaris untuk melanjutkan hak dan kewajiban dari keluarga yang demikian. Untuk mengatasi permasalahan yang diangkat, dalam hal tidak ada sentana maka,langkah yang ditempuh adalah melalui sentana rajeg (perkawinan nyeburin maksudnya pihak laki yang nyeburin) sedangkan pihak wanita dalam perkawinan ini adalah keceburin. Kata kunci: keluarga, perkawinan, sentana.»*» m

KATA PENGANTAR Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Bijaksana, maka dapat terselesaikan penelitian dengan judul: " Hak Mewaris Bagi Perempuan Dalam Keluarga Yang Menganut sistem kekeluargaan Patrilineal Dari Persepektif Perkawinan Nyeburin". (Sentana Rajeg) ". Adapun penfelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memahami untuk dapat memahami langkah yang ditempuh oleh keluarga dalam keluarga yang menganut sifat kebapaan. Disadari penelitian ini masih sangat jauh dari yang namanya sempurna, melalui kesempatan ini, bagi para pembaca sangat diharapkan masukannya, agar penelitian selanjutnya menjadi lebih sempurna dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, pada khususnya terkait dengan permasalahan keluarga yang menganut sitem kekeluargaan patrilineal atau sistem kebapaan. Denpasar, 5 Oktober 2015 Peneliti IV

DAFTARISI Sampul Dalam Penelitian... Halaman Pengesahan Usulan Penelitian... Ringkasan... * Kata Pengantar..... Daftarlsi... i ii iii iv v I. PENDAHULUAN. --------------------------------------------------------------- 1 II. RUMUSAN MASALAH... 3 III. TUJUAN PENELITIAN 3 IV.TINJAUAN PUSTAKA...... 3 LKonsepPerkawinan......... 4 l.bentuk Perkawinan... -----...... 4 V. METODE PENELITIAN ---------------------------------------. ------------- 5 1. Jenis Penelitian... 5 2.Jenis Pendekatan....... 5 3. Sumber Bahan Hukum...... 6 4. Teknik Analisis Bahan Hukum -------------------------. ---------. ----- 6 VI. JADWAL PENELITIAN... 7 VH. DAFTAR PUSTAKA -------------------------------------------------------- 8 VHI.HASIL DAN PEMBAHASAN ---------------------------------------------- 9 1. Dasar Hukum Adat Bali -------------------------------------------------- 9 2. Hukum Kesanak Keluargaan... 13

3. Hnkum Kewarisan Adat Bali...... -----....... -----.. 14 4. Sebtana Rajeg.... 14 5. Kesimpulan................ 15 6. Saran......... 15 VI