Iksan Gilang Perdana 1), Wince Hendri 2), Gusmaweti 2) ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN TEKNIK QUICK ON THE DRAW

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

ABSTRAK

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS VIII SMP N 32 PADANG

Hendra Patriot 1, Wince Hendri 2, Azrita 2. Mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Bung Hatta

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Problem Solving Dengan Pemberian Tugas Rumah Meringkas Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP 3 Padang

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DALAM BENTUK PROBLEM SOLVING DIAWALI TUGAS MERINGKAS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMA NEGERI 2 PARIAMAN ARTIKEL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE ROUND ROBIN

Penerapan Metode Pembelajaran SQ3R ( Survey, Question, Read, Recite and Review)

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII SMPN 3 KECAMATAN HARAU

PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERDASARKAN KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 PANTI KABUPATEN PASAMAN

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK LINGGAU. Ilmu Pendidikan


Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK- WRITE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA N 1 RANTAU PANDAN KABUPATEN BUNGO JAMBI

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Keywords: method of inquiry, scientific approach, learning biology

PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH GROUP INVESTIGATION (GI) TYPE IN TEACHING BIOLOGY TO STUDENT AT THE CLASS X MAN KOTO SOLOK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DENGAN MENGGUNAKAN HANDOUT DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 27 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN WORD SQUARE

ABSTRAK

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG

PENERAPAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN SUNGAI LASI KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 KOTO XI TARUSAN

ARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI DI SMAN 03 MANDAU KABUPATEN BENGKALIS RIAU

RENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 1 TIUMANG KABUPATEN DHARMASRAYA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Keywords: Learning model Contextual Teaching and Learning, Problem Solving, Learning outcomes

Key Word: Conceptual Understanding, Numbered Heads

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRI DAN PROBLEM-BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMP N 3 SINGGALANG

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH METODE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 28 KORONG GADANG KURANJI PADANG.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 10 PADANG

JURNAL. Oleh ERDIAN ANDESTAL NPM:

STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IA SMAN 5 SOLOK SELATAN

Robby Apriadi 1), Wince Hendri 2), dan Nawir Muhar 2) Universitas Bung Hatta. Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 PERANAP INDRAGIRI HULU-RIAU

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG

Kata Kunci :Pembelajaran Aktif Group to Group Exchange, kognitif, dan afektif

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Jurnal Penelitian Universitas Bung Hatta

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

ABSTRACT. Keywords: Demonstration method, LKS, cognitive domain.

ABSTRACT. Kywords : learning, concept maps, STAD, learning outcomes

Oleh: Helma Rianti, RRP. Megahati, Evrialiani Rosba Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta E- mail: Abstrack

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 KABUPATEN TEBO

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 PADANG

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

Key words: Influence, model of study, cooperative, type of Two Stay Two Stray, handout

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWAKELAS VIII SMP PERTIWI 1 PADANG

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta Abstract

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH LKS DALAM PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA N 2 PARIAMAN

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Sutria Nelli 1, Dra. Gusmaweti, M.Si 2, Yusri Wahyuni, M.Pd 3

PENGARUH TEKNIK CAWAN IKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BAYANG

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG

Transkripsi:

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE TEACHING MODEL WITH NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TYPE BY GIVING HYPNOTHERAPY IN BIOLOGY LESSON IN X1 IPA AT SMAN 1 MUARA BUNGO Iksan Gilang Perdana 1), Wince Hendri 2), Gusmaweti 2) 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta Email : IksangilangPerdana333@gmail.com 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biolgi Universitas Bung Hatta ABSTRACT The aim of this research is to see the difference between teaching biology by using cooperative teaching model with numbered head together (NHT) type by giving hypnotherapy and teaching biology by using conventional method in the students of X1 IPA SMAN 1 Muara Bungo. The type of this research is an experiment research with randomized control group posttest only design. The population of this reach was the students in XI IPA SMAN 1 Muara Bungo consisting of 5 classes. The sample was taken by using purposive sampling technique. The random technique was used to define the control class and the experiment class. The instrument used in obtaining the data were text sheets and affective and psycho motoric aspects sheets. The hypothesis was tested by using t-examiner.it was found that t-count>t-table; 3,07>1,68 based on the statistical test (0,05 of validity standard). It showed a significant difference between the control class and the experiment class. In the cognitive aspect, the minimum standard of study completeness was 87% in the experiment class, and 50% in the control class. The average score in the affective aspect was 81,11 in the experiment class and 74,43 in the control class. The average score in the psychomotor aspect in the experiment class was 83,79 and 78,04 in the control class. It can be concluded that the result of the study by using cooperative teaching model with numbered head together (NHT) type is better than the result of the study through conventional method. Keywords: teaching, numbered head together, hypnotherapy, study result Latar Belakang Perkembangan zaman akan mengalami persaingan global yang ketat, bangsa Indonesia harus memiliki SDM yang berkualitas tinggi. Salah satu sarana yang dapat menghasilkan SDM yang berkualitas tinggi adalah melalui bangku pendidikan. Pendidikan merupakan suatu proses yang memiliki peranan penting dalam memperoleh SDM yang yang berkualitas. Pendidikan terus berkembangan dengan laju pertumbuhan dan perkembangan teknologi yang semakin maju. Biologi merupakan salah satu ilmu yang ikut berperan penting dalam perkembangan ilmu teknologi tersebut. Biologi juga dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti kedokteran, pertanian dan perternakan. 1

Pemerintah telah berusaha berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, upaya tersebut meliputi penyempurnaan kurikulum, peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran serta peningkatan kualitas guru melalui pendidikan baik berupa melanjutkan studi seminar dan lokakarya. Sekolah sebagai tempat belajar menyelenggarakan suatu program pendidikan yang dituangkan dalam kurikulum pengajaran dan tersalurkan melalui kegiatan kurikuler. Namun, biar bagaimanapun corak dan bentuk program pendidikan sekolah, semuanya berpusat pada aktivitas belajar siswa. Aktivitas belajar siswa perlu dievaluasi oleh seorang guru. Ujung tombak semua perubahan tersebut berada ditangan guru. Guruberperan dalam keberhasilan proses belajar. Seorang guru harus mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Oleh karena itu, guru dituntut untuk memiliki sejumlah kemampuan seperti menguasai materi pelajaran dan menggunakan strategi yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran. Hasil wawancara penulis dengan guru dan siswa IPA Kelas XI diperoleh informasi, bahwa materi biologi sangat sulit dipahami siswa. Karena proses pembelajaran guru hanya menerapkan metode ceramah, seperti saat melakukan proses pembelajaran guru cenderung mencatat di depan kelas dan hanya sedikit menggunakan penjelasan dalam bentuk gambar saat menerangkan materi pelajaran biologi, sehingga siswa kurang paham dengan materi yang dipelajari. Lalu saat pembelajaran siswa ada yang berbicara dengan teman sebangkunya dan ada yang melakukan aktivitas yang tidak penting seperti membuat tugas mata pelajaran yang lain dan menggambar. Kemudian pada kondisi pembelajaran seperti ini siswa cenderung kurang berpartispasi aktif dengan kata lain pembelajaran hanya berjalan satu arah. Kondisi tersebut menyebabkan rendahnya rata rata nilai hasil belajar biologi yang diperoleh siswa. Kreteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan untuk mata pelajaran biologi kelas XI adalah 72. Rata-rata hasil belajar ujian tengah semester pada semester 2 yang diperoleh siswa dapat dilihat pada, tabel 1 berikut : Tabel 1. Rata rata nilai hasil belajar ujian tengah semester 2 Biologi siswa kelas XI SMAN 1 Muara Bungo No Kelas Rata-rata Nilai Ujian Tengah Semester 1 XI IPA 1 63, 75 2 XI IPA 2 63, 25 2

3 XI IPA 3 61, 46 4 XI IPA 4 61, 96 5 XI IPA 5 63, 06 Sumber : Tata Usaha SMAN 1 Muara Bungo Numbered Head Together ( NHT ) merupakan jenis pembelajaran yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa, dimana dalam proses pembelajarannya terdiri dari 4 tahapan, yaitu penomoran, mengajukan pertanyaan, berfikir bersama dan jawab pertanyaan. Hipnoterapi merupakan sebuah ilmu yang mampu membuat siswa berfikir positif serta membangun siswa menjadi fokus, semangat dan lebih aktif dalam pembelajaran. Sebagai seorang pengajar dan pendidik, tentunya Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan Pemberian Hipnoterapi pada guru diharapkan mampu untuk mengelola kelas dan membuat siswa berinteraksi aktif serta termotivasi terhadap materi biologi dalam pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, penulis melakukan penelitian yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together ( NHT ) dengan Pemberian Hipnoterapi dalam Pembelajaran Biologi kelas XI IPA SMAN 1 Muara Bungo. METODE PENELITIAN Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei di SMAN 1 Muara Bungo Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian maka jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen. Dalam pelaksanaannya siswa dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen diberi Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan Pemberian Hipnoterapi, sedangkan kelas kontrol dengan menggunakan metode pembelajaran seperti biasa yaitu metoda ceramah dan tanya jawab dalam proses pembelajaran. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pemberian Hipnoterapi, sebagaimana dikaji dalam Tabel 2 berikut: Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 3

a. Mengumpulkan data nilai ujian tengah semester kelas XI IPA tahun pelajaran 2013/2014 sebagai dasar menentukan rata-rata nilai kelas XI IPA. b. Menetukan dua kelas yang mempunyai rata-rata nilai tertinggi yang mendekati sama untuk dipilih sebagai kelas sampel yaitu kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 2. c. Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan melakukan undian secara acak dari kedua sampel. d. Hasil undian menetapkan kelas XI IPA 1, sebagai eksperimen dan kelas XI IPA 2 sebagai kontrol. Pada penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu variabel bebas terikat: dan variabel Variabel bebas dalam penelitian adalah perlakuan yang diberikan pada sampel yaitu pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pemberian hipnoterapi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar biologi yang diperoleh siswa. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data hasil belajar biologi siswa yang di peroleh dari hasil belajar biologi siswa setelah penelitian berakhir. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMAN 1 Muara Bungo tahun pelajaran 2013/2014 yang menjadi anggota sampel. Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak Untuk menilai hasil belajar aspek afektif siswa, penulis menggunakan lembaran observasi tentang hasil belajar afektif siswa. Lembaran observasi digunakan untuk mengetahui perkembangan sikap dan minat siswa selama proses pembelajaran berlangsung Tabel 2. Kriteria Penilaian Ranah Afektif Nilai Angka Nilai Huruf Kriteria 80 Keatas A Sangat baik 66-79 B baik 56-65 C Cukup 46-55 D Kurang 45 Kebawah E Sangat kurang Sumber : Sudjiono (1995:35) 4

Untuk menilai hasil belajar aspek psikomotor siswa, penulis menggunakan lembaran observasi tentang hasil belajar psikomotor siswa. Lembaran observasi digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa selama proses pembelajaran berlangsung Tabel 3. Kreteria penilaian psikomotor. Nilai Angka Nilai Huruf Kriteria 80 Keatas A Baik sekali 66-79 B Baik 56-65 C Cukup 46-55 D Kurang 45 Kebawah E Gagal Sumber : Sudjiono (1995:35) Data hasil penelitian ini berupa data primer yang didapat dari hasil belajar siswa. Sebelum dilakukan tes akhir kepada kedua kelompok kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, terlebih dahulu dilakukan uji coba tes yang berbentuk soal objektif sebanyak 40 butir soal yang diujikan kepada siswa Kelas XII IPA 3 SMAN 1 Muara Bungo. Setelah dilakukan uji coba tes, maka didapatkan soal yang valid sebanyak 27 butir soal yang akan di ujikan untuk soal tes akhir kepada kedua kelompok kelas sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan perincian 32 orang siswa dari kelas eksperimen dan 32 orang siswa dari kelas kontrol. Tabel 4. Nilai rata-rata, Simpangan baku dan Varians Kedua Kelas Sampel Kelas N S Eksperimen 32 79,43 7,43 55,20 Kontrol 32 73,28 9,18 84,27 Sumber : Data Primer Terlihat bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan Penerapan Model Pembelajaran Koopertif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan pemberian Tabel 5. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Kontrol Sumber : Data Primer Hipnoterapi lebih tinggi dengan nilai ratarata 79,43 sedangkan pada kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional lebih rendah memiliki nilai rata-rata 73,28. Ketuntasan 87% ( 28 orang) 50% (16 orang) 5

Terlihat bahwa persentase ketuntasan hasil tes akhir siswa untuk kelas eksperimen adalah 87 % (28 orang siswa dari 32 orang siswa). Berarti ketuntasan hasil belajar pada kelas eksperimen tercapai dan lebih baik. Dapat dilihat bahwa terdapat berbedaan terhadap penerapam model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan pemberian hipnoterapi dengan pembelajaran konvensional dan hipnoterapi. A. Analisis Data Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data hasil belajar berdistribusi normal atau tidak dan salah satu syarat untuk melakukan uji hipotesis ( uji t). Dari uji normalitas pada kedua kelas sampel diperoleh harga L o dan L t pada taraf α = 0,05 (tingkat kepercayaan 95% artinya kemungkinan tingkat kesalahan suatu penelitian hanya 5% dari 100 %) untuk n = 32 seperti dikemukan pada Tabel berikut : Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Kedua Kelas Sampel Kelas N Α Analisis Ket Eks 32 0,05 0,1296 0,1566 L 0 < L t Normal Ktrl 32 0,05 0,1368 0,1566 L 0 < L t Normal Dari tabel di atas terlihat bahwa <, ini menunjukkan bahwa data dari kedua kelas sampel terdistribusi normal. Analisis homogenitas kedua kelas sampel berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan = 9,18 sehingga diperoleh sebagai berikut : Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas Sampel Kelas Α Keterangan Eksperimen Kontrol 0,05 0,65 1,84 F hitung < F tabel Untuk pada taraf nyata α = 0,05 dengan dk pembilang = 31 dan dk penyebut = 31 adalah 1,84. Berarti < dimana 0,65 < 1,84 sehingga terdapat kedeua sampel memiliki varian yang homogen. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas dapat dilihat bahwa kedua kelas sampel terdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji-t. 6

Tabel 8. Hasil Uji Hipotesis Kelas Keterangan Eksperimen 3,07 1,68 > Kontrol Dari analisis data diperoleh = 3,07 Ranah afektif adalah ranah yang dan = 1,68 dimana >. Dengan demikian, ditolak dan diterima. Sehingga menunjukan perbedaan yang signifikan terhadap uji hipotesis. a. Ranah Afektifitas Tabel 9. Penilaian afektif berkaitan dengan sikap, perasaan, emosi dan karakteristik moral yang merupakan aspek-aspek penting dalam perkembangan siswa. Hasil penelitian afektif kedua sampel dapat dilihat pada tabel dibawah Kelas N Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan Kriteria III Eksperimen 32 75,00 83,34 87,43 81,92 Baik Sekali Kontrol 32 72,59 82,56 83,34 79,49 Baik Dari tabel penilaian afektif kedua kelas sampel, terlihat rata-rata nilai afektif kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 81,92 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 79,49. Kriteria hasil penilaian afektivitas kedua kelas sampel adalah pada kelas eksperimen baik sekali sedangkan pada kelas kontrol baik. Menurut data tersebut terdapat ini: perbedaan yang signifikan terhadap kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Dalam meningkatkan hasil belajar siswa, Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pemberian hipnoterapi ini juga didukung oleh nilai psikomotorik yanh penilaiannya dinilai setiap pertemuan. Hasil penilaian psikomotorik kedua kelas sampel dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 10. Hasil Penilaian Psikomotorik (%) Kedua Kelas Sampel Setiap pertemuan Kelas N Pertemuan I Pertemuan Pertemuan Kriteria II III Eksperimen 32 76,37 81,25 93,75 83,79 Baik Sekali Kontrol 32 74,25 78,37 81,50 78,04 Baik Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai ratarata psikomotorik kelas eksperimen adalah 83,79 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 78,04. 7

Kriteria hasil penilaian psikomotorik kedua kelas sampel adalah sama-sama baik. Dari data tersebut terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Berdasarkan analisis data didapatkan bahwa Penerapan model pembelajaran kooperatf tipe NHT dengan Pemberian Hipnoterapi lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 79,43 dan nilai rata-rata kelas kontrol 73,28. Perbedaan ini juga dilihat melalui uji hipotesis yang menggunakan uji t. Dari hasil analisis diperoleh = 3,07 untuk taraf nyata α = 0,05 dan derajat kebebasan 62 adalah 1,68. Dengan demikian harga >, berarti Hipotesis dalam penelitian ini diterima yaitu ditolak diterima. Setelah dilakukan uji hipotesis didapatkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diberi perlakuan dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan pemberian Hipnoterapi dalam pembelajaran biologi siswa pada materi regulasi. Penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan Pemberian Hipnoterapi juga didukung oleh ranah afektif dan ranah psikomotor. Penilaian hasil belajar aspek afektif siswa menggunakan lembar observasi, yang digunakan untuk mengetahui perkembangan sikap dan perilaku belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil peneliaian afektif kelas eksperimen dengan menggunakan Penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan Pemberian Hipnoterapi, terlihat siswa lebih aktif, dapat berinteraksi dengan baik, menghargai pendapat teman daan mampu mengemukakan pendapat. Hal ini terlihat, dari rata-rata penilaian afektif kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata penilaian afektif kelas kontrol. Rata-rata penilaian afektif kelas eksperimen adalah (81,11) sedangkan rata-rata penialian afektif kelas kontrol adalah (74,43). Hal ini disebabkan kesadaran diri siswa untuk belajar dengan serius pada kelas eksperimen menjadikan mereka tertarik untuk menjawab pertanyaan yang telah disediakan pada materi pelajaran tersebut, sehingga siswa bisa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan secara mandiri. Penelitian yang relevan mengenai metode pembelajaran ini telah diteliti oleh Dewi Putri (2006) dalam skripsinya yang berjudul Penerapan model Pembelajaran kooperatif NHT pada pembelajaran matematika kelas VIII SMPN 16 Padang mengemukakan bahwa aktivitas dan hasil 8

belajar siswa setelah diterapkannya model Pembelajaran kooperatif NHT pada pembelajaran matematika meningkat. Selama penelitian berlangsung, ada beberapa kendala yang penulis temukan. Pertama, dalam pembelajaran karena pelaksanaan pembelajaran berlangsung masih banyak siswa yang telat masuk, karena siswa makan di kantin saat jam pelajaran, sehinnga jam terpakai pada saat siswa berjalan dari kantin menuju kelasnya. Adanya siswa yang kurang aktif dan kurang memperhatikan sehingga pada saat temannya mencari dan menjawab pertanyaan siswa tersebut tidak tahu dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Berbagai kendala tersebut telah peneliti usahakan untuk mengatasinya yaitu melalui pengawasan yang memberikan sangsi kepada siswa yang terlambat dan penilaian kepada siswa yang tepat waktu. Dan memberi nasehat terhadap siswa yang kurang aktif. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan pemberian hipnoterapi pada siswa kelas XI SMAN 1 Muara Bungo, maka dapat di simpulkan : 1. Bahwa hasil belajar biologi siswa dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan pemberian hipnoterapi lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional dan pemberian hipnoterapi. Dengan nilai rata-rata 79,43 dengan persentase ketuntasan hasil belajar siswa 87% untuk kelas eksperimen, sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol 73,28 dengan persentase ketuntasan 50%. 2. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar (kognitif) siswa melalui uji statistik 0,05 pada Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan pemberian hipnoterapi adalah 87% lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional adalah 50%. 3. Bahwa penilaian hasil belajar aspek afektif dan psikomotor kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Penilaian dari aspek afektif, nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 83,79 sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol adalah 78,04. Pada penilaian psokomotor, nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 81,11 sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol adalah 74,43. Sehubungan dengan penelitian ini penulis menyarankan : 9

1. Bagi guru khususnya bidang studi biologi dapat menggunakan metode ini sebagai alternatif disaat proses pembelajaran berlangsung agar siswa dapat belajar aktif dengan memberikan hasil belajar yang baik. 2. Guru selama proses pembelajaran berlangsung hendaknya memperhatikan kegiatan siswa sehingga siswa lebih serius dan bersungguh-sungguh dalam diskusi. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, suharsimi. 2008. Dasar dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: bumi Aksara. Sudjana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sukiman. 2012. Pengembangan Sistem Evaluasi. Yokyakarta: Insan Madani Trianto. 2009. Medesain model pembelajaran inovatif-progresif. Jakarta : PT. Kencana Pranada Media Group. Putri, dewi 2006. Penerapan Model Pembelajaran kooperatif NHT pada pembelajaran matematika kelas VIII SMPN 16 Padang. Skripsi.Universitas Bung Hatta. Fujianti, R. 2011. Penerapan Pembelajaran NHT (Numbered Heaad Together) dengan Pendekatan SAVI dalam Meningkatkan Hasil Belajar TIK Siswa. Jurnal. UPI. 11 : 1-6. Hamlik, Oemar. 2011. Pengaruh pengajaran berdasarkan pendekatan sistem. Jakarta: Bumi Aksara.. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Lufri. 2007. Kiat Memahami Metodelogi dan Melakukan Penelitian. Padang : UNP Press.. 2010. Strategi Pembelajaran Biologi Teori Praktik dan Penelitian. Padang : UNP Press Navis, Ali Akbar. 2013. Hypoteaching. Jogjakarta: Ar-ruzz Media. Sudjana. 2002. Metode Statistik. Bandung : Tarsito. 10