PERMASALAHAN KESEHATAN WANITA DALAM DIMENSI SOSIAL DAN UPAYA MENGATASINYA. By : Basyariah Lubis, SST, MKes

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Kekerasan adalah perbuatan yang dapat berupa fisik maupun non fisik,

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

QuizNona: Apakah Nona Mengalami Kekerasan Dalam Pacaran?

BAB 1 PENDAHULUAN. Tindak kekerasan merupakan pelanggaran hak azasi manusia dan kejahatan

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

BAB XVIII. Kekerasan terhadap perempuan. Kisah Laura dan Luis. Mengapa laki-laki melakukan kekerasan pada perempuan? Jenis kekerasan pada perempuan

I. TINJAUAN PUSTAKA. kekerasan itu tidak jauh dari kebiasaan kita. Berdasarkan Undang-undang (UU) No. 23 Tahun

SEX EDUCATION. Editor : Nurul Misbah, SKM

Lex Et Societatis Vol. V/No. 9/Nov/2017

- Secara psikologis sang istri mempunyai ikatan bathin yang sudah diputuskan dengan terjadinya suatu perkawinan

PETUN JUK PENGERJAAN

Pedologi. Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Yenny, M.Psi. Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih

BAB III KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PRESPEKTIF HUKUM POSITIF (UNDANG-UNDANG R.I NOMOR 23 TAHUN 2004)

II. TINJAUAN PUSTAKA. dimana keturunan tersebut secara biologis berasal dari sel telur laki-laki yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seorang individu. Masa ini merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke masa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak mempunyai hak yang bersifat asasi sebagaimana yang dimiliki

j K ika amu korban Perkosaan

HUBUNGAN ANTARA ASERTIFITAS DENGAN KECENDERUNGAN MENGALAMI KEKERASAN EMOSIONAL PADA PEREMPUAN YANG BERPACARAN SKRIPSI

KUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

Kalender Doa Proyek Hanna Januari 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berpacaran sebagai proses dua manusia lawan jenis untuk mengenal dan

BAB I PENDAHULUAN. kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa. Remaja

BUPATI PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

Sosialisasi Perlindungan Anak Terhadap Tindak Kekerasan

Kalender Doa. Oktober Berdoa Bagi Wanita Yang Menderita Karena Aborsi

BAB I PENDAHULUAN. perempuan dengan pengertian sebagai tindakan atau serangan terhadap. menyebabkan penderitaan dan kesengsaraan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab V. Kepedulian Kesehatan Remaja Putri. Perubahan yang terjadi pada tubuh (pubertas) Perubahan yang membawa kehidupan lebih baik

BAB 8. KEKERASAN DALAM RUMAHTANGGA DAN TRAFFICKING DI INDONESIA. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

BAB I PENDAHULUAN. gender. Kekerasan yang disebabkan oleh bias gender ini disebut gender related

PERLINDUNGAN TERHADAP KELOMPOK RENTAN PEREMPUAN DAN ANAK DALAM KONTEKS HAK ASASI MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan kehidupan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat melekat pada diri manusia. Seksualitas tidak bisa dihindari oleh makhluk

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah;

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran

KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI

Bentuk Kekerasan Seksual

Kekerasan Seksual. Sebuah Pengenalan. Bentuk

Nomor : PETUNJUK PENGISIAN

BAB IV ANALISIS STUDI KOMPARATIF ANTARA HUKUM POSITIF DAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PEDOFILIA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan tersebut seolah-olah berjalan dengan mulus. mewah yang dapat dibanggakan dan menjadi pusat perhatian.

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA. By : Basyariah Lubis, SST, MKes

LEMBARAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN TENTANG

handayani dwi utami Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia,

BAB III DESKRIPSI PENELANTARAN ANAK DALAM RUMAH TANGGA MENURUT UU NO.23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

KESEHATAN REPRODUKSI. Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes

FEBRUARI Berdoa untuk Mengakhiri Pernikahan Anak-anak

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PERSPEKTIF GENDER. By : Basyariah L, SST, MKes

Kalender Doa Proyek Hana SEPTEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKSUAL DI SMK PENCAWAN MEDAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Remaja adalah mereka yang berusia diantara tahun dan merupakan

PEREMPUAN DAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA. Oleh: Chandra Dewi Puspitasari

BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU ASERTIF DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA PUTRI. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. ikatan yang bernama keluarga. Manusia lahir dalam suatu keluarga,

Tanggal : Pendidikan : Usia : Tinggal dengan Ortu : Jenis Kelamin : Mempunyai Pacar : Ya / Tidak * PETUNJUK PENGISIAN SKALA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. para pekerja seks mendapatkan cap buruk (stigma) sebagai orang yang kotor,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada zaman globalisasi dewasa ini tanpa disadari kita telah membuat nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. dari 33 menjadi 29 aborsi per wanita berusia tahun. Di Asia

BAB I PENDAHULUAN. dan diantaranya adalah tindak kekerasan dan pelecehan seksual yang mengarah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gender dengan kata seks atau jenis kelamin yang ditentukan secara biologis. Misalnya

BUPATI PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pelayanan Kesehatan adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian

BAB I PENDAHULUAN. asing bisa masuk ke negara Indonesia dengan bebas dan menempati sector-sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa.

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI

JAKARTA 14 FEBRUARI 2018

BAB XIX. Perkosaan dan Kekerasan Seksual. Jenis perkosaan dan kekerasan seksual. Bagaimana menghindari pemerkosaan? Pertahanan diri perempuan

- SELAMAT MENGERJAKAN -

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Ruang Lingkup Hukum Pidana. hukum yang berlaku disuatu negara yang mengadakan dasar-dasar dan aturanaturan

Sesi 7: Pelecehan Seksual

BAB I PENDAHULUAN. akan ia jalani kelak (Perkins, 1995). Para remaja yang mulai menjalin hubungan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, pada tahun 2010 tercatat 48 % kekerasan terjadi pada anak,

Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita

BAB III TINDAK PIDANA JUAL BELI ORGAN TUBUH ANAK DAN BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA BAGI PELAKU, SERTA UPAYA PENANGGULANGANNYA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL ) BIMBINGAN KLASIKAL

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan manifestasi dari besarnya sistem patriarkhi di mana laki-laki merupakan

BAB VI PENUTUP. diketahui bahwa ketiga subjek mengalami self blaming. Kemudian. secara mendalam peneliti membahas mengenai self blaming pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV ANALISIS YURIDIS UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2004 TENTANG KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (UU PKDRT)

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

Transkripsi:

PERMASALAHAN KESEHATAN WANITA DALAM DIMENSI SOSIAL DAN UPAYA MENGATASINYA By : Basyariah Lubis, SST, MKes

KEKERASAN Defenisi Kekerasan pada Wanita : Kata kekerasan terjemahan dari violence yaitu suatu serangan terhadap fisik seperti perkosaan, penyiksaan maupun integritas mental psikologi (non fisik)

BENTUK-BENTUK KEKERASAN YANG DI ALAMI WANITA 1. Kekerasan fisik Menampar Memukul Mengabaikan kesehatan istri Melukai dengan senjata

2. Kekerasan psikologis / emosional Penghinaan Mengancam akan menceraikan Memisahkan istri dari anakanaknya Sirkumsisi pada bayi perempuan Pemukulan selama kehamilan

3. Kekerasan seksual Pengisolasian istri dari kebutuhan batinnya Pemaksaan hubungan seksual dengan pola yang tidak dikehendaki istri Memaksa melakukan hubungan seksual

4. Kekerasan ekonomi Tidak diberi nafkah Menelantarkan pendidikan anak Membiarkan istri bekerja kemudian penghasilan dikuasai suami Remaja di paksa kawin dengan berbagai alasan Anak-anak di paksa untuk mencari nafkah

Dampak kekerasan terhadap kesehatan reproduksi wanita Kekerasan terhadap wanita menyebabkan penderitaan, tidak tenang, kehilangan percaya diri, kerusakan organ reproduksi, selain itu dapat menyebabkan gangguan mental pada korban dan anaknya Pelanggaran hak-hak azazi yang paling berat dan mendasar

Upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi permasalahan kesehatan wanita akibat kekerasan 1. Mengkaji semua wanita yang masuk kesistem pelayanan kesehatan yang potesial terjadi penyalahgunaan 2. Dalam memberikan yan harus nyaman bekerja dengan korban dan keluarganya

3. Pemberi yan harus mempunyai pengetahuan dasar yang luas pada fenomena ini, ketrampilan, komunikasi yang baik 4. Jika wanita hamil, dpt dikembangkan jaringan kerja dukungan dengan team kesehatan lainnya yang dilibatkan selama perawatan diri

5. Pelayanan konseling ditawarkan kepada suami dan istri 6. Jika wanita yang telah mengalami kekerasan dalam taraf membahayakan jiwa, bidan dapat memberikan alamat / nomor telepon tempat pelindungan, kelompok pendukung bantuan legal atau organisasi yang memperjuangkan hak perempuan

PELECEHAN SEKSUAL Defenisi pelecehan seksual : Perilaku/tindakan yang mengganggu, menjengkelkan dan tidak diundang yang dilakukan seseorang atau kelompok orang terhadap orang lain, berkaitan langsung dengan jenis kelamin pihak yang diganggunya dan dirasakan menurunnya martabat dan harkat diri orang yang diganggu

PENYEBAB PELECEHAN SEKSUAL 1. Ditinjau dari korban Umumnya mereka tidak mempunyai rasa percaya diri yang kuat sehingga sikap tubuh mereka tampak lemah, tidak agresif serta tampak mudah dipermainkan, pemalu, berdandan serta memakai perhiasan secara berlebihan, kurang pandai mengekspresikan diri, tidak segera bertindak diawal-awal adanya gejala yang mengarah pada terjadinya pelecehan sehingga pelecehan berlanjut.

2. Ditinjau dari sipeleceh a. Kehidupan personalnya kurang memuaskan interpersonal dengan orang lain tidak begitu baik b. Mempunyai kemarahan mendalam secara psikologis c. Keinginan menunjukan kekuasaan

d. Pernah dilecehkan sewaktu kecil e. Tidak mampu membedakan antara lelucon, bercanda dan pelecehan f. Umumnya mereka tidak memiliki kendali fisik, mental, emosional, dan spritual yang rendah g. Pemahaman moral dan etika yang rendah

3. Ditinjau dari tempat dan waktu a. Situasi kerja memungkinkan terjadinya kerja pelecehan b. Terdapat ruangan dan sudut-sudut yang tertutup dan tidak tersupervisi c. Kerja lembur d. Pusat perbelanjaaan e. Kedaraan umum

DAMPAK PELECEHAN SEKSUAL Dampak utama yang sering timbul adalah kejengkelan, stres, marah, kebencian pribadi, kehilangan rasa percaya, ketakutan, rasa berdosa, frustasi, rasa tidak berdaya, dan menarik diri,

UPAYA MENGHADAPI PELECEHAN SEKSUAL 1. Katakan TIDAK! Dengan tegas, tanpa senyum dan minta maaf 2. Melapor kepihak berwajib dengan saksi mata 3. Tidak menggunakan pakaian yang terbuka

4. Tidak berdandan dan menggunakan perhiasan yang berlebihan 5. Tidak berjalan sendirian ditempat yang gelap 6. Tidak sembarangan menerima bantuan, jasa atau hadiah dari laki-laki

CONTOH-CONTOH PELECEHAN SEKSUAL 1. Sentuhan atau kedekatan fisik yang tidak diundang seperti mendorong alat kelamin (penis atau dada) pada korban 2. Agresif fisik seperti ciuman atau menepuk bagian tubuh tertentu ( pantat, pundak, payudara)

3. Gerak-gerik tubuh (sok akrab) bersifat menjurus kearah hubungan seksual 4. Menunjukan gambar seksual

PERKOSAAN Pengertian perkosaan : Tindak kekerasan atau kejahatan seksual yang berupa hubungan seksual yang dilakukan laki-laki terhadap perempuan dengan kondisi : 1. Tidak atas kehendak dan persetujuan perempuan 2. Dengan persetujuan perempuan tapi dengan ancaman

3. Dengan persetujuan perempuan namun dengan penipuan dalam KUHP (pasal 285) disebutkan perkosaan adalah kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa seseprang perempuan bersetubuh dengan laki-laki di luar pernikahan

JENIS PERKOSAAN 1. Berdasarkan pelakunya a. Perkosaan oleh orang yang dikenal. Ini dilakukan oleh kelurga b. Perkosaan oleh pacar, terjadi saat korban berkencan dengan pacarnya c. Perkosaan dalam perkawinan. Biasanya terjadi pada istri yang mempunyai ketergantungan pada suami d. Perkosaan oleh orang asing. Perkosaan ini sering disertai dengan kejahatan lain seperti perampokan, pencurian dll

2. Berdasarkan cara melakukannya a. Perkosaan dengan janji-janji/penipuan. Contoh : janji korban akan dinikahi b. Perkosaan dengan ancaman halus, hal ini terjadi pada korban yang mempunyai ketergantungan social ekonomi c. Perkosaan dengan paksaan (fisik), dilakukan dengan mengancam dengan senjata d. Perkosaan dengan memakai pengaruh tertentu. Contohnya dengan obat bius, perangsang, guna-guna, hipnotis

3. Dampak perkosaan a. Perasaan mudah marah b. Takut, cemas, gelisah c. Merasa bersalah d. Malu e. Menyalakan diri sendiri f. Ingin melupakan perkosaan yang telah terjadi g. Merasa diri tidak normal, kotor, berdosa, tidak berguna h. Merasa lelah, tidak gairah i. Ingin bunuh diri

UPAYA MENGATASINYA Apa yang harus dilakukan bila terjadi perkosaan : a. Segera melapor kepolisi b. Meminta untuk dilakukan visum antepartum oleh dokter yang berwewenang c. Jangan membersikan diri / mandi karena sperma, serpihan kulit / rambut pelaku bisa dijadikan barang bukti d. Perawatan pasca truma kejiwaan e. Yakinkan diri bahwa korban adalah orang yang bersalah

KIAT-KIAT MENGHINDARI PERKOSAAN a. Bertingkah laku wajar b. Bersikap tegas, tunjukan sikap dan tingkah laku percaya diri c. Pandai membaca situasi. Berjalan cepat dengan tenang d. Hindari berjalan sendiri ditempat gelap e. Jika ingin pergi harus sudah tau alamatnya f. Belajar beladiri untuk mempertahankan diri kita

SIKAP PETUGAS KESEHATAN SAAT MEMERIKSA KORBAN PERKOSAAN a. Bersikaplah dengan baik dan penuh pengertian. Jangan menyalahkan kalau sukar untuk menyentuh/memeriksa b. Rawat gangguan kesehatannya. Berikan obat mencegah kehamilan (KB darurat) dan obat mencegah PMS. Bila telah hamil bantulah untuk membuat keputusan. c. Tulis hasil pemeriksaan yang anda temukan apa adanya sebagai barang bukti bila ingin menempuh jalur hukum d. Rawat kebutuhan kesehatan jiwanya e. Bantu membuat keputusan. Bantu bila ingin melalui jalur hukum / LBH f. Bantulah untuk memberitahu orang tua / keluarga

PEKERJA SEKS KOMERSIAL Pengertian : Pekerja seks adalah setiap orang yang memperjual belikan seks dengan uang atau dengan bermacammacam keuntungan

Penyebab wanita menjadi PSK Banyak orang berpendapat bahwa wanita menjadi pekerja seks dengan uang atau dengan bermacam-macam keuntungan. Tetapi sebagian besar wanita pekerja seks melakukannya karena memerlukan uang untuk membeli makanan, tempat tinggal, membayar utang dll. Kebutuhan yang sangat mendesak ini sering terjadi pada saat wanita kehilangan kendali atas kehidupannya. Sebagai contoh : orang tua meninggal, wanita diceraikan, wanita korban perkosaan, atau hamil diluar nikah.

Masalah kesehatan yang dihadapi PSK PMS Kehamilan Kekerasan SIKAP PETUGAS KESEHATAN DALAM MEMBERIKAN YAN KES KEPADA PSK : 1. Berikan pelayanan secara sopan seperti melayani pasien lain 2. Belajar membuat diagnosa dan mengobati PMS 3. Belajar berbagai jenis obat yang masih efektif, baru, murah 4. Cari pengadaan kondom yang rutin dan cukup bagi masyarakat. Pastikan bahwa pelayanan kes tersedia, termasuk KB, perawatan PMS dan obat yang terjangkau dan penanggulangan obat terlarang

INCEST Hub seksual antara 2 orang didalam atau diluar perkawinan, dimana sebetulnya hub keluarga dekat sehingga secara legal tidak diizinkan melakukan pernikahan. Sering terjadi pada keluarga ekonomi rendah atau broken home

HOMOSEKSUAL Merupakan prilaku seksual dimana seseorang tertarik pada jenis kelamin yang sama atau melakukan hub seksual dengan jenisnya Etiologi : Hereditar Lingkungan Pengalaman homoseksual Pendidikan seks yang minim saat anak-anak Kegagalan identifikasi jenis kelamin

Ada 3 jenis Homoseksual : 1. H. Ekslusif Tidak ada minat pada perempuan Impoten terhadap perempuan 2. H. Fakultatif Perilaku homoseksual hanya untuk menyalurkan dorongan seksual saja 3. Biseksual Dapat mengadakan hub seksual yang memuaskan dengan sesama atau lawan jenis

LESBIANISME Bukan berarti membenci laki-laki Banyak yang bersahabat dengan lakilaki Mencintai perempuan lain Sifatnya lebih pribadi Merasa sebagai perempuan yang kuat dan tidak ingin menjalin hub dengan laki-laki Merasa lebih mandiri